juvenile deliquency krisis identitasx

KRISIS IDENTITAS
PADA REMAJA DAN
JUVENILE
DELIQUENCY

1. Konsep dasar identitas
2. Identifikasi Identitas
3. Pengertian masalah krisis identitas
4. Bahaya krisis identitas

1. Konsep Dasar Identitas

Identitas memiliki identifikasi sebagai
suatu kesadaran yang dipertajam dan
sebagai suatu kesatuan unik yang
menjaga kesinambungan arti
penjelasan di masa lampau bagi
dirinya sendiri dengan orang lain.

2. Aspek identitas
Identitas sebagai intisari seluruh kepribadian yang

tetap tinggal sama walaupun berubah ketika
menjadi tua serta dalam dunia sekitar.
Identitas sebagai keserasian peran sosial yang pada
prinsipnya dapat berubah dan berubah-ubah.
Identitas sebagai "bagai hidupku sendiri" yang
berkembang dalam tahap-tahap terdahulu dan
menentukan bagaimana peran sosial itu dapat
terwujud.

Identitas sebagai suatu yang khas pada
tahap Adelonsasi yang dapat berubah dan
dipahami setelah setiap Adelonsasi.
Identitas sebagai pengalaman subyektif.
Identitas sebagai kesinambungan diri
sendiri dengan orang lain.

3. Masalah Identitas
Masalah

identitas ialah masalah bagaimana

suatu kesinambungan ditentukan antara masa
lampau dan masa depan masyarakat, dimana
identitas pemuda sebagai transformator kritis
dari kedua masa sosial tadi. Identitasnya yang
unik dalam diri sendiri, tetapi dia juga ingin tahu
jenis manusia apakah dia, seorang Jerman,
Amerika, atau Indonesia orang hitam atau putih,
seorang pegawai, petani, pelajar atau seorang
Maha guru dan sebagainya.

4. BAHAYA KRISIS IDENTITAS
Kesadaran identitas atau kepastian diri ekstrem,
Identitas negatif ,
Kekacauan perspektif waktu
Pelumpuhan kerja atau gangguan kesanggupan
berprestasi
Kebingungan identitas dan kekacauan peran
Kebingungan biseksual
Kebingungan kewibawaan
Kekacauan ideologis


JUVENILE DELIQUENCY
5. PENGERTIAN JUVENILE
DELIQUENCY
6. FAKTOR JUVENILE DELIQUENCY
7. UPAYA PENCEGAHAN
8. UPAYA PENYEMBUHAN

5. PENGERTIAN JUVENILE
DELIQUENCY
Secara Etimologi Juvenile = remaja,
deliquency = pelanggaran, penyimpangan,
atau kenakalan sehingga juvenile dan
deliquency adalah perbuatan remaja yang
bertentangan dengan norma agama, adat
istiadat, atau hukum yang berdampak buruk
atau tidak maslahat baik bagi dirinya sendiri
maupun orang lain.

6. FAKTOR JUVENILE DELIQUENCY

a. Faktor subjektif :
- pendekatan antropologi
- pendekatan medis
- pendekatan biologis
- pendekatan fisiologis
- pendekatan psikologis
-pendekatan penyakit jiwa
- pendekatan psikoanalisis

6. FAKTOR JUVENILE DELIQUENCY
(LANJUTAN)
b. Faktor objektif :
- pendekatan geografis
- pendekatan ekologis
- pendekatan ekonomis
- pendekatan sosial dan budaya

7. UPAYA PENCEGAHAN
a. Menciptakan iklim kehidupan keluarga yang


harmonis
b. Menanamkan nilai-nilai agama pada anak sejak
dini
c. Memberi teladan kepada anak dalam berakhlak
mulia
d. Mengontrol penjualan alat-alat kontrasepsi
secara ketat

8. UPAYA PENYEMBUHAN
a. Reality therapy
b. Logotherapy
c. Family therapy
d. Rasional-emotive therapy

Ada pertanyaan kawan??

KESIMPULAN
Pada akhirnya, kami menyimpulkan bahwa krisis
identitas dan juvenile delinquency merupakan
sebuah perilaku penyimpangan pada remaja. Ini

telah menjadi sebuah fenomena yang sistemik di
kalangan remaja. Banyak yang menjadi faktor akan
hal ini, baik itu dari segi internal maupun segi
eksternal. Hal ini dapat dicegah oleh berbagai
upaya, salah satu upaya yang paling ampuh adalah
penanaman pemahaman agama pada remaja saat
fase anak-anak. Selain itu juga hal ini dapat
diobati atau direhabilitasi dengan berbagai terapi

Daftar Pustaka
Yusuf, Syamsu. 2009. Mental Hygiene. Bandung :
Maestro
Pengarang: kiko
2009http://hmidps.8m.com/mimbar1a.htm
Pengarang : Asep Saefullah 2007
tabloid_info.sumenep.go.id

Thank u 4 your attention ☺

Wassalamualaikum Wr Wb…