Identifikasi dan Inventarisasi Tanaman Pekarangan Rumah Penduduk di Kecamatan Paciran dan Laren, Kabupaten Lamongan Jawa Timur

ABSTRAK
MOH. QOMARUDIN. Identifikasi dan Inventarisasi Tanaman Pekarangan Rumah Penduduk di
Kecamatan Paciran dan Laren, Kabupaten Lamongan Jawa Timur. Dibimbing oleh RITA MEGIA
dan SULISTIJORINI.
Pekarangan adalah sebidang tanah yang terletak langsung di sekitar rumah tinggal,
kebanyakan berpagar keliling dan memiliki batas-batas yang jelas, ditanami dengan satu atau
berbagai jenis tanaman, yang digunakan untuk keperluan sehari-hari atau diperdagangkan.
Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi dan menginventarisasi tanaman pekarangan serta untuk
membandingkan pola pekarangan ditinjau dari jenis pekerjaan masyarakat (petani dan nelayan).
Penelitian ini menggunakan metode random sampling, dengan memilih 5 desa di kecamatan
Paciran (nelayan) dan 5 desa di kecamatan Laren (petani). Setiap desa diambil sepuluh rumah
tangga sebagai sampel. Hasil identifikasi dan inventarisasi tanaman pekarangan di Kabupaten
Lamongan diperoleh 175 spesies (67 famili) yang meliputi Kecamatan Laren (petani) 155 spesies
(63 famili) dan Kecamatan Paciran (nelayan) 84 spesies (43 famili). Jenis tanaman yang
ditemukan di wilayah nelayan adalah tanaman hias (66,7%), tanaman buah (16,7%), tanaman obat
(5,9%), tanaman bumbu/rempah (4,7%), tanaman kayu/fungsi lain (3,6%) dan tanaman sayur
(2,4%). Jenis tanaman yang ditemukan di wilayah petani adalah tanaman hias (55,5%), tanaman
buah (17,4%), tanaman obat (6,4%), tanaman bumbu/rempah (5,8%), tanaman kayu/fungsi lain
(5,2%), tanaman penghasil pati (5,2%) dan tanaman sayur (4,5%). Perbedaan pola pekarangan
dapat dilihat dari ketersediaan lahan pekarangan sempit atau terbatas, komposisi tanaman yang
ditanam (campuran), letak tanaman terhadap bangunan rumah, dan pemanfaatan tanaman.

Kata kunci: pekarangan, kecamatan Paciran/nelayan, kecamatan Laren/petani.

ABSTRACT
MOH. QOMARUDIN. Identification and Plant Inventory of Home Garden in subdistrict Paciran
and Laren Lamongan, East Java. Supervised by RITA MEGIA and SULISTIJORINI.
Home garden is a plot of land located immediately around the home, mostly fenced around
and have clear boundaries, planted with one or various types of plants, which are used for
everyday purposes or trade. The aims of this research were to identify and inventory the plants and
to compare the pattern of home garden in type of work (the farmers and the fishermen). This
research used random sampling method, by selecting five villages in the subdistrict Paciran
(fishermen) and five villages in the sudistrict Laren (farmers). For each village ten households
were taken as a sample. The results of the identification and plants inventory in Lamongan were
175 species (67 families) which included in subdistrict Laren (farmer) 155 species (63 families)
and 84 species (43 families) in subdistrict Paciran (fishermen). The species found in the fishing
area were ornamental plant (66,7%), fruit plant (16,7%), herbs (5,9%), flavor / spices (4,7%),
timber plants / other functions (3.6%) and vegetables (2,4%). The species found in the farmers
area were ornamental plant (55,5%), fruit plant (17,4%), herbs (6.4%), flavor/spices (5,8%),
timber plants/other functions (5,2%), starch plant (5,2%) and vegetables (4,5%). The pattern of
home garden differences can be seen from the availability of narrow or limited home garden area,
the composition of planted plant (mixed), location of plant to home building, and plant utilization.


Keywords : Home garden, Paciran subdistrict/fishermen, Laren subdistrict/farmer.

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Penggunaan lahan dan perubahan
fungsi lahan pertanian di Indonesia semakin
meningkat seiring dengan pertumbuhan
faktor ekonomi, demografis dan politik,
terutama setelah krisis ekonomi dan politik
tahun 1997-1998. Peralihan fungsi lahan
pertanian menjadi lahan industri, urbanisasi
penduduk dan komersalisasi lahan pertanian
menjadi faktor utama dalam penurunan
kualitas lingkungan dan penyempitan lahan
pertanian (Arifin & Nakagoshi 2011).
Penduduk Indonesia yang sebagian besar
tinggal di pedesaan dan berada di sekitar
kawasan
hutan,

umumnya
memiliki
pengalaman hidup dalam mengelola dan
memanfaatkan sumberdaya alam. Desa
memiliki potensi lahan yang cukup besar
dibandingkan dengan daerah perkotaan.
Salah satu jenis lahan yang dapat
dimanfaatkan adalah lahan pekarangan.
Sistem penggunaan lahan di Jawa, seperti
home garden (pekarangan) telah dilakukan
sejak ratusan tahun yang lalu dan merupakan
warisan teknologi yang dikembangkan
secara turun-temurun (Affandi 2002).
Pekarangan adalah tanah disekitar
rumah kebanyakan berpagar keliling,
ditanami berbagai macam tanaman semusim
maupun tahunan yang dimanfaatkan untuk
keperluan sehari-hari maupun perdagangan
(Terra
1949).

Soemarwoto
(2001)
mendefinisikan
pekarangan
sebagai
sebidang tanah dengan batas tertentu,
terdapat rumah di atasnya dan ditanami
beraneka macam tanaman. Rukmana (2008)
menyatakan bahwa pekarangan adalah
sebidang tanah di sekitar rumah yang mudah
dimanfaatkan secara sambilan. Pada daerah
pedesaan peranan dan fungsi pekarangan
sangat penting dalam kehidupan rumah
tangga sehari-hari yaitu sebagai warung
hidup, apotek hidup, lumbung hidup dan
tabungan hidup.
Luas wilayah Kabupaten Lamongan
adalah 1.812,80 km2 dan luas lahan
pekarangan 10.816 ha, dengan jumlah
penduduk 1,179,059 jiwa (BPS 2012). Jenis

tanah di Kabupaten Lamongan terdiri dari 8
macam, meliputi : tanah alluvial hidromorf
(0,1%), alluvial kelabu kekuningan (38%),
assosiasi hidromorf (0,3%), litosol (4,2%),
regosol (0,2%), grumosol kelabu (1,2%),
kpl. Grumosol kelabu litosol (43,6%) dan
kpl. Mediteran merah litosol (12,4%).
Penghasilan sebagian besar masyarakat

berasal dari sektor pertanian yaitu tanaman
pangan dan perikanan dengan persentase
sebesar 55,5%. Jumlah nelayan di
Kabupaten Lamongan adalah 23.186 orang,
dengan pendapatan nelayan per kapita Rp.
2.496.000,00 – 5.500.000,00. Jumlah petani
di Kabupaten Lamongan adalah 589.377
orang dengan pendapatan per kapita Rp.
6.000.000,00 – 9.000.000,00 (BAPPEDA
LA 2012).
Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi dan menginventarisasi
tanaman
pekarangan
serta
untuk
membandingkan pola pekarangan ditinjau
dari jenis pekerjaan masyarakat (petani dan
nelayan) di Kabupaten Lamongan Jawa
Timur.
Waktu dan Tempat
Penelitian dilaksanakan pada bulan
Februari sampai Juni 2011 di Kecamatan
Laren/petani Desa Brangsi, Bulu Brangsi,
Godog, Karangtawar, dan Laren (Lampiran
1) dan Kecamatan Paciran/nelayan Desa
Weru, Kranji, Tunggul, Paciran, dan
Blimbing
(Lampiran
2)

Kabupaten
Lamongan Jawa Timur.
BAHAN DAN METODE
Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan dalam
penelitian adalah tanaman yang ditemukan
di pekarangan. Alat yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kamera yang digunakan
untuk mendokumentasikan sampel, alat
transportasi untuk mobilisasi, kertas, pensil,
pulpen dan penggaris digunakan untuk
menggambar sketsa pekarangan serta
Kuisioner (Lampiran 3).
Metode Penelitian
Metode yang digunakan adalah
random sampling, sampel ditentukan
sebanyak seratus rumah tangga. Lima puluh
rumah tangga di Kecamatan Paciran/nelayan
dan lima puluh rumah tangga di Kecamatan
Laren/petani. Data dikelompokan menjadi

dua yaitu data primer yang meliputi
pengamatan atas distribusi tanaman, luas
lahan pekarangan, komposisi tanaman dan
posisi tanaman terhadap bangunan rumah.
Data sekunder meliputi data hasil
wawancara, kuisioner dan data umum yang
berhubungan dengan keadaan wilayah
penelitian.

HASIL
Deskripsi umum lokasi penelitian
Kecamatan Paciran memiliki jenis
tanah alluvial hidromorf yang berasal dari
sedimen darat dan laut yang terbentuk oleh
lempeng pasir dan pecahan karang laut.
Kecamatan Paciran merupakan daerah yang
berdekatan dengan Laut Jawa, yang
memiliki ketinggian 2 m dpl. Topografi
wilayah Paciran berdasarkan tingkat
kemiringan lahan adalah 2-15% (4.314 ha),

15-40% (425 ha) dan >40% (50 ha) dengan
luas wilayah 4.789 ha (BAPPEDA LA
2012).
Kecamatan Laren memiliki jenis
tanah grumosol kelabu yang berasal dari
pelapukan batuan tua. Kecamatan Laren
merupakan daerah yang berdekatan dengan
Bengawan Solo, yang memiliki ketinggian 5

m dpl. Topografi wilayah Laren berdasarkan
kemiringan lahan adalah 0-2 % sebesar
7.285 ha dan 2.315 ha (2-15%) dengan luas
wilayah 9.600 ha (BAPPEDA LA 2012).
Hasil identifikasi dan inventarisasi
tanaman pekarangan
Total
tanaman
yang
berhasil
diidentifikasi

dan
diinventarisasi
di
Kabupaten Lamongan adalah sebanyak 175
spesies (67 famili) yang meliputi 84 spesies
(43 famili) di Kecamatan Paciran dan 155
spesies (63 famili) di Kecamatan Laren.
Lima famili terbanyak yang ditemukan ialah
Araceae (16 spesies), Euphorbiaceae (15
spesies), Malvaceae dan Apocynaceae serta
Arecaceae masing-masing 7 spesies (Tabel
1).

Tabel 1 Hasil identifikasi dan inventarisasi tanaman pekarangan di Kabupaten Lamongan
Kecamatan
Laren Paciran
No
Nama
Famili
Manfaat Tinggi

/
/
petani nelayan
1.
Abelmoschus esculentus
Malvaceae
Buah
1-2 m
+
2.
Acacia auriculiformis
Fabaceae
kayu
5-10 m
+
3.
Adenium arabicum
Apocynaceae
Hias