ii
Program Pendampingan Keluarga ini dilakukan di 7 dusun yang ada di Desa Bungaya yang terdiri dari dusun Beji, Dharmakarya, Timbul, Lebah Sari, Papung, Desa, Subagan.
Pada KKN-PPM tahun 2016 ini saya melaksanakan Program Pendampingan Keluarga di Dusun Desa dari keluarga Ibu Ni Wayan Werdi. Program Pendampingan Keluarga ini akan
saya lakukan selama KKN berlangsung selama 5 minggu.
1.1 Profil Keluarga
Tabel 1. Daftar Anggota Keluarga Ibu Ni Wayan Werdi No.
Nama Status
Umur Pendidikan
Pekerjaan Keterangan
1. Ni Wayan Werdi
Cerai Mati 48
SD Buruh
Serabutan -
2. Ni Luh Adri
Belum Kawin
18 Kejar Paket
C Pelajar
Belum Tamat SMA
3. Ni Made Diantari
Belum Kawin
15 Kejar Paket
C Pelajar
Belum Tamat SMA
Ibu Ni Wayan Werdi bertempat tinggal di Br Dinas Desa. Rumah Ibu Werdi merupakan rumah ibu kandungnya yang pernah mendapat bantuan Bedah Rumah. Rumah
ini berlantai semen dan beratapkan genteng tanah liat yang terdiri dari 4 ruangan yaitu 3 kamar tidur dan 1 kamar mandi. Tetapi Ibu Werdi dan anaknya tidur dalam 1 kamar saja,
untuk 2 kamar sisanya itu ditempati oleh ibu dan kakak dari Ibu Werdi. Sedangkan dapurnya hanya terbuat dari kayu dan bambu yang tidak dibangun secara layak.
Ibu Werdi bekerja sebagai buruh serabutan terkadang Ibu Werdi berjualan canang setiap 15 hari sekali. Ibu Werdi sudah dikaruniai 2 orang anak perempuan yang bernama Ni
Luh Adri berusia 18 tahun yang sedang menempuh jenjang pendidikan kelas 3 kejar Paket C dan anak kedua bernama Ni Made Diantari berusia 15 tahun yang sedang menempuh
pendidikan kelas 1 kejar Paket C. Sekarang Ibu Werdi menjadi orangtua tunggal karena suaminya sudah meninggal dunia dan Ibu Werdi harus membiayai kedua anaknya dengan
iii
penghasilan sehari-harinya yang tidak menentu. Kedua anak Ibu Werdi saat ini harus mengikuti pendidikan paket C dikarenakan Ibu Werdi kesulitan dalam membiayai sekolah
kedua anaknya. Karena jika bersekolah di SMASMK memerlukan biaya yang cukup mahal, maka dari itu anak-anak Ibu Werdi hanya dapat menempuh kejar Paket C.
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan
Ekonomi Keluarga Dampingan dibagi menjadi dua yaitu pendapatan keluarga dan pengeluaran keluarga.
1.2.1 Pendapatan Keluarga
Keluarga Ibu Werdi tergolong keluarga yang memiliki pendapatan rendah. Ibu Werdi membiayai kedua anaknya sendiri tanpa bantuan suami dengan hasil
bekerja sebagai buruh serabutan dan menjual canang. Perkerjaan yang sering dilakukan Ibu Werdi adalah bekerja sebagai buruh mengangkut kelapa dengan
upah 15.000300 biji kelapa, selain itu ibu Werdi juga menjadi buruh membuat tamas dengan upah 3.50050 biji tamas. Dari hasil menjual canang yang
dilakukan Ibu Werdi setiap 15 hari sekali kira-kira mendapat penghasila n sebesar Rp 80.000. Dengan penghasilan yang minim pendapatan Ibu Werdi
belum dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari dan biaya kedua anaknya sekolah.
1.2.2 Pengeluaran Keluarga
Kebutuhan sehari-sehari Untuk kebutuhan sehari-hari keluarga Ibu Werdi berasal dari biaya
dapur untuk masak sehari-hari sebanyak Rp 20.000 sehingga dalam sebulan Ibu Werdi menghabiskan Rp 600.000 untuk biaya makan sehari-
hari. Selain itu Ibu Werdi juga mengeluarkan uang saku untuk dua orang anaknya yang masih bersekolah, biaya air, biaya listrik.
Pendidikan Untuk biaya pendidikan Ibu Werdi masih mengeluarkan biaya karena
anak-anaknya masih mengenyam bangku pendidikan yaitu kejar Paket C yang setiap bulannya memerlukan biaya sebesar Rp 40.000 untuk masing-
iv
asing anaknya. Selain itu keperluan pendidikan yang mungkin dikeluarka n yaitu biaya untuk membeli perlengkapan sekolah maupun seragam
sekolah. Sosial
Pengeluaran Ibu Werdi di bidang sosial berasal dari iuran pura dan pengeluaran untuk keperluan adat lainnya ditambah dengan acara Ngusaba
Dangsil yang sedang berlangsung di bulan Agustus 2016 ini yang mewajibkan setiap KK membayar iuran yang cukup besar.
i
1
1
BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH