Erosi Indeks Bahaya Erosi Erosi yang Masih Dapat Dibiarkan T Erosi

139

3.1.3 Erosi

Hasil prediksi besarnya Erosi pada Sub DAS Miu meliputi Erosi Potensial EP berkisar antara 53,28 tonhath pada satuan unit lahan IIIC sampai 172,22 tonhath pada satuan unit lahan IVE dan Erosi Aktual EA berkisar antara 0,05 tonhath dengan harkat sangat ringan pada satuan unit lahan IIB sampai 64,18 tonhath dengan harkat ringan pada satuan unit lahan IVA.

3.1.4 Indeks Bahaya Erosi

Hasil analisis nilai Indeks Bahaya Erosi IBE, menunjukkan bahwa untuk unit lahan I D mempunyai indeks 1,16 dengan harkat sedang sampai dengan 3,67 untuk unit lahan IV E dengan harkat sedang, sebagaimana terlihat pada Tabel 3.

3.1.5 Penurunan Laju Erosi Melalui Perubahan Nilai C.P

Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa pola tanam masih dapat dipertahankan, tetapi harus dilakukan konservasi sehigga laju erosi yang terjadi dapat ditekan. Untuk Nilai CP diubah dari kisaran 0,272 masing-masing pada satuan unit lahan IB dan IVA.pada Tabel 4. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa pola tanam masih dapat dipertahankan, tetapi harus dilakukan konservasi sehigga laju erosi yang terjadi dapat ditekan. Untuk Nilai CP diubah dari kisaran 0,272 masing-masing pada satuan unit lahan IB dan IVA. Pada satuan unit lahan IVA dimana erosi actual yang terjadi 64,18 tonhath dengan harkat sedang, dapat ditekan menjadi 0,54 tonhath dengan perubahan nilai CP 0,272.

3.2 Pembahasan

Nilai Perhitungan nilai faktor erosi, dimana untuk erosivitas hujan R sebesar 1321,50, termasuk kedalam klasifikasi hujan lebat Kohnke dan Bertrand, 1959 dalam Arsyad, 1989.Erodibilitas tanah K pada satuan unit lahan I yaitu 0,22 dengan kriteria sedang dan tertinggi pada satuan unit lahan IV yaitu 0,36 dengan criteria agak tinggi. Hal ini dipengaruhi oleh kandungan pasir yang tinggi dan kedalaman efektif tanah, debu dan liat yang rendah, kandungan bahan organik yang tinggi, struktur tanah yang baik dan tingkat infiltrasi yang tinggi. Tabel 3. Indeks Bahaya Erosi IBE Unit Erosi T Erosi EP CP Indeks Bahaya Harkat Lahan tonhathn tonhathn Erosi IBE I A B C D 46,13 46,13 46,13 46,13 120,63 58,46 66,23 69,93 0,382 0,789 0,697 0,660 2,62 1,67 1,44 1,16 Sedang Sedang Sedang Sedang II A B 19,35 19,35 65,41 49,42 0,296 0,392 3,38 2,55 Sedang Sedang III A B C 19,76 19,76 19,76 58,83 54,76 53,28 0,336 0,361 0,371 2,98 2,77 2,70 Sedang Sedang Sedang IV A B C D E 46,88 46,88 46,88 46,88 46,88 67,56 127,50 87,06 101,33 172,22 0,694 0,368 0,538 0,463 0,272 1,44 2,72 1,86 2,16 3,67 Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Keterangan : T = Erosi yang masih dapat dibiarkan 140 Kandungan pasir yang tinggi mengakibatkan indeks Erodibilitas tanah kecil. Menurut Utomo 1989, tanah bertesktur kasar mempunyai kapasitas infiltrasi yang tinggi sehingga resisten terhadap erosi. Pasir dengan ukuran yang lebih besar lebih sukar terhanyutkan. Nilai faktor panjang dan kemiringan lereng LS merupakan dua faktor yang saling terkait dalam mempengaruhi besarnya erosi tanah. Peningkatan kecuraman dan panjang lereng akan meningkatkan volume dan kecepatan aliran permukaan tanah sehingga erosi semakin besar.

3.2.1 Erosi yang Masih Dapat Dibiarkan T

Kondisi ini terlihat pada satuan unit lahan IV yang memiliki kedalaman efektif sebesar 1500 mm dimana erosi yang masih dapat dibiarkan yaitu 3,75 mmthn setara dengan 46,88 tonhathn. Suatu tanah dalam yang bertekstur sedang dengan permeabilitas sedang dan memiliki bagian bawah yang baik bagi pertumbuhan tanaman, memiliki nilai T yang lebih besar disbanding dengan tanah dangkal Arsyad, 1989.

3.2.2 Erosi

Hasil evaluasi nilai Erosi Potensial EP yang diprediksi berkisar antara 49,42 tonhathn pada satuan unit lahan II sampai 172,22 tonhathn pada satuan unit lahan IV. Tingginya erosi potensial yang terjadi disebabkan oleh besarnya nilai K yaitu 0,22 dan 0,36 dan nilai LS yaitu 0,14 dan 0,36. Besarnya Erosi Aktual EA, yang terjadi diprediksi berkisar antara 0,05 tonhathn pada satuan unit lahan III sampai 2,04 tonhathn pada satuan unit lahan IV, masing-masing dengan harkat sangat ringan sampai ringan. Tanah dengan dengan nilai erodibilitas tanah yang tinggi adalah tanah yang peka atau mudah tererosi, sedangkan nilai erodibilitas yang rendah akan resisten terhadap erosi Sutedjo dan Karta sapoetra, 1991. Tabel 4. Analisis Pendugaan Besar Erosi Setelah Perubahan Nilai C dan P Lahan Luas R K LS Erosi EP C P Erosi A Harkat Kode Ha tonhathn tonhathn SPL I A 61 1321,50 0,28 0,33 120,63 0,3 0,04 1,45 Ringan B 93 1321,50 0,28 0,16 58,46 0,2 0,04 0,47 Sangat ringan C 286 1321,50 0,28 0,18 66,23 0,005 1,0 0,33 Ringan D 132 1321,50 0,28 0,19 69,93 0,001 1,0 0,07 Sangat ringan SPL II A 368 1321,50 0,22 0,23 65,41 0,005 1,0 0,33 Ringan B 547 1321,50 0,22 0,17 49,42 0,001 1,0 0,05 Sangat ringan SPL III A 98 1321,50 0,28 0,16 58,83 0,2 0,04 0,47 Sangat ringan B 1356 1321,50 0,28 0,15 54,76 0,005 1,0 0,27 Ringan C 479 1321,50 0,28 0,14 53,28 0,001 1,0 0,05 Sangat ringan SPL IV A 52 1321,50 0,36 0,14 67,56 0,2 0,04 0,54 Sangat ringan B 80 1321,50 0,36 0,27 127,50 0,4 0,04 2,04 Ringan C 305 1321,50 0,36 0,18 87,06 0,3 0,04 1,39 Ringan D 1914 1321,50 0,36 0,21 101,33 0,005 1,0 0,51 Ringan E 180 1321,50 0,36 0,36 172,22 0,001 1,0 0,17 Ringan JUMLAH 5951 141

3.2.3 Indeks Bahaya Erosi IBE