TA : Pembuatan Website Tanggap Darurat Dengan Menggunakan Teknik Framework Codeigniter.
PEMBUATAN WEBSITE TANGGAP DARURAT DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK FRAMEWORK CODEIGNITER
TUGAS AKHIR
NAMA : MUHAMMAD HANAFI M.
NIM : 08510160081
PROGRAM STUDI : DIV KOMPUTER MULTIMEDIA
SEKOLAH TINGGI
MENEJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA 2012
STIKOM
(2)
ABSTRAK
Kata Kunci: Website, Framework Codeigniter, Bencana
Indonesia merupakan negara yang paling rawan bencana alam di dunia, menurut UNISDR (United Nation International Strategy for Disaster Reduction). Menurut (Soekarnoputri, 2010) Penanggulangan bencana di Indonesia dipandang masih sangat lambaat. Teknologi komunikasi yang digunakan pada saat ini masih berupa SMS. Pada tahun 2011 pemerintah Indonesia menyediakan MCAP (Mobile Community Access Point), sebuah mobil yang di dalamnya terdapat komputer dan VSAT (Very Small Aperture Terminal). VSAT berfungsi untuk menerima data mengirim data, VSAT juga dapat terhubung ke internet. Website merupakan komponen atau kumpulan komponen yang terdiri dari teks, gambar, suara animasi sehingga lebih merupakan media informasi yang menarik untuk dikunjungi. Website adalah halaman informasi yang disediakan melalui jalur internet sehingga bisa diakses di seluruh dunia selama terkoneksi dengan jaringan internet.
Framework adalah sekumpulan library yang diorganisasikan pada sebuah
rancangan arsitektur untuk memberikan kecepatan, ketepatan, kemudahan dan konsistensi di dalam pengembangan aplikasi dari definisi tersebut. Codeigniter merupakan salah satu dari sekian banyak framework PHP yang ada. Tujuan dari pembuatan framework Codeigniter ini menurut user manualnya adalah untuk menghasilkan framework yang akan dapat digunakan untuk pengembangan proyek pembuatan website secara lebih cepat dibandingkan dengan pembuatan website dengan cara koding secara manual, dengan menyediakan banyak sekali pustaka yang dibutuhkan dalam pembuatan website, dengan antarmuka yang sederhana dan struktur logika untuk mengakses pustaka yang dibutuhkan.
Bencana adalah suatu kejadian alam, buatan manusia, atau perpaduan antara keduanya yang terjadi secara tiba-tiba seingga menimbulkan dampak negatif yang dasyat bagi kelangsungan hidup. Secara garis besar ada tiga kategori bencana yaitu: bencana alam, bencana sosial, bencana kompleks.
STIKOM
(3)
xi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...………...
DAFTAR ISI ……….
DAFTAR TABEL ………
DAFTAR GAMBAR ………...
BAB I PENDAHULUAN ………...
1.1 Latar belakang ……….... 1.2 Rumusan masalah .………..
1.3 Batasan Masalah .………
1.4 Tujuan .………....
1.5 Manfaat ...………..
BAB II LANDASAN TEORI ..………...
2.1 Website ………..
2.2 Framework ……….
2.3 Codeigniter ……….
2.4 Komunikasi ………
2.5 Bencana Alam ………
2.6 Tipografi ……….
2.7 Warna ……….
2.8 Domain ………...
BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA ………….. 3.1 Tahap Perencanaan/Planning ………..
ix xi xiii xiv 1 1 3 4 4 4 6 6 7 8 10 11 13 14 15 17 17
STIKOM
SURABAYA
(4)
xii
3.2 Tahap Analisa ……….
3.3 Tahap Perancangan ………
BAB IV IMPLEMENTASI KARYA ………....
4.1 Desain ……….
4.2 Konfigurasi Codeigniter ………
4.3 Manajemen Model ……….
4.4 Manajemen View ………...
4.5 Manajemen Controller ………...
4.6 Publikasi ……….
BAB V PENUTUP ………...
5.1 Kesimpulan ………
5.2 Saran ……….
DAFTAR PUSTAKA ……….
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ………
LAMPIRAN ………..
21 32 38 39 43 45 48 52 54 56 56 56 58 60 61
STIKOM
SURABAYA
(5)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Indonesia adalah negara yang dilintasi garis katulistiwa, Indonesia disebut juga negara maritim, negara yang terdiri dari pulau-pulau. Indonesia merupakan negara yang paling rawan bencana alam di dunia, menurut UNISDR (United Nation International Strategy for Disaster Reduction), badan PBB untuk Strategi Internasional Pengurangan Resiko Bencana. Menurut (Sandiago, 2009) Indonesia merupakan Negara yang rawan bencana pada tahun 2010-2014, yang di prediksi melalui feng shui. Bencana alam merupakan suatu peristiwa alam yang mengakibatkan dampak besar bagi populasi manusia. Peristiwa bencana alam di Indonesia dapat berupa banjir, letusan gunung berapi, gempa bumi, tsunami, tanah longsor. Seringnya terjadi bencana dapat mengakibatkan putusnya jaringan listrik, dan putusnya komunikasi. Kurangnya penanganan terhadap bencana alam khususnya informasi, dapat mengakibatkan lambatnya dalam proses evakuasi bencana.
Menurut (Soekarnoputri, 2010) Penanggulangan bencana di Indonesia dipandang masih sangat lambaat. Teknologi komunikasi yang digunakan pada saat ini masih berupa SMS (Short Message Service) dan telpon. Pada tahun 2011 pemerintah Indonesia menyediakan MCAP (Mobile Community Access Point), sebuah mobil yang di dalamnya terdapat komputer dan VSAT (Very Small
STIKOM
(6)
Aperture Terminal). VSAT berfungsi untuk menerima data mengirim data, VSAT
juga dapat terhubung ke internet, dapat dilihat pada gambar 1.1 MCAP.
Gambar 1.1 MCAP (Mobile Community Access Point) (Sumber: m-cap.blogspot.com).
Oleh karena dibutuhkan sebuah media internet yaitu website untuk dapat berkomunikasi pada saat terjadinya bencana. Website yang akan digunakan untuk berkomunikasi antara tim sar dan tagana dengan BNPB (Badan Penanggulangan Bencana).
Badan SAR Nasional atau disebut juga Basarnas merupakan Lembaga Pemerintahan Non Kementerian Indonesia yang bertugas melaksanakan tugas pemerintah dibidang pencarian dan pertolongan (Search And Rescue/SAR). Basarnas mempunyai tugas pokok melaksanakan pembinaan, pengkoordinasian, dan penegendalian potensi SAR, serta memberikan bantuan dalam bencana dan musibah yang terjadi di Indonesia. Tagana juga merupakan perwujutan dari penanggulangan bencana dibidang bantuan sesial berbasis masyarakat. Tagana
STIKOM
(7)
adalah relawan dari masyarakat yang memiliki keperdulian dan aktif dalam penanggulangan bencana dibidang bantuan sosial.
Website tanggap darurat yang akan dibangun nantinya berfungsi untuk menampung data-data terjadinya bencana, korban-korban bencana dan informasi-informasi perkiraan cuaca. Sistem Codeigniter yang dapat mempermudah dalam pembuatan website karena sistem Codeigniter menggunakan arsitektur MVC (Model View Contrller) dan menggunakan OOP (Object Oriented Programming). Oleh karena itu sistem ini akan diterapkan pada website tanggap darurat. Untuk mempercepat dalam komunikasi.
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dibuat, maka rumusan masalah yang akan dikaji, yaitu:
1. Bagaimana membuat website tanggap darurat dengan menggunakan teknik
framework Codeigniter?
2. Bagaimana membuat website yang dapat memberikan informasi korban bencana kepada pemerintah penanggulangan bencana?
3. Bagaimana membuat informasi perkiraan cuaca?
STIKOM
(8)
1.3 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam pembuatan website tanggap darurat diantara lain:
1. Website ini dibangun menggunakan Framework Codeigniter. 2. Website ini diperuntukkan bagi para relawan, tagana, dan basarnas. 3. Website ini dibuat sebagai sub website.
4. Sebatas membuat sebuah website.
5. Website ini hanya dapat menampung gambar.
6. Infrormasi prakiraan cuaca menggunakan yahoo weather.
1.4 Tujuan
Tujuan pembuatan website tanggap darurat ini sebagai berikut:
1. Membangun sistem informasi berbasis data untuk menampung data-data terjadinya bencana dan bantuan bencana.
2. Memberikan informasi korban bencana kepada pemerintah penanggulangan bencana.
3. Memberikan informasi tentang perkiraan cuaca.
1.5 Manfaat
Manfaat pembuatan website tanggap darurat ini diantara lain:
1. Menjadi sebuah wadah/tempat untuk mengakses informasi bencana alam yang terjadi di Indonesia bagi pemerintah penanggulangan bencana alam.
STIKOM
(9)
2. Memberikan kemudahan sarana berkomunikasi pada saat bencana melalui media internet.
3. Memberikan kemudahan informasi tentang prakiraan cuaca.
STIKOM
(10)
STIKOM
(11)
BAB II
LANDASAN TEORI
Pada tahun 2011 pemerintah Indoneisa menyediakan MCAP (Mobile
Community Access Point). Fasilitas yang disediakan dalam mobil yaitu media
komunikasi internet, dan MCAP ini dapat terhubung dengan internet pada saat bencana sekalipun.
Media komunikasi sangat bermacam-macam, antara lain: telpon, radio, cetak, dan internet. “Internet adalah komunikasi antara satu komputer dengan lainnya secara global melalui suatu media komunikasi” (Tutang, 2002, p. 1). Di dalam media internet juga terdapat fasilitas-fasilitas seperti email, FTP (File
Transfer Protocol), dan www (World Wide Web).
2.1 Website
Website merupakan komponen atau kumpulan komponen yang terdiri dari teks, gambar, suara animasi sehingga lebih merupakan media informasi yang menarik untuk dikunjungi. Website adalah halaman informasi yang disediakan melalui jalur internet sehingga bisa diakses di seluruh dunia selama terkoneksi dengan jaringan internet. Secara garis besar, website bisa digolongkan menjadi dua bagian yaitu:
1. Website Statis
Website Statis adalah web yang mempunyai halaman tidak berubah. Artinya untuk melakukan perubahan pada suatu halaman pada website dilakukan
STIKOM
(12)
secara manual dengan mengedit source code yang menjadi struktur dari website tersebut.
2. Web Dinamis
Website Dinamis merupakan website yang secara struktur diperuntukkan untuk update sesering mungkin. Website dinamis terdiri dari halaman frontend yang bisa diakses oleh user pada umumnya, juga disediakan halaman backend untuk mengedit kontent dari website. Contoh umum mengenai website dinamis adalah web berita atau web portal yang di dalamnya terdapat fasilitas berita, polling dan sebagainya.
2.2 Framework
Secara umum, framework menggunakan struktur MVC (Model, View,
Controller). “Framework adalah sekumpulan library yang diorganisasikan pada
sebuah rancangan arsitektur untuk memberikan kecepatan, ketepatan, kemudahan dan konsistensi di dalam pengembangan aplikasi dari definisi tersebut” (Siena, 2009).
1. Model
Model mencakup semua proses yang terkait dengan pemanggilan struktur data baik berupa pemanggilan fungsi, input processing atau mencetak output ke dalam browser.
2. View
View mencakup semua proses yang terkait layout output. Bisa dibilang untuk menaruh template interface website atau aplikasi.
STIKOM
(13)
3. Controller
Controller mencakup semua proses yang terkait dengan pemanggilan database dan kapsulisasi proses-proses utama. Jadi semisal di bagian ini ada file bernama member.php, maka semua proses yang terkait dengan member akan dikapsulisasi/dikelompokan dalam file ini.
Kelebihan dengan adanya framework akan lebih mempermudah memahami mekanisme kerja dari sebuah applikasi. Ini tentunya akan sangat membantu proses pengembangan sistem yang dilakukan secara team.
2.3 Codeigniter
Codeigniter merupakan salah satu dari sekian banyak framework PHP yang ada. Codeigniter dikembangkan oleh Rick Ellis (http://www.ellislab.com). Tujuan dari pembuatan framework Codeigniter ini menurut user manualnya adalah untuk menghasilkan framework yang akan dapat digunakan untuk pengembangan proyek pembuatan website secara lebih cepat dibandingkan dengan pembuatan website dengan cara koding secara manual, dengan menyediakan banyak sekali pustaka yang dibutuhkan dalam pembuatan website, dengan antarmuka yang sederhana dan struktur logika untuk mengakses pustaka yang dibutuhkan. Codeigniter membiarkan kita untuk memfokuskan diri pada pembuatan website dengan meminimalkan pembuatan kode untuk berbagai tujuan pembuatan website. Fitur-fitur yang dimiliki oleh Codeigniter diantaranya:
1. Sistem berbasis Model View Controller 2. Kompatibel dengan PHP versi 4.
STIKOM
(14)
3. Ringan dan Cepat.
4. Terdapat dukungan untuk berbagai basis data. 5. Mendukung Active Record Database.
6. Mendukung form dan validasi data masukan. 7. Keamanan dan XSS filtering.
8. Tersedia pengaturan session.
9. Tersedia class untuk mengirim email.
10. Tersedia class untuk manipulasi gambar (cropping, resizing, rotate dan lain-lain).
11. Tersedia class untuk upload file.
12. Tersedia class yang mendukung transfer via FTP. 13. Mendukung lokalisasi bahasa.
14. Tersedia class untuk melakukan pagination (membuat tampilan perhalaman). 15. Mendukung enkripsi data.
16. Mendukung benchmarking. 17. Mendukung caching.
18. Pencatatan error yang terjadi.
19. Tersedia class untuk membuat calendar.
20. Tersedia class untuk mengetahui user agent, misalnya tipe browser dan sistem operasi yang digunakan pengunjung.
21. Tersedia class untuk pembuatan template website. 22. Tersedia class untuk membuat trackback.
23. Tersedia pustaka untuk bekerja dengan XMP-RPC.
STIKOM
(15)
24. Menghasilkan clean URL. 25. URI routing yang felksibel.
26. Mendukung hooks, ekstensi class dan plugin. 27. Memiliki helper yang sangat banyak jumlahnya.
2.4 Komunikasi
Kata atau istilah komunikasi (dari bahasa Inggris “communication”), secara etimologis atau menurut asal katanya adalah dari bahasa Latin communicatus, dan perkataan ini bersumber pada kata communis. Dalam kata communis ini memiliki makna “berbagi” atau “menjadi milik bersama” yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna.
Untuk memahami pengertian komunikasi tersebut sehingga dapat dilancarkan secara efektif bahwa para peminat komunikasi sering kali mengutip paradigma yang dikemukakan oleh Harold Lasswell dalam karyanya, The
Structure and Function of Communication in Society. Lasswell mengatakan
bahwa cara yang baik untuk untuk menjelaskan komunikasi ialah dengan menjawab pertanyaan sebagai berikut: Who Says What In Which Channel To
Whom With What Effect?, Paradigma Lasswell yang menunjukkan bahwa
komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu, yaitu:
1. Komunikator (siapa yang mengatakan?) 2. Pesan (mengatakan apa?)
3. Media (melalui saluran/channel/media apa?)
STIKOM
(16)
4. Komunikan (kepada siapa?) 5. Efek (dengan dampak/efek apa?).
Media komunikasi merupakan perantara dalam penyampaian informasi. Jenis-jenis media komunikasi ada bermacam-macam, antara lain berupa bahasa, tulisan, isyarat, alat peraga atau alat elektronik. Media komunikasi merupakan unsur yang sangat penting dalam proses komunikasi. Dengan menggunakan media komunikasi maka aliran informasi, berita atau pesan dapat dikirim atau diterima dengan mudah dan cepat. Menurut (Barata, 2003) media komunikasi dikelompokkan menjadi tiga jenis berdasarkan dari alat yang digunakannya, yaitu: media komunikasi audi, media komunikasi visual, dan media komunikasi audio visual. Website termasuk media komunikasi audio visual, karena website merupakan media komunikasi yang dapat memancarkan suara dan disertai tulisan ataupun gambar, sehingga memungkinkan komunikasi dapat ditangkap melalui saluran pendengaran dan pengelihatan.
2.5 Bencana Alam
Bencana alam adalah suatu peristiwa alam yang mengakibatkan dampak besar bagi populasi manusia. Peristiwa alam dapat berupa banjir, letusan gunung berapi, gempa bumi, tsunami, tanah longsor, badai salju, kekeringan, hujan es, gelombang panas, hurikan, badai tropis, taifun, tornado, kebakaran liar dan wabah penyakit. Beberapa bencana alam terjadi tidak secara alami.
Menurut (Priambodo, 2009) “Bencana adalah suatu kejadian alam, buatan manusia, atau perpaduan antara keduanya yang terjadi secara tiba-tiba seingga
STIKOM
(17)
menimbulkan dampak negatif yang dasyat bagi kelangsungan hidup”. Secara garis besar ada tiga kategori bencana diantaranya:
1. Bencana Alam
Bencana alam yaitu bencana yang disebabkan oleh perubahan kondisi alamiah alam semesta (angin: topan, badai, putting beliung; tanah: erosi, sedimentasi, logsor, ambles, gempa bumi; air: banjir, tsunami, kekeringan, perembesan air tanah; api: kebakaran, letusan gunung api).
2. Bencana Sosial
Bencana Sosial yaitu bencana yang disebabkan oleh ulah manusia sebagai komponen sosial (instabilitas politik, sosial, dan ekonomi; perang: kerusuhan masal, terror bom, kelaparan, pengungsian).
3. Bencana Kompleks
Bencana Kompleks yaitu perpaduan antara bencana sosial dan bencana alam sehingga menimbulkan dampak negatif bagi kehidupan (kebakaran, epidemic penyakit, kerusakan ekosistem, polusi lingkungan).
STIKOM
(18)
2.6 Tipografi
Tipografi adalah suatu ilmu dalam memilih dan menata huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan tertentu, sehingga dapat menolong pembaca untuk mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin. Menurut (Kusrianto, 2010) “Tipografi adalah seni dan teknik dalam merancang maupun menata aksara dalam kaitannya untuk menyusun publikasi visual, baik cetak maupun non-cetak”. Font adalah nama sebuah jenis huruf. Font memiliki gaya seperti miring, tebal, miring-tebal. Font juga memiliki dua jenis, yaitu Serif dan Sans Serif.
Serif jenis huruf yang memiliki garis-garis kecil yang berdiri horizontal pada badan huruf. Garis-garis kecil ini disebut counterstroke atau Serif Bracketed. Ciri-ciri utama jenis huruf serif yaitu:
1. Kurva poros yang miring ke kiri. 2. Lengkungan Serif/counterstroke.
3. Ada kontras antara tebal dan tipis garis font. 4. Ada palang/garis horizontal pada font.
Sans Serif adalah jenis huruf yang memiliki garis-garis kecil dan bersifat solid. Jenis huruf sans serif lebih tegas, bersifat fungsional dan lebih modern. Ciri-ciri utama jenis huruf san serif yaitu:
1. Garis melengkung berbentuk square/persegi. 2. Ada perbedaan kontras yang halus.
3. Bentuk mendekati penekanan kea rah garis vertical.
STIKOM
(19)
Menurut (Permana, 2004) penggunaan jenis huruf pada website tidak boleh lebih dari dua jenis huruf, karena semakin banyak huruf akan cenderung membingungkan dan menjadi rumit. Huruf yang baku digunakan untuk teks, dan untuk teks grafis mengunakan huruf yang tidak baku.
2.7 Warna
Warna merupakan sifat cahaya yang dipancarkan. Menurut (Swasty, 2010) warna dibagi menjadi dua, yaitu warna additive dan subtracive. Warna additive adalah warna yang berasal dari cahaya atau disebut juga warna spektrum, warna
additive terdiri dari warna merah, hijau, biru, dalam komputer disebut RGB.
Warna subtractive adalah warna yang berasal dari bahan, atau biasa disebut pigmen, warna subtractive terdiri dari sian (cyan), magenta, kuning, dalam komputer biasa disebut CMY. Jika warna pigmen dicampur maka menghasilkan warna coklat kehitaman.
Gambar 2.1 Spektrum Warna RGB dan Warna Pigmen CMY Sumber: A-Z Warna Interior: Rumah Tinggal. Swasty, 2010
STIKOM
(20)
Warna subtractive dibagi menjadi empat bagian yaitu: warna primer, warna skunder, warna tersier, warna netral.
Warna juga memiliki sifat, secara garis besar warna memiliki dua kelompok yaitu warna panas dan dingin, dapat dilihat pada gambar 2.2.
Gambar 2.2 Pembagian Warna Panas dan Dingin Sumber: A-Z Warna Interior: Rumah Tinggal. Swasty, 2010
Warna panas akan menghasilkan sensasi panas dan dekat, sementara warna dingin sebaliknya. Menurut (Swasty, 2010) suatu karya seni dinilai memiliki komposisi warna harmonis jika warna-warna yang terdapat didalamnya menghasilkan efek hangat-sedang.
2.8 Domain
Domain adalah nama unik yang diberikan untuk mengidentifikasi nama server komputer seperti web server atau email server yang terdapat pada jaringan komputer ataupun jaringan internet. Domain berfungsi untuk mempermudah pengguna di internet pada saat melakukan akses ke server. Untuk menentukan nama domain digunakan pendekatan dari produk/kegunaan website yang dibuat.
STIKOM
(21)
Website ini akan menggunakan nama tanggap darurat, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia tanggap berarti cepat dapat mengetahui dan menyadari gejala yang timbul, darurat berarti keadaan darurat yang tidak disangka-sangka yang memerlukan penanggulangan segera.
Kesimpulan yang di ambil dari nama tanggap darurat yaitu pada saat terjadi bencana harus cepat dan mengetahui informasi bencana dalam keadaan secara tiba-tiba.
STIKOM
(22)
BAB III
METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA
Pada Bab III ini akan dijelaskan metode yang digunakan dalam pengambilan dan pengolahan data serta proses perancangan dalam pembuatan website tanggap darurat. Juga terdapat penjelasan konsep atau pokok pikiran utama yang menjadi dasar rancangan karya yang akan dibuat. Metode penelitian yang digunakan dalam proses pembuatan website tanggap darurat ini dilakukan berdasarkan SDLC (System Development Life Cycle). Tahapan-tahapan yang digunakan dalam SDLC diantara adalah planning atau perencanaan, analisa, desain, implementasi (build
and coding), pengujuan (testing), dan pemeliharaan (maintenance).
3.1 Tahap Perencanaan/Planning
Untuk menghasilkan webuah website diperlukan perencanaan matang yaitu dengan melakukan studi kelayakan tentang metode yang digunakan dalam proses pengumpulan data. Studi kelayakan yang dilakukan diantaranya adalah metode pengumpulan data, sumber data, teknik pengumpulan data, dan teknik analisa data, dan juga mengidentifikasi audien.
1. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dilakukan dengan mengidentifikasi dan membuat alur perancangan yang akan dilaksanakan, agar dalam proses pencarian data tidak terjadi penyimpangan dalam mengemukakan tujuan yang ingin dicapai. Dalam tahap ini, rancangan perencanaan yang dilakukan dalam pembuatan
STIKOM
(23)
proyek multimedia ini dapat dilihat pada Gambar 3.1 diagram metodelogi perancangan berdasarkan metode SDLC berikut ini:
Gambar 3.1 Diagram Metodologi Perancangan Menggunakan Sistem SDLC. Bencana Website Literatur Wawancara Masalah Perencanaan Sistem Analisa Audien-Sistem STP Kompetitor Eksisting SWOT DATA Perancangan Desain IDE Konsep Storyboard Layout Beta Version & Evaliuasi Navigasi Script Typografi Warna Implementasi Sistem Format Media
Size Final Testing
System Requirement
STIKOM
(24)
2. Sumber Data
Setelah melakukan identifikasi dan membuat alur perancangan dalam proses pengumpulan data, langkah selanjutnya yang dilakukan dalam proses pembuatan website tanggap darurat ini yaitu menentukan sumber data. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini, sebagian besar merupakan data sekunder yaitu data matang atau data yang sudah diolah, data diperoleh dengan mengambil data-data laporan, catatan-catatan, dan hasil penelitian atau kajian terdahulu yang berhubungan langsung dengan masalah yang dibahas. Sumber data tersebut diantaranya bersumber dari buku literasi, jurnal ilmiah, dokumen pemerintahan, dan juga wawancara.
3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam pembuatan website tanggap darurat ini dilakukan dengan 3 (tiga) cara yaitu: studi pustaka, wawancara, dan observasi.
a. Studi pustaka, yaitu pengumpulan data dari perpustakaan yang dilakukan dengan membaca dan mempelajari buku literatur, majalah, artikel internet, dan informasi lainnya sebagai bahan tinjauan pustaka yang berkaitan penelitian ini.
b. Wawancara, mencari data dengan cara melakukan tanya jawab pada pihak terkait, yang mempunyai wewenang atas data-data yang berhubungan dengan objek penelitian, untuk data-data tersebut dilampirkan.
STIKOM
(25)
c. Observasi, pada tahap ini diadakan kegiatan pengamatan mengenai alur dan navigasi website yang akan dibangun, agar dapat menjadi website yang user friendly.
4. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data pada proses pembuatan website tanggap darurat ini menggunakan metode kualitatif, yaitu metode pembahasan yang menganalisis serta membahas permasalahan dalam bentuk kalimat atau kata-kata yang kemudian dilakukan analisis guna mendapat kesimpulan. Menggunakan metode kualitatif karena data kualitatif bersifat induktif. Artinya, suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh, kemudian dikembangkan sesuai dengan pola tertentu untuk menjadi hipotesis. Teknik analisis data penelitian kualitatif dilakukan dalam tiga tahap berikut, diantaranya adalah analisis data sebelum di lapangan, analisis data di lapangan, dan analisis data selesai di lapangan.
a. Analisis Data Sebelum di Lapangan
Dalam tahap ini dilakukan analisa terhadap data hasil studi pendahuluan, atau data sekunder yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian. Fokus penelitian pada tahap ini masih bersifat sementara, dan akan berkembang setelah melakukan penelitian di lapangan.
b. Analisis Selama di Lapangan
Pada tahap ini, analisis data dilakukan dengan mengumpulkan data secara langsung melalui wawancara dengan tim SAR/Tagana/Relawan.
STIKOM
(26)
Pada tahap ini, wawancara dilakukan sampai memperoleh data yang valid. Data-data tersebut dilampirkan
c. Analisis Data Selesai di Lapangan
Tahap analisis data selesai di lapangan, merupakan tahap kajian-kajian atas data yang telah diperoleh untuk memperoleh gambaran umum dan menyeluruh dari objek penelitian atau situasi.
3.2 Tahap Analisa
Tujuan dari analisa sistem adalah untuk menentukan masalah dalam upaya memperbaiki sistem. Sehingga diharapkan dengan dilakukannya analisa sistem, maka permasalahan yang ada akan dapat teratasi dan menghasilkan suatu sistem yang sempurna.
1. Studi Eksisting
Dalam pembuatan suatu website dibutuhkan Studi Eksisting yang berfungsi untuk mengamati sebuah karya yang sudah ada. Objek/karya yang mejadi sampel studi eksisting akan dikaji untuk mempelajari kelebihan dan kekurangan dari sampel yang akan dikaji. Kajian ini dilakukan terhadap beberapa karya yang serupa, diantaranya:
a. Woamu.Mangaku.Net
Website Informasi Woamu Mangaku http://www.woamu.mangaku.net/ merupakan sebuah website yang merangkum informasi-informasi baru yang pupuler saat ini.
STIKOM
(27)
Gambar 3.2 Tampilan Website Woamu Mangaku. (Sumber: http://www.woamu.mangaku.net/)
STIKOM
(28)
Gambar 3.3 Tampilan Website Woamu Mangaku Secara Keseluruhan. (Sumber: http://www.woamu.mangaku.net/)
Tabel 3.1 Analisa SWOT Woamu Mangaku.
Kelebihan Terhubung dengan situs jejaring sosial seperti facebook, google.
Terdapat fasilitas comment disetiap artikelnya.
STIKOM
(29)
Adanya subscribe/RSS Feed.
Kekurangan Pada halaman utama telalu panjang. Salah satu kriteria website yang baik tidak boleh terlalu panjang.
Kurangnya manajemen layout artikel yang membuat satu halaman muat satu artikel saja.
b. Terselubung.Blogspot.Com
Website Terselubung (http://terselubung.blogspot.com/) juga merupakan sebuah website yang merangkum informasi-informasi baru yang pupuler saat ini dan juga informasi-informasi tentang gadget terbaru.
Gambar 3.4 Tampilan Website Terselubung. (Sumber: http:// terselubung.blogspot.com/)
STIKOM
(30)
Gambar 3.5 Tampilan Website Terselubung. (Sumber: http://terselubung.blogspot.com/)
STIKOM
(31)
Tabel 3.2 Analisa SWOT Terselubung.
Kelebihan Terhubung dengan situs jejaring sosial seperti facebook, google, twiter.
Adanya Subscribe/RSS Feed.
Pembagihan artikel pada halaman utama. Kekurangan Pada halaman utama telalu panjang. Yang
membuat website tersebut menjadi kurang baik dan Salah satu kriteria website yang baik yaitu tidak boleh terlalu panjang.
Kurannya manajemen layout artikel. Yang membuat satu halaman muat satu artikel saja, dan mengakibatkan orang menjadi bosan untuk membaca karena dibutuhkan waktu yang lama untuk dapat membaca satu artikel. Tidak adanya comment pada setiap artikel.
STIKOM
(32)
Tabel 3.3 adalah tabel analisa SWOT pembuatan website tanggap darurat yang akan dibuat:
Tabel 3.3 Analisa SWOT Pembuatan Website Tanggap Darurat
Kekuatan (Strength) Kelemahan (Weakness) a. Navigasi yang
userfriendly. b. Aplikasi mudah
dipahami. c. Pemrosesan data
lebih cepat.
a. Media info bencana yang masih belum teruji.
b.Desain alur website yang sederhana.
Peluang
(Opportunity) Strategi SO Strategi WO
a. Memberikan info bencana secara detil. b. Belum banyak
website sejenis di pasaran.
a. Website yang userfriendly dan memudahkan banyak
orang untuh
menjelajahinya. b. Bisa dijadikan
sebagai media infomasi tentang bencana alam di Indonesia.
a. Kesempatan untuk
membuktikan sebagai media website
informasi bencana terbaik. b. Alur website
yang sederhana dapat
memberikan kemudahan dan kecepatan dalam pemrosessan data bencana.
Ancaman (Threat) Strategi ST Strategi WT a. Persaingan
dengan website yang serupa ataupun website yang
memberikan informasi berita.
a. Memberikan
kemudahan dalam memasukan data. b. Fasilitas ajax yang
dapat menunjang untuk mempercepat dalam memproses data.
a. Desain aplikasi website yang sederhana dapat meningkatkan daya saing dengan produk sejenis lainnya dalam pemrosesan data. Faktor Internal Faktor Eksternal
STIKOM
SURABAYA
(33)
2. Segmenting, Targeting, Positioning
Pembagian segmentasi, target audien dan posisi website sangat diperhatikan agar website yang akan dihasilkan bisa sesuai dengan kondisi masyarakat sekitar, yang secara tidak langsung dapat membuat website lebih efisien dalam proses distribusi.
a. Segmenting
Suatu proses membagi pasar ke dalam sekelompok pelangan yang memiliki perilaku yang sama atau memiliki kebutuhan yang serupa. Segmentasi adalah melihat pasar secara kreatif, segmentasi merupakan seni mengidentifikasi dan memanfaatkan peluang-peluang yang muncul di pasar. Pada saat yang sama segmentasi merupakan ilmu (science) untuk memandang pasar berdasarkan variabel demografis, geografis. i. Demografis
Usia : 20-40 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki, Perempuan
Kelas sosial : Menengah, Menengah ke bawah ii. Geografis
Negara : Indonesia
Daerah : Pedesaan dan Perkotaan b. Targeting
Target audien website ini yaitu untuk kalangan sosial penanggulangan bencana, departemen sosial yang menangani bencana dan bagi donatur yang memberikan bantuan-bantuan pada saat bencana.
STIKOM
(34)
c. Positioning
Website ini dibuat untuk dapat memberikan informasi yang jelas kepada penerintah pada saat terjadi bencana, agar pemerintah dapat memberikan bantuan untuk para korban bencana, dan bagi para donatur ingin menyumbang dana/obat/makanan kepada korban.
3. Keyword
Gambar 3.6 Diagram keyword.
Bencana
Korban
Alam
Tiba-tiba
Cepat
Speedy
BNPB (Badan Penangulangan
Bencana)
Informasi
Cepat
Exact Tepat
Akurasi
Bantuan
Exact Speedy
Sharp
STIKOM
(35)
4. Analisa Warna
Menurut warna-warna pada color chart (Kobayashi, 1999), warna yang sesuai dengan keyword yang dibutuhkan mengarah pada daerah modern yaitu Sharp.
Gambar 3.7 Diagram Warna Kobayashi. Sumber: Colorist (Kobayashi, 1999)
Pada gambar 3.7 diagram warna sharp terdiri dari warna hitam, kuning, biru, putih, dan abu-abu. Masing-masing warna memiliki arti, menurut (Isroi, 2005):
a. Hitam bermakna berat, formal, sangat teknik, kematian, kesedihan, rahasia, misteri, jahat.
STIKOM
(36)
b. Kuning bermakan optimisme, kebahagiaan, kesuksesan, idealisme, imajinasi.
c. Biru bermakana perdamaian, kebebasan, sains, kepercayaan, percayadiri, keamanan, loyalitas, ketenangan, langit, laut.
d. Putih bermakna kemurnian, kesucian, kesederhanaan, kebersian, kehormatan.
e. Abu-abu bermakna konservatif, eksekutif, praktikal, dapat dipercaya/diyakini, keamanan, serius.
Sedangkan psikologi warna menurut (Lenggosari):
a. Hitam bermakna keabadian, elegant, kematian, mistis. b. Kuning bermakna menyenangkan, memotivasi, hangat, kuat.
c. Biru bermakna teknologi, modern, tenang, rileks, luas, tidak terbatas. d. Putih bermakna bersih, modern, sederhana, minimalis.
e. Abu-abu bermakna bayangan.
Dari kedua argumen tersebut dapat di simpulkan bahwa penggunaan warna untuk website tanggap darurat yaitu warna biru, karena warna biru bermakna teknologi, kepercayaan, loyalitas, tidak terbatas.
STIKOM
(37)
3.3 Tahap Perancangan
Tahap perancangan merupakan salah satu tahapan yang penting dalam pembuatan bebuah website. Pada tahap ini, terdapat beberapa teknis perancangan yang diperlukan untuk menerjemahkan metode perancangan yang telah dibuat. Teknis perancangan yang diperlukan, diantaranya adalah ide, konsep, architectural flow, rancangan desain, dan tipografi yang digunakan.
1. Ide
Ide dalam pembuatan website taggap darurat ini terdorong akibat kurangnya komunikasi pada saat bencana alam yang terjadi di Jawa Timur. Melihat kondisi yang terjadi pada saat ini diperlukan suatu media komunikasi untuk membantu lancarnya komunikasi. Oleh karena itu media internet dapat dimanfaatkan untuk media kominikasi jarak jauh, dan website merupakan jembatan untuk membantu berkomunikasi.
2. Konsep
Website tanggap darurau ini akan dibuat menggunakan framework Codeigniter, dan juga diberikan fitur seperti AJAX. AJAX yang akan digunakan yaitu framework mootools, karena framework mootools dapat menunjang kecepatan dalam browsing dan dapat dibuat untuk animasi-animasi dalam website sehingga website tanggap darurat akan lebih dan atraktif. Dan juga pemberian fitur peta interaktif pada website tanggap darurat. Sistem website ini akan dibangun menggunakan PHP, dan databasenya menggunakan MySQL. Sehingga website tanggap darurat ini akan menjadi website yang dinamis.
STIKOM
(38)
3. Architectural Flow CMS/Halaman Admin
Gambar 3.8 Architectural Flow CMS/Halaman Admin.
Admin ---> Access
Data/Login
Super User Insert Edit Delete Select User Input SelectMember
Insert Edit Delete SelectNews
Insert Edit Delete SelectInfo
Insert Edit Delete SelectSTIKOM
SURABAYA
(39)
Client Site
Gambar 3.9 Architectural Flow Client Site.
Index
News Info Login Area
News
List All Detail
Info
List All Detail
Member
Input
News Info
Edit
News Info
Delete
News Info
STIKOM
(40)
4. Desain Database
Gambar 3.10 Desain Database. 5. Font
Pemilihan jenis huruf yang akan digunakan pada website tanggap darurat yaitu jenis huruf sans serif yaitu Century Gothic. Penggunaan font Century
Gothic ini di pilih karena font ini merupakan font stadard yang digunakan
Mac dan PC menurut (Gavin Ambrose, 2007).
STIKOM
(41)
6. Sketsa Poster
Gambar 3.11 Sketsa Poster
STIKOM
(42)
7. Sketsa Cover CD
Gambar 3.12 Sketsa Cover CD 8. Sketsa Label CD
Gambar 3.13 Sketsa Label CD
STIKOM
(43)
BAB IV
IMPLEMENTASI KARYA
Pada bab ini dijelaskan tentang proses produksi tentang pembuatan website tanggap darurat dengan menggunakan teknik framework Codeigniter. Framework Codeigniter ini menggunakan bahasa PHP dan juga menggunakan arsitektur MVC seperti penjelasan pada BAB II. Desain yang diterapkan pada website ini berdasarkan keyword dan analisa warna seperti penjelasan pada BAB III. Keyword yang digunakan diantaranya yaitu: cepat, tiba-tiba, speedy, akurasi, tepat, exact, dan sharp. Proses analisa keyword tersebut dapat dihubungkan dengan diagram warna (Kobayashi, 1999), yang memiliki sifat-sifat sesuai dengan keyword seperti pada gambar berikut.
Gambar 4.1 Diagram Warna Kobayashi Sumber: Colorist (Kobayashi, 1999)
STIKOM
(44)
4.1 Desain
Desain website tanggap darurat ini menggunakan software gambar raster, kemudian dipadu dengan CSS (Cascading Style Sheet) dan finishing menggunakan HTML dan PHP. Ada beberapa desain yang pada website tanggap darurat yaitu:
1. Desain Halaman Utama
Gambar 4.2 Desain Halaman Utama.
a. Layout pada halaman utama dibuat sederhana dan tidak terlalu banyak gambar, itu di fungsikan agar pada saat website ini dibuka tidak terlalu lama.
b. Header terdapat judul website, menu utama, dan peta Indonesia, pada
menu utama terdapat menu home/halaman utama, berita, dan informasi. Sedangkan pada peta Indonesia terdapat tombol kecil yang apa bila
STIKOM
(45)
mouse/kursor di arahkan tepat pada tombol akan muncul detil berita pada daerah tersebut.
c. Content, Terdapat cuplikan dari berita dan informasi, dan juga prakiraan weather/cuaca.
2. Desain Halaman Info
Gambar 4.3 Desain Halaman Info.
Pada detil halaman info terdapat header dan konten, konten yang ditampilkan pada halaman terletak pada panel kiri, dan pada panel kanan merupakan detil dari komentar disetiap sub-sub info yang ada. Terdapat juga tombol baca selengkapnya untuk membaca informasi lebih detil.
STIKOM
(46)
3. Desain Halaman Berita
Gambar 4.4 Desain Halaman Berita.
Halaman berita terdapat header dan konten, konten yang ditampilkan pada halaman terletak pada panel kanan, dan pada panel kiri terdapat informasi tanggal pemuatan berita. Sedangkan untuk komentar berada pada bawah berita di setiap beritanya.
STIKOM
(47)
4. Desain Halaman Login
Gambar 4.5 Desain Halaman Login.
Halaman Login difungsikan untuk mengakses halaman administrator, agar dapat memasukan/memperbarui berita/informasi yang ada pada halaman
client. Pada halaman ini diminta memasukkan username dan password.
5. Desain Halaman Administrator
Gambar 4.6 Desain Halaman Administrator.
Halaman administrator merupakan halaman back side, yaitu halaman yang kusus digunakan untuk memberbarui isi halaman front side. Pada halaman ini
STIKOM
(48)
terdapat menu di sebelah kiri, dan juga terdapat detil counter informasi, komentar dan korban yang ada pada website.
4.2 Konfigurasi Codeigniter
Codeigniter merupakan aplikasi open source yang berupa framework dengan arsitektur MVC (Model View Controller) untuk membangun website dinamis dengan menggunakan PHP. Pada konfigurasi Codeigniter yang perlu di seting yaitu file autoload.php, config.php, database.php, dan routes.php yang
terletak pada forlder “application/config/”.
1. Autoload
Fungsi autoload pada Codeigniter ini yaitu untuk memanggil fungsi
packages, libraries, helper, config, language, model, secara otomatis pada
saat user/pengguna membuka website. Pada website tanggap darurat ini yang fungsi autoload yang akan digunakan yaitu fungsi helper. Fungsi helper pada Codeignite terdiri dari array, captcha, cookie, date, directory, download,
email, file, form, html, inflector, language, number, path, security, smile,
string, text, typography, url, dan xml. Dari fungsi helper ini akan digunakan
sebagian dalam pembuatan website tanggap darurat, yaitu fungsi url, html,
form, file, cookie, security, date, text. Penulisan scrip untuk autoload sebagai
berikut:
$autoload['helper'] = array('url', 'html', 'form', 'file', 'cookie', 'security', 'date', 'text');
STIKOM
(49)
2. Config
Fungsi config pada Codeigniter digunakan untuk mengkonfigurasi base_url,
index_page, uri_protocol, url_surffix, language, charset, enable_hooks,
subclass_perffix, permitted_url_chars, dan yang di seting yaitu base_url, dan
index_page. Penulisan script pada config seperti dibawah ini:
$config['base_url'] = “http://localhost/td/”;
$config['index_page'] = “”;
Pada base_url berisikan alamat URL index yang akan digunakan misal: http://www.tanggapdarurat.com/ atau alamat local yang ada pada komputer yaitu http://localhost/td/
3. Database
Database merupakan sebuah tempat penyimpanan untuk data, pada website ini menggunakan database mysql dan menggunakan engine inodb. Untuk menseting database pada website tanggap darurat ini terletak pada folder
application/config file database.php. Didalam file tersebut ada beberapa
fungsi yang harus di seting, fungsi-fungsi yang harus diseting sebagai berikut: $db['default']['hostname'] = 'localhost';
$db['default']['username'] = 'root'; $db['default']['password'] = ''; $db['default']['database'] = 'db_td';
a. Variable hostname digunakan untuk mengatur hostname/server host yang
digunakan.
b. Variable username digunakan untuk menseting username yang dipakai
pada server.
STIKOM
(50)
c. Variable password digunakan untuk menseting password, apakah
username yang ada di server membuthkan password apa tidak.
d. Variable database digunakan untuk menseting/menseleksi database yang
akan dipakai. 4. Routes
Routes digunakan untuk megatur rute website, misal pada saat website dibuka
halaman manakah yang akan dibuka pertama kali. Routes di fungsikan untuk memanggil Controller. Pada setingan routes ini yang di atur yaitu pada dunfsi
default_controller.
$route['default_controller'] = "home";
Pada default_controller halaman yang pertama kali dibuka yaitu halaman home.
4.3 Manajemen Model
Model adalah kelas PHP yang dirancang untuk bekerja mengambil dan mengisi (synchronize) informasi dalam database. Struktur/Aturan dalam membuat model sebagai berikut:
class my_model extends CI_Model{ function __construct(){
parent::__construct(); }
}
Script model di atas my_model adalah sebuah kelas, dan pada saat membuat model harus di simpan di dalam folder “application/model”.pada website tanggap darurat memiliki beberapa model yaitu:
STIKOM
(51)
1. Model Member digunakan untuk sinkronisasi dengan akun member. 2. Model Berita digunakan untuk sinkronisasi dengan data berita.
3. Model Informasi digunakan untuk sinkronisasi dengan data informasi. 4. Model Album digunakan untuk sinkronisasi dengan album foto. 5. Model Images digunakan untuk sinkronisasi dengan gambar.
6. Model Comment Berita digunakan untuk sinkronisasi data komentar berita. 7. Model Comment Informasi digunakan untuk sinkronissasi dengan data
komentar informasi.
8. Model Korban digunakan untuk sinkronisasi dengan data korban.
Setiap model memiliki fungsi-fungsi tersendiri, fungsi-fungsi tersebut terdiri dari insert, update, delete, dan select.
1. Insert
Fungsi ini digunakan untuk memasukkan data, contoh penulisan script menambah data sebagai berikut:
function add($newData){
$newData['posted'] = unix_to_human(time(),true,'eu');
$this->db->insert($this->table_name, $newData);
} 2. Update
Fungsi ini digunakan untuk mengubah data, contoh penulisan script menambah data sebagai berikut:
function update($id,$newData){
$newData['posted'] = unix_to_human(time(),true,'eu');
$this->db->where($this->table_fields[0], $id);
return $this->db->update($this->table_name, $newData);
STIKOM
(52)
} 3. Delete
Fungsi ini digunakan untuk menghapus data, contoh penulisan script menambah data sebagai berikut:
function remove($ids){
return $this->db->delete($this->table_name, array($this->table_fields[0]=>$ids));
} 4. Select
Fungsi ini digunakan untuk menseleksi data, contoh penulisan script menambah data sebagai berikut:
function get_record($limit=0,$offset=20){
$this->db->limit($offset,$limit);
$this->db->order_by('posted','desc');
return $this->db->get($this->table_name);
}
function get_record_unlimit(){
$this->db->order_by('posted','desc');
return $this->db->get($this->table_name);
}
function get_where($where,$limit=0,$offset=20){
$this->db->like('id_vic_light_injured',$where,'both');
$this->db->or_like('id_info',$where,'both');
$this->db->or_like('name',$where,'both');
$this->db->or_like('gender',$where,'both');
$this->db->or_like('height',$where,'both');
$this->db->or_like('age',$where,'both');
STIKOM
(53)
$this->db->or_like('character',$where,'both');
$this->db->or_like('posted',$where,'both');
$this->db->order_by('posted','desc');
$this->db->limit($offset,$limit);
return $this->db->get($this->table_name);
}
4.4 Manajemen View
View adalah sebuah halaman website, atau sebuah fragment, seperti header,
footer, sidebar, content. Bahkan view juga dapat ditanam/diletakkan didalam view
apabila ada kondisi tertentu saat dibutuhkan. View tidak bisa dipanggil/dimuat secara langsung, view harus dipanggil/dimuat oleh controller. Setiap halaman pada website tanggap darurat ini memiliki berbagai macam view salah satu contoh yaitu halaman berita, halaman berita memiliki 5 macam view diantaranya home, show, open berita, insert, dan edit. Kelima macam view tersebut berisikan konten yang berbeda-beda, dari segi desain dan kegunaan.
1. Home
Home pada view hanya berisikan kerangka yang akan memuat view-view yang lain, tampilan layout konten home seperti berikut.
Gambar 4.7 Tampilan Layout Halaman Home Pada Berita.
STIKOM
(54)
Pada baris pertama berisikan tulisan berita dan add, tulisan berita difungsikan hanya untuk menginformasikan bahwa yang sedang dibuka adalah halaman berita, dan yang kedua adalah button add, dan kolom ketiga terdapat button
next dan previous, fungsi dari button add yaitu untuk menambahkan konten
berita yang nantinya akan disimpan ke dalam database.
Baris kedua terdapat kolom search dan view per-page, pada kolom search digunakan untuk pencarian data yang ada pada konten berita. Kolom view per-page digunakan untuk membatasi tampilan yang sedang dimuat. Kolom ketiga ada dua button next dan previous, fungsi dari button ini digunakan untuk melihat halaman berikutnya ataupun sebelumnya. Dan pada baris terakhir berisikan data yang sedang dimuat.
2. Show
Show pada view berisikan script-scrip PHP yang berfungsi untuk mengambil/memuat data dari database, tampilan konten show seperti berikut.
Gambar 4.8 Tampilan Layout Pada Halaman Show Pada Berita.
STIKOM
(55)
Halaman show lebih difungsikan sebagai tempat penampung data dari database, dimana fungsi-fungsi controller yang nantinya akan menjalankan halaman show, seperti fungsi next/previous page, search, dan view per-page. 3. Open Berita
Halaman Open berita pada view berisikan script-scrip PHP yang berfungsi untuk mengambil/memuat data dari database, hampir sama seperti halaman show namun lebih detil dan juga terdapat fungsi comment untuk memberikan komentar, tampilan halaman layout open berita seperti berikut.
Gambar 4.9 Tampilan Layout Halaman Open Berita. 4. Insert
Halaman Insert pada view berisikan layout-layout yang didalamnya terdapat
fields, dan berfungsi untuk memasukkan data ke dalam database yang
nantinya akan di proses di controller, tampilan halaman layout insert seperti berikut.
STIKOM
(56)
Gambar 4.10 Tampilan Layout Halaman Insert. 5. Edit
Halaman Edit pada view berisikan layout-layout yang didalamnya terdapat
fields, dan berfungsi untuk mengubah/mengedit data, dan juga mengambil/memuat data dari database, yang nantinya akan diproses di
controller dan disimpan kembali ke dalam database, tampilan halaman layout
edit seperti berikut.
Gambar 4.11 Tampilan Layout Halaman Edit Pada Berita.
STIKOM
(57)
4.5 Manajemen Controller
Controller adalah sebuah kelas yang dipanggil oleh URL (Universal
Resource Loacator) pada saat browser memanggil alamat website. Controller juga
yang menjembatani antara Model dan View, juga resource lain yang dibutuhkan untuk memproses HTTP request dan memproduksi sebuah halaman website. Controller merupakan otak dari program framework codeigniter, karena controller yang mengatur jalannya program di codeigniter. Aturan/struktur penulisan script pada Controller sebagai berikut:
class MY_Controller extends CI_Controller{ function __construct(){
parent::__construct(); }
function index(){
echo "hellow world"; }
}
MY_Controller adalah sebuah kelas, dan pada saat membuat Controller harus disimpan pada folder “application/controller”, function index digunakan pemuatan/pemanggilan fungsi pertama pada saat halaman controller tersebut dipanggil oleh browser. Setiap file yang akan di load oleh browser harus mempunyain controller, pada website ini ada beberapa controller yaitu: admin, home, berita, info, dan login. Berikut penulisan script untuk controller.
STIKOM
(58)
1. Admin
Controller admin digunakan untuk mengatur jalannya halaman administrator website tanggap darurat ini. Pada controller admin ini terdiri beberapa fungsi yaitu fungsi index, show, insert, update, delete, dan beberapa fungsi ajax dapat dilihat pada lampiran.
2. Home
Controller home digunakan untuk mengatur jalannya halaman index/halaman utama website tanggap darurat ini. Fungsi-fungsi yang terdapat pada halaman home ini hanya fungsi index, dapat dilahat pada lampiran.
3. Berita
Controller berita digunakan untuk mengatur jalannya halaman berita. Fungsi-fungsi yang terdapat pada halaman berita ini hanya Fungsi-fungsi index, dapat dilihat pada lampiran.
4. Info
Controller info digunakan untuk mengatur jalannya halaman info. Fungsi-fungsi yang terdapat pada halaman info ini hanya Fungsi-fungsi index, dapat dilihat pada lampiran.
5. Login
Controller login digunakan untuk mengatur jalannya halaman login dan
logout. Fungsi-fungsi yang terdapat pada halaman login ini terdiri dari
beberapa fungsi diantaranya fungsi login, logout, penulisan scriptnya dapat dilihat pada lampiran.
STIKOM
(59)
4.6 Publikasi
Publikasi berisi implementasi atau hasil akhir desain poster, cover box CD, dan cover cakram CD. Desain poster, cover CD dan cakram CD dapat di lihat pada gambar 4.12-4.14
Gambar 4.12 Poster Website Tanggap Darurat
STIKOM
(60)
Gambar 4.13 Cover Box CD Website Tanggap Darurat
Gambar 4.14 Cover Cakram CD Website Tanggap Darurat
STIKOM
(61)
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan perancangan, analisa, implementasi dan evaluasi, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Untuk membuat website tanggap darurat dengan menggunakan teknik
Framework Codeigniter dibagi menjadi tiga bagian yaitu: model untuk
database, view untuk desain website, controller untuk menggabungkan antara
model dan view.
2. Untuk membuat website yang dapat memberikan informasi korban bencana kepada pemerintah penanggulangan bencana harus menyediakan database korban untuk pendataan, kemudian diupload ke website dan dapat dibuka oleh pemerintah penanggulangan bencana secara online.
3. Untuk membuat informasi prakiraan cuaca harus menentukan lokasi/koordinat tempat keberadaan user yang sedang mengakses website, kemudian data prakiraan cuaca diambil pada server yahoo.
5.2 Saran
Beberapa saran yang bisa dijadikan sebagai pengembangan dalam penelitian yang akan datang yaitu sebagai berikut:
1. Website ini dapat dikembangkan untuk dapat menampung video.
STIKOM
(62)
2. Website ini dapat dikembangkan untuk dapat diakses melalui handphone atau
smartphone.
3. Website ini dapat di kembangkan dengan menggunakan APE (Ajax Push
Engine) untuk dapat menggunakan notifikasi secara real time.
4. Website ini dapat di kembangan pada OS (operating system) IOS, Android, dan BB OS.
STIKOM
(63)
DAFTAR PUSTAKA
Arief, R. (2009, Februari 17). web dinamis. Diakses pada oktober 4, 2011, dari rudiyantoarief: http://rudyantoarief.com/wp/?tag=web-dinamis.
Barata, A. A. (2003). Dasar-dasar Pelayanan Prima. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Gavin Ambrose, P. H. (2007). The Fundamentals of Typography. Switzerland: AVA Publishing.
Isroi. (2005). Trik Desain Presentasi dengan Power Point. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Kobayashi, S. (1999). Colorist: A Practical Handbook for Personal and
Professional Use. Kodansha International.
Kusrianto, A. (2010). Pengantar Tipografi untuk Pemakai CorelDRAW,
Illustrator, InDesign, Photoshop,. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Lenggosari. (n.d.). Paduan Warna Menarik untuk Rumah. Bogor: Niaga Swadaya. Permana, P. B. (2004). Kiat Praktis Menjadi Desainer Web Professional. Jakarta:
PT Elex Media Komputindo.
Pipiapioh. (2010, Agustus). Pengertian website statis. Diakses pada 10 02, 2011, dari http://piiafiatry.blogspot.com/2010/08/pengertian-website-statis-dan-website.html.
Priambodo, S. A. (2009). Panduan Praktis Menghadapi Bencana. Yogyakarta: Kanisius.
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Indonesia. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Balai Pustaka, PN. (1995). Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Sandiago, M. (2009). Feng Shui Prediction: Indonesia Rawan Bencana Tahun
2010-2014. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Saputro, H. W. (2007, Juli 8). Teknologi. Diakses pada Oktober 4, 2011, dari Balebengong:http://www.balebengong.net/topik/teknologi/2007/07/08/apa -itu-internet.html.
STIKOM
(64)
Siena, I. (2009, agustus 04). Diakses pada oktober 2, 2011, dari http://my.opera.com/aviciena/blog/2009/08/14/framework-3.
Soekarnoputri, M. (2010, Oktober 8). Megawati Nilai Penanganan Bencana oleh
Pemerintah Lambat. (irn/ndr, Ed.) Diakses pada Februari 20, 2012, dari
Megawati Nilai Penanganan Bencana oleh Pemerintah Lambat Detik News:http://news.detik.com/comment/2010/10/08/202251/1459521/10/me gawati-nilai-penanganan-bencana-oleh-pemerintah-lambat.
Swasty, W. (2010). A-Z Warna Interior: Rumah Tinggal. Jakarta: PT Niaga Swadaya.
Tutang. (2002). Mendesain Web dan Berinternet Bagi Pemula. Jakarta, Jawa Barat, Indonesia: Datakom Lintas Buana.
STIKOM
(1)
4.6 Publikasi
Publikasi berisi implementasi atau hasil akhir desain poster, cover box CD, dan cover cakram CD. Desain poster, cover CD dan cakram CD dapat di lihat pada gambar 4.12-4.14
Gambar 4.12 Poster Website Tanggap Darurat
STIKOM
(2)
Gambar 4.13 Cover Box CD Website Tanggap Darurat
Gambar 4.14 Cover Cakram CD Website Tanggap Darurat
STIKOM
(3)
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan perancangan, analisa, implementasi dan evaluasi, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Untuk membuat website tanggap darurat dengan menggunakan teknik Framework Codeigniter dibagi menjadi tiga bagian yaitu: model untuk database, view untuk desain website, controller untuk menggabungkan antara model dan view.
2. Untuk membuat website yang dapat memberikan informasi korban bencana kepada pemerintah penanggulangan bencana harus menyediakan database korban untuk pendataan, kemudian diupload ke website dan dapat dibuka oleh pemerintah penanggulangan bencana secara online.
3. Untuk membuat informasi prakiraan cuaca harus menentukan lokasi/koordinat tempat keberadaan user yang sedang mengakses website, kemudian data prakiraan cuaca diambil pada server yahoo.
5.2 Saran
Beberapa saran yang bisa dijadikan sebagai pengembangan dalam penelitian yang akan datang yaitu sebagai berikut:
1. Website ini dapat dikembangkan untuk dapat menampung video.
STIKOM
(4)
2. Website ini dapat dikembangkan untuk dapat diakses melalui handphone atau smartphone.
3. Website ini dapat di kembangkan dengan menggunakan APE (Ajax Push Engine) untuk dapat menggunakan notifikasi secara real time.
4. Website ini dapat di kembangan pada OS (operating system) IOS, Android, dan BB OS.
STIKOM
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Arief, R. (2009, Februari 17). web dinamis. Diakses pada oktober 4, 2011, dari rudiyantoarief: http://rudyantoarief.com/wp/?tag=web-dinamis.
Barata, A. A. (2003). Dasar-dasar Pelayanan Prima. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Gavin Ambrose, P. H. (2007). The Fundamentals of Typography. Switzerland: AVA Publishing.
Isroi. (2005). Trik Desain Presentasi dengan Power Point. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Kobayashi, S. (1999). Colorist: A Practical Handbook for Personal and Professional Use. Kodansha International.
Kusrianto, A. (2010). Pengantar Tipografi untuk Pemakai CorelDRAW, Illustrator, InDesign, Photoshop,. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Lenggosari. (n.d.). Paduan Warna Menarik untuk Rumah. Bogor: Niaga Swadaya. Permana, P. B. (2004). Kiat Praktis Menjadi Desainer Web Professional. Jakarta:
PT Elex Media Komputindo.
Pipiapioh. (2010, Agustus). Pengertian website statis. Diakses pada 10 02, 2011, dari http://piiafiatry.blogspot.com/2010/08/pengertian-website-statis-dan-website.html.
Priambodo, S. A. (2009). Panduan Praktis Menghadapi Bencana. Yogyakarta: Kanisius.
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Indonesia. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Balai Pustaka, PN. (1995). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Sandiago, M. (2009). Feng Shui Prediction: Indonesia Rawan Bencana Tahun 2010-2014. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Saputro, H. W. (2007, Juli 8). Teknologi. Diakses pada Oktober 4, 2011, dari Balebengong:http://www.balebengong.net/topik/teknologi/2007/07/08/apa -itu-internet.html.
STIKOM
(6)
Siena, I. (2009, agustus 04). Diakses pada oktober 2, 2011, dari http://my.opera.com/aviciena/blog/2009/08/14/framework-3.
Soekarnoputri, M. (2010, Oktober 8). Megawati Nilai Penanganan Bencana oleh Pemerintah Lambat. (irn/ndr, Ed.) Diakses pada Februari 20, 2012, dari Megawati Nilai Penanganan Bencana oleh Pemerintah Lambat Detik News:http://news.detik.com/comment/2010/10/08/202251/1459521/10/me gawati-nilai-penanganan-bencana-oleh-pemerintah-lambat.
Swasty, W. (2010). A-Z Warna Interior: Rumah Tinggal. Jakarta: PT Niaga Swadaya.
Tutang. (2002). Mendesain Web dan Berinternet Bagi Pemula. Jakarta, Jawa Barat, Indonesia: Datakom Lintas Buana.