3. tidak mengandung bahan-bahan organik karena dapat bereaksi dengan
senyawa dari semen
Portland
. 4.
tidak mengandung pasir laut karena mengakibatkan korosi pada tulangan.
3.3 Bahan Tambah
Menurut Tjokrodimuljo 2007 bahan tambah adalah suatu bahan berupa bubuk atau cairan yang ditambahkan kedalam adukan beton, bertujuan untuk
mengubah sifat adukan atau betonnya. Menurut Mulyono 2004 bahan tambah dalam beton dapat dibedakan menjadi dua yaitu sebagai berikut :
3.3.1. Bahan tambah mineral
additive
Pemberian bahan tambah ini bertujuan untuk memperbaiki kinerja beton. Contoh bahan tambah mineral adalah abu terbang batu bara
fly ash
,
slag
dan
silica fume
.
3.3.2. Bahan tambah kimia
chemical admixture
Bahan tambah kimia bertujuan mengubah beberapa sifat beton. Adapun macam-macam bahan tambah kimia, yaitu :
a. Tipe A
water reducing admixtures Water reducing admixtures
adalah bahan tambah yang mengurangi air pencampur yang diperlukan untuk menghasilkan beton dengan
konsistensi tertentu. b. Tipe B
retarding admixture
Retarding admixture
adalah bahan tambah yang berfungsi untuk menghambat waktu pengikatan beton. Misalnya karena kondisi cuaca
panas dimana tingkat kehilangan sifat pengerjaan beton sangat tinggi. c. Tipe C
accelering admixture Accelering admixtures
adalah bahan tambah yang berfungsi untuk mempercepat pengikatan dan pengembangan kekuatan awal beton.
d
.
Tipe D
water reducing and retarding admixture Water reducing and retarding admixture
adalah bahan tambah yang berfungsi ganda, yaitu mengurangi jumlah air yang diperlukan
campuran beton dengan konsistensi tertentu dan menghambat pengikatan awal.
e. Tipe E
water reducing and acceleratiing admixtures Water reducing and acceleratiing admixtures
adalah bahan tambah yang berfungsi ganda, yaitu mengurangi jumlah air untuk menghasilkan
beton dengan konsistensi tertentu dan mempercepat pengikatan awal. f. Tipe F
water reducing high range admixtures Water reducing high range admixtures
adalah bahan tambah berfungsi untuk mengurangi jumlah air pencampur yang diperlukan untuk
menghasilkan beton dengan konsistensi tertentu, sebanyak 12 atau lebih. Pengurangan kadar air dalam bahan ini lebih tinggi, bertujuan
agar kekuatan beton yang dihasilkan lebih tinggi dengan air yang sedikit tetapi tingkat kemudahan pengerjaannya lebih tinggi. Jenis
bahan tambah ini adalah
superplasticizer
, dosis yang disarankan adalah sekitar 1-2 dari berat semen. Dosis yang berlebihan akan
menyebabkan menurunnya kuat tekan beton. g. Tipe G
water reducing high range retarding admixtures Water reducing high range retarding admixtures
adalah bahan tambah berfungsi untuk mengurangi jumlah air pencampur yang digunakan
untuk menghasilkan beton dengan konsistensi tertentu, sebanyak 12 atau lebih dan juga untuk menghambat pengikatan beton. Jenis bahan
tambah ini merupakan gabungan
superplasticizer
dengan penunda waktu pengikatan.
3.4
F ly Ash
Menurut ASTM C618 ASTM, 1995:304 abu terbang fly ash didefinisikan sebagai butiran halus hasil residu pembakaran batubara atau bubuk
batu bara. Banyaknya hasil material, hanya abu terbang dan slag telah terbukti menjadi sumber material yang dapat membuat geopolimer. Abu terbang dianggap
menguntungkan karena reaktivitas partikelnya lebih halus daripada slag. Kandungan karbon yang terdapat dalam abu terbang harus sedikit sedangkan untuk
kandungan silika yang terkadung harus tinggi. Kandungan unsur-unsur pada fly ash ditunjukkan seperti pada Tabel 3.1
Tabel 3.1 Komposisi
fly ash
tipe F bedasarkan tes XRF Komponen
Persen Komponen
Persen SiO
2
52,2 K
2
O 0,4
Al
2
O
3
38,6 MgO
0,5 Fe
2
O
3
2,9 SO
3
1,2 CaO
0,7 SO
2
- Na
2
O 0,5
LOI 1,4
Sumber : Januardi triwulan, 2011
Terdapat beberapa zat senyawa kimia pada fly ash yaitu : silika dioksida SiO
2
, aluminium oksida Al
2
O
3
, karbon dalam bentuk batu bara, besi 15 oksida Fe
2
O
3
, sulfur trioksida SO
3
, dan lain – lain. Menurut SNI 06-6867- 2002,
persyaratan mutu pada abu terbang dapat dilihat dalam Tabel 3.2 berikut: Tabel 3.2 Persyaratan Mutu
Fly Ash
No. Senyawa
Kadar, 1
Jumlah oksida SiO
2
+ Al
2
O
3
+ Fe
2
O
3
minimum 30
2 SO
3
maksimum 5
3 Hilang pijar maksimum
6 4
Kadar air maksimum 3
5 Total alkali dihitung sebagai Na
2
O maksimum 1,5
3.5
Superplasticizer
Superplasticizer
berfungsi untuk mengontrol dan menghasilkan nilai
slump
yang optimal pada beton segar, sehingga dapat dihasilkan kinerja pengecoran beton yang baik. Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan kadar
superplasticizer
akan optimum digunakan pada kadar 2 dari berat semen Pujianto, 2010.
3.6 Baja Tulangan