. Proporsi yang Bersemangat . Proporsi yang Bersemangat . Proporsi yang Bersemangat

25

2.1.1.2.2 . Proporsi yang Bersemangat

Proporsi lebih menekankan pada hubungan yang sebenarnya atau yang harmonis dari satu bagian dengan bagian yang lain atau secara menyeluruh Ching, 2000:278. Sebuah ruangan dikatakan memiliki proporsi yang bersemangat apabila jarakukuran ruang dengan manusia dapat sesuai dengan kebutuhan. Dalam teori anatropi manusia, Panero 1979 menjelaskan bahwa jarak minimal untuk sebuah bangku gereja adalah 0.5m 0.5 0.5 1.0 Gambar 7 Jarak minimal kursi gereja menurut Panero 1979 Sumber: Analisis Penulis Gambar 6 penataan kursi yang proporsional membuat pembicaraan semakin bersemangat Sumber: Dokumentasi dari internet 25

2.1.1.2.2 . Proporsi yang Bersemangat

Proporsi lebih menekankan pada hubungan yang sebenarnya atau yang harmonis dari satu bagian dengan bagian yang lain atau secara menyeluruh Ching, 2000:278. Sebuah ruangan dikatakan memiliki proporsi yang bersemangat apabila jarakukuran ruang dengan manusia dapat sesuai dengan kebutuhan. Dalam teori anatropi manusia, Panero 1979 menjelaskan bahwa jarak minimal untuk sebuah bangku gereja adalah 0.5m 0.5 0.5 1.0 Gambar 7 Jarak minimal kursi gereja menurut Panero 1979 Sumber: Analisis Penulis Gambar 6 penataan kursi yang proporsional membuat pembicaraan semakin bersemangat Sumber: Dokumentasi dari internet 25

2.1.1.2.2 . Proporsi yang Bersemangat

Proporsi lebih menekankan pada hubungan yang sebenarnya atau yang harmonis dari satu bagian dengan bagian yang lain atau secara menyeluruh Ching, 2000:278. Sebuah ruangan dikatakan memiliki proporsi yang bersemangat apabila jarakukuran ruang dengan manusia dapat sesuai dengan kebutuhan. Dalam teori anatropi manusia, Panero 1979 menjelaskan bahwa jarak minimal untuk sebuah bangku gereja adalah 0.5m 0.5 0.5 1.0 Gambar 7 Jarak minimal kursi gereja menurut Panero 1979 Sumber: Analisis Penulis Gambar 6 penataan kursi yang proporsional membuat pembicaraan semakin bersemangat Sumber: Dokumentasi dari internet 26

2.1.1.2.3. Bentuk yang Bersemangat

Dokumen yang terkait

LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REDESAIN PENERBIT-PERCETAKAN KANISIUS DI YOGYAKARTA.

0 2 14

LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REDESAIN STADION TRIKOYO DI KLATEN.

0 4 11

LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GEDUNG KONSER MUSIK KLASIK DI YOGYAKARTA.

0 2 19

LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REDESAIN BIOSKOP MATARAM DI YOGYAKARTA.

0 4 19

LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GEDUNG PERTUNJUKAN SENI TARI KLASIK DI YOGYAKARTA.

0 3 18

LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REDESAIN INTERIOR DAN EKSTERIOR GBI KELUARGA ALLAH YANG BERSEMANGAT, BERSAHABAT, DAN RELIGIUS DI GEDUNG GRAND PELITA TERBAN YOGYAKARTA.

0 3 26

PENDAHULUAN LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REDESAIN INTERIOR DAN EKSTERIOR GBI KELUARGA ALLAH YANG BERSEMANGAT, BERSAHABAT, DAN RELIGIUS DI GEDUNG GRAND PELITA TERBAN YOGYAKARTA.

2 4 15

LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GEDUNG PERTUNJUKAN MUSIK DI YOGYAKARTA.

0 3 21

LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GEREJA BETHEL INDONESIA KELUARGA ALLAH YOGYAKARTA.

0 4 18

LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GEDUNG PERTUNJUKAN MUSIK DI YOGYAKARTA.

0 2 21