Sifat Fisis-Mekanis Papan Partikel dari Kombinasi Limbah Shaving Kulit Samak dan Serat Kelapa Sawit dengan Perlakuan Tekanan Berbeda

SIFAT FISIS-MEKANIS PAPAN PARTIKEL DARI KOMBINASI
LIMBAH SHAVING KULIT SAMAK DAN SERAT KELAPA
SAWIT DENGAN PERLAKUAN TEKANAN BERBEDA

SKRIPSI
MARIA YUNITA

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL TERNAK
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2006

RINGKASAN
MARIA YUNITA. D14202058. 2006. Sifat Fisis-Mekanis Papan Partikel dari
Kombinasi Limbah Shaving Kulit Samak dan Serat Kelapa Sawit dengan
Perlakuan Tekanan yang Berbeda. Skripsi. Program Studi Teknologi Hasil
Ternak. Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan,
Institut Pertanian Bogor.
Pembimbing Utama
Pembimbing Anggota


: Ir. Suhut Simamora, MS
: Ir. M. I. Iskandar, MM

Pertumbuhan dan perkembangan industri penyamakan kulit yang meningkat
akan diikuti dengan permasalahan lingkungan. Industri penyamakan kulit di
Indonesia pada tahun 2004 terdiri dari 502 unit usaha (BPS, 2005). Limbah shaving
kulit samak adalah sisa hasil serutan atau ketaman yang telah disamak dengan bahan
samak nabati maupun bahan samak krom yang memiliki jumlah cukup besar yaitu
0,35 kg berat kering per ton kulit (BAPEDAL, 1996).
Penelitian in bertujuan untuk mengetahui kualitas fisis dan mekanis papan
partikel dengan perlakuan tekanan pada taraf yang berbeda.
Penelitian ini dilaksanakan di Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil
Hutan di Gunung Batu Bogor selama empat bulan dari bulan Februari sampai dengan
bulan Mei tahun 2006. Perlakuan yang diberikan adalah pemberian tekanan pada
taraf yang berbeda yaitu 20 kgf/cm2, 25 kgf/cm2 dan 30 kgf/cm2.
Sifat-sifat yang diuji meliputi sifat fisis dan mekanis. Sifat fisis meliputi
kerapatan (g/cm3), kadar air (%), pengembangan tebal (%), daya serap air (%),
sedangkan sifat mekanis meliputi modulus patah (kgf/cm2), modulus lentur
(kgf/cm2), keteguhan rekat internal (kgf/cm2) dan kuat pegang sekrup (kg). Analisis
dilakukan dengan menggunakan rancangan acak lengkap pola searah dengan lima

ulangan, jika perlakuan berpengaruh nyata terhadap peubah yang diamati maka
dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan untuk mengetahui perbedaan diantara
perlakuan tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan tekanan tidak memberikan
hasil yang berbeda nyata terhadap sifat fisis. Sifat fisis umumnya sudah memenuhi
SNI 03-2105-1996 sedangkan sifat mekanis masih belum mencapai SNI 03-21051996. Nilai kuat pegang sekrup yang dihasilkan menunjukkan pengaruh yang
berbeda sangat nyata (P