Efek Pemberlakuan UU Nomor 5 Tahun 2014 Tentang ...
263
YUDISIA, Vol. 5, No. 2, Desember 2014
berdasarkan perjanjian kerja untuk jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan. Manajemen ASN
adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas
dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Sistem Merit adalah kebijakan dan Manajemen ASN
yang berdasarkan pada kualiikasi, kompetensi, dan kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa membedakan latar belakang
politik, ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur, atau kondisi kecacatan.
3.Kode Etik ASN
Kode etik dan kode perilaku ASN berisi pengaturan perilaku agar Pegawai ASN melaksanakan tugasnya
dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi; melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin; melayani
dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan; melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan; melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan; menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan
negara; menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif, dan eisien; menjaga agar tidak terjadi konlik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya; memberikan
informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari
keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain; memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi
dan integritas ASN; dan melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin Pegawai ASN.
4. PNS dan PPPK
Pegawai Negeri Sipil PNS merupakan pegawai ASN yang diangkat sebagai pegawai tetap oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian dan memiliki nomor induk pegawai NIP secara nasional. PPPK merupakan Pegawai ASN yang diangkat
Moh. Rosyid
264
Jurnal Pemikiran Hukum dan Hukum Islam sebagai pegawai dengan perjanjian kerja oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan kebutuhan instansi pemerintah dan ketentuan Undang-Undang. Pegawai ASN berkedudukan
sebagai unsur aparatur negara. Pegawai ASN melaksanakan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah.
Pegawai ASN harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik.
5. Fungsi, Tugas, dan Peran ASN
Pasal 10 Pegawai ASN berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik; pelayan publik; dan perekat dan pemersatu
bangsa. Pasal 11 Pegawai ASN bertugas pelaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; dan
mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pasal 12 Pegawai ASN berperan sebagai perencana,
pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan
kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme.
C.Pembahasan 1.Tuntutan Terbuka
Aksi protes sekitar 10 ribu guru di Kota Rio de Janeiro dan Sao Paulo Brasil 7 Oktober 2013 berakhir ricuh. Dua bulan
aksi damai menuntut kenaikan gaji dan perubahan sistem pendidikan yang belum terealisasi. Para guru menolak kenaikan
gaji yang hanya 15 persen Kompas, 9 Oktober 2013. Pegawai honorer kategori dua K.2 yang tak lolos CPNS berdemo di depan
Istana Negara 26 Februari 2014. Menurut Sekretaris Kemenpan Tasdik Kinanto, guru yang mengajar puluhan tahun tak harus
selalu diangkat menjadi CPNS. Satu hal yang lebih penting yakni kompetensi Suara Merdeka, 27 Februari 2014. Begitu
pula puluhan guru honorer di Kudus yang gajinya per bulan Rp 100-300 ribu per bulan demo di alun-alun Simpang Tujuh
Kudus memprotes penerimaan CPNS K.2 pemberkasannya awal November 2013 dianggap ada kecurangan. K.2 yang diproses
Efek Pemberlakuan UU Nomor 5 Tahun 2014 Tentang ...
265
YUDISIA, Vol. 5, No. 2, Desember 2014
usulan CPNS dengan syarat SK pengangkatan ditandatangani pejabat berwenang, berusia maksimal 46 tahun dan minimal
19 tahun per 1 Januari 2006, bermasa kerja sebagai honorer minimal 1 tahun per 31 Desember 2005 dan masih bekerja hingga
pengangkatan CPNS, penghasilannya dibiayai dari non-APBD APBN, bekerja pada instansi pemerintah, berusia paling rendah
19 tahun dan tak lebih dari 46 tahun pada 1 Januari 2006.
Berdasarkan hasil pengumuman situs resmi Kemenpan dan RB terdapat 206 tenaga honorer K.2 Kudus yang lolos tes
seleksi pemberkasan menjadi CPNS terdiri guru, tenaga teknis, dan kesehatan, tapi hanya 33 guru pendataan 2005 dan 2008
yang lolos seleksi sedangkan 173 pendataan 2008 ke depan yang lolos maka dianggap siluman karena ada yang tak
bernomor Unit Pendidik dan Tenaga Kependidikan NUPTK. Di sisi lain, K.2 yang mengabdi sebelum 2005 banyak yang tak
lolos dengan masa kerja ada yang hingga 15 tahun, meski yang bekerja setelah 2005 lolos pemberkasan. Hal ini tak sesuai PP
Nomor 48 Tahun 2005 jo PP Nomor 43 Tahun 2007, PP Nomor 56 Tahun 2012. Harapan pendemo agar Pemkab Kudus bersedia
memperjuangkan nasibnya. Pengumuman pada 4 Desember 2013, diundur 17 Desember 2013, diundur lagi 24 Desember 2013
hingga diumumkan 5 Februari 2014. Pegawai K.2 yang tak lolos menghadap ke Komisi A DPRD Kudus pada 13 Februari 2014
meski tak direspon optimal sehingga 13 K.2 ke Kantor Badan Kepegawaian Negara Jakarta dan disarankan menghadap
Menpan untuk pengaduannya.
Berbeda dengan DPRD Blora membuka posko pengaduan CPNS untuk memperjuangkan kesejahteraan
pegawai honorer. Aduan K.2 Kudus direspon Menpan dan menjanjikan akan datang ke Kudus. Semangatnya K.2 Kudus
ke Jakarta dengan dalih hanya 33 K.2 dari 206 orang yang lolos, sedangkan 173 yang lolos dianggap siluman karena adanya
keanehan, seperti menerima SK GTTPTT pada usia 15 tahun, SK guru tidak tetap GTT sudah terbit 2 tahun sebelum lulus
kuliah Suara Merdeka,19 Feruari 2014. Perjuangan di Jakarta sangat melelahkan yakni sulitnya menemui menteri, bahkan
bersitegang dengan satpam kementerian dengan dalih Pak Menteri tak di kantor, meski hasil deteksinya mobil berplat RI
39 kap mesinnya masih panas, pertanda belum lama parkir
Moh. Rosyid
266
Jurnal Pemikiran Hukum dan Hukum Islam sehingga diblokir agar tak meninggalkan kantor karena plat
mobil menteri diganti plat nomor lain secara mendadak oleh security
kementerian. Diplomasi alot antara sekuriti dengan rombongan K.2 memuncak. Akhir ‘drama’ K.2 diterima bertemu
menteri Suara Merdeka, 27 Februari 2014. Data honorer Kudus berdasarkan Surat Sekda Nomor 80010417 tanggal 27 Maret
2013 pada 2001: 3 orang, 2002: 42, 2003:49, 2004:122, 2005:10 terdiri 149 guru, 99 tenaga teknis, 8 medis. Jumlah guru wiyata
bakti terhitung 2006:106 orang, 2007:108, 2008:93, 2009:34, dan 2010:36 Suara Merdeka, 27 Februari 2014. Menurut Kepala BKD
Kudus Djoko Triyono, penerimaan CPNS untuk K.2 sudah sesuai standar operasional SOP dan tak ada intervensi dari
siapapun sebagaimana adanya surat resmi dari Menpan sebagai bentuk keputusan pusat Suara Merdeka, 20 Februari 2014.
Upaya demo dilanjutkan Senin 24 Februari 2014, pengakuan pendemo, dihadang pimpinan mereka agar tak berdemo di
Simpang Tujuh Kudus, meski 116 pendemo tetap beraksi yang ‘dihadapi’ Wabup Abdul Hamid, Sekda Noor Yasin, Kadispora
Hadi Sucipto, dan Kepala Badan Kepedawaian Daerah BKD Djoko Triyono. Pendemo pun dijanjikan ditemukan bupati.
Pengakuan penghadangan dibantah pihak Pemkab Suara Merdeka
, 25 Februari 2014. Merespon ‘kegaduhan’ itu, Bupati Kudus Musthofa menyatakan tak tahu apa-apa soal K.2. Pemkab
hanya ketempatan saja, penyelenggara dan penentunya pusat. Pihak yang mengetahui soal tenaga K.2 adalah BKD Kudus.
Menurut Menpan persoalan kisruh K.2 ada di daerah sebagai pengusul nama peserta tes. Tiap usulan ditandatangani bupati
selaku pejabat pembina kepegawaian Koran Muria, 28 Februari 2014.
2. Kiprah Konsorsium Masyarakat untuk Kudus Bersih KMKB