17
Gambar 2.5. Simbol Photointerrupter
2.2.1. Prinsip Kerja Sensor Photointerrupter
Sebenarnya prinsip kerja optocoupler dan optointerrupter sama saja, cuman bedanya di pengemasan dan beda fungsi. Kalau optocoupler biasanya digunakan
untuk saklar elektronik dan memisahkan GND supply supaya supply bekerja pada beban masing-masing sehingga tidak mengganggu supply yang lain.
Kalau optointerrupter ini biasanya digunakan untuk mendeteksi apakah ada benda yang menghalangi atau tidak tanpa menyentuh bagian dari sensor.
photointerrupter dapat digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya halangan yg berada diantara transmitter dan receiver.
Photointerrupter bekerja dengan logika seperti berikut : 1.
Tidak ada halangan Saat tidak ada halangan, cahaya inframerah yang dipancarkan oleh
Photodioda transmitter dapat diterima oleh phototransistor receiver. Sehingga output photo-interrupter akan berlogika HIGH, “1”.
18
2. Ada halangan
Saat ada halangan, cahaya inframerah yang dipancarkan oleh Photodioda transmitter tidak dapat diterima oleh phototransistor receiver. Sehingga
output photointerrupter akan berlogika LOW, “0”.
2.2.2. Led Inframerah Dioda Pemancar Cahaya Merah
LED adalah dioda yang menghasilkan cahaya saat diberi energi listrik. Dalam bias maju sambungan p-n terdapat rekombinasi antara elektron bebas dan lubang
hole. Energi ini tidak seluruhnya diubah kedalam bentuk energi cahaya atau photon
melainkan dalam bentuk panas sebagian.
Gambar 2.6. Bentuk Led Inframerah Proses pemancaran cahaya akibat adanya energi listrik yang diberikan
terhadap suatu bahan disebut dengan sifat elektroluminesensi. Material lain misalnya Galium Arsenida Pospat GaAsP atau Galium Pospat GaP: photon energi cahaya
dipancarkan untuk menghasilkan cahaya tampak. Jenis lain dari LED digunakan untuk menghasilkan energi tidak tampak seperti yang dipancarkan oleh pemancar
19
laser atau inframerah. LED adalah dioda yang menghasilkan cahaya saat diberi energi listrik. Dalam bias maju sambungan p-n terdapat rekombinasi antara elektron bebas
dan lubang hole. Energi ini tidak seluruhnya diubah kedalam bentuk energi cahaya atau photon melainkan dalam bentuk panas sebagian. Proses pemancara cahaya akibat
adanya energi listrik yang diberikan terhadap suatu bahan disebut dengan sifat elektroluminesensi. Material lain misalnya Galium Arsenida Pospat GaAsP atau
Galium Pospat GaP: photon energy cahaya dipancarkan untuk menghasilkan cahaya tampak. Jenis lain dari LED digunakan untuk menghasilkan energi tidak tampak
seperti yang dipancarkan oleh pemancar laser atau inframerah. keluar dari permukaan
p dan n dalam bentuk photon. Photon-photon yang dihasilkan ini ada yang diserap
lagi dan ada yang meninggalkan permukaan dalam bentuk radiasi energi.
Gambar 2.7. Simbol Led Inframerah
2.2.3. Phototransistor