Pengeluaran Keluarga  Kebutuhan Sehari-hari dan Sosial

belakangi pendidikan Bapak Gede Pasek Sujaya dan Ibu Artini yang hanya mengecap bangku sekolah Dasar, yang mengakibatkan pilihan pekerjaan yang dapat mereka lakukan tidaklah banyak. Sehingga perekonomian keluarga Bapak Gede Pasek Sujaya sangat sulit, dan tidak dapat mencukupi kebutuhan keluarga secara keseluruhan. Pendapatan Keluarga Bapak Gede Pasek Sujaya berasal dari penghasilan Bapak Gede Pasek Sujaya itu sendiri yang bekerja sebagai buruh lepas yaitu buruh bangunan dan terkadang mendapatkan tambahan penghasilan dari istrinya yaitu Putu Artini. Buruh lepas memiliki penghasilan Rp 700.000,- perbulan. Bapak Gede Pasek Sujaya juga sering mengambil pekerjaan serabutan lainnya untuk menambah penghasilannya. Penghasilan maksimal Bapak Gede Arya Semadi sekitar Rp. 1.000.000,- perbulan. Sedangkan istrinya Ibu Putu Artini juga bekerja sebagai Buruh lepas pembantu tukang dan berpenghasilan sebesar Rp 450.000,- perbulan tetapi tak menentu. Sehingga rata-rata penghasilan keluarga Bapak Gede Pasek Sujaya diperkirakan Rp 1.450.000,- perbulan.

1.2.2. Pengeluaran Keluarga  Kebutuhan Sehari-hari dan Sosial

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Keluarga Bapak Gede Pasek Sujaya, rata-rata pengeluaran keluarga beliau per bulannya kurang lebih sebesar Rp 1.325.000,-. Pengeluaran tersebut sudah termasuk seluruh pengeluaran perbulan Keluarga Bapak Gede Pasek Sujaya. Dimana rincian pengeluaran tersebut terdiri dari : Kebutuhan Dapur : Rp 1.000.000,- Listrik : Rp 100.000,- Air : Rp 50.000,- Sosial dan Kebutuhan lain-lain :Rp. 175.000,- ¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯ + Rp 1.325.000,-  Pendidikan 1. Anak pertama bernama Putu Gelgel berumur 15 tahun yang saat ini sedang menjalani studinya di Sekolah Menengah Pertama kelas 3. 2. Anak kedua bernama Kadek Suarsana berumur 13 tahun yang saat ini sedang menjalani studinya di Sekolah Menengah Pertama kelas 1. 3. Anak ketiga bernama Komang Pina Sintiani berumur 10 tahun yang saat ini sedang menjalani studinya di Sekolah dasar kelas 4. 4. Anak keempat bernama Ketut Asriani berumur 7 tahun yang saat ini sedang menjalani studinya di Sekolah Dasar kelas 1. Untuk biaya pendidikan Bapak Gede Pasek Sujaya sangat dibantu dengan adanya kartu Indonesia Pintar KIP sehingga anak-anak beliau semua mendapatkan beasiswa. Untuk uang saku, Bapak Gede Pasek Sujaya setiap hari tidak menentu memberikan anaknya uang saku, karena biasanya anak-anak beliau berbelanja menggunakan uang beasiswanya. Jadi sangat sedikit pengeluaran untuk bidang pendidikan  Kesehatan Untuk masalah kesehatan belum ada pengeluaran yang besar. Jika ada anggota keluarga yang sakit, Bapak Gede Pasek Sujaya beserta istrinya membeli obat di apotek terdekat, dan selain itu juga keluarga ini biasanya menunggu adanya posyandu di Desa untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Keluarga Bapak Gede Pasek Sujaya tergolong keluarga yang sangat jarang berobat ke puskesmas padahal keluarga Bapak Gede Pasek Sujaya memiliki Kartu Indonesia Sehat KIS. Keuntungan memiliki kartu Indonesia Sehat KIS ialah jika ada keluarga Bapak Gede Pasek Sujaya yang sakit maka bisa langsung di bawa ke Puskesmas Buleleng II untuk diobati dan diberikan tindakan tanpa mengeluarkan biaya sedikitpun karena sudah di tanggung oleh pemerintah.

BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

Identifikasi masalah yang dihadapi oleh keluarga dampingan diperoleh setelah beberapa kali melakukan kunjungan keluarga dampingan, dengan bertanya langsung kepada keluarga dengan pendekatan secara kekeluargaan serta melalui observasi secara langsung.

2.1 Permasalahan Keluarga