DEKONSTRUKSI KONSEP – KONSEP KREATIF DALAM IKLAN SHAMPO ( KAJIAN SEMIOTIKA PADA IKLAN SUNSILK VERSI BELANJA DI SUPERMARKET YANG DITAYANGKAN DI TELEVISI )

DEKONSTRUKSI KONSEP – KONSEP KREATIF DALAM IKLAN SHAMPO
( KAJIAN SEMIOTIKA PADA IKLAN SUNSILK VERSI BELANJA DI
SUPERMARKET YANG DITAYANGKAN DI TELEVISI )
Oleh: Rika Dina Fridawati (00220011)
Communication Science
Dibuat: 2006-02-02 , dengan 2 file(s).

Keywords: dekonstruksi, konsep kreatif, iklan televisi, analisis semiotik
Makin maraknya iklan televisi, mendorong kreatif iklan untuk membuat konsep iklan yang
kreatif yang lebih unik, mengena sasaran dan mampu meningkatkan hasil penjualan, berbagai
tampilan iklan yang menarik disuguhkan sebagai bagian mempersuasi masyarakat. Salah satunya
adalah iklan perawatan tubuh yang tak henti-hentinya mengekploitasi wanita sebagai model,
terutama untuk iklan shampo yang selalu mengusung konsep wanita dengan rambut yang indah
panjang dan berkilau sebagai modelnya. Namun disisi lain tak semua iklan shampo mengemas
produk mereka dengan memanfaatkan wanita dengan kategori rambut indahnya, salah satunya
iklan shampo Sunsilk versi belanja di Supermarket. Iklan ini menampilkan keseharian seorang
Muslimah berkerudung dengan segala aktivitasnya. Ketertarikan peneliti mengangkat iklan ini
sebagai obyek penelitian dikarenakan iklan ini tidak memperlihatkan keindahan rambut
sebagaimana umumnya iklan shampo namun lebih berfokus pada manfaat dari shampo itu
sendiri. Dengan konsep Bersih Segar Berkerudung makna terkandung begitu mendalam lebih
dari kecantikan wanita secara fisik semata.

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah tanda-tanda dalam iklan
Shampo Sunsilk versi belanja di supermarket yang digunakan untuk mengkonstruksi dan
mendekonstruksi konsep-konsep kreatifnya. untuk mengungkap makna tanda yang terdapat
dalam teks iklan televisi, peneliti menggunakan studi semiotik yang mengacu pada model
Roland Barthes, Charles Sanders Peirce, dan Levi’s Strauss, dan Jacques Derrida. Melalui
Barthes pemaknaan atas tanda dilakukan dengan dua tingkatan yaitu denotasi dan konotasi,
Barthes juga melihat aspek lain dari penandaan yang merupakan perluasaan dari konotasi yang
berkembang, sehingga muncul pemaknaan mengenai konsep-konsep kreatif iklan tersebut.
Sedangkan melalui model Peirce data dikelompokkan sesuai dengan jenis dari tanda apakah
termasuk kedalam ikon, indeks, ataupun simbol, yang merupakan representamen yang akan
menimbulkan interprestasi mengenai iklan tersebut. Sementara itu dengan analisis paradigmatik
Levi’s Strauss maka akan dilakukan perbandingan suatu pola pasangan oposisi yang tersembunyi
dan menghasilkan pemaknaan baru yang dapat dibandingkan yang pada akhirnya akan diketahui
dekonstruksi dari konsep-konsep kreatif dalam iklan Sunsilk versi belanja di Supermarket yang
sesuai dengan dekonstruksi milik Derrida.
Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif artinya pencarian fakta dengan interprestasi
yang tepat dengan tujuan untuk membuat deskripsi, penggambaran secara sistematis, faktual dan
akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Dengan
menggunakan analisis semiotik yang memfokuskan pada tanda dan teks sebagai kajiannya.
Sedangkan yang menjadi unit analisis adalah teknik pengambilan gambar (shot), angle, ekspresi

wajah, bahasa tindak dan gaya berpakaian yang muncul dalam iklan Shampo Sunsilk ini.
Pengumpulalan data dilakukan dengan cara melihat dan membaca rekaman gambar serta
melakukan pencatatan terhadap teknik pengambilan gambar (shot), angle, ekspresi wajah, bahasa
tindak dan gaya berpakaian. Data-data kemudian dianalisis secara tekstual. Untuk

memudahkannya dibuat table penelitian dengan maksud untuk mengetahui kode-kode yang
tersembunyi, dalam bahasa gambar sehingga nantinya akan diketahui penggambaran makna dari
iklan Shampo Sunsilk yang sesuai dengan perumusan masalah yang ada untuk mencapai tujuan
penelitian.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dalam iklan Sunsilk versi belanja di Supermarket
ini, konsep kreatif yang umum dipakai kreator iklan mengalami penggempuran ide dengan
penggunaan model yang berjilbab, dimana model berambut indah sudah tidak lagi menjadi
barometer dalam iklan ini dan ciri-ciri kepribadian positif melebihi penampilan fisik menjadi
prioritas utamanya walaupun pada intinya iklan ini tetap menjual produk seluas-luasnya pada
masyarakat. Kepada peneliti selanjutnya disarankan agar lebih memahami dan mendalami
referensi yang terkait dengan metodologi penelitian dan kajian semiotik sehingga penggunaan
teori yang dipakai lebih signifikan dengan iklan yang hendak diteliti. Dari penelitian yang telah
dilakukan, diharapkan dapat menjadi masukan bagi para kreator iklan untuk menghasilkan
sebuah iklan yang lebih kreatif, dengan konsep-konsep baru yang berbeda agar tidak terkesan
konvensional yang cenderung konservatif. Dan bagi masyarakat diharapkan lebih peka dan

mampu memperluas cara pandang dalam mengapresiasi konsep-konsep pesan iklan yang muncul
di layar televisi, seperti halnya dalam iklan yang diteliti bahwa iklan ini tidak mengandung misi
sosial seperti mengangkat derajat wanita berjilbab, tapi semata-mata hanya demi memperluas
pangsa pasar dan pengembangan modal.

Dokumen yang terkait

Representasi Budaya Dalam Iklan (Analisis Semiotika Pada Iklan Mie Sedaap Versi “Ayamku" di Televisi)

25 311 89

Kajian semiotika visual iklan televisi gulaku versi lemon

6 14 80

SKRIPSI KONSEP KREATIF PENDEKATAN PARODI DALAM IKLAN TELEVISI AXIS (Studi Deskriptif Mengenai Implementasi Konsep Kreatif Pendekatan Parodi pada Iklan Televisi Axis Versi Trilogi Joni Blak-blakan).

1 5 14

PENDAHULUAN KONSEP KREATIF PENDEKATAN PARODI DALAM IKLAN TELEVISI AXIS (Studi Deskriptif Mengenai Implementasi Konsep Kreatif Pendekatan Parodi pada Iklan Televisi Axis Versi Trilogi Joni Blak-blakan).

0 2 37

OBYEK PENELITIAN KONSEP KREATIF PENDEKATAN PARODI DALAM IKLAN TELEVISI AXIS (Studi Deskriptif Mengenai Implementasi Konsep Kreatif Pendekatan Parodi pada Iklan Televisi Axis Versi Trilogi Joni Blak-blakan).

0 3 12

REPRESENTASI NILAI PATRIARKI DALAM IKLAN (Kajian Semiotika Nilai Patriarki Iklan Televisi Representasi Nilai Patriarki Dalam Iklan. (Kajian Semiotika Nilai Patriarki Iklan Televisi Extra Joss Versi Laki).

0 5 17

TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG IKLAN SHAMPO SUNSILK DI TELEVISI (Studi Deskriptif Tingkat Pengetahuan Perempuan Surabaya Tentang Iklan Shampo SUNSILK co-Creations Versi Julie Estelle dan Thomas Taw di Televisi).

1 5 79

1 PENGGAMBARAN KONSEP EKSIS DENGAN MEROKOK DALAM IKLAN TELEVISI (ANALISIS SEMIOTIKA PADA IKLAN TELEVISI DJARUM 76 VERSI “PENGEN EKSIS”)

0 0 11

TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG IKLAN SHAMPO SUNSILK DI TELEVISI (Studi Deskriptif Tingkat Pengetahuan Perempuan Surabaya Tentang Iklan Shampo SUNSILK co-Creations Versi Julie Estelle dan Thomas Taw di Televisi)

0 0 20

REPRESENTASI KONSEP CANTIK DALAM IKLAN TELEVISI (Analisis Semiotika dalam “Iklan Pelelembab Wajah Fair Lovely Versi Gita Virga”)

0 2 83