PERAN PENGEMBANGAN PRODUK DALAM MENINGKATKAN PENJUALAN

Jurnal Ekonom, Vol 15, No 4, Oktober 2012

PERAN PENGEMBANGAN PRODUK DALAM MENINGKATKAN PENJUALAN

Endang Sulistya Rini
Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi USU

Abstract: Currently, company sued for responsiveness to technological development and progress economy to be able to face competition is tight in order to maintain the sustenance of company boost sales and corporate profits. One strategy to take to face the suit is development products. Product development very closely related to the success of an enterprise attempt in its sales increase. By doing product development and the company to get new customers will be high. If customers increased then sale will be increased.

Abstrak: Saat ini, perusahaan dituntut untuk tanggap terhadap perkembangan teknologi dan kemajuan perekonomian agar mampu menghadapi persaingan yang semakin ketat dalam rangka mempertahankan kelangsungan perusahaan, meningkatkan penjualan dan keuntungan perusahaan. salah satu strategi yang dapat dilakukan untuk menghadapi tuntutan tersebut adalah pengembangan produk. Pengembangan produk sangat erat kaitannya dengan keberhasilan suatu perusahaan dalam usaha meningkatkan penjualannya. Dengan melakukan pengembangan produk maka peluang perusahaan untuk mendapatkan pelanggan baru akan semakin besar. Bila pelanggan bertambah maka penjualan akan semakin meningkat.

Keywords: Product Development, Sales Volume.

PENDAHULUAN Perkembangan teknologi dan ilmu
pengetahuan mengubah perspektif masyarakat terhadap kebutuhan hidupnya. Perspektif masyarakat yang berubah mengacu pada perubahan kebutuhan hidup masyarakat yang lebih dinamis, efektif dan efisien dimana pola-pola yang baru menggantikan pola-pola yang lama. Perubahan ini menuntut adanya produkproduk yang dinamis dan lebih praktis sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan memberi kemudahan serta mengikuti trend yang sedang menguasai dunia saat ini. Keanekaragaman alat teknologi yang ada pada saat ini mendorong konsumen untuk melakukan identifikasi dalam pengambilan keputusan saat menentukan suatu merek yang menurut mereka memenuhi kriteria produk yang ideal.
Fenomena perubahan kebutuhan dan gaya hidup yang disebabkan perkembangan zaman ini memacu perusahaan selaku produsen untuk terus berinovasi. Produkproduk lama secara terus menerus dirancang kembali, dan produk-produk baru tiada henti-hentinya dikembangkan

(Handoko, 2000:32). Perusahaan berupaya

menawarkan produknya agar konsumen


tertarik dan melakukan pembelian. Dengan

demikian, perusahaan harus bersaing

dengan menguasai teknologi untuk

mempersiapkan diri menciptakan inovasi

produk. Inovasi terpenting yang dapat

dilakukan perusahaan adalah pembaharuan

yang menyangkut produk itu sendiri, karena

produk menjadi alasan utama seseorang

untuk memilih dan membelinya. Konsumen

akan membuat keputusan untuk membeli


suatu produk apabila produk tersebut

memiliki nilai lebih dibandingkan produk

lainnya. Untuk menciptakan produk yang

memiliki nilai jual dan daya saing yang

tinggi, dalam proses inovasinya perusahaan

harus dapat menciptakan strategi bisnis

yang tepat. Oleh karena itu, perusahaan

perlu memanfaatkan sumber dayanya

dengan optimal dan melakukan kegiatan

pengembangan produk untuk menjaga


kelangsungan

hidup

perusahaan.

Pengembangan dan desain (rancangan)

produk yang baik mutunya merupakan

kunci kesuksesan di dunia bisnis.

30

Menurut Kotler dan Keller

(2009:374),

perusahaan


harus

mengembangkan

produk

baru.

Pengembangan produk baru membentuk

masa depan perusahaaan. Produk pengganti

harus diciptakan untuk mempertahankan

atau membangun penjualan. Perusahaan

dapat menambah produk baru melalui

akuisisi dan/atau pengembangan produk


baru. Tujuan mengembangkan produk baru

adalah untuk mengimplementasikan strategi

produk yang sesuai dengan permintaan

pasar dengan keuntungan yang kompetitif.

Pengembangan Produk Pengembangan produk merupakan
serangkaian aktivitas yang dimulai dari analisis persepsi dan peluang pasar, kemudian diakhiri dengan tahap produksi, penjualan, dan pengiriman produk (Ulrich dan Steven, 2001:2). Pengembangan produk merupakan aktivitas lintas disiplin yang membutuhkan kontribusi dari hampir semua fungsi yang ada di perusahaan, namun tiga fungsi yang selalu paling penting bagi proyek pengembangan produk, yaitu: 1. Pemasaran
Fungsi pemasaran menjembatani interaksi antara perusahaan dengan pelanggan. Peranan lainnya adalah memfasilitasi proses identifikasi peluang produk, pendefinisian segmen pasar, dan identifikasi kebutuhan pelanggan. Bagian pemasaran juga secara khusus merancang komunikasi antara perusahaan dengan pelanggan, menetapkan target harga dan merancang peluncuran serta promosi produk. 2. Perancangan (design) Fungsi perancangan memainkan peranan penting dalam mendefinisikan bentuk fisik produk agar dapat memenuhi kebutuhan pelanggan. Dalam konteks tersebut tugas bagian perancangan mencakup desain engineering (mekanik, elektrik, software dan lain-lain) dan desain industri (estetika, user interface). 3. Manufaktur Fungsi manufaktur terutama bertanggung jawab untuk merancang dan mengoperasikan sistem produksi pada proses produksi produk. Secara

Jurnal Ekonom, Vol 16, No 1, Januari 2013
luas, fungsi manufaktur seringkali mencakup pembelian, distribusi dan instalasi.
Sedangkan menurut Kotler dan Armstrong (2008:309), pengembangan produk adalah mengembangkan konsep produk menjadi produk nyata untuk dapat memastikan bahwa ide produk dapat di ubah menjadi produk yang bisa dikerjakan. Pengembangan produk merupakan strategi pemasaran yang memerlukan penciptaan produk baru yang dapat dipasarkan, proses merubah aplikasi untuk teknologi baru ke dalam produk yang dapat dipasarkan. Pengertian pengembangan produk meliputi: 1. Produk baru yaitu:
a. produk yang benar-benar inovatif dan unik
b. produk pengganti yang benarbenar berbeda dan produk yang sudah ada
c. produk imitatif, yaitu produk yang baru bagi perusahaan tertentu tetapi bukan baru di dalam pasar
d. produk yang menggunakan bahan baku baru sama sekali
2. Pengembangan produk: a. riset pemasaran b. rekayasa c. desain

3. Modifikasi produk, yaitu memperbaiki produk yang sudah ada yang meliputi kualitas, fitur, dan style yang tujuannya meningkatkan penjualan. Modifikasi produk menciptakan tiga dimensi, yaitu: a. perbaikan mutu (quality improvement) b. perbaikan cirri-ciri khas (feature Improvement) c. perbaikan gaya enent (style improvement)
4. Merchandising, yaitu semua aktivitas perencanaan baik dari produsen maupun pedagang yang dimaksudkan untuk menyesuaikan antara produkproduk yang dihasilkan dengan permintaan pasar. Pengembangan produk adalah suatu
proses penemuan ide untuk barang dan jasa termasuk merubah, menambah atau merumuskan kembali sebagian dari sifatsifat pokok yang sudah ada dalam segi corak, merek dan kuantitas. Pengembangan produk dilaksanakan dengan tujuan untuk
31

Endang Sulistya Rini: Peran Pengembangan Produk…

melayani pasar yang telah ada sekarang

dengan lebih meningkatkan penjualan,

memenuhi usaha menemukan barang baru

yang lebih baik, serta melaksanakan

aktivitas-aktivitas dari teknik penelitian,

perekayasaan dan perancangan produk.

Strategi pengembangan produk


dikemukakan oleh Swastha (2010:29-30):

1. Memperbaiki bentuk-bentuk yang

telah ada. Dalam strategi ini

perusahaan tetap menggunakan

teknologi dan fasilitas yang ada

untuk membuat variasi baru dari

produknya.

2. Memperluas lini produk. Semua

ditujukan untuk menawarkan lebih

banyak alternatif pilihan kepada


pembeli tentang produknya.

3. Menambah model yang ada. Disini

perusahaan menambah beberapa

variasi baru pada produknya.

4. Meniru strategi pesaing. Beberapa

pengusaha berpendapat bahwa

hubungan

antara

biaya

pengembangan produk dengan laba


yang akan diperoleh pada waktu

mendatang adalah tidak pasti.

5. Menambah produk yang tidak ada

kaitannya dengan lini yang ada.

Strategi ini dianggap mahal karena

produk baru sering menggunakan

proses produksi baru, demikian juga

fasilitas-fasilitas untuk promosi dan

distribusinya.

Tujuan Pengembangan Produk. Menurut Buchari (2000:101) tujuan

pengembangan produk adalah: 1. Untuk memenuhi keinginan konsumen
yang belum puas 2. Untuk menambah omzet penjualan 3. Untuk memenangkan persaingan 4. Untuk mendaya gunakan sumber-
sumber produksi 5. Untuk meningkatkan keuntungan
dengan pemakaian bahan yang sama 6. Untuk mendaya gunakan sisa-sisa
bahan 7. Untuk mencegah kebosanan konsumen 8. Untuk menyederhanakan produk
Pengembangan produk yang dilaksanakan oleh perusahaan dimaksudkan untuk : 1. Mempertahankan posisi pangsa pasar
(market share), yaitu untuk mencapai

tujuan perusahaan tersebut diperlukan strategi memperkenalkan produk baru atau memperbaharui produk yang sudah ada. 2. Mengembangkan lebih lanjut posisi perusahaan sebagai innovator, sehingga untuk mencapai tujuan ini perusahaan menjalankan strategi memperkenalkan produk yang benarbenar baru, tidak hanya mengembangkan dari produk yang sudah ada. 3. Memperoleh laba yang diinginkan melalui volume penjualan yang ditingkatkan, suatu perusahaan harus memperbaiki maupun menambah produk-produk yang dihasilkannya berdasarkan atas dua fungsi dasar, yaitu pemasaran dan inovasi baru.
Adapun faktor-faktor yang menghambat suatu perusahaan mengadakan pengembangan produk menurut Kotler dan Keller (2009:283), yaitu: 1. Kelangkaan ide penting pada wilayah
tertentu. Mungkin hanya sedikit cara yang tersisa untuk meningkatkan beberapa produk dasar 2. Pasar yang terfragmentasi. Perusahaan harus mengarahkan produk mereka pada segmen pasar yang lebih kecil, dan ini berarti penjualan dan laba lebih rendah untuk setiap produk. 3. Batasan sosial dan pemerintah. Produk harus memuaskan keamanan konsumen dan ramah lingkungan. 4. Biaya pengembangan. Perusahaan biasanya harus menghasilkan banyak ide untuk menemukan satu nilai kelayakan pengembangan dan sering menghadapi tingginya biaya manufaktur, dan pemasaran. 5. Kelangkaan modal. Beberapa perusahaan mempunyai ide bagus, tetapi tidak dapat mengumpulkan dana yang dibutuhkan untuk meneliti dan meluncurkannya. 6. Waktu pengembangan yang dibutuhkan lebih pendek. Perusahaan harus mempelajari bagaimana cara memadatkan waktu pengembangan dengan menggunakan teknik baru, mitra strategis, uji konsep dini, dan perencanaan pemasaran yang bagus.
Pengembangan produk yaitu mengembangkan produk supaya bisa lebih

32

baik dan dapat menarik minat konsumen

serta bisa lebih bersaing dengan seluruh

pesaing yang ada. Menurut Kotler dan


Keller (2009:309), pengembangan produk

(inovasi) memiliki karakteristik, yaitu:

1. Keunggulan relatif (relative

advantage), yaitu sejauh mana inovasi

tersebut tampak lebih bagus daripada

produk lama.

2. Kesesuaian (compatibility), yaitu

sejauh mana tingkat sesuainya inovasi

dengan nilai dan pengalaman

seseorang.

3. Kerumitan (complexity), yaitu

sejauhmana tingkat sulitnya inovasi

untuk dipahami atau digunakan.

4. Kemampuan dipisahkan (divisibility),

yaitu sejauh mana inovasi tersebut

dapat dicoba secara terbatas.

5. Kemampuan

komunikasi

(communicability), yaitu sejauh mana

manfaat penggunaan dapat dilihat atau

digambarkan kepada orang lain.

Menurut Kotler dan Armstrong

(2008:185), lima karakteristik sangat

penting

dalam

mempengaruhi

pengembangan produk (inovasi), yaitu:

1. Keunggulan relatif, yaitu tingkat yang

menunjukkan keunggulan inovasi

terhadap produk yang telah ada.

2. Kompatibilitas adalah tingkat

kesesuaian inovasi dengan nilai dan

pengalaman calon konsumen

3. Kompleksitas adalah tingkat kesulitan

inovasi untuk dimengerti atau

digunakan.

4. Divisibilitas adalah tingkat inovasi

dapat dicoba sedikit demi sedikit.

5. Komunikabilitas, yaitu tingkat

kemampuan hasil penggunaan inovasi

dapat diobservasikan atau dijelaskan

kepada orang lain.

Tahap-tahap Pengembangan Produk Proses pengembangan produk untuk
setiap perusahaan adalah berbeda, tergantung produk serta tingkat kompleksitasnya, dan umumnya kegiatankegiatan ini lebih membutuhkan daya analisis intelektual dan manajemen organisasi. Proses pengembangan produk yang terstruktur serta terdefenisi dengan baik, sangat diperlukan perusahaan dalam merancang produk-produk yang akan dijual ke pasar.

Jurnal Ekonom, Vol 16, No 1, Januari 2013

Tahap-tahap pengembangan produk

baru seperti yang dikemukakan oleh Kotler

dan Keller (2009:287-306), yaitu:

1. Penciptaan Ide

Proses pengembangan produk baru

dimulai dengan pencarian ide. Ide

produk baru bisa berasal dari interaksi

dengan berbagai kelompok dan

menggunakan

teknik

yang

menghasilkan kreativitas.

Untuk menghasilkan arus ide-ide baru

yang berkesinambungan, perusahaan

harus dengan agresif menggali banyak

sumber-sumber gagasan.

2. Penyaringan Ide

Tujuan dari penyaringan adalah untuk

menciptakan sejumlah ide-ide yang

baik dan mengesampingkan yang jelek

sedini mungkin dan membuang ide

yang buruk seawal mungkin. Ide yang

dapat bertahan dapat disaring lebih

lanjut

menggunakan

proses

pemeringkat sederhana dan jika

manajemen merasa bahwa ide produk

amat cocok dengan keterampilan

pemasaran dan pengalaman

pemasaran, maka perusahaan akan

meningkatkan peringkat ide produk

secara keseluruhan.

3. Pengembangan dan Pengujian Konsep

Ide yang menarik harus

disempurnakan menjadi konsep produk

yang dapat diuji. Kita dapat

membedakan antara ide produk,

konsep produk, dan citra produk. Ide

produk adalah ide untuk produk

dimana perusahaan dapat melihat

kemungkinan produk dapat ditawarkan

ke pasar. Konsep produk adalah versi

terinci dari suatu ide yang dinyatakan

dalam istilah-istilah yang berarti bagi

konsumen. Citra produk adalah

gambaran tertentu yang konsumen

peroleh dari suatu produk aktual atau

potensial.

Dalam pengujian konsep mensyaratkan

bahwa berbagai konsep produk diuji

pada kelompok konsumen sasaran

yang tepat, kemudian reaksi konsumen

tersebut dikumpulkan. Konsep-konsep

ini dapat disajikan secara simbolis atau

secara fisik. Jika konsep yang diuji

semakin menyerupai produk akhir,

pengujian konsep ini dapat semakin

diandalkan.

33

Endang Sulistya Rini: Peran Pengembangan Produk…

4. Pengembangan Strategi Pemasaran Setelah uji konsep berhasil, manajer produk baru akan mengembangkan rencana strategi tiga bagian awal untuk memperkenalkan produk baru ke pasar, yaitu: a. Bagian pertama Menggambarkan ukuran pasar sasaran, struktur, dan perilaku; positioning produk yang direncanakan, lalu penjualan, pangsa pasar, dan tujuan laba yang dicari dalam beberapa tahun pertama. b. Bagian kedua Mengikhtisarkan rencana harga produk, strategi distribusi, dan anggaran pemasaran yang direncanakan selama tahun pertama.
c. Bagian ketiga Rencana strategi pemasaran menggambarkan tujuan penjualan dan laba jangka panjang serta strategi bauran pemasaran sepanjang waktu.
5. Analisis Bisnis Setelah manajemen mengembangkan konsep produk dan strategi pemasaran, manajemen dapat mengevaluasi daya tarik bisnis dari proposal. Manajemen harus mempersiapkan penjualan, biaya, dan proyeksi laba untuk menentukan apakah mereka memuaskan tujuan perusahaan. Jika ya, konsep dapat beralih ke tahap pengembangan.
6. Pengembangan Produk Jika konsep produk dapat melewati ujian bisnis, konsep ini berlanjut ke litbang untuk dikembangkan menjadi suatu produk fisik. Selanjutnya ke bagian produksi untuk dibuat, diberi merek dan kemasan yang menarik.
7. Pengujian Pasar Setelah manajemen puas dengan kinerja fungsional dan psikologis, produk siap dikemas dengan nama merek dan kemasan dalam uji pasar. Dalam pengaturan autentik, pemasar dapat mempelajari seberapa besar pasar yang ada dan bagaimana konsumen dan penyalur bereaksi untuk

menangani, menggunakan, dan

membeli kembali produk.

8. Tahap Komersialisasi

Memperkenalkan produk baru ke pasar

merupakan kegiatan penyelesaian

rencana pemasaran, pengkoordinasian

kegiatan perkenalan dengan fungsi-

fungsi bisnis, pelaksanaan strategi

pemasaran serta pengontrolan

peluncuran produk.

Menurut Lamb et al., (2001:93)

langkah-langkah pengembangan produk

baru adalah:

1. Membuat komitmen jangka panjang

yang diperlukan untuk mendukung

inovasi dan pengembangan produk

baru.

2. Menggunakan pendekatan khusus

perusahaan, digerakkan oleh tujuan

korporasi dan strategi-strategi yang

telah ditegaskan sebagai strategi utama

mereka.

3. Menjadikan pengalaman sebagai

modal untuk mencapai dan

mempertahankan keunggulan.

4. Membangun suatu lingkungan – gaya

manajemen, struktur.

Organisasi dan dukungan manajemen

puncak yang kondusif guna mencapai

tujuan spesifik produk baru serta tujuan

korporasi. Pengembangan produk perlu

adanya kelompok kerja pengembangan (tim

pengembangan produk) yang:

1. bertanggung jawab untuk mengubah

produk yang diinginkan pasar ke

pencapaian suksesnya produk di pasar.

2. produk yang dihasilkan harus:

a. marketability

(kemampuan

produk untuk dipasarkan)

b. manufacturability (kemampuan

produk untuk diproduksi)

c. serviceability (kemampuan purna

jualnya)

Penggunaan ketiga hal tersebut akan

membentuk rekayasa terpadu (concurren

engineering) yang merupakan kelompok

yang mewakili semua bidang yang terkait

langsung.

HASIL DAN PEMBAHASAN Strategi pengembangan produk baru dan proses pengembangan produk baru
Banyak perusahaan menghadapi sebuah masalah-masalah harus menciptakan produk baru, tetapi kemungkinan sukses

34

sangat kecil. Secra keseluruhan, untuk menciptakan produk baru yang berhasil, perusahaan harus memahami pelanggannya, pasar, dan pesaing serta mengembangkan produk yang memberikan nilai yang unggul bagi pelanggan. Perusahaan harus mempunyai rencana produk baru yang kuat dan mempersiapkan proses pengembangan produk baru yang sistematis untuk menemukan dan mengembangkan produkproduk baru.

Cara perusahaan menemukan dan mengembangkan ide produk baru
Pengembangan produk baru dimulai dengan penciptaan ide. Perusahaan menemukan dan mengembangkan ide produk baru dari berbagai sumber. Banyak ide produk baru berasal dari sumber internal. Perusahaan mengadakan riset dan pengembangan resmi, memilih ide dari karyawan mereka, dan mengadakan tukar pikiran dalam rapat eksekutif. Ide lain datang dari sumber eksternal. Dengan mengadakan survei dan kelompok fokus serta menganalisis pertanyaan dan keluhan pelanggan, perusahaan dapat menghasilkan ide produk baru yang akan memenuhi kebutuhan spesifik konsumen.
Perusahaan melacak penawaran pesaing dan menginspeksi produk baru, memilih produk, menganalisis kinerja produk, dan memutuskan apakah mereka akan memperkenalkan yang sama atau produk yang lebih baik. Distributor dan pemasok berada dekat dengan pasar dan dapat menyalurkan informasi tentang masalah konsumen dan kemungkinan produk baru.

Mengatur pengembangan produk baru

Proses pengembangan produk baru

menunjukkan aktivitas penting yang

diperlukan

untuk

menemukan,

mengembangkan, dan memperkenalkan

produk baru. Namun, pengembangan

produk baru membutuhkan lebih dari

sekedar melewati beberapa tahapan.

Perusahaan harus mengambil pendekatan

yang menyeluruh untuk mengatur proses

ini. Pengembangan produk baru yang

berhasil perlu berpusat pada pelanggan,

berdasarkan tim, dan usaha yang sistematis.

Pengembangan produk baru yang

berpusat pada pelanggan merupakan

Jurnal Ekonom, Vol 16, No 1, Januari 2013
pengembangan produk baru yang berfokus pada menemukan cara baru untuk memecahkan masalah pelanggan dan memberikan pengalaman yang lebih memuaskan bagi pelanggan. Pengembangan produk baru berdasarkan tim adalah sebuah pendekatan untuk mengembangkan produk baru di mana berbagai departemen bekerja secara erat, melewati beberapa tahapan dalam proses pengembangan produk baru untuk menghemat waktu dan meningkatkan efektifitas. Terakhir, proses pengambangan produk baru haruslah secara holistik dan sistematis daripada secara acak. Bila tidak, sedikit ide baru yang akan naik ke permukaan, dan banyak ide bagus akan tenggelam dan mati. Untuk menghindari masalah ini, perusahaan dapat memasang sistem manajemen inovasi untuk mengumpulkan, meninjau, mengevaluasi dan mengatur ide produk baru.
Pengembangan produk baru dan strategi siklus hidup produk
Produk baru perusahaan mengalami rentang usia yang terbatas dan harus digantikan oleh produk yang lebih baru. Perusahaan harus piawai dalam mengembangkan dan mengelola produk baru. Semua produk mengalami siklus hidup sampai produk dilahirkan, melalui beberapa fase, dan pada akhirnya mati ketika ada produk baru yang datang dan produk baru itu dapat melayani kebutuhan konsumen dengan lebih baik. Siklus hidup ini menghadirkan dua tantangan utama: Pertama, karena semua produk pada akhirnya mengalami penurunan, perusahaan harus mampu mengembangkan produk baru untuk menggantikan produk lama (tantangan pengembangan produk baru). Kedua, perusahaan harus mampu menyesuaikan strategi pemasarannya dalam menghadapi perubahan selera, teknologi, dan persaingan ketika produk melewati tahap-tahap siklus hidup (tantangan strategisiklus hidup produk). Tetapi produk baru bisa gagal-risiko inovasi sama besaranya dengan imbalannya. Kunci bagi inovasi yang sukses terletak pada keseluruhan usaha perusahaan, perencanaan yang kuat, dan proses pengembangan produk baru yang sistematis (Parwanto: 2011).
35

Endang Sulistya Rini: Peran Pengembangan Produk…

Strategi Siklus Hidup Produk Setelah meluncurkan produk baru,
manajemen menginginkan suatu produk agar menikmati hidup yang panjang dan bahagia. Walaupun mereka tidak mengharapkan produk terjual selamanya, perusahaan ingin mendapatkan keuntungan yang cukup untuk menutup semua usaha dan resiko yang mereka tempuh pada saat meluncurkan produk. Manajemen mengetahui bahwa masing-masing produk akan mempunyai siklus hidup masingmasing, walaupun bentuk dan rentang waktunya tidak diketahui di masa yang akan datang. Siklus hidup produk (Product life cycle) merupakan perjalanan dari penjualan dan keuntungan produk selama masa hidupnya. Penjualan produk tertentu mengikuti kurva bentuk S yang mencangkup lima tahap yang berbeda yaitu pengembangan produk, pengenalan, pertumbuhan, kedewasaan, dan penurunan.
Siklus dimulai dengan tahap pengembangan produk ketika perusahaan menemukan dan mengembangkan ide produk baru. Tahap pengenalan ditandai dengan pertumbuhan yang lambat dan laba yang rendah ketika produk didistribusikan ke pasar. Jika berhasil, produk memasuki tahap pertumbuhan, yang menawarkan pertumbuhan penjualan yang pesat dan peningkatan laba. Berikutnya, tahap kedewasaan ketika pertumbuhan penjualan melambat dan laba stabil. Terakhir, produk memasuki tahap penurunan di mana penjualan dan laba menurun. Tugas perusahaan selama tahap ini adalah mengenali penurunan dan memutuskan apakah perusahaan harus mempertahankan, memanen, atau menyingkirkan produk.

Strategi pemasaran berubah selama

siklus hidup produk

Dalam tahap pengenalan, perusahaan

harus memilih strategi peluncuran yang

konsisten dengan positioning produk yang

di maksudkan. Banyak uang yang

dibutuhkan untuk menarik distributor dan

membangun persediaan mereka dan

memberitahu konsumen tentang produk

baru dan mendapatkan percobaan. Dalam

tahap pertumbuhan, perusahaan terus

mendidik konsumen dan distributor

potensial. Selanjutnya perusahaan berusaha

untuk tetap memimpin persaingan dan

mempertahankan pertumbuhan pasar yang

cepat dengan meningkatkan kualitas

produk, menambahkan fitur dan model

produk baru, mengubah iklan dari

membangun kesadaran produk menjadi

membangun keyakinan dan pembelian

produk,dan menurunkan harga pada saat

yang tepat untuk menarik pembeli baru.

Dalam

tahap

kedewasaan,

perusahaan terus berinvestasi untuk

mendewasakan

produk

dan

mempertimbangkan modifikasi pasar,

produk, dan bauran pemasaran. Ketika

memodifikasi pasar, perusahaan berusaha

meningkatkan konsumsi produk. Ketika

memodifikasi produk, perusahaan

mengubah beberapa karakteristik produk

seperti kualitas, fitur, atau gaya untuk

menarik pengguna baru dan menginspirasi

lebih banyak penggunaan. Ketika

memodifikasi bauran pemasaran,

perusahaan berusaha meningkatkan

penjualan dengan mengubah satu atau lebih

elemen bauran pemasaran. Setelah

perusahaan menyadari bahwa produk telah

memasuki tahap penurunan, manajemen

harus memutuskan apakah mereka akan

mempertahankan produk tanpa perubahan,

berharap perusahaan pesaing akan keluar

dari pasar, memanen produk, mengurangi

biaya, dan berusaha mempertahankan

penjualan, atau menyingkirkan produk,

menjualnya ke perusahaan lain atau

melikuidasi produk pada harga sisa.

Strategi penetapan harga produk baru Harga yang ditetapkan atas suatu
produk baru harus dapat memberikan pengaruh yang baik bagi petumbuhan pasar. Selain itu untuk mencegah timbulnya persaingan yang sengit. Ada dua hal yang

36

perlu diperhatikan dalam penetapan harga

produk baru, Tjiptono (2001:172):

1. Skimming Pricing, merupakan strategi

yang menetapkan harga tinggi pada

suatu produk baru, dengan dilengkapi

aktifitas promosi yang gencar,

tujuannya adalah:

a. Melayani pelangggan yang tidak

terlalu sensitif terhadap harga,

selagi persaingannya belum ada.

b. Untuk menutupi biaya-biaya

promosi dan riset melalui margin

yang besar.

c. Untuk berjaga-jaga terjadinya

kekeliruan dalam penetapan

harga, karena akan lebih mudah

menurunkan harga dari pada

menaikan harga awal.

2. Penetration Pricing, merupakan

strategi dengan menetapkan harga

rendah pada awal produksi, dengan

tujuan dapat meraih pangsa pasar yang

besar dan sekaligus menghalangi

masuknya para pesaing. Dengan harga

rendah perusahaan dapat pula

mengupayakan tercapainya skala

ekonomi dan menurunnya biaya per-

unit. Strategi ini mempunyai perspektif

jangka panjang, dimana laba jangka

pendek dikorbankan demi tercapainya

keunggulan kompetitif yang

berkelanjutan. Ada empat bentuk harga

yang

menggunakan

strategi

”Penetration Pricing”, oantara lain:

a. Harga yang dikendalikan

(restrained price), yaitu harga

yang ditetapkan dengan tujuan

mempertahankan tingkat harga

tertentu selama periode inflasi.

b. Elimination price, yaitu

merupakan penetapan harga pada

tingkat tertentu yang dapat

menyebabkan pesaing - pesaing

tertentu (terutama yang kecil)

keluar dari persaingan

c. Promotion price adalah harga

yang ditetapkan rendah dengan

kualitas sama, dengan tujuan

untuk mempromosikan produk

tertentu.

d. Keep-out price, merupakan

penetapan harga tertentu sehingga

dapat mencegah para pesaing

memasuki pasar.

Jurnal Ekonom, Vol 16, No 1, Januari 2013
Hubungan Pengembangan Produk dengan Volume Penjualan
Salah satu strategi pemasaran yang dapat ditempuh adalah strategi pengembangan produk. Pengembangan produk merupakan kegiatan yang semakin penting dalam perekonomian, karena pasar, persaingan dan siklus hidup produk berubah terus dengan kecepatan tinggi. Pengembangan produk hendaknya menjadi pusat perhatian bagi perusahaan karena sumbangannya jelas bagi kelangsungan hidup dan kemakmuran perusahaan. Produk baru yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen akan memperkuat posisi perusahaan di pasar. Produk baru yang maksud adalah produk yang disempurnakan, produk yang dimodifikasi dan produk dengan merk baru yang dikembangkan oleh perusahaan melalui upaya riset dan pengembangan.
Dengan strategi ini maka konsumen akan dihadapkan pada pilihan produk yang lebih banyak dan beragam. Perusahaan yang inovatif dengan produk yang beragam akan memberikan nilai bagi konsumen.
Pengembangan produk sangat erat kaitannya dengan keberhasilan suatu perusahaan dalam usaha meningkatkan penjualannya. Dengan melakukan pengembangan produk maka peluang perusahaan untuk mendapatkan pelanggan baru akan semakin besar. Bila pelanggan bertambah maka penjualan akan semakin meningkat Stanton (1996:226), menyatakan bahwa hubungan antara pengembangan produk dengan penjualan adalah sebagai berikut: Dalam usaha memperpanjang daur hidupnya maka sebuah perusahaan perlu mengadakan perubahan terhadap produknya guna mencapai titik yang lebih baik, jika produk tidak dirubah atau dilakukan penambahan, maka laba, pangsa pasar, volume penjualan perusahaan akan berkurang sehingga adanya penambahan produk baru mampu menopang pertumbuhan dan arti volume penjualan akan meningkat.
Pendapat senada juga dikemukakan oleh Swastha dan Irawan (2003 : 233-234) yang menyatakan bahwa pengembangan produk atau modifikasi produk dilakukan dengan cara mengubah sifat-sifat produk yang dapat menarik para pemakai atau pembeli baru.
37

Endang Sulistya Rini: Peran Pengembangan Produk…

KESIMPULAN DAN SARAN Tuntutan konsumen dan persaingan
pasar menuntut perusahaan untuk melakukan pengembangan produk. Pengembang produk mempunyai peran yang besar dalam meningkatkan volume penjualan. Oleh karena itu, perusahaan harus selalu memantau atau mengikuti perkembangan selera konsumen ataupun keluhan-keluhan dari pelanggan. Perusahaan juga harus mengawasi perubahan taktik dan strategi dari pesaing agar dapat mengantisipasi lebih dini tindakan yang perlu dilakukan berkaitan dengan produk yang dihasilkan perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA Buchari, Alma, 2000. Manajemen
Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Alfabeta, Bandung. Durianto, Sugiarto dan Tony Sitinjak, 2001. Strategi Menaklukkan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Ferrinadewi, Emma, 2008, Merek dan Psikologi Konsumen, Graha Ilmu, Yogyakarta. Ginting, Paham dan Syafrizal Helmi Situmorang, 2008. Filsafat Ilmu dan Metode Riset, Cetakan ke-2, USU Press, Medan. Gitosudarmo, H. Indriyo, 2000. Manajemen Pemasaran, Edisi 1, Cetakan ke-6, BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta. Handoko. T.Hani., 2000. Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi 1 BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta.

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller, 2009.

Manajemen Pemasaran, Edisi 13,

Jilid 1 dan 2, Erlangga, Jakarta.

Lamb, C. W., Joseph F. Hair, Jr., dan Carl

McDaniel, 2001. Pemasaran,

Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Lestari, Suci. 2013. Perencanaan dan

Perancangan

Produk.

http://lestachi.blogspot.com/2013/04/

perencanaan-dan-perancangan-

produk.html

Parwanto, Arwa, 2011. Pengembangan

Produk Baru dan Strategi Siklus

Hidup

Produk

(http://arwaparwanto.blogspot.com)

Stanton, William J. 1996. Prinsip

Pemasaran. Alih bahasa Y. Lamarto.

Edisi ketujuh. Jilid 1. Jakarta :

Erlangga.

Supranto, J., dan H. Nandan Limakrisna,

2007. Perilaku Konsumen dan

Strategi Pemasaran Untuk

Memenangkan Persaingan Bisnis,

Edisi Pertama, Penerbit Mitra

Wacana Media, Jakarta.

Swastha, Basu dan Irawan. 2003.

Manajemen Pemasaran Modern.

Edisi ke-2, cetak ke-2, Liberty,

Yogyakarta.

Tjiptono, Fandy, 1997. Strategi Pemasaran,

Edisi 2, Penerbit Andi, Yogyakarta.

Ulrich, Karl T., dan Steven D., Eppinger.,

2001.

Perancangan

dan

Pengembangan Produk, Edisi 1,

Salemba Teknika, Jakarta.

http://fasthabiqhulchoirotnurlayli.blog.perb

anas.ac.id/2012/11/27/artikel-

pemasaran-membangun-hubungan-

dengan-pelanggan-mengembangkan-

dan-menentukan-harga-produk-dan-

jasa/

38