lebih sedikit tetapi dalam jumlah yang lebih besar dari yang dialirkan oleh pompa roda gigi, maka aliran dari pompa jenis cuping ini tidak akan
sekonstan aliran pompa roda gigi. Tersedia juga gabungan pompa – pompa roda gigi dan cuping.
Gambar 2-4 Pompa Cuping
c. Pompa Sekrup
Pompa sekrup ini mempunyai satu, dua, tiga sekrup yang berputar di dalam rumah pompa yang diam. Tersedia sejumlah besar desain untuk
berbagai penggunaan. Pompa sekrup tunggal mempunyai rotor spiral yang berputar di dalam sebuah stator atau lapisan linier heliks-dalam
internal-helix-stator. Rotor terdiri dari logam sedangkan heliks terbuat dari karet keras atau lunak, tergantung pada cairan yang di pompakan.
Gambar 2-5 Pompa Sekrup
Universitas Sumatera Utara
d. Pompa Baling
Pompa baling berayun mempunyai sederetan baling berayun yang akan keluar bila rotor berputar, menjebak cairan dan memaksanya ke luar pipa
buang pompa. Pompa baling geser menggunakan baling – baling yang dipertahankan tetap menekan lubang rumah pompa oleh gaya sentrifugal
bila rotor diputar. Cairan yang terjebak diantara dua baling dibawa berputar dan dipaksa keluar dari sisi buang pompa.
Gambar 2-6 Pompa Baling
2.3.2 Pompa Torak Pompa torak mengeluarkan cairan dalam jumlah yang terbatas selama
pergerakan piston atau plunyer sepanjang langkahnya. Tidak seluruh cairan dapat mencapai pipa buang disebabkan oleh kebocoran atau peralatan pembuang by
pass dapat saja mencegah hal ini. Volume cairan yang dipindahkan selama satu langkah piston atau plunyer akan sama dengan perkalian luas piston dengan
panjang langkah.
Universitas Sumatera Utara
Jenis Pompa Torak a. Pompa Aksi Langsung
Pada pompa jenis ini, sebuah batang piston piston rod bersama menghubungkan piston untuk uap dengan piston unutk cairan. Pompa aksi
langsung dibuat dengan sistem simpleks masing – masing satu piston uap dan satu pistnon cairan dan dupleks dua piston uap dan dua piston
cairan. Pompa aksi langsung sistem simpleks dan dupleks yang mendatar atau vertikal telah peroperasi dengan sangat memuaskan pada banyak
keperluan, termasuk untuk keperluan pengisian ketel bertekanan rendah. b. Pompa Tenaga
Pompa tenaga ini mempunyai poros engkol yang digerakkan dari sumber penggerak luar, umumnya motor listrik, sabuk mesin atau rantai. Roda –
roda gigi sering dipakai antara penggerak dan poros engkol untuk mengurangi kecepatan keluaran penggerak. Bila digerakkan pada
kecepatan konstan, pompa tenaga mengalirkan kapasitas yang hampir konstan dan mempunyai efisiensi yang bagus. Pompa tenaga baik dipakai
khususnya untuk keperluan tekanan tinggi dan dipakai untuk pengisian air ketel, pemompaan jaringan pipa.
2.4 Pompa Dinamik Pompa dinamik terdiri dari satu impeler atau lebih yang dilengkapi dengan
sudu-sudu, yang dipasangkan pada poros-poros yang berputar dan menerima energi dari motor penggerak pompa serta diselubungi dengan sebuah rumah
Universitas Sumatera Utara
casing. Fluida berenergi memasuki impeler secara aksial, kemudian fluida meninggalkan impeler pada kecepatan yang relatif tinggi dan dikumpulkan
didalam volute atau suatu seri laluan diffuser, setelah fluida dikumpulkan di dalam volute atau diffuser terjadi perubahan dari head kecepatan menjadi head tekanan,
yang diikuti dengan penurunan kecepatan. Sesudah proses konversi ini selesai kemudian fluida keluar dari pompa melalui katup discharge.
2.4.1 Pompa Sentrifugal Kerja Pompa Sentrifugal
Pompa ini digerakkan oleh motor. Daya dari motor diberikan pada poros pompa untuk memutar impeler yang dipasangkan pada poros tersebut. Akibat dari
putaran impeler yang menimbulkan gaya sentrifugal, maka zat cair akan mengalir dari tengah impeler keluar lewat saluran di antara sudu-sudu dan meninggalkan
impeler dengan kecepatan yang tinggi. Zat cair yang keluar dari impeler dengan kecepatan tinggi kemudian
melalui saluran yang penampangnya semakin membesar yang disebut volute, sehingga akan terjadi perubahan dari head kecepatan menjadi head tekanan. Jadi
zat cair yang keluar dari flens keluar pompa head totalnya bertambah besar. Sedangkan proses pengisapan terjadi karena setelah zat cair dilemparkan oleh
impeller, ruang diantara sudu-sudu menjadi vakum, sehingga zat cair akan terisap masuk.
Selisih energi persatuan berat atau head total dari zat cair pada flens keluar dan flens masuk disebut sebagai head total pompa. Sehingga dapat dikatakan
bahwa pompa sentrifugal berfungsi mengubah energi mekanik motor menjadi
Universitas Sumatera Utara
energi aliran fluida. Energi inilah yang mengakibatkan pertambahan head kecepatan, head tekanan dan head potensial secara kontinu. Sekarang ini
pemakaian pompa sentrifugal sangat banyak digunakan dan telah berkembang sedemikian maju sehingga banyak menggantikan pemakaian pompa-pompa lain.
Gambar 2-7 Bagian – bagian Pompa Sentrifugal
Klasifikasi Pompa Sentrifugal
Pompa sentrifugal dapat diklasifikasikan menurut beberapa cara yaitu :
a. Menurut Jenis Aliran Dalam Impeler 1. Pompa Aliran Radial
Pompa ini mempunyai konstruksi sedemikian sehingga aliran zat cair yang keluar dari impeler akan tegak lurus poros pompa arah radial.
Gambar 2-8 Pompa Sentrifugal Aliran Radial
2. Pompa Aliran Campur
Universitas Sumatera Utara
Aliran zat cair didalam pompa waktu meninggalkan impeler akan bergerak sepanjang permukaan kerucut miring sehingga komponen
kecepatannya berarah radial dan aksial
Gambar 2-9 Pompa Sentrifugal Aliran Campur
3. Pompa Aliran Aksial
Aliran zat cair yang meninggalkan impeler akan bergerak sepanjang permukaan silinder arah aksial.
Gambar 2-10 Pompa Aliran Aksial
b. Menurut Jenis Impeler
Universitas Sumatera Utara
1. Impeler Tertutup
Sudu – sudu kipas ditutup oleh dua buah dinding yang merupakan satu kesatuan, digunakan untuk pemompaan zat cair yang bersih atau sedikit
mengandung kotoran.
2. Impeler Setengah Terbuka
Impeler jenis ini terbuka disebelah sisi masuk depan dan tertutup disebelah belakangnya. Sesuai untuk memompa zat cair yang sedikit
mengandung kotoran misalnya, air yang mengandung pasir.
3. Impeler Terbuka
Impeler jenis ini tidak ada dindingnya di depan maupun dibelakang. Bagian belakang ada sedikit dinding yang disisakan untuk memperkuat
sudu. Jenis ini banyak digunakan untuk pemompaan zat cair yang banyak mengandung kotoran.
c. Menurut Bentuk Rumah 1. Pompa Bentuk Rumah KeongVolute
Pada jenis pompa ini, impeller membuang cairan kedalam rumah spiral secara berangsur – angsur berkembang. Ini dibuat sedemikian rupa untuk
mengurangi kecepatan cairan dapat diubah menjadi tekanan statis. Rumah keong pompa ganda, menghasilkan kesimetrisan yang hampir radial pada
pompa bertekanan tinggi dan pada pompa yang dirancang untuk operasi aliran yang sedikit.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2-11 Rumah KeongVolute
2. Pompa Difuser
Baling – baling pengarah yang tetap mengelilingi runner atau impeller pada pompa jenis difuser. Laluan – laluan yang berangsur – angsur
mengembang ini akan mengubah arah aliran cairan dan mengkonversikannya menjadi tinggi tekanan.
Gambar 2-12 Pompa Difuser
3. Pompa Jenis Turbin
Pompa jenis turbin dikenal juga dengan pompa vorteks, cairan pada pompa ini dipusar oleh baling – baling impeller dengan kecepatan yang tinggi
selama hampir dalam satu putaran di dalam saluran yang berbentuk cincin, tempat impeller tadi berputar.
d. Menurut Jumlah Tingkat