Tidak dapat digunakan secara optimal;

22 2 Penghapusan barang berupa tanah dan atau bangunan berdasarkan pertimbangan sebagai berikut: a. Rusak berat, terkena bencana alam force majeure;

b. Tidak dapat digunakan secara optimal;

c. Terkena planologi kota; d. Penyatuan lokasi dalam rangka efisiensi dan memudahkan koordinasi; e. Pertimbangan dalam rangka pelaksanaan rencana strategis Hankam; f. Kebutuhan organisasi karena perkembangan tugas; 3 Penghapusan barang selain tanah dan atau bangunan berdasarkan pertimbangan sebagai berikut: a. Pertimbangan teknis, antara lain: 1 secara fisik barang tidak dapat digunakan karena rusak dan tidak ekonomis bila diperbaiki; 2 secara teknis tidak dapat digunakan lagi akibat modernisasi; 3 telah melampaui batas waktu kegunaannyakadaluwarsa; 4 karena penggunaan mengalami perubahan dasar spesifikasi; 5 selisih kurang dalam timbangan ukuran disebabkan penggunaansusut dalam peyimpananpengangkutan. b. Pertimbangan ekonomis, antara lain: 1 karena berlebih; 2 karena biaya operasional dan pemeliharaannya lebih besar dari manfaat yang diperoleh. c. Karena hilangkekurangan perbendaharaan atau kerugian yang disebabkan: 1 kesalahan atau kelalaian Penyimpan Barangpengurus barang; 2 diluar kesalahankelalaian penyimpan barangpengurus barang: 3 mati, bagi tanaman atau hewanternak: 4 karena kecelakaan atau alasan tidak terduga force majeure. Pasal 67 Penghapusan barang milik daerah meliputi: a. Penghapusan dari daftar barang pengguna danatau kuasa pengguna; b. Penghapusan dari daftar barang milik daerah. Pasal 68 1 Penghapusan barang milik daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 67 huruf a, dilakukan dalam hal barang milik daerah dimaksud sudah tidak berada dalam penguasaan pengguna danatau kuasa pengguna. 2 Penghapusan barang milik daerah sebagaimana dimaksud dalam pasal 67 huruf b, dilakukan dalam hal barang milik daerah dimaksud sudah beralih kepemilikannya, terjadi pemusnahan atau karena sebab-sebab lain. 3 Penghapusan sebagaimana dimaksud pada ayat 1, dilaksanakan dengan keputusan pengelola atas nama Bupati. 23 4 Penghapusan sebagaimana dimaksud pada ayat 2, dilaksanakan oleh Bupati. Pasal 69 1 Penghapusan barang milik daerah dari daftar barang pengguna dan atau kuasa pengguna dalam hal barang milik daerah dimaksud sudah tidak berada dalam penguasaan pengguna dan atau kuasa pengguna dilakukan dengan penerbitan surat keputusan penghapusan dari pengguna barang setelah mendapat persetujuan Bupati atas usul pengelola. 2 Pelaksanaan atas penghapusan sebagaimana dimaksud pada ayat 1, selanjutnya dilaporkan kepada pengelola barang. Pasal 70 1 Penghapusan barang milik daerah dengan tindak anjut pemusnahan dilakukan apabila barang milik daerah dimaksud: a. tidak dapat digunakan, tidak dapat dimanfaatkan dan tidak dapat dipindahtangankan; atau b. alasan lain sesuai ketentuan peraturan perUndang-undangan. 2 Pemusnahan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilaksanakan oleh pengguna dengan keputusan dari pengelola setelah mendapat persetujuan Bupati. 3 Pelaksanaan pemusnahan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 dituangkan dalam Berita Acara Pemusnahan dan dilaporkan kepada Bupati. Bagian Kedua Prosedur Penghapusan Pasal 71 1 Kepala SKPD mengajukan usul penghapusan barang inventaris kepada BupatiPengelola melalui kepala satuan kerja yang membidangi pengelolaan barang milik daerah. 2 Kepala satuan kerja yang membidangi pengelolaan barang milik daerah selaku Pembantu Pengelola barang menghimpun, merekap dan mengusulkan rencana penghapusan dari masing-masing SKPD kepada Bupati melalui pengelola. 3 Untuk melaksanakan penghapusan dibentuk panitia penghapusan yang ditetapkan oleh Bupati untuk penghapusan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 68 ayat 4 dan ditetapkan dengan keputusan pengelola untuk penghapusan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 68 ayat 3. 4 Panitia penghapusan sebagaimana dimaksud pada ayat 3 melakukan penelitian terhadap barang yang akan dihapus, dan hasil penelitiannya dituangkan dalam berita acara. 5 Selanjutnya pengelola mengajukan permohonan persetujuan penghapusan kepada Bupati disertai dengan melampirkan Berita Acara Hasil Penelitian dari panitia penghapusan. 6 Untuk penghapusan tanah yang memerlukan persetujuan DPRD, Bupati mengajukan permohonan persetujuan kepada DPRD dengan dilampiri Berita Acara Hasil Penelitian panitia penghapusan. 7 Untuk penghapusan yang tidak memerlukan persetujuan DPRD, Bupati memberikan persetujuan penghapusan dan menetapkan cara pemindahtanganannya kepada pengelola untuk melaksanakannya. 8 Atas dasar persetujuan DPRD, sebagaimana dimaksud pada ayat 6 Bupati menetapkan keputusan penghapusan dan cara pemindahtanganannya kepada pengelola untuk melaksanakannya. 24 9 Atas dasar surat keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat 7 dan ayat 8, pengelola barang melanjutkan dengan proses pemindahtanganan. 10 Setelah proses pemindahtanganan selesai Bupati melaporkan hasil penghapusan kepada Menteri Dalam Negeri. Pasal 72 1 Penghapusan bangunan milik daerah yang akan dibangun kembali sesuai dengan peruntukan semula serta yang sifatnya mendesak danatau membahayakan penghapusannya diatur secara tersendiri oleh Bupati. 2 Pernanfaatan dan penge1olaan barang milik daerah yang berupa barang bekas bongkaran sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diatur oleh Bupati.

BAB XII PEMINDAHTANGANAN