Jenis Penelitian dan Sampel tanah Isolasi dan Purifikasi Pewarnaan Gram

Uji Aktivitas Anti Fungsi Isolat... Ambarwati, dkk. 141 kroorganisme yang hidup di wilayah rizosfer lebih banyak dari pada di tanah yang bukan rizosfer Rao, 2001. Tanaman Padi Oriza sativa me- rupakan salah satu tanaman budidaya yang banyak ditanam di Indonesia, hal ini dikarenakan sebagian besar pen- duduk Indonesia mengkonsumsi beras sebagai makanan pokok. Penelitian tentang isolasi Actinomycetes yang pernah dilakukan pada rizosfer ta- naman budi daya adalah penelitian Ambarwati, et al 2010 yang berhasil menemukan 23 isolat Streptomyces dari rizosfer Jagung Zea mays dan 10 isolat diantaranya mampu mengham- bat bakteri gram positif dan satu isolat RNJ14 mampu menghambat S. aureus dengan kuat 32,33 mm. Untuk mengetahui keanekaraga- man Actinomycetes yang berasosiasi dengan perakaran tanaman Padi Oriza sativa perlu dilakukan penelitian, se- dangkan untuk mengetahui kemampu- annya sebagai penghasil zat antifungi dapat diujikan pada fungi uji. Fungi uji yang digunakan pada penelitian ini adalah Candida albicans sebagai wakil khamir serta Aspergillus fumigatus se- bagai wakil dari kapang. Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan keanekaragaman Actinomycetes yang diisolasi dari rizos- fer padi Oriza sativa serta melakukan uji hambatan terhadap C. albicans dan A. fumigatus . METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian dan Sampel tanah

Jenis penelitian ini adalah eks- plorasi dengan pemeriksaan labora- torium. Sampel tanah diambil dari rizosfer Padi di lima titik yang berbeda di sawah Rojoniten, Ngemplak Boti, Kartasura, Sukoharjo.

B. Isolasi dan Purifikasi

Dilakukan pengenceran dari sampel sampai 10 -5 . Dari tingkat pe- ngenceran 10 -3 sampai 10 -5 diambil 1 ml dan diinokulasikan secara pour plate pada media Starch-casein Agar dan media Raffinosa-histidin Agar, dila- kukan replikasi sebanyak 2 kali untuk masing-masing tingkat pengenceran. Media yang telah diinokulasi diinku- basikan pada suhu 25 o C selama empat hari sampai dua minggu Sembiring et al ., 2000. Dari koloni yang menunjuk- kan kenampakan berbeda dipurifikasi pada media Starch-casein Agar.

C. Pewarnaan Gram

Pada isolat yang telah dipurifi- kasi dilakukan pewarnaan gram. Cara- nya : diambil obyek glass dan difiksasi dengan melidah apikan di atas bunsen sebanyak 2-3 kali secara cepat. Selanjut- nya diambil 1 ose biakan koloni yang diduga Actinomycetes dan diletakkan di atas obyek glass. Kemudian biakan diratakan dengan jarum ose. Setelah itu dilakukan fiksasi dengan melidah api- kan bagian yang tidak ada biakannya Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-7621, Vol. 5, No. 2, Desember 2012: 139 - 148 142 di atas bunsen 2-3 kali dengan cepat. Langkah selanjutnya dituangkan pe- wama Carbol gentian violet, dibiarkan selama 1 menit, setelah 1 menit preparat dicuci dengan air mengalir. Setelah itu preparat dikeringanginkan dengan membiarkan di udara terbuka. Selanjut- nya dituangkan pewama lodium, di- biarkan selama 2 menit. Setelah 2 menit preparat dicuci dengan air mengalir dan dikeringanginkan di udara terbuka. Berikutnya preparat dipucatkan de- ngan alkohol 95 sampai warna ungu hilang, lalu dibilas dengan air me- ngalir. Langkah terakhir dituangkan pewama Safranin sebagai warna pem- banding, dan dibiarkan selama 30-45 detik Setelah 30-45 detik preparat dicuci dengan air mengalir. Setelah itu pre- parat dikeringkan dengan meletakkan diantara 2 buah kertas isap. Kemudian preparat dilihat di bawah mikroskop, digunakan pembesaran lemah dulu 100X baru pembesaran kuat 1000X dengan terlebih dahulu menambahkan minyak imersi Prescott et al., 1999.

D. Uji Potensi Isolat sebagai Penghasil Zat Antifungi

Dokumen yang terkait

AKTIVITAS ANTIFUNGI ISOLAT ACTINOMYCETES DARI SAMPEL PASIR GUNUNG MERAPI DENGAN Aktivitas Antifungi Isolat Actinomycetes Dari Sampel Pasir Gunung Merapi Dengan Lama Fermentasi Yang Berbeda Terhadap Candida albicans.

0 2 15

AKTIVITAS ANTIFUNGI ISOLAT ACTINOMYCETES DARI SAMPEL PASIR GUNUNG MERAPI DENGAN Aktivitas Antifungi Isolat Actinomycetes Dari Sampel Pasir Gunung Merapi Dengan Lama Fermentasi Yang Berbeda Terhadap Candida albicans.

0 1 12

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI ISOLAT ACTINOMYCETES DARI RIZOSFER PADI (Oryza sativa L.) SEBAGAI Isolasi Dan Identifikasi Isolat Actinomycetes Dari Rizosfer Padi (Oryza sativa L.) Sebagai Penghasil Antifungi.

0 6 13

PENDAHULUAN Isolasi Dan Identifikasi Isolat Actinomycetes Dari Rizosfer Padi (Oryza sativa L.) Sebagai Penghasil Antifungi.

1 3 8

DAFTAR PUSTAKA Isolasi Dan Identifikasi Isolat Actinomycetes Dari Rizosfer Padi (Oryza sativa L.) Sebagai Penghasil Antifungi.

0 2 6

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI ISOLAT ACTINOMYCETES DARI RIZOSFER PADI (Oryza sativa L.) SEBAGAI Isolasi Dan Identifikasi Isolat Actinomycetes Dari Rizosfer Padi (Oryza sativa L.) Sebagai Penghasil Antifungi.

1 2 17

UJI AKTIVITAS ISOLAT ACTINOMYCETES DARI TANAH SAWAH SEBAGAI PENGHASIL ANTIBIOTIK Uji Aktivitas Isolat Actinomycetes Dari Tanah Sawah Sebagai Penghasil Antibiotik.

0 2 12

UJI AKTIVITAS ISOLAT ACTINOMYCETES DARI TANAH SAWAH SEBAGAI PENGHASIL ANTIBIOTIK Uji Aktivitas Isolat Actinomycetes Dari Tanah Sawah Sebagai Penghasil Antibiotik.

0 3 17

POTENSI ISOLAT ACTINOMYCETES DARI RIZOSFER PADI (Oryza sativa L.) SEBAGAI PENGHASIL ANTIBIOTIK Potensi Isolat Actinomycetes Dari Rizosfer Padi (Oryza sativa L.) Sebagai Penghasil Antibiotik.

0 2 12

POTENSI ISOLAT ACTINOMYCETES DARI RIZOSFER PADI (Oryza Potensi Isolat Actinomycetes Dari Rizosfer Padi (Oryza sativa L.) Sebagai Penghasil Antibiotik.

0 8 17