48. 17
Hak Cipt a © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Penurunan Nilai Aset
ED PSAK No. 48
1 2
3 4
5 6
7 8
9
10 11
12 13
14 15
16 17
18 19
20 21
22 23
24 25
26 27
28 29
30 31
32 33
34 35
36 37
38 36. Proyeksi arus kas sampai berakhirnya masa manfaat
aset diestimasi dengan cara mengekstrapolasi proyeksi arus kas yang disusun berdasarkan anggaranprakiraan keuangan
yang menggunakan tingkat pertumbuhan untuk tahun-tahun selanjutnya. Tingkat pertumbuhan ini tetap atau menurun,
kecuali kenaikan tingkat pertumbuhan sejalan dengan informasi tentang pola siklus hidup suatu produk atau industri. Jika tepat,
tingkat pertumbuhan adalah nol atau negatif.
37. Dalam kondisi yang menguntungkan, pesaing kemungkinan akan memasuki pasar dan membatasi
pertumbuhan. Oleh karena itu, entitas akan mengalami kesulitan dalam melampaui tingkat pertumbuhan rata-rata historis dalam
jangka panjang misalnya, dua puluh tahun untuk produk, industri, negara atau negara-negara tempat entitas beroperasi,
atau untuk pasar tempat aset digunakan.
38. Dalam menggunakan informasi dari anggaran prakiraan keuangan, entitas mempertimbangkan apakah
informasi mencerminkan asumsi-asumsi yang memadai dan terdukungkan serta mewakili estimasi terbaik manajemen
atas kondisi ekonomi yang akan berlaku selama masa manfaat aset.
Komposisi Estimasi Arus Kas Masa Depan
39. Estimasi arus kas di masa depan meliputi: a proyeksi arus kas masuk dari penggunaan aset;
b proyeksi arus kas keluar yang diperlukan untuk
menghasilkan arus kas masuk dari penggunaan aset termasuk arus kas keluar untuk menyiapkan aset
agar dapat digunakan dan dapat dikaitkan secara langsung, atau dialokasikan dengan dasar yang layak
dan konsisten, pada aset; dan
c arus kas neto, jika ada, yang akan diterima atau dibayarkan untuk pelepasan aset pada akhir masa
manfaatnya.
48.18
Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
1 2
3 4
5 6
7 8
9
10 11
12 13
14 15
16 17
18 19
20 21
22 23
24 25
26 27
28 29
30 31
32 33
34 35
36 37
38
Penurunan Nilai Aset ED PSAK No. 48
40. Estimasi arus kas masa depan dan tingkat diskonto menggambarkan asumsi yang konsisten mengenai kenaikan
harga yang dikaitkan pada infl asi umum. Oleh karena itu, jika tingkat diskonto memasukkan dampak kenaikan harga
yang dikaitkan pada infl asi umum, maka arus kas masa depan diestimasikan pada nilai nominal. Jika tingkat diskonto tidak
memasukkan dampak kenaikan harga yang dikaitkan pada infl asi umum, maka arus kas masa depan diestimasikan dalam
nilai sebenarnya tetapi termasuk kenaikan atau penurunan harga tertentu masa depan.
41. Proyeksi arus kas keluar mencakup arus kas keluar untuk pemeliharaan rutin aset dan biaya overhead masa depan
yang dapat diatribusikan secara langsung, atau dialokasikan dengan dasar yang layak dan konsisten, terhadap penggunaan
aset.
42. Ketika jumlah tercatat aset belum mencakup semua arus kas keluar yang akan terjadi sebelum aset siap digunakan
atau dijual, estimasi arus kas keluar masa depan mencakup estimasi arus kas keluar lainnya yang diharapkan akan timbul
sebelum aset siap digunakan atau dijual. Contohnya, untuk kasus gedung dalam masa konstruksi atau suatu proyek
pengembangan yang belum selesai.
43. Untuk menghindari penghitungan ganda, estimasi arus kas keluar masa depan tidak mencakup:
a arus kas masuk dari aset yang menghasilkan arus kas masuk independen dari arus kas masuk aset yang sedang
ditelaah contoh, aset keuangan seperti piutang; dan b arus kas keluar terkait dengan kewajiban yang telah diakui
sebagai laibilitas contoh, utang, pensiun, atau provisi.
44. Arus kas masa depan diestimasi berdasarkan kondisi aset saat ini. Estimasi arus kas masa depan tidak mencakup
arus kas masuk atau keluar masa depan yang diharapkan timbul dari:
a restrukturisasi masa depan yang mana entitas belum
48. 19
Hak Cipt a © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Penurunan Nilai Aset
ED PSAK No. 48
1 2
3 4
5 6
7 8
9
10 11
12 13
14 15
16 17
18 19
20 21
22 23
24 25
26 27
28 29
30 31
32 33
34 35
36 37
38
berkomitmen; atau b perbaikan dan peningkatan kinerja aset.
45. Karena arus kas masa depan diestimasi dengan kondisi aset saat ini, nilai pakai tidak menggambarkan:
a arus kas keluar masa depan atau penghematan biaya yang terkait contohnya pengurangan biaya karyawan atau
manfaat yang diharapkan timbul dari restrukturisasi masa depan di mana entitas belum berkomitmen; atau
b arus kas keluar masa depan yang akan memperbaiki atau meningkatkan kinerja aset atau arus kas masuk terkait yang
diharapkan timbul dari arus keluar tersebut. 46. Restrukturisasi adalah suatu program yang direncanakan
dan dikendalikan manajemen dan mengubah secara material baik ruang lingkup bisnis yang dilakukan oleh entitas maupun
cara bagaimana bisnis dilaksanakan. PSAK 57: Kewajiban diestimasi, Kewajiban Kontinjensi dan Aset Kontinjensi
memberikan petunjuk yang menjelaskankan kapan suatu entitas berkomitmen untuk restrukturisasi.
47. Ketika suatu entitas berkomitmen untuk restrukturisasi, beberapa aset mungkin akan terpengaruh oleh restrukturisasi
ini. Ketika entitas berkomitmen untuk restrukturisasi: a estimasi arus kas masuk dan arus kas keluar masa depan
untuk tujuan menentukan nilai pakai menggambarkan penghematan biaya dan manfaat lain dari restrukturisasi
berdasarkan anggaranprakiraan keuangan terkini yang telah disetujui manajemen; dan
b estimasi arus kas keluar masa depan untuk restrukturisasi diperhitungkan dalam penentuan provisi restukturisasi
sesuai dengan PSAK 57. Contoh ilustrasi 5 menjelaskan dampak dari restrukturisasi
masa depan dalam penghitungan nilai pakai. 48. Sampai entitas mengalami arus kas keluar yang
memperbaiki atau meningkatkan kinerja aset, estimasi arus kas masa depan tidak termasuk estimasi arus kas masuk yang
48.20
Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
1 2
3 4
5 6
7 8
9
10 11
12 13
14 15
16 17
18 19
20 21
22 23
24 25
26 27
28 29
30 31
32 33
34 35
36 37
38
Penurunan Nilai Aset ED PSAK No. 48
diharapkan timbul dari kenaikan manfaat ekonomi yang diasosiasikan dengan arus kas keluar tersebut lihat Contoh
Ilustrasi 6.
49. Estimasi arus kas masa depan meliputi arus kas keluar masa depan yang diperlukan untuk memelihara tingkat manfaat
ekonomis yang diharapkan timbul dari aset dalam kondisinya saat ini. Ketika suatu unit penghasil kas terdiri dari aset dengan
estimasi masa manfaat yang berbeda yang semuanya adalah penting untuk kelangsungan operasi unit tersebut penggantian
aset dengan masa yang lebih pendek dipertimbangkan sebagai bagian dari pemeliharaan rutin unit tersebut ketika
mengestimasi arus kas masa depan yang berkaitan dengan unit tersebut. Demikian pula, ketika aset tunggal terdiri dari
komponen-komponen dengan estimasi masa manfaat yang berbeda, penggantian dari komponen dengan masa yang lebih
pendek dipertimbangkan sebagai bagian dari pemeliharaan rutin aset ketika mengestimasi arus kas masa depan yang
dihasilkan oleh aset tersebut.
50. Estimasi arus kas masa depan tidak termasuk: a arus kas masuk atau keluar dari aktivitas pendanaan;
dan b penerimaan atau pembayaran pajak penghasilan.
51. Estimasi arus kas masa depan menggambarkan asumsi yang konsisten dengan cara penentuan tingkat diskonto. Jika
tidak, dampak dari beberapa asumsi akan dihitung dua kali atau diabaikan. Karena nilai waktu uang dipertimbangkan
dengan mendiskontokan estimasi arus kas masa depan, arus kas ini tidak termasuk arus kas masuk atau keluar dari aktivitas
pendanaan. Demikian pula, karena tingkat diskonto ditentukan atas dasar sebelum pajak, arus kas masa depan juga diestimasi
atas dasar sebelum pajak.
52. Estimasi arus kas neto yang akan diterima atau dibayarkan untuk pelepasan aset pada akhir masa manfaat
merupakan jumlah yang diharapkan akan diperoleh entitas
48. 21
Hak Cipt a © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Penurunan Nilai Aset
ED PSAK No. 48
1 2
3 4
5 6
7 8
9
10 11
12 13
14 15
16 17
18 19
20 21
22 23
24 25
26 27
28 29
30 31
32 33
34 35
36 37
38
dari pelepasan aset melalui transaksi yang wajar antara pihak-pihak yang mengerti dan berkehendak bebas tanpa
tekanan, setelah dikurangi estimasi biaya pelepasan aset yang bersangkutan.
53. Estimasi arus kas neto yang akan diterima atau dibayarkan untuk pelepasan aset pada akhir masa manfaat
ditentukan dengan cara yang serupa dengan penentuan nilai wajar aset dikurangi biaya penjualan, kecuali, dalam
mengestimasi arus kas neto tersebut: a entitas menggunakan harga yang berlaku pada tanggal
estimasi untuk aset sejenis yang telah habis masa manfaatnya dan telah beroperasi dalam kondisi serupa
dengan aset yang akan digunakan. b entitas menyesuaikan harga tersebut dengan dampak
kenaikan harga masa depan akibat infl asi umum maupun kenaikan atau penurunan harga yang spesifi k. Namun
demikian, jika estimasi arus kas masa depan dari penggunaan aset dan tingkat diskonto mengecualikan
dampak infl asi umum, entitas juga mengecualikan dampak tersebut pada estimasi arus kas neto pelepasan aset.
Arus Kas Masa Depan Valuta Asing 54. Arus kas masa depan diestimasi dalam satuan mata uang
ketika akan dihasilkan dan kemudian didiskonto menggunakan suatu tingkat diskonto yang tepat untuk satuan mata uang tersebut.
Entitas mentranslasikan nilai sekarang dengan menggunakan tingkat pertukaran spot pada tanggal penghitungan nilai pakai.
Tingkat Diskonto
55. Tingkat diskonto ditetapkan atas dasar tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian
pasar kini dari: a nilai waktu uang; dan
b risiko spesifi k atas aset dimana estimasi arus kas masa
depan belum disesuaikan.
48.22
Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
1 2
3 4
5 6
7 8
9
10 11
12 13
14 15
16 17
18 19
20 21
22 23
24 25
26 27
28 29
30 31
32 33
34 35
36 37
38
Penurunan Nilai Aset ED PSAK No. 48
56. Tarif diskonto yang mencerminkan penilaian pasar kini atas nilai waktu uang dan risiko spesifi k atas aset tertentu adalah
tingkat pengembalian yang disyaratkan investor jika seandainya mereka hendak memilih suatu investasi yang menghasilkan arus
kas dengan jumlah, waktu dan profi l risiko yang sama dengan yang entitas harapkan akan dihasilkan dari aset tersebut. Tingkat
diskonto ini diestimasi dari tingkat diskonto implisit pada transaksi pasar kini terhadap aset sejenis atau dari rata-rata tertimbang biaya
modal entitas yang tercatat di bursa efek yang memiliki aset tunggal atau suatu portfolio aset sejenis dalam kaitannya dengan jasa
potensial dan risiko aset yang ditelaah. Namun demikian, tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur nilai pakai aset tidak
harus menggambarkan risiko estimasi arus kas masa depan telah disesuaikan. Jika tidak, dampak dari beberapa asumsi akan
dihitung dua kali.
57. Ketika suatu tingkat diskonto spesifi k aset tidak tersedia secara langsung di pasar, entitas menggunakan pengganti untuk
mengestimasi tingkat diskonto. Lampiran A menyediakan pedoman tambahan dalam mengestimasi tingkat diskonto pada
keadaan tersebut.
P E N G A K U A N D A N P E N G U K U R A N R U G I PENURUNAN NILAI
58. Paragraf 59-64 menjelaskan persyaratan untuk pengakuan dan pengukuran rugi penurunan nilai untuk aset individual selain
goodwill. Pengakuan dan pengukuran rugi penurunan nilai untuk unit penghasil kas dan goodwill diuraikan dalam paragraf 65-
103.
59. Jika, dan hanya jika, nilai terpulihkan aset lebih kecil dari nilai tercatatnya, nilai tecatat aset diturunkan menjadi sebesar
nilai terpulihkan. Penurunan tersebut adalah rugi penurunan nilai.
60. Rugi penurunan nilai segera diakui dalam laporan laba rugi, kecuali aset disajikan pada jumlah direvaluasi
48. 23
Hak Cipt a © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Penurunan Nilai Aset
ED PSAK No. 48
1 2
3 4
5 6
7 8
9
10 11
12 13
14 15
16 17
18 19
20 21
22 23
24 25
26 27
28 29
30 31
32 33
34 35
36 37
38
sesuai dengan Pernyataan lain contoh, sesuai dengan model revaluasi pada PSAK 16. Setiap rugi penurunan nilai aset
revaluasian diperlakukan sebagai penurunan revaluasi sesuai dengan Pernyataan lain.
61. Rugi penurunan nilai aset yang tidak direvaluasi diakui dalam laporan laba rugi. Namun demikian, kerugian
penurunan nilai atas aset revaluasian diakui dalam pendapatan komprehensif lain, sepanjang kerugian penurunan nilai tidak
melebihi jumlah surplus revaluasi untuk aset yang sama. Rugi penurunan nilai atas aset revaluasian mengurangi surplus
revaluasi untuk aset tersebut.
62. Ketika jumlah estimasi rugi penurunan nilai lebih besar dari nilai tercatat aset yang terkait, entitas mengakui
laibilitas jika, dan hanya jika, hal ini disyaratkan oleh Pernyataan lain.
63. Setelah pengakuan rugi penurunan nilai, beban penyusutan amortisasi aset disesuaikan di masa depan
untuk mengalokasikan nilai tercatat aset revisian, setelah dikurangi nilai sisa jika ada, secara sistematis selama sisa
masa manfaatnya.
64. Jika rugi penurunan nilai diakui, semua aset atau laibilitas pajak tangguhan yang terkait ditentukan sesuai dengan
PSAK 46 dengan membandingkan nilai tercatat aset revisian dengan nilai dasar pajaknya lihat penjelasan contoh 3.
UNIT PENGHASIL KAS DAN GOODWILL
65. Paragraf 66-103 dan Lampiran C menjelaskan persyaratan untuk mengidentifi kasi unit penghasil kas aset dan
penentuan nilai tercatatnya, dan mengakui rugi penurunan nilai untuk, unit penghasil kas dan goodwill.
48.24
Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
1 2
3 4
5 6
7 8
9
10 11
12 13
14 15
16 17
18 19
20 21
22 23
24 25
26 27
28 29
30 31
32 33
34 35
36 37
38
Penurunan Nilai Aset ED PSAK No. 48
Identifi kasi Unit Penghasil Kas Dimana Aset Tercakup
66. Jika terdapat indikasi bahwa suatu aset turun nilainya, jumlah terpulihkan diestimasi untuk aset individual. Jika tidak
mungkin untuk mengestimasi jumlah terpulihkan aset individual, entitas menentukan nilai terpulihkan dari unit penghasil kas
yang mana aset tercakup aset dari unit penghasil kas.
67. Jumlah terpulihkan dari suatu aset individual tidak dapat ditentukan jika:
a nilai pakai aset tidak dapat diestimasi mendekati nilai
wajarnya dikurangi biaya penjualan contoh, apabila arus kas masa depan dari penggunaan aset tidak dapat
diestimasi menjadi tak berarti; dan
b aset tidak menghasilkan arus kas masuk yang independen dari kelompok aset lain.
Dalam kasus ini, nilai pakai dan, jumlah terpulihkan, dapat ditentukan hanya untuk unit penghasil kas aset.
Contoh Suatu entitas pertambangan memiliki jalur kereta api pribadi
untuk mendukung aktivitas pertambangannya. Jalur kereta api pribadi dapat dijual hanya untuk nilai sisanya dan itu
tidak menghasilkan arus kas masuk yang independen dari arus kas masuk dari aset lain pertambangan itu.
Tidak dimungkinkan mengestimasi jumlah terpulihkan dari jalur kereta pribadi itu karena nilai pakainya tidak dapat
ditentukan dan kemungkinan berbeda dari nilai sisanya. Oleh karena itu, entitas mengestimasi jumlah terpulihkan
dari unit penghasil kas dimana jalur kereta pribadi tersebut tercakup, yaitu pertambangan itu secara keseluruhan.
68. Seperti didefi nisikan dalam paragraf 6, unit penghasil kas aset adalah kelompok terkecil dari aset yang termasuk
aset tersebut dan menghasilkan arus kas masuk yang independen dari arus kas masuk dari aset atau kelompok aset
lain. Mengidentifi kasi unit penghasil kas aset memerlukan
48. 25
Hak Cipt a © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Penurunan Nilai Aset
ED PSAK No. 48
1 2
3 4
5 6
7 8
9
10 11
12 13
14 15
16 17
18 19
20 21
22 23
24 25
26 27
28 29
30 31
32 33
34 35
36 37
38 pertimbangan tersendiri. Jika jumlah terpulihkan tidak dapat
ditentukan untuk aset individual, entitas mengidentifi kasi agregasi terendah atas aset yang menghasilkan arus kas masuk
yang berdiri sendiri.
Contoh Suatu perusahaan bus menyediakan kontrak jasa pelayanan
dengan suatu kotamadya yang mensyaratkan pelayanan minimal untuk setiap lima rute berbeda. Aset yang
disediakan bagi setiap rute dan arus kas dari setiap rute dapat diidentifi kasi secara terpisah. Salah satu rute beroperasi
dengan kerugian yang signifi kan.
Karena entitas tidak memiliki pilihan untuk membatasi salah satu rute bus, tingkat terendah dari arus kas masuk yang
dapat diidentifi kasi yang independen dari arus kas masuk aset lain atau kelompok aset lain adalah arus kas masuk
yang dihasilkan kelima rute bus tersebut. Unit penghasil kas untuk tiap rute adalah perusahaan bus itu secara
keseluruhan.
69. Arus kas masuk adalah arus masuk dari kas dan setara kas yang diterima dari pihak luar entitas. Dalam
mengidentifi kasi apakah arus kas masuk dari suatu aset atau kelompok aset independen dari arus kas masuk aset lainnya
atau kelompok aset, entitas mempertimbangkan berbagai faktor termasuk bagaimana manajemen memonitor operasi
entitas seperti lini produksi, bisnis, lokasi individual, wilayah distrik atau regional atau bagaimana manajemen membuat
keputusan tentang melanjutkan atau melepaskan aset dan operasi entitas. Contoh Ilustrasi 1 memberikan contoh cara
mengidentifi kasi unit penghasil kas.
70. Jika terdapat pasar aktif untuk hasil produk yang diproduksi oleh aset atau kelompok aset, aset atau kelompok
aset tersebut diidentifikasi sebagai unit penghasil kas, meskipun jika sebagian atau keseluruhan hasil produksi
digunakan secara internal. Jika arus kas masuk yang
48.26
Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
1 2
3 4
5 6
7 8
9
10 11
12 13
14 15
16 17
18 19
20 21
22 23
24 25
26 27
28 29
30 31
32 33
34 35
36 37
38
Penurunan Nilai Aset ED PSAK No. 48
dihasilkan setiap aset atau unit penghasil kas dipengaruhi oleh penetapan harga transfer internal, entitas menggunakan
estimasi terbaik manajemen mengenai harga masa depan yang dapat dicapai dalam transaksi wajar dalam mengestimasi:
a arus kas masuk masa depan yang digunakan untuk
menentukan nilai pakai aset atau nilai pakai unit penghasil kas; dan
b arus kas keluar masa depan yang digunakan untuk menentukan nilai pakai dari setiap aset atau unit
penghasil kas lain yang dipengaruhi oleh penetapan harga transfer internal.
71. Meskipun jika sebagian atau keseluruhan hasil yang diproduksi oleh aset atau kelompok aset digunakan oleh unit
lain entitas contoh, produk yang berada pada tingkat menengah dari satu proses produksi, aset atau kelompok aset tersebut
membentuk suatu unit penghasil kas terpisah jika entitas dapat menjual hasil produknya di pasar aktif. Hal ini karena aset atau
kelompok aset tersebut dapat menghasilkan arus kas masuk yang independen dari arus kas masuk aset atau kelompok aset
lainnya. Dalam menggunakan informasi berdasarkan anggaran prakiraan keuangan yang berhubungan dengan unit penghasil
kas atau untuk setiap aset atau unit penghasil kas lainnya yang dipengaruhi oleh penetapan harga transfer internal, entitas
menyesuaikan informasi ini jika harga transfer internal tidak mencerminkan estimasi terbaik manajemen atas harga masa
depan yang dapat dicapai dalam transaksi wajar.
72. Unit penghasil kas diidentifi kasi secara konsisten dari periode ke periode untuk aset atau jenis aset yang sama,
kecuali perubahan dapat dijustifi kasi. 73. Jika entitas menetapkan bahwa suatu aset dimiliki
unit penghasil kas yang berbeda dari periode sebelumnya, atau apabila jenis aset yang diagregasi untuk unit penghasil kas
aset telah berubah, paragraf 125 mensyaratkan pengungkapan tentang unit penghasil kas, jika rugi penurunan nilai diakui atau
dibalik untuk unit penghasil kas.
48. 27
Hak Cipt a © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Penurunan Nilai Aset
ED PSAK No. 48
1 2
3 4
5 6
7 8
9
10 11
12 13
14 15
16 17
18 19
20 21
22 23
24 25
26 27
28 29
30 31
32 33
34 35
36 37
38
Jumlah Terpulihkan dan Jumlah Tercatat dari Unit Pernghasil Kas
74. Jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar unit penghasil
kas dikurangi biaya penjualan dan nilai pakainya. Dalam menentukan nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit
penghasil kas, setiap rujukan dalam paragraf 19-57 mengenai “suatu aset” dimaksudkan sebagai rujukan mengenai “unit
penghasil kas”.
75. Jumlah tercatat unit penghasil kas ditentukan atas dasar yang konsisten dengan cara menetapkan jumlah
terpulihkan dari unit penghasil kas. 76. Jumlah tercatat dari unit penghasil kas:
a mencakup hanya jumlah tercatat dari aset-aset yang dapat diatribusikan langsung, atau dialoksikan dengan dasar
yang layak dan konsisten, ke unit penghasil kas dan akan menghasilkan arus kas masuk yang digunakan dalam
menentukan nilai pakai unit penghasil kas; dan
b tidak mencakup jumlah tercatat dari setiap laibilitas yang diakui, kecuali jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas
tidak dapat ditentukan tanpa mempertimbangkan laibilitas tersebut.
Hal ini karena nilai wajar dikurangi biaya penjualan dan nilai pakai dari unit penghasil kas ditetapkan dengan mengecualikan
arus kas berkaitan dengan aset yang bukan merupakan bagian dari unit penghasil kas dan laibilitas yang sudah diakui, lihat
paragraf 28 dan 43.
77. Ketika aset-aset dikelompokkan untuk dinilai sebagai dapat terpulihkan, sangat penting bagi unit penghasil kas untuk
mencakup semua aset yang menghasilkan atau digunakan untuk menghasilkan arus kas masuk terkait. Sebaliknya,
unit penghasil kas dapat terlihat menjadi dapat terpulihkan sepenuhnya ketika faktanya telah terjadi rugi penurunan nilai.
Dalam beberapa kasus, meskipun beberapa aset berkontribusi
48.28
Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
1 2
3 4
5 6
7 8
9
10 11
12 13
14 15
16 17
18 19
20 21
22 23
24 25
26 27
28 29
30 31
32 33
34 35
36 37
38
Penurunan Nilai Aset ED PSAK No. 48
untuk mengestimasi arus kas masa depan dari unit penghasil kas, aset tersebut tidak dapat dialokasikan untuk unit penghasil
kas atas dasar yang layak dan konsisten. Ini dapat menjadi kasus untuk goodwill atau aset korporat seperti aset kantor
pusat. Paragraf 80-98 menjelaskan bagaimana memperlakukan aset-aset ini dalam menguji penurunan nilai atas unit penghasil
kas.
78. Dimungkinkan perlu untuk mempertimbangkan beberapa laibilitas yang sudah diakui untuk menetapkan jumlah
terpulihkan dari unit penghasil kas. Hal ini mungkin terjadi jika pelepasan suatu unit penghasil kas mensyaratkan pembeli
menanggung laibilitas. Dalam kasus ini, nilai wajar dikurangi biaya penjualan atau arus kas estimasian dari pelepasan
akhir dari unit penghasil kas adalah estimasi harga jual aset unit penghasil kas dan laibilitas secara bersamaan, dikurangi
biaya pelepasan. Untuk menghasilkan suatu perbandingan berarti antara jumlah tercatat unit penghasil kas dan jumlah
terpulihkannya, jumlah tercatat dari laibilitas dikurangkan dalam menetapkan nilai pakai unit penghasil kas dan jumlah
tercatatnya.
Contoh Suatu entitas yang mengoperasikan sebuah pertambangan
di suatu negara dengan perundang-undangan yang mensyaratkan pemilik harus memulihkan kembali lokasi
tambang pada saat penyelesaian operasi pertambangan tersebut. Biaya pemulihan tersebut termasuk penggantian
lapisan tanah atas overburden yang harus dipindahkan sebelum memulai penambangan. Penyisihan untuk biaya
pengganti lapisan atas diakui segera setelah lapisan tanah atas dipindahkan. Jumlah yang disediakan diakui sebagai
bagian dari biaya pertambangan dan disusutkan selama masa manfaat pertambangan tersebut. Jumlah tercatat atas
penyisihan untuk biaya pemulihan adalah Rp500,
a
yang setara dengan nilai kini dari biaya pemulihan tersebut.
Entitas menguji penurunan nilai dari pertambangan. Unit penghasil kas untuk pertambangan adalah pertambangan
48. 29
Hak Cipt a © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Penurunan Nilai Aset
ED PSAK No. 48
1 2
3 4
5 6
7 8
9
10 11
12 13
14 15
16 17
18 19
20 21
22 23
24 25
26 27
28 29
30 31
32 33
34 35
36 37
38 itu secara keseluruhan. Entitas telah menerima berbagai
penawaran untuk membeli pertambangan itu pada harga sekitar Rp800. Harga ini mencerminkan fakta bahwa pembeli
akan menanggung kewajiban untuk memulihkan yang terlalu membebani. Biaya pelepasan untuk pertambangan dapat
diabaikan. Nilai pakai pertambangan itu mendekati Rp1,200, diluar biaya pemulihan. Jumlah tercatat pertambangan itu
adalah Rp1,000.
Nilai wajar unit penghasil kas dikurangi biaya penjualan adalah Rp800. Nilai ini mempertimbangkan biaya yang
sudah disediakan untuk pemulihan. Sebagai konsekuensinya, nilai pakai dari unit penghasil kas ditetapkan setelah
mempertimbangkan biaya pemulihan dan diestimasi menjadi Rp700 Rp1,200 dikurangi Rp500. Jumlah tercatat
dari unit penghasil kas adalah Rp500, dengan jumlah tercatat dari pertambangan Rp1000 dikurangi jumlah
tercatat penyisihan untuk biaya restorasi Rp500. Sehingga, jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas melebihi jumlah
tercatatnya.
a Dalam Pernyataan ini, jumah satuan moneter menggunakan Rp
79. Untuk alasan praktis, jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas terkadang ditentukan setelah mempertimbangkan
aset yang bukan merupakan bagian unit penghasil kas contoh, piutang atau aset keuangan lain atau laibilitas yang telah diakui
contohnya, utang, pensiun, dan penyisihan lain. Dalam kasus tersebut, jumlah tercatat dari unit penghasil kas tersebut dinaikkan
sebesar jumlah tercatat aset-aset tersebut dan diturunkan sebesar jumlah tercatat laibilitas-laibilitas tersebut.
Goodwill
48.30
Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
1 2
3 4
5 6
7 8
9
10 11
12 13
14 15
16 17
18 19
20 21
22 23
24 25
26 27
28 29
30 31
32 33
34 35
36 37
38
Penurunan Nilai Aset ED PSAK No. 48
Alokasi Goodwill Untuk Unit Penghasil Kas 80. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang
diperolah dalam suatu kombinasi bisnis harus, sejak tanggal akuisisi, dialokasikan pada setiap unit penghasil kas pihak
pengakuisisi, atau kelompok unit penghasil kas yang diharapkan memberikan manfaat dari sinergi kombinasi,
terlepas dari apakah aset atau laibilitas lain dari pihak yang diakuisisi yang ditetapkan ke unit-unit atau kelompok
unit-unit tersebut. Setiap unit atau kelompok unit yang memperoleh alokasi goodwill harus:
a merupakan tingkat terendah dalam entitas yang
goodwillnya dimonitor untuk tujuan manajemen internal; dan
b tidak lebih besar dari suatu segmen operasi yang ditentukan sesuai dengan PSAK 5: Segmen Operasi.
81. Goodwill yang diakui dalam kombinasi bisnis adalah aset yang mewakili manfaat ekonomi masa depan yang timbul
dari aset lain yang diperoleh dalam kombinasi bisnis yang tidak terdentifi kasi secara individual dan diakui secara terpisah.
Goodwill tidak menghasilkan arus kas secara independen dari aset atau kelompok aset lain, dan seringkali berkontribusi
pada arus kas dari beragam unit penghasil kas. Goodwill kadang tidak dapat dialokasikan atas suatu dasar yang non-
arbitrer terhadap unit penghasil kas individual, tetapi hanya pada sekolompok unit penghasil kas. Akibatnya, tingkatan
terendah dalam entitas dimana goodwill dimonitor untuk tujuan manajemen internal terkadang terdiri dari sejumlah unit
penghasil kas yang dengannya goodwill tersebut terkait, tetapi padanya goodwill tersebut tidak dapat dialokasikan. Rujukan di
dalam paragraf 83-94 dan Lampiran C mengenai unit penghasil kas yang mendapatkan alokasi goodwill dimaksudkan juga
sebagai rujukan mengenai sekelompok unit penghasil kas yang memperoleh alokasi goodwill.
82. Penerapan persyaratan dalam paragraf 80 menghasilkan goodwill yang diuji penurunan nilainya pada tingkat yang
48. 31
Hak Cipt a © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Penurunan Nilai Aset
ED PSAK No. 48
1 2
3 4
5 6
7 8
9
10 11
12 13
14 15
16 17
18 19
20 21
22 23
24 25
26 27
28 29
30 31
32 33
34 35
36 37
38 mencerminkan bagaimana entitas mengelola operasinya dan
bagaimana goodwill diasosiasikan secara alami. Sehingga, pengembangan system pelaporan tambahan secara khusus
tidak diperlukan.
83. Unit penghasil kas yang mana goodwill yang dialokasikan untuk tujuan pengujian penurunan nilai mungkin
tidak serupa dengan tingkat ketika goodwill dialokasikan dalam hubungannya dengan PSAK 10 revisi 2009: Pengaruh
Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing untuk tujuan pengukuran keuntungan atau kerugian valuta asing. Contoh, jika PSAK 10
mensyaratkan entitas mengalokasikan goodwill pada tingkatan yang rendah untuk tujuan pengukuran keuntungan dan kerugian
valuta asing, maka entitas tidak disyaratkan untuk menguji penurunan nilai goodwill pada tingkatan yang sama kecuali
entitas juga memonitor goodwill pada tingkatan untuk tujuan manajemen internal.
84. Jika alokasi awal goodwill yang diperoleh dalam kombinasi bisnis tidak dapat diselesaikan sebelum berakhirnya
periode tahunan ketika kombinasi bisnis telah terjadi, alokasi awal tersebut harus diselesaikan sebelum akhir dari periode
tahunan pertama setelah tanggal akuisisi.
85. Sesuai PSAK 22: Kombinasi Bisnis, jika akuntansi awal untuk kombinasi bisnis hanya dapat ditentukan secara
sementara pada akhir periode terjadinya kombinasi bisnis, pengakuisisi:
a mencatat kombinasi bisnis menggunakan nilai sementara
tersebut; dan b mengakui setiap penyesuaian atas nilai sementara tersebut
sebagai hasil penyelesaian akuntansi awal selama periode pengukuran, yang tidak melebihi 12 bulan sejak tanggal
akuisisi. Dalam kondisi tersebut, mungkin saja alokasi awal goodwill
yang diakui dalam kombinasi bisnis tidak dapat diselesaikan sebelum akhir dari periode tahunan ketika penggabungan
terjadi. Ketika hal ini terjadi, entitas mengungkapkan informasi
48.32
Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
1 2
3 4
5 6
7 8
9
10 11
12 13
14 15
16 17
18 19
20 21
22 23
24 25
26 27
28 29
30 31
32 33
34 35
36 37
38
Penurunan Nilai Aset ED PSAK No. 48
yang disyaratkan oleh paragraf 133.
86. Jika goodwill telah dialokasikan pada unit penghasil kas dan entitas menghentikan suatu operasi tertentu atas unit
tersebut, goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut harus:
a termasuk dalam jumlah tercatat operasi ketika
menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan; dan
b diukur berdasarkan nilai relatif dari operasi yang dihentikan dan porsi dari unit penghasil kas yang
ditahan, kecuali entitas dapat menunjukkan bahwa beberapa metode lain lebih baik dalam mencerminkan
goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan.
Contoh Suatu entitas menjual seharga Rp100 suatu operasi yang
merupakan bagian dari unit penghasil kas yang telah memperoleh alokasi goodwill. Goodwill yang dialokasikan
ke unit tersebut tidak dapat diidentifi kasi atau diasosiasikan dengan suatu kelompok aset pada tingkat yang lebih rendah
dari unit tersebut, kecuali secara arbitrer. Jumlah terpulihkan dari porsi unit penghasil kas yang ditahan adalah Rp300.
Karena goodwill yang dialokasikan ke unit penghasil kas tidak dapat diidentifi kasi atau diasosiasikan secara non-
arbitrer dengan satu kelompok aset pada tingkatan yang lebih rendah dari unit itu, goodwill yang diasosiasikan
dengan operasi yang dihentikan diukur berdasarkan nilai relatif dari operasi yang dihentikan dan porsi goodwill atas
unit tersebut tetap melekat. Dengan demikian, 25 persen dari goodwill yang dialokasikan ke unit penghasil kas
termasuk di dalam jumlah tercatat dari operasi yang dijual.
87. Jika suatu entitas mereorganisasi struktur pelaporannya dengan cara merubah komposisi dari satu atau lebih unit
48. 33
Hak Cipt a © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Penurunan Nilai Aset
ED PSAK No. 48
1 2
3 4
5 6
7 8
9
10 11
12 13
14 15
16 17
18 19
20 21
22 23
24 25
26 27
28 29
30 31
32 33
34 35
36 37
38 penghasil kas yang telah memperoleh alokasi goodwill,
goodwill tersebut harus dialokasikan ulang ke unit-unit yang terpengaruh. Pengalokasian ulang ini harus dilakukan dengan
menggunakan pendekatan nilai relatif yang serupa dengan yang digunakan ketika entitas menghentikan suatu operasi dalam
unit penghasil kas, kecuali entitas dapat menunjukkan bahwa beberapa metode lain yang lebih baik dalam mencerminkan
goodwill yang diasosiasikan dengan unit-unit yang sudah direorganisasi.
Contoh Goodwill telah dialokasikan sebelumnya ke unit penghasil
kas A. Goodwill yang dialokasikan ke A tidak dapat diidentifi kasi atau diasosiasikan dengan kelompok aset pada
tingkatan yang lebih rendah dari A, kecuali secara arbitrer. A akan dibagi dan diintegrasikan kedalam tiga unit penghasil
kas, B, C dan D.
Karena goodwill yang dialokasikan ke A tidak dapat secara arbitrer diidentifi kasi atau diasosiasikan dengan suatu
kelompok aset pada suatu level yang lebih rendah dari A, maka goodwill dialokasikan kembali ke unit B, C dan D
berdasarkan nilai relatif dari tiga porsi dari A sebelum porsi tersebut diintegrasikan ke B, C dan D.
Pengujian Unit Penghasil Kas dengan Goodwill untuk Penurunan Nilai
88. Seperti dijelaskan paragraf 81, jika goodwill terkait dengan unit penghasil kas tetapi belum dialokasikan ke
unit tersebut, unit tersebut harus diuji penurunan nilai ketika terdapat suatu indikasi bahwa unit tersebut mungkin
mengalami penurunan nilai. Pengujian penurunan nilai tersebut dilakukan dengan membandingkan jumlah tercatat
dari unit tersebut tidak termasuk goodwill dengan jumlah terpulihkannya. Setiap rugi penurunan nilai harus diakui
sesuai dengan paragraf 104.
48.34
Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
1 2
3 4
5 6
7 8
9
10 11
12 13
14 15
16 17
18 19
20 21
22 23
24 25
26 27
28 29
30 31
32 33
34 35
36 37
38
Penurunan Nilai Aset ED PSAK No. 48
89. Jika suatu unit penghasil kas yang digambarkan dalam paragraf 88 memasukkan ke dalam jumlah tercatatnya aset
tidak berwujud yang memiliki masa manfaat yang tidak terbatas atau yang belum dapat digunakan dan aset tersebut dapat diuji
untuk penurunan nilai hanya sebagai bagian dari unit penghasil kas, paragraf 10 mensyaratkan unit tersebut juga harus diuji
penurunan nilai secara tahunan.
90. Unit penghasil kas yang telah memperoleh alokasi goodwill harus diuji penurunan nilai secara tahunan, dan
setiap kali apabila terdapat indikasi bahwa unit tersebut mengalami penurunan nilai, dengan membandingkan jumlah
tercatat unit tersebut termasuk goodwill dengan jumlah terpulihkannya. Jika jumlah terpulihkan tersebut melebihi
jumlah tercatatnya, unit dan goodwill yang dialokasikan ke unit tersebut harus dianggap tidak mengalami penurunan
nilai. Jika jumlah tercatat unit melebihi jumlah terpulihkan, entitas harus mengakui rugi penurunan nilai sesuai dengan
paragraf 99.
Waktu Pengujian Penurunan Nilai
91. Uji tahunan penurunan nilai untuk unit penghasil kas yang telah merima alokasi goodwill dapat dilakukan
setiap waktu selama suatu periode tahunan, sepanjang pengujian dilakukan pada waktu yang sama setiap tahun.
Unit penghasil kas yang berbeda dapat diuji untuk penurunan nilai pada saat yang berbeda. Namun, jika beberapa atau
seluruh goodwill telah teralokasi ke unit penghasil kas yang diperoleh dalam kombinasi bisnis selama periode tahunan
berjalan, unit tersebut harus diuji penurunan nilai sebelum berakhirnya periode tahunan berjalan.
92. Jika aset-aset yang merupakan komponen unit penghasil kas yang telah memperoleh alokasi goodwill,
diuji penurunan nilai pada saat yang sama dengan unit yang mengandung goodwill, aset-aset tersebut harus diuji
penurunan nilainya sebelum unit tersebut. Demikian juga,
48. 35
Hak Cipt a © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Penurunan Nilai Aset
ED PSAK No. 48
1 2
3 4
5 6
7 8
9
10 11
12 13
14 15
16 17
18 19
20 21
22 23
24 25
26 27
28 29
30 31
32 33
34 35
36 37
38
jika unit penghasil kas merupakan sekelompok unit penghasil kas yang telah memperoleh alokasi goodwill diuji untuk
penurunan nilai pada saat yang sama seperti kelompok unit yang mengandung goodwill, unit-unit individual harus
diuji untuk penurunan nilai sebelum kelompok unit yang mengandung goodwill.
93. Pada saat pengujian penurunan nilai unit penghasil kas yang telah memperoleh alokasi goodwill, mungkin saja
terdapat indikasi penurunan nilai suatu aset di dalam unit tersebut. Dalam kondisi demikian, entitas menguji aset untuk
penurunan nilai terlebih dahulu, dan mengakui setiap kerugian penurunan nilai untuk aset tersebut sebelum pengujian
penurunan nilai unit penghasil kas yang mengandung goodwill. Demikian juga, mungkin terdapat indikasi penurunan nilai
unit penghasil kas dalam sekelompok unit yang mengandung goodwill. Dalam kondisi tersebut entitas menguji penurunan
nilai untuk unit penghasil kas terlebih dahulu, dan mengakui setiap kerugian penurunan nilai untuk unit tersebut, sebelum
menguji penurunan nilai kelompok dari unit yang memperoleh alokasi goodwill.
94. Penghitungan rinci terkini yang dibuat dalam periode terdahulu dari jumlah terpulihkan unit penghasil kas yang
telah memperoleh alokasi goodwill dapat digunakan dalam pengujian penurunan nilai unit tersebut dalam periode
berjalan jika semua kriteria berikut dipenuhi: a aset dan laibilitas yang membentuk unit tersebut tidak
berubah secara signifi kan sejak penghitungan terkini jumlah terpulihkan,
b penghitungan terkini jumlah terpulihkan menghasilkan suatu jumlah yang melebihi jumlah tercatat unit dengan
suatu marjin yang substansial; dan
c berdasarkan suatu analisis dari kejadian yang telah terjadi dan kondisi yang telah berubah sejak penghitungan
terkini jumlah terpulihkan, kemungkinannya kecil bahwa jumlah terpulihkan saat ini akan lebih kecil dari
jumlah tercatat saat ini dari unit tersebut.
48.36
Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
1 2
3 4
5 6
7 8
9
10 11
12 13
14 15
16 17
18 19
20 21
22 23
24 25
26 27
28 29
30 31
32 33
34 35
36 37
38
Penurunan Nilai Aset ED PSAK No. 48
Aset Korporat 95. Aset korporat termasuk aset kelompok atau divisi
seperti bangunan kantor pusat atau divisi dari entitas, perlengkapan EDP atau pusat penelitian. Struktur suatu entitas
menentukan apakah aset memenuhi defi nisi Pernyataan ini mengenai aset korporat untuk suatu unit penghasil kas tertentu.
Karakteristik khusus aset korporat adalah bahwa aset korporat tidak menghasilkan arus kas masuk secara independen dari aset
atau kelompok aset lain dan jumlah tercatatnya tidak dapat sepenuhnya diatribusikan ke unit penghasil kas yang sedang
ditelaah.
96. Karena aset korporat tidak menghasilkan arus kas masuk yang terpisah, jumlah terpulihkan aset korporat individual tidak
dapat ditentukan kecuali manajemen telah memutuskan untuk melepas aset tersebut. Sebagai konsekuensinya, jika terdapat
indikasi bahwa aset korporat mungkin turun nilainya, jumlah terpulihkan ditentukan untuk unit penghasil kas atau kelompok
unit penghasil kas yang memiliki aset korporat tersebut, dan dibandingkan dengan jumlah tercatat dari unit penghasil kas
ini atau kelompok dari unit pengasil kas dimaksud. Setiap kerugian penurunan nilai diakui sesuai dengan paragraf 99.
97. Dalam menguji rugi penurunan nilai suatu unit penghasil kas, entitas mengidentifi kasi semua aset korporat
yang terkait dengan unit penghasil kas yang sedang ditelaah. Jika sebagian dari jumlah tercatat aset korporat:
a dapat dialokasikan dengan dasar yang layak dan
konsisten terhadap unit tersebut, entitas membandingkan jumlah tercatat dari unit termasuk porsi dari jumlah
tercatat aset korporat yang dialokasikan ke unit tersebut dengan jumlah terpulihkan. Setiap rugi penurunan nilai
diakui sesuai dengan paragraf 99.
b tidak dapat dialokasikan pada suatu dasar yang layak dan konsisten ke unit itu, entitas harus:
i membandingkan jumlah tercatat unit, diluar aset
korporat, dengan jumlah terpulihkan dan mengakui
48. 37
Hak Cipt a © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Penurunan Nilai Aset
ED PSAK No. 48
1 2
3 4
5 6
7 8
9
10 11
12 13
14 15
16 17
18 19
20 21
22 23
24 25
26 27
28 29
30 31
32 33
34 35
36 37
38
setiap rugi penurunan nilai sesuai dengan paragraf 99;
ii mengidentifikasi kelompok terkecil dari unit penghasil kas yang mencakup unit penghasil kas
yang ditelaah dan yang sebagian dari jumlah tercatat aset korporat dapat dialokasikan atas dasar
yang layak dan konsisten; dan
iii membandingkan jumlah tercatat dari kelompok unit penghasil kas tersebut termasuk bagian dari jumlah
tercatat aset korporat yang dialokasikan ke kelompok dari unit tersebut dengan jumlah terpulihkan dari
kelompok unit itu. Setiap rugi penurunan nilai diakui sesuai dengan paragraf 99.
98. Contoh ilustrasi 8 menjelaskan penerapan persyaratan- persyaratan di atas untuk aset korporat.
Rugi Penurunan Nilai Untuk Unit Penghasil Kas 99. Rugi penurunan nilai diakui untuk unit penghasil
kas kelompok terkecil dari unit penghasil kas yang telah memperoleh alokasi goodwill atau aset korporat jika,
dan hanya jika, jumlah terpulihkan dari unit tersebut kelompok dari unit lebih kecil dari jumlah tercatatnya. Rugi
penurunan nilai dialokasikan untuk mengurangi jumlah tercatat aset dari unit tersebut kelompok dari unit dengan
urutan sebagai berikut: a pertama, untuk mengurangi jumlah tercatat atas setiap
goodwill yang dialokasikan ke unit penghasil kas tersebut kelompok dari unit; dan
b selanjutnya, ke aset lain dari unit tersebut kelompok dari unit dibagi pro rata atas dasar jumlah tercatat setiap
aset di dalam unit tersebut kelompok dari unit.
Pengurangan-pengurangan dalam jumlah tercatat diperlakukan sebagai rugi penurunan nilai atas aset
individual dan diakui sesuai dengan paragraf 60.
48.38
Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
1 2
3 4
5 6
7 8
9
10 11
12 13
14 15
16 17
18 19
20 21
22 23
24 25
26 27
28 29
30 31
32 33
34 35
36 37
38
Penurunan Nilai Aset ED PSAK No. 48
100. Dalam mengalokasikan rugi penurunan nilai sesuai paragraf 99, entitas tidak harus mengurangi jumlah tercatat
aset dengan jumlah yang tertinggi dari: a nilai wajarnya dikurangi biaya untuk menjual jika
ditentukan; b nilai pakainya jika dapat ditentukan; dan
c nol. Jumlah rugi penurunan nilai yang semestinya dialokasikan
ke aset tersebut menjadi harus dialokasikan pro rata ke aset lain dari unit kelompok dari unit.
101. Jika tidak praktis untuk mengestimasi jumlah terpulihkan dari setiap aset individual suatu unit penghasil kas,
Pernyataan ini mensyaratkan suatu alokasi arbitrer dari rugi penurunan nilai antara aset dari unit, selain goodwill, karena
semua aset dari unit penghasil kas yang bekerja bersama- sama.
102. Jika jumlah terpulihkan aset individual tidak dapat ditentukan lihat paragraf 67:
a rugi penurunan nilai diakui untuk aset tersebut jika jumlah tercatatnya lebih besar daripada jumlah yang lebih tinggi
antara nilai wajarnya dikurangi biaya untuk menjual dan hasil dari prosedur alokasi yang dijelaskan di paragraf 99
dan 100; dan
b tidak ada rugi penurunan nilai yang diakui untuk aset tersebut jika unit penghasil kas yang terkait tidak turun
nilainya. Hal ini berlaku meskipun jika nilai wajar aset tersebut dikurangi biaya untuk menjual lebih kecil dari
jumlah tercatatnya.
48. 39
Hak Cipt a © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Penurunan Nilai Aset
ED PSAK No. 48
1 2
3 4
5 6
7 8
9
10 11
12 13
14 15
16 17
18 19
20 21
22 23
24 25
26 27
28 29
30 31
32 33
34 35
36 37
38
Contoh Sebuah mesin telah mengalami kerusakan fi sik tetapi masih
bekerja, meskipun tidak sebaik sebelum mesin itu rusak. Nilai wajar mesin dikurangi biaya untuk menjual kurang
dari jumlah tercatatnya. Mesin tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang independen. Kelompok terkecil aset
yang teridentifi kasi yang mana mesin tersebut termasuk didalamnya dan menghasilkan arus kas yang sangat tidak
tergantung dari arus kas masuk aset lain adalah lini produksi tempat mesin tersebut tercakup. Jumlah terpulihkan dari lini
produksi tersebut menunjukkan bahwa lini produksi secara secara keseluruhan tidak turun nilainya.
Asumsi 1: anggaranprakiraan yang disetujui oleh manajemen mencerminkan bahwa tidak ada komitmen manajemen untuk
mengganti mesin tersebut.
Jumlah terpulihkan dari mesin tersebut sendiri tidak dapat diestimasi karena nilai pakai mesin tersebut:
a mungkin berbeda dari nilai wajarnya dikurangi biaya untuk menjual; dan
b dapat ditentukan hanya untuk unit penghasil kas dari mesin tersebut lini produksi.
Lini produksi tidak turun nilainya. Sehingga, tidak ada rugi penurunan nilai yang diakui untuk mesin tersebut. Meskipun
demikian, entitas mungkin perlu menilai kembali periode penyusutan atau metode penyusutan untuk mesin tersebut.
Mungkin periode penyusutan yang lebih pendek atau metode penyusutan yang lebih cepat diperlukan untuk mencerminkan
sisa masa manfaat yang diharapkan dari mesin tersebut atau bentuk dari manfaat ekonomi yang diharapkan didapat oleh
entitas.
Asumsi 2: anggaranprakiraan yang disetujui manajemen mencerminkan komitmen manajemen untuk mengganti
mesin dan menjualnya dalam waktu dekat di masa yang
48.40
Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
1 2
3 4
5 6
7 8
9
10 11
12 13
14 15
16 17
18 19
20 21
22 23
24 25
26 27
28 29
30 31
32 33
34 35
36 37
38
Penurunan Nilai Aset ED PSAK No. 48
103. Setelah persyaratan dalam paragraf 99 dan 100 diterapkan, laibilitas diakui untuk setiap jumlah sisa dari
rugi penurunan nilai untuk setiap unit penghasil kas jika, dan hanya jika, hal tersebut disyaratkan oleh PSAK lain.
PEMBALIKAN SUATU RUGI PENURUNAN NILAI
104 Paragraf 105-111 menjelaskan persyaratan untuk membalikan rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset
atau unit penghasil kas pada periode sebelumnya. Persyaratan ini menggunakan istilah suatu aset tetapi diterapkan sama
terhadap aset individu atau unit pengasil kas. Tambahan persyaratan untuk aset individual dijelaskan dalam paragraf
112-116, untuk unit penghasil kas dalam paragraf 117 dan 118 dan untuk goodwill dalam paragraf 119 dan 120.
105. Entitas menilai pada akhir setiap periode pelaporan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai
yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill mungkin tidak ada lagi atau mungkin
telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut.
106. Dalam menilai apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui pada periode-periode
sebelumnya untuk aset selain goodwill mungkin tidak ada lagi
akan datang. Arus kas dari tetap menggunakan mesin sampai pelepasannya diperkirakan dapat diabaikan.
Nilai pakai mesin tersebut dapat diestimasi mendekati nilai wajarnya dikurangi biaya untuk menjual. Sehingga,
jumlah terpulihkan dari mesin dapat ditentukan dan tidak ada pertimbangan yang diberikan ke unit penghasil kas
dengan mesin tersebut yaitu lini produksi. Karena nilai wajar mesin dikurangi biaya untuk menjual lebih kecil dari
jumlah tercatatnya, rugi penurunan nilai diakui untuk mesin tersebut.
48. 41
Hak Cipt a © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Penurunan Nilai Aset
ED PSAK No. 48
1 2
3 4
5 6
7 8
9
10 11
12 13
14 15
16 17
18 19
20 21
22 23
24 25
26 27
28 29
30 31
32 33
34 35
36 37
38
atau mungkin telah menurun, entitas mempertimbangkan, minimal, indikasi berikut ini:
Informasi yang bersumber dari luar a nilai wajar aset telah meningkat secara signifi kan selama
periode tersebut. b perubahan signifi kan dengan dampak menguntungkan
untuk entitas telah terjadi selama periode tersebut, atau akan terjadi dalam waktu dekat, dalam hal teknologi,
pasar, kondisi ekonomi maupun legal tempat entitas beroperasi atau di pasar tempat aset itu didedikasikan.
c suku bunga pasar atau tingkat pengembalian investasi pasar yang lain telah turun selama periode itu, dan
penurunan itu sepertinya akan mempengaruhi tingkat diskonto yang digunakan dalam menghitung nilai pakai
aset sehingga meningkatkan jumlah terpulihkan secara material.
Informasi yang bersumber dari dalam d perubahan signifi kan dengan dampak menguntungkan
bagi entitas telah terjadi selama periode tersebut, atau diharapkan akan terjadi dalam waktu dekat, seberapa
jauh dan cara, aset tersebut digunakan atau diharapkan untuk digunakan. Perubahan ini termasuk biaya-biaya
yang timbul selama periode tersebut untuk memperbaiki atau meningkatkan kinerja aset atau merestrukturisasi
operasi di tempat aset tersebut tercakup
e b u k t i t e r s e d i a d a r i p e l a p o r a n i n t e r n a l y a n g mengindikasikan bahwa kinerja ekonomi aset lebih
baik atau akan lebih baik dari yang diharapkan. 107. Indikasi penurunan potensial dari rugi penurunan nilai
dalam paragraf 106 sebagian besar mencerminkan indikasi rugi penurunan nilai potensial dalam paragraf 12.
108. Jika terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang diakui untuk aset selain goodwill tidak ada lagi, ada atau
mungkin telah menurun, ini dapat mengindikasikan bahwa sisa
48.42
Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
1 2
3 4
5 6
7 8
9
10 11
12 13
14 15
16 17
18 19
20 21
22 23
24 25
26 27
28 29
30 31
32 33
34 35
36 37
38
Penurunan Nilai Aset ED PSAK No. 48
masa manfaat, metode penyusutan amortisasi atau nilai sisa perlu ditelaah dan disesuaikan dengan PSAK yang diterapkan
untuk aset tersebut, meskipun jika tidak ada rugi penurunan nilai yang dibalik untuk aset tersebut.
109. Rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode-periode sebelumnya untuk aset selain goodwill harus
dibalik jika, dan hanya jika, terdapat perubahan estimasi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan atas
aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Jika kasusnya seperti ini, jumlah tercatat aset, kecuali seperti
digambarkan pada paragraf 112, dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Kenaikan ini merupakan suatu pembalikan
rugi penurunan nilai.
110. Pembalikan rugi penurunan nilai menggambarkan peningkatan estimasi jasa potensial aset, baik dari penggunaan
atau dari penjualan, sejak tanggal ketika entitas terakhir kali mengakui rugi penurunan nilai untuk aset tersebut. Paragraf
125 mensyaratkan entitas untuk mengidentifi kasi perubahan dalam estimasi yang menyebabkan peningkatan estimasi jasa
potensial. Contoh perubahan dalam estimasi termasuk: a perubahan dasar untuk menentukan jumlah terpulihkan
yaitu apakah jumlah terpulihkan didasarkan pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual atau nilai pakai;
b jika jumlah terpulihkan didasarkan pada nilai pakai, perubahan dalam jumlah atau waktu dari estimasi arus
kas masa depan atau pada tingkat diskonto; atau c jika jumlah terpulihkan didasarkan pada nilai wajar
dikurangi biaya untuk menjual, perubahan dalam estimasi komponen dari nilai wajar dikurangi biaya untuk
menjual.
111. Suatu nilai pakai aset bisa menjadi lebih besar dari jumlah tercatatnya karena nilai sekarang dari arus kas masuk
masa depan meningkat seiring dengan semakin pendeknya periode ekspektasi arus kas. Namun, jasa potensial aset tidak
meningkat. Sehingga, rugi penurunan nilai tidak dibalik hanya
48. 43
Hak Cipt a © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Penurunan Nilai Aset
ED PSAK No. 48
1 2
3 4
5 6
7 8
9
10 11
12 13
14 15
16 17
18 19
20 21
22 23
24 25
26 27
28 29
30 31
32 33
34 35
36 37
38 karena perjalanan waktu kadang disebut melepaskan dari
diskonto, juga jika jumlah terpulihkan aset menjadi lebih tinggi dari jumlah tercatatnya.
Pembalikan Rugi Penurunan Nilai Untuk Aset Individual 112. Jumlah tercatat aset yang meningkat selain
goodwill, yang disebabkan pembalikan rugi penurunan nilai, tidak boleh melebihi jumlah tercatat neto setelah
amortisasi atau depresiasi seandainya aset tidak mengalami rugi penurunan nilai di tahun-tahun sebelumnya.
113. Setiap peningkatan jumlah tercatat aset selain goodwill di atas jumlah tercatat neto setelah amortisasi atau
depresiasi seandainya aset tidak mengalami rugi penurunan nilai di tahun-tahun sebelumnya merupakan suatu revaluasi.
Akuntansi untuk revaluasi tersebut diatur dalam PSAK terkait.
114. Pembalikan rugi penurunan nilai untuk aset selain goodwill diakui segera dalam laba rugi, kecuali aset
disajikan pada jumlah direvaluasi sesuai dengan Pernyataan lain contohnya, model revaluasi di PSAK 16. Setiap
pemulihan rugi penurunan nilai aset revaluasian harus diperlakukan sebagai kenaikan penilaian kembali sesuai
dengan PSAK terkait.
115. Pembalikan rugi penurunan nilai atas aset revaluasian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif lainnya dan
meningkatkan surplus revaluasi untuk aset tersebut. Namun, apabila rugi penurunan nilai atas aset revaluasian yang sama
sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi, pembalikan rugi penurunan nilai itu juga diakui dalam laporan laba rugi.
116. Setelah pembalikan rugi penurunan nilai diakui, depresiasi amortisasi yang dibebankan ke aset tersebut harus
disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya
48.44
Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
1 2
3 4
5 6
7 8
9
10 11
12 13
14 15
16 17
18 19
20 21
22 23
24 25
26 27
28 29
30 31
32 33
34 35
36 37
38
Penurunan Nilai Aset ED PSAK No. 48
jika ada, dengan dasar yang sistematik selama sisa masa manfaatnya.
Pembalikan Rugi Penurunan Nilai Untuk Unit Penghasil Kas
117. Pembalikan rugi penurunan nilai untuk suatu unit penghasil kas dialokasikan kepada aset-aset dari unit kecuali
untuk goodwill pro rata dengan jumlah tercatat dari aset- asetnya. Peningkatan dalam jumlah tercatat ini diperlakukan
sebagai pembalikan rugi penurunan nilai untuk aset individual dan diakui sesuai dengan paragraf 114.
118. Dalam mengalokasikan pembalikan rugi penurunan nilai untuk unit penghasil kas sesuai dengan paragraf 117,
jumlah tercatat aset tidak boleh dinaikkan diatas nilai yang terendah dari:
a jumlah terpulihkan jika ditentukan; dan b jumlah tercatat yang telah ditentukan amortisasi atau
depresiasi neto seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut dalam periode
sebelumnya.
Jumlah pemulihan rugi penurunan nilai yang sebaliknya telah dialokasikan untuk aset tersebut harus dialokasikan
pro rata ke aset lain dari unit itu, kecuali untuk goodwill.
Pembalikan Rugi Penurunan Nilai Untuk Goodwill 119. Rugi penurunan nilai yang diakui untuk goodwill
tidak dapat dibalik pada periode berikutnya.
120. PSAK 19: Aset Tidak Berwujud melarang pengakuan goodwill yang dihasilkan secara internal. Setiap kenaikan
jumlah terpulihkan dari goodwill dalam periode setelah terjadinya pengakuan rugi penurunan nilai goodwill tersebut
kemungkinan merupakan kenaikan goodwill yang dihasilkan secara internal, bukan merupakan pembalikan rugi penurunan
nilai yang diakui untuk goodwill yang diperoleh.
48. 45
Hak Cipt a © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Penurunan Nilai Aset
ED PSAK No. 48
1 2
3 4
5 6
7 8
9
10 11
12 13
14 15
16 17
18 19
20 21
22 23
24 25
26 27
28 29
30 31
32 33
34 35
36 37
38
PENGUNGKAPAN 121. Untuk setiap kelompok aset, entitas mengungkapkan
hal berikut ini: a Jumlah rugi penurunan nilai yang diakui dalam laporan
laba rugi selama periode tersebut dan unsur laporan laba rugi komprehensif yang didalamnya tercakup rugi
penurunan nilai.
b jumlah pembalikan rugi penurunan nilai yang diakui dalam laporan laba rugi selama periode tersebut dan
unsur laporan laba rugi komprehensif yang didalamnya tercakup rugi penurunan nilai yang dibalik
c jumlah rugi penurunan nilai atas aset revaluasian yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif lainnya
selama periode itu.
d jumlah pembalikan rugi penurunan nilai atas aset revaluasian yang diakui dalam laporan laba rugi
komprehensif lainnya selama periode tersebut. 122. Kelompok aset adalah kumpulan aset-aset yang
mempunyai sifat dan penggunaan yang serupa dalam operasi suatu entitas.
123. Informasi yang disyaratkan dalam paragraf 121 dapat disajikan dengan informasi lain yang diungkapkan untuk
kelompok aset tersebut. Contoh, informasi tersebut tercakup dalam rekonsiliasi jumlah tercatat aset tetap pada awal dan
akhir periode, seperti disyaratkan oleh PSAK 16.
124. Entitas yang melaporkan informasi segmen sesuai dengan PSAK 5 mengungkapkan hal-hal berikut ini untuk
setiap segmen: a jumlah rugi penurunan nilai yang diakui dalam laporan
laba rugi dan dalam laporan laba rugi komprehensif lainnya selama periode.
b jumlah pembalikan rugi penurunan nilai yang diakui dalam laporan laba rugi dan dalam laporan laba rugi
komprehensif lainnya selama periode.
48.46
Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
1 2
3 4
5 6
7 8
9
10 11
12 13
14 15
16 17
18 19
20 21
22 23
24 25
26 27
28 29
30 31
32 33
34 35
36 37
38
Penurunan Nilai Aset ED PSAK No. 48
125. Entitas mengungkapkan hal-hal berikut untuk setiap rugi penurunan nilai material yang diakui atau dibalik
selama periode tertentu untuk suatu aset individual, termasuk goodwill, atau suatu unit penghasil kas:
a peristiwa dan kondisi yang mengarah pada pengakuan
atau pembalikan rugi penurunan nilai. b jumlah rugi penurunan nilai yang diakui atau dibalik.
c untuk aset individual:
i sifat dari aset; dan ii jika entitas melaporkan informasi segmen sesuai
dengan PSAK 5, segmen terlaporkan yang mencakup aset tersebut.
d untuk unit penghasil kas; i deskripsi unit penghasil kas seperti apakah unit
penghasil kas merupakan suatu lini produksi, suatu pabrik, suatu operasi bisnis, suatu wilayah geografi ,
atau suatu segmen yang dapat dilaporkan seperti dijelaskan dalam PSAK 5;
ii jumlah rugi penurunan nilai yang diakui atau dibalik oleh kelompok aset dan, jika entitas
melaporkan informasi segmen sesuai dengan PSAK 5, disajikan berdasarkan segmen terlaporkan; dan
iii jika agregasi dari aset untuk mengindentifikasi unit penghasil kas telah berubah sejak estimasi sebelumnya dari
jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas jika ada, suatu uraian dari cara agregasi aset saat ini dan sebelumnya serta
alasan perubahan cara unit penghasil kas diidentifi kasi.
e apakah jumlah terpulihkan aset unit penghasil kas adalah nilai wajarnya dikurangi biaya untuk menjual
atau nilai pakainya.
f jika jumlah terpulihkan adalah nilai wajarnya dikurangi biaya untuk menjual, dasar yang digunakan untuk
menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual seperti apakah nilai wajar ditentukan dengan mengacu
kepada suatu pasar aktif.
g jika jumlah terpulihkan adalah nilai pakai, tingkat diskonto yang digunakan pada estimasi saat ini dan
estimasi sebelumnya jika ada dari nilai pakai.
48. 47
Hak Cipt a © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Penurunan Nilai Aset
ED PSAK No. 48
1 2
3 4
5 6
7 8
9
10 11
12 13
14 15
16 17
18 19
20 21
22 23
24 25
26 27
28 29
30 31
32 33
34 35
36 37
38
126. Entitas mengungkapkan informasi berikut untuk rugi penurunan nilai agregat dan pembalikan rugi penurunan
nilai agregat yang diakui selama periode tertentu dalam hal tidak diungkapkannya informasi sesuai paragraf 125:
a kelompok utama aset yang mengalami rugi penurunan
nilai dan kelompok utama aset yang mengalami pemulihan rugi penurunan nilai.
b peristiwa dan keadaan utama yang menyebabkan pengakuan rugi penurunan nilai dan pemulihan rugi
penurunan nilai tersebut. 127. Entitas dianjurkan untuk mengungkapkan asumsi
yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset unit penghasil kas selama periode. Namun, paragraf 129
mensyaratkan suatu entitas mengungkapkan informasi tentang estimasi yang digunakan untuk mengukur jumlah terpulihkan
suatu unit penghasil kas ketika goodwill atau aset tidak berwujud dengan masa manfaat tidak terbatas tercakup dalam
jumlah tercatat unit tersebut.
128. Sesuai dengan paragraf 84, jika setiap bagian dari goodwill yang diperoleh dalam kombinasi bisnis selama
periode tersebut tidak dialokasikan ke unit penghasil kas kelompok dari unit pada akhir periode pelaporan,
jumlah dari goodwill yang tidak dialokasikan diungkapkan bersamaan dengan alasan mengapa jumlah tersebut tetap
tidak dialokasikan.
Estimasi yang Digunakan Untuk Mengukur Jumlah Terpulihkan Dari Unit Penghasil Kas Mengandung
Goodwill Atau Aset Tidak Berwujud Dengan Masa Manfaat Tidak Terbatas
129. Entitas mengungkapkan informasi yang disyaratkan oleh a-f untuk setiap unit penghasil kas kelompok
dari unit untuk mana jumlah tercatat dari goodwill atau aset tidak berwujud dengan masa manfaat tidak terbatas
dialokasikan ke unit itu kelompok unit adalah signifi kan
48.48
Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
1 2
3 4
5 6
7 8
9
10 11
12 13
14 15
16 17
18 19
20 21
22 23
24 25
26 27
28 29
30 31
32 33
34 35
36 37
38
Penurunan Nilai Aset ED PSAK No. 48
dibandingkan dengan total jumlah tercatat goodwill atau aset tidak berwujud dengan masa manfaat yang tidak terbatas
dari entitas: a jumlah tercatat goodwill dialokasikan ke unit kelompok
dari unit. b jumlah tercatat aset tidak berwujud dengan masa
manfaat tidak terbatas dialokasikan ke unit kelompok dari unit.
c dasar dari jumlah terpulihkan dari unit ditentukan yaitu nilai pakai atau nilai wajar dikurangi biaya untuk
menjual.
d jika jumlah terpulihkan dari unit kelompok unit didasarkan atas nilai pakai:
i suatu uraian dari setiap asumsi utama yang
digunakan sebagai dasar oleh manajemen dalam proyeksi arus kasnya untuk periode yang dicakup
oleh anggaranprakiraan terkini. Asumsi utama adalah hal-hal yang sangat berpengaruh terhadap
jumlah terpulihkan unit kelompok unit.
ii suatu gambaran pendekatan manajemen untuk menetapkan nilai yang ditentukan untuk setiap
asumsi utama, apakah nilai-nilai tersebut menggambarkan pengalaman masa lalu, jika sesuai,
konsisten dengan sumber informasi dari luar, dan, jika tidak, bagaimana dan mengapa hal tersebut
berbeda dari pengalaman masa lalu atau sumber informasi dari luar.
iii periode yang mana manajemen telah memproyeksikan arus kas yang didasarkan pada anggaranramalan
keuangan yang disetujui manajemen dan, ketika periode lebih dari lima tahun digunakan untuk
suatu unit penghasil kas kelompok dari unit, suatu penjelasan dibutuhkan mengapa periode yang lebih
lama dijustifi kasi.
iv tingkat pertumbuhan yang digunakan untuk mengekstrapolasi proyeksi arus kas diluar periode
yang dicakup oleh anggaranprakiraan terkini, dan suatu justifi kasi untuk menggunakan tingkat
48. 49
Hak Cipt a © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Penurunan Nilai Aset
ED PSAK No. 48
1 2
3 4
5 6
7 8
9
10 11
12 13
14 15
16 17
18 19
20 21
22 23
24 25
26 27
28 29
30 31
32 33
34 35
36 37
38
pertumbuhan yang melebihi tingkat pertumbuhan rata-rata jangka panjang untuk produk, industri,
atau negara di tempat entitas beroperasi, atau untuk pasar dimana unit kelompok unit tersebut
didedikasikan.
v tingkat diskonto yang diterapkan untuk proyeksi arus kas.
e jika jumlah terpulihkan unit kelompok unit didasarkan pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual,
metodologi yang digunakan untuk menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual. Jika nilai wajar
dikurangi biaya untuk menjual tidak ditentukan dengan menggunakan harga pasar yang dapat diobservasi untuk
unit kelompok dari unit, informasi berikut juga harus diungkapkan:
i penjelasan dari setiap asumsi utama yang digunakan
sebagai dasar oleh manajemen dalam penentuan nilai wajarnya dikurangi biaya untuk menjual. Asumsi
utama adalah hal-hal yang sangat berpengaruh terhadap jumlah terpulihkan unit kelompok unit
ii penjelasan dari pendekatan manajemen dalam menetapkan nilai-nilai yang dipakai untuk setiap
asumsi utama, apakah nilai-niai itu mencerminkan pengalaman masa lalu atau, jika sesuai, apakah
konsisten dengan informasi yang bersumber dari luar, dan, jika tidak, bagaimana dan mengapa hal itu
berbeda dari pengalaman masa lalu atau informasi yang bersumber dari luar.
Jika nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual ditentukan dengan menggunakan proyeksi arus kas terdiskonto,
informasi berikut juga diungkapkan:
iii periode arus kas yang diproyeksikan manajemen iv tingkat pertumbuhan yang digunakan untuk
mengekstrapolasi proyeksi arus kas v tingkat diskonto yang diterapkan untuk proyeksi
arus kas f jika suatu kemungkinan perubahan yang beralasan
dalam asumsi utama yang digunakan sebagai dasar oleh
48.50
Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
1 2
3 4
5 6
7 8
9
10 11
12 13
14 15
16 17
18 19
20 21
22 23
24 25
26 27
28 29
30 31
32 33
34 35
36 37
38
Penurunan Nilai Aset ED PSAK No. 48
manajemen dalam penentuan jumlah terpulihkan unit kelompok unit akan menyebabkan jumlah tercatat unit
kelompok unit melebihi jumlah terpulihkan: i jumlah yang mana dari jumlah terpulihkan unit
kelompok unit melebihi jumlah tercatatnya. ii nilai yang dipergunakan dalam asumsi utama.
iii jumlah yang mana nilai yang ditetapkan ke asumsi
utama harus berubah, setelah memperhitungkan setiap konsekuensi yang diakibatkan oleh perubahan
itu pada variabel lain yang digunakan untuk mengukur jumlah terpulihkan, agar jumlah
terpulihkan dari unit kelompok unit menjadi sama dengan jumlah tercatatnya.
130. Jika beberapa atau semua jumlah tercatat dari goodwill atau aset tidak berwujud dengan masa manfaat tidak
terbatas dialokasikan ke beragam unit penghasil kas unit kelompok unit, dan jumlah yang dialokasikan ke tiap unit
kelompok unit tidak signifi kan dibandingkan dengan total jumlah tercatat goodwill atau aset tidak berwujud dengan
masa manfaat tidak terbatas dari entitas, fakta tersebut harus diungkapkan, bersamaan dengan jumlah tercatat agregat
dari goodwill atau aset tidak berwujud dengan masa manfaat tidak terbatas yang dialokasikan ke unit tersebut kelompok
unit. Sebagai tambahan, jika jumlah terpulihkan dari unit- unit tersebut kelompok unit didasarkan pada asumsi utama
yang sama dan jumlah tercatat agregat dari goodwill atau aset tidak berwujud dengan masa manfaat tidak terbatas yang
dialokasikan ke unit-unit itu signifi kan dibandingkan dengan total jumlah tercatat goodwill atau aset tidak berwujud
dengan masa manfaat tidak terbatas dari entitas, entitas mengungkapkan fakta itu, bersama dengan:
a jumlah tercatat agregat goodwill yang dialokasikan ke
unit-unit tersebut kelompok unit. b jumlah tercatat agregat aset tidak berwujud dengan masa
manfaat tidak terbatas yang dialokasikan ke unit tersebut kelompok unit.
c suatu gambaran dari asumsi-asumsi utama.
48. 51
Hak Cipt a © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Penurunan Nilai Aset
ED PSAK No. 48
1 2
3 4
5 6
7 8
9
10 11
12 13
14 15
16 17
18 19
20 21
22 23
24 25
26 27
28 29
30 31
32 33
34 35
36 37
38
d suatu gambaran dari pendekatan manajemen dalam menetapkan nilai-nilai yang ditentukan ke asumsi-asumsi
utama itu, apakah nilai-nilai tersebut mencerminkan pengalaman masa lalu atau, jika tepat, konsisten dengan
sumber informasi dari luar, dan, jika tidak, bagaimana dan mengapa hal tersebut berbeda dari pengalaman
masa lalu atau sumber informasi dari luar.
e jika suatu kemungkinan perubahan yang beralasan di dalam asumsi-asumsi utama dapat menyebabka jumlah
tercatat agregat unit-unit kelompok dari unit melebihi agregat dari jumlah terpulihnya:
i jumlah
yang mana jumlah terpulih agregat dari unit-unit kelompok unit melebihi agregat dari
jumlah tercatatnya.
ii nilai-nilai yang dipergunakan dalam asumsi-asumsi utama itu.
iii jumlah dari nilai yang ditetapkan ke asumsi utama harus berubah, setelah memasukkan setiap
konsekuensi yang diakibatkan oleh perubahan itu pada variabel lain yang digunakan untuk
mengukur jumlah terpulihnya, agar agregat jumlah terpulihnya dari unit kelompok unit menjadi sama
dengan agreasi jumlah tercatatnya.
131. Penghitungan rinci terkini yang dibuat dalam periode terdahulu atas jumlah terpulihkan suatu unit penghasil
kas kelompok unit dapat, sesuai dengan paragraf 24 atau 94, diteruskan dan digunakan dalam pengujian penurunan
nilai untuk unit itu kelompok unit dalam periode berjalan sepanjang kriteria tertentu dipenuhi. Ketika hal ini terjadi,
informasi untuk unit tersebut kelompok unit termasuk dalam pengungkapan disyaratkan oleh paragraf 129 dan 130 terkait
dengan penghitungan jumlah terpulihkan yang diteruskan ke periode berikutnya.
132. Contoh ilustrasi 9 menggambarkan pengungkapan yang disyaratkan oleh paragraf 129 dan 130.
48.52
Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
1 2
3 4
5 6
7 8
9
10 11
12 13
14 15
16 17
18 19
20 21
22 23
24 25
26 27
28 29
30 31
32 33
34 35
36 37
38
Penurunan Nilai Aset ED PSAK No. 48
KETENTUAN TRANSISI DAN TANGGAL EFEKTIF 133. Entitas menerapkan Pernyataan ini untuk
penyusunan laporan keuangan tahunan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011.
134. Entitas menerapkan Pernyataan ini secara prospektif.