Ciri-Ciri Fisiologi Kelap A. Daun Perkembangbiakan Kelapa Sawit

Gambar 1. Buah Kelapa S Kelapa sawit termasuk tumbuhan po dapat mencapai 24 meter. Bunga berupa tandan, serta bercabang ba kecil dan apabila masak, be kehitaman. Daging buahnya padat. D buahnya mengandung minyak. M digunakan sebagai bahan minyak dan lilin. Ampasnya dimanfaatkan ternak, khususnya sebagai sala pembuatan makanan ayam. digunakan sebagai bahan bakar dan Tanaman kelapa sawit secara umum rata-rata 20 – 25 tahun. Pada tiga disebut sebagai kelapa sawit m dikarenakan kelapa sawit te menghasilkan buah. Kelapa sawit pada usia empat sampai enam tahun tujuh sampai sepuluh tahun disebut matang the mature periode, diman tersebut mulai menghasilkan buah Fresh Fruit Bunch. Tanaman kel usia sebelas sampai dua puluh mengalami penurunan produksi bua Dan terkadang pada usia 20-25 kelapa sawit mati. Semua kompon dapat dimanfaatkan secara maksim memiliki daging dan biji sawit k daging sawit dapat diolah menjad palm oil sedangkan buah sawit dio kernel palm. Ekstraksi CPO r sedangkan PK 2.5. Sementara itu sawit dapat dipergunakan sebagai ba uap. Minyak sawit dapat dipergunak makanan dan industri melalui pros penjernihan dan penghilangan bau Refined, Bleached and Deodoriz Disamping itu CPO dapat diuraikan minyak sawit padat RBD Stear produksi minyak sawit cair RBD Olein terutama dipergunakan un minyak goreng. Sedangkan RBD S dipergunakan untuk margarin d disamping untuk bahan baku indu deterjen. Pemisahan CPO da menghasilkan oleokimia dasar ya asam lemak dan gliserol. Secara kes a Sawit pohon. Tingginya ga dan buahnya banyak. Buahnya berwarna merah . Daging dan kulit Minyaknya itu k goreng, sabun, n untuk makanan lah satu bahan Tempurungnya n arang. um waktu tumbuh ga tahun pertama muda, hal ini tersebut belum mulai berbuah un. Dan pada usia ut sebagi periode ana pada periode h tandan segar elapa sawit pada uh tahun mulai uah tandan segar. 5 tahun tanaman onen buah sawit imal. Buah sawit kernel, dimana jadi CPO crude iolah menjadi PK rata-rata 20 itu cangkang biji bahan bakar ketel akan untuk bahan oses penyulingan, au atau RBDPO rized Palm Oil . an untuk produksi arin dan untuk BD Olein. RBD untuk pembuatan Stearin terutama dan shortening, dustri sabun dan dan PK dapat yang terdiri dari eseluruhan proses penyulingan minyak sawit menghasilkan 73 olein, 21 s Palm Fatty Acid Distillate dan Klasifikasi kelapa sawit adalah s Divisi : Spermatophy Sub divisi : Angiosperm Kelas : Dicotyledon Keluarga : Palmaceae Sub keluarga : Cocoideae Genus : Elaeis Spesies : Elaeis guine Spesies lain dari genus Elaeis ad yang dikenal sebagai sawit Ame varietas unggul yang ditanam adala Tenera.

2.1.2. Ciri-Ciri Fisiologi Kelap A. Daun

Daunnya merupakan daun berwarna hijau tua dan pelepa lebih muda. Penampilannya sa tanaman salak, hanya saja deng terlalu keras dan tajam. B. Batang Batang tanaman diselimuti bek umur 12 tahun. Setelah umur yang mengering akan terlepas mirip dengan tanaman kelapa. C. Akar Akar serabut tanaman kelapa bawah dan samping. Selain beberapa akar napas yang tum samping atas untuk mendapatkan D. Bunga Bunga jantan dan betina terp waktu pematangan berbeda seh terjadi penyerbukan sendiri. Bun bentuk lancip dan panjang seme terlihat lebih besar dan mekar. E. Buah Buah sawit mempunyai war hitam, ungu, hingga merah ter digunakan. Buah bergerombol muncul dari tiap pelepah. Buah terdiri dari tiga lapisan: a Eksoskarp, bagian kuli kemerahan dan licin. b Mesoskarp, serabut buah c Endoskarp, cangkang pelin Inti sawit merupakan endosp dengan kandungan minyak inti b it tersebut dapat stearin, 5 PFAD an 0.5 buangan. h sebagai berikut : hyta mae onae neensis Jacq. adalah E. melanococca erika Latin. Beberapa alah: Dura, Pisifera dan apa Sawit n majemuk. Daun pah berwarna sedikit sangat mirip dengan ngan duri yang tidak ekas pelepah hingga ur 12 tahun pelepah as sehingga menjadi a sawit mengarah ke n itu juga terdapat umbuh mengarah ke an tambahan aerasi. rpisah dan memiliki ehingga sangat jarang unga jantan memiliki mentara bunga betina arna bervariasi dari tergantung bibit yang l dalam tandan yang lit buah berwarna lindung inti osperm dan embrio i berkualitas tinggi. TeknikA 27

2.1.3. Perkembangbiakan Kelapa Sawit

Kelapa sawit berkembang biak dengan cara generatif. Buah sawit matang pada kondisi tertentu embrionya akan berkecambah menghasilkan tunas plumula dan bakal akar radikula. Kelapa sawit memiliki banyak jenis, berdasarkan ketebalan cangkangnya kelapa sawit dibagi atas : Dura Persentase mesocarp terhadap buah bervariasi 35 – 50 dan dijumpai ada yang mencapai 60. Tebal cangkang 2 – 8 mm, mempunyai lingkar serabut disekelilingnya, biji besar 17 – 18. Pisifera Dengan karakteristik tidak mempunyai cangkang digantikan oleh lingkar serabut dikelilingi inti. Karena tidak ada cangkang, persentase mesocarp terhadap buah sangat besar dan rendemen minyak juga sangat tinggi. Tenera Tenera merupakan hasil persilangan Dura dan Pisifera . Tenera mempunyai karakteristik gabungan dari kedua induknya. Tebal cangkang 0.5 – 4 mm, mempunyai cincin serabut disekeliling biji. Rasio mesocarp terhadap buah sangat tinggi 60 - 90 yang menghasilkan tandan relatif lebih banyak dibandungkan Dura, dengan rendemen 22 - 24. Jenis ini dianggap bibit unggul sebab melengkapi kekurangan masing-masing induk dengan sifat cangkang buah tipis namun bunga betinanya tetap fertil. Beberapa tenera unggul persentase daging perbuahnya dapat mencapai 90 dan kandungan minyak pertandannya dapat mencapai 28. Dari ketiga varietas tersebut maka untuk kebanyakan kebun memilih varietas Dura dan Tenera. Varietas ini dipilih karena perbandingan antara daging buah, serat , cangkang dan inti dapat dimanfaatkan secara optimal di pabrik.

2.1.4. Hasil Kelapa Sawit Bagian yang paling utama untuk diolah dari kelapa