Perencanaan Program Interpretasi Lingkungan di Kawasan Wisata Danau Linting Kabupaten Deli Serdang

LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuesioner untuk Pengunjung Kawasan Danau Linting
No. Responden
Hari/Tanggal

:
:

A. Data Pribadi Responden.
• Nama
:
• Umur
:
• Jenis Kelamin
: Perempuan / Laki-laki*
• Asal/tempat tinggal
:
• Pendidikan Terakhir
:
• Pekerjaan

:
• Status Perkawinan : menikah/belum menikah*
*) Coret yang tidak perlu
B. Mohon pilih salah satu jawaban dengan memberi tanda X pada pilihan
anda:
1.

Dari mana anda mengetahui informasi mengenai kawasan ini?
a. sendiri b. teman c. keluarga d. cerita orang e.media massa/elektronik

2.

Berapa kali anda pernah mengunjungi kawasan ini?
a. pertama kali b. kedua kali c. ketiga kali d. lebih dari tiga kali

3.

Dengan siapa anda datang ke kawasan ini?
a. sendiri b. teman…..orang c. keluarga…..orang


4.

Berapa lama anda berada di dalam kawasan ini?
a. satu hari b. dua hari c. lebih dari dua hari

5.

Kapan biasanya anda berkunjung ke kawasan ini?
a. hari libur
alasan:
b. hari biasa
alasan:

6.

Jenis kendaraan apa yang anda gunakan untuk mencapai lokasi Danau Linting?
a. kendaraan pribadi (motor/mobil) b. kendaraan umum (ojek/bis/taksi/truk)
c. kendaraan sewaan/travel d. lainnya…….…

7.


Apa tujuan anda mengunjungi Danau Linting ini?
a. menikmati pemandangan
b. suasana tenang dan nyaman
c. alasan pendidikan/penelitian
d. menikmati keunikan flora -fauna
e. menikmati kebudayaan
f. mengisi waktu luang
g. lainnya……..

Universitas Sumatera Utara

8.

Kegiatan apa yang anda lakukan/sukai di kawasan ini?
a. melihat pemandangan alam
b. melihat/mengamati flora-fauna
c. menjelajah d. berkemah
e. penelitian/pengamatan
f. fotografi

g. lainnya……

9.

Apakah anda berkunjung ke kawasan ini dengan alasan khusus seperti mistik,
keperluan agama dan kepercayaan atau semacamnya?
a. ya, tepatnya di lokasi……..
b. tidak

10. Menurut anda, apakah kawasan ini cukup nyaman?
a. bebas dari bau b. Bebas bau yang mengganggu c. Udara sejuk
d. Tidak ada lalu lintas umum yang mengganggu e. Bebas kebisingan
11. Apakah anda mengalami hambatan untuk datang ke kawasan ini?
a. Tidak
b. Jika YA, berupa apa…………………………………………………..
12. Bagaimana kondisi sarana/prasarana wisata di kawasan ini?
a. baik b. cukup baik c. kurang baik
13. Bagaimana sistem pengelolaan kawasan dan pengelolaan pengunjung kawasan ini?
a. baik b. cukup baik c. kurang baik
14. Bagaimana kesan anda setelah mengunjungi kawasan ini?

a. menyenangkan, alasan:……………………………………………..
b. tidak menyenangkan, alasan:……………………………………….
15. Apakah anda berminat untuk berkunjung kembali ke kawasan ini?
a. ya, alasan:…………………………………………………………..
b. tidak, alasan:………………………………………………………..
16. Menurut anda, apa yang perlu dikembangkan di kawasan ini untuk menambah daya
tarik wisata alamnya?
a. perluasan wilayah b. penambahan jenis kegiatan yang dilakukan
c. penambahan/perbaikan fasilitas d. peningkatan pelayanan pengunjung
e. lainnya, sebutkan………………………..
17. Apakah keinginan/harapan anda terhadap kawasan ini?
18. Bagaimana menurut Anda ketersediaan sarana dan prasarana diDanau Linting?
a. Kurang
b. Cukup
c. Baik
19. Fasilitas apa yang menurut Anda perlu ditambah ? (Boleh lebih dari 1 jawaban)
a. Papan petunjuk arah
b. Tempat sampah
c. Shelter (tempat pemberhentian)
d. Toko souvenir

e.
lain-lain
(sebutkan)……………………………………………………………………..
\20. Apakah yang Anda butuhkan untuk lebih menikmati potensi-potensi yang ada di
Danau Linting ?

Universitas Sumatera Utara

a. Pusat informasi
b. Papan informasi untuk setiap objek yang Anda kunjungi
c. Selebaran
d.
(sebutkan)……………………………………………………………………..

Lain-lain

21. Apakah Anda akan benar-benar membacanya jika sudah disediakan?
a. Ya, karena………………………………………………………………………
b.Tidak,karena……………………………………………………………………
5. Apakah anda akan mematuhi peraturan yang ada dalam papan interpretasi?

a.ya,karena……………………………………………………………………………
b.tidak,karena……………………………………………………………………….

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 2. Kuisioner untuk Pengelola Kawasan

DAFTAR PERTANYAAN UNTUK PENGELOLA KAWASAN DANAU LINTING

Tanggal Wawancara
:…………………………………………………………….
Nama Responden
:…………………………………………………………….
Jabatan Responden
:…………………………………………………………….
1. Bagaiman pengelolaan kawasan Danau Linting yang telah/sedang/akan
dilakukan?
2. Siapa yang mengelola? Apakah sudah ada master plan?
a. Ya
b. Belum, mengapa? Kapan?

3. Rencana apa yang akan dilakukan dalam upaya pengembangan potensi ekowisata
secara umum untuk seluruh kawasan Danau Linting?
4. Apa tujuan dari pengelolaan ekowisata tersebut?
5. Fasilitas apa yang sudah disediakan di Danau Linting yang mendukung
pengembangan ekowisata?
6. Apakah pihak pengelola mengetahui bentuk-bentuk program interpretasi
lingkungan?
7. Apakah sudah ada program interpretasi lingkungan di kawasan Danau Linting?
Jika ada apa saja bentuknya?
8. Apakah ada rencana pengembangan jalur Ekowisata diDanau Linting?
Jika ada, siapa yang bertanggungjawab?
9. Apakah ada rencana pengembangan interpretasi lingkungan di kawasanDanau
Linting?
a. Tidak, mengapa?
b. Ya, apa bentuk perencanaannya?
10. Bagaimana tanggapan pengelola jika ada rencana pengembangan interpretasi
lingkungan di kawasan Danau Lingkungan?
11. Bagaimana kesediaan pengelola jika ada rencana pengembangan interpretasi
lingkungan di kawasan Danau Linting?
a. Finansial

b. Perijinan
12. Permasalahan atau hambatan apa saja yang dihadapi dalam upaya pengelolaan?

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 3. Karakteristik Pengunjung Lokasi Wisata Alam Danau Linting
No
Kriteria
1 Jenis Kelamin
- Laki-laki
- Perempuan
Total
2 Pendidikan terakhir
- SD
- SMP
- SMA
- D3
Total
3 Pekerjaan
- Mahasiswa

- PNS
- Bertani
- Wiraswasta
- Lainnya
Total
4 Status pernikahan
- Menikah
- Belum menikah
Total
5 Pengetahuan mengenai kawasan
sendiri
teman
cerita orang
media massa/media elektronik
Total
6 Jumlah kunjungan
- pertama kali
- kedua kali
- ketiga kali
- lebih dari tiga kali

Total
7 Teman berkunjung
- teman
- keluarga
Total
8 Lama kunjungan
- satu hari
Total
9 Jenis kendaraan yang digunakan

Jumlah

Persentase (%)

16
12
30

60
40

3
9
15
3
30
3
3
3
15
6
30

100
10
30
50
10
100
10
10
10
50
20
100

12
16
30

40
60
100

9
18
3
3
30

30
60
10
10
100

12
6
6
6
30

40
20
20
20
100

24
6
20

80
20
100

30
30

100
100

Universitas Sumatera Utara

10

11

12

13

14

15

16

17

18

- pribadi
24
- umum
6
Total
20
Kegiatan yang dilakukan
- melihat pemandangan alam
14
- melihat /mengamati flora-fauna
6
Total
20
Jenis kunjungan dengan alasan khusus seperti mistik, keperluan agama dan
kepercaayaan
- Tidak
30
Total
30
Kenyamanan kawasan
- udara sejuk
16
- tidak ada lalu lintas yang mengganggu
2
- bebas kebisingan
2
Total
20
Hambatan
- ya
24
- tidak
6
Total
30
Kondisi sarana dan prasarana
- baik
3
- cukup baik
10
- kurang baik
17
Total
30
Sistem pengelolaan
- baik
3
- cukup baik
10
- kurang baik
17
Total
30
Kesan
- menyenangkan
30
Total
30
Kemungkinan kunjungan kembali
- ya
20
- tidak
10
Total
30
Yang perlu dikembangkan
- penambahan jenis kegiatan yang dilakukan
5
- penambahan/perbaikan fasilitas
15
- peningkatan pelayanan pengunjung
6
- Lainnya
4
Total
30

80
20
100
70
30
100

100
100
80
10
10
100
80
20
100
10
30
60
100
10
30
60
100
100
100
60
40
100
10
50
20
10
100

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 4. Harapan Pengunjung terhadap Ketersedian Fasilitas di Kawasan Danau
Linting

No.
1

2

3

Kebutuhan pengunjung
Ketersediaan sarana di kawasan Danau
Linting
a. Kurang
b. Cukup
c. Baik
Total
Fasilitas yang perlu ditambah
a. Papan petunjuk arah
b. Tempat sampah
c. Shelter (tempat pemberhentian)
d. Toko souvenir
Total
Yang dibutuhkan untuk lebih menikmati
potensi yang ada di kawasan Danau
Linting
a. Pusat informasi
b. Papan informasi untuk setiap
objek
c. Selebaran

Jumlah responden (orang)

Persentase (%)

15
12
3
30

50
40
10
100

4
5
10
1
30

20
25
50
5
100

15
10

50
40

3

10

Total

30

100

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 5. Analisis Kekuatan Medan (Force Field Analysis)
Analisis Kekuatan Medan (Force Field Analysis)
Nama

:………………………...........

Umur

:……………………………...

Pekerjaan

:……………………………...

Tujuan berkunjung

:……………………………...

Petunjuk:
• Berilah nilai untuk setiap faktor pendukung dan faktor penghambat untuk
menunjukkan seberapa besar kekuatan pengaruhnya terhadap pemanfaatan
Kawasan Danau Linting.
• Kategori nilai/kekuatan yang diberikan pada faktor pendukung dan penghambat
adalah:
5 = Sangat kuat
2 = Kurang kuat
4 = Kuat
1 = Tidak kuat
3 = Cukup kuat
Faktor Pendukung

Faktor Pendukung
Adanya sumber air panas dengan air yang jernih yang merupakan
objek utama kawasan Danau Linting
Jalur trekking yang tidak begitu jauh sehingga mudah di akses
Udara yang sejuk yang menarik pengunjung untuk datang kedalam
kawasan wisata Danau Linting
Banyaknya pengunjung yang datang berkunjung di kawasan wisata
Danau Linting
Kondisidanau yang masih alami dan belum mengalami kerusakan oleh
tangan manusia

Skor

Faktor Penghambat

Faktor Penghambat
Berkurangnya debit air Danau Lnting pada saat musim kemarau
Sebagian jalur trekking masih ditemukan sampah anorganik
Belum adanya sarana dan prasarana yang tersedia di kawasan Danau
Linting
Masih minimnya kegiatan pengembangan kawasan wisata Danau
Linting
Kawasan yang masih baru dikelola oleh pemerintah sebagai kawasan
wisata sehingga informasi tentang potensinya masih minim

Skor

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 7. Dokumentasi Penelitian

Gua dalam danau

Pengunjung yang sedang mandi

Batuan Kapur

Pengunjung berteduh dibawah Pohon

Universitas Sumatera Utara

Toilet

Air danau yang jernih

Tempat parkir

Pemandangan Danau Linting

Universitas Sumatera Utara

Pengunjung yang hendak pulang

Pintu Masuk

Papan Himbauan

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR PUSTAKA

Chafid F. dan Mukhlison, 2000.Pengusahaan Ekowisata, Fakultas Kehutanan
Univ. Gadjah Mada Yogyakarta.
Departemen Kebudayaan dan Pariwisata dan WWF-Indonesia.2009.Prinsip dan
Kriteria Ekowisata Berbasisi Masyarakat.
Direktorat Taman Nasional dan Hutan Wisata, DItjen PHPA. 1988. Pedoman
Interpretasi TamanNasional. Proyek Pembangunan Taman Nasional dan
Hutan Wisata Pusat, Bogor.
Fandeli,C. dan Nurdin,M. 2005. Pengembangan Ekowisata Berbasis Konservasi
di Taman Nasional. UGM. Yogyakarta.
Grater, R.K. 1976. The Interpreter's Hasndbook. Southwest Parks ad Monuments
Association,USA
Hadi, S. P. 2007. Pariwisata Berkelanjutan (Sustainable Tourism).
MakalahSeminar
Sosialisasi Sadar Wisata ”Edukasi Sadar Wisata bagiMasyarakat di
Semarang.
Hadinoto, Kusudianto. 1996. Perencanaan Pengembangan Destinasi Pariwisata.
UI Press. Jakarta.
Hamid, E. A. C. 1996. Dasar-Dasar Pengetahuan Pariwisata. Yayasan Bhakti
Membangun. Jakarta.
Kusmayadi. 2004. Statistika Pariwisata Deskriptif. PT Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta.
Lubis, H. S. 2006. Perencanaan Pengembangan Ekowista Berbasis Komunitas di
Kawasan Wisata tangkahan Kabupaten langkat Sumatera Utara
Muntasib, EKSH. 2003. Interpretasi
.
Institut Pertanian Bogor

Wisata

Alam.Fakultas

Kehutanan,

Nugroho, I. 2004. Ecotourism. Universitas Widya Gama. Malang.
Prayogo, M.J., 1979, Pengantar Pariwisata Indonesia, Direktorat Jendral
Pariwisata,
Jakarta
Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata. Nomor: KM.67 / UM.001 /MKP/
2004

Universitas Sumatera Utara

Presiden Republik Indonesia. 1990. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990
tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya.
Departemen Kehutanan. Jakarta.
Ramly, N. 2007. Pariwisata Berwawasan Lingkungan. Grafindo Khazanah
Ilmu.Jakarta.
Rosmalasari, I. 2004. Berbagi Pengetahuan tentang Teknik Interpretasi. Buletin
Edelweis Vol. XI No. 3 september 2004 Hal 8-12.
Sharpe, G.W. 1982. Interpreting the Environment (2nd edition). John Wiley &
Sons, Inc.
Suwantoro, G. 1997. Dasar-Dasar Pariwisata. ANDI. Yogyakarta.
Syahadat, E. 2005. Pengembangan Pariwisata Alam Nasional Di Kawasan
Hutan.
Info Sosial Ekonomi Volume 5 No. 2 Tahun 2005. Bogor.
Tilden, F. 1957. Interpreting Our Heritage Chapel Hill. The University of North
Carolina Press,New York

WF, Lies Rahayu. 2000. Pengusahaan Ekowisata: Interpretasi Ekosistem. Fakultas
Kehutanan UGM Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Wiwoho, B., Ratna, P., dan Yullia, H. 1990. Pariwisata, Citra, dan Manfaatnya.
PT Bina Rena Pariwara. Jakarta.

Universitas Sumatera Utara

METODOLOGI PENELITIAN

Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari sampai dengan Maret 2013 di
kawasan Danau Linting, Desa Sibunga-bunga, Kecamatan Sinembah Tanjung
Muda

(STM)

Hulu,

Kabupaten

Deli

Serdang,

Sumatera

Utara.

Gambar1. Peta Lokasi Kawasan Penelitian

Universitas Sumatera Utara

Prosedur Penelitian
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kamera digital, GPS,alat
tulis dan tallysheet, peta administrasi kawasan Kecamatan Sinembah Tanjung
Muda Hulu, dan kuesioner untuk pengunjung dan masyarakat sekitar kawasan
Danau Linting.
Metode Pengambilan Sampel
Metode yang digunakan adalah purposive sampling yang artinya metode
pengambilan sampel dilakukan secara bertujuan. Dalam purposive sampling,
pengumpulan data didasarkan atas pertimbangan pribadi peneliti.Sampel yang
anggota sampelnya dipilih secara sengaja atas dasar pengetahuan dan atas dasar
keyakinan peneliti (Kusmayadi, 2004).Peneliti yakin bahwa anggota sampel yang
telah dipilih itu memenuhi kualifikasi yang dapat dipertanggungjawabkan secara
ilmiah.Metode ini digunakan untuk mencapai tujuan tertentu dalam suatu
penelitian.
Jenis Data yang Dikumpulkan
Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan
sekunder.Data primer meliputi potensi objek wisata seperti sumber daya alam,
kondisi

jalur

trekking,

karakteristik

pengunjung

dan

pengelolaan

kawasan.Sedangkan data sekunder meliputi peta lokasi penelitian, kondisi umum
lokasi penelitian dan data jumlah pengunjung.

Universitas Sumatera Utara

Data primer dan sekunder yang dikumpulkan dapat dilihat pada tabel dibawah
ini
Tabel 1.Jenis data yang dikumpulkan .
No

Data

Bentuk
Data
Hard Copy

Sumber

Keterangan

1.

Potensi Ekowisata

Kuisioner
Pengunjung

Data Primer

2.

KarakteristikPengunj
ung

Hard copy

Kuisioner
Pengunjung

Data Primer

3.

Tujuan dan Pola
Kunjungan

Hard copy

Kuisioner
Pengunjung

Data Primer

4.

Harapan Pengunjung

Hard copy

Kuisioner
Pengunjung

Data Primer

5.

Pengelolaan
Kawasan

Hard copy

Kuisioner
Pengelola

Data Primer

Tujuan Pengelolaan

Hard copy

6.

Kuisioner
Pengelola

Soft Copy
7.

Peta Kawasan Danau
Linting

Data Primer

Dinas PU
Kabupaten Deli
Serdang

Data
Sekunder

Metode pengumpulan data
1. Wawancara dengan pengelola kawasan
Pengunjung yang dijadikan responden ditentukan dengan metode purposive
sampling yang artinya metode pengambilan sampel dilakukan secara bertujuan.
Dalam purposive sampling, pengumpulan data didasarkan atas pertimbangan
pribadi peneliti. Pengambilansampel pengunjung dilakukan pada hari Sabtu dan

Universitas Sumatera Utara

Minggu dan hari libur.Pengelola yang dijadikan sebagai responden ditentukan
dengan metode purposivesampling. Pengelola yang akan dijadikan responden
adalah 3 orang responden dari pihak penanggungjawab kawasan Danau Linting.
1. Observasi di lapangan
Observasi di lapangan dilakukan dengan melihat langsung potensi sumberdaya
alam (vegetasi, satwa, dan sumberdaya alam lain) di sekitar kawasan.
Analisis Data
Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah;
1. Analisis Deskriptif
Analisis data dengan mendeskripsikan atau menggambarkan situasi objek
penelitian apa adanya tanpa bermaksud mengambil kesimpulan tertentu
berdasarkan semua data yang terkumpul. Kegiatan analisis yang dilakukan adalah
mendeskripsikan semua data potensi objek wisata, keinginan pengunjung dan
rencana pengembangan pengelola.
2. Membuat Metode Interpretasi
Metode dengan menentukan program interpretasi berdasarkan keinginan
pengunjung. Metode interpretasi terbagi dalam dua bagian yaitu metode secara
langsung dan tidak langsung.
3. Analisis ForceField (Analisis Kekuatan Medan)
Metode untuk menganalisis berbagai kekuatan/faktor yang mempengaruhi
suatu perubahan, mengetahui sumber kekuatannya, dan memahami apa yang
dapat dilakukan terhadap faktor-faktor/kekuatan tersebut. Haslindah (2012)
menjelaskan tahap-tahap yang harus dilakukan dalam analisis ForceField adalah:
a. Menentukan semua faktor pendorong yang mendorong terjadinya perubahan.

Universitas Sumatera Utara

b. Menentukan faktor penghambat terjadinya perubahan.
c. Memberi nilai pada setiap faktor tersebut, yang menunjukkan seberapa besar
kekuatannya pada target.
d. Menganalisis

seberapa

besar

kemampuan

untuk

melemahkan

faktor

penghambat dan menguatkan faktor pendorong yang menunjukkan seberapa
besar kemampuan dalam mengubah faktor-faktor tersebut.
e. Kategori nilai atau kekuatan yang diberikan pada faktor pendorong dan
penghambat yang ditemukan di lapangan adalah sebagai berikut :
1

= Tidak kuat

2

= Kurang kuat

3

= Cukup kuat

4

= Kuat

5

= Sangat kuat

Tabel 2. Strategi untuk memperkuat faktor pendukung dan melemahkan faktor
penghambat
Faktor pendukung

Faktor penghambat

Strategi untuk
memperkuat faktor
pendukung dan
melemahkan faktor
penghambat

Universitas Sumatera Utara

HASIL DAN PEMBAHASAN

Potensi Ekowisata
Keindahan Alam
Kawasan Danau Linting memiliki potensi wisata yang cukup menjanjikan,
ini dapat dilihat dari keunikan Danau Linting yaitu warna airnya. Air danau yang
berwarna biru kehijauan dengan banyak rimbun pohon-pohon raksasa dan
berpadu dengan warna langit yang cerah membuat pemandangan di Danau Linting
sangat indah, dan karena tidak begitu ramai pengunjung kealamian di danau ini
pun masih sangat terasa.
Danau Linting merupakan danau vulkanik, air danau yang mengandung
belerang sangat bermanfaat untuk kesehatan kulit.Pengunjung yang datang
berkunjung ke kawasan danau linting ada yang tidak hanya melihat pemandangan
kawasan Danau Linting tetapi adanya juga yang mandi didalam danau untunk
menghilangkan rasa lelah setelah perjalanan menuju danau tersebut.
Keindahan alam kawasan Danau Linting membuat banyak pengunjung
datang dari berbagai daerah untuk menikmati keindahan kawasan tersebut bukan
hanya dari daerah Deli Serdang tetapi dari luar daerah tersebut juga banyak yang
berkunjung ke daerah tersebut. Peneliti dan mahasiswa juga banyak yang
mengunjungi kawasan tersebut untuk keperluan riset dan studi yang mengamati
dan mempelajari tentang faktor pembentukannya dan hal yang berkaitan tentang
Danau Linting.

Universitas Sumatera Utara

Tujuan pengunjung dalam mengunjungi kawasan ini adalah seperti pada
tabel dibawah ini.
Tabel 3.Tujuan Pengunjung dan Kenyamanan Kawasan
Kiteria

Jumlah Responden

Persentase

21

70

9
30

30
100

Kegiatan Kunjungan
Pengunjung
- melihat
pemandangan
danau
- mandi air danau
Sub Total
Kenyamanan kawasan
- udara sejuk

24

80

- air danau yang bersih

3

10

- tidak ada kebisingan

3

10

Sub Total

30

100

Tabel tujuan kunjungan dan kenyamanan kawasan menunjukkan pada
tujuan kunjungan yang paling dominan adalah melihat pemandangan alam
sebanyak 21 responden, hal ini karena kawasan Danau Linting memiliki
pemandangan yang sangat indah dan air danau yang jernih. Kenyamanan kawasan
yang paling dominan adalah udara disekitar kawasan yang sejuk sebanyak 24
responden, hal ini karena pengunjung banyak berteduh di bawah pohon disekitar
kawasan yang udaranya sangat sejuk.
Potensi Gejala Alam Danau Linting
Potensi tentang gejala alam yang ada di Danau Linting dapat dilihat dari
adanya air panas yaitu air danau yang suhunya relatif panas dan adanya gua di
dasar danau yang ukurannya cukup besar. Potensi lain dari Danau Linting adalah

Universitas Sumatera Utara

bebatuan yang ditemukan pada saat pengamatan berada di dalam Danau adalah
jenis batuan kapur yang jumlah cukup besar dan bervariasi.
Bentuk potensi yang dapat dibuat dalam papan interpretasi tentang Danau Linting
adalah sebagai berikut:

Potensi

Kawasan

Danau

Linting

- Kawasan Danau Linting merupakan danau
vulkanik yang sangat indah dan unik memiliki
luas permukaan danau sekitar 5.512 m² dengan
total luas kawasan lebih kurang 3 hektar.
-

Danau

Linting

danauvulkanikyangmengandung
belerang.Menurut

beberapa

merupakan
banyak
sumber,

kedalaman air Danau Linting selalu berubahubah sehingga kita tidak bisa mengetahui
dengan pasti berapa kedalaman dari air Danau
Linting tersebut.

Gambar 2. Potensi Kawasan Danau Linting

Gambar tentang potensi kawasan Danau Linting diatas dapat dibuat
disekitar kawasan sehingga memberikan informasi tentang kawasan Danau
Linting kepada pengunjung yang datang ke kawasan tersebut.

Universitas Sumatera Utara

Potensi Flora dan Fauna
Beberapa potensi flora yang ada disekitar Danau Linting tidak begitu
banyak karena disekitar lokasi sudah ditanami dengan tanaman kelapa sawit yang
merupakan kebun warga sekitar kawasan Danau Linting.
Tabel 4. Jenis Flora di kawasan Danau Linting
No
1
2
3
4
5
6
7
8

Nama Tumbuhan
Beringin
Markisa Hutan
Harimonting
Pulai
Jarak
Pakis Hutan
Jati
Mangga

Nama Latin
Ficus benjamina
Passiflora edulis
Rhodomyrtus tomentosa
Alstonia scholaris
Jatropha curcas
Alsophila glauca
Tectona grandis
Mangifera indica

Tabel 5.Jenis Fauna di kawasan Danau Linting
No
1
2

Nama Spesies
Tupai ekor sikat
Kera ekor panjang

Nama Latin
Ptilocercus lowii
Macaca fascicularis

Potensi flora dan fauna yang ada disekitar kawasan tidak begitu beragam
lagi karena disekitar kawasan Danau Linting sudah banyak kebun kelapa sawit
yang ditanami masyarakat sekitar sehingga tidak ada lagi habitat yang layak bagi
beberapa flora dan fauna. Untuk mengatasi masalah perlu membuat kagiatan
penanaman pohon disekitar kawasan Danau Linting. Adapun bentuk Interpretasi
flora yang terdapat disekitar kawasan adalah pada gambar berikut.

Universitas Sumatera Utara

1. Harimonting (Rhodomyrtus tomentosa)

Gambar 2.Papan interpretasi untuk harimonting (Rhodomyrtus tomentosa).

Gambar papan interpretasi untuk potensi harimonting dapat dibuat seperti
gambar diatas agar pengunjung dapat mengenal dan mengetahui tumbuhan
harimonting karena disekitar kawasan masih ada tumbuhan harimonting tumbuh
yang jumlahnya tidak begitu banyak lagi.
Pengetahuan pengunjung akan semakin bertambah dengan membaca tentang
informasi tanaman harimonting ini karena disekitar kita masih banyak tanaman
yang sering dijumpai tetapi sebagian pengunjung tidak mengetahui tanaman
tersebut.

Universitas Sumatera Utara

2. Tanaman Jarak (Jatropha curcas)

Gambar 3.Papan interpretasi untuk Tumbuhan Jarak (Jatropha Curcas).

Potensi fauna yang yang terdapat di kawasan Danau Linting adalah.
1. Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis)

Gambar 4.Papan interpretasi untuk monyet ekor panjang (Macaca fascicularis).

Universitas Sumatera Utara

Monyet ekor panjang masih dapat ditemui disekitar kawasan meskipun
jumlahnya tidak begitu banyak lagi. Papan interpretasi

untuk monyet ekor

panjang diharapkan bermanfaat bagi pengunjung agar mengenal lebih lanjut
tentang fauna ini.
2. Tupai ekor sikat (Ptilocercus lowii)

Gambar 5. Papan interpretasi untuk tupai ekor sikat (Ptilocercus lowii)

Tupai masih ada ditemukan disekitar kawasan Danau Linting meskipun
jumlahnya tidak begitu banyak lagi. Papan interpretasi tentang tupai ini dapat
memberikan informasi bagi pengunjung agar melestarikan keanekargaman satwa
diseikitar lingkungan kita.

Universitas Sumatera Utara

Program Interpretasi
Program interpretasi lingkungan yang dapat diterapkan di kawasan Danau
Linting adalah berupa kegiatan trekking dan pembuatan buklet. Kegiatan
trekkingmerupakan kegiatan perjalanan disekitar kawasan untuk menikmati
keindahan alam yang dapat dibantu oleh pendamping yang dapat menjelaskan
tentang informasi kawasan. Selain trekking ada juga pembuatan buklet yang dapat
memberikan informasi kepada pengunjung tentang potensi kawasan,buklet yang
dapat dibuat adalah tentang potensi air panas, flora maupun fauna yang ada
disekitar kawasan.
Pembuatan program interpretasi ini dapat dilakukan dengan membuat sketsa
kawasan berupa gambar yang dapat menjelaskan posisi dari berbagai tempat
disekitar kawasan, selain sketsa kawasan terdapat pula gambar yang menjelaskan
tentang potensi flora dan fauna yang ada di kawasan Danau Linting.

Keterangan
= Pohon
= TempatSampah
= Shelter
= Toilet
= Tempat Parkir
=Camping Ground
=Danau

Gambar 6. Sketsa Kawasan Danau Linting

Universitas Sumatera Utara

Bentuk Sarana Interpretasi
Beberapa bentuk sarana interpretasilain yang dapat dikembangkan sesuai
dengan kebutuhan di kawasan Danau Linting untuk dapat menikmati keindahan
alamnya sesuai dengan keinginan pengunjung dapat dilihat dari tabel berikut.
Tabel 6. Kebutuhan Sarana Interpretasi Pengunjung Danau Linting
Kriteria
I. Kebutuhan Sarana Interpretasi
a. Pusat Informasi
b. Papan Informasi
c. Selebaran
d. Gapura
Sub Total
II. Fasilitas yang Perlu Ditambah
a. Papan Petunjuk Arah
b. Tempat Sampah
c. Shelter
d. Toko Souvenir
Sub Total

Jumlah Responden

Persentase (%)

15
6
5
4
30

50
20
16
14

6
6
10
3
30

100
20
20
50
10
100

Tabel diatas dapat diperoleh kesimpulan bahwa sarana interpretasi yang
diinginkan adalah:
1. Pusat Informasi
Pusat informasi merupakan tempat pengunjung memperoleh informasi
sebelum memasuki kawasan Danau Linting.Informasi tersebut dapat berupa peta
potensi ekowisata lengkap dengan posisi setiap potensi disepanjang jalur
trekking.Pusat informasi tersebut hingga saat ini masih belum tersedia di kawasan
Danau Linting.
Hasil kuisioner menunjukkan 15 responden atau 50% menginginkan adanya
pusat informasi disekitar kawasan agar pengunjung dapat menikmati keindahan
kawasan sesuai keinginannya.

Universitas Sumatera Utara

Pusat informasi ini sebaiknya dibangun di sekitar kawasan Danau Linting
yaitu di dekat gerbang masuk kawasan dan dapat dibuat dengan bentuk yang
sesuaidengan kebudayaan masyarakat setempat sehingga memberikan kesan yang
menarik bagi para pengunjung.
2. Shelter (tempat pemberhentian)
Shelter (tempat pemberhentian) dibutuhkan oleh pengunjung sebagai tempat
untuk

beristirahat

pada

saat

melakukan

kunjunganke

kawasan

Danau

Linting.Manfaat lain adanya shelter adalah membantu pengunjung agar tidak
kelelahan saat melakukan kegiatan trekking.Shelteryang akan dikembangkan di
kawasan Danau Linting sebaiknya dibuat sesuai dengan kebutuhan pengunjung.
Tempat istirahat yang layak seharusnya seperti pada Gambar 7 yaitu berupa
pondok kecil yang menggunakan atap agar terlindung dari terik matahari dan
hujan.

Gambar 7. Tempat Istirahat /Shelter yang layak
Pengunjung sangat menginginkan adanya tempat istirahat karena ingin
berteduh dari terik matahari, hal ini dapat dilihat dari jumlah responden yang

Universitas Sumatera Utara

menginginkan perlunya dibuat shelter.Tempat istirahat/sheltertidak ada di Danau
Linting sehingga pengunjung sulit untuk mencari tempat istirahat.
3. Papan penunjuk arah
Papan penunjuk arah dapat membantu pengunjung agar dapat mengikuti
jalur yang ada dan agar tidak tersesat saat berada di kawasanDanau Linting.Papan
penunjuk arah dibuat sesingkat dan sejelas mungkin dengan warna yang mudah
dilihat baik pada siang hari maupun malam hari sehingga pengunjung akan lebih
mudah mengenalinya.Papan penunjuk arah dapat dibuat dengan bahan seng agar
tidak mudah rusak.Dari hasil kuisioner menunjukkan 20% pengunjung
menginginkan papan petunjuk arah di sekitar kawasan wisata Danau
Linting.Papan penunjuk arah diletakkan di tempat yang mudah dilihat oleh
pengunjung dibeberapa tempat di sepanjang jalur ekowisata dengan jarak sekitar
15 meter antar setiap papan penunjuk arah.Pengunjung menginginkan adanya
papan penunjuk arah seperti pada tabel berikut.Papan nama objek
Papan nama objek atau papan interpretasi dibuat di lokasi-lokasi yang
mempunyai objek yang menarik untuk memudahkan pengunjung mengetahui
deskripsi objek tersebut. Papan nama objek dibuat semenarik mungkin sehingga
menarik perhatian pengunjung untuk membaca keseluruhan deskripsi dari setiap
objek dan disajikan dengan bentuk yang tidak mengurangi keindahan objek.
Pembuatan papan nama objek tidak membutuhkan waktu dan tenaga dan
menggunakan

peralatan

sederhana

dapat

membantu

pengunjung

dalam

mengetahui dan dapat menikmati objek wisata yang ada di kawasan Danau
Linting.

Universitas Sumatera Utara

Fasilitas Pendukung Interpretasi
Fasilitas pendukung interpretasi sangat membantu dalam pengelolaan
kawasan

wisata

untuk

memberikan

pengunjung.Agar

tujuan

interpretasi

informasi
dapat

yang

tercapai

bermanfaat
dengan

bagi

baik

dan

pengembangan kawasan dapat memenuhi kebutuhan yang diinginkan pengunjung
dan pengelolaan kawasan tidak terkendala fasilitas pendukung Danau Linting
dapat dilihat pada tabel 7 Berikut ini.
Tabel 7. Fasilitas pendukung yang dapat dikembangkan di kawasan Danau
Linting
Ketersediaa
Fasilitas
n
No pendukung
fasilitas
. interpretas
Tidak
i
Ada ada
Karcis
1 masuk bagi

pengunjung
Pelayanan
informasi di
2 pusat

informasi
Penyediaan
3 peralatan

trekking
Penyediaan

4 tenaga
interpreter
Penyediaan
fasilitas
5 untuk

keperluan
pribadi

Harapa
n

Keterangan

10%

Setuju adanya karcis bagi
pengunjung apabila fasilitas
memadai

35%

Pengunjung ingin adanya
pelayanan informasi

15%

Pengunjung setuju adanya
peralatan Trekking

10%

Ingin adanya tenaga interprener

30%

Pengunjung mengharapkan adanya
fasilitas keperluan pribadi

Tabel 7 menunjukkan harapan pengunjung tentang fasilitas yang dapat
mendukung interpretasi di kawasan Danau Linting. Mayoritas pengunjung

Universitas Sumatera Utara

berharap pelayanan pusat informasi ada disekitar kawasan, kemudian pengunjung
juga banyak berharap adanya fasilitas keperluan pribdai agar mudah untuk
mendapatkan kebutuhan pribadi di kawasan Danau Linting. Pengunjung juga
ingin adanya penyedia peralatan trekkingagar membantu pengunjung dalam
kegiatan wisata di kawasan Danau Linting.
Pengunjung Kawasan Danau Linting
Pengunjung didominasi oleh pengunjung lokal dengan berbagai tujuan
berkunjung seperti rekreasi,camping, mandi air panas dan sebagainya.Data
mengenai pengunjung diperoleh dari penyebaran kuisioner kepada 30 pengunjung
yang datang ke kawasan Danau Linting untuk mengetahui karakteristik, tujuan
dan pola kunjungan, pengetahuan tentang potensi ekowisata, kebutuhan
pengunjung akan fasilitas serta kesadaran pengunjung tentang potensi
pengembangan kawasan Danau Linting sebagai kawasaan wisata yang baik.
Pengunjung yang datang silih berganti mengunjungi kawasan sehingga
setiap hari kawasan Danau Linting tidak pernah sepi dari pengunjung yang datang
dari masyarakat lokal maupun dari luar daerah. Dari berbagai kegiatan yang
dilakukan oleh pengunjung dapat dilihat bahwa daya tarik kawasan sangat
menarik minat pengunjnug.

Universitas Sumatera Utara

Karakteristik Pengunjung
Pengunjung dalam suatu kawasan memiliki karakteristik yang berbeda
mulai dari umur, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan hingga asal pengunjung.
Tabel 8. Kondisi Demografi Pengunjung Danau Linting
No
Kriteria
1 Jenis Kelamin
- Laki-laki
- Perempuan
Sub Total
2 Pendidikan terakhir
- SD
- SMP
- SMA
- D3
Sub Total
3 Pekerjaan
- Mahasiswa
- PNS
- Bertani
- Wiraswasta
- Lainnya
Sub Total
4 Status pernikahan
- Menikah
- Belum menikah
Sub Total

Jumlah

Persentase (%)

16
12
30

60
40
100

3
9
15
3
30

10
30
50
10
100

3
3
3
15
6
30

10
10
10
50
20
100

12
16
30

40
60
100

Karakterinsik pengunjung yang diperoleh sangat bervariasi dari kuisioner
yang telah disebarkan kepada pengunjung, ini dapat dilihat dari pengunjung yang
terdiri dari 60% laki-laki dan 40% permpuan, tingkat pendidikan pengunjung
paling banyak adalah tamatan SMA yaitu 55% dan paling sedikit adalah tamatan
DIII sebesar 5%, tingkat pekerjaan pengunjung paling banyak adalah Wiraswasta
sekitar 70%, status pengunjung yang paling banyak adalah belum menikah sekitar
60% dari total pengunjung. Mayoritas pengunjung berasal dari kota Medan karena

Universitas Sumatera Utara

letak kawasan tidak begitu jauh sehingga akses ke kawasan Danau Linting tidak
begitu sulit.
Tabel 9.Aktifitas Pengunjung Danau Linting
No
1.

Kriteria

Jumlah

Persentase (%)

Jumlah kunjungan
- pertama kali

12

40

- kedua kali

6

20

- ketiga kali

6

20

- lebih dari tiga kali

6

20

Sub Total
2. Teman berkunjung
- teman

30

100

24

80

- keluarga

6

20

30

100

Sub Total

Pengunjung melakukan kunjunganpaling banyak adalah untuk pertama
kalinya mengunjungi kawasan sebesar 30%. Untuk lama kunjungan adalah satu
hari sebesar 100%. Pengunjung yang menggunakan mobil pribadi sebesar 65%.
Tujuan dan Pola Kunjungan
Setiap pengunjung yang datang ke suatu kawasan memiliki tujuan dan pola
kunjungan yang berbeda-beda.Berdasarkan data pengunjung yang diperoleh
selama penelitian, tujuan utama pengunjung datang ke kawasan Danau Linting
adalah untuk menikmati keindahan alam disekitar kawasan yaitu sebesar 70%
disamping melihat / mengamati Flora dan Fauna.

Universitas Sumatera Utara

Pengetahuan Potensi Ekowisata
Pengetahuan dan keingintahuan pengunjung terhadap keberadaan suatu
kawasan ekowisata sangat penting peranannya dalam upaya pengembangan suatu
program interpretasi lingkungan.

Tabel 11. Pengetahuan Adanya Potensi Ekowisata Kawasan danau Linting
Kriteria
No
1 Teman berkunjung
teman
keluarga
Total
2 Perolehan informasi mengenai kawasan:
sendiri
teman
cerita orang
media massa/media elektronik
Total

Jumlah

Persentase(%)

24
6
30

80
20
100

9
18
3
3
30

30
60
10
10
100

Pengetahuan pengunjung terhadap potensi wisata Danau Linting yang
paling banyak diperoleh adalah dari teman yang menceritakan tentang keindahan
kawasan tersebut yaitu sekitar 60% dari total pengunjung. Hal ini menjadi suatu
pertimbangan besar untuk nantinya menerapakan sistem pemberian informasi
(promosi) kepada masyarakat luas tentang potensi-potensi yang terdapat di
kawasan Danau linting agar kawasan ini semakin berkembang dan lestari.Seluruh
responden juga menyadari bahwa Danau Linting penting untuk tetap
dipertahankan. Hal ini menunjukkan masih tingginya pengetahuan dan kepedulian
masyarakat akan manfaat kawasan keindahan alam bagi kehidupan manusia.

Universitas Sumatera Utara

Kebutuhan Fasilitas
Setiap pengunjung memiliki tanggapan yang berbeda untuk setiap bentuk
fasilitas

yang

perlu

disediakan

untuk

menikmati

suatu

kawasan

ekowisata.Kebutuhan dan harapan pengunjung terhadap ketersediaan fasilitas di
kawasan Danau Linting dapat dilihat pada tabel .Menurut Hadinoto (1996),
interpretasi merupakan kebutuhan vital dalam meberikan kepuasan kunjungan
serta sangat penting untuk memberi pengertian mengenai perlunya dan caranya
melestarikan lingkungan alam.

Tabel 12. Ketersediaan Fasilitas di Danau Linting
Kriteria
Ketersediaan sarana di kawasan Danau
Linting
a.
Kurang
b.
Cukup
c.
Baik
Total

Jumlah

Persentase(%)

15
12
3
30

50
40
10
100

Ketersedian sarana juga masih dianggap kurang oleh 55 % pengunjung
Danau Linting, melihat kondisi terbatasnya fasilitas air bersih untuk pengunjung
dan tempat sampah yang masih minim. Pengunjung juga mengharapakan fasilitas
berupa papan penunjuk arah, pusat informasi dan papan nama objek untuk
membantu pengunjung lebih menikmati potensi yang ada di kawasan Danau
Linting.
Kesadaran Pengunjung terhadap Potensi Pengembangan Wisata Alam
Pengunjung sangat menyadari potensi pengembangan kawasan wisata
Danau Linting karena selain tempat wisata, kawasan ini juga sebagai kawasan

Universitas Sumatera Utara

pelestarian lingkungan yang dapat menampung air sebagai tempat pemandian air
panas.Pengunjung juga memiliki kesadaran yang besar untuk membayar lebih jika
disediakan fasilitas yang memang dengan kondisi baik dan memadai untuk
kegiatan pengunjung di kawasan Danau Linting. Tetapi disamping adanya
kesadaran pengunjung terhadap potensi pengembangan wisata alam kawasan
Danau Linting ada pula perilaku pengunjung yang kurang mengerti akan
kelestarian lingkungan sekitar Danau Linting.Maka dari itu kebiasasan yang
seperti itu tidak dilakukan lagi oleh pengunjung yang pada intinya sangat
merugikan.Hal ini dapat dilihat dari gambar dibawah ini yang menunjukkan
pengunjung yang mandidi dalam danau.

Gambar 8. Pengunjung yang mandi di Danau Linting
Masalah yang terjadi dalam pengelolaan kawasan adalah kesadaran
pengunjung yang tidak menyadari tentang keamanan dalam berwisata pengunjung
yang disekitar Danau Linting, hal ini dapat dilihat dari masih adanya pengunjung
yang mandi di dalam danau.

Universitas Sumatera Utara

Pengelolaan Kawasan
Kawasan Danau Linting yang memiliki potensi wisata yang cukup
menjanjikan, ternyata belum dikelola secara serius oleh pihak Pemerintah Daerah
Kabupaten Deli Serdang. Pengelolaan kawasan yang berbasis masyarakat sangat
penting dilakukan pada kawasan ini karena dengan melibatkan masyarakat lokal
maka pengelolaan kawasan dapat terkendali dan tidak terjadi kesalahan dalam
pengelolaan.
Bentuk pengelolaan kawasan yang berbasis masyarakat dapat dilihat dengan
adanya keterlibatan masyarakat dalam pembuatan fasilitas pendukung dan
pengelolaan

pelestarian

kawasan,

masyarakat

juga

dapat

meningkatkan

pertumbuhan ekonomi dari hasil usaha berupa warung,toko souvenir dan jasa lain
lainnya.
Potensi wisatawan yang datang berkunjung, belum benar-benar digarap
secara serius, sehingga tidak berdampak pada perkembangan wilayah serta
minimnya kontribusi ekonomi bagi masyarakat dan pemerintah lokal.Kondisi
jalan untuk memasuki kawasan masih kurang layak karena jalan tergenang oleh
aliran air yang menyebabkan jalan terkikis yang dapat membahayakan pengendara
sepeda motor yang melintasi kawasan tersebut.
Pemerintah diharapakan memperbaiki sistem drainase disekitar jalan
menuju Danau Linting agar pada saat hari hujan tidak terjadi pengikisan yang
dapat berdampak buruk terhadap kualitas jalan yang ada sehingga tidak mudah
rusak dan akan bertahan pada waktu yang cukup lama.

Universitas Sumatera Utara

Jalan yang ada menuju kawasan Danau Linting ini dapat dilihat

pada

Gambar 9. kondisi jalan berikut.

Gambar 9. Kondisi Jalan Menuju Danau Linting dari Pintu Masuk
Pengelola seharusnya lebih memperhatikan masalah ini karena jalan
merupakan faktor pendukung yang vital agar pengelolaan kawasan dapat
terlaksana dengan baik. Pembangunan infrastruktur yang lebih maksimal akan
berdampak posituf terahadap pengembangan kawasan Danau Linting agar
kawasan tersebut dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun mancanegara.
Selain kondisi jalan yang masih kurang layak kondisi danau juga masih
tidak dikelola dengan baik, hal ini dapat dilihat dengan banyaknya sampah yang
ditemukan disekitar kawasan Danau Linting.

Universitas Sumatera Utara

Banyaknya

sampah

yang berada disekitar

Danau

Linting sangat

mengganggu karena membuat danau tampak tidak bersih dan memberikan
dampak kurang bagus terhadap kondisi air danauseperti pada gambar10 berikut.

Gambar 10. Sampah yang Berada di Sekitar Danau
Pengelola kawasan wisata Danau Linting seharusnya menyediakan lebih
banyak tempat pembuangan sampah dan papan larangan agar pengunjung tidak
membuang sampah di sembarang tempat, meskipun sudah ada beberapa tempat
sampah yang terbuat yang masih realatif kecil dan kurang jelas posisinya di
sekitar kawasan Danau Linting.
Sampah yang ada disekitar danau linting adalah sampah organik dan
organik, berdasarakan pengamatan di sekitar Danau yang dilakukan dapat
disimpulkan bahwa sampah organik berasal dari daun pohon – pohon yang ada
disekitar danau sedangkan sampah anorganik berasal dari pengunjung yang
membuang sampah plastik pembungkus makananan dan perlengkapan mandi,

Universitas Sumatera Utara

Pengelola kawasan wisata Danau Linting sudah membuat tempat
pembuangan sampah disekitar kawasan Danau tersebut tetapi jumlahnya dinilai
masih kurang karena tidak menyebar keseluruh penjuru kawasan tersebut.Hal ini
dapat dilihat pada gambar tempat pembuangan sampah yang ukurannya masih
relatif kecilberikut ini .

Gambar 11. Tempat Pembuangan Sampah
Pengelola seharusnya menyediakan tempat pembuangan sampah diseluruh
kawasan agar pengunjung dapat dengan mudah menjaga kebersihan di sekitar
Danau Linting, selain itu pengelola juga membuat papan larangan membuang
sampah sembarangan agar pengunjung yangt datang ke kawasan Danau Linting
dengan kesadaran sendiri untuk tidak membuang sampah di sembarang tempat.
Hal yang kemudian perlu diperhatikan pengelola adalah pembuatan
camping ground di sekitar kawasan tersebut agar penunjung yang ingin berkemah
dapat dengan mudah menentukan lokasi camping yang baik dan aman.Lokasi
camping grounddinilai masih kurang bagus karena lokasinya tidak beraturan
seperti pada Gambar 12berikut.

Universitas Sumatera Utara

Gambar 12. Lokasi Camping Grounddi sekitar kawasan
Penentuan lokasi camping ground juga harus diperhatikan agar lebih mudah
untuk menata kawasan tersebut. Pada umumnya lokasi camping ground tidak
jauh dari sekitar danau yang jaraknya kira - kira 20 meter dari tepi danau agar
akses menuju danau dapat lebih mudah dilalui oleh pengunjung yang berkemah di
sekitar danau tersebut.
Tujuan Pengelolaan Kawasan
Perencanaan pengembangan ekowisata tujuan yang ingin dicapai adalah
kelestarian alam dan budaya serta kesejahteraan masyarakat. Sementara
pemanfaatan hanya dilakukan terhadap aspek jasa estetika, pengetahuan
(pendidikan dan penelitian) terhadap ekosistem dan keanekaragaman hayati
filosofi, pemanfaatan lajur untuk tracking dan adventure.Pengembangan
ekowisata secara terpadu diperlukan untuk membangun ekowisata yang
berkelanjutan

dan

berbasis

masyarakat.Untuk

menumbuhkan

partisipasi

masyarakat, maka perlu diciptakan suasana kondusif yakni situasi yang

Universitas Sumatera Utara

menggerakkan masyarakat untuk menarik perhatian dan kepedulian pada kegiatan
ekowisata dan kesediaan bekerjasama secara aktif dandengan berkelanjutan
( Lubis,2006 ).
Pengelolaan kawasan Danau Linting sebagai kawasan wisata sangat penting
mengingat kawasan tersebut memiliki potensi yang sangat besar terhadap
kelestarian lingkungan dan juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat
yang ada disekitar kawasan danau linting tersebut.Peran pemerintah juga sangat
berpengaruh dalam pengelolaan kawasan kuhususnya Pemerintah Kabupaten Deli
Serdang.Pendekatan dasar pembangunan berkelanjutan adalah kelestarian sumber
daya alam dan budaya.
Sumber daya tersebut merupakan kebutuhan setiap orang saat sekarang dan
dimasa yang datang agar dapat hidup dengan sejahtera, untuk itu dibutuhkan
pengorganisasian masyarakat agar segala sesuatu yang telah menjadi kebijakan
dapat dibicarakan, didiskusikan dan dicari jalan pemecahannya dalam satu
organisasi ekowisata yang bertanggung jawab terhadap kelangsungan pembinaan
ekowisata di kawasan Danau Linting.
Analisis Kekuatan Medan (Force Field Analysis)
Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat
Analisis kekuatan medan (Force Field Analysis) dilakukan untuk
mengevaluasi pemanfaatan potensi yang terdapat di kawasan wisata Danau
Linting untuk menyusun strategi untuk memperkuat faktor pendukung dan
melemahkan faktor penghambat yang mempengaruhi pemanfaatan potensi-potensi
yang terdapat di kawasan wisata Danau Linting.

Universitas Sumatera Utara

Tabel 13. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Pemanfaatan Kawasan
Wisata Danau Linting
Faktor pendukung

Faktor penghambat

-

Adanya sumber air panas Kebiasaan
pengunjung
yang
dengan air yang jernih yang membuang sampah plastik ke dalam
merupakan
objek
utama danau
kawasan Danau Linting

-

Jalur trekking yang tidak begitu Sebagian jalur trekking masih
jauh sehingga mudah di akses
ditemukan sampah anorganik

-

Udara yang sejuk yang menarik Belum adanya sarana dan prasarana
pengunjung
untuk
datang yang tersedia di kawasan Danau
kedalam kawasan wisata Danau Linting
Linting

-

Kebisingan
dari
suara
kenderaan dan kebisingan tidak
ada disekitar kawasan
Kondisi hutan danau yang
masih alami dan belum
mengalami kerusakan oleh
tangan manusia

-

Masih minimnya kegiatan
pengembangan kawasan wisata
Danau Linting
Kawasan yang masih baru dikelola
oleh pemerintah sebagai kawasan
wisata sehingga informasi tentang
potensinya masih minim

Strategi Pengembangan Kawasan Danau Linting
Menentukan strategi pengembangan pemanfaatan kawasan Danau Linting,
terlebih dahulu faktor pendukung dan faktor penghambat dianalisis dengan
menggunakan analisis kekuatan medan. Penilaian atas faktor pendukung dan
faktor penghambat dari responden dapat dilihat pada Gambar13dan Gambar14.

Universitas Sumatera Utara

Jumlah Responden

16
14
12
10
8
6
4
2
0

Nilai 5 = Sangat Kuat
Nilai 4=Kuat
Nilai 3=Cukup Kuat
Nilai 2=Kuarng Kuat
Nilai 1=tidak kuat

Jumlah Responden

Gambar 13.HistogramFaktor Pendukung.

16
14
12
10
8
6
4
2
0

Nilai 5=Sangat Kuat
Nilai 4=Kuat
Nilai 3=Cukup Kuat
Nilai 2=Kurang Kuat
Nilai 1=Tidak Kuat

Gambar14.HistogramFaktor Penghambat.
Grafik faktor pendukung menunjukkan responden lebih banyak memilih
pada nilai 5 yaitu sangat kuat karena faktor pendukung tersebut adalah kenyataan
yang ada. Begitu juga pada faktor penghambat menunjukkan responden juga
memilih pada nilai 5 yaitu sangat kuat juga karena alasan yang sama.Faktor
penukung yang paling banyak dinilai responden adalah udara yang sejuk dan

Universitas Sumatera Utara

kondisi danau sedankan untuk faktor penghambat nilai paling tinggi adalah
kawasan yang masih baru.
Strategi terpenting yang perlu direncanakan adalah perencanaan yang
matang dari pihak pengelola kawasan wisata Danau Linting untuk lebih
memberikan informasi dan menyediakan sarana yang memadai sehingga mampu
menarik pengunjung untuk datang ke dalam kawasan sehingga masyarakat lebih
dapat

merasakan

manfaat

dari

kawasan

hutan

bagi

mereka.

Dengan

direncanakannya suatu program interpretasi akan lebih menambah wawasan dan
pengetahuan pengunjung tentang hutan dan kegunaannya sehingga tertarik untu
ikut serta melestarikannya. Dengan demikian fungsi kawasan ini akan semakin
besar dirasakan yaitu selain sebagai kawasan ekowisata yang bersifat lestari juga
sebagai kawasan pelestarian alam., pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan
dan satwa, serta pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan
ekosistemnya.
Interpretasi akan membuka pikiran dan penghargaan pengunjung terhadap
alam yang dilintasi, dan inilah yang akan membantu manajemen dalam
melestarikan kawasan dilindungi. Interpretasi dapat mengurangi dampak manusia
pada lingkungan alam, dengan cara mengalihkan pengunjung dari kawasan rapuh
ke kawasan yang lebih baik untuk mendapat kunjungan yang lebih intensif.

Universitas Sumatera Utara

Tabel 14. Strategi untuk Memperkuat Faktor Pendukung dan Melemahkan Faktor
Penghambat
Faktor pendukung

Faktor
penghambat

Strategi untuk
memperkuat faktor
pendukung dan
melemahkan faktor
penghambat

-

Adanya sumber air Pengunjung yang Membuat himbauan dan
panas dengan air membuang sampah larangan tentang
pembuangan sampah yang
yang jernih yang kedalam danau
merupakan objek
di lakukan pengunjung
utama
kawasan
Danau Linting

-

Jalur trekking yang
tidak begitu jauh
sehingga mudah di
akses

Sebagian jalur
trekking masih
ditemukan sampah
anorganik

Perlu adanya tindakan
perbaikan jalur trekkingdan
membersihkannya dari
sampah

-

Udara yang sejuk
yang
menarik
pengunjung untuk
datang
kedalam
kawasan
wisata
Danau Linting

Belum adanya
sarana dan
prasarana yang
tersedia di kawasan
Danau Linting

Penataan kawasan agar
kawasan dapat menarik
minat pengunjung yang
datang ke kawasan

-

Banyaknya
pengunjung yang
datang
berkunjungm
di
kawasan
wisata
Danau Linting

Masih minimnya
kegiatan
pengembangan
kawasan wisata
Danau Linting

Program interpretasi
lingkungan didalam
kawasan untuk kegiatan
pengembangan kawasan
wisata Danau Linting

-

Kondisi
hutan
danau yang masih
alami dan belum
mengalami
kerusakan
oleh
tangan manusia

Kawasan yang
masih baru dikelola
oleh pemerintah
sebagai kawasan
wisata sehingga
informasi tentang
potensinya masih
minim

Peningkatan informasi ke
masyarakat luas tentang
potensi kawasan wisata
Danau Linting

Universitas Sumatera Utara

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan

1. Potensi Kawasan yang ada di kawasan Danau linting terdiri dari keindahan
alam, gelala alam (geologi) dan keanekaragaman floradan fauna.
2. Program interpretasi yang dapat dikembangkan di kawasan Danau Linting
adalah kegiatan trekking di sekitar kawasan, pembuatan buklet tentang potensi
kawasan, pendidikan kelestarian lingkungan melalui interpreter dan pembuatan
fasilitas interpretasi.
Saran
Perlu dilakukan pengelolaan potensi kawasan ekowisata Danau Linting
sehingga dapat dilakukan juga perencanaan program interpretasi lingkungan yang
nantinya akan mendukung pengembangan kawasan wisata Danau Linting.

Universitas Sumatera Utara

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Interpretasi
Interpretasi adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari
tentang seni dalam memberikan penjelasan tentang suatu kawasan (flora, fauna,
proses geologis dan sebagainya) serta sejarah dan budaya masyarakat kepada
pengunjung yang datang ke kawasan tersebut, sehingga dapat memberikan
kepuasan dan pengetahuan baru yang dapat menggugah pemikiran untuk
mengetahui, menyadari dan menarik minat pengunjung untuk ikut menjaga,
melestarikan serta mempelajari lebih lanjut, karenacara paling langsung bagi
masyarakat umum untuk mempelajari kawasan yang dilindungi adalah melihatnya
sendiri (MacKinnon et al dalam Satyatama, dkk, 2010).
Harold Walin dalam Fandeli (2005), mengatakanbahwa “Interpretasi adalah
suatu cara pelayanan untuk membantu kelompok sasaran supaya tergugah rasa
sensitifnya