MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA DENGAN MENERAPKAN STRATEGI THINK-TALK–WRITE DI KELAS VIII-1 MTs AL-JAM’IYATUL WASHLIYAH TEMBUNG T.A 2016/2017.

iv

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat dan
berkat-Nya yang memberikan hikmat kepada penulis hingga penelitian ini dapat
selesai tepat pada waktunya. Skripsi ini berjudul Meningkatkan Kemampuan
Pemecahan Masalah Matematika Siswa Dengan Menerapkan Strategi Think-Talk–
Write Di Kelas VIII-1 MTs Al-Jam’iyatul Washliyah Tembung T.A 2016/2017
Adapun skripsi ini disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri
Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Muliawan Firdaus, S.Pd., M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi. Beliau telah
banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal hingga
akhir penulisan skipsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak
Dr. Edy Surya, M.Si,

Zul Amry, M.Si, Ph.D, dan Bapak Dr. Hermawan

Syahputra, M.Si selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saransaran mulai dari rencana penelitian sampai penyusunan skripsi ini. Ucapan terima
kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Wingston Leonard Sihombing, M.Pd

selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing dan memotivasi
penulis selama perkuliahan, Bapak Dr. Asrin Lubis, M.Pd selaku Dekan FMIPA
Unimed.
Ucapan terima kasih kepada Bapak dan Ibu dosen serta Staf Pegawai
Jurusan Matematika yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu
penulis selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak
Muhammad Zubir Nasution, S.Ag selaku kepala sekolah dan kepada Amri
Makmur Nasution, S.Pd selaku guru bidang studi matematika yang telah banyak
membantu dan membimbing penulis selama penelitian serta para guru dan staf
administrasi yang telah memberikan kesempatan serta bantuan kepada penulis
selama melakukan penelitian.
Teristimewa rasa terima kasih dan cinta penulis kepada Ayahanda Abdul
Latif dan Ibunda Zahara, orangtua penulis yang telah mengasuh, membimbing,
memberi kasih sayang, mendukung secara materil dan selalu mendo’akan penulis.

v

Semoga Allah memberikan kebaikan dunia dan akhirat kepada Ayah dan Ibunda.
Amin. Terima kasih juga buat Abangda Wiwin Syahputra, Abangda Harmawan
Syahputra,


Ismail,

latifahanum,

S.Pd,

khairiah,

S,Pd,

dan

Maysarah,

Saudara/Saudari kandung Penulis, yang telah memberikan do’a dan motivasi
kepada penulis, serta Terima kasih juga penulis ucapkan untuk sanak famili yang
banyak membantu dalam bentuk materi dan motivasi untuk penulis dalam
menyusun skripsi ini yang terus memberikan dukungan, doa, kasih sayang,
pengorbanan, dan perjuangan baik secara moral dan materil.

Penulis juga ucapkan terima kasih untuk teman terdekat Panji Sapto
Setyo, Arifin Azhari, DwiYan Mulatua Tambunan dan Chenly Kasandra malau,
Rikardo Hutagaol, Rizky Ikhwan, Rizki Ramadhana, Satoto Gelar Syuhada yang
selalu bersama dan memberikan do’a serta motivasi maupun dorongan untuk
mengerjakan skripsi ini hingga selesai.. Tak lupa penulis ucapan terima kasih juga
untuk kakanda Winsyah Putra Ritonga, Kakanda Septian Prawija dan temanteman senasib seperjuangan di DIK A’ 12 Pendidikan Matematika dan temanteman Organisasi HMI Komisariat FMIPA UNIMED yang tiada henti
memberikan motivasi dan doa yang tulus serta sahabat-sahabat lainnya yang tidak
bisa disebutkan satu per satu.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi
ini, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca untuk kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat bagi
pembaca dan dunia pendidikan.

Medan,
Penulis,

Februari 2017

ABDUL HAKIM
NIM. 4122111001


vi

DAFTAR ISI

Halaman
Lembar Pengesahan

i

Riwayat Hidup

ii

Abstrak

iii

Kata Pengantar


iv

Daftar Isi

vi

Daftar Gambar

ix

Daftar Tabel

x

Daftar Lampiran

xi

BAB I PENDAHULUAN


1

1.1. Latar Belakang Masalah

1

1.2. Identifikasi Masalah

6

1.3. Batasan Masalah

7

1.4. Rumusan Masalah

7

1.5. Tujuan Penelitian


7

1.6. Manfaat Penelitian

7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

9

2.1. KerangkaTeoritis

9

2.1.1. Pengertian Belajar

10

2.1.2. Pembelajaran Matematika


11

2.1.3. Masalah Matematika

12

2.1.4. Pemecahan masalah matematika

13

2.1.5. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika

14

2.1.6. Strategi Pembelajaran

15

2.1.6. Strategi Pembelajaran Think-Talk-Write


16

2.1.7. Format Pembelajaran dengan Strategi Think-Talk-Write

18

2.1.8. Teori Belajar Pendukung Strategi Think-Talk-Write

21

vii

2.1.9. Teori Belajar Pendukung indikator Pemecahan masalah

27

2.1.10. kajian Materi SPLDV

29


2.2. Penelitian Relevan

35

2.3. Kerangka Konseptual

37

2.4. Hipotesis Penelitian

38

BAB III METODE PENELITIAN

38

3.1.

Lokasi dan Waktu Penelitian


38

3.1.1. Lokasi Penelitian

38

3.1.2. Waktu Penelitian

38

3.2. Subjek dan Objek Penelitian

38

3.2.1. Subjek Penelitian

38

3.2.2. Objek Penelitian

38

3.3. Jenis Penelitian

38

3.4. Prosedur Penelitian

39

3.5. Alat Pengumpul Data

43

3.5.1. Observasi

43

3.5.2. Tes Kemampuan Pemecahan Masalah

43

3.6. Teknil Analisis Data

44

3.6.1. Reduksi Data

44

3.6.2. Paparan Data

44

3.6.3. Penarikan Kesimpulan

48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

50

4.1. Deskripsi Hasil Penelitian

50

4.1.1. Deskripsi Hasil Penelitian Pada Siklus I

50

4.1.1.1. Permasalahan I

50

4.1.1.2. Perencanaan Tindakan I (Alternatif Pemecahan I)

52

4.1.1.3. Pelaksanaan Tindakan I

52

4.1.1.4. Observasi I

53

viii

4.1.1.5.Analisis Data I

54

4.1.1.5.1. Deskripsi Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I 54
4.1.1.5.2. Deskripsi Hasil Observasi I
4.1.1.6. Refleksi I
4.1.2 Deskripsi Hasil Penelitian Pada Siklus II

55
57
58

4.1.2.1. Permasalahan II

58

4.1.2.2. Tahap Perencanaan Tindakan II (Alternatif Pemecahan II)

59

4.1.2.3. Pelaksanaan Tindakan II

59

4.1.2.4. Observasi II

61

4.1.2.5. Analisis Data II

61

4.1.2.5.1. Deskripsi Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah II 61
4.1.2.5.2. Deskripsi Hasil Observasi II
4.1.2.6. Refleksi II

63
64

4.2. Pembahasan Hasil Penelitian

65

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

73

5.1. Kesimpulan

73

5.2. Saran

73

DAFTAR PUSTAKA

75

ix

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1.

Alur Pembelajaran Think-Talk-Write

19

Gambar 3.1.

Skema Prosedur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas

30

Gambar 4.1. Histogram Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematika Siswa Berdasarkan Hasil Tes awal

51

Gambar 4.2. Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa
pada Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I

55

Gambar 4.3. Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa
pada Tes Kemampuan Pemecahan Masalah II

62

x

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Sintaks Pembelajaran dengan Strategi
Think-Talk-Write
Tabel 2.1. Teori Belajar Pendukung Strategi Think-Talk-Write
Tabel 3.1. Pemberian Skor Kemampuan Pemecahan Masalah
Tabel 3.2. Norma Absolut Skala Lima
Tabel 3.3. Kriteria Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah
Tabel 3.4. Pedoman Untuk Melihat Lembar Observasi
Tabel 4.1. Deskripsi Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa
Berdasarkan Hasil Tes awal
Tabel 4.2. Deskripsi Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah siswa
Pada Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I
Tabel 4.3. Deskripsi Hasil Observasi Guru Melakukan Pembelajaran
Pada Siklus I
Tabel 4.4. Deskripsi Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah siswa
Pada Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I I
Tabel 4.5. Deskripsi Hasil Observasi Guru Melakukan Pembelajaran
Pada Siklus II
Tabel 4.6. analisis setelah diberikan tindakan pada siklus I
Tabel 4.7. analisis setelah diberikan tindakan pada siklus II
Tabel 4.8. Deskripsi Hasil Observasi Guru Melakukan Pembelajaran
Pada Siklus II

19
24
45
46
47
48
50
54
56
61
63
65
66
69

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1.

RPP I (Siklus I)

77

Lampiran 2.

RPP II (Siklus I)

81

Lampiran 3.

RPP III (Siklus II)

86

Lampiran 4.

RPP IV (Siklus II)

91

Lampiran 5.

Lembar Kegiatan Siswa I

96

Lampiran 6.

Lembar Kegiatan Siswa II

103

Lampiran 7.

Lembar Kegiatan Siswa III

107

Lampiran 8.

Lembar Kegiatan Siswa IV

118

Lampiran 9.

Lembar Validasi Tes Awal Kemampuan Pemecahan
Masalah

119

Lampiran 10. Lembar Validasi Tes Awal Kemampuan Pemecahan
Masalah

120

Lampiran 11. Lembar Validasi Tes Awal Kemampuan Pemecahan
Masalah
Lampiran 12. Tes Awal Kemampuan Pemecahan Masalah matematika

121
122

Lampiran 13. Penyelesaian Tes Awal Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematika

123

Lampiran 14. Kisi-kisi tes Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematika I

126

Lampiran 15. Lembar Validasi Tes Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematika I

127

Lampiran 16. Lembar Validasi Tes Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematika I

128

Lampiran 17. Lembar Validasi Tes Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematika I
Lampiran 18. Tes Kemampuan Pemecahan masalah matematika I

129
130

Lampiran 19. Penyelesaian Tes Kemampuan Pemecahan masalah
Matematika I

132

xii

Lampiran 20. Kisi-Kisi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematika II

138

Lampiran 21 Lembar Validasi Tes Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematika II

139

Lampiran 22 Lembar Validasi Tes Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematika II

140

Lampiran 23 Lembar Validasi Tes Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematika II
Lampiran 24. Tes Kemampuan Pemecahan masalah matematika II

141
142

Lampiran 25. Penyelesaian Tes Kemampuan Pemecahan masalah
Matematika II

143

Lampiran 26. Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Pemecahan Masalah 148
Lampiran 27. Analisis Hasil Tes Kemampuan awal

149

Lampiran 28. Analisis Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I

151

Lampiran 29. Daftar Nama Kelompok Belajar Kelas VIII-1 Siklus I

153

Lampiran 30. Analisis Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah II

154

Lampiran 31. Daftar Nama Kelompok Belajar Kelas VIII-1 Siklus II

156

Lampiran 32. Daftar Nama Siswa Kelas VIII-1 Mts Al-Jam’iyatul
Washliyah Tembung

157

Lampiran 33. Lembar Observasi Dalam Pembelajaran Siklus I

158

Lampiran 34. Lembar Observasi Dalam Pembelajaran Siklus I

160

Lampiran 35. Dokumentasi Penelitian

162

iii

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA
SISWA DENGAN MENERAPKAN STRATEGI THINK-TALK–WRITE
DI KELAS VIII-1 MTs AL-JAM’IYATUL WASHLIYAH
TEMBUNG T.A 2016/2017

ABDUL HAKIM (NIM. 4122111001)
[email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe Think-Talk–Write (TTW) dapat meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah matematika pada materi SPLDV di Kelas VIII AlJam’iyatul Washliyah Tembung.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan
dalam 2 siklus, siklus I terdiri dari 2 kali pertemuan dan pada siklus II terdiri dari
2 kali pertemuan. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa Al-Jam’iyatul
Washliyah Tembung yang berjumlah 27 orang. Objek penelitin ini adalah
pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran model Think-Talk–Write
untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa.
Data yang diperlukan diperoleh dengan menggunakan lembar observasi
aktivitas pencapaian waktu ideal aktivitas aktif siswa pada siklus I dan siklus II.
Tes hasil kemampuan pemecahan masalah matematika yang berbentuk uraian
yaitu tes awal sebanyak 4 soal. Tes hasil kemampuan pemecahan masalah
matematika siklus I sebanyak 4 soal dan tes kemampuan pemecahan masalah
matematika siswa siklus II terdiri dari 4 soal.
Berdasarkan hasil analisis data setelah pemberian tindakan diperoleh
data Kemampuan pemecahan masalah matematika dengan menggunakan model
TPS pada siklus I dari 26 siswa terdapat 1 orang siswa atau 3,85% yang memiliki
kemampuan rendah, dan 25 orang siswa atau 96,15% memiliki kemampuan
sangat rendah dan 1 siswa tidak hadir. Pada siklus II terdapat 17 siswa dari 27
siswa atau 62,96% yang memiliki kemampuan tinggi, 6 siswa atau 22,22% yang
memiliki kemampuan sedang, 2 siswa atau 7,4% yang memiliki kemampuan
rendah, 1 siswa atau 3,7% yang memiliki kemampuan sangat rendah dan 1 siswa
tidak hadir. Dengan demikian dapat dikatakan kelas tersebut telah tuntas belajar,
karena terdapat  85% siswa yang memiliki tingkat ketuntansan klasikal. Dari
hasil analisis siklus I dan siklus II tersebut dapat dilihat bahwa kriteria
kemampuan pemecahan masalah matematika siswa ini telah mencapai target dan
mengalami peningkatan dalam mempelajari materi Sistem Persamaan Linear Dua
Variabel dengan menerapkan model Think-Talk–Write.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Model pembelajaran ThinkTalk–Write (TTW) dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah
matematika siswa khususnya pada pokok bahasan persamaan dua variabel di kelas
VIII Al-Jam’iyatul Washliyah Tembung dimana peningkatan diperoleh setelah
siklus II dilaksanakan.

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan manusia, ini
berarti bahwa setiap manusia berhak mendapat dan berharap untuk selalu
berkembang dalam pendidikan. Dunia pendidikan akan memberikan kontribusi
yang besar terhadap pengembangan sumber daya manusia yang memiliki
kemampuan pemecahan masalah yang handal untuk menjalani masa depan yang
penuh tantangan. Seperti yang tercantum dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional (dalam Trianto, 2011: 1):
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan bertujuan bertujuan untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia,sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara
yang demokratis serta bertanggung jawab.
Matematika merupakan salah satu ilmu dasar yang sangat diperlukan
siswa

untuk

mengembangkan

kemampuan

berpikir

logis,

sistematis,

mengkomunikaskan gagasan, dan memecahkan masalah dalam kehidupan seharihari serta dapat menumbuhkan penalaran siswa dan sangat dibutuhkan dalam
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Ada banyak alasan tentang
perlunya siswa belajar matematika. Menurut Cornelius (dalam Abdurrahman,
2012: 204) mengemukakan bahwa:
Lima alasan perlunya belajar matematika karena matematika merupakan
(1) sarana berpikir yang jelas dan logis, (2) sarana untuk memecahkan
masalah kehidupan sehari-hari, (3) sarana mengenal pola-pola hubungan
dan generalisasi pengalaman, (4) sarana untuk mengembangkan
kreativitas, dan (5) sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap
perkembangan budaya.
Besarnya peran matematika tersebut menuntut siswa harus mampu
menguasai pelajaran matematika. Terutama siswa dituntut dalam menyelesaikan
masalah matematika. Karena dengan pengetahuan yang dimiliki siswa dalam

1

2

menyelesaikan masalah matematika maka akan memberikan kesempatan kepada
siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki untuk memahami
masalah dalam kehidupan nyata. Namun pada kenyataannya, tingginya tuntutan
untuk menguasai matematika tidak berbanding lurus dengan hasil belajar siswa.
Banyak siswa yang memiliki hasil belajar yang rendah sehingga berpengaruh
terhadap prestasi siswa. Trianto (2011:5) menyatakan bahwa: “Masalah utama
dalam pembelajaran pada pendidikan formal dewasa ini adalah masih rendahnya
daya serap peserta didik. Hal ini terlihat dari rerata hasil belajar peserta didik yang
senantiasa masih sangat memprihatinkan.”
Rendahnya hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran matematika
dipengaruhi oleh berbagai faktor. Salah satu faktor yang menyebabkannya adalah
siswa kurang tertarik untuk belajar matematika. Karena selama ini siswa sudah
lebih dahulu menganggap bahwa pelajaran matematika itu merupakan pelajaran
yang sulit karena menggunakan symbol dan lambang yang dimaknai dengan
penghafalan rumus.

Hal yang serupa juga dikemukakan oleh Abdurrahman

(2012: 202) bahwa: “Dari berbagai bidang studi yang diajarkan di sekolah,
matematika merupakan bidang studi yang dianggap paling sulit oleh para siswa,
baik yang tidak berkesulitan belajar dan lebih-lebih bagi siswa yang berkesulitan
belajar.”
Kesulitan siswa dalam belajar matematika mengakibatkan kemampuan
pemecahan masalah siswa rendah. Kemampuan memecahkan masalah perlu
menjadi fokus perhatian dalam pembelajaran matematika, karena dengan berusaha
untuk mencari pemecahan masalah secara mandiri akan memberikan suatu
pengalaman konkret sehingga dengan pengalaman tersebut dapat digunakan untuk
memecahkan masalah-masalah. Dalam hal kemampuan pemecahan masalah
Bruner (dalam Trianto, 2011 : 91) mengatakan bahwa: “Berusaha sendiri untuk
mencari pemecahan masalah serta pengetahuan yang menyertainya, menghasilkan
pengetahuan yang benar-benar bermakna”.
Arends (dalam Trianto, 2011 : 90) mengatakan bahwa: “Dalam mengajar
guru menuntut siswa untuk belajar dan jarang memberikan pelajaran tentang
bagaimana siswa untuk belajar, guru juga menuntut siswa untuk menyelesaikan

3

masalah, tapi jarang mengajarkan siswa seharusnya menyelesaikan masalah”.
Pembelajaran dilakukan secara mekanistik dengan penekanan pada latihan
mengerjakan soal atau drill dengan mengulang prosedur, menggunakan rumus
atau algoritma tertentu. Bila siswa diberikan soal yang berbeda dengan soal
latihan, mereka kebingungan karena tidak tahu harus mulai dari mana mereka
bekerja.
Akan tetapi kenyataan yang ditemukan dilapangan adalah bahwa masih
sering terjadi kritikan dan sorotan tentang rendahnya mutu pendidikan oleh
masyarakat yang ditunjuk pada lembaga pendidikan, maupun para pengajar
pendididkan terutama pada guru matematika. Seperti yang diungkapkan oleh
Trianto (2011:5-6) menyebutkan bahwa: ”Di pihak lain secara empiris,
berdasarkan analisis penelitian terhadap rendahnya hasil belajar peserta didik
yang

disebabkan

dominannya

proses

pembelajaran

konvensional.

Pola

pembelajaran ini suasana kelas cenderung teacher-centered (berpusat pada guru)
sehingga siswa menjadi pasif.” Pola pengajaran ini tidak mampu menolong siswa
keluar dari masalah karena siswa hanya dapat memecahkan masalah apabila
informasi yang dimiliki dapat secara langsung dimanfaatkan untuk menjawab
soal. Siswa diposisikan sebagai obyek, siswa dianggap tidak tahu atau belum tahu
apa-apa, sementara guru memposisikan diri sebagai sumber yang mempunyai
pengetahuan. Selain itu hambatan maupun kekurangan yang sering didapatkan
diantaranya kurang tepatnya guru dalam memilih strategi pembelajaran dalam
menyampaikan materi, dimana guru sering menggunakan strategi yang sama dan
tidak bervariasi. Hal ini mengakibatkan siswa merasa jenuh dan acuh pada
pelajaran matematika dan tidak dapat menunmbuhkembangkan pengetahuannya
melalui lisan dan tulisan serta keinginannya untuk lebih mendalami matematika
terbuang jauh sehingga nantinya hasil belajar matematika siswa rendah.
Tujuan siswa belajar matematika bukan sekedar untuk mendapatkan nilai
tinggi dalam ujian, namun tujuan yang paling utama adalah siswa mampu
memecahkan masalah matematika, sehingga nantinya mereka mampu berfikir
kritis, logis dan sitematis dalam memecahkan masalah kehidupan yang
dihadapinya. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Lerner (dalam

4

Abdurrahman, 2012:206), yang mengemukakan agar kurikulum dalam pengajaran
matematika mencakup 10 keterampilan dasar yaitu :
1) pemecahan masalah; 2) penerapan matematika dalam situasi kehidupan
sehari-hari; 3) ketajaman perhatian terhadap kelayakan hasil; 4) perkiraan;
5) keterampilan perhitungan yang sesuai; 6) geometri; 7) pengukuran; 8)
membaca, menginterpretasikan, membuat tabel, chart dan grafik; 9)
menggunakan matematika untuk meramalkan; dan 10) melek computer
(computer literacy).
Pemecahan masalah merupakan bagian dari kurikulum matematika yang
sangat penting karena dalam proses pembelajaran maupun penyelesaian, siswa
dimungkinkan memperoleh pengalaman menggunakan pengetahuan serta
keterampilan yang sudah dimiliki untuk diterapkan pada pemecahan masalah yang
bersifat tidak rutin. Sehubungan dengan hal tersebut Abdurrahman (2009:254)
menyatakan bahwa :
“Pemecahan masalah adalah aplikasi dari konsep dan keterampilan.
Dalam pemecahan masalah biasanya melibatkan beberapa kombinasi
konsep dan keterampilan dalam suatu situasi baru atau situasi yang
berbeda. Sebagai contoh, pada saat siswa diminta untuk mengukur luas
selembar papan, beberapa konsep dan keterampilan ikut terlibat.
Beberapa konsep yang terlibat adalah bujursangkar, garis sejajar, dan
sisi; dan beberapa keterampilan yang terlibat adalah keterampilan
mengukur, menjumlahkan, dan mengalikan.”
Pemecahan masalah merupakan kemampuan yang sangat penting dalam
pembelajaran matematika karena dalam pemecahan masalah kemampuan
pemahaman konsep harus dikuasai siswa. Pada saat pembelajaran siswa dapat
mengikutinya dengan baik tetapi dalam mengerjakan latihan atau diberi
pertanyaan siswa masih belum mampu untuk berpikir sendiri bagaimana
menyelesaikan menyelesaikan masalah tersebut. Meskipun telah diberikan arahan
oleh guru, siswa masih kurang mampu menerapkan konsep yang telah mereka
pelajari dalam pemecahan masalah tersebut. Sehingga untuk meningkatkan
kemandirian siswa dalam berpikir kearah yang lebih tinggi sulit dicapai. Dari
uraian diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa kemampuan matematika siswa
terutama pemahaman konsep dan pemecahan masalah masih harus ditingkatkan
lagi.

5

Salah satu materi pelajaran dalam matematika yaitu SPLDV. Selain
kelemahan belajar matematika yang telah diuraikan diatas, terdapat juga
kelemahan belajar matematika yang lebih terperinci pada materi SPLDV
diantaranya adalah sebagai berikut: (1) sebagian besar siswa masih kurang mampu
memahami soal cerita. (2) sebagian besar siswa kurang mampu membuat soal
cerita kedalam bentuk persamaan matematika.
Dari hasil wawancara pada tanggal 14 April 2016 dengan Bapak Amri
Makmur NAsution yang merupakan guru matematika kelas VIII di MTs AlJam’iyatul Washliyah Tembung, beliau mengungkapkan bahwa pada saat proses
pembelajaran sedang berlangsung, perhatian murid kurang terhadap pelajaran.
Kemampuan pemecahan masalah siswa masih rendah karena hanya sebagian kecil
siswa yang menuliskan kesimpulan dan memahami masalah matematika terutama
dalam materi SPLDV. Untuk meningkatkan mutu pembelajaran guru juga
menggunakan media pembelajaran untuk materi pembelajaran tertentu. Dan terus
memotivasi siswa yang minat belajarnya kurang.
Berdasarkan tes yang diberikan pada tanggal 18 April 2016 pada siswa
kelas VIII-1 terlihat tingkat kemampuan pemecahan masalah matematika siswa
yang masih rendah, yaitu siswa sulit memahami soal cerita, sulit melakukan
perhitungan dalam menyelesaikan soal karena cara menyelesaikannya tidak
dipahami sehingga jawaban yang dihasilkan tidak benar,dan siswa kurang teliti
dalam melakukan perhitungan.
Dalam upaya meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika
siswa, hendaknya guru berusaha melatih dan membiasakan siswa melakukan
kegiatan pembelajaran seperti memberikan latihan-latihan soal dan memecahkan
masalah-masalah matematika yang ada. Slameto (2010:94) mengemukakan
bahwa:
Dalam interaksi belajar mengajar, guru harus banyak memberi kebebasan
pada siswa, untuk dapat menyelidiki sendiri, mengamati sendiri, belajar
sendiri, mencari pemecahan masalah sendiri. Hal mana itu akan
menumbuhkan rasa tanggung jawab yang besar terhadap apa yang
dikerjakannya, dan kepercayaan pada diri sendiri, sehingga siswa tidak
selalu menggantungkan diri pada orang lain.

6

Berdasarkan hal tersebut, maka perlu diterapkannya suatu strategi
pembelajaran yang mengarahkan siswa kelas VIII-1 MTs Al-Jam’iyatul
Washliyah Tembung kepada peningkatan kemampuan pemecahan masalah
SPLDV Salah satu alternatif strategi pembelajaran yang memungkinkan
dikembangkannya keterampilan berpikir siswa dalam memecahkan masalah
adalah strategi Think-Talk-Write. Ansari (2012:78) mengemukakan bahwa :
Strategi pembelajaran Think-Talk-Write pada dasarnya dibangun melalui
berfikir, berbicara, dan menulis. Alur kemajuan strategi Think-Talk-Write
dimulai dari keterlibatan siswa dalam berfikir atau berdialog dengan
dirinya sendiri setelah proses membaca, selanjutnya berbicara dan
membagi ide (Sharing) dengan temannya sebelum menulis.
Strategi pembelajaran Think-Talk-Write dimulai dengan bagaimana siswa
memikirkan suatu tugas kemudian diikuti dengan mengkomunikasikan hasil
pemikirannya dan akhirnya melalui diskusi siswa dapat menuliskan kembali hasil
pemikiran tersebut. Aktivitas berpikir (think) dapat dilihat dari proses membaca
suatu teks matematik atau berisi cerita matematik kemudian membuat catatan apa
yang telah mereka baca. Dalam membuat atau menulis catatan siswa membedakan
dan mempersatukan ide yang disajikan dalam teks bacaan, kemudian
menterjemahkan kedalam bahasa sendiri. Membuat catatan berarti menganalisis
tujuan isi teks dan memeriksa bahan-bahan yang ditulis yang dapat mempertinggi
pemahaman siswa bahkan meningkatkan keterampilan berpikir dan menulis.
Setelah tahap “think” selesai dilanjutkan dengan tahap berikutnya “talk”
yaitu berkomunikasi dengan menggunakan kata-kata dan bahasa yang mereka
pahami. Fase berkomunikasi pada strategi ini memungkinkan siswa untuk trampil
berbicara. Keterampilan berkomunikasi dapat mempercepat kemampuan siswa
mengungkapkan idenya melalui tulisan. Hal ini bisa terjadi ketika siswa diberi
kesempatan berdialog atau berbicara sekaligus mengkonstruksi berbagai ide untuk
dikemukakan.
Selanjutnya fase “write” yaitu menuliskan hasil diskusi pada Lembar
Kegiatan Siswa. Aktivitas menulis berarti mengkonstruksi ide, karena setelah
berdiskusi kemudian mengungkapkannya melalui tulisan. Menulis dalam

7

matematika membantu merealisasikan salah satu tujuan pembelajaran yaitu
pemahaman siswa tentang materi yang ia pelajari. (dalam Ansari, 2012: 79-81).
Strategi pembelajaran Think-Talk–Write ini diasumsikan dapat mengatasi
kesulitan siswa dalam mempelajari matematika dan siswa dapat menemukan
sendiri penyelesaian masalah dari masalah di dalam kehidupan sehari-hari pada
pokok bahasan SPLDV. Sehingga siswa akan termotivasi untuk belajar
matematika dan mampu mengembangkan ide dan gagasan mereka dalam
menyelesaikan permasalahan matematika.
Berdasarkan masalah diatas peneliti tertarik untuk melalukan penelitian
dengan judul “Meningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika
siswa dengan Strategi Penerapan pembelajaran Think-Talk-Write di kelas
VIII-1 SMP MTs Al-Jam’iyatul Washliyah Tembung Tahun Ajaran
2016/2017”.

1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, ada
beberapa masalah yang dapat diidentifikasi yaitu:
1. Rendahnya hasil belajar matematika siswa.
2. Matematika masih dianggap sebagai pelajaran yang sulit oleh siswa.
3. Kurangnya kemampuan siswa kelas VIII-1 MTs Al-Jam’iyatul Washliyah
Tembung dalam memecahkan masalah matematika.
4. Pola pengajaran dalam proses pembelajaran terlalu banyak berpusat pada
guru.

1.3. Batasan Masalah
Mengingat keterbatasan peneliti dan luasnya cakupan identifikasi masalah,
maka masalah yang teridentifikasi pada penelitian ini yaitu pada kurangnya
kemampuan siswa kelas VIII-1 MTs Al-Jam’iyatul Washliyah Tembung dalam
memecahkan masalah matematika khususnya pada pokok bahasan SPLDV serta
upaya yang dilakukan untuk meningkatkannya.

8

1.4. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah : Apakah penerapan
strategi pembelajaran Think-Talk–Write dapat meningkatkan kemampuan
pemecahan masalah matematika siswa pada pokok bahasan SPLDV kelas VIII-1
MTs Al-Jam’iyatul Washliyah Tembung T.A 2016/2017?

1.5.Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah:
Untuk Mengetahui apakah penerapan strategi pembelajaran Think-Talk–Write
dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa pada
pokok bahasan SPLDV kelas VIII-1 MTs Al-Jam’iyatul Washliyah Tembung T.A
2016/2017.

1.6. Manfaat Penelitian
Hasil dari pelaksanan Penelitian Tindakan Kelas ini akan memberikan
manfaat bagi perorangan/institusi di bawah ini:
1. Bagi guru, dapat memperluas wawasan pengetahuan mengenai strategi
pembelajaran dalam membantu siswa guna meningkatkan kemampuan
pemecahan masalah.
2. Bagi siswa, melalui strategi pembelajaran Think-Talk–Write
membantu

siswa

meningkatkan

kemampuan

pemecahan

dapat
masalah

matematika.
3. Bagi peneliti, sebagai bahan informasi sekaligus sebagai bahan pegangan
bagi peneliti dalam menjalankan tugas pengajaran sebagai calon tenaga
pengajar di masa yang akan datang.

73

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diperoleh beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
1. Model

pembelajaran

Think-Talk-Write

(TTW)

dapat

meningkatkan

kemampuan pemecahan masalah matematika siswa khususnya pada pokok
bahasan persamaan Linier dua variabel di kelas VIII MTs Al-Jam’iyatul
Washliyah Tembung dimana peningkatan diperoleh setelah siklus II
dilaksanakan.
2. Kemampuan pemecahan masalah matematika dengan menggunakan model
TTW pada siklus I dari 30 siswa terdapat 5 orang siswa atau 16,66% yang
memiliki kemampuan rendah, dan 23 orang siswa atau 83,33% memiliki
kemampuan sangat rendah. Pada siklus II terdapat 20 siswa dari 30 siswa atau
66,66% yang memiliki kemampuan tinggi, 7 siswa atau 23,3% yang memiliki
kemampuan sedang, 2 siswa atau 6,6% yang memiliki kemampuan rendah, 1
siswa atau 3% yang memiliki kemampuan sangat rendah. Dengan demikian
dapat dikatakan kelas tersebut telah tuntas belajar, karena terdapat  85%
siswa yang memiliki tingkat ketuntansan klasikal.

5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka peneliti memberikan beberapa saran
sebagai berikut :
1) Kepada guru matematika hendaknya mulai menerapkan model yang berpusat
pada siswa, salah satunya penggunaan Think-Talk-Write (TTW) sebagai salah
satu alternatif pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan pemecahan
masalah matematika siswa.
2) Kepada guru matematika diharapkan selalu mengadakan evaluasi dan refleksi
pada akhir pembelajaran yang telah dilakukan dan lebih baik setiap akhir
pertemuan dilakukan refleksi, sehingga kesulitan yang mempengaruhi

74

keberhasilan pembelajaran baik yang dialami baik temuan oleh guru maupun
siswa pada pembelajaran dapat diatasi dengan sesegera mungkin. Dan
memberikan pekerjaan rumah untuk lebih mengasah kemampuan peserta
didik.
3) Kepada siswa MTs Al-Jam’iyatul Washliyah Tembung disarankan lebih
berani dan aktif dalam menemukan sendiri konsep matematika dan berani
untuk menanyakan hal-hal yang kurang dipahami kepada guru untuk
menemukan konsep itu.
4) Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti topik dan permasalahan yang
sama, hendaknya lebih memperhatikan model dan media pembelajaran yang
sesuai, serta menguasai materi pokok yang diajarkan supaya keberhasilan
pembelajaran

75

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono, (2012), Anak Berkesulitan Belajar: Teori, Diagnosis dan
Remediasinya, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Amustofa, (2009). Strategi Pemecahan Masalah dalam Matematika,
http://amustofa70.wordpress.com (diakses 28Januari 2015).
Ansari, Bansu I., (2012), Komunikasi Matematik Dan Politik, Penerbit Yayasan
Pena, Banda Aceh.
Ariani, Rifi Andini, (2013), Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematika Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Think-Talk-Write (TTW) Pada Materi Pecahan Di Kelas
VII SMP Negeri 16, Skripsi, Fmipa, Unimed, Medan
Arifin, Zainal, (2009), Evaluasi Pembelajaran, Penerbit Remaja Rosdakarya,
Bandung.
Arikunto, S., (2009), Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara,
Jakarta.
__________, (2012), Penelitian Tindakan Kelas, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Djamarah, syaiful (2013), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Rineka Cipta,
Jakarta.
Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan,
(2012), Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian
Kependidikan, FMIPA Unimed.
Huda, M., (2014), Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran, Penerbit Pustaka
Pelajar, Yogyakarta.
Kunandar, (2010), Langkah Mudah penelitian tindakan kelas sebagai
pengembangan profesi guru, Penerbit RajaGrafindo Persada, Jakarta.
Rusman, (2012), Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru, Penerbit RajaGrafindo Persada, Jakarta.
Sanjaya, Wina. (2009), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Penerbit Kencana, Jakarta.

76

Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, Penerbit
Rineka Cipta, Jakarta.
Soejono,

(2015),
http://madfirdaus.wordpress.com/2009/11/23/kemampuanpemecahan-masalah-matematika/(diakses 28Januari 2015).

Sudjana, Nana, (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Penerbit
Remaja Rosdakarya, Bandung.
Sundawan, Mohammad Dadan, (2011), Pengaruh Penggunaan Model
Pembelajaran Konstruktivisme Terhadap Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematik Siswa, Jurnal Euclid, vol 1, No 2: 60-136.
Sukino dan Wilson Simangunsong, (2011), Matematika Untuk SMP Kelas VIII,
Penerbit Erlangga, Jakarta
Trianto, (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif: Konsep
Landasan, Dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP), Penerbit Kencana, Jakarta.
Uno, H.B, (2011), Model Pembelajaran, : Menciptakan Proses Belajar Mengajar
yang Kreatif dan Efektif, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Wahyudin, (2008), Pembelajaran dan Model-Model Pembelajran (Pelengkap
Untuk Meningkatkan kompetensi Pedagogis Para Guru dan Calon Guru
Profesional), Penerbit Ipa Abong, Jakarta.

Dokumen yang terkait

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA

3 63 422

PENDEKATAN KONTEKSTUAL DAN STRATEGI THINK-TALK-WRITE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN DISPOSISI MATEMATIK SISWA SMP Taufiq

0 0 13

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN 7E UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA

0 0 16

PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA KELAS VII A SMP PLUS AL-AMANAH BOJONEGORO

0 0 8

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PADA MATERI BARISAN DAN DERET DI KELAS XI IPA MAS AL-JAM’IYATUL WASHLIYAH TEMBUNG - Repository UIN Sumatera Utara

0 0 10

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PADA MATERI BARISAN DAN DERET DI KELAS XI IPA MAS AL-JAM’IYATUL WASHLIYAH TEMBUNG - Repository UIN Sumatera Utara

0 0 9

BAB II LANDASAN TEORETIS A. Kajian Teori 1. Matematika dan Pembelajaralon Matematika - ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PADA MATERI BARISAN DAN DERET DI KELAS XI IPA MAS AL-JAM’IYATUL WASHLIYAH TEMBUNG - Reposito

0 1 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian - ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PADA MATERI BARISAN DAN DERET DI KELAS XI IPA MAS AL-JAM’IYATUL WASHLIYAH TEMBUNG - Repository UIN Sumatera Utar

0 0 9

BAB IV HASIL PENELITIAN - ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PADA MATERI BARISAN DAN DERET DI KELAS XI IPA MAS AL-JAM’IYATUL WASHLIYAH TEMBUNG - Repository UIN Sumatera Utara

0 2 24

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD KELAS V DENGAN BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK YANG BERORIENTASI PADA KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA

0 0 7