Teknik Pengumpulan Data Index of /ProdukHukum/kehutanan L P04 09 RLPS

kondisi lahan di DAS terkait ada tidak adanya kecenderungan lahan tersebut terdegradasi dari waktu ke waktu. Monev penggunaan lahan terhadap indikator bentuk erosi yang lain yang berupa gerak masa tanah, seperti tanah longsor, perlu dilakukan tersendiri karena dari pengamatan lapangan menunjukkan bahwa tanah longsor memiliki dampak baik di tempat kejadiannya on site maupun di hilirnya off site , yang dapat menyebabkan kerugian yang cukup besar baik materiil maupun jiwa. Ancaman bencana gerak masa tanah berupa tingkat kerentanan tanah longsor KTL di DAS harus dideteksi dimonitor secara dini, sehingga kemungkinan kerugian akibat bencana yang ditimbulkan dapat ditekan sekecil mungkin.

A. Teknik Pengumpulan Data

1. Persiapan a. Pembentukan Tim Kerja Tim merupakan staf teknis dan fungsional BPDAS dengan bidang keahlian kehutanan manajemen hutan dan pengelolaan DAS, pertanian tanah dan pengelolaan lahan, dan geografi geomorfologi dan penginderaan jauh b. Persiapan administrasi: Surat tugas bagi pelaksana untuk kegiatan survei lapangan, serta kegiatan konsultasi, koordinasi, dan penggalian data dan informasi dari parapihak instansi terkait Bakosurtanal, PU-Tata ruang, Baplan BPKH, LAPAN, Bappeda, Bapedalda, Pertanian-Kehutanan, dll. c. Sarana pendukung I nventarisasi jenis-jenis bahan dan peralatan yang ada di kantor terkait dengan kegiatan yang akan dilakukan untuk pelaksanaan lapangan, seperti peta-peta dan alat-alat yang diperlukan. 2. Bahan dan Alat a. Peta DAS Sub DAS peta penutupan lahan, penggunaan lahan, pengelolaan halan, kawasan hutan, kemiringan lahan, bentuk lahan, geologi, tanah, rencana tata ruang wilayah, sebaran hujan erosivitas 40 b. Citra satelit jenis dan waktu pengambilannya untuk pemutakhiran data liputan lahan dan informasi dasar pada penyusunan peta tematik penutupan lahan. c. Perangkat GI S SI G sebagai alat bantu dalam analisis data dan peta d. Peralatan survey lapangan bor tanah, kertas pH, larutan H 2 SO 4 , meteran, teropong, abneylevel , kompas, pisau, kamera, timbangan lapangan. e. Blanko pengamatan tanah, penutupan lahan aktual, pengelolaan lahan, morfoerosi, fisiografi lahan geomorfologi, geologi batuan sebagaimana Tabel 19 berikut : Tabel 19. Blanko pengamatan tanah, penutupan dan pengelolaan lahan, topografi, geomorfologi, dan geologi DAS SubDASSub-subDAS : . . . . . . . . . Unit Lahan No : No Parameter Sub Parameter Nilai Keterangan 1 Tanah a. Jenis b. Tekstur c. Kedalaman solum cm d. Kedalaman regolit m e. Nilai K f. Kelas kemampuan lahan 2 Penutupan pengelolaan lahan a. Jenis penutupan b. Pola tanam c. Luas vegetasi permanen ha d. Jenis pengelolaan e. Nilai CxP f. Kebutuhan air ET, mm 3 Topografi a. Kemiringan lereng b. Nilai LS 4 Geomorfologi a. Bentuk lahan landform 5 Geologi a. Struktur geologi b. Jenis batuan dasar c. Keberadaan patahansesar gawir 41 3. Penetapan Sasaran Lokasi Lokasi sasaran kegiatan monev lahan adalah wilayah lahan DAS dari satuan DTA, DAS, Sub DAS, dan atau Sub-sub DAS DAS Mikro yang merupakan bagian dari DAS prioritas yang ada didalam satu wilayah administrasi kabupaten. 4. Metode Pengumpulan Data Data yang diperlukan untuk mendukung monitoring kriteria penggunaan lahan DAS meliputi indikator-indikator : a. I ndeks penutupan lahan oleh vegetasi I PL b. Kesesuaian penggunaan lahan KPL c. Tingkat Erosi-I ndeks Erosi I E d. Pengelolaan lahan PL e. Kerawanan tanah longsor KTL. Pengumpulan data kriteria lahan diawali dengan membagi peta DAS Sub DAS menjadi peta satuan lahan unit lahan yang merupakan hasil overlay tumpangsusun dari peta bentuk lahan, peta tanah, peta kelas lereng, dan peta penutupan lahan aktual. Peta ”unit lahan” DAS Sub DAS adalah satuan analisis untuk menghitung parameter-parameter lahan seperti I PL, KPL, I E, PL, dan KTL sebagaimana diuraikan pada Gambar 5 dan Gambar 6. Data yang perlu dihimpun untuk monev kerentanan tanah longsor KTL meliputi hujan harian, lereng, jenis geologi, keberadaan sesar gawir patahan, tanah kedalaman regolit, penutupan lahan, kepadatan pemukiman, dan keberadaan prasarana jalan. 42 Dari Petunjuk Teknis Klasifikasi Kemampuan Penggunaan Lahan Dari Petunjuk Teknis Klasifikasi Kemampuan Penggunaan Lahan Gambar 5. Skema Proses Penilaian Klasifikasi Kemampuan Lahan PETA LAND USE Satuan Peta Tanaman Semusim Satuan Peta Campuran Satuan Peta Pekarangan Satuan Peta Hutan Rakyat Satuan Peta Agroforestry Kebun Campuran Satuan Peta Kawasan Hutan KPL KLAS V KPL KLAS VIII Tidak dicandra karena bisa diterapkan dimana saja IKPL 1 IKPL 2 IKPL : INDEKS KEMAMPUAN PENGGUNAAN LAHAN PARAMETER INDEKS KEMAMPUAN PENGGUNAAN LAHAN IKPL IKPL 1 = Σ Luas Penggunaan Lahan Tan. Semusim yang Sinkron dengan Klas KPL V x 100 Σ Luas Klas KPL V IKPL 2 = Σ Luas Penggunaan Lahan Tan. Keras, HR, Kebun Campur, Pekarangan yg Sinkron dg Klas KPL VIII x 100 Σ Luas Klas KPL VIII IKPL TERTIMBANG IKPL = IKPL1 + IKPL2 + … +IKPLn n x 100 n = total unit lahan 43 PETA LAND USE Satuan Peta Satuan Peta Komoditi Komoditi Komoditi Komoditi Komoditi Komoditi KRITERIA KESESUAIAN PENGGUNAAN LAHAN UNTUK KOMODITI 1 Æ n IKPL 1 Æ n n = jumlah jenis komoditi IKPL = Indeks Kesesuaian Penggunaan Lahan Gambar 6. Skema Penilaian Monev Kesesuaian Penggunaan Lahan KPL IKPL : INDEKS KESESUAIAN PENGGUNAAN LAHAN PARAMETER IKPL : KESESUAIAN PENGGUNAAN LAHAN IKPL = Σ Luas Satuan Peta Komoditi yang Sesuai dg Kesesuaian Penggunaan Lahan x100 Σ Luas Satuan Peta Komoditi IKPL TERTIMBANG IKPL = IKPL 1 + IKPL 2 … IKPL n n x 100 n = jumlah unit lahan 44

B. Teknik Analisis Data