Dasar Hukum Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN

A. Dasar Hukum

• Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat • Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara • Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara • Undang-undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat atas Undang- undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan • Undang-undang Nomor 16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan • Undang-undang Nomor 42 Tahun 2009 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah • Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2008 tentang Perubahan Keputusan Presiden Nomor 75 Tahun 1999 tentang Komisi Pengawas Persaingan Usaha • Keputusan Komisi Pengawas Persaingan Usaha Nomor 04KPPUKepI2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia

B. Latar Belakang

Komisi Pengawas Persaingan Usaha KPPU adalah lembaga pengawas persaingan usaha yang dibentuk berdasarkan amanah Undang-undang No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, KPPU memiliki Sekretariat yang diberi kewenangan dan tanggung jawab untuk menyelenggarakan administrasi dan tata kelola keuangan dengan baik. Sesuai paket UU Keuangan Negara, sebagai salah satu lembaga pengguna Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN wajib melakukan pengelolaan keuangan secara profesional, transparan dan akuntabel sebagai bagian dari upaya mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik good governance. Salah satu bentuk pengelolaan yang baik adalah mengelola pendapatan dari pajak yang merupakan kewajiban setiap orang atau badan untuk membayar pajak termasuk 1 KPPU dan Pegawainya, untuk aktif berkesadaran melaksanakan kewajiban sebagai warga negara yang baik yaitu sesuai dengan ketentuan yang berlaku di bidang perpajakan. KPPU sebagai pihak yang melaksanakan pemotongan dan pemungutan pajak atas pengeluaran yang berasal dari APBN, adalah bendahara pemerintah, termasuk dalam pengertian bendahara pemegang kas dan pejabat lain yang menjalankan fungsi yang sama. Sebagai pihak yang melakukan pemotongan dan pemungutan pajak, bendahara pemerintah harus mengetahui aspek-aspek perpajakan terutama yang berkaitan dengan kewajiban untuk melakukan pemotongan danatau pemungutan Pajak Penghasilan serta Pajak Pertambahan Nilai. Kewajiban bendahara pemerintah sehubungan dengan Pajak Penghasilan dan Pajak Pertambahan Nilai antara lain adalah dengan pemotongan danatau pemungutan Pajak Penghasilan Pasal 21, 22, 23, 4 ayat 2, dan Pajak Pertambahan Nilai. C. Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan penerbitan buku saku pengelolaan pajak bagi KPPU khususnya Pengelola Anggaran adalah sebagai pedoman dalam mengelola pajak bagi yang menangani pengurusan pajak, sehingga dapat membantu apabila terjadi kesulitan dalam menanganinya, serta mempercepat proses waktu pengurusan. Di satu sisi, Wajib Pajak Pegawai, Anggota Komisi dan Penyedia BarangJasa akan mendapatkan informasi yang lengkap apabila akan melakukan pengurusan pajak di lingkungan KPPU.

D. Gambaran Umum Penatausahaan Pajak