ARTIKEL PENELITIAN
Hubungan antara Higiene Perorangan, Kondisi Jamban Keluarga Dan Informasi yang diterima Dengan Kejadian Demam Tifoid Di Wilayah Kerja Puskesmas Nogosari Boyolali
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiya Surakarta
5
Tabel 2.
Distribusi Frekuensi
Responden Menurut Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Kasus Kontrol
n n
Laki-laki 12
34,3 17
48,6 Perempuan
23 65,7
18 51,4
Jumlah 35
100 35
100
3. Pendidikan Responden
Distribusi karakteristik
responden berdasarkan pendidikan untuk kelompok kasus terbanyak
tamat SD sebanyak 11 orang 31,4
dan pada
kelompok kontrol terbanyak tamat SMP
sebanyak 15 orang 42,9.
Tabel 3.
Distribusi Frekuensi
Responden Menurut Pendidikan
Pendidikan Kasus
Kontrol n
n
Belum Sekolah 2
5,7 Tidak Sekolah
7 20
4 11,4
Tamat SD 11
31,4 7
20 Tamat SMP
9 25,7
15 42,9
Tamat SMA 4
11,4 7
20 Perguruan Tinggi
2 5,7
2 3,7
Jumlah
35 100
35 100
4. Pekerjaan Responden
Distribusi karakteristik
responden berdasarkan pekerjaan untuk kelompok kasus terbanyak
bekerja sebagai IRT dan Buruh sebanyak
11 orang
31,4 sedangkan pada kelompok kontrol
terbanyak bekerja sebagai Buruh sebanyak 14 orang 40.
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Responden Menurut Pekerjaan
Pekerjaan Kasus
Kontrol n
n
PNSBUMN 1
2,9 2
5,7 Pegawai Swasta
2 5,7
3 8,6
Wiraswasta 2
5,7 6
17,1 IRT
11 31,4
8 22,9
Buruh 11
31,4 14
40 Lain-lain pelajar
dan tidak bekerja 8
22,9 2
5,7
Jumlah 35
100 35
100
B. Analisis Univariat
1. Kebiasaan Mencuci Tangan
Setelah Buang Air Besar
Berdasarkan tabel 5, diketahui bahwa jumlah responden yang
melakukan kebiasaan
mencuci tangan setelah buang air besar
dengan kategori baik lebih besar pada
kelompok kontrol
di bandingkan
dengan kelompok
kasus, dimana pada kelompok kontrol sebanyak 21 orang 60
sedangkan pada kelompok kasus sebanyak 10 orang 28,6.
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Kebiasaan Mencuci Tangan Setelah
Buang Air Besar
Kebiasaan Mencuci Tangan Setelah BAB
Kasus Kontrol
n n
Kurang Baik 25
71,4 14
40 Baik
10 28,6
21 60
Jumlah
35 100
35 100
2. Kebiasaan Mencuci Tangan
Sebelum Makan
Berdasarkan tabel 6, diketahui bahwa jumlah responden yang
melakukan kebiasaan
mencuci tangan sebelum makan dengan
kategori baik lebih besar pada kelompok kontrol di bandingkan
dengan kelompok kasus, dimana pada kelompok kontrol sebanyak
20 orang 57,1 sedangkan pada kelompok kasus sebanyak 11 orang
31,4.
Tabel 6. Distribusi Frekuensi Kebiasaan Mencuci Tangan
Sebelum Makan
Kebiasaan Mencuci Tangan Sebelum Makan
Kasus Kontrol
n n
Kurang Baik 24
68,6 15
42,9 Baik
11 31,4
20 57,1
Jumlah 35
100 35
100
ARTIKEL PENELITIAN
Hubungan antara Higiene Perorangan, Kondisi Jamban Keluarga Dan Informasi yang diterima Dengan Kejadian Demam Tifoid Di Wilayah Kerja Puskesmas Nogosari Boyolali
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiya Surakarta
6
3. Kebiasaan Makan di Luar
Rumah
Berdasarkan tabel 7, diketahui bahwa jumlah responden yang
melakukan kebiasaan makan di luar rumah lebih besar pada kelompok
kasus
di bandingkan
dengan kelompok kontrol, dimana pada
kelompok kasus sebanyak 15 orang 42,9 sedangkan pada kelompok
kontrol sebanyak 7 orang 20.
Tabel 6. Distribusi Frekuensi Kebiasaan Makan di Luar Rumah
Kebiasaan Makan di Luar Rumah
Kasus Kontrol
n n
Ya 15
42,9 7
20 Tidak
20 57,1
28 80
Jumlah
35 100
35 100
4. Kebiasaan
Mencuci Bahan
Makanan Mentah Yang Akan dimakan Langsung
Berdasarkan Tabel 8, diketahui bahwa jumlah responden yang
melakukan kebiasaan
mencuci bahan makanan mentah yang akan
di makan langsung dengan katogori baik lebih besar pada kelompok
kontrol di bandingkan dengan kelompok kasus, dimana pada
kelompok kontrol sebanyak 23 orang 65,7 sedangkan pada
kelompok kasus sebanyak 18 orang 51,4.
Tabel 8. Distribusi Frekuensi Kebiasaan Mencuci Bahan
Makanan mentah Yang Akan dimakan Langsung
Kebiasaan Mencuci Bahan Makanan Mentah Yang
Akan dimakan Langsung Kasus
Kontrol n
n
Kurang Baik 24
68,6 15
42,9 Baik
11 31,4
20 57,1
Jumlah 35
100 35
100
5. Kondisi Jamban Keluarga
Berdasarkan Tabel 9, diketahui bahwa jumlah responden yang
memiliki kondisi jamban keluarga dengan katogori memenuhi syarat
lebih besar pada kelompok kontrol di bandingkan dengan kelompok
kasus, dimana pada kelompok kontrol sebanyak 24 orang 68,6
sedangkan pada kelompok kasus sebanyak 19 orang 54,3.
Tabel 9. Distribusi Frekuensi Kondisi Jamban
Kondisi Jamban Kasus
Kontrol n
n
Tidak Memenuhi Syarat 16
45,7 11
31,4 Memenuhi Syarat
19 54,3
24 68,6
Jumlah 35
100 35
100
6. Informasi yang diterima
Tabel 10. Distribusi Frekuensi Informasi yang diterima
Informasi yang diterima Kasus
Kontrol n
n
Tidak 27
77,1 16
45,7 Ya
8 22,9
19 54,3
Jumlah
35 100
35 100
Berdasarkan Tabel
10, diketahui bahwa jumlah responden
yang menerima informasi tentang demam tifoid lebih besar pada
kelompok kontrol di bandingkan dengan kelompok kasus, dimana
pada kelompok kontrol sebanyak 19 orang 54,3 sedangkan pada
kelompok kasus 8 orang 22,9. Sumber informasi yang diterima
oleh responden tentang demam tifoid dapat dilihat pada tabel 11.
Tabel 11. Distribusi Frekuensi Sumber Informasi yang diterima
Informasi yang diterima Kasus
Kontrol n
n
Tidak Pernah 27
77,1 16
45,7 Buku
2 5,7
Tetangga 2
5,7 3
8,6 Arisan Ibu-ibu
1 2,9
Petugas Pelayanan Kesehatan 6
17,1 13
37,1
Jumlah 35
100 35
100
Berdasarkan Tabel
11, diketahui bahwa responden pada
kelompok kontrol lebih tinggi mendapatkan
informasi dibandingkan
kasus, yaitu
sebanyak 19
54,3 orang
diantaranya 2 orang 5,7 dari buku, 3 orang 8,6 dari tetangga,
1 orang 2,9 dari arisan ibu-ibu dan 13 orang 37,1 dari petugas
pelayanan kesehatan. Sedangkan