Profil Keluarga Dampingan GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

1

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

1.1 Profil Keluarga Dampingan

Kegiatan Keluarga Dampingan merupakan salah satu program unggulan yang dikembangkan sebagai muatan lokal dalam pelaksanaan program KKN PPM Universitas Udayana. Program Keluarga Dampingan merupakan program non-tema yang wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiswa peserta KKN. Salah satu desa yang menjadi lokasi KKN adalah di Desa Songan B. Desa Songan B memiliki 18 dusun dan kegiatan KK Dampingan di Desa Songan B dilakukan di dusun, yaitu Dusun Kayu Padi, Dusun Munduk Lantang, Dusun Desa, Dusun Alengkong. Kegiatan KK dampingan ini bertujuan untuk memberikan bantuan, pemecahan masalah, dan juga sebagai teman diskusi bagi KK Dampingan. Program KKN PPM UNUD mewajibkan mahasiswa untuk memiliki 1 KK dampingan, dimana mahasiswa berperan sebagai anak asuh yang akan mengidentifikasi masalah dan membantu atau mencari solusi untuk masalah yang saat ini dihadapi oleh keluarga dampingan. Keluarga yang didampingi mahasiswa adalah keluarga yang termasuk dalam kriteria keluarga prasejahtera atau keluarga kurang sejahtera. Dengan adanya bantuan dari mahasiswa, Maka keluarga tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan, baik dari segi materi atau spiritualnya untuk membantu memecahkan kesulitan yang sedang dihadapi dengan memberikan solusi yang tepat. Adapun keluarga yang menjadi KK Dampingan saya adalah Keluarga Bapak I Wayan Ajut. Bapak I Wayan Ajut beserta anggota keluarganya bertempat tinggal di Dusun Alengkong, Desa Songan B, Kecamatan Bangli, Kabupaten Kintamani. Keluarga ini menempati rumah permanen, rumah yang sederhana terdiri dari 4 bangunan. Keempat bangunan tersebut terdiri dari 3 tempat untuk beristirahat. Kamar yang dijadikan tempat beristirahat tersebut disertai Plangkiran di dalamnya, dan terdapat dapur untuk kegiatan masak memasak. Sedangkan Untuk Mandi dan buang air, keluarga I Wayan Ajut masih menggunakan toilet warga dekat rumahnya. Adapun akses jalan yang ditempuh untuk sampai ke rumah I Wayan 2 Ajut harus menaiki bukit dengan akses jalan naik- turun yang sangat berpasir dan berbatu. Rumah I Wayan Ajut berada di tengah tengah ladang warga. Tidak jauh dari rumahnya tersebut terdapat rumah adiknya yaitu Bapak Darmayu dan Bapak Ketut Alaman, I Wayan Ajut 60. Dia menderita penyakit Katarak dan matanya sudah buta total. I Wayan Ajut juga memiliki riwayat penyakit Asem Urat di kaki sebelah kiri. I Wayan Ajut menikahi seorang wanita berasal dari Dusun Alengkong Bernama Ni Sanding 56. Sehari hari istri dari Bapak Ajut bekerja di ladang warga dan mencari pakan ternak warga. No Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Ket 1 I Wayan Ajut Menikah 60 tahun Tidak Sekolah - Kepala Keluarga 2 Ni Sanding Menikah 56 tahun Tidak Sekolah Buruh tani di ladang orang dan Memberi Pakan Ternak Istri 3 I Wayan Par Menikah 34 tahun Tamat SMP Buruh tani di ladang orang Anak Pertama 4 I Wayan Ker Menikah 32 tahun Tidak Sekolah Buruh tani di ladang orang Anak kedua 5 Jro Komang Menikah 30 tahun Tidak Sekolah Buruh tani di ladang orang Anak ketiga 6. Wayan Rismon Menikah 29 tahun Tamat SMP Buruh tani di lading orang Anak Keempat 3 7 I Nengah Putut Menikah 27 tahun Tidak Sekolah Buruh tani di ladang orang Anak kelima 8 I Wayan Masih Menikah 25 tahun Tidak Sekolah Buruh tani di ladang orang Anak keenam 9. Nyoman Anto Wiska Wijaya Belum Menikah 16 tahun Tamat SMP Tidak Bekerja Anak Ketujuh

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan