Karakteristik Massa Air di Perairan Utara Papua Pada Bulan Juli 2002

KARAKTERISTIK MASSA AIR DI PERAIRAN UTARA PAPUA
PADA BULAN JULI 2002

AKHMAD NURIYANTO

SKRIPSI

DEPARTEMEN ILMU DAN TEKNOLOGI KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2004

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul :
KARAKTERISTIK MASSA AIR DI PERAIRAN UTARA PAPUA PADA
BULAN JULI 2002

adalah benar merupakan hasil karya sendiri dan belum diajukan dalam
bentuk apapun kepada perguruan tinggi mana pun. Semua sumber data dan
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun

tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan
dicantumkan dalarn Daftar Pustaka di bagian akhir Skripsi.

Bogor, Desember 2004

AKHMAD NURNANTO
C06499077

Akhrnad Nuriyanto. C06499077. Karakteristik Massa Air di Perairan Utara
Papua Pada Bulan Juli 2002 Di Bawah Birnbingan Agus S . Atrnadipoera
dan Yuli Naulita.

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk : 1) mengetahui sebaran suhu dan
salinitas secara menegak dan melintang di perairan utara Papua,
2) mengetahui karakteristik massa air di perairan Utara Papua dari profil
diagram T-S, 3) mengetahui proporsi percampuran massa air di wilayah Arus
Sakal, 4) mengetahui batas-batas wilayah penyebaran massa air Pasifik
Selatan dan Pasifik Utara di Perairan Utara Papua.
Lokasi penelitian ini berada pada posisi lintang ekuator (00) sampai

7,820 LU dan 128.50 BT sampai 1360BT di Perairan Utara Papua. Data yang
digunakan pada penelitian ini berasal dari program TOCS (Tropical Ocenn
Climate Study) dengan Kapal Penelitian Mirai dan mengambil28 stasiun yang
terbagi menjadi 4 transek, yaitu A, B, C dan D. Pengambilan data dilakukan
dari tanggal 2 - 13Juli 2002 dengan menggunakan alat Conducfi-~ity
Tempcrnfure Depflz (CTD) dan Expendable Conductivity Tempernture Depflz
(XCTD). Pengolahan data menggunakan perangkat lunak Microsoft Excel dan
ODV (Ocean Data Vier(?)versi 1.3 mp.
Hasil dari pengolahan data ditampilkan dalam bentuk sebaran
menegak, melintang dari suhu dan salinitas, sebaran horizontal salinitas dan
diagram T-S yang ditampilkan tiap transek, sedangkan sebaran horizontal
salinitas ditampilkan berdasarkan pada densitas.
Perairan utara Papua memiliki rata-rata suhu permukaan di atas 29.30
oC. Nilai suhu di atas merupakan ciri khas kolam air hangat. Ketebalan
lapisan tercampur pada tiap stasiun pengamatan sangat bervariasi. Secara
umum lapisan ini terbentuk akibat adanya pengadukan massa air yang
dilakukan oleh angin. Lapisan tercampur dipengaruhi oleh beberapa faktor
seperti : tekanan angin, pemanasan matahari dan partikel yang membatasi
penetrasi bahang di kedalaman. Perairan Utara Papua pada lintang di atas 5 O
LU terlihat adanya ketebalan lapisan tercampur yang lebih tipis

dibandingkan pada lintang di bawah 50 LU . Keadaan ini diduga disebabkan
oleh adanya eddy yang berada pada daerah tersebut.
Ketebalan lapisan termoklin terlihat adanya variasi kedalaman. Pada
posisi lintang di atas 50 LU ketebalan lapisan ini cenderung lebih tipis
dibanding dengan ketebalan lapisan termoklin di posisi lintang di bawah 5 O
LU. Keadaan ini dipengaruhi oleh eddy di Perairan Utara Papua, dimana

Mindnizno eddy akan bersifat mengangkat lapisan termoklin, sedangkan
Halinnl~erneddy akan bersifat menekan lapisan termoklin.
Sebaran salinitas relatif rendah dan homogen di permukaan. Keadaan
ini disebabkan oleh adanya wilayah konveksi aktif atrnosfer pada Perairan
Utara Papua sehingga curah hujan tinggi. Lapisan haloklin terlihat di bawah
lapisan tercampur, lapisan ini sebagai pembatas lapisan di atas yang ringan
dengan lapisan di bawahnya yang lebih berat. Pada lintang di atas 50 LU
lapisan ini lebih dangkal dan tipis dibanding pada lintang lebih rendah. Hal
ini diduga karena adanpa pengaruh dari pergerakan Mindnnno eddy yang
bersifat mengangkat lapisan ini pada lintang di atas 5oLU dan Hnlnznlzern eddy
yang bersifat menekan lapisan ini pada lintang di bawah 50LU.
Profil diagram temperatur-salinitas (diagram T-S) menunjukkan pola
yang berbeda antar trasek . Hal ini menunjukkan karakteristik massa air

yang berbeda di Perairan Utara Papua. Massa air ini terdiri dari Soutl~ern
Pncific Tropicnl Wnfer (SPTW) dengan karakter salinitas maksimum, Nortlzenz
Pncific Tropicnl Wnter (NPTW) dengan karakter salinitas maksimum, Nortlzern
Pncific liztenilediafe Wnter (NPIW) dengan karakter salinitas minimum dan
AnfnrnrficIizfernzediafe Water (AAIW) dengan karakter salinitas minimum.
Pada lintang sekitar 50 LU di wilayah Arus Sakal Ekuator Utara terjadi
percampuran massa air antara NPTW dan SPTW pada densitas yang berbeda
pada lapisan termoklin. Massa air di Perairan Utara Papua di wilayah Arus
Sakal Ekuator Utara didominasi oleh massa air yang berasal dari Pasifik
Utara.
Sebaran massa air Samudera Pasifik Utara dan Samudera PasiĀ£ik
Selatan berbatasan di sekitar lintang 50 LU. Keadaan ini ditunjukkan dengan
batas sebaran vertilcal dan horizontal dari suhu dan salinitas di Perairan
Utara Papua yang diperlihatkan di stasiun 4 dan stasiun 25 dimana
merupakan lokasi batas penyebaran massa air tersebut.