Identifikasi Potensi Obyek Wisata dan Analisis Kesiapan Masyarakat dalam Pengembangan Desa Wisata Berbasis Masyarakat di Kawasan Danau Linting Kabupaten Deli Serdang

Lampiran 1. Kuesioner untuk Pengunjung Kawasan Danau Linting
No. Responden
Hari/Tanggal

:
:

A. Data Pribadi Responden.
 Nama
:
 Umur
:
 Jenis Kelamin
: Perempuan / Laki-laki*
 Asal/tempat tinggal
:
 Pendidikan Terakhir
:
 Pekerjaan
:
 Status Perkawinan : menikah/belum menikah*

*) Coret yang tidak perlu
B. Mohon pilih salah satu jawaban dengan memberi tanda X pada pilihan
anda:
1.

Dari mana anda mengetahui informasi mengenai kawasan ini?
a. sendiri b. teman c. keluarga d. cerita orang e.media massa/elektronik

2.

Berapa kali anda pernah mengunjungi kawasan ini?
a. pertama kali b. kedua kali c. ketiga kali d. lebih dari tiga kali

3.

Dengan siapa anda datang ke kawasan ini?
a. sendiri b. teman…..orang c. keluarga…..orang

4.


Berapa lama anda berada di dalam kawasan ini?
a. satu hari b. dua hari c. lebih dari dua hari

5.

Kapan biasanya anda berkunjung ke kawasan ini?
a. hari libur
alasan:
b. hari biasa
alasan:

6.

Jenis kendaraan apa yang anda gunakan untuk mencapai lokasi Danau Linting?
a. kendaraan pribadi (motor/mobil) b. kendaraan umum (ojek/bis/taksi/truk)
c. kendaraan sewaan/travel
d. lainnya…….…

7.


Apa tujuan anda mengunjungi Danau Linting ini?
a. menikmati pemandangan
b. suasana tenang dan nyaman
c. alasan pendidikan/penelitian
d. menikmati keunikan flora -fauna
e. menikmati kebudayaan
f. mengisi waktu luang
g. lainnya……..

Universitas Sumatera Utara

8.

Kegiatan apa yang anda lakukan/sukai di kawasan ini?
a. melihat pemandangan alam
b. melihat/mengamati flora-fauna
c. menjelajah
d. berkemah
e. penelitian/pengamatan
f. fotografi

g. lainnya……

9.

Apakah anda berkunjung ke kawasan ini dengan alasan khusus seperti mistik,
keperluan agama dan kepercayaan atau semacamnya?
a. ya, tepatnya di lokasi……..
b. tidak

10. Menurut anda, apakah kawasan ini cukup nyaman?
a. bebas dari bau b. Bebas bau yang mengganggu c. Udara sejuk
d. Tidak ada lalu lintas umum yang mengganggu e. Bebas kebisingan
11. Apakah anda mengalami hambatan untuk datang ke kawasan ini?
a. Tidak
b. Jika YA, berupa apa…………………………………………………..
12. Bagaimana kondisi sarana/prasarana wisata di kawasan ini?
a. baik
b. cukup baik
c. kurang baik
13. Bagaimana sistem pengelolaan kawasan dan pengelolaan pengunjung kawasan ini?

a. baik
b. cukup baik
c. kurang baik
14. Bagaimana kesan anda setelah mengunjungi kawasan ini?
a. menyenangkan, alasan:……………………………………………..
b. tidak menyenangkan, alasan:……………………………………….
15. Apakah anda berminat untuk berkunjung kembali ke kawasan ini?
a. ya, alasan:…………………………………………………………..
b. tidak, alasan:………………………………………………………..
16. Menurut anda, apa yang perlu dikembangkan di kawasan ini untuk menambah daya
tarik wisata alamnya?
a. perluasan wilayah
b. penambahan jenis kegiatan yang dilakukan
c. penambahan/perbaikan fasilitas d. peningkatan pelayanan pengunjung
e. lainnya, sebutkan………………………..
17. Apakah keinginan/harapan anda terhadap kawasan ini?

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 2. Karakteristik pengunjung lokasi Wisata Danau Linting

No
1

2

3

4

5

6

7

8

9

10


11

12

Kriteria

Jumlah

Persentase (%)

Jenis Kelamin
- Laki-laki
12
- Perempuan
8
Total
20
Pendidikan terakhir
- SD

2
- SMP
6
- SMA
11
- D3
1
Total
20
Pekerjaan
- Mahasiswa
1
- PNS
1
- Bertani
1
- Wiraswasta
14
- Lainnya
3

Total
20
Status pernikahan
- Menikah
8
- Belum menikah
12
Total
20
Perolehan informasi mengenai kawasan:
- sendiri
5
- teman
12
- cerita orang
2
- media massa/media elektronik
1
Total
20

Jumlah kunjungan
- pertama kali
6
- kedua kali
5
- ketiga kali
5
- lebih dari tiga kali
4
Total
20
Teman berkunjung
- teman
16
- keluarga
4
Total
20
Lama kunjungan
- satu hari

20
Total
20
Jenis kendaraan yang digunakan
- pribadi
13
- umum
7
Total
20
Kegiatan yang dilakukan
- melihat pemandangan alam
14
- melihat /mengamati flora-fauna
6
Total
20
Jenis kunjungan dengan alasan khusus seperti mistik, keperluan agama dan
kepercaayaan
- Tidak
20
100
Total
20
100
Kenyamanan kawasan

60
40
100
10
30
55
5
100
5
5
5
70
15
100
40
60
100
25
60
10
5
100
30
25
25
20
100
80
20
100
100
100
65
35
100
70
30
100

Universitas Sumatera Utara

-

13

14

15

16

17

18

udara sejuk
tidak ada lalu lintas yang
mengganggu
bebas kebisingan

Total
Hambatan
- ya
- tidak
Total
Kondisi sarana dan prasarana
- baik
- cukup baik
- kurang baik
Total
Sistem pengelolaan
- baik
- cukup baik
- kurang baik
Total
Kesan
- menyenangkan
Total
Kemungkinan kunjungan kembali
- ya
- tidak
Total
Yang perlu dikembangkan
- penambahan jenis kegiatan
yang dilakukan
- penambahan/perbaikan
fasilitas
- peningkatan pelayanan
pengunjung
- Lainnya
Total

16
2

80
10

2
20

10
100

15
5
20

75
25
100

1
14
5
20

5
70
25
100

2
12
6
20

10
60
30
100

20
20

100
100

15
5
20

75
25
100

3

15

12

60

2

10

3
20

15
100

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 3. Kuesioner untuk Masyarakat Sekitar Kawasan Danau Linting
No. Responden
Hari/Tanggal

:
:

A. Data Pribadi Responden.
 Nama
:
 Umur
:
 Jenis Kelamin
: Perempuan / Laki-laki*
 Asal/tempat tinggal
:
 Pendidikan Terakhir
:
 Pekerjaan
:
 Status Perkawinan : menikah/belum menikah*
 Suku
:
*) Coret yang tidak perlu
B. Mohon pilih salah satu jawaban dengan memberi tanda X pada pilihan
anda:
1. Sudah berapa lama anda tinggal di daerah ini?
2.

Apakah anda tahu bahwa anda tinggal di sekitar Kawasan Danau Linting?
a. Ya
b. Tidak

3.

Apakah anda pernah mengunjunginya?
a. Ya
b. Belum

4.

Jika ya, kegiatan apa yang anda lakukan?
........................................................................................................................................
..................................................................................................................
Jika belum, mengapa?
........................................................................................................................................
..................................................................................................................

5.

Apakah pernah terjadi konflik/perselisihan antara masyarakat dengan pihak Kawasan
Danau Linting?
a. Ya, sebutkan..................................................................................................
b. Tidak

6.

Siapakah pengelola Kawasan Danau Linting?

7.

Apakah pernah pihak Kawasan Danau Linting mengadakan kerjasama dengan
masyarakat terkait pengembangan daerah tersebut?
a. Pernah, sebutkan!
b. Belum pernah

8. Apa harapan dan keinginan anda terkait dengan Kawasan Danau Linting?

Universitas Sumatera Utara

9. Apakah anda bersedia untuk ikut bekerja sama dalam membangun Kawasan Danau
Linting?
a. Ya
b. Tidak
10. Jika ya, sebagai siapakah anda ingin berperan?
11. Apakah yang Anda harapkan dari Pihak Pemerintah?

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 4. Karakteristik masyarakat yang berada disekitar lokasi Danau Linting
No
1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

Kriteria
Lama tinggal:
- 20 – 39
- 40 – 59
Total
Tahu atau tidaknya tinggal di
kawasan Danau Linting
- Tahu
Total
Apakah pernah berkunjung ke
Danau Linting
- Pernah
Total
Kegiatan yang dilakukan
- Menikmati pemandangan
- Sekedar berendam/mandi
Total
Apakah pernah terjadi konflik
- Tidak
- Ya
Total
Pengelola
- Pemerintah
- Tidak tahu
Total
Apakah pernah ada kerjasama antara
masyarakat dengan pemerintah
- Pernah
- Belum
Total
Harapan dan keinginan
- Pengelolaan jelas
- Fasilitas dilengkapi
Total
Bersedia ikut berpartisipasi
- Ya
Total
Peran sebagai apa
- Sebagai siapa saja boleh asal
transparansi dalam kegiatan
Total
Harapan untuk pemerintah
- Membenahi kawasan
- Memberikan kejelasan untuk
pengembangan Danau
Linting
Total

Jumlah

Persentase (%)

6
10

60
40
100

10
10

100
100

10
10

100
100

3
7
5

30
70
100

8
2
10

80
20
100

1
9
10

10
90
100

4
6
10

40
60
100

4
6
10

40
60
100

10
10

100
100

10

100

10

100

8
2

80
20

10

100

4

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 5. Kriteria Penilaian Objek dan Daya Tarik Wisata Alam
(Modifikasi Pedoman Analisis Daerah Operasi dan Daya Tarik Wisata Direktorat
Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Tahun 2003)
Kriteria Penilaian Daya Tarik (bobot 6)
No
1.

Unsur/Sub Unsur
Keunikan sumber daya alam:

2.

Banyaknya sumberdaya alam yang
menonjol:
f. Batuan
g. Flora
h. Fauna
i. Air
j. Gejala alam

Ada 5
30

Ada 4
25

Nilai
Ada 3
20



Ada 3
20

3.

Kegiatan wisata alam yang dapat
dilakukan:
f. Menikmati keindahan alam
g. Melihat flora dan fauna
h. Trekking
i. Penelitian/pendidikan
j. Berkemah

Ada 4
25

Ada 3
20

4.

Kebersihan lokasi objek wisata,
tidak ada pengaruh dari:
f. Industri
g. Jalan ramai
h. Pemukiman penduduk
i. Sampah
j. Vandalisme (coret-coret)

Ada 5
30





Ada 5
30

Ada 2
15


Ada 2
15

Ada 3
20

Ada 2
15

Ada 1
10

5.

Kenyamanan:

Ada 4
25




Ada 4
25

Ada 3
20

Ada 2
15

Ada 1
10

f.
g.
h.
i.
j.

f.
g.
h.
i.
j.

Ada 5
30

Ada 4
25

Gua
Flora
Fauna
Adat istiadat
Sungai

Udara yang bersih dan
sejuk
Bebas dari bau yang
mengganggu
Bebas dari kebisingan
Tidak ada lalu lintas yang
mengganggu
Pelayanan terhadap
pengunjung yang baik

Ada 5
30


Ada 2
15

Ada 1
10

Ada 1
10

Ada 1
10






Universitas Sumatera Utara

Kriteria Penilaian Aksesibilitas (bobot 5)
No
1.

Unsur/Sub Unsur
Kondisi jalan

2.

Jarak dari pusat kota

3.

Waktu tempuh dari
pusat kota

Nilai
Baik
30

Cukup
25

Sedang
20


Buruk
15

15 km
10


1-2 jam
30


2-3 jam
25

3-4 jam
20

≥5 jam
15

Kriteria Penilaian sarana dan prasarana penunjang (dalam radius 15 km) (bobot 3)
No
1.

2.

Unsur/Sub Unsur
Sarana
f.
g.
h.
i.
j.

Jumlah
≥4

Ada 3

Ada 2

Ada 1

Tidak ada

50

40

30



20

10

50

40




30

20

10

Warung
Bank
Pasar
Toko Cinderamata
Rumah Makan

Prasarana penunjang
f. Kantor pos
g. Puskesmas
h. Jaringan air minum
i. Jaringan listrik
j. Jaringan telepon

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 6. Hasil Penilaian Objek dan Daya Tarik Wisata Danau Linting
Kriteria Daya Tarik
Unsur/Sub Unsur

Bobot

Nilai

Skor Total

Keunikan SDA
- Gua
- Fauna
- Flora

6

20

120

Banyaknya SDA yang menonjol
- Batuan
- Sumber air panas

6

15

90

Kegiatan wisata alam yang dapat dinikmati
- Menikmati keindahan alam
- Melihat flora dan fauna
- Trekking
- Penelitian/pendidikan
- Berkemah

6

30

180

6

25

150

6

25

150

Kebersihan lokasi objek wisata, tidak ada
pengaruh dari
- Industri
- Jalan ramai
- Pemukiman penduduk
- Vandalisme/coret-coret
Kenyamanan
- Udara yang bersih dan sejuk
- Bebas dari bau yang mengganggu
- Bebas dari kebisingan
- Tidak ada lalu lintas yang mengganggu
Skor Total Daya Tarik

690

Kriteria Aksesibilitas
Unsur/Sub Unsur
Kondisi jalan
Jarak dari kota
Waktu tempuh dari kota
Skor Total Aksesibilitas
Kriteria Sarana dan Prasarana Penunjang
Unsur/Sub Unsur
Sarana
- Warung
- Rumah Makan
Prasarana penunjang
- Jaringan air minum
- Jaringan listrik
- Jaringan listrik
Skor Total Sarana dan Prasarana Penunjang

5
5
5

20
10
30

100
50
125
300

3

30

90

3

40

120

210

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 7. Dokumentasi penelitian

Pengunjung menikmati pemandangan alam di Danau Linting

Sumber air panas

Gua

Universitas Sumatera Utara

Batuan kapur

Jalur Trekking

Warung yang berada di kawasan Danau Linting

Universitas Sumatera Utara

Pohon yang terdapat di Danau Linting:

Ficus sp

Alstonia sp

Tectona grandis

Mangifera sp

Elaeis guineensis

Universitas Sumatera Utara

Hewan yang terdapat di Danau Linting:

Burung Gereja

Tupai

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR PUSTAKA

Ahimsa-Putra, Heddy Shri, Ari Sujito, Wiwied Trisnadi. 2000. Pengembangan
Model Pariwisata Pedesaan Sebagai Alternatif Pembangunan Berkelanjutan.
Puspar-UGM Yogyakarta. Tidak dipublikasikan.
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian. Edisi Revisi VI. Penerbit Rineka Cipta.
Jakarta.
Basuki, Ari. 1992. Desa Wisata Penglipuran: Suatu Penataan Desa Tradisional di
Bali. Tugas Akhir Jurusan Teknik Arsitektur. UGM. Yogyakarta.
Departemen Kehutanan. 1989. Kamus Kehutanan Edisi Pertama. Departemen
Kehutanan RI. Jakarta
Departemen Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi. 1990. Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1990 Tentang Kepariwisataan.
Departemen Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi. Jakarta
Depbudpar. 2011. Ekowisata berbasis masyarakat. Diakses dari: http//
budpar.go.id/
[20 Januari 2013 Pukul 20.00 WIB]
Dimjati, A. 1999. Produk Pariwisata: Pengembangan Ekowisata (Wisata Ekologi).
Departemen Pariwisata Seni dan Budaya. Jakarta.
Fandeli, C. dan Mukhlison. 2000. Pengusahaan Ekowisata. UGM. Yogyakarta
Fauzi, A. 2004. Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan. Gramedia Pustaka
Utama.
Jakarta.
Hadinoto, Kusudianto. 1996. Perencanaan Pengembangan Destinasi Pariwisata.
UI Press. Jakarta.
Hamid, E.A.C. 1996. Dasar-Dasar Pengetahuan Pariwisata. Yayasan Bhakti
Membangun. Jakarta.
Hikmat. 2001. Strategi Pemberdayaan Masyarakat. Bandung. Humaniora Utama
Press.
Ikaputra. 1985. Desa Wisata Kasongan. Tugas Akhir Jurusan Arsitektur. UGM.
Yogyakarta.
Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia. 2003. Ekowisata
Prinsip dan Kriteria . Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Republik
Indonesia dan Indecon. Jakarta.

Universitas Sumatera Utara

Kusmayadi. 2004. Statistika Pariwisata Deskriptif. PT Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta.
MacKinnon, J, K. MacKinnon, G. Child dan J. Thorsell. 1986. Pengelolaan
Kawasan Yang Dilindungi Di Daerah Tropika (Terjemahan). 1990. Gadjah
Mada University Press. Yogyakarta
Mukaryanti, dan Saraswati, A. 2005. Pengembangan Ekowisata Sebagai
Pendekatan Pengelolaan Sumberdaya Pesisir Berkelanjutan. Jurnal Teknik
Lingkungan P3TL-BPPT.6.(2). Hal 391-396
Mustafa, K. 1988. Riset Partisipatori. PT Gramedia. Jakarta.
Putra, M. 2006. Analisis Daerah Obyek Wisata Alam dalam Tahura Bukit Barisan
di Kabupaten Karo Sumatera Utara. Tidak diterbitkan. Medan: Program
Studi Manjemen Kehutanan.
Ramly, N. 2007. Pariwisata Berwawasan Lingkungan. Grafindo Khazanah Ilmu.
Jakarta
Romani, S. 2006. Penilaian Potensi Obyek dan Daya Tarik Wisata Alam Serta
Alternatif Perencanaannya di Taman Nasional Bukit Duabelas Provinsi
Jambi. Skripsi. IPB. Bogor.
Rimbawanti, A. 2003. Studi Potensi Wisata Alam dan Konsep Pengembangannya
di Areal HTI PT> Finnantara Intiga Distrik I Mengkiang Unit Sanggau Kec.
Kapuas Kab. Sanggau Prop. Kalimantan Barat. Skripsi. Program Studi
Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata. Institut Pertanian Bogor.
Siswanto, H. 2006. Penilaian Obyek dan Daya Tarik Wisata serta Alternatif
Perencanaan Paket Wisata di Kabupaten Merangin Propinsi Jambi. Skripsi.
Program Studi Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata. Institut
Pertanian Bogor
Soebagyo. 1991. Desa Wisata di Bali. Tantangan dan Kesempatan dalam Kertas
Kerja PPM. UGM. Yogyakarta.
Suwantoro, G. 1997. Dasar-Dasar Pariwisata. ANDI. Yogyakarta.
--------------- 2002. Dasar-dasar Pariwisata. Andi. Yogyakarta.
Wiwoho, B., Ratna, P., dan Yullia, H. 1990. Pariwisata, Citra, dan Manfaatnya.
PT Bina Rena Pariwara. Jakarta.
Yoeti. A. O. 1985. Ecotourism, Pariwisata Berwawasan Lingkungan. Pt. Pertja.
Jakarta
------------- 1997. Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. PT Pradnya
Paramita. Jakarta.

Universitas Sumatera Utara

METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat
Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2012 di
kawasan Danau Linting, Desa Sibunga-bunga, Kecamatan Sinembah Tanjung Muda
(STM) Hulu, Kabupaten Deli Serdang. Lokasi penelitian dapat dilihat pada Gambar 1:

Gambar 1. Lokasi Penelitian Danau Linting

Universitas Sumatera Utara

Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kamera digital, alat tulis
dan tally sheet. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah peta
administrasi kawasan Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hulu, Pedoman
Analisis Daerah Operasi Objek dan Daya Tarik Wisata Alam Dirjen PHKA tahun
2003, dan kuesioner untuk pengunjung dan masyarakat kawasan Danau Linting.
Metode Pengambilan Sampel
Metode yang digunakan adalah purposive sampling yang artinya metode
pengambilan sampel dilakukan secara bertujuan. Dalam purposive sampling,
pengumpulan data didasarkan atas pertimbangan pribadi peneliti. Sampel yang
anggota sampelnya dipilih secara sengaja atas dasar pengetahuan dan atas dasar
keyakinan peneliti. Peneliti yaki bahwa anggota sampel yang telah dipilih itu
memenuhi kualifikasi yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Metode
ini digunakan untuk mencapai tujuan tertentu dalam suatu penelitian.
Metode Pengumpulan Data
Data penelitian yang diambil dalam penelitian ini adalah data primer dan
data sekunder. Berikut ini adalah tabel data-data yang akan dikumpulkan:
Tabel 1. Data-data yang dikumpulkan:
No
1.

Data
Nilai ODTW

2.

Analisis
masyarakat

3.

Peta kawasan
Linting

kesiapan

Danau

Jenis Data
Primer

Sumber
Danau Linting

Primer

Masyarakat
sekitar kawasan
Danau Linting
Dinas
Pariwisata

Sekunder

Keterangan
Diperoleh
dengan
menggunakan Pedoman
ODTWA Dirjen PHKA
2003
Diperoleh
dengan
melakukan
kuisioner
dan metode PRA

Universitas Sumatera Utara

1.

Data Primer
a. Pengamatan Potensi Obyek
Metode yang dilakukan adalah observasi langsung di sepanjang jalur kawasan

wisata Danau Linting. Komponen yang dinilai adalah:
1.

Kondisi biologis meliputi jenis flora dan fauna yang dijumpai di sekitar objek
wisata

2.

Daya tarik meliputi keunikan, kepekaan, variasi kegiatan, sumberdaya alam
yang menonjol, kebersihan lokasi, keamanan, dan kenyamanan

3.

Aksesibilitas meliputi kondisi jalan, jarak dari pusat kota, dan waktu tempuh
dari kota

4.

Sarana dan prasarana penunjang yang berada di sekitar lokasi wisata seperti:
jaringan telepon, puskesmas, rumah makan, pasar, bank, dan lain-lain.
b. Analisis Kesiapan Masyarakat
Data ini diperoleh dengan cara kuisioner terhadap masyarakat sekitar Danau

Linting mengenai kesiapan masyarakat dalam pengembangan desa wisata.
2. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh melalui studi pustaka dari berbagai sumber
referensi serta melakukan observasi kepada pihak pemerintah. Data yang
diperoleh berupa kondisi umum kawasan Danau Linting, batas wilayahnya, letak
geografisnya, dan aksesibilitas ke lokasi tersebut.
Analisis Data
a. Analisis Potensi Objek
Objek dan daya tarik (flora, fauna dan objek lainnya) yang telah diperoleh
kemudian dianalisis sesuai dengan kriteria penskoringan pada Pedoman Analisis

Universitas Sumatera Utara

Daerah Operasi Objek dan Daya Tarik Wisata Alam Dirjen PHKA tahun 2003
sesuai dengan nilai yang telah ditentukan untuk masing-masing kriteria. Jumlah
nilai untuk satu kriteria penilaian ODTWA dapat dihitung dengan persamaan
sebagai berikut:
S=NxB
Dimana:

S = skor/nilai suatu kriteria
N = jumlah nilai unsur-unsur pada kriteria
B = bobot nilai

Kriteria daya tarik diberi 6 karena daya tarik merupakan faktor utama alasan
seseorang melakukan perjalanan wisata. Aksesibilitas diberi bobot 5 karena
merupakan faktor penting yang mendukung wisatawan dapat melakukan kegiatan
wisata. Untuk akomodasi serta sarana dan prasarana diberi bobot 3 karena hanya
bersifat sebagai penunjang dalam kegiatan wisata.
Skor yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan skor total suatu kriteria
apabila setiap sub kriteria memiliki nilai kuat yaitu 5. Karsudi dkk (2010)
menyatakan setelah dilakukan perbandingan, maka akan diperoleh indeks
kelayakan dalam persen. Indeks kelayakan suatu kawasan ekowisata adalah
sebagai berikut:
-

Tingkat kelayakan > 66,6%

: layak dikembangkan

-

Tingkat kelayakan 33,3% - 66,6%

: belum layak dikembangkan

-

Tingkat kelayakan < 33,3%

: tidak layak dikembangkan

Universitas Sumatera Utara

Tabel 2. Kriteria Penilaian Objek dan Daya Tarik Wisata Alam (Modifikasi Pedoman
Analisis Daerah Operasi dan Daya Tarik Wisata Direktorat Jenderal
Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Tahun 2003)
Kriteria Penilaian Daya Tarik (bobot 6)
No
1.

2.

3.

4.

5.

Unsur/Sub Unsur
Keunikan sumber daya alam:
a. Gua
b. Flora
c. Fauna
d. Adat istiadat
e. Sungai
Banyaknya sumberdaya alam yang
menonjol:
a. Batuan
b. Flora
c. Fauna
d. Air
e. Gejala alam
Kegiatan wisata alam yang dapat
dilakukan:
a. Menikmati keindahan alam
b. Melihat flora dan fauna
c. Trekking
d. Penelitian/pendidikan
e. Berkemah
Kebersihan lokasi objek wisata, tidak
ada pengaruh dari:
a. Industri
b. Jalan ramai
c. Pemukiman penduduk
d. Sampah
e. Vandalisme (coret-coret)
Kenyamanan:
a. Udara yang bersih dan sejuk
b. Bebas dari bau yang
mengganggu
c. Bebas dari kebisingan
d. Tidak ada lalu lintas yang
mengganggu
e. Pelayanan terhadap pengunjung
yang baik

Ada 5
30

Ada 4
25

Nilai
Ada 3
20

Ada 5
30

Ada 4
25

Ada 3
20

Ada 2
15

Ada 1
10

Ada 5
30

Ada 4
25

Ada 3
20

Ada 2
15

Ada 1
10

Ada 5
30

Ada 4
25

Ada 3
20

Ada 2
15

Ada 1
10

Ada 5
30

Ada 4
25

Ada 3
20

Ada 2
15

Ada 1
10

Ada 2
15

Ada 1
10

Kriteria Penilaian Aksesibilitas (bobot 5)
No
1.

Unsur/Sub Unsur
Kondisi jalan

2.

Jarak dari pusat kota

3.

Waktu tempuh dari
pusat kota

Nilai
Baik
30
15 km
10

1-2 jam
30

2-3 jam
25

3-4 jam
20

≥5 jam
15

Universitas Sumatera Utara

Kriteria Penilaian sarana dan prasarana penunjang (bobot 3)
No

1.

2.

Unsur/Sub Unsur

Sarana
a. Warung
b. Bank
c. Pasar
d. Toko Cinderamata
e. Rumah Makan
Prasarana penunjang
a. Kantor pos
b. Puskesmas
c. Jaringan air minum
d. Jaringan listrik
e. Jaringan telepon

Jumlah
≥4

Ada 3

Ada 2

Ada 1

Tidak ada

50

40

30

20

10

50

40

30

20

10

b. Analisis kesiapan masyarakat
Kajian Keadaan Pedesaan Partisipatif adalah gambaran tentang masalahmasalah yang dihadapi masyarakat, potensi serta peluang pengembangan. Hasil
ini merupakan dasar untuk tahapan proses pemberdayaan masyarakat, yaitu
pembentukan dan pengembangan kelompok serta penyusunan dan pelaksanaan
rencana kegiatan oleh masyarakat. Hasil Kajian Keadaan Pedesaan Partisipatif
juga dapat digunakan oleh Dinas serta instansi lain untuk mengembangkan potensi
yang lebih tanggap terhadap kebutuhan masyarakat. Dalam Kajian Partisipatif
diberikan kesempatan kepada masyarakat untuk berdiskusi dan berbagi
pengalaman dan pengetahuannya. yang dibuat oleh masyarakat sendiri dan
dipergunakan sebagai media diskusi masyarakat tentang keadaan mereka sendiri
serta lingkungannya. Kualitas informasi yang digali dengan PRA biasanya tinggi,
namun kuantitatif kadang-kadang kurang tepat. Walaupun kita tidak tahu apakah
informasi

seratus

persen

benar,

yang

penting

bahwa

informasi

itu

cenderung mendekati kebenaran.

Universitas Sumatera Utara

HASIL DAN PEMBAHASAN

Identifikasi Potensi Obyek dan Daya Tarik Wisata Alam Danau Linting
Pengamatan potensi obyek dan daya tarik wisata alam dilakukan dengan
observasi langsung di sepanjang jalur kawasan wisata Danau Linting dan
komponen yang harus dinilai adalah kondisi biologis dari danau tersebut, daya
tariknya, aksesibilitasnya, dan kondisi sarana prasarana dari danau tersebut.
Danau Linting mempunyai keterwakilan ekosistem yang masih alami dan
mempunyai komunitas alam yang unik dan indah serta bentang alam dan potensi
alam yang dapat dijadikan sebagai obyek dan daya tarik wisata alam (ODTWA).
Karakteristik Kawasan Danau Linting
Nama Danau Linting masih belum akrab di kalangan para wisatawan baik
asing maupun domestik. Akses kendaraan yang cukup sulit dan kurangnya
promosi dari Dinas Pariwisata juga merupakan salah satu faktor yang
menyebabkan nama Danau Linting kurang dikenal. Danau Linting termasuk
dalam wilayah Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, tepatnya di Desa
Sibunga-bunga Hilir, Kecamatan Sinembah Tanjung Muda dan berjarak kurang
lebih

49

km

atau

sekitar

1

jam

45

menit

dari

kota

Medan

(jika menggunakan kendaraan pribadi).
Danau Linting merupakan danau vulkanik yang mengandung belerang.
Menurut beberapa sumber, kedalaman air Danau Linting selalu berubah-ubah
sehingga kita tidak bisa mengetahui dengan pasti berapa kedalaman dari air Danau
Linting tersebut. Selama berada di Danau Linting para pengunjung harus tetap
memperhatikan etika dan larangan dari masyarakat sekitar. Keindahan alam yang

Universitas Sumatera Utara

begitu indah di danau ini membuat sangat nyaman untuk berlama-lama menikmati
pesonanya. Danau Linting juga memiliki keunikan dengan warna air hijau kebirubiruan serta airnya yang terasa panas. Berikut ini adalah lokasi wisata Danau
Linting:

Gambar 2. Lokasi Wisata Danau Linting
Penilaian Potensi Obyek dan Daya Tarik Wisata Alam Danau Linting
Penilaian potensi obyek dan daya tarik wisata alam dilakukan dengan cara
pengamatan secara langsung di sepanjang jalur kawasan Danau Linting.
Komponen yang dinilai dari wisata alam Danau Linting tersebut adalah daya tarik
lokasi wisata tersebut, aksesibilitas untuk mencapai lokasi, serta sarana dan
prasarana penunjang yang mendukung perkembangan lokasi wisata tersebut.
Daya Tarik
Daya tarik suatu lokasi kawasan wisata merupakan alasan yang utama para
pengunjung untuk mengunjungi ke lokasi wisata dalam rangka melakukan
kegiatan wisata. Daya tarik yang dimiliki kawasan wisata Danau Linting cukup
besar untuk manarik minat pengunjung. Daya tarik tersebut dapat berupa

Universitas Sumatera Utara

keunikan sumber daya alam misalnya sumber air panas, sumber daya alam yang
menonjol misalnya flora ataupun fauna, kegiatan yang dapat dilakukan di lokasi
wisata misalnya kegiatan berkemah, daya tarik berupa kebersihan, dan
kenyamanan lokasi wisata. Setiap daya tarik tersebut memiliki nilai masingmasing dan nilai tersebut menunjukkan seberapa kuat suatu daya tarik bisa
menarik minat pengunjungnya. Penilaian terhadap komponen daya tarik dapat
dilihat pada tabel 3 dibawah ini:
Tabel 3. Hasil penilaian terhadap komponen daya tarik di kawasan Danau Linting
Unsur/sub unsur
-Keunikan sumber daya
alam
-Sumber daya alam yang
menonjol
-Kegiatan wisata alam yang
dapat dilakukan

Jumlah

Uraian

Bobot*

Nilai

Skor total**

3

gua, flora, dan
fauna
batuan dan
sumber air panas
menikmati
keindahan alam,
melihat flora dan
fauna, trekking,
pendidikan, dan
berkemah
industri, jalan
ramai,
pemukiman
penduduk, dan
vandalisme/coretcoret
udara bersih dan
sejuk, bebas dari
bau yang
mengganggu,
bebas dari
kebisingan, dan
tidak ada lalu
lintas yang
mengganggu

6

20

120

6

15

90

6

30

180

6

25

150

6

25

150

115

690

2
5

-Kebersihan lokasi obyek
wisata

4

-Kenyamanan

4

Skor daya tarik

*Sesuai dengan kriteria penilaian dari Dirjen PHKA tahun 2003 untuk daya tarik
**Hasil kali antara bobot dengan nilai
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sumberdaya alam yang
menonjol memiliki skor total terendah yaitu 90 sedangkan untuk kegiatan wisata

Universitas Sumatera Utara

alam yang dapat dilakukan dan kebersihan lokasinya memiliki skor total tertinggi
yaitu 180. Keunikan sumber daya alam hanya memiliki tiga sub unsur yang
terkandung di dalamnya yaitu gua, flora, dan fauna sehingga didapatkan hasil
yang bernilai 20. Sumber daya alam yang menonjol terdapat dua sub unsur yang
ditemui yaitu batuan dan sumber air panas sehingga diperoleh nilai sebesar 15.
Kegiatan wisata alam yang bisa dilakukan memiliki lima sub unsur yang
terkandung di dalamnya yaitu menikmati keindahan alam, melihat flora dan fauna,
trekking, pendidikan, dan berkemah sehingga didapatkan hasil yang bernilai 30.
Untuk kebersihan lokasi obyek wisata, Danau Linting mengandung empat sub
unsur yang ada sehingga unsur tersebut memiliki nilai sebesar 25. Kenyamanan
obyek wisata Danau Linting terdapat empat sub unsur sehingga unsur tersebut
memiliki nilai sebesar 25.
Berikut ini adalah penjelasan terhadap unsur dan sub unsur untuk kriteria
daya tarik kawasan wisata alam Danau Linting:
1.Keunikan sumber daya alam
Keunikan sumber daya alam merupakan ciri khas yang dimiliki oleh suatu
obyek wisata yang berbeda dengan obyek wisata lainnya. Keunikan sumber daya
alam juga merupakan satu komponen daya tarik yang tidak bisa dilepaskan dari
berminat atau tidak berminatnya pengunjung untuk mengunjungi lokasi wisata.
Suwantoro (1997) menyatakan bahwa obyek wisata alam adalah sumber daya
alam yang berpotensi dan berdaya tarik bagi wisatawan serta ditujukan untuk
pembinaan cinta alam, baik dalam kegiatan alam maupun setelah pembudidayaan.
Selanjutnya juga dijelaskan bahwa daya tarik wisata yang juga disebut obyek

Universitas Sumatera Utara

wisata merupakan potensi yang menjadi pendorong kehadiran wisatawan ke suatu
daerah tujuan wisata.
Terdapat tiga sumber daya alam yang unik yaitu gua, flora, dan fauna yang
berada di sekitar kawasan Danau Linting. Untuk gua berada kurang lebih 50 meter
dari bibir danau. Gua ini terbentuk dari batu kapur. Gua ini mempunyai panjang
dari pintu masuk ke pintu keluar sepanjang kurang lebih 500 meter. Biasanya
masyarakat memanfaatkan gua ini untuk mencari kalilawar. Flora yang ditemukan
berupa pohon beringin (Ficus benjamina), pohon jati (Tectona grandis), pohon
mangga (Mangifera sp), pohon pulai (Alstonia sp), sawit (Elaeis guineensis), dan
tanaman palawija. Untuk fauna yang ditemukan pada saat melakukan pengamatan
adalah burung gereja (Passeridae sp) dan tupai (Tupaiidae sp).
2. Sumber daya alam yang menonjol
Sumber daya alam yang menonjol merupakan obyek-obyek yang mudah
dilihat oleh para pengunjung ketika pertama kali berada di kawasan wisata alam.
Sumber daya alam yang menonjol memiliki skor total terendah yaitu 90 dimana
hanya terdapat dua sumber daya alam yang menonjol, yaitu bebatuan dan sumber
air panas yang berada di kawasan Danau Linting. Bebatuan yang ditemukan pada
saat pengamatan berada di dalam Danau adalah jenis batuan kapur. Batuan kapur
memiliki warna kecokelatan dan di permukaannya selalu ada celah yang tidak
beraturan. Sumber air panas berada tepat di dalam Danau Linting tersebut dan
satu lagi terdapat tidak jauh dari sekitaran gua. Sumber air panas biasanya
dimanfaatkan para pengunjung untuk berendam dan untuk menyembuhkan
berbagai jenis penyakit karena air di danau tersebut mengandung belerang.

Universitas Sumatera Utara

3.Kegiatan wisata alam yang dapat dilakukan
Jenis kegiatan wisata alam merupakan kegiatan-kegiatan yang biasa
dilakukan oleh pengunjung saat berada di kawasan wisata. Kondisi dan situasi di
obyek wisata, keselamatan pengunjung, dan kelestarian sumber daya alam
merupakan faktor penting dalam melakukan kegiatan di obyek wisata. Untuk
kegiatan wisata alam yang dapat dilakukan memiliki nilai tertinggi yaitu 180 dan
untuk jenis kegiatan wisata yang dapat dilakukan yaitu menikmati keindahan
alam, melihat flora dan fauna, trekking, pendidikan atau penelitian, dan berkemah.
Dari hasil kuisioner para pengunjung, kegiatan yang mereka lakukan saat berada
di Danau Linting adalah sekadar untuk melihat dan menikmati pemandangan
alamnya. Selebihnya para pengunjung memanfaatkan untuk melihat/mengamati
flora dan fauna yang berada di danau tersebut. Berikut ini adalah tabel yang
menunjukkan jenis kegiatan yang dilakukan para pengunjung di lokasi wisata
Danau Linting:
Tabel 4. Jenis kegiatan yang dilakukan para pengunjung di lokasi wisata Danau
Linting:
Kriteria
Jumlah
Persentase (%)
Kegiatan yang dilakukan
- melihat pemandangan alam
14
70
- melihat /mengamati flora-fauna
6
30
Total
20
100

Menikmati keindahan alam Danau Linting dilakukan dengan memandang
pesona Danau Linting dan sekitarnya yang begitu indah. Keindahan alam Danau
Linting tersebut disajikan dalam gambar dibawah ini:

Universitas Sumatera Utara

Gambar 3. Keindahan Danau Linting
Di sekitar danau kita juga menemukan pohon-pohon besar yang rimbun
sehingga menghadirkan landscape yang sangat menarik. Jalur trekking di sekitar
kawasan Danau Linting sangat memprihatinkan karena kurang diperhatikan. Hal
ini dapat dilihat dari banyaknya sampah-sampah daun pohon yang berjatuhan di
sepanjang jalan dan tidak dibersihkan. Mahasiswa juga dapat melakukan
penelitian terkait kondisi tanah di kawasan wisata Danau Linting tersebut. Lokasi
Danau Linting ini juga cukup nyaman untuk dijadikan lokasi untuk berkemah
karena lokasinya yang bersih dan asri serta tidak sulit untuk memperoleh sumber
air.
4.Kebersihan lokasi obyek wisata
Kawasan Danau Linting bebas dari pengaruh industri karena tidak ada
industri besar yang terdapat di sekitar kawasan wisata alam Danau Linting.
Adanya tempat sampah tidak menjamin lokasi Danau Linting bebas dari sampah.
Di kawasan Danau Linting masih ditemukan sampah berserakan yang tidak
dibuang pada tempat yang telah disediakan. Misalnya sampah bungkus makanan

Universitas Sumatera Utara

ringan, sampah bungkus shampo, dan ada juga sampah kaleng bekas minuman.
Hal ini tentunya akan mengurangi nilai kebersihan lokasi wisata Danau Linting
sebagai salah satu obyek tujuan wisata. Menurut para pengunjung, kebersihan
lokasi sudah bisa dikategorikan dalam keadaan lumayan bersih dikarenakan
mereka masih menganggap sampah yang berserakan tidak terlalau mengganggu
pemandangan.
5. Kenyamanan
Rasa nyaman di lokasi wisata akan menambah minat pengunjung untuk
mengunjungi kembali ke lokasi wisata tersebut. Kawasan wisata Danau Linting
merupakan lokasi wisata yang cukup nyaman dengan udaranya yang bersih dan
sejuk, bebas dari bau yang mengganggu, bebas dari kebisingan, serta tidak adanya
lalu lintas yang mengganggu. Pengunjung menganggap lokasi Danau Linting
berada dalam kondisi nyaman untuk dikunjungi sebagai salah satu objek wisata
karena udaranya yang sejuk dan dapat dilihat pada tabel 5 dibawah ini:
Tabel 5. Kondisi kenyamanan menurut para pengunjung di lokasi wisata Danau
Linting:
Kriteria
Jumlah
Persentase (%)
Kenyamanan kawasan
- udara sejuk
16
80
- tidak ada lalu lintas yang mengganggu
2
10
- bebas kebisingan
2
10
Total
20
100

Untuk pelayanan terhadap pengunjung masih kurang baik karena belum
adanya struktur kepengelolaan di kawasan wisata Danau Linting tersebut. Para
pengunjung juga berharap adanya penambahan fasilitas-fasilitas akan menambah
nilai tambah bagi Danau Linting dan mereka berniat untuk mengunjunginya
kembali.

Universitas Sumatera Utara

Aksesibilitas
Aksesibilitas merupakan faktor yang mempermudah pengunjung untuk
bepergian dari tempat tinggal pengunjung ke lokasi obyek wisata yang akan
dikunjunginya. Faktor tersebut sangat penting dalam mendorong potensi pasar
suatu obyek. Aksesibilitas membahas tentang jarak, kondisi jalan, dan waktu
tempuh dari pusat kota. Untuk menuju danau ini hanya membutuhkan waktu 1
jam 45 menit dari kota Medan dengan menggunakan sepeda motor. Angkutan
umum yang dapat digunakan untuk menempuh Medan-Tiga Juhar adalah
Robinson. Untuk menuju Danau Linting biasanya menggunakan becak motor
karena tidak ada angkutan khusus untuk mencapai danau tersebut. Lama
perjalanan menggunakan angkutan umum tentu lebih lama dibandingkan
menggunakan kendaraan pribadi sendiri. Penilaian untuk aksesibilitas menuju
kawasan wisata alam Danau Linting dapat dilihat pada tabel 6 dibawah ini:
Tabel 6. Hasil penilaian terhadap komponen aksesibilitas menuju kawasan
wisata Danau Linting:
No
Unsur/Sub Unsur
Uraian Bobot*
Nilai
Skor total**
1
Kondisi jalan
sedang
5
20
100
2
Jarak dari pusat kota
>15
5
10
50
km
3
Waktu tempuh dari
1-2
5
30
150
pusat kota
jam
Skor aksesibilitas
60
300
*Sesuai dengan kriteria penilaian dari Dirjen PHKA tahun 2003 untuk
aksesibilitas
**Hasil kali antara bobot dengan nilai
MacKinnon et al. (1990), menyatakan bahwa dua diantara beberapa faktor
yang membuat suatu kawasan menarik bagi pengunjung adalah letaknya yang
dekat pusat kota atau jauh dari pusat kota dan juga perjalanan ke kawasan tersebut
apakah mudah dan nyaman, perlu sedikit usaha, sulit atau berbahaya. Untuk

Universitas Sumatera Utara

kondisi jalan berada dalam kondisi yang sedang dengan tipe jalan aspal dengan
lebar lebih dari lima meter. Menurut para pengunjung, kondisi yang kurang
mendukung untuk aksesibilitas ini adalah jarak lokasi dari pusat kota Medan yang
tergolong dalam kategori buruk dengan jarak lebih dari 15 kilometer dan tidak
adanya transportasi berupa angkutan umum yang langsung menuju Danau Linting.
Waktu tempuh menuju Danau Linting sekitar 1-2 jam dari pusat kota Medan juga
salah satu faktor yang merupakan hambatan karena para pengunjung menganggap
waktu tempuhnya terlalu lama.
Sarana dan Prasarana Penunjang
Peranan sarana dan prasarana penunjang adalah untuk memudahkan
pengunjung dalam menikmati potensi dan daya tarik wisata alam. Sarana
merupakan salah satu faktor penunjang yang memudahkan pengunjung dalam
menikmati obyek wisata secara langsung. Untuk sarana (dalam radius 15 km)
yang terdapat di Danau Linting masih minim karena hanya terdapat warung dan
rumah makan. Hal ini terlihat dari beberapa sarana penunjang yang belum ada di
desa

tersebut

misalnya

bank,

toko

cinderamata,

dan

pasar.

Pusat

perbelanjaan/pasar hanya ada di ibukota kecamatan yang dibuka setiap hari Kamis
saja.
Prasarana merupakan salah satu faktor penunjang yang memudahkan
pengunjung dalam menikmati obyek wisata secara tidak langsung. Prasarana
penunjang (dalam radius 15 km) yang terdapat di Danau Linting adalah jaringan
telepon, jaringan air minum, dan jaringan listrik. Hampir semua rumah tangga
menggunakan tenaga listrik untuk memenuhi keperluan penerangan dan

Universitas Sumatera Utara

kebutuhan rumah tangga lainnya. Penilaian terhadap sarana dan prasarana
penunjang kawasan wisata Danau Linting dapat dilihat pada tabel 7:
Tabel 7. Hasil penilaian terhadap komponen sarana dan prasarana penunjang di
kawasan wisata Danau Linting:
Unsur/sub
Jumlah
Uraian
Bobot* Nilai
Skor
unsur
total**
-Sarana
2
warung dan rumah makan
3
30
90
-Prasarana
3
jaringan telepon, jaringan
3
40
120
penunjang
air minum, dan jaringan
listrik
Skor sarana
70
210
dan
prasarana
penunjang
*Sesuai kriteria penilaian dari Dirjen PHKA tahun 2003 untuk sarana dan
prasarana penunjang
**Hasil kali antara bobot dengan nilai
Pengunjung menyatakan keadaan sarana dan prasarana penunjang yang
berada di Danau Linting berada dalam kondisi yang cukup baik dengan sarana
yang berupa warung dan rumah makan dan prasarana penunjang lainnya yang
dianggap pengunjung sudah berada dalam layak untuk dikembangkan. Tabel
dibawah ini menunjukkan kondisi sarana dan prasarana menurut para pengunjung
Danau Linting:
Tabel 8. Kondisi sarana dan prasarana menurut para pengunjung di lokasi wisata
Danau Linting:
Kriteria
Jumlah
Persentase (%)
Kondisi sarana dan prasarana
- baik
1
5
- cukup baik
14
70
- kurang baik
5
25
Total
20
100
Penilaian keseluruhan terhadap komponen-komponen wisata alam di
kawasan wisata Danau Linting dapat dilihat pada tabel 9:
Tabel 9. Hasil penilaian obyek dan daya tarik kawasan wisata Danau Linting:

Universitas Sumatera Utara

No Kriteria
1
2
3

Bobot*

Nilai* Skor** Skor
Indeks
Ket
max*** (%)****
115
690
900
76,67
Layak
55
300
450
66,67
Layak
70
210
300
70
Layak

Daya tarik
6
Aksesibilitas
5
Sarana dan
3
prasarana
Tingkat
71,11
kelayakan
*Sesuai kriteria penilaian dari Dirjen PHKA tahun 2003
**Hasil penilaian terhadap objek dan daya tarik wisata
***Perkalian antara bobot dengan nilai
****Skor tertinggi untuk setiap kriteria
*****Indeks kelayakan: perbandingan skor dengan skor tertinggi dalam %

Hasil perhitungan pada tabel diatas diketahui bahwa kawasan wisata alam
Danau Linting layak dikembangkan sebagai salah suatu obyek daerah tujuan
wisata dengan persentasi sebesar 71,11%. Untuk kriteria daya tarik kawasan ini
sudah memiki daya tarik yang bernilai tinggi sebesar 76,67%. Hal ini
menunjukkan bahwa daya tarik kawasan wisata alam Danau Linting tersebut
sangat berpotensi dan layak untuk dikembangkan.
Kriteria aksesibilitas yang memiliki nilai sebesar 66,67% dikategorikan
bahwa daya tarik kawasan wisata alam Danau Linting juga layak untuk
dikembangkan. Untuk sarana dan prasarana penunjang yang ada di sekitar
kawasan wisata alam Danau Linting menjadikan lokasi ini layak dijadikan obyek
wisata alam dengan tingkat kelayakan sebesar 70%. Untuk prasarana penunjang
(dalam radius 15 km) seperti jaringan telepon, jaringan air minum, dan jaringan
listrik sudah ada di sekitar lokasi wisata tersebut. Demikian halnya dengan sarana
penunjang (dalam radius 15 km) seperti rumah makan dan warung yang juga
terdapat di sekitar lokasi wisata tersebut. Dari hasil penilaian yang sudah
dilakukan terhadap kawasan wisata alam Danau Linting dapat diketahui bahwa

Universitas Sumatera Utara

lokasi tersebut sangat berpeluang untuk dijadikan sebagai salah satu daerah tujuan
wisata alam karena memberi nilai kelayakan yang cukup baik untuk
dikembangkan dari kriteria yang telah dinilai yaitu daya tarik, aksesibilitas, dan
juga sarana dan prasarana penunjang kawasan wisata.
Karakteristik Pengunjung Lokasi Wisata Danau Linting
Pengunjung yang dijadikan sebagai responden sebanyak 20 orang. Para
pengunjung yang datang kebanyakan remaja yang berumur 16-25 tahun. Berikut
ini adalah tabel karakteristik pengunjung lokasi wisata alam Danau Linting:
Tabel 10. Karakteristik pengunjung lokasi wisata Danau Linting berdasarkan
umur:
Kriteria
Jumlah
Persentase (%)
Umur
- 16 – 25
7
35
- 26 – 35
4
20
- 36 – 40
5
25
- 41 – 50
2
10
- 51 – 60
2
10
Total
20
100
Pengunjung yang berada di Danau Linting ada yang berasal dari Pancur
Batu Marindal, Marelan, Pangkalan Brandan, Amplas, Tiga Juhar, Helvetia,
Delitua, Tuntungan dan Sibirubiru. Tabel dibawah ini adalah tabel pengunjung
Danau linting berdasarkan daerah asal:
Tabel 11. Karakteristik pengunjung lokasi wisata Danau Linting berdasarkan
daerah asal:
Kriteria
Jumlah
Persentase (%)
Asal
- Pancur Batu
1
5
- Marindal
1
5
- Marelan
1
5
- Pangkalan
1
5
Brandan
- Amplas
2
10
- Tiga Juhar
5
25

Universitas Sumatera Utara

Total

Helvetia
Delitua
Tuntungan
Sibirubiru

1
3
1
4
20

5
15
5
20
100

Pengunjung yang datang ke Danau Linting biasanya untuk menikmati
pemandangan alam atau hanya sekedar untuk mendapatkan suasana tenang dan
nyaman. Berikut ini adalah tabel pengunjung Danau Linting berdasarkan tujuan
mengunjungi tempat wisata:
Tabel 12. Karakteristik pengunjung lokasi wisata Danau Linting berdasarkan
tujuan mengunjungi tempat wisata:
Kriteria
Jumlah
Persentase (%)
Tujuan mengunjungi tempat wisata:
- menikmati pemandangan
7
35
- mendapatkan suasana tenang
8
40
dan nyaman
- alasan pendidikan/penelitian
1
5
- menikmati keindahan flora2
10
fauna
- mengisi waktu luang
2
10
Total
20
100
Pengunjung yang datang ke Danau Linting kebanyakan mengunjungi
Danau Linting pada hari libur dan ini dapat dilihat dari tabel karakteristik
pengunjung lokasi wisata alam Danau Linting berdasarkan waktu kunjungan di
bawah ini:
Tabel 13. Karakteristik pengunjung lokasi wisata Danau Linting berdasarkan
waktu kunjungan:
Kriteria
Jumlah
Persentase (%)
Waktu kunjungan
- hari libur
19
95
- hari biasa
1
5
Total
20
100

Universitas Sumatera Utara

Mereka mengunjungi Danau Linting dengan berbagai macam alasan, yaitu
ada yang ingin menikmati pemandangan alam ataupun hanya sekedar
menghilangkan penat pada hari libur. Umumnya pengunjung yang datang ke
lokasi Danau Linting datang secara berkelompok baik bersama teman-temannya
maupun keluarganya. Lama kunjungan pengunjung hanya satu hari saja.
Jenis kegiatan yang biasanya dilakukan oleh para pengunjung selama
berada di Danau Linting adalah menikmati pemandangan alam. Para pengunjung
menikmati kunjungan mereka ke lokasi karena udaranya yang sejuk dan bebas
dari kebisingan. Ada juga yang merasa kurang nyaman karena keberadaan sarana
dan prasarana yang kurang memadai. Meskipun begitu para pengunjung
menyatakan berada di kawasan Danau Linting cukup menyenangkan dan mereka
berniat untuk mengunjunginya kembali. Menurut pengunjung, Danau Linting
perlu dikembangkan dari segi pengelolaan kawasan maupun dalam hal
peningkatan sarana dan prasarana yang mendukung sebagai daerah obyek wisata.
Analisis Kesiapan Masyarakat dalam Pengembangan Desa Wisata
Desa Sibunga-bunga belum bisa disebut sebagai desa wisata karena
kondisi fisiknya belum tertata sebagai lokasi kepariwisataan. Potensi-potensi
wisata yang ada di desa tersebut belum dikelola secara maksimal padahal
memiliki sumber daya alam dan lingkungan hidup yang relatif masih terjaga
kelestarian dan keasriannya. Potensi-potensi wisata Desa Sibunga-bunga cukup
menjanjikan apabila dikelola secara serius. Oleh sebab itu, diperlukan kerjasama
antara masyarakat sekitar dengan Pemerintah untuk membahas dan mengkaji
rancana-rencana pengembangan desa wisata berbasis masyarakat. Analisis
kesiapan masyarakat dalam mengembangkan desanya menjadi desa wisata akan
dikaji melalui pendekatan secara partisipatif atau Participatory Rural Appraisal.

Universitas Sumatera Utara

Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Desa Sibunga-bunga
Desa Sibunga-bunga terletak di Kecamatan Sinembah Tanjung Muda
(STM) Hulu, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara. Luas Desa Sibunga-bunga
sekitar 450 Ha dengan jumlah penduduk laki-laki 247 orang dan perempuan 225
orang. Bahasa sehari-hari yang dipakai untuk berkomunikasi adalah bahasa
Simalungun dan Karo.
Kehidupan masyarakat Desa Sibunga-bunga sangat kental dengan tradisitradisi peninggalan leluhur. Masyarakat wajib melakukan upacara-upacara adat
yang berhubungan dengan siklus hidup manusia seperti upacara kelahiran,
perkawinan, dan upacara-upacara yang berhubungan dengan kematian. Ada juga
upacara kerja tahun yang dilakukan oleh masyarakat yang bersuku Karo setiap
satu tahun sekali. Masyarakat mempunyai nilai kegotong-royongan yang masih
kuat. Mereka masih melakukan kebiasaan menjenguk orang sakit dan biasanya
ketika menjenguk orang sakit, masyarakat membawa makanan atau memberi
bantuan berupa materi dan jasa dengan sukarela. Semua itu menggambarkan
bahwa hubungan kekerabatan di desa Sibunga-bunga masih erat dan kuat.
Kesenian yang paling sering diikut-sertakan dalam pelaksanaan adat dan budaya
adalah gendang karo. Kelompok-kelompok kesenian tradisional terlihat masih
kokoh dan diminati.
Karakteristik Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Sibunga-bunga
Suku yang paling mendominasi adalah suku Karo dengan persentase 70%
dan simalungun dengan persentase 20%, tetapi adat istiadat yang digunakan
adalah tradisi karo. Agama yang mendominasi adalah Islam dan Kristen. Sumber
pendapatan berasal dari hasil-hasil pertanian yang dimiliki oleh masyarakat

Universitas Sumatera Utara

dengan cara bertanam kelapa, karet, ataupun dari tanaman buah-buahan. Profesi
bertani memiliki persentase yang lebih besar dibandingkan dengan pegawai, supir,
dan pedagang. Dibawah ini adalah gambar peta Desa Sibunga-bunga dan
sekitarnya dari hasil PRA dengan masyarakat:

Gambar 4. Hasil PRA berupa gambar peta
Karakteristik Kelembagaan
Lembaga yang ada di Desa Sibunga-bunga adalah LKMD atau Lembaga
Ketahanan Masyarakat Desa, BPD atau Badan Permusyawaratan Desa,
perwiridan, RT, RW, Koperasi, BKM atau Badan Kenaziran Masjid, dan
Perpulungan Jabu-jabu

(pertemuan keagamaan untuk

agama Nasrani). Untuk diagram kelembagaan dapat disajikan pada gambar 5
dibawah ini:

Universitas Sumatera Utara

Gambar 5. Diagram Kelembagaan di Desa Sibunga-bunga
Lembaga Desa Sibunga-bunga ada yang masih aktif dan ada juga yang
kurang aktif diakibatkan lemahnya kesadaran masyarakat akan fungsi dari
kelembagaan yang berada di desa mereka tersebut. Setiap lembaga tersebut
memiliki peran yang berbeda-beda dimasyarakat berdasarkan tujuan dari di
bentuknya kelembagaan tersebut.
Hasil kuisioner yang diperoleh dari masyarakat Desa Sibunga-bunga
dengan struktur kelembagaan yang masih kurang berfungsi dengan baik
menunjukkan desa mereka tidak pernah mengalami konflik yang sangat besar
hingga menimbulkan perpecahan. Berikut ini adalah beberapa uraian dari hasil
kuisioner dengan masyarakat Desa Sibunga-bunga:

Universitas Sumatera Utara

Tabel 14. Hasil uraian dari kuisioner dengan masyarakat Desa Sibunga-bunga:
Aspek yang dinilai
Konflik

Kerjasama

Pengelola

Partisipasi

Uraian
Pernah terjadi konflik dalam skala kecil berupa perselisihan
antara warga masyarakat dengan perangkat desa yang akan
berencana membangun kawasan Danau Linting mengenai
kepemilikan tanaman mereka yang tumbuh di radius 100 meter
dari bibir danau, warga masyarakat menginginkan Perangkat
desa untuk mengganti tanaman yang telah dirusak dengan
sejumlah uang. Tetapi para perangkat desa tidak mengubris
tanggapan masyarakat. Akibat yang ditimbulkan masyarakat
merasa kecewa dengan keputusan perangkat desa dan mereka
akan tetap menunggu adanya inisiatif dari perangkat desa untuk
mengganti tanaman mereka yang telah dirusak
Dahulu tidak pernah ada kerjasama antara Pemerintah dengan
warga masyarakat untuk bekerjasama membangun Danau
Linting, tetapi pada akhirnya dengan adanya usaha dari
perangkat desa yang ingin memajukan desa mereka, Pemerintah
memberikan modal sebagai salah satu bentuk kerjasama antara
pemerintah dengan perangkat desa untuk memajukan desa
mereka
Masyarakat tidak begitu mempermasalahkan tentang siapa
pengelola danau tersebut dikarenakan masyarakat mengganggap
hal yang terpenting adalah potensi yang terdapat di Danau
Linting bisa dikembangkan dan akan menjadi sumber
pendapatan bagi perangkat desa dan masyarakat desa Sibungabunga
Masyarakat akan siap dan berperan aktif untuk berpartisipasi
dalam rencana kegiatan pengembangan Danau Linting dan
pengembangan desa mereka menjadi desa wisata yang berbasis
masyarakat

Tabel diatas menunjukkan bahwa Desa Sibunga-bunga tidak pernah
mengalami konflik hingga menimbulkan perpecahan dan tidak pernah ada
kerjasama dengan Pemerintah untuk bekerjasama membangun Danau Linting.
Pernah terjadi konflik dalam skala kecil berupa perselisihan antara warga
masyarakat dengan perangkat desa yang akan berencana membangun kawasan
Danau Linting mengenai kepemilikan tanaman mereka yang tumbuh di radius 100
meter dari bibir danau, warga masyarakat menginginkan perangkat desa untuk

Universitas Sumatera Utara

mengganti tanaman yang telah dirusak dengan sejumlah uang. Tetapi para
perangkat desa tidak mengubris tanggapan masyarakat.
Hasilnya masyarakat harus mengikhlaskan tanaman mereka yang telah
dirusak dan mereka akan tetap menunggu adanya inisiatif dari perangkat