kondisi lahan di DAS terkait ada tidak adanya kecenderungan lahan tersebut terdegradasi dari waktu ke waktu.
Monev penggunaan lahan terhadap indikator bentuk erosi yang lain yang berupa gerak masa tanah, seperti tanah longsor, perlu dilakukan tersendiri karena
dari pengamatan lapangan menunjukkan bahwa tanah longsor memiliki dampak baik di tempat kejadiannya
on site
maupun di hilirnya
off site
, yang dapat menyebabkan kerugian yang cukup besar baik materiil maupun jiwa. Ancaman
bencana gerak masa tanah berupa tingkat kerentanan tanah longsor KTL di DAS harus dideteksi dimonitor secara dini, sehingga kemungkinan kerugian akibat
bencana yang ditimbulkan dapat ditekan sekecil mungkin.
A. Teknik Pengumpulan Data
1. Persiapan
a. Pembentukan Tim Kerja
Tim merupakan staf teknis dan fungsional BPDAS dengan bidang keahlian kehutanan manajemen hutan dan pengelolaan DAS, pertanian tanah
dan pengelolaan lahan, dan geografi geomorfologi dan penginderaan jauh
b. Persiapan administrasi:
Surat tugas bagi pelaksana untuk kegiatan survei lapangan, serta kegiatan konsultasi, koordinasi, dan penggalian data dan informasi dari
parapihak instansi terkait Bakosurtanal, PU-Tata ruang, Baplan BPKH, LAPAN, Bappeda, Bapedalda, Pertanian-Kehutanan, dll.
c. Sarana pendukung
I nventarisasi jenis-jenis bahan dan peralatan yang ada di kantor terkait dengan kegiatan yang akan dilakukan untuk pelaksanaan lapangan,
seperti peta-peta dan alat-alat yang diperlukan. 2.
Bahan dan Alat a.
Peta DAS Sub DAS peta penutupan lahan, penggunaan lahan, pengelolaan halan, kawasan hutan, kemiringan lahan, bentuk lahan,
geologi, tanah, rencana tata ruang wilayah, sebaran hujan erosivitas
40
b. Citra satelit jenis dan waktu pengambilannya untuk pemutakhiran data
liputan lahan dan informasi dasar pada penyusunan peta tematik penutupan lahan.
c. Perangkat GI S SI G sebagai alat bantu dalam analisis data dan peta
d. Peralatan survey lapangan bor tanah, kertas pH, larutan H
2
SO
4
, meteran, teropong,
abneylevel
, kompas, pisau, kamera, timbangan lapangan. e.
Blanko pengamatan tanah, penutupan lahan aktual, pengelolaan lahan, morfoerosi, fisiografi lahan geomorfologi, geologi batuan sebagaimana
Tabel 19 berikut :
Tabel 19. Blanko pengamatan tanah, penutupan dan pengelolaan lahan, topografi, geomorfologi, dan geologi
DAS
SubDASSub-subDAS
: . . . . . . . . . Unit Lahan
No
:
No Parameter Sub
Parameter Nilai
Keterangan 1 Tanah
a. Jenis b.
Tekstur c. Kedalaman solum cm
d. Kedalaman regolit m e. Nilai K
f. Kelas kemampuan lahan 2
Penutupan pengelolaan lahan
a. Jenis penutupan b. Pola tanam
c. Luas vegetasi permanen ha d.
Jenis pengelolaan
e. Nilai CxP f. Kebutuhan air ET, mm
3 Topografi a. Kemiringan lereng
b. Nilai LS 4 Geomorfologi
a. Bentuk lahan landform 5 Geologi
a. Struktur geologi b. Jenis batuan dasar
c. Keberadaan patahansesar gawir
41
3. Penetapan Sasaran Lokasi
Lokasi sasaran kegiatan monev lahan adalah wilayah lahan DAS dari satuan DTA, DAS, Sub DAS, dan atau Sub-sub DAS DAS Mikro yang
merupakan bagian dari DAS prioritas yang ada didalam satu wilayah administrasi kabupaten.
4. Metode Pengumpulan Data
Data yang diperlukan untuk mendukung monitoring kriteria penggunaan lahan DAS meliputi indikator-indikator :
a. I ndeks penutupan lahan oleh vegetasi I PL
b. Kesesuaian penggunaan lahan KPL
c. Tingkat Erosi-I ndeks Erosi I E
d. Pengelolaan lahan PL
e. Kerawanan tanah longsor KTL.
Pengumpulan data kriteria lahan diawali dengan membagi peta DAS Sub DAS menjadi peta satuan lahan unit lahan yang merupakan hasil
overlay tumpangsusun dari peta bentuk lahan, peta tanah, peta kelas lereng, dan peta penutupan lahan aktual. Peta ”unit lahan” DAS Sub DAS
adalah satuan analisis untuk menghitung parameter-parameter lahan seperti I PL, KPL, I E, PL, dan KTL sebagaimana diuraikan pada Gambar 5 dan Gambar
6. Data yang perlu dihimpun untuk monev kerentanan tanah longsor
KTL meliputi hujan harian, lereng, jenis geologi, keberadaan sesar gawir patahan, tanah kedalaman regolit, penutupan lahan, kepadatan
pemukiman, dan keberadaan prasarana jalan.
42
Dari Petunjuk Teknis Klasifikasi Kemampuan
Penggunaan Lahan
Dari Petunjuk Teknis Klasifikasi Kemampuan
Penggunaan Lahan
Gambar 5. Skema Proses Penilaian Klasifikasi Kemampuan Lahan
PETA LAND USE
Satuan Peta Tanaman Semusim
Satuan Peta Campuran
Satuan Peta Pekarangan
Satuan Peta Hutan Rakyat
Satuan Peta Agroforestry
Kebun Campuran Satuan Peta
Kawasan Hutan KPL KLAS V
KPL KLAS VIII
Tidak dicandra karena bisa diterapkan dimana saja
IKPL 1
IKPL 2
IKPL : INDEKS KEMAMPUAN PENGGUNAAN LAHAN
PARAMETER INDEKS KEMAMPUAN PENGGUNAAN LAHAN IKPL
IKPL 1 = Σ Luas Penggunaan Lahan Tan. Semusim yang Sinkron dengan Klas KPL V x 100 Σ Luas Klas KPL V
IKPL 2 = Σ Luas Penggunaan Lahan Tan. Keras, HR, Kebun Campur, Pekarangan yg Sinkron dg Klas KPL VIII x 100 Σ Luas Klas KPL VIII
IKPL TERTIMBANG IKPL = IKPL1 + IKPL2 + … +IKPLn
n x 100 n = total unit lahan
43
PETA LAND USE
Satuan Peta
Satuan Peta
Komoditi Komoditi
Komoditi Komoditi
Komoditi Komoditi
KRITERIA KESESUAIAN
PENGGUNAAN LAHAN UNTUK
KOMODITI 1 Æ n
IKPL 1 Æ n
n = jumlah jenis komoditi IKPL = Indeks Kesesuaian Penggunaan Lahan
Gambar 6. Skema Penilaian Monev Kesesuaian Penggunaan Lahan KPL
IKPL : INDEKS KESESUAIAN PENGGUNAAN LAHAN
PARAMETER
IKPL : KESESUAIAN PENGGUNAAN LAHAN
IKPL = Σ Luas Satuan Peta Komoditi yang Sesuai dg Kesesuaian Penggunaan Lahan x100
Σ Luas Satuan Peta Komoditi
IKPL TERTIMBANG
IKPL = IKPL 1 + IKPL 2 … IKPL n
n x 100
n = jumlah unit lahan
44
B. Teknik Analisis Data