47 maka setiap Pembina dan pelatih olahraga maupun guru pendidikan jasmani harus
mengetahui karakteristik atlet berbakat sesuai dengan hakikat dari cabang olahraga yang bersangkutan.
c. Pembibitan untuk Pengembangan Potensi
Siswa sekolah merupakan obyek sekaligus subyek untuk mendapatkan bibit-bibit atlet yang potensial. Siswa-siswi di lingkungan Sekolah Dasar SD
maupun di Sekolah Menengah Pertama SMP merupakan bibit-bibit atlet yang dapat dilatih dan dikembangkan untuk dijadikan atlet yang nantinya dapat
berprestasi setinggi mungkin. Pembibitan atlet merupakan upaya untuk menemukan individu-individu
yang memiliki potensi untuk mencapai prestasi yang tinggi dikemudian hari. Sasaran pembibitan adalah individu-individu yang telah berolahraga dan
mempunyai peluang yang besar untuk ditingkatkan olahraganya. M. Furqon H. 2003: 3 menyatakan, “Maksud pembibitan adalah menyemai bibit, bukan
mencari bibit”. Pendapat tersebut menunjukkan bahwa, prestasi olahraga dapat dicapai
apabila diperoleh bibit-bibit atlet yang potensial. Hal ini karena, prestasi puncak tidak akan tercapai apabila atletnya bukan bibit unggul, meskipun ditunjang faktor
lainnya yang maksimal. Yusuf Adisasmita dan Aip Syarifuddin 1996: 92 berpendapat, “Dalam usaha pencapaian prestasi olahraga atlet memberikan
sumbangan 60-70, sedangkan faktor penunjang lainnya 30-40”. Pendapat tersebut menunjukkan bahwa, bibit atlet yang potensial
mempunyai pengaruh besar untuk mencapai prestasi yang tinggi. Untuk mendapatkan bibit atlet yang potensial harus dilakukan pembinaan dan latihan
sejak usia dini. M. Furqon H. 2003: 21 mengklasifikasikan usia mulai berolahraga, usia spesialisasi dan usia pencapaian prestasi puncak 16 cabang
olahraga sebagai berikut: Tabel 1. Usia Mulai Berlatih Olahraga, Usia Spesialisasi dan Prestasi Puncak
No Cabang Olahraga
Usia mulai
berolahraga Usia
Spesialisasi Usia Pencapaian
Prestasi
1. 2
Atletik Bola basket
10-12 9-9
13-14 10-12
18-23 20-25
48 3
4 5
6 7
8 9
10 11
12 13
14 15
16 Tinju
Balap sepeda Loncat indah
Anggar Senam putra
Senam putri Dayung
Sepakbola Renang
Tenis Bolavoli
Angkat BesiGulat Gulat
Ski 13-14
14-15 6-7
8-9 6-7
6-7 12-14
10-12 3-7
6-8 11-12
11-13 13-14
6-7 15-16
16-17 8-10
10-12 10-11
12-14 16-18
11-13 10-12
12-14 14-15
15-16 15-16
10-11 20-25
21-24 18-22
20-25 14-18
18-24 22-24
18-24 16-18
22-25 20-25
21-28 24-28
20-24
Berdasarkan klasifikasi usia mulai berlatih olahraga tersebut menunjukkan bahwa, setiap cabang olahraga memiliki karakteristik berbeda-beda dalam
pembinaan usia dini. Dari klasifikasi pembinaan olahraga tersebut dapat dijadikan pedoman untuk mendapatkan bibit-bibit atlet yang potensial, sehingga pada usia
tertentu dapat mencapai prestasi puncak.
d. Sistem Pembinaan Olahraga