Pengaruh Pengembangan Produk dalam Usaha Mempertahankan dan Meningkatkan Volume Penjualan Tekstil di PT. X.

(1)

ABSTRAK

Dalam kondisi situasi persaingan dalam dunia usaha yang semakin ketat, perusahaan dituntut untuk selalu memberikan kepuasan konsumen. Sehingga perusahaan dapat mempertahankan konsumennya, menciptakan loyalitas konsumennya, bahkan mampu meningkatkan penjualannya.

Pengembangan produk merupakan salah satu upaya perusahaan dalam membuat suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang sudah ada untuk mempertahankan posisi perusahaan didalam pasar dan juga untuk memenangkan persaingan serta memperluas pangsa pasar yang dituju.

Tujuan Perusahaan melakukan pengembangan produk adalah untuk mengatasi persaingan, meningkatkan volume penjualan, mempertahankan posisi pasar, dan untuk meningkatkan laba.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif dan verikatif yang melihat hubungan antara dua variabel atau lebih. Sedangkan untuk menganalisis dan menginterprestasikan data secara kuantitatif digunakan alat bantu statistik, sehingga memudahkan penafsiran data yang diperoleh. Metode statistik yang digunakan untuk mengetahui kuat lemahnya dan arah hubungan antara variabel bebas (X) dan variabel tidak bebas (Y) adalah analisis koefisien korelasi, yang dikenal juga dengan nama Korelasi Pearson Product Moment.

Berdasarkan data penjualan per tahun yang dihasilkan oleh perusahaan terlihat bahwa perusahaan mengalami perkembangan pada penjualan. Seperti pada tahun 2005, volume kenaikan mencapai sebesar 47,69% dari tahun sebelumnya. Ini menunjukkan bahwa kegiatan pengembangan produk yang dilaksanakan selama ini sangat mempengaruhi volume penjualan perusahaan.

Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan analisis korelasi didapat r = 0.9781, artinya terdapat hubungan yang sangat kuat antara pengembangan produk dengan peningkatan volume penjualan, sedangkan analisis koefisien determinasi disimpulkan bahwa volume penjualan perusahaan dipengaruhi oleh pengembangan produk sebesar 95,67%,


(2)

sedangkan sisanya 4,33% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar pengembangan produk.

Setelah melakukan pengujian hipotesa untuk biaay total pengembangan produk dalam upaya peningkatan volume penjualan, maka didapat hasil ≥ ≥ . Hasil ini menunjukkan adanya hubungan yang sangat kuat dan searah antara biaya total pengembangan produk dan volume penjualan. Dengan demikian hipotesis yang penulis ajukan yaitu “Terdapat hubungan yang positif antara kegiatan pengembangan produk yang dilaksanakan dengan peningkatan volume penjualan” dapat diterima.


(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………...i

UCAPAN TERIMAKASIH………...ii

ABSTRAK………...iv

DAFTAR ISI………....vi

DARTAR TABEL………..…...x

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ………... 1

1.2 Identifikasi Masalah ………. 3

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ……….. 4

1.4 Kegunaan Penelitian ………. 5

1.5 Kerangka Pemikiran ..……… 5

1.6 Metode Penelitian ……… 9

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ……….. 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran dan Manajemen Pemasaran ……… 10

2.1.1 Pengertian Pemasaran ………...…….…….. 10

2.1.2 Pengertian Manajemen Pemasaran …………... 11

2.2 Pengertian Bauran Pemasaran ………...…. 12

2.3 Pengertian Produk ………..……….. 14

2.3.1 Klasifikasi Produk …..………. 16

2.3.2 Keputusan Lini Produk ……...…………..…….... 21


(4)

2.4 Pengembangan Produk baru dan Produk Baru ………... 27

2.4.1 Pengembangan Produk Baru ………..…... 27

2.4.2 Produk Baru ………...….……. 28

2.4.3 Tujuan Pengembangan Produk ……… 30

2.4.4 Langkah-langkah Pengembangan Produk ……… 30

2.5 Faktor-faktor Pengembangan Produk ……….. 36

2.5.1 Faktor-faktor Penghambat dan Tantangan Pengembangan Produk ……… 36

2.5.2 Faktor Penyebab Pengembangan Produk Gagal … 38 2.5.3 Faktor Kunci Peluncuran Pengembangan Produk.. 39

2.6 Volume Penjualan ..………... 40

2.7 Hubungan Pengembangan Produk dengan Peningkatan Volume Penjualan ………... 42

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ……….… 44

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan…… ……… 44

3.1.2 Kondisi Perusahaan Saat Ini ……….. 45

3.2 Struktur Organisasi dan Uraian Jabatan ……….47

3.2.1 Struktur Organisasi Perusahaan ………. 47

3.2.2 Uraian Jabatan ………49

3.3 Produk Perusahaan ……….. 53

3.4 Proses Produksi ………55


(5)

3.5.2 Metode Penelitian ………..………..………...58

3.5.3 Jenis dan Sumber Data ……….58

3.5.4 Prosedur Pengumpulan Data ………59

3.5.5 Metode Penentuan Sample ………...………...60

3.5.6 Operasionalisasi Variabel ………...60

3.5.7 Teknik Pengolahan Data ………. 63

3.5.7.1 Analisa Koefisien korelasi ………...63

3.5.7.2 Koefisien Determinasi ……….64

3.5.7.3 Uji Signifikan ………...………65

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Faktor-faktor Penyebab Melakukan Pengembangan Produk………...66

4.2 Langkah-langakah Pengembangan Produk ………..67

4.3 Peranan Pengembangan Produk dalam Meningkatkan Penjualan ………..69

4.4 Tanggapan Responden Terhadap Pengembangan Produk…70 4.5 Analisa Hubungan Biaya Pengembangan Produk dengan Volume Penjualan ………81

4.6 Peranan Hubungan Pengembangan Produk Untuk Meningkatkan Volume Penjualan di Perusahaan Tekstil PT.X………. 90

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ………..91


(6)

DAFTAR PUSTAKA ……… X LAMPIRAN-LAMPIRAN


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.5.6 Operasional Variabel ……….…………... 62

Tabel 4.4.1 Tanggapan Responden Terhadap Pengembangan Produk...71

Tabel 4.5.1 Total Biaya Pengembangan Produk ………....81

Tabel 4.5.2 Total Volume Penjualan Produk ……….82

Tabel 4.5.3 Total Biaya Pengembangan Produk (X) dan Volume Penjualan (Y)………....84

Tabel 4.5.4 Hubungan Biaya Pengembangan Produk (X) dan Volume Penjualan (Y)………....84


(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Kuisioner ……… Tabel Distribusi T………...….... Daftar Riwayat Hidup ………...


(9)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dewasa ini situasi persaingan dalam dunia usaha semakin ketat. Setiap perusahaan baik yang berskala kecil, menengah, maupun yang besar akan selalu menghadapi persaingan dipasar. Indonesia termasuk salah satu negara yang banyak memiliki industri tekstil. Hal ini dikarenakan kebanyakan produk-produk yang dihasilkan dari industri tekstil termasuk kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh manusia untuk kelangsungan hidupnya.

Tetapi pada saat ini Asia bahkan dunia sedang mengalami resesi yang mengakibatkan pasar menjadi sepi dan daya beli konsumen menurun, sehingga banyak perusahaan-perusahaan termasuk industri tekstil yang terpaksa gulung tikar karena tidak dapat survive. Karena itulah maka perusahaan-perusahaan harus dapat melakukan suatu strategi agar mereka tetap dapat exist dan bersaing dalam pasar yang ada karena persaingan yang semakin ketat.

Salah satu cara yang dapat digunakan dalam menghadapi persaingan dipasar adalah dengan selalu memberikan kepuasan konsumen sehingga perusahaan dapat mempertahankan konsumennya, menciptakan loyalitas konsumennya, bahkan mampu meningkatkan penjualannya.


(10)

“Kepuasan adalah rasa senang atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja suatu produk dan harapnya.”

Jadi, kepuasan merupakan fungsi dari kinerja dan harapan. Jika kinerja memenuhi harapan, maka konsumen akan merasa puas, yang pada akhirnya akan menciptakan loyalitas konsumen. Apabila perusahaan berhasil menciptakan loyalitas dari konsumen, perusahaan akan mampu bersaing dengan perusahaan lainnya dalam industri yang sama dan meningkatkan penjualannya.

Perusahaan akan mendapatkan keuntungan karena konsumen sudah percaya pada produk perusahaan tersebut. Akibatnya jika perusahaan melakukan pengembangan produk, konsumen akan tetap tertarik untuk membelinya karena konsumen percaya dengan produk perusahaan tersebut. Bila perusahaan mengabaikan pengembangan produk, maka lama kelamaan perusahaan akan dapat kehilangan konsumennya, yang beralih ke perusahaan lain yang mampu menawarkan produk yang bernilai lebih bagi konsumen, yang didapatkan dari pengembangan produk yang dilaksanakan oleh pihak pesaing.

Seperti yang dikatakan oleh Philip Kotler (2000:374) :

“Tiap perusahaan harus mengembangkan produk baru. Pengembangan produk baru membentuk masa depan perusahaan. Produk pengganti harus diciptakan untuk mempertahankan dan atau membangun penjualan. Pelanggan menginginkan produk baru, dan pesaing akan berusaha keras untuk memenuhinya.”

Pengembangan produk baru sangat penting bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan. Jika strategi pengembangan produk tidak dilaksanakan,


(11)

disebabkan oleh adanya PLC (Product Life Cycle), dimana setiap produk akan mengalami tahap Introduction, Growth, Maturity, Decline. Perusahaan harus membuat dirinya berbeda daripada yang dimiliki oleh pesaing.

Perusahaan juga harus mampu menetapkan harga yang sesuai dengan kualitas produk tersebut. Perusahaan harus memberikan pelayanan yang terbaik bagi konsumen. Hal ini akan menjadi alat promosi yang efektif untuk menarik dan mempertahankan pelanggan.

Dalam kondisi perekonomian saat ini, para konsumen akan semakin selektif dalam memilih alat pemuas kebutuhannya. Dengan adanya perkembangan teknologi yang semakin canggih, memungkinkan perusahaan untuk menghasilkan produk yang dapat disesuaikan dengan selera dan keinginan konsumen adalah produk yang dapat bersaing dalam hal harga maupun kualitas.

Dengan melaksanakan pengembangan produk perusahaan diyakini akan mampu bersaing untuk mempertahankan dan meningkatkan volume penjualan, maka atas dasar pemikiran tersebut penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “ Pengaruh Pengembangan Produk dalam Usaha Mempertahankan dan Meningkatkan Volume Penjualan Tekstil Pada PT.X.”

1.2. Identifikasi Masalah

Kondisi persaingan yang semakin ketat menyebabkan turunnya tingkat penjualan PT.X. Keadaan ini mendorong perusahaan untuk mencari solusinya. Untuk mengatasi keadaan tersebut maka salah satu strategi yang


(12)

dapat dijalankan adalah dengan melaksanakan pengembangan produk. Pengembangan produk adalah strategi yang dipilih oleh perusahaan untuk mengatasi persaingan dalam mempertahankan dan meningkatkan volume penjualan.

Berdasarkan hal tersebut maka penulis bermaksud untuk meneliti hal-hal sebagai berikut :

1. Faktor apa saja yang menyebabkan perusahaan melakukan pengembangan produk pada PT.X.

2. Bagaimana langkah-langkah pengembangan produk yang dilaksanakan PT.X dalam usahanya menghadapi persaingan.

3. Sejauh mana peranan pengembangan produk dapat bertahan dan meningkatkan volume penjualan pada PT.X.

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun maksud diadakan penelitian ini untuk menyetujui dan memperoleh gambaran bagaimana PT.X melakukan perbaikan dan usaha menstabilkan masalah yang terjadi di perusahaan tersebut.

Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan gambaran tentang masalah yang terjadi dalam perusahaan maka penulis mempunyai tujuan dalam penelitian yaitu untuk:

1. Sebagai studi perbandingan antara teori yang didapat selama perkuliahan dengan kenyataan yang ada dilapangan, terutama mengenai masalah pengembangan produk.


(13)

2. Sebagai bahan masukan bagi perusahaan untuk pelaksanaan pengembangan produk selanjutnya.

3. Untuk mengetahui dan menganalisa proses pengembangan produk yang dilaksanakan oleh PT.X dalam meluncurkan produk barunya, agar volume penjualan tekstilnya meningkat.

1.4. Kegunaan Penelitian

Dari penelitian yang penulis lakukan ini diharapkan berguna bagi: 1. Bagi penulis untuk menambah pengetahuan tentang teori-teori

manajemen pemasaran, serta perluasan wawasan dengan membandingkan teori dengan praktek dilapangan, terutama mengenai pengembangan produk yang dilaksanakan.

2. Bagi PT.X diharapkan dapat menjadi masukan yang bangunan dalam memecahkan masalah yang dihadapi peusahaan, terutama mengenai pengembangan produk yang dilaksanakan.

3. Bagi pihak lain, kiranya dapat menjadi sumbangan pemikiran dan informasi bagi pembaca yang tertarik mengenai pemasaran khususnya mengenai pengembangan produk untuk meningkatkan volume penjualan PT.X.

1.5 Kerangka Pemikiran

Kegiatan pemasaran tidak cukup dengan melaksanakan promosi, penetapan harga atau memberikan kemudahan bagi konsumen untuk mendapatkan produk yang ditawarkan, tetapi sangat penting untuk


(14)

mengembangkan produk yang bermutu yang sesuai dengan target market. karena market adalah sesuatu yang dinamis.

Dengan kata lain agar dapat tetap bertahan hidup dalam situasi persaingan yang semakin ketat suatu perusahaan harus dapat merumuskan strategi pemasaran dengan tepat. Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun strategi pemasaran adalah produk, yang merupakan elemen yang paling mendasar dari bauran pemasaran.

Dalam teori marketing dikatakan bahwa setiap produk akan mengalami siklus hidup Product Life Cycle (PLC) yang terdiri dari 4 tahap, yaitu:

1. Perkenalan dan Memasuki Pasar (Introduce) 2. Pertumbuhan (Growth)

3. Kedewasaan (Maturity) 4. Penurunan (Decline)

Tidaklah mungkin suatu produk dapat bertahan terus sepanjang masa tanpa melakukan perubahan apapun. Produk dapat bertahan terus sepanjang masa jika melakukan perubahan dari produk yang sekarang ada.

Di sini menyarankan agar perusahaan mengendalikan dengan mengurangi atau mengganti produk yang tidak mampu memberikan keuntungan bagi perusahaan dari daftar produk yang dihasilkan oleh perusahaan sebelum menimbulkan kerugian yang lebih besar kemudian hari. Strategi “Pengendalian” ini akan memberi kesempatan untuk menggunakan sumber dayanya yang terbatas secara optimal.


(15)

Bila suatu perusahaan ingin tetap dapat bertahan dalam dunia bisnis yang dinamis maka perusahaan harus melakukan tindakan strategi pengembangan yang tepat. Salah satu caranya adalah dengan melakukan pengembangan produk. Pengembangan produk yang dilaksanakan perusahaan dapat berhasil, maka perusahaan perlu melakukan tahap-tahap pengembangan produk berikut:

1. Idea Generation 2. Idea Screening

3. Concept Development & Testing 4. Marketing Strategy Development 5. Business Analysis

6. Product Development 7. Marketing Testing 8. Commercialization

Disamping itu perusahaan juga perlu memperhatikan berbagai kemungkinan penyebab kegagalan produk baru dipasarkan, seperti kekurangan atau kesalahan informasi tentang pasar, perkiraan yang salah mengenai reaksi pesaing, timing yang tidak tepat, dan yang paling sering terjadi adalah kesalahan strategi dan pelaksanaan Bauran Pemasaran.

Kesuksesan produk baru dipasar juga perlu didukung oleh pemahaman produsen dan peranan akan kebutuhan, keinginan, dan reaksi dengan konsumen sasaran, keunggulan kompetitif yang dimiliki perusahaan dan pengelolaan proses pengembangan produk yang efisien dan efektif, ditambah dengan strategi Bauran Pemasaran yang tepat.


(16)

Selain untuk pemenuhan kebutuhan dan keinginan para pelanggan, pengembangan produk dari perusahaan yang inovatif justru dapat menciptakan trend dari produk baru yang diluncurkannya, kegiatan pengembangan produk yang sukses selain akan memperpanjang usia produk, juga akan memberikan keunggulan kompetitif karena produk tersebut memiliki pembeda yang tidak dimiliki oleh produk pesaingnya.

Tetapi apakah suatu perusahaan akan menjadi pemimpin dalam inovasi produk yang diluncurkannya, atau hanya mengikuti trend yang sudah ada dan terbukti disukai oleh pelanggan. Hal ini tergantung dari kemampuan perusahaan dan strategi perusahaan yang dianggap paling menguntungkan.

Tidak semua perusahaan akan efisien menjadi pemimpin dalam inovasi produk karena dibutuhkan dana dan keberanian untuk menanggung resiko yang besar untuk melaksanakan inovasi dan melancarkan produk yang benar-benar hasil kreasi perusahaan sendiri. Kerangka pemikiran ini dibuat dalam konteks hal-hal yang berhubungan dengan penjualan dianggap ceteris paribus.

PT.X yang bergerak dibidang tekstil memproduksi kain dengan menggunakan mesin Circular Knitting (Rajut Bundar). Pada awal tahun 2001 PT.X memproduksi Rayon Spandex yang sebelumnya telah memproduksi kain Polyester. Produk ini dibuat sebagai pengembangan produk dari kain Polyester karena banyak perusahaan pesaing yang membuat kain dari serat Polyester. Rayon Spandex merupakan campuran


(17)

pada pengembangan benang yaitu benang Rayon. Benang Rayon berasal dari kayu Ekaliptus sedangkan Spandex merupakan benang sejenis Polyester yang memiliki elastisitas tinggi. Sehingga bahan Rayon Spandex nyaman untuk dipakai dan elastis. Penyebab utama yang menyebabkan terjadinya penurunan volume penjualan adalah banyaknya pesaing yang menggunakan bahan yang sama yaitu bahan Polyester.

Untuk dapat bertahan PT.X membuat pembeda yaitu dengan membuat produk yang berbeda dan mempunyai kualitas yang lebih baik dari pesaingnya. Strategi yang ditempuh oleh PT.X dengan melakukan peningkatan kualitas produk dan melaksanakan pengembangan produk yang merupakan salah satu jalan keluar untuk mengatasi persaingan yang semakin ketat, karena diyakini bahwa suatu produk tidak akan dapat bertahan untuk hidup selamanya.

Perusahaan perlu melakukan pembaharuan dan perbaikan seiring dengan semakin meningkatnya permintaan dari konsumen. PT.X melakukan pengembangan produk dengan membuat kain cotton spandex. Kendati saat ini PT.X hanya memproduksi initiative product tetapi sebagai produsen initiative product memiliki beberapa keunggulan antara lain yaitu produk yang dihasilkan sudah terbukti diminati oleh konsumen dan tingkat kegagalan yang kecil kendati disini ia bertindak sebagai late entry.

Dengan kondisi demikian penulis bermaksud untuk meneliti apakah ada hubungan antara pengembangan produk dengan peningkatan volume penjualan pada PT.X


(18)

1.6 Hipotesis

Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis mengemukakan hipotesis sebagai berikut : “Semakin baik pengembangan produk maka dapat mempertahankan dan meningkatkan volume penjualan”.

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan terhadap tekstil PT.X yang terletak di JL. Mohamad Toha, Bandung; dan dalam kurun waktu dua(2)bulan.


(19)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis penulis mengenai peranan pengembangan produk dalam upaya meningkatkan volume penjualan pada Perusahaan Tekstil PT.X , maka diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Faktor-faktor yang menyebabkan perusahaan tekstil PT. X melakukan pengembangan produk adalah untuk mengatasi persaingan karena dengan pengembangan produk pelanggan tidak beralih ke produk pesaing dan dapat menambah pelanggan baru, turunnya volume penjualan disebabkan oleh daya beli pembeli yang semakin hari kian menurun dengan adanya pengembangan produk diharapkan dapat meningkatkan daya beli pembeli lagi, usaha untuk mempertahankan posisi pasarnya agar perusahaan memiliki “image” yang baik di mata pembeli, keinginan untuk meningkatkan laba juga menjadi salah satu tujuan utama pengembangan produk mengingat kebijakan pengembangan produk untuk dapat mempengaruhi tingkat penjualan, maka perusahaan menggunakan kebijakan pengembangan produk sebagai sarana untuk meningkatkan volume penjualan. 2. Langkah-langkah pengembangan produk yang dilaksanakan

perusahaan tekstil PT. X dalam usahanya menghadapi persaingan adalah melahirkan gagasan mengenai produk baru beserta gambaran tentang pasar sasaran dan perkiraan biaya yang melalui proses


(20)

Bab V Kesimpulan dan Saran 92

seleksi, penyaringan gagasan yang dianggap paling menarik bagi perusahaan disempurnakan kembali menjadi suatu konsep produk yang dapat diuji, pengembangan dan pengujian konsep produk baru yang dapat dipilih menjadi salah satu alternatif terbaik, pengembangan strategi pemasaran dengan melakukan strategi marketing mix, analisis bisnis dengan merinci laba dalam penjualan., pengembangan prototipe dengan diadakan pengujian fungsional dan pengujian konsumen, pengujian pasar (Test Market) untuk mengetahui tanggapan konsumen mengenai produk baru, komersialisasi dengan melakukan pencarian calon pembelinya, tempat pemasarannya, beserta dengan waktu pengembangannya. 3. Peranan pengembangan produk agar dapat bertahan dan

meningkatkan volume penjualan yaitu dengan meningkatkan pengembangan produk pada jenis kain dari Polyester menjadi Rayon Spandex juga sebagai tambahan perusahaan menyediakan sekurang-kurangnya 1700 macam warna yang telah dikelompokkan menjadi 10 kelompok besar (Putih, Kuning, Merah, Biru, Pink, Oranye, Hijau, Ungu, Coklat, dan Hitam). Keunggulan Rayon Spandex ini kainnya tidak panas seperti bahan Polyester sehingga nyaman dipakai dan digunakan sebagai bahan pakaian fashion dan olahraga karena berbentuk stretch sehingga memudahkan orang untuk leluasa bergerak dan tidak mudah lelah. Pengembangan juga dilakukan pada bidang pelayanan yang didasarkan pada motto “High Quality Quick


(21)

Bab V Kesimpulan dan Saran 93

pemesanan. Sehingga pelanggan tidak perlu menunggu beberapa hari bahkan beberapa minggu untuk pengiriman kain.

Peranan pengembangan produk juga bisa dilihat dari hasil perhitungan statistik mengenai analisis korelasi hasil r sebesar 0.9781 hal ini berarti bahwa antara pengembangan produk dengan volume penjualan mempunyai hubungan yang positif, kuat dan searah. Sedangkan analisis determinasi diperoleh hasil Kd sebesar 95,67% hal ini berarti volume penjualan perusahaan dipengaruhi oleh pengembangan produk sebesar 95,67% sedangkan sisanya sebesar 4,33% dipengaruhi faktor-faktor lain diluar pengembangan produk. Setelah dilakukan pengujian hipotesa untuk biaya total pengembangan dalam upaya meningkatkan volume penjualan, maka terlihat bahwa ≥ ≥ , hal ini berarti bahwa Ho ditolak dan Hi diterima. Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang sangat kuat dan searah antara biaya total pengembangan produk dan volume penjualan. Dengan demikian hipotesis yang penulis ajukan yaitu “Terdapat hubungan yang positif antara kegiatan pengembangan produk yang dilaksanakan dengan peningkatan volume penjualan” dapat diterima.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis penulis mengenai peranan pengembangan produk dalam upaya meningkatkan volume penjualan produk perusahaan tekstil PT. X, maka penulis mencoba


(22)

Bab V Kesimpulan dan Saran 94

memberi saran-saran yang dapat dijadikan masukan untuk kebaikan perusahaan yaitu sebagai berikut:

1. Perusahaan perlu tetap melakukan pengembangan produk untuk mempertahankan posisi perusahaan yang selama ini telah dicapai dan juga untuk mengantisipasi para pesaing agar produk perusahaan PT. X tidak dapat ditiru oleh pesaing sehingga dapat menjadi pemimpin pasar.

2. Perusahaan juga perlu menjaga hubungan baik dengan para pelanggan, yaitu dengan mempertahankan dan mengembangkan fasilitas pelayanan sehingga memberikan kepuasan kepada para pelanggan. Sehingga dapat mendorong pelanggan untuk meningkatkan volume penjualan. Kegiatan pengembangan produk ini harus didukung oleh kegiatan promosi agar produk baru yang dihasilkan perusahaan dapat dengan mudah diketahui oleh pelanggan.

3. Pendidikan dan pelatihan sangat penting dalam melakukan pengembangan terhadap karyawan yang menangani produk dan penjualan. Pemberian pelatihan ini sebaiknya dilakukan secara kontinyu. Pelatihan yang baik harus mengandung unsur Product dan Market Knowlegde (pengetahuan tentang produk, pelanggan dan pesaing). Perusahaan harus selalu melakukan survei pasar untuk mengetahui perkembangan yang ada di pasar dan untuk mengetahui keinginan para pelanggan.


(23)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Kotler, Phillip. Manajemen Pemasaran, edisi millennium. Jakarta: Prenhalindo,

2002.

Kotler, Philip. Marketing Management, eight edition, New Jersey: Prentice Hall

Internasional Inc., 2000.

• Kotler, Philip., Swee Hoo Aug, Siew Meng Leong, dan Chin Tiong Tan.

Manajemen Pemasaran Perspektif Asia, edisi 10. Yogyakarta: Andi dan Pearson

Education Asia Pte., Ltd., 2000.

Umar, Husain. Studi Kelayakan Bisnis, edisi 2. Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama, 2003.

Stanton, William J. Prinsip Pemasaran, edisi 7. Jakarta: Erlangga, 2000.

Tjiptono, Fandy. Manajemen Jasa. Yogyakarta: Andi, 2000.

Ulrich, Karl T. dan Steven D. Eppinger. Perancang dan Pengembangan Produk,

edisi 1. Jakarta: Salemba Teknika, 2001.

Simamora, Henry. Manajemen Pemasaran Internasional, Jakarta: Salemba

Empat, 2000.

Gitosudarmo, H. Indriyo. Manajemen Pemasaran, edisi 1. Yogyakarta: BPFE,

2000.


(1)

Universitas Kristen Maranatha 1.6 Hipotesis

Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis mengemukakan hipotesis sebagai berikut : “Semakin baik pengembangan produk maka dapat mempertahankan dan meningkatkan volume penjualan”.

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan terhadap tekstil PT.X yang terletak di JL. Mohamad Toha, Bandung; dan dalam kurun waktu dua(2)bulan.


(2)

Universitas Kristen Maranatha 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis penulis mengenai peranan pengembangan produk dalam upaya meningkatkan volume penjualan pada Perusahaan Tekstil PT.X , maka diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Faktor-faktor yang menyebabkan perusahaan tekstil PT. X melakukan pengembangan produk adalah untuk mengatasi persaingan karena dengan pengembangan produk pelanggan tidak beralih ke produk pesaing dan dapat menambah pelanggan baru, turunnya volume penjualan disebabkan oleh daya beli pembeli yang semakin hari kian menurun dengan adanya pengembangan produk diharapkan dapat meningkatkan daya beli pembeli lagi, usaha untuk mempertahankan posisi pasarnya agar perusahaan memiliki “image” yang baik di mata pembeli, keinginan untuk meningkatkan laba juga menjadi salah satu tujuan utama pengembangan produk mengingat kebijakan pengembangan produk untuk dapat mempengaruhi tingkat penjualan, maka perusahaan menggunakan kebijakan pengembangan produk sebagai sarana untuk meningkatkan volume penjualan. 2. Langkah-langkah pengembangan produk yang dilaksanakan

perusahaan tekstil PT. X dalam usahanya menghadapi persaingan adalah melahirkan gagasan mengenai produk baru beserta gambaran tentang pasar sasaran dan perkiraan biaya yang melalui proses


(3)

Bab V Kesimpulan dan Saran 92

seleksi, penyaringan gagasan yang dianggap paling menarik bagi perusahaan disempurnakan kembali menjadi suatu konsep produk yang dapat diuji, pengembangan dan pengujian konsep produk baru yang dapat dipilih menjadi salah satu alternatif terbaik, pengembangan strategi pemasaran dengan melakukan strategi

marketing mix, analisis bisnis dengan merinci laba dalam penjualan.,

pengembangan prototipe dengan diadakan pengujian fungsional dan pengujian konsumen, pengujian pasar (Test Market) untuk mengetahui tanggapan konsumen mengenai produk baru, komersialisasi dengan melakukan pencarian calon pembelinya, tempat pemasarannya, beserta dengan waktu pengembangannya. 3. Peranan pengembangan produk agar dapat bertahan dan

meningkatkan volume penjualan yaitu dengan meningkatkan pengembangan produk pada jenis kain dari Polyester menjadi Rayon

Spandex juga sebagai tambahan perusahaan menyediakan

sekurang-kurangnya 1700 macam warna yang telah dikelompokkan menjadi 10 kelompok besar (Putih, Kuning, Merah, Biru, Pink, Oranye, Hijau, Ungu, Coklat, dan Hitam). Keunggulan Rayon Spandex ini kainnya tidak panas seperti bahan Polyester sehingga nyaman dipakai dan digunakan sebagai bahan pakaian fashion dan olahraga karena berbentuk stretch sehingga memudahkan orang untuk leluasa bergerak dan tidak mudah lelah. Pengembangan juga dilakukan pada bidang pelayanan yang didasarkan pada motto “High Quality Quick


(4)

pemesanan. Sehingga pelanggan tidak perlu menunggu beberapa hari bahkan beberapa minggu untuk pengiriman kain.

Peranan pengembangan produk juga bisa dilihat dari hasil perhitungan statistik mengenai analisis korelasi hasil r sebesar 0.9781 hal ini berarti bahwa antara pengembangan produk dengan volume penjualan mempunyai hubungan yang positif, kuat dan searah. Sedangkan analisis determinasi diperoleh hasil Kd sebesar 95,67% hal ini berarti volume penjualan perusahaan dipengaruhi oleh pengembangan produk sebesar 95,67% sedangkan sisanya sebesar 4,33% dipengaruhi faktor-faktor lain diluar pengembangan produk. Setelah dilakukan pengujian hipotesa untuk biaya total pengembangan dalam upaya meningkatkan volume penjualan, maka terlihat bahwa ≥ ≥ , hal ini berarti bahwa Ho ditolak dan Hi diterima. Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang sangat kuat dan searah antara biaya total pengembangan produk dan volume penjualan. Dengan demikian hipotesis yang penulis ajukan yaitu “Terdapat hubungan yang positif antara kegiatan pengembangan produk yang dilaksanakan dengan peningkatan volume penjualan” dapat diterima.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis penulis mengenai peranan pengembangan produk dalam upaya meningkatkan volume penjualan produk perusahaan tekstil PT. X, maka penulis mencoba


(5)

Bab V Kesimpulan dan Saran 94

memberi saran-saran yang dapat dijadikan masukan untuk kebaikan perusahaan yaitu sebagai berikut:

1. Perusahaan perlu tetap melakukan pengembangan produk untuk mempertahankan posisi perusahaan yang selama ini telah dicapai dan juga untuk mengantisipasi para pesaing agar produk perusahaan PT. X tidak dapat ditiru oleh pesaing sehingga dapat menjadi pemimpin pasar.

2. Perusahaan juga perlu menjaga hubungan baik dengan para pelanggan, yaitu dengan mempertahankan dan mengembangkan fasilitas pelayanan sehingga memberikan kepuasan kepada para pelanggan. Sehingga dapat mendorong pelanggan untuk meningkatkan volume penjualan. Kegiatan pengembangan produk ini harus didukung oleh kegiatan promosi agar produk baru yang dihasilkan perusahaan dapat dengan mudah diketahui oleh pelanggan.

3. Pendidikan dan pelatihan sangat penting dalam melakukan pengembangan terhadap karyawan yang menangani produk dan penjualan. Pemberian pelatihan ini sebaiknya dilakukan secara kontinyu. Pelatihan yang baik harus mengandung unsur Product dan Market Knowlegde (pengetahuan tentang produk, pelanggan dan pesaing). Perusahaan harus selalu melakukan survei pasar untuk mengetahui perkembangan yang ada di pasar dan untuk mengetahui keinginan para pelanggan.


(6)

Universitas Kristen Maranatha Kotler, Phillip. Manajemen Pemasaran, edisi millennium. Jakarta: Prenhalindo,

2002.

Kotler, Philip. Marketing Management, eight edition, New Jersey: Prentice Hall Internasional Inc., 2000.

• Kotler, Philip., Swee Hoo Aug, Siew Meng Leong, dan Chin Tiong Tan. Manajemen Pemasaran Perspektif Asia, edisi 10. Yogyakarta: Andi dan Pearson Education Asia Pte., Ltd., 2000.

Umar, Husain. Studi Kelayakan Bisnis, edisi 2. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2003.

Stanton, William J. Prinsip Pemasaran, edisi 7. Jakarta: Erlangga, 2000. Tjiptono, Fandy. Manajemen Jasa. Yogyakarta: Andi, 2000.

Ulrich, Karl T. dan Steven D. Eppinger. Perancang dan Pengembangan Produk, edisi 1. Jakarta: Salemba Teknika, 2001.

Simamora, Henry. Manajemen Pemasaran Internasional, Jakarta: Salemba Empat, 2000.

Gitosudarmo, H. Indriyo. Manajemen Pemasaran, edisi 1. Yogyakarta: BPFE, 2000.