Analisis Proses Bisnis Pada Agency Fotografi Dan Modeling Fashiontografia Dengan Menggunakan Metode Balanced Scorecard (Bsc).

ANALISIS PROSES BISNIS PADA AGENCY FOTOGRAFI DAN
MODELING FASHIONTOGRAFIA DENGAN MENGGUNAKAN
METODE BALANCED SCORECARD (BSC)
Ayu Kartika Sari1, Indra Gamayanto, MITM 2
Mahasiswa Jurusan Sistem Informasi1, Dosen Pembimbing2
Universitas Dian Nuswantoro Semarang

Abstrak

Laporan Tugas Akhir dengan judul “Analisis proses bisnis agency fotografi dan modeling
fashiontografia dengan menggunakan metode balanced scorecard (BSC)”. Ini dibuat dengan
tujuan menganalisis dan memecahkan masalah yang berhubungan tentang proses bisnis
agency fotografi dan modeling sehingga menghasilkan suatu rekomendasi atau pemecahan
masalah guna dapat menjalin hubungan dengan konsumen secara baik sehingga dapat
memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.Metode pengumpulan data yang dilakukan
dalam penyusunan tugas akhir ini adalah studi lapangan dan literatur. Studi lapangan meliputi
wawancara dan pengamatan langsung, sedangkan literature dilakukan dengan penelitian
kepustakaan dan arsip-arsip yang relevan dengan masalah yang ada.Dengan metodologi yang
digunakan tersebut dapat digunakan untuk menganalisa lingkungan internal dan eksternal
bisnis. Analisa tersebut meliputi analisa Balanced Scorecard. Dari analisa yang dilakukan
nantinya akan menghasilkan sebuah rekomendasi tentang proses bisnis agency fotografi dan

modeling yang akan mendukung tercapainya visi, misi organisasi secara optimal. Sehingga
agensi fotografi dan modeling “FASHIONTOGRAFIA” dapat menjalin hubungan dengan
konsumen secara baik sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.
Kata Kunci

: Analisis Proses Bisnis, Balanced Scorecard, Metode, Agency, Modeling
suatu

1. Latar Belakang
Dalam menghadapi era globalisasi saat
ini yang sarat dengan informasi, banyak
perusahaan

melakukan

penilaian

terhadap

perkembangan


perusahaan.

Ini

disebabkan

pengukuran

kinerja

keuangan

karena
memiliki

kelemahan, yaitu ketidakmampuan untuk

pengukuran


mengukur kinerja aktiva-aktiva tak berwujud

kinerjanya dengan menitik beratkan hanya

dan aktiva-aktiva intelektual perusahaan

pada sisi keuangannya saja, sedangkan sisi

yang berupa sumber daya manusia di dalam

keuangan dipandang tidak memadai lagi

perusahaan itu sendiri.

sebagai ukuran kinerja karena dianggap
sudah tidak akurat lagi didalam memberikan
1

Setiap


manajemen

perusahaan

mencapai produk atau hasil yang terukur dan

memerlukan suatu alat untuk mengukur

telah ditentukan untuk pelanggan internal

kinerja perusahaannya untuk mengetahui

atau eksternal.

seberapa baik performa perusahaan. Untuk

Analisa bisnis menggunakan BSC,

mengatasi berbagai kendala yang ada, Robert


analisa rasio finansial, dan nilai ekonomi

S.

Norton

yang disertakan sebagai penentuan tolok ukur

memperkenalkan suatu terobosan baru di

untuk mengevaluasi kinerja keseluruhan

dalam mengukur kinerja perusahaan maupun

perusahaan. Analisa bisnis meliputi sejumlah

manajemennya,

dengan


alat untuk mengevaluasi daya saing dan

Balanced Scorecard. Sistem ini memiliki

kinerja finansial perusahaan. Analisa bisnis

keistimewaan

dimulai dengan strategi yang teliti dan

Kaplan

dan

David

yang

P.


disebut

dalam

hal

cakupan

pengukurannya yang komperehensif, dimana
selain

mempertimbangkan

keuangan,

yaitu

perspektif

proses


kinerja

perspektif
bisnis

analisa

non

kompetitif

dalam

perusahaan

(Blocher 2010).

pelanggan,


internal,

3. Metode Penelitian

serta

perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.

Scorecard

merupakan

ScoreCard

pendekatan pengembangan sistem, dimana

dianggap lebih sesuai dengan iklim usaha

pada sisi definisi model terhubung langsung


saat ini.

ke sisi konfirmasi. Ini menetukan pengujian

Oleh

karena

itu

Balanced

Balanced

Sama halnya pada Agency fotografi

dan persiapan pengujian scenario dan kasus,

dan modeling “Fashiontografia”, penelitian


sebelum tahap membangun untuk secara

ini bertujuan untuk menganalisa proses bisnis

bersamaan

pada

mempersiapkan suntuk tahap tes awal.

Agency

fotografi

“Fashiontografia”

dengan

dan

modeling

menggunakan

memvalidasi

definisi

dan

Menurut Kaplan dan Norton(1996)

metode BSC (Balanced ScoreCard) untuk

mengatakan

mengetahui kinerja bisnis yang terjadi pada

Scorecard adalah suatu kerangka kerja baru

Agency “Fashiontografia”.

untuk mengintergrasikan berbagai ukuran

bahwa

definisi

Balanced

yang diturunkan dari strategi perusahaan.
2. Landasan Teori
3.1. Perspektif Balanced Scorecard

Proses bisnis adalah Sebuah rantai
aktivitas berulang yang berhubungan secara
logis

a. Perspektif Keuangan

yang menggunakan sumber daya

Perspektif keuangan tetap digunakan

perusahaan untuk mengolah sebuah obyek

dalam Balance Scorecard, karena ukuran

(fisik atau mental) dengan tujuan untuk

keuangan menunjukkan apakah perencanaan
2

dan

pelaksanaan

strategi

memberikan perbaikan

perusahaan

4.1

atau tidak bagi

Dengan

Perhitungan ROI(return on investment)
pada

b. Perspektif Pelanggan
manajemen

Kinerja

Menggunakan Perspektif Keuangan

peningkatan keuntungan perusahaan.

Filosofi

Penilaian

terkini

Agency

fotografi

dan

modeling

“Fashiontografia” bulan Januari-juni 2013

telah

menunjukkan peningkatan pengakuan atas
pentingnya konsumen focus dan konsumen
satisfaction.

Perspektif

ini

merupakan

leading indicator. Jadi, jika pelanggan tidak
puas maka mereka akan mencari produsen
lain yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
c. Perspektif Proses Bisnis Internal
Analisis

proses

bisnis

internal

Perhitungan Margin Laba pada Agency

perusahaan dilakukan dengan menggunakan
analisis

value-chain.

Disini

fotografi dan modeling “Fashiontografia”

manajemen

bulan Januari-Juni 2013

mengidentifikasi proses internal bisnis yang
kritis yang harus diunggulkan perusahaan.
Scorecard

dalam

perspektif

ini

memungkinkan manajer untuk mengetahui
seberapa baik bisnis mereka berjalan dan
apakah produk dan atau jasa mereka sesuai
dengan spesifikasi pelanggan.
d. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Proses

ini

infrastruktur

yang

perusahaan

untuk

mengidentifikasi
harus

dibangun
4.2

meningkatkan

Penilaian

Kinerja

Menggunakan

Perspektif Pelanggan

pertumbuhan dan kinerja jangka panjang.
Proses pembelajaran dan pertumbuhan ini

Perhitungan kepuasan Pelanggan pada

bersumber dari faktor sumber daya manusia,

Agency

sistem, dan prosedur organisasi.

fotografi

dan

modeling

“Fashiontografia” bulan Januari-Juni 2013

4. Hasil Penelitian Dan Pembahasan

3

5. Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan
Dari hasil analisis proses bisnis pada
agency

fotografi

dan

modeling

fashiontografia dengan menggunakan metode
Balanced Scorecard maka dapat disimpulkan
antara lain :
4.3

Penilaian

Kinerja

Menggunakan

Dari

Perspektif Proses Bisnis Internal
Perhitungan
agency

Proses

fotografi

perhitungan

perspektif Balanced Scorecard terlihat cukup
pada

baik. Untuk bulan Januari–juni kinerja

modeling

agency Fashiontografia sebesar Januari 42,5

Inovasi

dan

keseluruhan

(Cukup), Februari 37,02 (Cukup), Maret

“Fashiontografia” bulan Januari-Juni 2013

46,02 (cukup), April 38,82 (Cukup), Mei
29,28 (cukup), Juni 58,66 (cukup). Maka
keseluruhan

Balanced

Scorecard

pada

agency Fashiontografia dapat seimbang.
5.2

Saran
Dari kesimpulan yang diambil penulis,

adapun saran–saran yang dapat penulis
4.4

Penilaian

Kinerja

Perspekstif

Menggunakan

Pembelajaran

sampaikan adalah sebagai berikut :

dan

1. Pada

perhitungan

kinerja

ROI,

Pertumbuhan

Margin Laba, dan Proses Inovasi Agency

Perhitungan Retensi Karyawan pada

fotografi dan modeling “fashiontografia”

agency

fotografi

dan

bernilai cukup baik, tetapi pada perhitungan

modeling

kinerja Akusisi Pelanggan dan Retensi

“Fashiontografia”

Karyawan Agency fotografi dan modeling
“fashiontografia” hanya bernilai sedang.
Oleh karena itu nilai Akusisi Pelanggan dan
Retensi Karyawan harus ditingkatkan.
2. Berdasarkan analisis penelitian ,
maka rekomendasi yang dapat diberikan
adalah :
4

- Perspektif Keuangan

DAFTAR PUSTAKA
[1] Jogiyanto HM., MBA., AKT., Ph.D.,

Rekomendasi yang dapat diberikan
adalah

agency

mengefisiensikan

tersebut

lebih

(2005) Analisis dan Desain Sistem

sehemat

informasi. Edisi 2. Penerbit Andi.

harus

pengeluaran

Yogyakarta.

mungkin.

[2] Mulyadi. 2001. Balanced Scorecard

- Perspektif Pelanggan

Alat Manajemen Kontenporer untuk

Rekomendasi yang dapat diberikan
adalah dengan pembuatan blog sehingga

Pelipatganda

Kinerja

Keuangan

pelanggan dapat dengan mudah mengakses

Perusahaan. Jakarta : Salemba Empat.

informasi mengenai Agency Fashiontografia.

[3] Kaplan, Robert & Norton. David

- Perspektif Proses Bisnis Internal

P.1996. Translating Strategy Into

Dilihat dari perspektif Proses Bisnis

Action

The

Balance

Scorecard.

Internal agency Fashiontografia rekomendasi

Harvard Business School. Boston.

yang dapat diberikan adalah peningkatan

[4] Roger S Pressman, Ph. D, Software

inovasi produk yang terus menerus, sehingga

Engineering.The

pelanggan tidak akan merasa bosan dengan

Companies, 1997.

produk yang ada di Agency Fashiontografia .
- Perspektif

Pembelajaran

McGraw

Hill

[5] http://www.quickmba.com/accountin

dan

g/mgmt/balanced-scorecard

Pertumbuhan

diakses

tanggal 20 Mei 2013.

Dilihat dari perspektif Pembelajaran

[6] http://hhimawan.files.wordpress.com/

dan Pertumbuhan agency Fashiontografia

2012/03/apb1.ppt diakses tanggal 22

rekomendasi yang dapat diberikan adalah

Oktober 2013

agency

Fashiontografia

hendaknya

[7] Kaplan, Robert & Norton. David
The

Strategy-Focused

melakukan suvey secara periodik terhadap

P.2001.

karyawannya, sehingga keinginan,harapan

Organization:

karyawan terhadap agency dapat terpantau.

Scorecard Companies Thrive in the

How

Balanced

New Business Environment. Harvard
Business School. Boston.
[8] http://dewiratnasari203.wordpress.co
m/2013/01/22/pengertian-aktivakewajiban-pendapatan-beban/
diakses tanggal 29 Novembar 2013

5

.

6