Mochamad Zakky Mubarok, 2014 PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL DAN KEMAMPUAN AGILITY TERHADAP PENINGKATAN
KETERAMPILAN DRIBBLING PERMAINAN SEPAK BOLA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berikut pembagian masing-masing setiap kelompok dapat dilihat pada Gambar 3.1.
A1 Kelompok Atlet
Agility
Tinggi Dengan Menggunakan Interval Intensif
B1 Kelompok Atlet
Agility
Tinggi Dengan Menggunakan Interval Ekstensif
1,4,5,8,9,12, 2,3,6,7,10,11,
A2 Kelompok Atlet
Agility
Rendah Dengan Menggunakan Interval Intensif
B2 Kelompok Atlet
Agility
Rendah Dengan Menggunakan Interval Ekstensif
13,16,17,20,21,24 14,15,18,19,22,23
Gambar 3.1 Pembagian Kelompok Berdasarkan Rangking Tes Kemampuan
Agility
B. Desain Penelitian
Berdasarakan pemaparan di atas, pada desain penelitian menggunakan desain faktorial Fraenkel dan Welen 1993, hlm. 255 menerangkan:
…
it is possible using a factorial design to assess not only separate effect of each independent varia ble but also joint effect. In other words, the
researcher is able to see how one of the variable might moderate the other hence the reason for calling these variable moderator variables.
Ini memungkinkan penggunaan desain faktorial untuk mengkaji bukan hanya memisahkan pengaruh dari setiap variabel bebas tetapi juga pengaruh dari
penggabungannya. Dengan kata lain, peneliti dapat melihat bagaimana salah satu variabel menjadi penengah yang lainnya alasan untuk menyebut variabel ini
sebagai variabel moderator. Berikut desain penelitian faktorial yang dikemukan oleh Fraenkel 1993, hlm. 255:
Treatment R
O X
Y
1
O
Mochamad Zakky Mubarok, 2014 PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL DAN KEMAMPUAN AGILITY TERHADAP PENINGKATAN
KETERAMPILAN DRIBBLING PERMAINAN SEPAK BOLA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Control R
O C
Y
1
O
Treatment R
O X
Y
2
O
Control R
O C
Y
2
O
Berdasarkan gambar desain faktorial di atas, berikut desain yang digunakan dalam penelitian ini:
Tabel 3.2. Desain Penelitian Faktorial 2 x 2
Metode Latihan Kemampuan
Agility
Metode Interval Intensif A1
Metode Interval Ekstensif A2
Tinggi B1 A1B1
A2B1 Rendah B2
A1B2 A2B2
Keterangan : 1.
A1 = Metode interval intensif.
2. A2
= Metode interval ekstensif. 3.
B1 = Kemampuan
agility
tinggi. 4.
B2 = Kemampuan
agility
rendah. 5.
µ A1B1 = Kelompok siswa yang dilatih dengan menggunakan metode interval intensif dan memiiki kemampuan
agility
tinggi. 6.
µ A1B2 = Kelompok siswa yang dilatih dengan menggunakan metode interval intensif dan memiliki kemampuan
agility
rendah. 7.
µ A2B1 = Kelompok siswa yang dilatih dengan menggunakan metode interval ekstensif dan memiliki kemampuan
agility
tinggi. 8.
µ A2B2 = Kelompok siswa yang dilatih dengan menggunakan metode interval ekstensif dan memiliki kemampuan
agility
rendah.
Berikut pembagian sampel kedalam setiap kelompok penelitian yang berdasarkan pemaparan dari desain penelitian dan sampel penelitian:
Tabel 3.3. Sampel Kedua Kelompok Penelitian
Mochamad Zakky Mubarok, 2014 PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL DAN KEMAMPUAN AGILITY TERHADAP PENINGKATAN
KETERAMPILAN DRIBBLING PERMAINAN SEPAK BOLA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Metode Lathan Kemampuan
Agility
Metode Interval Intensif A1
Metode Interval Ekstensif A2
Tinggi B1 6
6 Rendah B2
6 6
C. Metode Penelitian