Uji Multikolinieritas Uji Autokorelasi Uji Heteroskedastisitas

41 3.5.2 Uji Asumsi Klasik 3.5.2.1 Uji Normalitas Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi kedua variabel yang ada yaitu variabel bebas dan terikat mempunya distribusi data yang normal atau mendekati normal Ghozali, 2005. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Alat analisis yang digunakan dalam uji ini adalah histogram dan metode normal probabitility plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data akan membandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data adalah normal, maka garis yang menggambarkan data seseungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. Alat analisis lain yang digunakan adalah dengan alat uji Kolmogrov- Smirnov. Alat uji ini digunakan untuk memberikan angka-angka yang lebih detail untuk menguatkan apakah terjadi normalitas atau tidak dari data-data yang digunakan. Normalitas terjadi apabila hasil dari uji Kolmogrov-Smirnov lebih dari 0,05 Ghozali, 2005.

3.5.2.2 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya kolerasi anta variabel bebas independen. Model regresi ya ng baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel 42 independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel indepe nden sama dengan nol Ghozali, 2006. Var iabel yang menyebabkan multikolinieritas ditunjukkan dengan nilai toleransi yang lebih kecil dari 0,1 nilai tolerance 0,1 atau nilai VIF Va ria nce Infla tion Fa ctor yang lebih besar daripada 10 VIF 10. Jika tolerance value 0,10 dan VIF 10 maka tidak terjadi multikolinieritas.

3.5.2.3 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji pakah dalam model regresi linier terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain Ghozali, 2006. Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi, dilakukan alat analisis Durbin-Watson statis intellectual capital . Skala pengujian autokorelasi didasarkan pada nilai table Durbin-Watson, sehingga diketahui nilai dl dan du dengan mencarai berdasarkan banyak variabel k dan banyak sampel n.

3.5.2.4 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap maka disebut homoskedastisitas. Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya 43 heterokedastisitas dengan melihat grafik plot antara nilai-nilai prediksi variabel terikat dependen yaitu ZPRED dengan residual SRESID Ghozali, 2006.

3.5.3 Analisis Regresi