Pengaruh Keputusan Investasi, Kebijakan Hutang, Kebijakan Dividen, dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014

(1)

!

" # $ #

% & & $ # ' $

( & & $ $

) & & $

* # #

+ ,- # , . - # ' $

/ # # # ' $

0 0 $

1 0 1 . 0

1 $$ 1 . 2

" -1 - $ 1 !

% - - $

( 34 . 0

) , , $ $

* 5

+ 6# !


(2)

/7"/ 7 +/ /7 "( /7 / 7 +/

/7* 7 / /7 ( /7 (/ 7"+/

! /7 +/ /7 +/ /7 *+ /7 )/ 7(//

# $ # /7 / /7%+/ /7 )) /7 "/ 7*"/

& & $ # ' $ /7 /" /7))/ /7 " /7 // 7" /

& & $ $ /7 )% /7"+/ /7 ) /7/*/ /7+ /

& & $ /7 %% 7/// /7 ( /7 / 7/ /

# # /7/"( /7% / /7"** /7/(/ /7)+/

,- # , . - # ' $ /7*"+ 7*%/ /7/(/ /7 */ /7 +/

# # # ' $ /7/)/ /7%"/ /7 %+ /7/%/ /7**/

0 0 $ /7 " 7 %/ /7 " /7 +/ 7*"/

1 0 1 . 0 /7 (" /7)*/ /7/)/ /7 // 7///

1 $$ 1 . 2 /7 ( 7 )/ /7 (+ /7 / 7/ /

-1 - $ 1 ! /7 +" /7"+/ /7" /7 / 7 (/

- - $ /7 (% /7 // /7 *% /7 / 7( /

34 . 0 /7 ) 7" / /7/+ /7 "/ 7"(/

, , $ $ /7/(/ /7*(/ /7/++ /7/*/ /7( /

5 8/7/() /7))/ /7(" /7 // 7%*/

6# ! /7/(/ /7" / /7 )% /7/*/ /7( /

- 2 /7 " 7*%/ /7 + /7 / 7%+/

Universitas

Sumatera


(3)

!

/7 +% 7) / /7 " /7 / /7( /

/7 * 7) / /7 " /7 )/ 7%*/

! /7")/ /7 (/ /7 " /7 // 7) /

# $ # /7 ") /7(*/ /7/+) /7 / 7(*/

& & $ # ' $ /7 + 7/(/ /7 +) /7 %/ 7 (/

& & $ $ /7 +/ /7()/ /7 /7/+/ /7* /

& & $ /7 / 7 / /7 +) /7 (/ 7/"/

# # /7 /7( / 7/ ) /7/(/ /7"*/

,- # , . - # ' $ /7"% 7 "/ /7/%% /7 / 7/+/

# # # ' $ /7 ( /7*"/ /7 %/ /7/*/ /7*//

0 0 $ /7 7 // 7 % /7 // "7 //

1 0 1 . 0 /7 (( /7+)/ 7%// /7/ / /7+ /

1 $$ 1 . 2 /7 %+ 7 / /7 " /7 / 7"*/

-1 - $ 1 ! /7 /7"*/ /7% * /7 +/ "7(+/

- - $ /7"/( /7( / /7 (* /7 "/ 7( /

34 . 0 /7 + 7 )/ /7 "( /7 */ 7 )/

, , $ $ /7/ ) /7((/ /7/*) /7 / /7* /

5 /7/"% /7+ / 7" ) /7/ / 7 (/

6# ! /7/ % /7 / /7 %/ /7/+/ /7%)/

- 2 /7 %( 7+ / /7%(( /7 / 7" /

Universitas


(4)

"

/7 /" 7*// /7 " /7 ( /7* /

/7 ) 7((/ /7 % /7 *% 7) /

! /7/*) /7 */ /7/%( /7 ) 7")/

# $ # /7 "( /7% / /7/) /7 ( 7*//

& & $ # ' $ /7 %* 7/"/ /7 * /7 %) 7((/

& & $ $ /7 %* /7* / /7 * /7/* 7/(/

& & $ /7/( 7/ / /7 ) /7 + 7+"/

# # /7/) /7%*/ /7 % /7 ( /7((/

,- # , . - # ' $ /7 (( 7 +/ /7/" /7 */ /7+ /

# # # ' $ /7 +( 7/ / /7/+( /7/+) 7% /

0 0 $ /7/*% 7/+/ /7 %% /7 "7")/

1 0 1 . 0 /7/ / /7* / /7 )% /7/*% 7 */

1 $$ 1 . 2 /7 /( 7 "/ /7 * /7 )* 7 /

-1 - $ 1 ! /7% / 7/// /7 %* /7 / (7) /

- - $ /7 ") /7(// /7 *( /7 % 7((/

34 . 0 /7*/" 7/ / /7/*) /7 " 7++/

, , $ $ /7 + /7) / /7/+% /7 / 7""/

5 /7 / /7+ / /7" % /7 % %7( /

6# ! /7/+( /7 +/ /7 ( /7/% /7%//

- 2 /7 ( 7%)/ /7 ) /7 7((/

Universitas

Sumatera


(5)

!

# $ %

& '()'* ) )' )'&

- # '

9 +% ) "+ + (/

, "/() *%%* (/

# +*(* % //(/ (/

# % ) "( % (/

4 /)*)* / ** " (/

+ , )'

9 , # # 4

&

9 /// / /(" *( "%"

, / /// " * 8 / )%

# /(" " * /// 8 / % 8 /)

# *( 8 / 8 / % /// 8 /

4 "%" )% 8 /) 8 / ///

: 8 ;

9 ( /)) ///

, ( /// / * / )

# /// +" /%)

# /)) / * +" //%

4 /// / ) /%) //%

9 (/ (/ (/ (/ (/

, (/ (/ (/ (/ (/

# (/ (/ (/ (/ (/

# (/ (/ (/ (/ (/

4 (/ (/ (/ (/ (/

' -, ) . *

- 9 9

'

- <

4 7 # 7

# 7 ,

# $ 9 = 9


(6)

, /

-- > !

>

? < # 83

( ) * ( /++"%" +

2 = :& ;7 4 7 # 7 # 7 ,

# $ 9 = 9

- ? > ? - >

"/ + % " / " * "(( ///

(( "*" %% /+

/) " + %+

# $ 9 = 9

2 = :& ;7 4 7 # 7 # 7 ,

+ 00'&' )

-6 5

& ?? 2

5

& ?? 2 & 2

2 9

:& ; 8 ) % % 8 ( )*

, 8 ) " +" 8 // 8 )(* ""( ()/ "+

# ((+ * %* / ) /"( )/ " "

# "% + ""/ // *(+ %

4 /+ " /% ((" % ( /// ) " (

# $ 9 = 9

Universitas

Sumatera


(7)

& # 2

- # ' &

@

9 2 $

:& ; , # # 4

))* /// // / / / /

)"/ %+ // /" // (% /

(" )* / * " // (

" ) " ()/ /" () + /

% /"% + + +" / %" " )

# $ 9 = 9

& . # 2

& 9 2 9

%" " /// ( ) / (( " +* (

%* )/ % ( / " "*%((+

# $ 9 = 9

Universitas


(8)

2

- - @ - # '

2 9 ( % * " )(/ +% ) * +%% (/

2 9 8 (/% ()/ /// /// (/

? 2 9 ( *+ + (/

! 2 9 ( %/( " ) +/ ++ "( + *+( (/

8 +*" + " +* ( ////// /( % (/

8 */% " /// /// +(( (/

8 %( " " 8 / % / (/

# 8 * /+ " " ) " +% 8 / + *+ )+%*+ (/

# 8 " +") // /+" (/

- < # 2 ( ) + + % %)) (/

& A # 2 /// +) / % /)/ (/

& ' 9 //% (" /() /+% (/

# $ 9 = 9

Universitas

Sumatera


(9)

(10)

4 8 $ 1 '8 '

6 5

(/

7 - ///////

# ' /( % /(+

- @ # ?? 2

%%

' %%

' 8 /%

1 '8 ' B /

$ : 8 ;


(11)

# #

' -, ) . *

- 9 9

'

- <

4 7 # 7

# 7 ,

# $ 9 =

> '

-- > !

>

? <

+ /%) 8 / )+//"%"*

2 = :& ;7 4 7 # 7 # 7 ,

49

- ? > ? - >

/*+ " % * ) %/*

" + %% ( "

( " * %+

# $ 9 =

2 = :& ;7 4 7 # 7 # 7 ,

& ?? 2

- 6 5 & ?? 2 5

& ?? 2

:& ; "" () + (+(

, 8 */ () 8 /+/ 8 %(% %)"

# ( )" ) (%

# + /)/ % " (/+

4 " +/ + % "% (* /+*


(12)

! , = # ! . =! 77&! + +

. -8 ' 5 ! 3'/

, ! ( 9 ! , =! 7 ! + .

& -' 5 9 4 ! 3'/

= ! $ ! 7 ! . ) * " / - '

, ! .

# ! ' " '" ! 77+! 0 1 0 ! 8

> ! .

# ! . 9 G 5 ( 0 (?! . ! 77+! + +

. - 23 $ - ( # ! 4

: ! 77+ 1 0 , 8 % > ! .

(4 "! , ! 77 ! ' + & - ( # !

4

% "! = : 0 ! : 9! 7 * " &

. - $ ! ' 5 9 4 ! 3'/

! 8 ! 7 7 !& . 1 0 *+%

& 0- ! .

' ! 7 !. & & 24! / !

' ! '" ? # ( 4 ! 7 # ! 3'3 !

'" " ! 7 . ) 0 2 &

-& 0 2! 3'3 !

8 ! , ! 77 * " . ) & ! =,

I " ! I "

$

# " ! ; ! 7 & * 5 - 1 "

-& - + 6 # # " & % 7

& & . '$*


(13)

! 5 " : 7 A& 0 * " 0 )

; 0 ) # " 7 &

& & ' $ * <- ' '<

3 ' 3 !

M " ! ' 4 " ! 7 & 0 * " - 0

& - 0 ) # " 7 &

$ & . '$* &

899= 8922 - ' '* ! 3 $ ; '" # " !

.

' ! / 5 ! 7 - N& & - 0 * "

-0 & - 0 ) # " 7

& & . ' $

* <-' '< 3 ; I ! I

B

/ ! / ! 7 ! N/ : ! :

# ! : $ 8 ;

$ ,$ 77 < 7 O

/ / ! 7 ! > % # " & +

& / 1 ; %

1 <- * % & !

G ! $

/ ? ! / % 7 N : $ ! :

! : 8 ; O! .

/ G ! ; ! # 7 ' ) 3; $

/ ! # ; ( 7 7 N : $ !

: : 8 ;

" . $ ( $ F ' ,

$ 1 ,$2O . / , G ! ; ! . 7 7!

# - <

&-/" " ! 0 ! : ! . 7 ! ;

) : : $

G / ! . $ % / ! !

& * -&

! / 6 ! , ,! 7 -! > % 5 +

5 * " # . / 5 ? ' +

& < 1 77 < 7 2! $ ' - $


(14)

= ! > " $ ' " % ! 7 N :

$ ! : ! : ;

!# -G ; <

7

# 0 ! 8 ! 7 ! N : ! : # !

; O

. = $ ! % ; ' 7 N/ ! :

! : 3 ! 8 ;

1' , I 8

, $ 77 < 7 2O # 5 !

G ! ; ! < 7 ' ) 3

" ! 3 ! / ! > ; ? ! % ! 7 N :

! : # ! ;

" 8 , $ 1 ,$2 77-<

7 7O! . % ' $ -G ;

! ; ! 7 ! N ! : # !

8 ; " 8

, $ 77 < 7 O! . , 3

>

" ! ! ! 7 ! N : $ :

8 ; 1' '

% $ " 8 ,$ 8 77 <

7 2O

% ?E ! 0 /" ! 7 >$ . 5 - +

1 " - & - + 6 - * " 5

# " & + ( <- % +

-G ;

% ! 8 = . ! 77+ N # :

;

1 " " 8 ,

. 2O! +$ ? -G ;

' ! 0 ! 7 ! : ! : $ !

: ! : # / ;

! ! 3 ; ' !

G ! *

5 0 ! % / ! ' ! 7 ! ! :


(15)

1' I 8 ,

$ 77 * 7 2! . 3 0 "

000 F (

000 0 (


(16)

6 ?

7 8 " " "

Jenis penelitian ini merupakan penelitian asosiatif yang bersifat kausal . Menurut Sugiyono (2013 : 57), penelitian asosisatif adalah penelitian yang bersifat kausal (menjelaskan hubungan antara dua variabel atau lebih) dan hubungan yang bersifat sebab akibat, terdapat variabel independen dan dependen. Penelitian ini menganalisis hubungan tersebut untuk menguji pengaruh keputusan investasi, kebijakan hutang, kebijakan dividen, dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan.

7 # ) @ " "

Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia pada perusahaan Properti

dan , yang diakses melalui media internet di situs www.idx.co.id.

Waktu pelaksanaan penelitian ini dilakukan mulai bulan Oktober sampai dengan Desember 2015.

7 7 ? "

Batasan operasional berguna agar peneliti dapat lebih fokus dalam melakukan pengamatan. Batasan operasional dalam penelitian ini adalah :


(17)

a. Variabel bebas , yaitu keputusan investasi

( , keputusan pendanaan ,

kebijakan dividen dan profitabilitas.

b. Variabel terikat , yaitu nilai perusahaan.

2. Perusahaan yang menjadi sampel penelitian ini adalah Perusahaan Properti

dan , yang terdaftar di Bursa efek Indonesia (BEI).

3. Data yang digunakan adalah data laporan keuangan masing – masing

perusahaan Properti dan , periode 2012 – 2014.

7 & 2" " " ? "

Definisi operasional variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

7 & " "

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan. Menurut Martono dan Harjito (2001:2), nilai perusahaan dapat menunjukkan nilai asset yang dimiliki perusahaan seperti surat surat berharga. Nilai perusahaan merupakan penilaian investor tentang seberapa baik kondisi suatu perusahaan dan kondisi ini dapat tercermin melalui harga pasar saham perusahaan.

Nilai perusahaan pada penelitian ini diukur dengan PBV (

) yang merupakan rasio pasar yang digunakan untuk mengukur kinerja harga pasar saham terhadap nilai, Prihadi (2010 : 171).


(18)

(PBV) menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai buku saham pada suatu perusahaan. Makin tinggi rasio ini berarti pasar percaya akan prospek perusahaan tersebut. Perusahaan yang berjalan dengan baik, umumnya rasio PBV nya mencapai diatas satu, yang menunjukkan bahwa nilai pasar lebih besar dari nilai bukunya

7 & # "

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah :

1. Keputusan Investasi

Keputusan investasi menyangkut tentang keputusan pengalokasian dana baik dana yang berasal dari dalam perusahaan maupun dana yang berasal dari luar perusahaan pada berbagai bentuk investasi baik investasi jangka pendek maupun investasi jangka panjang (Ningsih dan Iin, 2014). Keputusan investasi akan tercermin pada sisi aktiva dalam neraca perusahaan yang berarti bahwa modal yang akan diinvestasikan ke dalam perusahaan dan bagaimana kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang jatuh tempo. Proksi keputusan investasi yang digunakan pada penelitian ini adalah TAG

yaitu total pertumbuhan aset perusahaan pada satu periode jika dibandingkan dengan periode sebelumnya (Qodariyah, 2013). TAG dapat dihitung dengan :

TAG =Total Aset t − Total Aset t − 1 Total Aset t − 1


(19)

2. Kebijakan Hutang

Kebijakan hutang adalah seberapa banyak penggunaan hutang oleh perusahaan sebagai pendanaannya. Kebijakan hutang pada penelitian ini diukur

dengan $ (DER) yang merupakan rasio yang melihat seberapa

banyak penggunaan hutang oleh perusahaan sebagai sumber pendanaannya, Prihadi (2010 : 168). Jadi besarnya hutang yang digunakan perusahaan dapat dilihat pada nilai DER perusahaan. Nilai DER dapat dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

DER = Total hutang Total ekuitas

3. Kebijakan Dividen

Kebijakan dividen adalah kebijakan yang dikaitkan dengan penentuan apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada para pemegang saham sebagai dividen atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan. Kebijakan

dividen dalam penelitian ini diukur dengan / , (DPR) yang

bisa dilihat pada tahun yang dianalisis. Menurut Brigham dan Ehrhardt (2011), adalah persentase laba dibayarkan kepada para pemegang

saham dalam bentuk kas. / , (DPR) dapat dihitung dengan :

DPR = DPS EPS Keterangan :

DPR = / ,

DPS = /


(20)

4. Profitabilitas

Profitabilitas adalah sejauh mana perusahaan menghasilkan laba dari penjualan dan investasi perusahaan. Brigham dan Houston (2011) mendefinisikan profitabilitas adalah hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan manajemen perusahaaan. Rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur keberhasilan manajemen sebagaimana ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan oleh penjualan

dan investasi adalah , (ROA), Prihadi (2010 : 166).

ROA = +,-./.0 1234- 5,6 EAT 573,8 19943

7

? " " " "

" 2 " " (

& '

(Y)

Rasio yang menunjukkan

apakah harga saham (harga pasarnya) diperdagangkan di atas atau di bawah nilai buku saham tersebut.

PBV =

Rasio

-(X1)

Rasio ini menunjukkan

seberapa besar pertumbuhan aset suatu perusahaan jika dibandingkan dengan periode sebelumnya.

TAG = :;< = < < > :;< = < <>?

:;< = < <>?_ Rasio

/

$ ,

(X2)

Ukuran untuk menilai sejauh

mana suatu perusahaan

menggunakan dana dari pihak luar dibandingkan dengan modal sendiri

DER = :;< A B C D

:;< E <

Rasio

/ , (X3)

Rasio ini menunjukkan

persentase laba perusahaan

yang dibayarkan kepada

pemegang saham biasa

perusahaan berupa dividen.

DPR = FGH

EGH Rasio

Return on Asset (X4)

Rasio ini menunjukkan

seberapa jauh aset yang

digunakan dapat

menghasilkan laba. ROA

=

E=: :;< = <

Rasio


(21)

7 9 " ( )

Populasi pada penelitian ini adalah Perusahaan Properti dan ,

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012 – 2014. Seluruhnya adalah berjumlah 45 perusahaan. Sampel merupakan bagian dari populasi yang digunakan sebagai objek penelitian. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik populasi sasaran. Teknik populasi sasaran pada penelitian ini didasarkan pada kriteria tertentu yang disesuaikan dengan tujuan dan masalah penelitian (Erlina, 2011). Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

7 #

/ " " " (

/ " " " ( 8 ) !

Perusahaan properti dan yang terdaftar ( ) di

Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2012 2014

45 buah

Perusahaan properti dan yang telah mengeluarkan

laporan keuangan lengkap pada tahun 2012 – 2014

45 buah

Perusahaan properti dan yang tidak membagikan

dividen kas selama periode penelitian yaitu tahun 2012 – 2014

22 buah

Jumlah perusahaan properti dan real estate yang menjadi sampel 23 buah

Berdasarkan kriteria populasi sasaran tersebut diatas, maka diperoleh 20 buah perusahaan yang akan menjadi sampel pada penelitian ini yang dapat dilihat pada Tabel 3.3. berikut ini.


(22)

7 7

2 ! "

3 ) 1 " ) " "

/ ) !

1 APLN Agung Podomoro Land Tbk..

2 ASRI Alam Sutra Realty Tbk..

3 BEST Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk..

4 BSDE Bumi Serpong Damai Tbk..

5 CTRA Ciputra Development Tbk.

6 CTRP Ciputra Property Tbk.

7 CTRS Ciputra Surya Tbk.

8 DART Duta Anggada Realty Tbk.

9 GMTD Gowa Makassar Tourism Development Tbk.

10 DILD Intiland Development Tbk.

11 JRPT Jaya Real Property Tbk.

12 KIJA Kawasan Industri Jababeka Tbk.

13 LPKR Lippo Karawaci Tbk.

14 MKPI Metropolitan Kentjana Tbk.

15 MTLA Metropolitan Land Tbk.

16 PWON Pakuwon Jati Tbk.

17 GPRA Perdana Gapuraprima Tbk.

18 PLIN Plaza Indonesia Realty Tbk.

19 PUDP Pudjiadi Prestige Tbk.

20 SMRA Summarecon Agung Tbk.

( ) * +++ " , - " " !

7 : 8 " ( )

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan data penelitian berupa data kuantitatif, yaitu data yang berupa angka atau besaran tertentu yang sifatnya pasti,

data sekunder yang berupa data dimana data yang dikumpulkan

sebanyak 20 sampel dan yang digunakan selama tiga tahun yaitu dari


(23)

7 ; 6 )

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder (data eksternal). Pola penelitian ini dilakukan dengan dua tahap. Tahap pertama dilakukan melalui studi pustaka yaitu mencari jurnal, penelitian terdahulu serta buku – buku yang berkaitan dengan masalah yang diteliti dan tahap kedua dengan mengumpulkan laporan keuangan masing masing perusahaan yang menjadi

sampel penelitian selama periode 2012 2014 melalui 1

dengan mengakses situs www.idx.co.id.

7 < 6 " "

7 < 1" ) " / "

Menurut Helmi dan Lufti (2012 : 100), uji asumsi klasik adalah persayaratan statistic yang harus dipenuhi pada analisis regresi linier berganda. Untuk mengetahui apakah model regresi benar benar menunjukkan hubungan yang signifikan dan representatif, maka model tersebut harus memenuhi asumsi klasik regresi. Pengujian Asumsi klasik dilakukan untuk mendapatkan hasil

penelitian yang BLUE & ! 3 ! 4 ! . Uji asumsi klasik

yang dilakukan adalah uji normalitas, multikolinearitas, autokorelasi, dan heteroskedastisitas.

7 < 1" ) "

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Hasil uji normalitas yang baik


(24)

adalah bentuk distribusi normal atau mendekati normal. Menurut Helmi dan Lufti (2012:100), uji normalitas dapat dilakukan melalui pendekatan histogram, pendekatan grafik, dan pendekatan Kolmogorv – Smirnov. Pada pendekatan histogram, data dikatakan berdistribusi normal apabila distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan. Pada pendekatan grafik, data dikatakan berdistribusi normal apabila pada PP plot membentuk plot antara nilai nilai teoritis (sumbu x) melawan nilai nilai yang didapat dari sampel (sumbu y)

berbentuk linier atau pada terlihat titik yang mengikuti data di

sepanjang garis diagonal. Dan pada pendekatan Kolmogorv – Smirnov, data dikatakan berdistribusi normal apabila jika signifikansi > 0.05, sebaliknya dsitribusi dikatakan tidak normal jika signifikansi < 0.05.

7 < # 1" 6 " " " "

Menurut Erlina (2011:102), uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi diantara variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel

independen. Multikolinieritas dapat dilihat dari nilai dan '

1 % (VIF). Untuk mendetteksi ada atau tidak adanya multikolinieritas

dapat dilakukan dengan melihat VIF dengan membandingkan sebagai berikut :

a. Bila VIF > 5 maka diduga mempunyai persoalan multikolinieritas

b. Bila VIF < 5 maka tidak terdapat multikolinieritas

c. < 0,2 maka diduga mempunyai persoalan multikolinieritas


(25)

7 < 7 1" "

Uji autokolerasi digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linear berganda terdapat kolerasi antara pengganggu pada periode t dan kesalahan pengganggu pada periode t 1 (periode sebelumnya). Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Gejala autokorelasi dideteksi

dengan menggunakan / +5 " Untuk mendeteksi ada tidaknya

autokorelasi maka dilakukan pengujian / +5 (DW) dengan ketentuan

dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut :

a. Jika nilai DW terdapat di antara batas atas atau Upper Bound (DU) dan

4 – DU, koefisien autokorelasi sama dengan nol, berarti tidak ada autokorelasi.

b. Jika nilai DW lebih rendah dari batas bawah atau 3 & (DL),

koefisien autokorelasi lebih besar dari nol, berarti ada autokorelasi lebih kecil dari nol, berarti ada autokorelasi negatif.

c. Jika nilai DW lebih besar daripada (4−DL), koefisien autokorelasi lebih

kecil dari nol, berarti ada autokorelasi negatif.

d. Jika nilai DW terdapat diantara batas atas (DU) dan batas bawah (DL)

atau DW terdapat di antara (4−DU) dan (4−DL), maka hasilnya tidak dapat disimpulkan.

7 < & 1" " "

Asumsi heterokedastisitas adalah asumsi dalam regresi dimana varians dari residual tidak sama untuk satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians


(26)

dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas. Salah satu uji untuk mengetahui heterokedastisitas ini adalah dengan melihat menyebaran dari varians residual pada diagram pencar (

). Menurut Nugroho (2005) dalam Rudi Harianto (2015), analisis pada gambar yang menyatakan model regresi linear berganda tidak terdapat heterokedastisitas jika :

a. Titik – titik data menyebar diatas dan dibawah atau di sekitar angka 0

b. Titik – titik data tidak mengumpul hanya diatas atau dibawah saja

c. Penyebaran titik – titik data tidak boleh membentuk bola bergelombang

melebar kemudian menyempit dan melebar kembali

d. Penyebaran titik – titik data sebaiknya tidak berpola

7 < # " " ' "

Pengujian terhadap hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Regresi berganda digunakan untuk melihat pengaruh dua variabel kriteriumnya, atau untuk mencari hubungan fungsional dua variabel predikstor atau lebih terhadap variabel kriteriumnya. Analisis regresi berganda digunakan untuk menguji pengaruh antara variabel independen (profitabilitas, kebijakan dividen, kebijakan hutang, dan keputusan investasi) terhadap nilai

perusahaan pada perusahaan Properti dan , yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia.

Model analisis linier berganda guna menjawab hipotesis dengan model dasar sebagai berikut:


(27)

Y=α+β1X12X23X34X4+ε Keterangan:

Y = & ' (PBV)

α = Konstanta

β1234 = Koefisien regresi X1,XL,X3

X? = 6 (TAG)

XL = / $ , (DER)

X3 = / , (DPR)

X4 = , (ROA)

ε =

7 < 7 1" " "

7 < 7 1" (") A%

Uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh seluruh variabel independen terhadap variabel dependen secara serempak. Pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen diuji dengan tingkat kepercayaan 95% (α=0.05). Kriteria pengujian hipotesis untuk uji F:

a. H0 : β1234= 0 (keputusan investasi, kebijakan hutang,

kebijakan dividend dan profitabilitas secara simultan berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan properti dan

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

b. H1 : βi≠ 0 (Minimal satu dari variabel keputusan inveestasi,


(28)

berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan

properti dan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Uji ini dilakukan dengan ketentuan:

H0 diterima jika Fhitung ≤ Ftabel, H0 ditolak jika Fhitung ≥ Ftabel.

7 < 7 # 1" " %

Uji statistik t dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel independen. Kriteria pengujian hipotesis untuk uji t:

a. H0 : βi = 0 (Secara parsial variabel keputusan investasi, kebijakan

hutang, kebijakan dividen, dan profitabilitas berpengaruh tidak

signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Properti dan ,

yang terdaftar di BEI).

b. H1 : βi ≠ 0 (Secara parsial variabel keputusan investasi, kebijakan

hutang, kebijakan dividen, dan profitabilitas berpengaruh signifikan

terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Properti dan ,

yang terdaftar di BEI)

Dengan ketentuan dasar sebagai berikut:

HQ diterima jika thitung < ttabel, H0 ditolak jika thitung > ttabel.

7 < 7 7 " " / 2" " )" " '#

Menurut Helmi dan Lufti (2012:154), koefisien determinasi (R2) pada

intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Koefisien determinasi adalah suatu pengujian yang digunakan


(29)

untuk menguji pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat secara bersama sama. Besarnya koefisien determinasi dari 0 sampai dengan 1. Semakin mendekati nol besarnya koefisien determinasi suatu persamaan regresi, maka semakin kecil pengaruh variabel independen sedangkan nilai yang mendekati satu berarti variabel variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.


(30)

!

! " !

# $ $$!

% $ ! " % $

&&

"

' ( ! $

)

* + ) , $

- * ) , .

, ' ' " /0 !


(31)

* - ) , .

$$ , . 33

- ! " 14

5 2 1 % ' 2

$ " 6

- * && ) ,

" 7 / &&!

, ' ,. 0

/ , / 1 2 8 7 /

#38

( 8 ' 9

- && * +& ) , .

+& ( "

" +& 1 /: ,' +&2 "

0 3

$ ++ * 7 )

( ,. /

. ++! $ 1 $2

3 , 1 3,2!


(32)

++ 1 /: ,' ++2 "

" . + !

, ' " 1 ,'2

8 0 " 8 , ' "

& . ) ,. 0 / , /

0 8

#38 ,.

+ - ) ' 6 ,.

( ./8' 1 2 7

; -! 3 *3 ; + 8

- 3 <3

. $ ,

' "

777 * 77 ) ' 8 5 1 2

$ ,.

1 2

7 77& ) , ' " 1 ,'2 , .


(33)

" #

. " 7

< " ,

$ " )

8 / 4 8

8 / 4 8

" "

8 8 . " % 3 ' 4

7 7 8 8

. " 8 / 4 8

/ ; / 7 7 . '

" 0

" ! ! !

! ! ! !

"

' ! 8 /

4 8 0

"

-7 777 777 "

-7 777 777 "

7 -77 777 777 " ( , $


(34)

8 / ' % " 8

8 / ' % " 8 =

! 0 ! 0

! !

1 0 2

# 8 8 /

; ' 77&

8 / ' % "

! ( " ,

$ /'%$ + 77& : 0

+77 0 " ' ! 8

# 7 ! 0 / '

! " <

-7 77

! ! !

= $ , 8

= $ , 8 /

+ : = $ , 8

: 0 $ 77! > ! : ( 9


(35)

8

$ 1 $ 2!

0 9 ! :

' ! "

" ! !

0 !

0

7 ! = $ , 8 "

<4: 0

1$ 62 " " & - 777 777

% 77!< 0 % &7!<

5 ' $ " ( ( <(

" ++ -77 777

% 77!< ' 5

" 7

6 7 7 / 7 - ' <

( , $ 1 ,$2 7 / 7

' 8

' 8 1 ' ,2 . +

( + : ' ,

' 4 ? ! ' > 6 ( ! 8


(36)

' ' ,

0 " " ( "

< !

' 9 " + 77+! ' , "

/ , / <4: 0

" " 7 - 777

% 77!< 0 % --7!<

' < ( , $

7 . 77+

- 9 8

9 8 198%/2 6 +

8 9 # $

" + : 98%/ 9

5 ' 8 0 4 ! . % ' : <-! .

7 !

98%/

1 2! 1 2!

! ! ! 0 0

< " <

" ( !

!

! !


(37)

+ = ! 98%/ "

<4: 0 3

' 98%/ 1$ 62 " " -7 777 777

% 777!< 0

% - 77!< ' < ( ,

$ +

9 8

9 8 198% 2 8 9

: 98% .

' : ! . $ 9 8

9 8 1 - ! -@ 98% 2!

9 8 8 '

/ !

98% < !

! " 0 !

1 2! ! ! !

" 7 6 77&! 98%

" <4: 0

98% " " 7 7 777 777

% -7!< 0

% &77!< ' < ( ,


(38)

& 9 ' " 8

9 ' " 8 198%'2 ; +

8 9 "

" + 7!

8 9 " 8 9 ' "

" + = &

8 9 ' " : 98%' 9 5

' 8 0 4 . % ' : <- . 7

$ 98%' 9 8 198%/2!

98%' 8 '

/ !

98%' ( ! ( !

0 1 2! ! !

< " +! 98%'

" <4:

0 3

" 7 ++ 777

% -77!< ' < ( ,

$ - .

+ / % " 8

/ % " 8 1 /%82 7

+ 8 / $


(39)

> 9 ? ! 4 ! . . ' : ! . !

" !

.

! /%8

: /%8 ! ! " 0

!

"

7! /%8 " <4:

0 /%8

" " 7 777 777

% 777!< 0 % & -77!<

> 0 8 8

> 0 8 8 1> 8 2

8 > 0 8

9 "

. & : > 8 .

8 >89 >/< ; 8 * !

' 0 ' / !

> 8

!

! ! ! !


(40)

"

777! > 8 " <4:

0 > 8 "

" - - + 777 % -77!<

0 % -&-!< ' < (

, $ 1 ,$2 777

7 $ 8

$ 8 1 $4 2 7 . +

" 7 6 +& :

$4 $ 8 0 ! ! . . '

: ! . $4 $

/ ! $4

0

' $4 ) 0 !

!

A5 ?A 0 7 / ! $4

" / , / <4:

0 $4 " "

777 777 % 777!<

0 % -77!< ' < (


(41)

. " % 8

. " % 8 1.% 82 - &

" +7 :

.% 8 9 , 9,B/ ; ! . "

8 * - &! " .

8 / !

.% 8 1 2 "

0 !

! " < !

!

< 7 . !

.% 8 " <4:

0 .% 8 " "

- 777 777 % 777!<

0 % - 77!< ' < (

, $ .

: 0 $ . 8

: 0 $ . 8 1:$./2

. + "

+ : :$./ ! 4 -! .

: # " : ! . 7 7 /

! :$./


(42)

! ! ! !

! !

< "

0 ! " "

< 0 !

< " < "

0

7- ! :$./ "

<4: 0 3

' :$./ 1$ 62 " " & 777 777

% 777!< 0 % -7!<

' < ( , $ 1 ,$2

7 .

-4 : 0 ( 8

4 : 0 ( 8 14 :%2 - 6 7

8 8 % ( : 4 :%

. % " ; &! 4 < ! 4

: 0 ( 9 ! 8 -+ ! * $

/ ! 4 :%

! 1 2!

B ! ! !

C B C


(43)

< ! ! ! ! !

! ! !

! < ! !

< ! !

" ( " 1 2

1 2 C " 0

!

" ! !

4 : 0 ( " (

, $ 1 ,$2! " ' $ # 8 1'$462

" ( 8 : "

7 . ! 4 :% "

<4: 0

4 :% " " 7 +77 777

% -77!< 0 % -7!<

: 8

: 8 1 : $2 &

( &- : : $

. ; - $ ! .

' / !

: $ ! ! " 0


(44)

! ' !

: $ " 0 !

. 77 !

: $ " <4:

0 : $ " "

- 777 777 % 77!<

0 % 77!<

- 4 8

4 8 1 84/2 =

(

> / ' 4 7! . #%

% ' D< : -! . /

! 84/

"

' "

! ! 0 !

7 . 7 ! 84/ "

<4: 0 3 '

84/ " " + + 777


(45)

' < ( , $ 1 ,$2 7 . 7

0 . 8

0 . 8 1 56;2 7 ' +

" + :

56; , ( 9 4 -! 0 8 0 'E *

0 9 "! . : 0 ; &! ' " ! $

/ ! 56;

! )

18 ? ! ' 0 $ ! % " ? ! ? 2!

1 2! 1'

' " # ! 8 0 ' 2! 1 0 !

> : 2 / + !

56; " <4:

0 56; "

" 777 777 % 777!<

0 % & 77!< ' < (

, $ 1 ,$2 7 6 +

& > 8

> 8 1> %/2 +&

8 >

" : > %/ 8


(46)

/ ! > %/ !

! ( 0

! 7 6 77&!

> %/ " <4:

0 > %/ " "

777 777 % 77!<

0 % 7!< 77 777

5 ' $

+ ? $ % " 8

? $ % " 8 1 4$;2 8

, ' 7- ; +

( 7 : 4$; 8 ? 6 (

8 0 4 7! . # 8 : +< 7! .

/ ! 4$;

! !

4$; > #" . 1# 2! ?

$ ' 9 ! 8 ? 6 ( 8 0 1

2! : 8 ? 4 F " 9 ( # :

% ( 1 2

' ! 4$;


(47)

? $ 3 1 " 8 9 / "2

8 ' $ 1' $2 7 ! 4$;

" <4:

0 3 ' 1$ 62 4$; "

" - 777 777 % 777!<

0 % -7!< ' < (

, $ 1 ,$2 - .

8

8 1 3 2 8

4 ' +7

" + : 3

. " 8 0 . # " 5 .

/ ! 3

!

+ ' ! 3 "

<4: 0 3

" " 777 777 % 777!<

0 % -77!< ' <

( , $ + ;

7 ' ( / 8

' ( / 8 1' %/2 ;


(48)

' %/ ? ' ( ! . :

: ; ! . / !

' %/ !

" 0 '

! ' ( "

" 0 ' ( : > ! ' ( '

' (

7! ' %/ "

<4: 0 3 ' %/

" " & 777

% 777!< 0 % +77 ' <

( , $ 1 ,$2

7& 7

& . 77&! ' %/ " ,

/ , / <4: 0 3

8 $ 1 38 $ B % $ $2 % 38 $ # ,8

% 77 # % 77

! ' 5 ' $ 5

' $ " "

% 77 % 77


(49)

" $

18/>2

" , $ 7 * 7

%

%! !& # ' ! (% )

*! #

% #

' +'

", " ", - ",

/ 4; 7 7 7 7 7 7 7 7

/'%$ 7 + 7 7 & 7

,'8 7 7 & 7 7 7

' , 7 7 - 7 - 7 7

98%/ 7 7 7 7 7 &

98% 7 + 7 7 7 &

98%' 7 - 7 7 7 7 7

/%8 7 7- 7 7 7& 7 7+

> 8 7 +- 7 - 7 & 7

$4 7 7& 7 7 7 7 &

.% 8 7 7 7 7+ 7 +

:$./ 7 7 & 7 7 7

-4 :% 7 7 7 7 +

: $ 7 7 7 - 7 +

84/ 7 & 7 7 - 7

56; 7 7 7 +7 7

-> %/ 7 7 7 7 7 7 7&

4$; <7 7& 7 7 7 7 7 7

3 7 7 7 7 7 7 7 7

' %/ 7 7 7 7

. &&& / 0! ( ! #)

8 0 * 18/>2

7 < 7 ? $

% " 8 1 4$;2! 8 1 3 2! >

8 1> %/2 " * 7 7 ! 7 7 ! 7 7& ; 8/>

" 4$; "

( 7 7 " "

" & @ "

( 7 " " &@ 3


(50)

% * 18/>2 7 <

7 > 0 8 8

1> 8 2! 0 . 8 1 56;2! / ' % " 8 1/'%$2 "

* 7 ! 7 -! 7 > 8

( 7 @ "

8/> "

! " /'%$ @ 7 "

8/>

# $! % 1 ,%2

" , $ 7 * 7

% "

( ')

*! % # ' +

", " ", - ",

/ 4; & 7 & +

/'%$ & +7

,'8 7 7 7 + 7

' , 7 - 7 + 7 - 7 7

98%/ 7 && 7 7 7

98% 7 7 & 7 + 7

98%' 77 7

/%8 7 - 7 7 -+ 7 -&

> 8

+-$4 7 - 7 + 7 7 +7

.% 8 - 7 7

:$./ 7 &+ 7 & 7 + 7 +

4 :% & &

: $ 7 7 + 77 7

84/ 7 7 7 7 7 7 -7

56; & 7

> %/ 7 + 7 7 & 7 &

4$; 7 && 7 7 7 +&

3 7 7 7 7 +

' %/ +- -& &+


(51)

8 0 * # $! % 1 ,%2

> 0 8 8

1> 8 2 " +- ; ,%

7 7 " *

+-7 > 8 +@

" & @

" " 0

% < # $! % 1 ,%2

= $ , 8 1 ,'82 " 7 7

7 ,% ,'8 " *

7 7 + ; ,% "

" ,'8

7 @ "

&@ " ,%


(52)

# " & % 1 %2

" , $ 7 * 7

%

-( ')

*! % ' 1 '

", " ", - ",

/ 4; 7 - 7 7 7

/'%$ 7 7 7 7

,'8 7 7 7 7 7

' , 7 + 7 7 7 7& 7

98%/ 7 7 7 7 7

98% 7 7 7 7 7

98%' 7 7 7 7 7

/%8 7 7 7 7 -+

> 8 7 7 7 7 7 7 7

7-$4 7 7 - 7 7 7 7

.% 8 7 7 - 7

:$./ 7 7& -7 7 + 7

-4 :% 7 & 7 7 7 &

: $ 7 7 - 7 7

84/ 7 7 & 7 7 +

56; 7 7 7 - 7 7 7

> %/ 7 7 7 7 7 7 7 7

4$; 7 7 +- 7 7

3 7 & 7 - 7 7 7

' %/ 7 7 -& 7 7 7

. &&& / 0! ( ! #)

8 0 * "

1 %2 : 0 $ . 1:$./2 "

7 - 7 7 % ? $

% " 8 1 4$;2 " * 7 7

7 ,% :$./ " -7

% < " 1 %2 > 0

8 8 1> 8 2 " 7

7-7 < 7 % > 8 "

* 7 7 ! 7 7 ! 7 7 #


(53)

" ! " " -@

"

% 1%6/2

" , $ 7 * 7

%

('2 )

*! % # ' 1 '

", " ", - ",

/ 4; 7 7 7 7- 7 7 7

7-/'%$ 7 7 7 7 7& 7 7+

,'8 7 7 7 7 7

' , 7 7 7 7 7

98%/ 7 7 7 7& 7 7 7 7

98% 7 7- 7 7 7 7 7

7-98%' 7 7 7 7& 7 7 7 7+

/%8 7 7 7 7 7 7+ 7

7-> 8 7 7& 7 7& 7 7+ 7 7&

$4 7 7 7 7 7 7- 7 7

.% 8 7 7 7 7 7 7 7

:$./ 7 7- 7 7 7 7- 7 7

4 :% 7 7- 7 7- 7 7+ 7 7

: $ 7 7 7 7 7

84/ 7 7 7 7 7 7 7 7

56; 7 7 7 7 - 7

> %/ 7 7 7 7+ 7 7 7 7

4$; 7 7 7 7 7 7+ 7

7-3 7 7 7 7& 7 7 7 7

' %/ 7 7& 7 7+ 7 7 7 7+

. &&& / 0! ( ! #)

8 0 * 1%6/2

= $ , 8 1 ,'82 "

7 7 < 7 1%6/2

" * 7 7! 7 ! 7 7


(54)

-+@ " ( " " @

% < 1%6/2 : 0

$ . 8 1:$./2 " 7 7 ' " "

" " "

" 7 !

@! "

( " & @

- & ' ( 1 G2

" , $ 7 * 7

% 3

0 !! ( )

: 8 % *

7 7 7

/ 4; 7 +

/'%$ -+ 7 +

,'8 7 & & 7

' , + + +7 &&

98%/

98% 7 7 + 7 7

98%' 7 7

/%8 7 & 7 + 7 7

> 8 7 7 7 7

$4 7 ++ 7 +7 - 7

.% 8 + 7 &

:$./ 77 7 + 7&

4 :% 7 +

: $ &

84/ &

56; &

> %/ 7 7 + 7

-4$; -+ - &

3 7 7 -& 7 -7 7

-' %/


(55)

8 - 0 * " 1 G2

: 1 : $2 " - ;

G : $ 7 < 7 " <

+ & : $

" "

" # "

< "

% < " 1 G2

8 1 3 2 " 7 - 7 "

1 G2 > 0 8 8

1> 8 2 " 7 ! 7 / % "

" 7 + 7 8

1 3 2 " 7 -7

- 4 *

- 4 !

3

! "


(56)

#

!5

. 2 #

> 0

" ( ! ( (

* (

>

"


(57)

> 0 * "

" ! " "

# 0

' (

0 *

6 !

" ( : <'

( : <'

% 6

*! !5! 7+ !7

2 + $ *! !5! !7+ !7 %

3 ?

%

; 7

; ! 7777777

' 7 - 7

,F (

/

--; <

7-: <' H 7

/ " ' 1 < 2

8 ;

9 (

. 2 #

8 0 : <'

7 7 ; / " ' 1 < 2 7 ! " 17!7-2


(58)

- " 4 !

3 #

" . !

" 3

"

( >

-!

. 2 #

> < " ( (

"


(59)

% 8 4 4 9! 0 3 ? 9 ( ' ? 9 ( ' ' ,

19 2 &

8/> < +7 & < 7 7 < - - -&

,% & &

-% 7&7 - 7

%6/ 7 - - + 7 +

G ) / '

. ! #

) " 8 &

0 " 1 2

( 7 7- 0

" "

- - 4 ! !

3

1 2

" 1 < 2 " "

% :

! !

! ;

% % 'E / %

'E

' ,

,

<5

& + 7

-( ) 19 2! %6/! ,%! %! 8/>


(60)

8 + 0 <5 1 52

; 4 3 J 7 J ! !& &

" 3 1 !& & 2 K 5 1 2 K < 3 1 & 2

' 0

! *

- 4 !

3

" " .

"

" #

4 1 7 ) 2!

( * + 1G$=2 "

" 1G$=2! L 7 !

G$= K

-% <

!

9! 0

3 ?

9 (

' ?

9 (

' 9 "

' (

' , 8 ( G$=

19 2 < & - - < &+

8/> < & < 77 < & + &7

,% + -+ 7 & 7 &7

% - 7 77 +

-%6/ 7 7- - 777 &

G ) G


(61)

8 0 8 ( L 7! G$= K

-" 0

' 5 5

%

0 )

= +, 8"3 + , 8" > ? , 66< >"? 3 >-? "- ,< > ?

$ )

: <7 & - 0

" ! !

7 & -@

: D " 18/>2 <7 &

0 8/> @ G

7 & @

1 2

: D 1 ,%2 7

0 ,% @ G

7! @

1 2

: D 1 %2


(62)

7 -@

1 2

- : D 1%6/2 7

0 %6/ @ G

7 @

1 2

3 5 4 $!

3 4 (@+ )

3 ' 1=< 2

(

% ,

4 (@+ )

2

' 'E 'E = '

% 7 - 7 + 777

% + -- 7

8 7&

-G ) G

( ) 19 2! %6/! ,%! %! 8/>

. ! #

8 7 0 =< 1+ 2 L =< 1 &&2

7!777 K 7!7- # =<

=< #7 # ! " 0

( " "

, # 0


(63)

"

3 " 4 (%+ )

3 18< 2 "

. K #7 # !

L #7 # .

0 7!7- #7 #

%

4 (%+ )

3 ?

9 (

' ?

9 (

'

' ,

19 2 < & - - < &+

8/> < & < 77 < & +

,% + -+ 7 & 7

% - 7 77

%6/ 7 7- - 777

. ! #

8 0 )

; 8/> <7 & +

7 ; <7 & + K 77 7!

L 7!7- # 0 8/>

G

; ,% 7 &


(64)

K 7!7- # 0 ,% G

( ; % 7

7!77 ; ! 7 L !77 7!77

K 7!7- # 0 %

G

; %6/

-7!777 ; - L 77 7!777

K 7!7- # 0 %6/

G

6 *! ('")

# 4 1 7 ) - 2! 1% 2

"

% "

*!

! ;

% % 'E / %

'E

' ,

,

<5

& + 7

-( ) 19 2! %6/! ,%! %! 8/>

G ) G

. ! #

8 0 / %


(65)

,%! % %6/ G @ "

@ " "

" !

! ! <

" #

8 "

( "

8/> 1D 2! " ,% 1D 2!

" % 1D 2! "

%6/ 1D 2 "

G 1I2 # 0 (

18/>2! 1 ,%2! 1 %2

1%6/2 1 G2 #

( " 0 18/>2

1 G2

1 ,%2! 1 %2 1%6/2

"

" , $

" ,


(66)

5 # $ 7 (% ) # $ $ # ( )

; 8/> <7 & + 77 1

<7 & + K 77 2 7 1

7!7-2 # 0

" 8/>

" G!

8/> G #

" ' 1 7 2 " "

0 18/>2

1 G2

# I "

1 7 2 M " 1 7 2 "

18/>2 " 0

" 1 7 ) -+2

0 " "

(

#

" ( "

" " " #

" 8 1 77&2 " 0

$ "


(67)

" " " " "

8 " "

" " "

' "

"

" 5 n

! "

'

. "

0

" 5 # 4 # 5 ( ') # $ $ # ( )

; ,% 7 &

77 7 & L 77

7!7 1 ( 7 7-2 '

0 (

,% ,%


(68)

/ ( 1 7 72 " " 0 !

" ' " ( 0 1 7 2

" " 0 ,%

: <

" '

! " " " 1

,% " 2 0

" # "

0 "

" "

1 "

( "

" 2

; ,% " ( 0

" ( " # "

1 2 " $ "


(69)

,% " "

- 5 # 4 7 ( ') # $ $ # ( )

; % 7 !77 1

! 7 L !77 2 7!77 1 (

7 7-2 # 0 %

G #

" ; 1 7 2 " 0

#

/ ( 1 7 72 5 "

5 0 1 7 72 " " 0 " (

" "

" "

8 "

"

# 1 77& ) + 2

-"

" " , 8

" 0 " "

" "


(70)

"

" " "

"

5 # $ ! ('2 ) # $ $ # ( )

; %6/ - 77 1

- L 77 2 7!777 1 (

7!7-2 # 0 %6/

G # "

" ! / ! 1 7 2 /

1 7 2 " "

0 " #

" "


(71)

* '

3 * $

!

! !

" " 7

" , $

7 < 7 # "

)

: " 8/>

1 G2

" ,

$ 7 < 7 #

<7 & < <7 & +

7! "

" -@! #7

: " ,% !

1 G2

" , $

7 < 7 #

7 < 7 & 7!7

( " " -@!


(72)

: " % "

1 G2

" , $

7 < 7 #

- < 7 7!77

( " " -@!

#

" %6/

"

G " "

, $ 7 < 7 #

7 <

-7!777 (

" " -@! #

- ' ( ! 18/>2! 1 ,%2!

1 %2 1%6/2

1 G2

" , $ 7 < 7

# =< +

7!777 (

" " -@! #

-0


(73)

' %6/ "

" " 0 %6/

" " #

0 %6/ "

" ' %6/

" !

3 "

/ * "

) ! "

<

18/>2! 1 ,%2! 1 %2

1%6/2 " "


(74)

"

*

" ! " "

* "

" "

" ! "


(75)

8 ( /

# " "

# " ("

Teori sinyal mengemukakan tentang bagaimana seharusnya sebuah perusahaan memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan.

! Brigham dan Houston (2007 : 441)"

Sinyal merupakan tindakan manajemen perusahaan untuk memberikan informasi kepada manajemen mengenai kondisi perusahaan. Sinyal dapat berupa informasi mengenai apa yang sudah dilakukan oleh manajemen untuk merealisasikan keinginan pemilik.

Informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan merupakan hal yang penting karena pengaruhnya terhadap keputusan investasi pihak diluar perusahaan. Informasi tersebut penting bagi investor dan pelaku bisnis karena informasi pada hakekatnya menyajikan keterangan, catatan atau gambaran, baik untuk keadaan masa lalu, saat ini maupun masa yang akan datang bagi kelangsungan hidup perusahaan dan bagaimana efeknya pada perusahaan. Pada waktu informasi diumumkan dan semua pelaku pasar sudah menerima informasi tersebut, pelaku pasar terlebih dahulu menginterpretasikan dan menganalisis informasi tersebut

sebagai signal baik ( ) atau signal buruk ( ). Jika pengumuman


(76)

menjelaskan mengapa perusahaan mempunyai dorongan untuk memberikan informasi laporan keuangan pada pihak eksternal. Dorongan perusahaan untuk memberikan informasi karena terdapat asimetri informasi antara perusahaan dan pihak luar karena perusahaan mengetahui lebih banyak mengenai perusahaan dan prospek yang akan datang daripada pihak luar (investor dan kreditor). Kurangnya informasi bagi pihak luar mengenai perusahaan menyebabkan mereka melindungi diri mereka dengan memberikan harga yang rendah untuk perusahaan.

Salah satu jenis informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan yang dapat menjadi signal bagi pihak di luar perusahaan, terutama bagi pihak investor adalah laporan tahunan. Informasi yang diungkapkan dalam laporan tahunan dapat berupa informasi yang berkaitan dengan laporan keuangan dan informasi yang tidak berkaitan dengan laporan keuangan. Laporan tahunan hendaknya memuat informasi yang relevan dan mengungkapkan informasi yang dianggap penting untuk diketahui oleh pengguna laporan baik pihak dalam maupun pihak luar. Semua investor memerlukan informasi untuk mengevaluasi risiko relatif setiap perusahaan sehingga dapat melakukan diversifikasi portofolio dan kombinasi investasi dengan preferensi risiko yang diinginkan. Jika suatu perusahaan ingin sahamnya dibeli oleh investor maka perusahaan harus melakukan pengungkapan laporan keuangan secara terbuka dan transparan.


(77)

# # " /

Teori keagenan merupakan konsep yang menjelaskan hubungan

kontraktual antara dan " Pihak adalah pihak yang

memberikan mandat kepada pihak lain, yaitu untuk melakukan semua

kegiatan atas nama dalam kapasitasnya sebagai pengambil keputusan.

Dalam hubungan keagenan manajer sebagai pihak yang memiliki akses langsung terhadap informasi perusahaan, memiliki asimetris informasi terhadap pihak eksternal perusahaan, seperti kreditor dan investor.

Masalah keagenan antara pemegang saham dengan manajer terjadi apabila manajer tidak memiliki saham mayoritas perusahaan sehingga manajer cenderung bertindak untuk mengejar kepentingan dirinya dan sudah tidak berdasarkan maksimalisasi nilai dalam pengambilan keputusan pendanaan. Kondisi tersebut merupakan konsekuensi dari pemisahan fungsi pengelola dengan fungsi kepemilikan, manajemen tidak menanggung risiko atas kesalahan dalam mengambil keputusan, risiko tersebut sepenuhnya ditanggung pemegang saham . Oleh karena itu, manajemen cenderung melakukan pengeluaran yang bersifat konsumtif dan tidak produktif untuk kepentingan pribadinya, seperti peningkatan gaji dan status. Pemegang saham menginginkan manajer bekerja dengan tujuan memaksimumkan kemakmuran pemegang saham sebaliknya manajer bisa saja bertindak tidak untuk memaksimumkan kemakmuran pemegang saham tetapi memaksimumkan kemakmuran diri sendiri, Syahyunan (2013 : 5). Perbedaan kepentingan tersebut sering sekali membuat beberapa informasi tidak diungkapkan oleh pihak manajemen kepada pihak pemegang saham.


(78)

Untuk memperkecil asimetris informasi, maka pengelolaan perusahaan harus diawasi dan dikendalikan untuk memastikan bahwa pengelolaan dilakukan dengan penuh kepatuhan kepada berbagai peraturan dan ketentuan yang berlaku.

Upaya ini menimbulkan apa yang disebut sebagai ! yang menurut

teori ini harus dikeluarkan sedemikian rupa sehingga biaya untuk mengurangi kerugian yang timbul. Menurut Wachowicz dan Horne (2008 : 460),

"

mencakup biaya untuk pengawasan oleh pemegang saham, biaya yang dikeluarkan oleh manajemen untuk menghasilkan laporan yang transparan, serta biaya audit yang independen dan pengendalian internal. Pengawasan secara total terhadap kegiatan para manajer akan memecahkan masalah keagenan, tetapi dibutuhkan biaya yang mahal dan terkadang kurang efesien. Solusi yang lebih baik adalah memberi satu paket kompensasi berupa gaji tetap ditambah dengan bonus kepemilikan perusahaan jika kinerja mereka baik.

Masalah keagenan juga dapat terjadi antara manajemen dan kreditur atau pemegang obligasi. Konflik antara mereka akan muncul jika manajemen mengambil proyek yang berisiko besar dan juga ketika perusahaan meningkatkan jumlah hutang mencapai tingkatan yang lebih tinggi. Tindakan tersebut akan

meningkatkan risiko perusahaan dan selanjutnya akan menurunkan nilai

pasar hutang/ obligasi yang belum jatuh tempo sehingga kreditur atau pemegang obligasi akan dirugikan.


(79)

# 7 /

Laporan keuangan pada dasarnya merupakan hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan. Laporan keuangan berisikan data data yang menggambarkan keadaan keuangan suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu sehingga pihak pihak yang berkepentingan terhadap perkembangan suatu perusahaan dapat mengetahui keadaan keuangan dari laporan keuangan yang disusun dan disajikan oleh perusahaan. Pihak pihak yang berkepentingan terhadap lapoaran keuangan anatara lain para pemilik perusahaan, manajer perusahaan yang bersangkutan, para kreditur, bankers, investor, karyawan, dan masyarakat.

Menurut Syahyunan (2013 : 25), laporan keuangan adalah produk dari manajemen dalam rangka mempertanggungjawabkan penggunaan sumberdaya dan sumber dana yang dipercayakan kepadanya. Secara umum laporan ini menyediakan informasi tentang posisi keuangan pada saat tertentu, kinerja dan arus kas dalam suatu periode yang ditujukan bagi pengguna laporan keuangan di luar perusahaan untuk menilai dan mengambil keputusan yang bersangkutan dengan perusahaan. Sebagai sumber informasi, laporan keuangan harus disajikan secara wajar, transparan, mudah dipahami, dan dapat diperbandingkan dengan tahun sebelumnya ataupun perusahaan sejenis.

Menurut Warchowicz dan Horne (2008), secara umum ada 2 macam bentuk laporan keuangan yang dihasilkan oleh suatu perusahaan dan juga biasa dianalisis oleh pihak pihak yang berkepentingan, yaitu :


(80)

1. Neraca

Menurut Warchowicz dan Horne (2008 : 128),

# ! ! $

! $ " Neraca merupakan

ringkasan yang menggambarkan posisi keuangan berupa aktiva, kewajiban, dan ekuitas perusahaan Neraca perusahaan disusun berdasarkan persamaan dasar akuntansi, yaitu bahwa kekayaan atau aktiva

sama dengan kewajiban ditambah modal sendiri $

2. Laporan laba rugi

Menurut Warchowicz dan Horne (2008 : 129),

#

! $ " Laporan laba rugi merupakan

ringkasan mengenai penerimaan dan beban perusahaan. Laba rugi bersih adalah selisih antara pendapatan total dengan biaya atau pengeluaran total. Pendapatan mengukur aliran masuk asset bersih (setelah dikurangi utang) dari penjualan barang atau jasa.

Fungsi laporan keuangan menurut Sofyan (2008) dalam Putri (2014) antara lain :

1. Bagi pemilik perusahaan, laporan keuangan berfungsi untuk menilai

kinerja manajemen, melihat posisi keuangan perusahaan dan bagaimana pertumbuhan keuangan perusahaan. Selain itu laporan keuangan juga berfungsi untuk memprediksi kondisi perusahaan dimasa depan.


(81)

2. Bagi manajemen perusahaan, laporan keuangan berfungsi untuk menilai hasil kinerja karyawan dan sebagai alat untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan perusahaan kepada pemegang saham. Laporan keungan juga berfungsi untuk mengevaluasi kebijakan yang lama dan jika diperlukan membuat kebijakan yang baru untuk kemajuan perusahaan.

3. Bagi investor , laporan keuangan dapat digunakan investor untuk menilai

kondisi perusahaan, memprediksi keadaan perusahaan dimasa yang akan

datang sehingga dapat memutuskan apakah investor akan

menginvestasikan dananya diperusahaan atau tidak.

4. Bagi kreditur, dan , laporan keuangan digunakan untuk

menilai kondisi keuangan dan hasil usaha perusahaan baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang, untuk menilai kualitas jaminan kredit/investasi untuk menopang kredit yang akan diberikan, untuk melihat dan memprediksi prospek keuntungan yang mungkin diperoleh dari

perusahaan atau menilai perusahaan dan untuk menilai

kemampuan likuiditas, solvabilitas, rentabilitas perusahaan sebagai dasar dalam pertimbangan keputusan kredit

5. Bagi pemerintah, laporan keuangan digunakan untuk menghitung dan

menetapkan jumlah pajak yang harus dibayar, untuk mengevaluasi kepatuhan peraturan perusahaan terhadap aturan yang ditetapkan dan juga digunakan untuk bahan penyusunan data statistik


(82)

6. Bagi para analis, akademis, dan juga lembaga lembaga pengumpulan data bisnis, laporan keuangan ini penting sebagai bahan atau sumber informasi yang bermanfaat bagi analis, ilmu pengetahuan, dan komoditi informasi.

# & " " /

Untuk mengetahui posisi keuangan suatu perusahaan serta hasil hasil yang telah dicapai oleh perusahaan perlu adanya analisis terhadap laporan keuangan dari perusahaan yang bersangkutan. %

! Warchowicz dan Horne (2008 : 128). Analisis laporan keuangan merupakan seni dalam mengubah data laporan keuangan menjadi informasi yang dapat digunakan untuk mengambil keputusan.

Ada 3 macam laporan keuangan yang pokok yang biasanya dianalisis oleh stakeholders yaitu neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas. Neraca dimaksudkan membantu pihak eksternal untuk menganalisis likuiditas perusahaan, fleksibilitas keuangan, kemampuan operasional, dan kemampuan menghasilkan pendapatan selama periode tertentu. Laporan laba rugi digunakan untuk menganalisis kegiatan perusahaan selama periode tertentu yang merupakan aktivitas rutin atau operasional yang mencakup pendapatan operasional, beban

operasional, dan untung atau rugi " Laporan arus kas digunakan

untuk menganalisis dan memberikan informasi mengenai penerimaan dan pembayaran kas perusahaan selama periode tertentu.


(83)

# 9 " " !

Secara normatif, tujuan keputusan keuangan adalah untuk

memaksimumkan nilai perusahaan. Menurut Suad dan Enny (2007) dalam Putri (2014), nilai perusahaan adalah harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual. Nilai perusahaan merupakan kondisi tertentu yang telah dicapai oleh suatu perusahaan sebagai gambaran dari kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan setelah melalui suatu proses kegiatan selama beberapa tahun, yaitu sejak perusahaan tersebut didirikan sampai dengan saat ini. Meningkatnya nilai perusahaan merupakan sebuah prestasi dari perusahaan tersebut, karena dengan meningkatnya nilai perusahaan, maka kesejahteraan para pemilik juga akan meningkat.

Nilai perusahaan sangat penting karena dengan nilai perusahaan yang tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham. Nilai perusahaan akan tercermin dari harga sahamnya. Harga pasar dari saham perusahaan yang terbentuk antara pembeli dan penjual disaat terjadi transaksi disebut nilai pasar perusahaan karena harga pasar saham dianggap cerminan dari nilai aset perusahaan sesungguhnya. Nilai perusahaan yang dibentuk melalui indikator nilai pasar saham sangat dipengaruhi oleh peluang peluang investasi. Semakin tinggi harga saham semakin tinggi pula nilai perusahaan. Kekayaan pemegang saham dan perusahaan dipresentasikan oleh harga pasar dari saham

yang merupakan cerminan dari keputusan investasi, pendanaan ( ), dan


(84)

perusahaan, sebab dengan nilai yang tinggi menunjukan kemakmuran pemegang saham juga tinggi.

Nilai perusahaan dapat diukur dengan menggunakan Tobin’s Q yang

dikembangkan oleh James Tobin atau dengan menggunakan & '

(PBV). Rasio Tobin’s Q menunjukkan kesempatan bertumbuh perusahaan di masa yang akan datang melalui kebijakan investasinya. Rasio

(PBV) berfungsi untuk mengidentifikasi saham mana yang harganya wajar, terlalu

rendah ( dan terlalu tinggi ( ).

# : / 0 "

# : " 0 "

Investasi berkaitan dengan keputusan untuk mengalokasikan sejumlah dana, dalam suatu waktu tertentu, pada aset tertentu, sehingga investor akan

mendapatkan pengembalian di masa yang akan datang. Menurut Relly Brown

(2012 : 4),

(

! ) !

* " Menurut PSAK Nomor 13 dalam

Standar Akuntansi Keuangan per 1 Oktober 2004, investasi adalah suatu asset yang digunakan perusahaan untuk pertumbuhan kekayaan

melalui distribusi hasil investasi seperti bunga, royalti, dividen dan uang sewa, untuk apresiasi nilai investasi, atau manfaat yang diperoleh melalui hubungan perdagangan. Lebih jauh dijelaskan tentang beberapa pengertian tentang investasi.


(85)

1. Investasi lancar adalah investasi yang dapat segera dicairkan dan dimahsudkan untuk dimiliki selama setahun atau kurang dari setahun. 2. Investasi jangka panjang adalah investasi selain investasi lancar.

3. Investasi properti adalah investasi pada tanah atau bangunan yang tidak digunakan atau dioperasikan oleh perusahaan yang berinvestasi atau perusahaan lain dalam grup yang sama dengan perusahaan yang berinvestasi.

4. Investasi dagang adalah investasi yang ditujukan untuk mempermudah

atau mempertahankan bisnis atau hubungan dagang.

Dengan demikian, investasi dapat didefinisikan sebagai bentuk pengelolaan dana guna memberikan keuntungan dengan cara menempatkan dana tersebut pada alokasi yang diperkirakan akan memberikan tambahan keuntungan.

# : # 1 0 "

Untuk mencapai suatu efektivitas dan efisiensi dalam keputusan maka diperlukan ketegasan akan tujuan yang diharapkan. Begitu pula halnya dalam bidang investasi kita perlu menetapkan tujuan yang hendak dicapai. Menurut Fahmi (2012 : 3) tujuan investasi, yaitu:

1. Terciptanya keberlanjutan ( ) dalam investasi tersebut

2. Terciptanya profit yang maksimum atau keuntungan yang diharapkan

( )

3. Terciptanya kemakmuran bagi para pemegang saham


(86)

# : 7 0 "

Bentuk investasi yang sangat beragam dapat dijadikan sarana investasi. Masing masing dengan ciri tersendiri dengan kandungan risiko dan

harapan yang berbeda beda. Menurut Fahmi (2012 : 4), dalam aktivitasnya investasi pada umumnya dikenal ada dua bentuk, yaitu:

1. Investasi nyata (

Investasi nyata ( ) secara umum merupakan investasi yang

melibatkan aset berwujud, seperti tanah, mesin mesin atau pabrik.

)" Investasi keuangan (

Investasi keuangan ( ) secara umum merupakan

investasi yang melibatkan kontrak tertulis, seperti saham biasa (

) dan obligasi ( )

Perbedaan antara investasi pada dan

adalah tingkat likuiditas dari kedua investasi tersebut. Investasi pada relatif lebih sulit untuk dicairkan karena terbentur pada komitmen jangka panjang antara investor dengan perusahaan. Sementara investasi pada lebih mudah dicairkan karena dapat diperjualbelikan tanpa terikat waktu.

# : & / 0 " !

Keputusan investasi adalah pemahaman hubungan antara return yang diharapkan dan risiko suatu investasi artinya, semakin besar risiko yang harus ditanggung, semakin besar pula tingkat return yang diharapkan, Tandelilin


(87)

(2001:5). Myers (1977) memperkenalkan (IOS) pada studi yang dilakukan dalam hubungannya dengan keputusan investasi. IOS memberi petunjuk yang lebih luas dimana nilai perusahaan tergantung pada pengeluaran perusahaan dimasa yang akan datang. Prospek perusahaan dapat

ditaksir dari (IOS), yang didefinisikan sebagai

kombinasi antara aktiva yang dimiliki ( ) dan pilihan investasi

dimasa akan datang dengan positif.

Gaver (2009 : 109) menyatakan bahwa, kesempatan investasi merupakan nilai perusahaan yang besarnya tergantung pada pengeluaran pengeluaran yang ditetapkan manajemen di masa yang akan datang. Dalam hal ini pilihan pilihan

investasi yang diharapkan akan menghasilkan yang lebih besar.Secara

umum dapat dikatakan bahwa IOS menggambarkan tentang luasnya kesempatan atau peluang investasi bagi suatu perusahaan, namun sangat tergantung pada

pilihan perusahaan untuk kepentingan di masa yang akan datang.

Dengan demikian IOS bersifat tidak dapat diobservasi, sehingga perlu dipilih suatu proksi yang dapat dihubungkan dengan variabel lain dalam perusahaan, misalnya variabel pertumbuhan, variabel kebijkan dan lain lain.

Proksi proksi IOS dapat digolongkan menjadi 3 jenis, yaitu :

1. Proksi IOS berdasar harga ( + )

IOS berdasar harga ( + ) merupakan proksi yang

menyatakan bahwa prospek pertumbuhan perusahaan sebagian dinyatakan dalam harga saham. Proksi yang didasari pada suatu ide yang menyatakan bahwa prospek pertumbuhan perusahaan sebagian dinyatakan dalam harga


(88)

pasar. Proksi yang didasari pada suatu ide yang menyataan bahwa prospek pertumbuhan perusahaan secara parsial dinyatakan dalam harga saham dan perusahaan yang tumbuh akan memiliki nilai pasar yang lebih tinggi secara relatif untuk aktiva aktiva yang dimiliki. IOS yang didasari pada harga akan berbentuk suatu rasio sebagai suatu ukuran aktiva yang dimiliki dan nilai pasar perusahaan.

2. Proksi IOS berdasar investasi ( + )

Proksi IOS berbasis pada investasi ( + ) merupakan

proksi yang percaya pada gagasan bahwa suatu level kegiatan investasi yang tinggi berkaitan secara positif dengan nilai IOS suatu perusahaan.

3. Proksi IOS berdasar varian ( ).

Proksi IOS berbasis pada varian ( ) merupakan

proksi yang mengungkapkan bahwa suatu opsi akan menjadi lebih bernilai jika menggunakan variabilitas ukuran untuk memperkirakan besarnya opsi

yang tumbuh seperti yang mendasari peningkatan aset.

Proksi IOS yang dapat digunakan untuk mengukur keputusan investasi

perusahaan adalah (CATA) dan

(PER). , (PER) merupakan ratio yang menunjukkan

perbandingan antara dengan laba per lembar saham (

). - (CATA) merupakan perbandingan antara aset


(89)

# ; / "1

# ; "

Hutang adalah semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak pihak lain yang belum terpenuhi, dimana hutang ini merupakan sumber dana atau modal suatu perusahaan. Hutang menunjukkan sumber modal yang berasal dari kreditur dan dalam jangka waktu tertentu pihak perusahaan wajib membayar kembali atau wajib memenuhi tagihan yang berasal dari pihak luar tersebut.

Pemenuhan kewajiban ini dapat berupa pembayaran uang, penyerahan barang atau jasa kepada pihak yang telah memberikan pinjaman kepada perusahaan. Dalam pengambilan keputusan mengenai penggunaan hutang, harus dipertimbangkan besarnya biaya tetap berupa bunga yang akan menyebabkan meningkatnya hutang.

# ; # / "2" "

Hutang dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu:

1. Hutang lancar (hutang jangka pendek)

Hutang lancar yaitu kewajiban keuangan perusahaan yang pelunasannya atau pembayarannya akan dilakukan dalam jangka pendek dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan. Hutang lancar meliputi:

a. Hutang dagang adalah semua pinjaman yang timbul


(90)

b. Wesel bayar . adalah promes tertulis dari perusahaan untuk membayar sejumlah uang atas perintah pihak lain pada tanggal tertentu yang akan datang ditetapkan (utang wesel).

c. Penghasilan yang ditangguhkan / adalah penghasilan

yang sebenarnya belum menjadi hak perusahaan. Pihak lain telah menyerahkan uang lebih dahulu menyerahkan uang kepada perusahaan sebelum perusahaan menyerahkan barang atau jasanya.

d. Kewajiban yang masih harus dipenuhi adalah

kewajiban yang timbul karena jasa jasa yang diberikan kepada perusahaan selama jangka waktu tetapi pembayarannya belum dilakukan, misalnya upah, bunga, sewa, pensiun, pajak harta milik dan lain lain.

e. Hutang jangka panjang yang telah jatuh tempo 0

adalah sebagian atau seluruh utang jangka panjang yang menjadi utang jangka pendek karena sudah waktunya untuk dilunasi.

2. Hutang tidak lancar (hutang jangka panjang)

Hutang tidak lancar yaitu kewajiban keuangan yang jangka waktu pembayarannya (jatuh tempo) lebih dari satu tahun sejak tanggal neraca. Klasifikasi hutang jangka panjang adalah sebagai berikut :

a. Hutang hipotek (0 adalah surat tanda berutang

dengan jangka waktu pembayaran yang melebihi satu tahun, di mana pembayarannya dijamin dengan aktiva tertentu misalnya bangunan, tanah, atau perabot.


(91)

b. Hutang obligasi (& ) adalah surat tanda utang yang dikeluarkan di bawah cap segel, yang berisi kesanggupan membayar pokok pinjaman pada tanggal jatuh temponya dan membayar bunganya secara teratur pada setiap interval waktu tertentu yang telah disepakati.

c. Wesel bayar jangka panjang (. + ) adalah wesel

bayar dimana jangka waktu pembayarannya melebihi jangka waktu satu tahun atau melebihi jangka waktu operasi normal.

# : 7 / "1 !

Kebijakan hutang merupakan salah satu bentuk kebijakan pendanaan yang dilakukan oleh manajemen perusahaan dalam memperoleh sumber pendanaan untuk membiayai aktivitas operasional perusahaan. Kebijakan hutang merupakan kebijakan pendanaan yang berasal dari eksternal perusahaan.

Kebijakan hutang suatu perusahaan dapat diukur dengan menggunakan

$ (DER), , dan

(DAR). DER ( $ mencerminkan kemampuan perusahaan dengan

menggunakan seluruh kewajibannya yang ditunjukkan oleh beberapa bagian modal sendiri yang digunakan untuk membayar hutang.

mencerminkan kemampuan seluruh modal yang dimiliki oleh perusahaan untuk

membayar hutang yang dimilikinya. / (DAR) menunjukkan

seberapa besar suatu perusahaan dibiayai oleh hutang atau dengan pengertian lain didefinisikan rasio yang melihat perbandingan total hutang perusahaan yaitu yang


(92)

dihitung dengen membagikan total hutang dengan total aset yang dimiliki perusahaan.

# < / "1 "0" # < " "0"

Dividen merupakan proporsi laba atau keuntungan yang dibagikan kepada pemegang saham. Jumlah yang diperoleh sebanding dengan jumlah lembar saham yang dimiliki pemegang saham dan disesuaikan dengan keuntungan yang diperoleh perusahaan. Nilai dan waktu pembayaran dividen ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan nilai yang dibagikan berkisar antara nol hingga sebesar laba bersih tahun berjalan atau tahun lalu. Dividen diperoleh dari selisih antara nilai realisasi aset perusahaan dikurangi dengan semua kewajibannya.

Pada praktiknya, dividen tidak selalu dibagikan dalam bentuk kas. Adapun bentuk bentuk dividen lainnya adalah :

1. Dividen saham ( ), yaitu dividen yang dibagikan perusahaan

dalam bentuk saham perusahaan sehingga jumlah saham perusahaan menjadi bertambah. Namun demikian arus kas perusahaan tidak terganggu karena perusahaan tidak perlu mengeluarkan kas.

2. Dividen properti ( ), yaitu dividen yang dibagikan dalam

bentuk aktiva lain selain kas atau saham, misalnya aktiva tetap dan surat surat berharga.


(93)

3. Dividen likuidasi ( $ ), yaitu dividen yang diberikan kepada pemegang saham sebagai akibat dilikuidasinya perusahaan.

# < # / "1 "0" !

Kebijakan dividen ( ) adalah kebijakan mengenai apakah

laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi. Kebijakan dividen mengacu kepada pilihan perusahaan apakah akan membagikan dividen dalam bentuk kas ataupun dalam bentuk lainnya, berapa besaran dividen yang akan dibagikan, dan seberapa sering dividen akan dibagikan.

Beberapa faktor yang dapat dan harus dianalisis perusahaan dalam melakukan pendekatan terhadap keputusan dividen adalah sebagai berikut:

1. Kebutuhan dana bagi perusahaan

Semakin besar kebutuhan dana perusahaan berarti semakin kecil kemampuan untuk membayar dividen. Penghasilan perusahaan akan digunakan terlebih dahulu untuk memenuhi kebutuhan dananya (semua proyek investasi yang menguntungkan) kemudian sisanya untuk pembayaran dividen.

2. Likuiditas perusahaan

Likuiditas perusahaan merupakan salah satu pertimbangan utama dalam kebijakan dividen. Dividen merupakan arus kas keluar, semakin besar jumlah kas yang tersedia dan likuiditas perusahaan, semakin besar pula kemampuan perusahaan untuk membayar dividen.


(94)

3. Kemampuan untuk meminjam

Perusahaan yang mempunyai kemampuan yang tinggi untuk mendapatkan pinjaman, hal ini juga merupakan fleksibilitas keuangan yang tinggi sehingga kemampuan untuk membayar dividen juga tinggi. Jika perusahaan memerlukan pendanaan melalui hutang, manajemen tidak perlu mengkhawatirkan pengaruh dividen kas terhadap likuiditas perusahaan.

4. Pembatasan pembatasan dalam perjanjian hutang

Ketentuan perlindungan ( ) dalam suatu perjanjian

hutang sering mencantumkan pembatasan terhadap pembayaran dividen. Pembatasan ini digunakan oleh para kreditur untuk menjaga kemampuan perusahaan tersebut membayar hutangnya. Apabila pembatasan ini dilakukan, maka manajemen perusahaan dapat menyambut baik pembatasan dividen yang dikenakan para kreditur, karena dengan demikian manajemen tidak harus mempertanggungjawabkan penahanan laba kepada para pemegang saham.

5. Pengendalian perusahaan

Apabila suatu perusahaan membayar dividn yang sangat besar, maka perusahaan mungkin menaikkan modal di waktu yang akan datang melalui penjualan sahamnya untuk membiayai kesempatan investasi yang menguntungkan. Dengan bertambahnya jumlah saham yang beredar, ada kemungkinan kelompok pemegang saham tertentu tidak lagi dapat


(1)

4. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, S.E, M.Si dan Ibu Dra. Friska Sipayung, M.Si selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

5. Ibu Dr. Khaira Amalia Fachrudin, SE.AK, MBA, MAPPI (Cert) selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan cinta, kasih sayang, dan pengorban yang memotivasi semangat penulis. Terima kasih juga untuk bimbingan dan saran yang banyak membantu penulis dalam mengerjakan skripsi ini.

6. Ibu Beby Kendida Hsb, S.E, M.Si selaku Dosen Pembaca Penilai yang telah banyak memberikan saran dalam penulisan dan perbaikan skripsi ini.

7. Seluruh Dosen dan Pegawai Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Sumatera Utara untuk segala jasa(jasanya selama masa perkuliahan.

8. Adik terkasih, Andriano Sinaga, atas doa dan dukungan yang diberikan yang sangat menguatkan dan membakar semangat untuk menjalani kehidupan dengan lebih baik.

9. Sahabat – sahabat penulis Samuel Putra, Setia Lestari, Freddy Sitorus, Dewi Masdalena, Diky Asyfariyal, Fretty Sitohang, Willy Apriadi dan Netty Manullang. Terima kasih untuk persahabatan yang indah dan suka duka yang telah kita lewati bersama selama masa perkuliahan.

10. Sahabat sepermainan, Isnawati Sihaloho dan Maria Santi, untuk pengertian dan pengorbanan yang tulus untuk penulis selama ini.


(2)

11. Tetangga kamar, Witty Sinaga, S.Kom, Egritha Tampubolon, dan Elsa Novrida, untuk canda tawa yang menghibur di saat(saat masa sulit pengerjaan skripsi ini.

12. Sahabat dahsyat, Gita Siburian, Riani Sihombing, Maria Manik, dan Endang Situmorang untuk pengertian dan motivasi yang selalu menguatkan penulis 13. Sahabat bertumbuh dalam Kristus, Saputra Turnip dan Admiron Siburian,

S.E untuk doa dan dukungan yang diberikan kepada penulis.

14. Tim Sosial Project Danone, Surplus Creator, Tuti Sri Endrawati, Jefri Parulian dan Marconi Sitompul untuk doa, dukungan, pengertian dan pengorbanan selama ini.

15. Teman – teman Manajemen 2012, terima kasih untuk kenangan yang indah saat – saat kita belajar dan bertumbuh bersama di kampus tercinta.

16. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang turut mendukung dan memberi semangat dalam penyelesaian skripsi ini.

Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan peneliti dan lainnya. Terima kasih.

Medan, Desember 2015 Penulis


(3)

8888888888888888888888111 "

2 88888888888888888888881 ""

8888888888888888881 """

888888888888888888881111111 *"

8888888888888888888111 *"""

3 888888888888888888111 "9

88888888888888888

1.1. Latar Belakang Masalah ………. 1

1.2. Perumusan Masalah ……… 12

1.3. Tujuan Penelitian ……… 13

1.4. Manfaat Penelitian ……….. 14

888888888888881 : 2.1 Landasan Teori ... 15

2.1.1. Teori Signal ( ) ………... 15

2.1.2. Teori Keagenan ( ) ……… 17

2.1.3. Laporan Keuangan ………... 19

2.1.4. Analisis Laporan Keuangan ………. 22

2.1.5. Nilai Perusahaan ………... 23

2.1.6. Keputusan Investasi ………. 24

2.1.7. Kebijakan Hutang ………. 29

2.1.8. Kebijakan Dividen ………... 32

2.1.9. Profitabilitas ………. 38

2.2. Penelitian Terdahulu ……….. 41

2.3. Kerangka Konseptual ………. 47

2.4. Hipotesis ………. 49


(4)

3.4 Definisi Operasional ………... 52

3.5 Populasi dan Sampel ……….. 56

3.6 Jenis dan Sumber Data ………... 57

3.7 Metode Pengumpulan Data ……… 58

3.8 Metode Analisis Data ………. 58

3.8.1 Uji Asumsi Klasik ……….. 58

3.8.2 Analisis Regresi Berganda ………. 61

3.8.3 Pengujian Hipotesis ……… 62

3 11111111111111111111111111111111111111111111 63 4.1 Hasil Penelitian ... 63

4.1.1 Gambaran Umum ... 63

4.1.1.1 Gambaran Umum Bursa Efek Indonesia ... 63

4.1.1.2 Gambaran Umum Perusahaan ... 66

4.1.2 Analisis Deskriptif ... 82

4.1.3 Uji Asumsi Klasik ... 88

4.1.3.1 Uji Normalitas ... 88

4.1.3.2 Uji Heterokedastisitas ... 91

4.1.3.3 Uji Autokolerasi ... 92

4.1.3.4 Uji Multikolinearitas ... 93

4.1.4 Analisis Regresi Berganda ... 94

4.1.5 Pengujian Hipotesis ... 95

4.1.5.1 Uji Simultan (F(Test) ... 95

4.1.5.2 Uji Parsial (t(Test) ... 96

4.2 Pembahasan ... 98

3 1111111111111111111111111111111111111111111111 104 5.1 Kesimpulan ... 104

5.2 Saran ... 106 0 & ' 111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111 108 7)"& 111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111 112


(5)

/1 +%$ . $ +%$ $1 1.1. Total Aset, Total Hutang, (EAT) dan

(PBV) ... 6

2.1. Penelitian – Penelitian Terdahulu ………... 42

3.1. Operasionalisasi Variabel ………... 53

3.2 Kriteria Populasi Sasaran ……… 54

3.3. Perusahaan Sampel Penelitian ……… 55

4.1. Total Asset Grow (TAG) ... 82

4.2. Debt to Equity Ratio (DER) ... 83

4.3. Dividen Payout Ratio (DPR) ... 85

4.4. Return on Asset (ROA) ... 86

4.5. Price Book Value (PBV) ... 87

4.6. Pendekatan Kolmogorv(Smirnov ... 90

4.7. Hasil Uji Glejser ... 92

4.8. Autokorelasi ... 92

4.9. Multikolinearitas ... 93

4.10. Uji Simultan (F(Test) ... 95


(6)

3

/1 7+ & . $ $1

2.1 Kerangka Konseptual ………... 47

4.1 Pendekatan Histogram ... 89

4.2 Pendekatan Grafik ... 89


Dokumen yang terkait

Pengaruh Likuiditas, Profitabilitas, Kebijakan Hutang, dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014

1 12 93

PENDAHULUAN Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Kebijakan Dividen, Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada Perusahaan Real Estate and Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2012).

0 3 9

PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN HUTANG, KEBIJAKAN INVESTASI DAN PROFITABILITAS PADA NILAI PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011-2014 - Perbanas Institutional Repository

0 0 17

PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN HUTANG, KEBIJAKAN INVESTASI DAN PROFITABILITAS PADA NILAI PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011-2014 - Perbanas Institutional Repository

0 0 18

PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN HUTANG, KEBIJAKAN INVESTASI DAN PROFITABILITAS PADA NILAI PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011-2014 - Perbanas Institutional Repository

0 0 10

PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN HUTANG, PROFITABILITAS, KEPUTUSAN INVESTASI TERHADAP NILAI PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2012-2014 - Perbanas Institutional Repository

0 0 20

PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN HUTANG, PROFITABILITAS, KEPUTUSAN INVESTASI TERHADAP NILAI PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2012-2014 - Perbanas Institutional Repository

0 0 17

PENGARUH KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN, KEBIJAKAN DIVIDEN DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PROPERTI REAL ESTATE PERIODE 2012-2016

0 0 15

PENGARUH PROFITABILITAS, KEBIJAKAN HUTANG DAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011 - 2014

0 2 106

PENGARUH KEBIJAKAN UTANG, PROFITABILITAS, DAN KESEMPATAN INVESTASI TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN PROPERTI DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011- 2013

0 0 15