27
BAB III METODE PENELITIAN
A. Kriteria Penentuan Populasi dan Sampel
Populasi merupakan kesuluruhan dari kejadian atau segala hal yang menarik perhatian peneliti untuk diteliti Sekaran, 2000. Penelitian ini
menggunakan populasi berupa saham-saham di BEI yang tergolong ke dalam saham LQ-45. Dari populasi tersebut selanjutnya diambil beberapa sampel
dengan menggunakan teknik purposive sampling, yaitu dengan hanya memilih saham-saham yang secara berurutan masuk sebagai perhitungan indeks LQ-45
secara berturut-turut selama tujuh periode pengamatan dari Februari 2004 sampai dengan Juli 2007 yang akan menjadi sampel. Sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah saham-saham perusahaan yang memenuhi kriteria sebagai berikut :
1 Perusahaan-perusahaan tersebut terdaftar di BEI dan termasuk ke dalam kelompok saham LQ-45.
2 Perusahaan-perusahaan tersebut memiliki laporan keuangan. 3Perusahaan-perusahaan tersebut mempunyai kelengkapan data perdagangan.
B. Jenis Data
Jenis data yang akan diambil dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari pengamatan saham-saham yang masuk ke dalam
saham LQ-45 selama tujuh periode pengamatan dari Februari 2004- Juli 2007, data harga saham penutupan closing price bulanan selama tujuh
28 periode pengamatan , data Indeks Harga Saham Gabungan IHSG selama
tujuh periode pengamatan, dan laporan Bank Indonesia atas perkembangan bunga deposito bulanan selama tujuh periode pengamatan sebagai risk
free rate.
C. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Data yang dipublikasikan Devisi Riset dan Pengembangan BEI yang
berupa : JSX Monthly Statistic, Indonesian Capital Market Directory ICMD
2. Publikasi Bank Indonesia yaitu : Laporan suku bunga deposito bulanan
D. Teknik Analisis 1. Teknik Analisa Data Dan Pengujian Hipotesis
Dalam penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan dua tahap yaitu :
A. Menganalisis dan menentukan saham mana yang akan diikutkan dalam
portofolio baik menggunakan model indeks tunggal dan model random.
1. Model Indeks Tunggal Penggunaan pendekatan asar atau model indeks tunggal dengan
persamaan berikut Elton dan Gruber, 1995 :
i M
i i
i
e R
a R
.
29 Keterangan :
it
R return sekuritas ke-i
i
a suatu variabel acak yang menunjukkan komponen dari return
sekuritas ke-i yang independen terhadap kinerja pasar
i
koefisien yang mengukur perubahan Ri akibat dari perubahan
R
m
mt
R .
tingkat retun pasar
i
e residual error saham i pada periode t yang merupakan selisih
antara R
it
yang diharakan dengan R
it
riil.
Selanjutnya dengan membandingkan antara Excess Return to Beta ERB yang merupakan kelebihan pengembalian atas tingkat
keuntungan bebas risiko pada asset lain dengan Cut-off rate Ci. Cut-off rate Ci itu sendiri tidak lain adalah merupakan
perbandingan antara varian return pasar dengan sensitivitas saham individu terhadap varian error saham. Saham-saham yang memiliki
ERB yang lebih besar daripada Ci di jadikan kandidat portofolio, tetapi sebaliknya jika ERB lebih kecil dari Ci tidak diikutkan
dalam kandidat portofolio. Exsess Return to Beta ERB dengan menggunakan formula
sebagai berikut EltonGruber,1995:
i f
i
R R
E ERB
30 Dimana:
ER
i
= return ekspektasi berdasarkan model indeks tunggal untuk sekuritas ke-i
R
f
= risk free rate β
i
= beta saham i Cut off rate-nya Ci dengan formula sebagai berikut Elton
Gruber, 1995 :
i j
ei i
m i
j ei
j f
i m
i
R R
E C
1 2
2 2
1 2
2
1
Dimana : Ci = Cut off rate
2 m
varian pasar
i
beta saham
2 ei
varian dari residual error saham
2 i
kuadrat beta saham
2. Model Random Sampel dikatakan random bila dan hanya bila setiap unsur dalam
populasi mewakili kesempatan yang sama untuk diikutsertakan ke dalam sampel yang bersangkutan. Teknik pemilihan saham yang
akan dijadikan kandidat portofolio secara random dalam penelitian ini akan dipilih sebanyak n saham dengan menggunakan proses
random yang diberikan dalam tabel bilangan random. Hal
31 tersebut disebabkan oleh kenyataan bahwa proses random yang
dibuat dan dinyatakan dalam tabel bilangan random yang disusun oleh
pelbagai institusi ilmiah
adalah jauh
lebih baik
pembentukkannya daripada tabel yang kita buat sendiri Dajan, 1987.
Langkah pertama dengan memberikan nomor urut melalui proses random. Langkah selanjutnya yaitu menentukan halaman dan
kolom tabel menggunakan proses random. Setelah itu, akan didapat saham-saham yang diperoleh secara random.
B. Membandingkan return portofolio antara saham-saham yang menjadi kandidat portofolio menggunakan model indeks tunggal dengan
saham-saham yang menjadi kandidat portofolio secara random.
2. Uji Hipotesis
o Uji Beda Dua Rata-Rata untuk Independen Samples
Untuk membandingkan return antara kedua kelompok portofolio saham, yaitu kelompok portofolio model indeks tunggal dan portofolio
model random, dilakukan tahapan-tahapan sebagai berikut: 1 Pengelompokkan kandidat saham yang tergolong dalam portofolio
model indeks tunggal dan model random ; 2 Dilakukan uji statistik non parametrik, yaitu uji rata-rata dua sampel
independen Wilcoxon’s Rank Sum Test.
32 3 Dari hasil uji statistik tersebut, selanjutnya diambil kesimpulan
tentang perbedaan return portofolio yang menggunakan model indeks tunggal dan secara random.
Setelah menganalisa saham dan memperoleh kandidat portofolio, maka akan dilakukan pengujian hipotesis yaitu dengan cara
membandingkan return portofolio antara saham-saham yang menjadi kandidat portofolio menggunakan model indeks tunggal dengan
saham-saham yang menjadi kandidat portofolio secara random. Menurut Harjiono 1999, diduga data return memiliki distribusi
yang tidak normal, maka pengujian hipotesis digunakan teknik statistik non parametrik untuk sampel independen, dengan uji Wilcoxon’s Rank
Sum Test. Uji ini dipergunakan untuk membandingkan dua sampel yang
anggota-anggotanya tidak berpasangan dan berasal dari populasi yang tidak diketahui distribusinya.
Besar sampel pertama dan kedua dinyatakan dengan n
1
dan n
2
, maka langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut :
1. Gabungkan kedua sampel dan beri jejang pada tiap-tiap anggotanya mulai dari nilai pengamatan terkecil ke nilai
pengamatan terbesar. Apabila ada dua atau lebih nilai pengamatan yang sama maka jenjang yang diberikan pada tiap-tiap anggota
sampel adalah jenjang rata-rata. 2. Hitung jenjang masing-masing, bagi sampel pertama dan kedua
dan dinotasikan dengan R
1
dan R
2
.
33 3. Ambilah notasi yang lebih kecil antara R
1
dan R
2
, dan notasikan dengan R
Bandingkan nilai R yang diperoleh dari hasil pengamatan dengan R dari tabel dengan tingkat keyakinan
yang ditentukan. Dalam penelitian ini menggunakan
sebesar 5. Kriteria pengambilan keputusannya adalah:
H diterima apabila R
≥ R
H ditolak apabila R R
Untuk dua sampel yang berukuran tidak sama n
1 ≠
n
2 ,
pemberian jenjang dilakukan dua kali, yaitu jenjang dari pengamatan terkecil ke
yang terbesar jenjang I dan dari pengamatan terbesar ke yang terkecil jenjang II .
34
BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN