Analisis Hidrolika Bangunan Pengambilan Intake

2.2.7.2. Analisis Hidrolika Bangunan Pengambilan Intake

Bangunan pengambilan merupakan bangunan penyadap yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan air irigasi pada lahan pertanian bila fungsi dari waduk tersebut hanya untuk pengairan lahan pertanian. Selain itu, bangunan pengambilan dapat pula berfungsi sebagai sarana untuk memberikan suplai air di bagian hilir waduk. Dalam menghitung kapasitas pengaliran melalui terowongan conduit diperhitungkan terhadap dua macam keadaan aliran yaitu : 1. Pengaliran Bebas Aliran ini terjadi apabila terowongan tidak terisi penuh atau ujung udik terowongan tidak tenggelam HD 1,2 . Pada keadaan pengaliran bebas digunakan persamaan uniform flow aliran seragam dari Manning yaitu dengan memperhatikan kekasaran permukaan dan kecepatan rata-rata aliran, sebagai berikut : V  = 1 n  R 2 3  S 1 2 2-60 Q = A xV 2-61 dengan : V = kecepatan aliran mdt n = koefisien kekasaran Manning R = jari-jari hidrolis m S = kemiringan dasar saluran A = luas penampang basah m 2 Pada kondisi aliran bebas, jenis aliran harus diketahui karena dengan demikian dapat diketahui karateristik hidrolisnya. Bila kondisi aliran pada berbagai kedalaman aliran terjadi aliran super kritis Fr 1 , maka rumus uniform flow tidak berlaku dan harus digunakan rumus non uniform flow sebagai berikut : V x g h c c        2 3 0 5 . 2-62 Q A x V c  2-63 dengan : Vc = kecepatan kritis mdt hc = kedalaman kritis m g = percepatan gravitasi mdt 2 2. Pengaliran tekan aliran tenggelam Aliran ini terjadi apabila terowongan terisi penuh atau ujung udik terowongan tenggelam HD 1,2 . Keadaan aliran yang berbeda pada 1,2 sampai 1,5 HD, merupakan keadaan transisi yaitu perubahan aliran dari kondisi bebas ke aliran tekan. Pada kondisi pengaliran tekan dalam saluran tertutup demikian digunakan persamaan sebagai berikut :        Q A x g h L C 2 0 5 2 2 1      . . .sin ,   2-64 dengan : h = kedalaman air waduk dihitung dari dasar inlet m  = diameter terowongan m S = kemiringan dasar terowongan L = panjang alur terowongan m  = sudut yang dibentuk oleh alur terowongan A = luas penampang basah m 2  C = total kehilangan energi m Pada bangunan pengambilan terjadi kehilangan tinggi tekan disepanjang saluran, dimana beberapa kehilangan yang terjadi disepanjang intake adalah: a. Kehilangan tekanan pada saringan trashrack c =B sb  43 sinθ 2-65 dengan : B = Faktor bentuk  = sudut kemiringan saringan pada bidang horisontal s = tebal jeruji m b = jarak bersih antar jeruji m b. Kehilangan tekanan pada lubang pemasukan entrance fa = c . AtAe 2 2-66 dengan : c = 0.1 AtAe = 1.0 c. Kehilangan tekanan akibat gesekan fb fb = v 2 . LK 2 . R 43 2-67 dengan : fb = Koefisien kehilangan akibat gesekan v = kecepatan aliran m 2 detik K = faktor kekasaran bahan R = jari - jari hidrolis L = panjang saluran m d. Kehilangan tekanan akibat belokan fc fc = 0.131 + 0.163 DR 72 90 0.50 2-68 dengan : R = jari - jari belokan m q = sudut belokan e. Kehilangan tekanan di outlet fd fd = 1 - AtAo 2 2-69 2.2.8. Analisis Struktur 2.2.8.1. Perencanaan Tubuh Embung