Post Weld Heat Treatment Annealing

7. Post Weld Heat Treatment Annealing

Pengertian post weld heat treatment menurut Sonawan 2004: 58 adalah proses perlakuan panas paska pengelasan yang ditujukan untuk mengurangi pengaruh tegangan sisa. Adapun tujuan dari post weld heat treatment selain untuk mengurangi tegangan sisa adalah untuk mengontrol difusi H 2 pada sambungan, meningkatkan kemampuan dimesin, menurunkan kekerasan dan meningkatkan keliatan. Menurut Van Vlack 1992: 437 annealing adalah proses laku panas dimana bahan mengalami pemanasan yang agak lama disusul dengan pendinginan perlahan-lahan. Annealing untuk besi cor adalah proses pemanasan besi cor sampai suatu temperatur dibawah garis A 1 , dan dibiarkan selama waktu tertentu, kemudian didinginkan perlahan-lahan dalam tungku pelunakan Surdia dan Chijiiwa, 2000: 187. Proses annealing secara umum adalah perlakuan panas dengan cara memanaskan material pada suhu tertentu kemudian menahannya pada waktu tertentu kemudian mendinginkan material secara perlahan-lahan dalam tungku. Menurut Surdia dan Chijiiwa 2000: 188 terdapat beberapa ketentuan dalam proses annealing untuk besi cor antara lain: Temperatur pelunakan : 450 sampai 550 C Laju pemanasan : 90 Cjam Waktu pelunakan : 1 – 2 x t 25 jam, dimana, t : tebal dalam mm Laju pendinginan maksimum : 40 Cjam Proses perlakuan panas annealing pada material logam mempunyai beberapa tujuan antara lain: a. Menghilangkan tegangan sisa yang diakibatkan karena permesinan, pembentukan, pengerolan atau pengelasan. b. Meningkatkan atau mempertahanlan keuletan dan ketangguhan material. c. Meningkatkan machinability material. d. Meminimalkan ketidaksamaan komposisi kimia logam. e. Menghaluskan ukuran butir. Berdasarkan suhu pemanasan, perlakuan panas annealing dapat dibedakan menjadi: a. Anil penuh full annealing Anil penuh dilakukan dengan memanaskan material pada daerah austenit dengan pendinginan lambat. Material dipanaskan 30 C sampai 50 C diatas suhu kritis A 3 , karena pendinginan yang lambat, maka diperoleh keseimbangan struktur austenit yang homogen dalam material. b. Anil parsial partial annealing Anil parsial anil tak sempurna adalah proses anil dengan pemanasan antara suhu kritis atas A 3 dan suhu kritis bawah A 1 diikuti dengan pendinginan lambat. Proses ini akan menghasilkan sifat mampu mesin yang baik pada material. c. Anil subkritis process annealing Anil subkritis dilakukan dengan pemanasan dibawah suhu kritis terbawah A 1 . Proses ini menghasilkan struktur perlit yang lebih keras dibandingkan hasil anil penuh. Gambar 5. Diagram fasa sistem Fe-C Smallman, 1999: 68

8. Besi Cor Kelabu