Sifat Fisis-Mekanis Papan Partikel dari Kombinasi Limbah Shaving Kulit Samak dan Tandan Kosong Kelapa Sawit dengan Konsentrasi Perekat Berbeda

SIFAT FISIS-MEKANIS PAPAN PARTIKEL DARI KOMBINASI
LIMBAH SHAVING KULIT SAMAK DAN TANDAN KOSONG
KELAPA SAWIT DENGAN KONSENTRASI
PEREKAT BERBEDA

SKRIPSI
N DIAN NURDIANI

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL TERNAK
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2005

RINGKASAN
N DIAN NURDIANI. D14201038. 2005. Sifat Fisis-Mekanis Papan Partikel dari
Kombinasi Limbah Shaving Kulit Samak dan Tandan Kosong Kelapa Sawit
dengan Konsentrasi Perekat Berbeda. Skripsi. Program Studi Teknologi Hasil
Ternak, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan , Fakultas Peternakan,
Institut Pertanian Bogor.
Pembimbing Utama : Ir. Suhut Simamora, MS.
Pembimbing Anggota : Ir. M. I. Iskandar, MM.

Pertumbuhan dan perkembangan industri penyamakan kulit yang meningkat
menimbulkan limbah yang semakin banyak sehingga mengganggu lingkungan dan
masyarakat disekitarnya termasuk diantaranya limbah shaving kulit samak. Limbah
shaving kulit samak adalah sisa hasil serutan atau ketaman yang telah disamak baik
dengan bahan samak nabati maupun bahan samak krom. Limbah shaving kulit kulit
samak yang menggunakan bahan samak nabati dapat langsung dipakai untuk pupuk,
tetapi bila menggunakan bahan samak krom yang melebihi 2 mg/l atau 0,14 kg/ton
dapat merusak kesuburan tanah dan apabila terkena manusia dapat mengakibatkan
terganggunya pernafasan dan menyebabkan sakit kulit (BAPEDAL, 1996).
Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah shaving kulit samak dan
tandan kosong kelapa sawit yang mengganggu lingkungan disekitarnya, mengetahui
kualitas fisis dan mekanis papan partikel dari bahan baku limbah shaving dan TKKS
serta mencari alternatif lain dari pemanfaatan limbah penyamakan kulit dan TKKS
yang sudah ada. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Produk Majemuk Pusat
Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan, Bogor.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Agustus 2005. Perlakuan
yang diberikan terdiri dari dua faktor, dengan faktor pertama yaitu kombinasi bahan
baku yaitu limbah shaving kulit samak dan tandan kosong kelapa sawit, yang terdiri
dari S0T100 (0% shaving : 100% tandan kosong kelapa sawit), S25T75 (25% shaving :
75% tandan kosong kelapa sawit), S50T50 ( 50% shaving : 50% tandan kosong kelapa

sawit), S75T25 (75% shaving :25% tandan kosong kelapa sawit) serta faktor kedua
yaitu konsentrasi perekat yang terdiri dari 6%, 8% dan 10% dari berat kering oven
partikel.
Parameter yang diukur adalah sifat fisis yang meliputi kerapatan (g/cm3),
pengembangan tebal (%), kadar air (%) dan penyerapan air (%) serta sifat mekanis
yang meliputi kuat lentur/ modulus of rupture (kgf/cm2), modulus
elastisitas/modulus of elastisity (kgf/cm2), kuat tarik tegak lurus permukaan
(kgf/cm2), dan kuat pegang sekrup (kg). Analisis dilakukan dengan menggunakan
rancangan acak lengkap pola faktorial dengan tiga ulangan. Setelah hasil analisa
ragam diperoleh dan diantara perlakuan menunjukkan hasil berbeda nyata maka
dilanjutkan dengan uji Polynomial Orthogonal.
Analisis ragam kerapatan menunjukkan bahwa konsentrasi perekat
berpengaruh nyata terhadap kerapatan. Hasil uji Polynomial Orthogonal
menunjukkan bahwa semakin tinggi kadar perekat maka kerapatan semakin
meningkat. Kombinasi
shaving dan TKKS serta interaksi keduanya tidak
berpengaruh nyata.
Analisis ragam kadar air menunjukkan bahwa kombinasi shaving dan TKKS
yang berbeda berpengaruh nyata terhadap kadar air. Hasil uji Polynomial Orthogonal
4


menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi shaving dan semakin rendah TKKS
yang digunakan maka kadar air semakin meningkat. Konsentrasi perekat dan
interaksi keduanya tidak memberikan pengaruh yang nyata.
Hasil analisis ragam pengembangan tebal menunjukkan bahwa kombinasi
shaving dan TKKS serta interaksi keduanya berpengaruh nyata. Hasil uji Polynomial
Orthogonal menunjukkan bahwa semakin meningkat konsentrasi shaving dan
semakin menurun konsentrasi TKKS yang digunakan, maka pengembangan tebal
semakin menurun. Konsentrasi perekat yang berbeda tidak berpengaruh nyata
terhadap perlakuan.
Hasil analisis ragam daya serap air menunjukkan bahwa kombinasi shaving
dan TKKS, perekat serta interaksi keduanya tidak berpengaruh nyata dengan rataan
94,44 + 19.99%. Analisa ragam kuat lentur menunjukkan bahwa kombinasi shaving
dan TKKS, perekat serta interaksi keduanya berpengaruh nyata terhadap kuat lentur
dengan rataan 118,21 kgf/cm2. Hasil uji Polynomial Orthogonal menunjukkan bahwa
semakin meningkat konsentrasi shaving dan semakin menurun konsentrasi TKKS
yang digunakan, maka nilai kuat lentur semakin menurun.
Hasil analisis ragam modulus elastisitas menunjukkan bahwa kombinasi
shaving dan TKKS, perekat serta interaksi keduanya berpengaruh nyata. Hasil uji
Polynomial Orthogonal menunjukkan bahwa semakin meningkat shaving dan

semakin menurun TKKS yang digunakan, maka nilai modulus elastisitas semakin
menurun. Hasil analisis ragam kuat tarik tegak lurus permukaan menunjukkan bahwa
kombinasi shaving dan TKKS, perekat serta interaksi keduanya berpengaruh nyata.
Hasil uji Polynomial Orthogonal menunjukkan bahwa semakin meningkat shaving
dan semakin menurun TKKS yang digunakan, nilai kuat tarik tegak lurus permukaan
semakin menurun.
Hasil analisis ragam kuat pegang sekrup menunjukkan bahwa kombinasi
shaving dan TKKS berpengaruh nyata terhadap kuat pegang sekrup. Hasil uji
Polynomial Orthogonal menunjukkan bahwa semakin meningkat konsentrasi shaving
dan semakin menurun konsentrasi TKKS yang digunakan, maka nilai kuat pegang
sekrup semakin menurun. Konsentrasi perekat serta interaksi keduanya tidak
berpengaruh nyata.
Kata-kata kunci : limbah shaving kulit samak, tandan kosong kelapa sawit, papan
partikel.

5

ABSTRACT
Physic-Mechanic Properties of Particleboard from Shaving Leather Waste
Combine With Palm Empty Bunches

Using Different Levels of Adhesives
Nurdiani N.D., S. Simamora, and M. I. Iskandar
Shaving leather waste is the residue of shaving yield which had been tanned wether
by plant or chrome tannin. Shaving leather waste of tannin leather which used by
plant tannin could be used directly as fertilizer, while if it used more than 2 mg/l or
0,14 kg/ton could be caused soil fertility disturbance and skin illness (BAPEDAL,
1996). According to BAPEDAL (1996) later many tanning leather factories used
chrome tanning, since the increasing of market demand toward leather into chrome
tannin. The objectives of this research was to use shaving leather waste which
usually pile up and interfered the environment and its neighborhood, and to study for
other alternative of the present leather tanning waste usage. The result reveals that
physical and mechanical properties of particleboard made from shaving leather waste
and palm empty bunches conform with SNI standard with hardwood bonded by urea
formaldehida. Completely Randomized Design two factor is used in this research.
With combinate shaving waste and palm bunch (0:100, 25:75, 50:50, 75:25) as first
factor and adhesive concentration such as 6, 8, and 10% as second factor with three
time replication. Parameters were board density, moisture content, water absorption,
thickness swelling, modulus of rupture, modulus of elasticity, internal bond and
wood screw holding power. The data were analyzed ANOVA, and if the significant
differences occurred then continued with Polynomial Orthogonal Test. The result

showed that shaving combine with palm empty bunches level significantly (P