- Tanpa tulangan dengan sambungan
- Dengan tulangan dengan sambungan
- Dengan tulangan tanpa sambungan menerus
- Fibre reinforced concrete
- Dengan blok-blok beton
3. Perkerasan Komposit
Composit Pavement Merupakan struktur perkerasan kaku yang dikombinasikan dengan perkerasan lentur
dapat berupa perkerasan kaku diatas perkerasan lentur atau sebaliknya.
2.6.2 Analisa Kondisi Perkerasan
Kondisi struktur perkerasan selama masa layan tidak dapat terlepas dari standar desain yang dipakai. Kondisi struktur perkerasan jalan selama masa layan digambarkan
dengan kurva hubungan IP indeks permukaan dengan nilai N beban sumbu standar ekivalen total.
a. Jalan perlu dievaluasi kerusakannya dengan menentukan:
1. Jenis kerusakan distress type dan penyebabnya
2. Tingkat kerusakan distress severity
3. Jumlah kerusakan distress amount
b. Tipe dan jenis kerusakan jalan pavement distress
1. Tipe kerusakan
- Kerusakan Fungsional
Struktur perkerasan tidak dapat lagi melayani lalu lintas sesuai dengan fungsi yang diharapkan nyaman dan aman.
Tingkat ketidakrataan permukaan roughness. Sifat kerusakan tidak progressive.
- Kerusakan Struktural
Kerusakan pada satu atau lebih lapis perkerasan Bersifat progressive, jika tidak segera ditangani akan berkembang
dengan cepat menjadi kerusakan yang lebih besar. Pada akhirnya menyebabkan ketidakrataan permukaan, dapat diakibatkan
karena kegagalan pada tanah dasar, lapis pondasi atau lapis permukaan.
Retak Rambut Hair Crack
Retak Kulit Buaya Alligator Crack
Retak Kulit Buaya yang tidak segera ditangani
Retak Pinggir Edge Crack
Hasil akhir dari Retak Selip Retak Susut
2. Jenis kerusakan :
- Retak Cracking
- Perubahan bentuk Distorsion
- Cacat permukaan Disintegration
- Pengausan Polished Aggregate
- Kegemukan Bledding or Flusshing
- Penurunan pada bekas penanaman utilitas Utility cut depression
Adapun berbagai jenis kerusakan diatas dapat dilihat pada Gambar 2.13, Gambar 2.14, Gambar 2.15 dan Gambar 2.16.
Gambar 2.13 Jenis kerusakan retak cracking
Gambar 2.14 Jenis kerusakan Perubahan bentuk Distorsion
Gambar 2.15 Jenis kerusakan Kegemukan Bledding or Flusshing
Amblas dan Jembul Jembul
Amblas Depression Amblas Depression
Kegemukan Bleeding Kegemukan Bleeding
Gambar 2.16 Jenis kerusakan pengausan Polished Aggregate
c. Penanganan kerusakan
Berdasarkan studi atau pengalaman dari penanganan kerusakan jalan dipakai lapis tambahan pada perkerasan lama overlay, karena overlay lebih efektif dan
ekonomis. Sebelum perancangan overlay perlu diadakan pemeriksaan struktur yang ada, yaitu :
1. Pemeriksaan nilai fungsional jalan :
- Survey kondisi perkerasan
Tujuan: mendapatkan data mengenai jenis dan tingkat kerusakan yang terjadi pada perkerasan lapis beraspal.
Survey ini dilakukan secara visual dan pengukuran langsung. -
Survey ketidakrataan Ketidakrataan salah satu parameter pemeliharaan fungsional jalan yang
berkaitan dengan tingkat kenyamanan berkendara.
Pengausan Polished Aggregate Pengausan Polished Aggregate
Sebelum Pelepasan Butir Raveling
Pelepasan Butir Raveling
Ada standarisasi untuk menyatakan nilai ketidakrataan sehingga dapat dipakai secara internasional International Roughness Index dengan
satuan mkm, inmile. -
Survey kelicinankekasatan Licin atau tidak kesat dari permukaan jalan penyebab terjadinya slip
akibat koefisien gesek atau kekesatan rendah. Kekesatan berkaitan dengan dengan tekstur muka jalan.
2. Pemeriksaan nilai struktural jalan :
- Cara deduktif, dengan test PIT untuk menilai kondisi lapis perkerasan.
- Cara non-deduktif, dengan Benkelman beam cara konvensional, dan
FWD Filling Weight Deflectometer. -
Dynamic Cone Penetrometer DCP, untuk menguji kekuatan lapis perkerasan jalan tanpa bahan pengikat tanah dasar, pondasi bahan
berbutir
2.6.3 Metode Perencanaan Struktur Perkerasan a.