HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN ADAPTASI TERHADAP KEBISINGAN DENGAN STRES KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. HENDRATNA PLYWOOD
HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN ADAPTASI
TERHADAPKEBISINGAN DENGAN STRES KERJA KARYAWAN
BAGIANPRODUKSI PT. HENDRATNA PLYWOOD
Oleh: RULY ASMARANI (01810034)
Psychology
Dibuat: 2006-07-05 , dengan 3 file(s).
Keywords: Kemampuan adaptasi terhadap kebisingan, Stres kerja
Stres di tempat kerja bukanlah fenomena baru. Dewasa ini stres telah menjadi masalah
manajemen yang sangat penting di dalam dunia industri. Hampir semua orang mengalami stres
sehubungan dengan pekerjaan. Sekecil apapun stres kerja yang muncul harus segera
ditanggulangi agar tidak membesar yang akhirnya dapat merugikan organisasi maupun karyawan.
Salah satu sumber stres kerja adalah kebisingan yaitu bunyi yang tidak dikehendaki oleh telinga
karena dapat mengganggu dan menjengkelkan. Namun kebisingan dapat di respon berbeda oleh
setiap individu sesuai dengan kemampuan adaptasinya. Apabila individu kurang mampu
beradaptasi dengan kebisingan maka ia akan cenderung mengalami stres.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hub ungan antara kemampuan adaptasi terhadap
kebisingan dengan stres kerja karyawan. Penelitian ini dirancang dengan menggunakan
pendekatan kuantitatif dan bersifat korelasional. Populasi dari penelitian ini adalah karyawan
bagian produksi PT. Hendratna Plywood yang berjumlah 357 orang. Dalam pengambilan sampel,
peneliti menggunakan Teknik Sampel Random dengan mengambil 60 orang karyawan. Pada
penelitian ini peneliti menggunakan try out murni. Hasil dari try out skala kemampuan adaptasi
terhadap kebisingan diperoleh 23 item yang valid dari 30 item yang disajikan. Sedangkan pada
skala stres kerja diperoleh 55 item valid dari 72 item.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 32 subyek (53,3%) mengalami stres kerja yang tinggi dan
28 subyek (46,6%) mengalami stres kerja yang rendah. Selain itu juga diperoleh hasil bahwa 37
subyek (61,6%) mempunyai kemampuan adaptasi yang baik terhadap kebisingan dan 23 subyek
(38,3%) mempunyai kemampuan adaptasi yang kurang baik terhadap kebisingan. Hasil analisa
data diketahui bahwa ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara kemampuan adaptasi
terhadap kebisingan dengan stres kerja karyawan yang ditunjukkan oleh koefisien korelasi r = 0,359 dan p = 0,005. Artinya jika karyawan memiliki kemampuan adaptasi yang baik terhadap
kebisingan maka stres kerja rendah, sebaliknya apabila karyawan memiliki kemampuan adaptasi
yang kurang baik terhadap kebisingan maka stres kerja tinggi. Dari sini dapat diketahui bahwa
kemampuan adaptasi terhadap kebisingan memberikan sumbangan efektif sebesar 12,88 % (r² =
0,1288) terhadap stres kerja, sedangkan sisanya 87,12% dipengaruhi oleh faktor lain
Abstract
Stress in the workplace is not a new phenomenon. Today stress has become an important management
problem in the industrialized world. Almost all people experience stress in connection with work.
Slightest work stress that appears should be immediately addressed so as not to swell which eventually
may harm the organization and employees. One source of job stress is noise is unwanted sound by ear
because it can be distracting and annoying. However, in response to noise can vary by each individual in
accordance with its ability to adapt. If the individual is less able to adapt to the noise then it will tend to
experience stress.
This study aims to determine ungan hub between the ability of adaptation to noise with employee stress.
This study was designed to use a quantitative approach and is correlational. The population of this study
are employees of the production of PT. Plywood Hendratna totaling 357 people. In taking the samples,
researchers used a technique by taking a random sample of 60 employees. In this study, researchers
used a try out pure. Results of the scale try out the ability of adaptation to noise obtained is valid from
23 items 30 items presented. While on the job stress scale obtained 55 valid items from 72 items.
The results showed that 32 subjects (53.3%) experienced high job stress and 28 subjects (46.6%)
experienced low job stress. It also obtained the result that 37 subjects (61.6%) had a good ability of
adaptation to noise and 23 subjects (38.3%) had a poor adaptability to noise. Results of data analysis
known that there is a very significant negative correlation between the ability of adaptation to noise
with employee stress as indicated by the correlation coefficient r = - 0.359 and p = 0.005. This means
that if employees have good adaptability to noise, the low job stress, otherwise if the employee has a
poor adaptability to noise so high job stress. From this it can be seen that the ability of adaptation to the
effective noise contribution of 12.88% (r ² = 0.1288) to job stress, while the remaining 87.12% influenced
by other factors.
TERHADAPKEBISINGAN DENGAN STRES KERJA KARYAWAN
BAGIANPRODUKSI PT. HENDRATNA PLYWOOD
Oleh: RULY ASMARANI (01810034)
Psychology
Dibuat: 2006-07-05 , dengan 3 file(s).
Keywords: Kemampuan adaptasi terhadap kebisingan, Stres kerja
Stres di tempat kerja bukanlah fenomena baru. Dewasa ini stres telah menjadi masalah
manajemen yang sangat penting di dalam dunia industri. Hampir semua orang mengalami stres
sehubungan dengan pekerjaan. Sekecil apapun stres kerja yang muncul harus segera
ditanggulangi agar tidak membesar yang akhirnya dapat merugikan organisasi maupun karyawan.
Salah satu sumber stres kerja adalah kebisingan yaitu bunyi yang tidak dikehendaki oleh telinga
karena dapat mengganggu dan menjengkelkan. Namun kebisingan dapat di respon berbeda oleh
setiap individu sesuai dengan kemampuan adaptasinya. Apabila individu kurang mampu
beradaptasi dengan kebisingan maka ia akan cenderung mengalami stres.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hub ungan antara kemampuan adaptasi terhadap
kebisingan dengan stres kerja karyawan. Penelitian ini dirancang dengan menggunakan
pendekatan kuantitatif dan bersifat korelasional. Populasi dari penelitian ini adalah karyawan
bagian produksi PT. Hendratna Plywood yang berjumlah 357 orang. Dalam pengambilan sampel,
peneliti menggunakan Teknik Sampel Random dengan mengambil 60 orang karyawan. Pada
penelitian ini peneliti menggunakan try out murni. Hasil dari try out skala kemampuan adaptasi
terhadap kebisingan diperoleh 23 item yang valid dari 30 item yang disajikan. Sedangkan pada
skala stres kerja diperoleh 55 item valid dari 72 item.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 32 subyek (53,3%) mengalami stres kerja yang tinggi dan
28 subyek (46,6%) mengalami stres kerja yang rendah. Selain itu juga diperoleh hasil bahwa 37
subyek (61,6%) mempunyai kemampuan adaptasi yang baik terhadap kebisingan dan 23 subyek
(38,3%) mempunyai kemampuan adaptasi yang kurang baik terhadap kebisingan. Hasil analisa
data diketahui bahwa ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara kemampuan adaptasi
terhadap kebisingan dengan stres kerja karyawan yang ditunjukkan oleh koefisien korelasi r = 0,359 dan p = 0,005. Artinya jika karyawan memiliki kemampuan adaptasi yang baik terhadap
kebisingan maka stres kerja rendah, sebaliknya apabila karyawan memiliki kemampuan adaptasi
yang kurang baik terhadap kebisingan maka stres kerja tinggi. Dari sini dapat diketahui bahwa
kemampuan adaptasi terhadap kebisingan memberikan sumbangan efektif sebesar 12,88 % (r² =
0,1288) terhadap stres kerja, sedangkan sisanya 87,12% dipengaruhi oleh faktor lain
Abstract
Stress in the workplace is not a new phenomenon. Today stress has become an important management
problem in the industrialized world. Almost all people experience stress in connection with work.
Slightest work stress that appears should be immediately addressed so as not to swell which eventually
may harm the organization and employees. One source of job stress is noise is unwanted sound by ear
because it can be distracting and annoying. However, in response to noise can vary by each individual in
accordance with its ability to adapt. If the individual is less able to adapt to the noise then it will tend to
experience stress.
This study aims to determine ungan hub between the ability of adaptation to noise with employee stress.
This study was designed to use a quantitative approach and is correlational. The population of this study
are employees of the production of PT. Plywood Hendratna totaling 357 people. In taking the samples,
researchers used a technique by taking a random sample of 60 employees. In this study, researchers
used a try out pure. Results of the scale try out the ability of adaptation to noise obtained is valid from
23 items 30 items presented. While on the job stress scale obtained 55 valid items from 72 items.
The results showed that 32 subjects (53.3%) experienced high job stress and 28 subjects (46.6%)
experienced low job stress. It also obtained the result that 37 subjects (61.6%) had a good ability of
adaptation to noise and 23 subjects (38.3%) had a poor adaptability to noise. Results of data analysis
known that there is a very significant negative correlation between the ability of adaptation to noise
with employee stress as indicated by the correlation coefficient r = - 0.359 and p = 0.005. This means
that if employees have good adaptability to noise, the low job stress, otherwise if the employee has a
poor adaptability to noise so high job stress. From this it can be seen that the ability of adaptation to the
effective noise contribution of 12.88% (r ² = 0.1288) to job stress, while the remaining 87.12% influenced
by other factors.