14
II.6 Magnifikasi Radiography
Magnifikasi radiography berasal dari kata Magnification dan Radiography. Magnification adalah proses membuat sesuatu sehingga lebih besar dengan
menggunakan lensa atau rasio antara ukuran bayangan dengan ukuran yang sebenarnya. Radiography adalah membuat film rekaman radiograf jaringan-
jaringan tubuh bagian dalam dengan melewat tubuh mengunakan radiasi.
5
Magnifikasi Radiography ada dua antara lain : 1.
Makro Radiography 2.
Magnifikasi yang dihindari
II.6.1 Makro Radiography
Makro Radiography berasal dari kata Macro dan Radiography. Macro adalah bentuk kombinasi besar atau panjang yang abnormal. Pengertian dari
Makro radiography adalah suatu metode pembesaran secara langsung dari pencitraan dengan meletakan objek diantara Tabung sinar-X dan film sejauh jarak
tertentu yang kemudian mendapatkan pembesaran yang diinginkan
3
. Tujuan dasar dari makro radiogrphy untuk mendapatkan gambaran dari objek-objek yang
kecil sehingga mempermudah dalam menganalisa objek tersebut contoh kasus pemeriksaan os sella tursika, foramen orbita dan temporo mandibular joint.
Untuk mendapatkan makro radiography , maka yang dilakukan adalah merubah jarak Fokus sinar ke Objek FOD dengan jarak Fokus sinar ke Image
FFD tetap, atau merubah jarak Fokus sinar ke Image FFD dengan jarak Fokus ke Objek tetap FOD tetap dengan konsekuensi teknik ini terdapat koereksi
pemilihan faktor eksposi. Dalam makro radiography ada tiga faktor yang mempengaruhi yaitu : FFD, OFD dan Ukuran Fokus Focal Spot .
Universitas Sumatera Utara
15
Fokus Fokus I
FFD Fokus II
FOD I
FOD II
Gbr a. M
M M Gbr b.
Gambar II.7 Skema macro radiography gbr a merubah Fod dngan FFD tetap, gbr b merubah FFD dengan OFD tetap
II.6.2 Magnifikasi Yang Dihindari
Sebagian besar dari pencintraan diagnostic menghindari magnifikasi karena selain terjadinya pembesaran pada image foto rontgen dan juga ketajaman
imege foto berkurang. Hal ini dapat mempengaruhi interpertasi dokter dalam menegakkan diagnosa sedangkan tujuan dari pencitraan diagnostik untuk
mendapatkan kondisi penyakit pasien sesuai dengan yang dialami. Ada beberapa hal yang menyebabkan terjadinya magnifikasi yang tak diinginkan antara lain
adalah secara alami anatomi tubuh manusia tidak rata sehingga objek tidak bisa menempel pada Film rontgen atau kondisi pasien yang tidak memungkinkan
untuk menempatkan objek menempel pada film.
Objek I
Objek II
Image
Objek
Image Image
image
Universitas Sumatera Utara
16
Magnifikasi didefenisikan sebagai perbandingan antara image dan objek sebenarnya, dengan image yang dihasilkan sama atau lebih besar dari objek
aslinya
5
M = , Atau M =
........................................... II-1 dengan, M = Pembesaran bayangan
FFD = jarak antara fokus ke film OFD= jarak antara objek ke film
FOD= jarak antara fokus ke objek
Rumus magnifikasi di atas berlaku jika sumber sinar-X berbentuk ukuran focal spots yaitu suatu titik poin
poin source focal spots
, magnifikasi gambar dikenal dengan istilah pembesaran geometri
geometry magnification
. Faktanya suatu sumber sinar-X pada pesawat rontgen adalah suatu bidang.
Berikut skema geometri pembesaran bayangan pada fokus berbentuk bidang :
FOD
FFD
OFD
M M
Gambar II.8. skema Geometri pembesaran image pada ukuran focal berbentuk bidang
Su er: Creste ’s Fhysi s of Diag osti radiology, 1 4
Fokus
Objek
Universitas Sumatera Utara
17
Ukuran pembesaran image yangterjadi pada sumber sinar berbentuk bidang di rumuskan sebagai berikut
5
: M = m + m - 1 .................................................................II-2
Dimana, M = pembesaran sesungguhnya m = pembesaran geometri
f = ukuran fokus d = Ukuran Objek.
Dari rumus diatas didapatkan nilai magnifikasi atau pembesaran sesungguhnya
true magnification
ukurannya lebih besar dari pembesaran geometri.
Pada gambar penambahan ukuran bayangan Pembesaran yang terjadi nilainya selain tergantung faktor magnifikasi geometri juga sebanding dengan
ukuran fokal spot dan berbanding terbalik dengan ukuran objek.
II.7 Ketidaktajaman pada Image foto rontgen