Stabilitas Dimensi Hasil Cetakan Dari Bahan Cetak Alginat Setelah Direndam Ke Dalam Air Ozon

STABILITAS DIMENSI HASIL CETAKAN DARI BAHAN CETAK
ALGINAT SETELAH DIRENDAM KE DALAM AIR OZON

SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi
Syarat guna memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi

Oleh :
Suci Frida Yanthi
NIM : 070600001

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2011

Universitas Sumatera Utara

Fakultas Kedokteran Gigi
Departemen Ilmu Material dan Teknologi
Kedokteran Gigi

Tahun 2011

Suci Frida Yanthi
STABILITAS DIMENSI HASIL CETAKAN DARI BAHAN CETAK ALGINAT
SETELAH DIRENDAM KE DALAM AIR OZON
Xi + 32 halaman
Selama tindakan, dokter gigi dan teknisi laboratorium dental dapat berkontak dengan
mikroorganisme yang terdapat pada darah, saliva, dan rongga mulut pasien. Selama proses
pengambilan cetakan, membran mukosa dan gingiva pasien dapat rusak, yang menyebabkan
saliva, darah, bakteri dan virus dapat melekat pada bahan cetak dan model hasil cetakan. Hal
ini akan dapat menyebakan terjadinya infeksi silang dari pasien ke operator. Salah satu cara
untuk menghindari hal ini adalah dengan mendesinfeksi hasil cetakan sebelum pengisian.
Salah satu desinfektan yang dapat digunakan adalah larutan air ozon, yang efektif membunuh
mikrobial dalam 3 menit. Namun belum dijumpai literatur mengenai pengaruh perendaman
larutan air ozon terhadap stabilitas dimensi bahan cetak alginat. Oleh karena itu, penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui perubahan dimensi bahan cetak alginat setelah direndam dalam
larutan air ozon yang diukur dari pengisian hasil cetakan.
Penelitian ini memakai bahan cetak ireversibel hidrokoloid alginat yang dicetakkan
pada master die, kemudian segera diisi dengan gyps stone untuk kelompok control, dan


Universitas Sumatera Utara

direndam kedalam larutan ozon selama 1, 3, 5, 7, dan 9 menit untuk kelomkpok perlakuan.
Setiap masing-masing kelompok control dan perlakuan dibuat 10 sampel. Perubahan dimensi
diamati melalui pengukuran die hasil pengisian cetakan. Analisa data dilakukan dengan
ANOVA satu arah (p≤0,05).
Pada penelitian ini didapatkan rata-rata perubahan dimensi hasil cetakan alginat, yaitu
10,534 ± 0,05103 mm pada perendaman selama 0 menit (kelompok kontrol), 10,539 ±
0,05109 mm (0,004%) pada perendaman selama 1 menit, 10,571 ± 0,05195 mm (0,03%)
pada perendaman selama 3 menit, 10,602 ± 0,069090 mm (0,06%) pada perendaman selama
5 menit, 10,665 ± 0,08290 mm (0,12%) pada perendaman selama 7 menit, dan 10,734 ±
0,09536 mm (0,18%) pada perendaman selama 9 menit.
Stabilitas dimensi die hasil pengisian cetakan tidak mengalami perubahan yang
signifikan antara kontrol dan perendaman hasil cetakan 1, 3, dan 5 menit (p>0,05).
Sedangkan pada perendaman hasil cetakan 7 menit dan 9 menit mengalami perubahan
dimensi die hasil pengisian cetakan yang signifikan (p0,05).
Sedangkan pada perendaman hasil cetakan 7 menit dan 9 menit mengalami perubahan
dimensi die hasil pengisian cetakan yang signifikan (p0,05) yang artinya terjadi perubahan stabilitas
dimensi pada gyps stone hasil pengisian cetakan dalam larutan desinfeksi yaitu sebesar 0,068. Rata-rata perubahan dimensi antara die kontrol dengan die hasil perendaman selama 7
menit diperoleh signifikansi sebesar 0,001 (p