perspektif jihad dalam pendidikan menurut Prof. Dr. Hamka
PERSPEKTIF JIHAD DA
ALAM PE
ENDIDIK
KAN
MENURU
UT PROF
F. DR. HA
AMKA
psi
Skrip
Diajukan Kep
pada Faku
ultas Tarrbiyah dan
n Keguru
uan Untuk
k
Memeenuhi Syaarat Menccapai Gelar Sarjan
na Pendid
dikan Islam
h:
Oleh
Mohamad Subhan
00149
10801100
JURU
USAN PEN
NDIDIKA
AN AGAM
MA ISLA
AM
FAKULTA
AS ILMU
U TARBIY
YAH DAN
N KEGUR
RUAN
UIN SYARIF HIDAYATUL
LLAH
JAKAR
RTA
1436 H/ 20
015 M
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
Skripsi yang berjudul "PERSPEKTIF JIHAD DALAM PENDIDIKAN
MENURUT
HAMJ(A"
yang disusun oleh Abdul Ghofur, diajukan kepada
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta. Telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya
I1miah dan berhak di ujikan pada sidang munaqasah sesuai dengan ketentuan yang
di tetapkan fakultas.
Jakarta, 13 Juli 2015
Yang Mengesahkan
Dosen Pembimbing
Heny Narendrany. H, M.Pd
NIP. 19710512 1996032002
PERSPEKTIF JIHAD DALAM PENDIDIKAN
MENURUT HAMKA
Skripsi
Diajukan kepada Fakutas I1mu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.1)
Oleh
MOHAMAD SUBHAN
nセZ
108011000149
Di Bawah Bimbingan
-
Heny Narendrani Hidayati, M.Pd
NIP. 19710512 1990633002
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1436 H /2015 M
セ
/\
KEMENTERIAN AGAMA
UINJAKARTA
FITK
FORM(FR)
No. Dokumen
FITK-FR-AKD-Q89
Tgl. Terbit
1 Maret 2010
01
No. Revisi:
Hal
Jl. 1r. H .!>Janda No 95 CipuuJI 15412 Iruiausia
1/1
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama
: Mohamd Subhan
Tempat/Tgl.Lahir
: Jakarta, 14 Mei 1988
NIM
: 108011000149
jurusan
: Pendidikan Agama Islam
Fakultas
: Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Judul Skrips!
. Perspektif Jihad Dalam Pendidikan Menurut Hamka
Dosen Pembimbing
: 1. Heny Narendrani Hidayati M Pd
2.
dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya sendiri
dan saya bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.
Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah.
Jakarta, 13 Juli 2015
Mahasiswa Ybs.
LEMBARAN PENGESAHAN UJIAN lVIUNAQASAH
Skripsi berjudu1: "Perspektif JihlHI Dalam Pendidikan 'Ienurut Prof. DR. Hllmkll"
Nセ[GjN
__ セ N ⦅
UI:lU:lUIJ
.... 1 ... 1_
.,., ..... r't.TT .. '
UIC;U
iヲNャvョセャG NlG G Nャj
........ T'\
C"l'Tn1"1" ...
tセ
セャNjdョNB L
').,T .... セ __ ... _
T __
J'lUlIJUl
IIJUUI'I.
'I'f,...L-._;
ーャNセj N
Nセ
lYlalla::>l:lW(1
lAO{\11{\{)A1A{\
IVOL'11VVV1'"t7,
diajukan kepada Fakultas limo Tarbiyah dan Keguruan (FlTK) UIN Syarif Hidayatu]Jah
Jakarta, dan telah dinyatakan lulus dalam Ujlan Munaqasah pada tanggal 27 Juli2015 di
hadapan dewan penguji. Karenaitu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana S I
(S.Pd.I) dalam bidang Pendidikan Agama Islam.
Jakarta, 30 Juli 20 I 5
Panitia lijian Munaqasah
Tanggal
Ketua Panitia( Ketua JUnisan/Prodi)
Tanda Tangan
Dr.H. Abdul Madjid Khon, M.Ag
NIP. 19580707 198703 I 005
SekretarisJurusan
Marhamah Saleh, Le., MA
NIP. 19720313 20080120 I a
Penguji
r
%-Z jOセ
Drs. H. Aehmad Gholib, M.Ag
·········1· . ·.. ·
NIP. 19541015 197902 1 001
Penguji II
Siti Khadijah, ;\I.A
NIP 19700717 199703.2 OU.f
\
Mengetahui:
.....
Dekan ゥ「イ。tLオュセエャォf
.,
\'
Prof. Dr.
L。カ rセ「ゥィエ^|ュ N
\
.
\,
.
'JA
:\ I P.1955042,}{;'8203 1 007
'\
GセM
'" .
ABSTRAK
Nama
NIM
: Mohamad Subhan
: 108011000 149
.
.
Judul
セᄋ。ャ|Nujl[ZL
... i K セ
i[Gセ
T1_ ••
U111U
Gイセ エN [
.. セエN
セ。ャオャケ。Q
N iセ⦅
ua11
カセ NセNセ⦅ュセ⦅N Ni[N Ni[iLセ⦅
\"o11UIUll\.a11
セB |Bッ wu。ャj セ
セッ。Q Q。
A
セ⦅
tセi⦅
セ[ZGャ。Q
: Perspektif Jihad Dalam Pendidikan Menurut Prof DR. Hamka
Adanya anggapan yang keliru mengenai makna jihad di sebagian kalangan
lliJ1at Islam serta pandangan yang sinis terhadap kata jihad yang identik dengaii.
terror, pembunuhan, pengeboman, serta berbagai macam tindak kekerasan lainnya
membuat agama Islam menjadi agama yang ditakuti. Puncaknya serangan yang
dilakukan sekelompok orang yang mengatas namakan Islam yang melakukan
••
.. l,J
.. fl"I1'rr'\
11
,.,f\f\1
;:'IJI all a11 LlJ111aUap OIJUU11
YY UI lU 1 I uut:: Lt::/llt::1 "VV
L} paua 1 1 ;:'IJPIJLIJ1l1UIJI ,,-VV 1
⦅セ ⦅セ
Kセ QN Qセ⦅
o
セN i
⦅セ
utセ
0
WBG⦅セLjセ
イGセN⦅Nセ
⦅セN iセ
セ
セ ⦅セKセ⦅エN セ
silam.
Wajah umat Islam yang cinta damai harus tertutupi oleh perilaku segelintir
pemeluknya yang menyimpang, bahkan bertentangan dengan pesan moral Islam.
Di Indonesia sendiri wajah dunia pendidikan Islam ya.ig dikenal sebagai Pondok
Pesantren pun sempat tercoreng oelh berbagai tindakan kekeresan, seperti
peledakan born yang terjadi berulang kali dan yang paling dahsyat yaitu adalah
tragedi born bali 12 oktober 2002 yang menewaskan lebih dari 200 jiwa. Akibat
keganasan ini tidak saja na.J1a santri yang dikaitkan pada tragedi itu, citra bangsa
Indonesia yang mayoritas penduduknya emeluk agama Islam pun semakin buram.
Penelitian ini mengunakan pendekatan deskriptifkualitatif sebagai prosedur
penelitian yang menghasilkan data deskriptif ya.ig bempa kata-kata tertulis dan
bukan angka. Dengandemikian, laporan penelitian ini akan berisi kutipan-kutipan
data untuk memberikan penyajian laporan tersebut. Kutipan-kutipan data dalam
penelitian ini disajikkan dalam bentuk lampiran yang diperoleh dari pemahaman
makna yang terdapat pada setiap kata, kalimat, paragraph, teks, ,maupllii tokoh
Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan metode dokumentasi.Sedangkan
untuk analisisnya, peneliti menggunakan analisisisi (Content Analysis).
Prof DR. Hamka walaupun tidak pemah membahas khusus tentang masalah
;_; セ Q N セ ⦅
KセKセ⦅[
エN セi[セ
•• ⦅ セ ⦅ セ エ N セ
⦅セ⦅
•• セ ⦅ セ Q N セ ⦅
セ N i[ N[K
セセセ
__ •• セ セ Q N セ
_ _ セQN⦅セ
j111au l1ll al\.a11 LIJLapl UIJ11aU 1111J11\"ouua I11IJ11Ua11 0 l\.all ;:,IJUIl\.IL oao a;:,alll1ya al\.a11 111a1\.11a
[ QN セ
jihad yang hakiki, hal ini dapat kita lihat dan kita telaah pada karya tafsimya yang
menjelaskan bahwa jihad bukan saja tentang bagaimana mengangkat pedang di
medan pertempuran, akan tetapi beliau menyebur dunia pendidikan adalah salah
セ
..... セ ⦅ セ ャ N
[ QN セ N Q
;:,aLU 1 a11a11 Jl11au
Penelitian pustaka ini dilakukan untuk mengkaji beberepa buku ProfDR.
Hamka khususnya "Tafsir AI-Azhar" disini jihad akan dilihat dalam konteks
⦅セ N i[
ャNセ
•••セ [ QN セ N Q
⦅セ⦅[Q[QL[
セ[
•• セ ⦅ セ
セ ⦅セ K
1•• セ
PIJ11UIUIl\.a11, uall vva j111au 1111J1111111\.1 al L1 ya11 0 ;:,a11 o aL lUa;:"
⦅セ⦅セ N NZ
;1_ •• ; •• セ
エN セ セ⦅
J uoa uao la11
ll11J11\"oall l1111U
daripada jihad. Karena kebutuhan yang berbeda maka jihad pada masa modern ini
bukanlah lagi jihad dengan mengangkat senjata, akan tetapi jihad dalam
mengembangkan potensi umat Islam yang makin terpuruk. Hal demikian itu
dimaksudkan untuk menghasilkan ilmuan-ilmuan Islam yang kelak akan
⦅セ
•• _.: •• ,Jl. __
tセャセ⦅
セ QN セ Z
セ セ⦅セ
lJJ\;; vv UJ UUJ\.alJ J::>1aJlJ ;:)\;;LJaeaJ aealJJa
BョセO⦅
••• セN
.•
1;/
セ
1 \UflfflUIUfI III U
11
GOセ⦅N[N⦅B
IUffllfl
.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
limpahan hidayah-NYA sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Sk.-ipsi
sebagai syarat untuk menempuh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I).
Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan pada junjungan kita yaitu Nabi
Muhammad SAW.
Penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof Dr. Dede Rosyada, MA selaku Rektor Universitas Islam Negeri
(DIN) SyarifHidayatullah Jakarta.
2. Bapak Prof Dr. Ahmad Thib Raya, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
3. Bapak Dr. Abdul Madjid Khon, MA selaku ketua Jurusan Pendidikan
Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam
Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.
4. fuu Marhamah Saleh, Lc, MA selaku Sekjur Pendidikan Agama Islam
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
5. fuu Heny Narendrany.H M.Pd, selaku dosen pembimbing skrispsi, yang
telah banyak membantu untuk meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran
sampai selesainya penulisan skripsi ini.
6. Bapak Tanenji, M.Ag., Selaku Dosen Pembimbing Akademik (PA), yang
selalu memberikan banyak kata-kata motivasi.
7. Bapak dan fuu Dosen yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu namun
tidak sedikitpun mengurangi rasa hormat dan ta'zim penulis, yang telah
membimbing penulis selama kuliah di Jurusan Pendidikan Agama Islam
Fakultas I1mu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta
8. Kedua orang tuaku tercinta dan tersayang, H.Hasan dan Hj. Fauziah beserta
keluarga besar, yang menjadi sumber motivasi serta semangat didalam
III
memahami kehidupan Int, yang telah banyak berjasa dalam kehidupan
penulis.
9. Sahabat-sahabat kelas "E" PAl angkatan 2008 dan juga temen kostan,
khususnya Ruly, Awe, Farhan, Fawzul, Asep, Gofur, Taufik, Hemal yang
sudah memberikan banyak ceramah dan motivasi.
10. Ternan-ternan Pendidikan Agama Islam angkatan 2008 yang telah
memberikan dukungannya dalam melaksanakan skripsi ini.
11. Serta kepada semua pihak yang tidak sempat disebutkan satu persatu,
penulis mengucapkan banyak terima kasih.
Penulis menyadari bahwasanya tiada yang sempurna didunia ini, termasuk
skripsi yang penulis buat ini. Tuk itu penulis sangat berharap akan adanya kritikan
dan saran dari setiap pembaca, untuk menutupi kekurangan skripsi ini.
Akhimya, mudah-mudahan penulisan skripsi ini bermanfaat bagi penulis
khususnya dan seluruh lapisan masyarakat pada umumnya. Aamiin
Jakarta, 7 Juli 2015
Mohamad Subhan
IV
DAFTAR lSI
COVER
LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING
LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI
LEBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQOSAH
ABSTRAK
..
KAT A PENGANTAR.........................................................................................
DAFTAR lSI
iii
v
BABIPENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
.
B.
Pembatasan danPerumusanMasalah.....................................................
8
C.
Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian Masalah
9
BAB II KAJIAN TEORETIK
A. DefinisiJihad
II
I. Pengertian Jihad MenurutBahasa Arab...
11
2. Pengertian Jihad MenurutTokoh-tokohIslam..
12
13
B. DasarHukum Jihad...
1. DaliI-daIildalam AI-Qur'an..
13
2. Dalil-dalildalam As-Sunnah...
16
C. Macam-Macarn Jihad..
18
D. Jihad Pendidikan Dan Pengajaran..
19
E.
29
HasilPenelitian Yang Relevan..
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu..
31
B. Rancangan Penelitian..
31
C.
32
Sumber Data...
D. Tekhnik Pengumpulan Data.................................................................
33
E.
33
Instrumen Penelitian.............................................................................
v
F.
Tekhnik Analisis Data..........................................................................
G. Tekhnik Pengumpulan Pengabsahan Data
34
34
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Biografi Hamka.....
36
B. Karya Hamka........................................................................................
43
C. Hamka Wafat........................................................................................
45
D. Perspektif Jihad dalam Pendidikan Menurut Hamka...
46
E.
69
Relevansi Pemikiran Hamka Dengan Pendidikan Masa Sekarang
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan..
63
B. Saran.....................................................................................................
64
DAFTAR PUST AKA..........................................................................................
66
LAMPIRAN-LAMPIRAN
VI
BABI
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Citra islam begitu sangat sangat menakutkan di mata masyarakat dunia
khususnya barat. Anggapan bawa islam adalah agama yang tidak toleran dan
dengan tragedi serangan terhadap gedung trade word center atau yang lebih
dikenal dengan WTC 11 september 2001
Pada hakekatnya, menurut Karen Amstrong, kekerasan dan intoleransi yang
ada dalam tubuh umat islam tidak bersumber dari ajaran islam yaitu AI-Qur'an
dan As-sUlulah. Islam adalah agama yang mencintai kedamaian dan islam sendiri
memproklamirkan dirinya sebagai agama yang rahmatan lil alamin, bukan hanya
terhadap umat islam itu sendiri tetapi untuk semua manusia, termasuk kepada
alam. l
Namun akibat kekurangan pemahaman sebagian orang maka perang
sehingga menimbulkan kegelisahan dan ketakutan terutama di kalangan umat nonMuslim. Oleh karenanya, ada banyak salah penerapan ketika jihad diartikan dan
I
A Syafi'I ma'arif Mell1rt1skan malmajihad, (Jakarta GvlM 2005) cet ke I. hal. 3
1
2
dipahami dalam satu makna. yaitu sebuah pena\\"aran alternatif hidup mulia atau
mati syahid
Wajah umat islam yang cinta damai harus tertutupi oleh perilaku segelintir
penganutnya yang menyimpang. bahkan bel1entangan dengan pesan moral islam.
Oi Indonesia sendiri wajah dunia pendidikan islam yang dikenal sebagai pondok
pesantren pun sempat tercoreng oleh berbagai tindakan kekerasan, seperti
peledakan born yang teljadi berulang kali dan yang paling dahsyat yaitu adalah
tragedy born bali 12 oktober 2002 yang menewaskan lebih dari 200 jiwa. Akibat
keganasan ini tidak saja nama santri yang dikaitkan pada tragedi itu, citra bangsa
Indonesia yang mayoritas penduduknya memeluk agama islam pun semakin
buram. Seolah-olah kaum santri secm·a keseluruhan menjadi tertuduh, suatu
tuduhan yang tidak dapat diterima. 2
Diantara kata yang sering ditakuti, dibenci, disalahpahami, dan dibonsaikan
maknanya adalah kata jihad. Oalam literatur Barat umumnya, kata jihad
diterjemahkan dengan holy war (perang suci), padahal perang hanyalah salah satu
dari bentuk jihad. 3
Jika kita Mengacu pada konstitusi dan peraturan perundang-undangan,
indicator suatu aliran dan gerakan keagamaan dianggap bennasalah apabila:
I. Membahayakan ketertiban publik, seperti penafsiran dan penyebaran
ajaran agama yang nyata-nyata menyimpang, menyesatkan, menyulut
masalah
dan
mendorong
kekacauan
atau
kerusuhan
di
tengah
masyarakat.
2. Membahayakan keselamatan jiwa, seperti mengajarkan kepada para
pengikutnya untuk melukai diri sendiri dan atau orang lain.
3. Mengganggu akhlak publik, seperti ajaran yang memperbolehkan seks
bebas dan perzinaan.
4. Membahayakan kesehatan publik, seperti ajaran yang memperbolehkan
menggunakan obat-obatan terlarang.
2.
IIJid., hal. 3
'. Ibid, hal. \73
5. Melanggar hak-hak
dasar orang lain, seperti pengkonsepsian dan
penafsiran ajaran agama yang dalam penyebarannya memaksaan
pencucian otak orang lain baik secara langsung maupun tak langsung
(brain washing); memobilisasi pendanaan seCaI'a manipulatif dari
masyarakat.
6. Menyebarkan kebencian dan permusuhan di tengah masyarakat, sepel1i
syiar-syiar baik secara lisan maupun tertulis yang menghalalkan darah
orang lain bahkan orang tua kandung, atau mendorong orang lain
melakukan kekerasan tisik dan teror.
7. Menganjurkan dan mengajarkan makar terhadap pemerintahan yang sah
serta tidak
Indonesia.
mengakui
Pancasila dan
Negara Kesatuan
Republik
4
Walaupun menjadi salah satu kata yang peling terdengar di dunia saat ini
masih ada tidak kesepakatan dalam pengartian "terorisme". Hal ini di sebabkan
ada pihak yang mengatakan bahwa terror ini di anggap sebagai pejuang kebenaran
aka tetapi di lain pihak di anggap sebagai kelompok yang meneber kekerasan
karena banyak orang yang tidak bersalah menjadi sasaran. 5
Perang dalam perjalanan sejarah umat manusia memiliki latar belakang yang
sangat panjang. Ia dapat disebut sebagai kembaran kehidupan
sosial umat
manusia dan pasangan yang senantiasa mendampinginya. 6
Bilamana membuka lembaran sejarah umat manusia pada dimensi
yang
berbeda, kita tidak menemukan satu masa pun yang tidak terdapat satu perang di
dalamnya. Kita menemukan berbagai peperangan yang berkecamuk sepanjang
sej arah perj alanan umat manusia. 7
Namun akibat kekurangan pemahaman sebagian orang maka perang
dianggap/diartikan sebagai satu- satunya makna dari jihad, akibatnya perkataan
4 Kementrian Agama RI, Pedoman Penanganan Aliran dan Gerakan Keagamaan
bermasalah di Indonesia. (Jakarta: Puslitbang Kehidupan Keagamaan, 2014). hal. 18
5 Harun Yahya. Terorisme Ritual Setan. (Jakarta: Senayan Abadi Publishing, 2003) hal. 59
6 M. T. Misbah Yazdi. Perlukah Jihad? Melurllskan Salah Paham tentang Jihad dan
Terorisme. terj. Akmal Karnil, (Jakarta: AI-Huda. 2006), eel. Pertama, hal. 7
7 Ibid., hal. 7
4
jihad senng diidentikkan dengan aksi-aksi terorisme seperti pengeboman,
pembunuhan, penculikan, bentrokan dan lain-lain sehingga menimbulkan
kegelisahan dan ketakutan terutama di kalangan umat non-Muslim. Oleh
karenanya, ada banyak salah penerapan ketikajihad diartikan dan dipahami dalam
satu makna, yaitu sebuah penawaran altematif hidup mulia atau mati syahid
Pemahaman inilah yang tentunya banyak melahirkan keadaan dimana Jlwa
yang merugikan baik diri maupun agamanya sendiri. Keadaan ini akan terus
berlangsung semakin parah ketika seseorang ataupun kelompok menjadikan jihad
sebagai bentuk perjuangan senjata, sedangkan dimensi lainnya misalnya hujjah
tidak dihitung sebagai jihad. Inilah yang menjadikan orientalis Barat memandang
bahwa jihad dalam Islam menjadi stereotip dimana jihad seringkali diartikan
sebagai perang suci (holy war) untuk menyebarkan agama Islam. M
Sekalipun demikian, menurut akhlak AI-Qur'an tidak ada ruang amarah
dalam din manusia. Allah telah memerintahkan kepada kim untuk selalu memiliki
tenggang rasa, damai, dan rasa persaudaraan.
9
Padahal Nabi Muhammad telah mengajarkan/mencontohkan kepada kita
selaku umatnya bagaimana sebenamya cara berjihad di jalan Allah. Salah satunya
dengan memacu semangat persatuan, tolong menolong dan persaudaraan sesama
muslim. Sesungguhnya golongan orang-orang kafir dan
murka bila mereka melihat orang mukmin komitmen
antusias untuk merealisasikan tuntutan Allah,
semakin memuncak bila mereka melihat kaum
munafik benar-benar
kepada agamanya dan
sebagaimana marah mereka
Muslimin bersatu padu,
bersaudara, saling menyayangi, saling mencintai dan tolong-menolong dalam
bidang amal saleh dan takwa. Inilah fenomena kaum Muslimin yang dapat
membangkitkan rasa amarah golongan orang-orang kafir dan munafik
Istilah holy war berasal dari sejarah Eropa yang bermakna perang karena alasan-alasan
keagamaan. Ahmadi Sofyan, Islam 011 Jihad, (Jakarta Lintas Pustaka, 2005), hal 6
9 M T Misbah Yazdi Op. cit., hal 62
8
5
Distorsi makna jihad sebagai kegiatan yang lebih cenderung bennakna fisik
yang amat partikular, pada urutannya bukan saja terns menodai citra
agama
(Islam) sebagai pembawa rahmat bagi semesta, melainkan juga terns menghantui
umat sebagai kekuatan laten yang destruktif dan traumatik, justru dari dalam
psikologis umat sendiri. Alhasil, implikasi negatif itu tak lain hanyalah sebuah
beban psikologis-historis umat yang malah menambah persoalan, bukan solusi itu
sendiri yang cenderung digembor-gemborkan,
padahal peIjuangan yang
dilakukan dengan sungguh-sungguh, tekun, tabah, dan tidak kenaI putus asa dapat
disebut sebagai jihad. Dalam terjemahan
perjuangan.
bahasa Indonesia disebut sebagai
1O
Konsepsi islam jihad dengan maknanya yang luas lagi itu berwujud segala
rnpa peIjuangan yang sangat banyak kandungannya dan sangat besar gelanggang
usahanya meiiputi segaia macam pergerakan dan segenap usaha yang dikerjakan
karena Allah, dilaksanakan atas kehendaknya dan untuk mencari keridhaaNya
semata-mata
Para ulama telah mencoba mengorek cakupan pengertian jihad itu dengan
bennacam-macam istilah qital dan harb dengan batasan-batasannya
masmg-
1. Jihad dalam makna yang umum dan
2. Jihad dengan makna yang khusus. II
Al Qurthuby menjelaskan pengertian jihad ialah semua perbuatan
yang
menunjukkan kepada usaha mengeIjakan sesuatu yang diperintahkan Allah dan
meninggaikan diri untuk mentaati AHah serta menoiak ajakan hawa nafsu. Dan
berperang melawan syetan dengan menolak atas segala godaannya
sekaligus
ajakannya untuk berbuat zalim dan kufur.
ibid.. haL 7
Widodol Amin,fiqh siasah da/am hllbllngan i111emasiona/ (Yogyakarta:Tiara Wacana
Yogya, 1994) hal. 7
10
ii
6
Senada dengan itu Hamka juga mengartikan salah satu jihad yaitu melawan
hawa nafsu, ia mengingatkan agar manusia berhati-hati kadang manusia merasa
percaya akan kempuannya sendiri, padahal dirinya telah mengikuti setan dan
hawa nafsu. Apa yang di ikutinya bukan perintah tuhan melainkan hawa
nafsunya.
12
Prof. DR. Hamka juga menitik beratkan jihad dalam menuntut ilmu ataupun
mengembangan pendidikan, bukii kontribursi nyata Prof. DR. Hamka di dunia
pendidikan, gagasan-gagasan pendidikannya saat itu diterapkan di Masjid Agung
AI-Azhar.
Buya menjadikan masjid tersebut sebagai pusat dakwah dan
pendidikan, mulai dari kuliah subuh, kajian tasawuf malam selasa, pengajian ibuibu, dan membangun sarana pendidikan berupa sekolah diniyah untuk keluarga
tidak mampu. Tempatnya di bawah tangga masjid sebelah utara
Demikian multi dimensinya cakupan pengertian jihad secara populer dalam
ajaran islam. Allah SWT berfinnan dalam surat At-Taubah 122.
Artinya: "Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan
perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka
hnhnS'l.rr .... "
""S'I.rrVllrr ",unf",l,
Ul."U,-,", fAYW
VI
U/"6
U/UUf\,.
'II'V'Inrvt .... n ... L N j O G イ ャ N セ
"
........ "
1"(.,/ ,""UC.\AII"
..
.... nV7rrnfnz,,"'n'll1
YL'"6L!.U/U.4.U'''
....,..,n ... nl,n
I I U.... /
rrrrn'll'V'l.rr
(,..-f\,.U ..fn"Vtf/'r'VIrr
(.,/U\.4'''6 WctA""""
dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka Telah
kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya. (Qs.AtTaubah: 122)\3
Ayat di atas jelas menunjukkan kepada kita tidak seharusnya untuk
semuanya berjihad ke (medan perang) tapi kita juga diharuskan untuk berjihad
dalam pengajaran dan pendidikan, hal ini mengingatkan betapa
pendidikan dan pengajaran diniyah. Kata nafar dalam ayat diatas jelas menuju
kepada pendidikan dan pengajaran yang biasa di gunakan untuk berjihad.
12
1.1
2002), h.
Hamka t。ウヲ ゥャGQセヲmッ、・ュL
(Jakarta Pustaka Panjimas, 2003), hal. 122
Departemen Agama RI, Mushaf AI-QuI' 'an Terjemah, (Jakarta Pena Pundi Aksara,
in
7
Hamka juga menggaris bawahi dan mengemukakan bahwa pada pokoknya
perang itu tidak disukai. Memang pada umumnya apabila mempersoalkan perang,
orang tidak suka. Berperang adalah merubah kebiasaan hidup yang tenteram,
berperang adalah membunuh atau dibunuh. Sedangkan orang ingin kalau dapat
biarlah mati secara wajar-wajar saja. Berperang meminta perbelanjaan besar,
sedang manusia ia adalah bakhil dan terlalu pelit. 14
jihad pula secara umum adalah suatu usaha yang bersungguh-sungguh
untuk melakukan sesuatu keIja, Ibnu Abbas mendefinisikan jihad sebagai
penumpuan seluruh usaha dan tenaga untuk sesuatu perkara. 15
Para ulama dan intelektual Islam mempunyai beberapa pendapat dalam
mengartikan jihad, di antaranya :
a. Imam mazhab yang empat berpendapat, jihad adalah berperang
menggunakan senjata dan membantu orang-orang yang be1llerang. 16
b. Ibnu Rusyd berpendapat, sesungguhnya kata jihad fi sabilillah apabila
disebut secara mut!ak maka maksudnya ada!ah memerangi orang-orang
kafir dengan pedang sampai mereka masuk Islam atau membayar jizyah
(pajak) dengan patuh, sedang mereka dalam keadaan tunduk. 17
c. Ibnu Taimiyah menulis, jihad itu hakikatnya ialah berusaha bersungguhsungguh untuk menghasilkan sesuatu yang diridhai Allah daripada
keimanan, amai shaieh dan menoiak sesuatu yamg dimurkai Aiiah dari
kekufuran, kefasikan dan kedurhakaan. 18
Sejatinya, kesalehan sejati
membawa pada keberagamaan yang toleran, moderat, solider, beradab,
dan tidak membelenggu. Dengan demikian, tujuan teologis agama
adalah memanusiakan manusia melalui pembebasan yang fitrah secara
universal tanpa kecuali. Di situlah makna jihad mesti diletakkan. Yang
14
15
16
Hamka, Tafsir al-Azhar, juz. 11 (Cet. III; Jakarta: Pustaka Panjimas, 1994), hal. 180
Thnu Qayyim, Zaad al-Ma 'ad, (Beirut, alRisalah Publisher, 1998), eet.3, jilid 3, hal.8
Abdullah Azzam, Tarbiyah Jihadiyah, (Solo:Pustaka al' Alaq, 2003), Jilid 9, eet I,
haLI52
(Beirut Dar alFiqr, tt), Jilid I, hal. 369
Ibnu Taimiyah, Majmll' al-Fatawa, (Beirut: Dar Fiqh.), haL 10
i 7 Ibnu Rusyd, Mllqaddimah,
IR
8
menarik di sini adalah, hasil penelitian tentang makna jihad, penulis
mendapati Ulama salaf mendefinisikan jihad kepada peperangan bahkan
sebagian mereka mengartikan jihad itu sebagai qital. Namun menurut
bahkan sebagian mereka mengartikanjihad itu sebagai qital.
Prof. DR. Hamka memperluaskan skop jihad kepada segala usaha yang
dilakukan untuk meletakkan kalimah Allah pada tempatnya dalam segala bidang
kehidupan seperti ekonomi, pendidikan, politik dan lain sebagainya. Penulis
melihat perbedaan ini teIjadi karena pendekatan yang diambil
oleh ulama
mengikuti perubahan zaman. Ulama salaf hidup dalam dunia
Islam yang
dipimpin oleh umat Islam dan mereka tidak menghadapi serangan daripada orang
bukan Islam, kecuali serangan itu hanya dalam bentuk militer saja, manakala
ulama terkemudian orang bukan Islam atau orang Islam yang telah terpengaruh
dengan doktrin dan pemikiran barat pasca runtuhnya khilafah pada tahun 1924,
mereka menghadapi serangan musuhmusuh Islam dari berbagai aspek kehidupan
seperti ekonomi, pendidikan, politik dan lain sebagainya. Dari sini penulis
tertarik untuk membahas lebih lanjut tentang jihad dalam skripsi yang berjudul
"Konsep Jihad Dalam Pendidikan Menurut Hamka
B.
Pembatasan dan Perumusan Masalah
1.
Identifikasi Masalah
Dari uraian yang telah dikemukakan di atas, maka permasalahan dapat
diidentifikasikan sebagai berikut:
a. Banyaknya pemahan yang keliru tentang makna jihad
b. pandangan umat lain tentang agama Islam mengajarkan kekerasan
2.
Pembatasan Masalah
Perkataan jihad sering diidentikkan dengan aksiaksi terorisme seperti
pengeboman, pembunuhan, penculikan, bentrokan dan lainlain
sehingga
9
menimbulkan kegelisahan dan ketakutan terutama di kalangan umat nonMuslim.
Oleh karenanya, ada banyak salah penerapan ketika jihad diartikan dan dipahami
dalam satu makna, yaitu sebuah penawaran altematif hidup mulia atau mati
syahid. Tertarik dengan hal ini, penulis ingin mencoba mengkaji lebih jauh
mengenai pemahaman tentang jihad, namun agar tidak terlalu meluas, di sini
penulis membatasi permasalahan ini dengan memfokuskan pada konsep jihad
dalam persepektif pendjdikan dan melihat bagaimana jihad menurut Prof DR.
Hamka dalam pendidikan yang terkandung dalam surat AtTaubah ayat 122 dan
sebagai bahan perbandingan penulis juga akan sedikit mengulas jihad klasik.
3.
Perumusan Masalah
Adapun perumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaiman perspektf
jihad dalam pendidlkan menurut Hamka dalam karyanya Tafsir AIAzhar pada
_ ....... 4.
A40 'T' ...... L ..... L
............. 1 ...........
UYi:1L rU1 UUUUll UYUl
1"'"'.
C.
Tujuan Dan Manfaat Penelitian
1.
Penelitian iill dilakukan dalam rangka :
a. Untuk mendapatkan sebuah pemahaman baru dalam kajian tentang
konsep jihad yang sebenamya menurut Islam, seiring dengan kesalahan
tentang pemahaman dan perealisasian jihad yang barubaru ini semakin
mencuat ke permukaan.
b. Untuk mengetahui bagaimana konsepsi Jihad menurut Ulama
kontemporer khususnya Prof DR Hamka.
2.
Penelitian iill juga bermanfaat;
a. Untuk menambah wawasan keilmuan mengenai makna jihad.
b. Bagi pengembangan disiplin Ilmu, penulisan skripsi ini diharapkan
dapat memberikan sumbangsih dan bahan masukan pada pengembangan
disiplin ilmu.
10
3.
Metode Penulisan
Secara tekhnis penulisan skripsi ini, penulis berpedoman pada buku
Pedoman Akademik Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN syarif
BABII
TINJAUAN UMUM TENTANG JIHAD
A.
Definisi Jihad
1.
Pengertian Jihad Menurut Bahasa Arab
Dalam hal ini, Syaikh Zhafir alQasimy menulis: Tidak diragukan lagi,
sesungguhnya kata jihad adalah kata/istilah Islami yang khusus digunakan setelah
kedatangan Islam dan belum dikenal pada masajahiliyah. Perkataan ini tidak terdapat
dalam syairsyair jahiliyah (Arab kuno), baik yang lampau maupun baru, baik yang
semakna maupun yag menyerupainya. Dengan demikian, tidak diragukan lagi
bahwasanya kata jihad adalah kata yang berhubungan dengan urusan deen (agama);
datang bersamaan dengan datangnya Islam, sebagaimana kata shalat, zakat dan
lainIainnya yang tidak terdapat dalam perkataan jahiliyah. Jadi, hanya dikhususkan
untuk peristilahan dalam Islam dengan makna/pengertian yang khusus pula, tidak
serupa dengan makna kalimat lainnya. I
Jika ditelaah akar katanya dalam bahasa Arab, kata jihad berasal dari akar kata
jahada yajhadu jahdanljuhdan, yang diartikan sebagai ath-thaqah, al-masyaqah
dan mubaiaqah ::kekuatan::, ::kesuiitan:: dan ::usaha::.
I
SYilikh 7hilfir ill-Qil.:;imi. aI-Jihad wa al-HlIq/lq ad-na/lli.vah a/'-A1II1IIah fi aI-Islam Hrセゥョjエᄋ
Dar alIlm Ii alMalayin, 1986), haL 13
11
12
Adapun jihad berkedudukan sebagai masdar "kata benda" daripada jahada,
yaitu bab faa'ala daripada jahada di atas dan diartikan sebagai: berusaha
menghabiskan segala daya kekuatan, baik berupa perkataan maupun perbuatan. 2
Secara bahasa, secara garis besamya, jihad dapat pula diartikan sebagai:
penyeruan (ad-dakwah), menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah kemungkaran
(arnar rna'ruf nahi rnunkar),
penyerangan (ghazwah), pembunuhan (qital),
peperangan (harb), penaklukan (siyar), menahan hawa nafsu (jihad an-nafs) dan lain
yang semakna dengannya ataupun mendekati.
Berdasarkan pengertian tersebut, jihad adalah kata Islami yang mengandung
pengertian luas, dapat diartikan sebagai peiang, dakwah dan sejenisnya dan tidak tepat
jika hanya diartikan dengan salah satu pengertian saja. Dalam bahasa
Indonesialmelayu, perkataan yang hampir menyamai perkataan jihad adalah kata
perjuangan karena sifatnya yang umum dan mengandung pengertian luas, seluas
pengertian dan keumuman maknajihad. 3
2.
Pengertian Jihad Menurut Pendapat Para TokohTokoh Islam
AIHafidz Ibn Hajar, berkata: "Keutamaan tidak bisa didekati dengan qiyas,
Jihad adalah seutamautama amal perbuatan secara mutlak".4
Moenawar Khalil merumuskan pengertian jihad ini sebagai berikut "katakata
jihad itu diambil dari bahasa arab, dari asal kata ''jahd'' yang artinya usaha atau juhd"
yang artinya kekuatan. Dan arti menurut aslinya yaitu "bersungguhsungguh
mencurahkan segenap tenaga untuk melawan musuh.,,5
Taufiq Ali Wahbah mengajukan pengertian itu adalah sebagai berikut "jihad
adalah pengemhan segala kemfulipuan
mm potensi dalam mememngi musuh. Jihad
diwajibkan atas kaum muslimin demi membela agama Allah, dan jihad baru
2 Thnll MllnZllr, T.isan al-Arah, (Qllherllh· IletDar alMishriyyah Ii IlITa'lifi wa Ill Nィ。ュャ セ t
U.), jilid 3, hal. 109
3 Hilmi Bakar AIMascaty, Panduan Jihad untuk Aktivis Gerakanlslam, (Jakarta: Gema Insani
Press, 200 I), cet.l, hal. 4
-I AIHafidz Thnu Hajar, Fath AI-Bariy, juz 6. hal. 5
5
AL ..L_l A_..J:_T": __ l __ :
: : I . _ J r __ L:l:11_L
1"'\.UUUl \....ldUIi UJi1CldIH, JIIIUU }
Ilmu Jaya) cetpertama hal 3
J
セ
.)UUIIII,UII UUII i u B G u i ャ セ u i M G u i u i o u G B i j ᄋ u N
.. __ . __ ..
セ⦅
.. ,,_.
._ ... _
/r_T
HjuセuG
.. _.f1r'f' n_..J
_
• . rC;UVlJlalJ
IU. L
13
dilakukan setelah timbulnya gangguangangguan yang dilakukan musuh terhadap
kaum muslimin. ,,0
Dr. Mohammad Khair AIHaekal, di dalam AI-Jihad Wa AI-Qitaal, berpendapat
bahwa "Jihad adalah amaI yang paling utama dibandingkan amaIamaI yang lain".
Sebab, Nashnash Qath'i jelas melebihkan jihad diatas amal perbuatan yang lain.
Berdasarkan beberapa penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa jihad
dengan artinya yang khusus yaitu pengerahan segala kemampuan dalam memerangi
musuh ketika mendapat gangguan gangguan yang dilakukan musuh terhadap kaum
muslimin. Dan hukum jihad ini adalah fardhu kifayah artinya apabila sebagian kaum
muslim telah melaksanakan kewajiban ini, maka gugurlah bagi yang lain. Dan
sebelum dilaksanakan oleh sebagian kaum muslim, hukumnya adalah fardhu a'in atas
seluruh mukallaf
B.
Dasar Hukum Jihad
1.
Dalildalil dari AIQur'an
Katajihad, dalam bentuk fi'il maupun isim, disebutkan 41 kali dalam AIQur'an,
tersebar dalam 19 surat. Ayatayat jihad dalam konteks perjuangan ditemukan
scbanyak 28 ay·at, tCilctak dalam SUiat-suiat scbagai bcrikut: AI-Baqaiah: 218, Ali
'Imran: 142, AnNisa: 95, AIMaidah: 35 dan 54, AIAnfal: 72, 74 dan 75, AtTaubah:
16, 19,20,24,41,44,73,81,86 dan 88, AnNahl:IlO, AIFurqan: 52, AIAnkabut: 6
dan 69, Muhammad: 31, AIHujurat: 15, AIMumtahanah: 1, AshShaf: 11 dan AtTahnm: 9.
7
Kata jihad dalam AI-Qur'an mengandung beberapa pengertian menurut urutan
turunnya ayat. Ada yang berarti penyeruan (dakwah), pemaksaan, peperangan dan
lainnya. Di antaranya ada yang menggunakan fi sabilillah dan ada yang tidak. Untuk
lebih memperjelas pengertiannya, berikut ini akan dikemukakan beberapa contoh:
6
7 .
tセャjヲゥョ
mオィセュ。、
Ali w セ ィ セ ィ
cィゥイコセャN
nliih{]{ffil i,lnnl Hsセャjイ ゥG
Jihad ュ・ョオイセ
J
Era !mermedia. 2001). eel. 1. hal. 66
イャセ
セャi キセI
ィセャ
21
Sayyid Quthub daiam Tafsir Fi Zhilal AI-Qur'an,( Solo:
14
a.
Smah alFurqan: 52
Artinya: Maka janganlah kall1u lI1engiku/i orang-orang kaf;r. Dan heljihadlah
/erhadap mereka dengan AI-Qur'an denganjihadyang hesar. (QS. AIFurqan: 52)8
JelasJah bahwa arti jihad pada ayat ini adalah menyampaikan hujjah kepada
orangorang yang ingkar atauplln berdiskusi dengannya menggllnakan dalildalil pasti
yang akan membuat mereka yakin terhadap kebenaran Islam. Jihad dalam pengel1ian
ini semakna dengan perkataan dakwah atall seruan ke jalan Islam
b.
Surah al'Ankabut: 69
Al1inya: Dan orang-orang yang beljihad un/uk (lI1encari keridhaan) Kami, benarbenar akan Kami /unjukan kepada merekajalan:ia1an Kami.(QS. AI Ankabut: 69)9
Kata jihad pada ayat tersebut mengandung pengertian bersungguhsungguh
melaksanakannya dengan penuh ketabahan dan kesabaran untuk mendapatkan ridha
Allah di jalanNya.
c. Surah al'Ankabut: 8
Artinya: "Dan jika keduanya berjihad (memaksamu) untuk mempersekutukan Aku
dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu
mengikuti keduanya. "(QS. AIAnkabut: 8)10
8 Departemen Agama RI, MushafAI-Qur 'an
365
9 .
10.
ibid., hal. 405
Ihid., hal. 398
Te/jemah. (Jakarta: Pena Pundi Aksara, 2002), hal.
15
Kata jihad pada ayat tersebllt mengandllng pengertian memaksa dengan penllh
kesllnggllhan lIntlik mengiklltinya atallplln memerintahkan dengan paksa yang
slInggllhslingglih.
d. Surah al'Ankabllt: 6
Artinya: Dan bw"ang siapa yang berjihad, maka seslinggllhnya jihadnya illl ada/ah
un/uk dirinya sendiri. (AIAnkabllt: 6)11
Kata jihad pada ayat tersebllt mengandllng pengertian bekerja keras
mengeluarkan seluruh kemampuan yang ada lIntlik mendapatkan apa yang
diinginkan.
e. Surah atTaubah: 41
Artinya: Berangkatlah kamu, baik dalam keadaan merasa ringan ataupun merasa
berat dan berjihadlah dengan harta dan dirimu di jalan Allah. セョ。y
demikian itu
adalah lebih baik bagimujika kamu mengelahui. (QS. AtTaubah: 41) 2
Kata jihad dalam ayat tersebut mengandung pengertian peperangan, yaitu
memerangi orangorang ingkar dengan menggunakan senjata agar mereka takluk di
bawah kekuasaan Islam. Arti jihad seperti pada ayat inilah yang selalu diartikan
kebanyakan orang untuk katajihad.
Berdasarkan beberapa ayat tersebut, jeJaslah bahwa di daJam AI Qur'an, jihad
tidak hanya digunakan untuk satu pengertian saja, namun digunakan untuk beberapa
pengertian yang mengandung makna sebagai tabligh, dakwah, pamaksaan,
kesungguhan ataupun peperangan.
II.
Ie.
Ibid., hal. 397
Ihid.. hal. 195
16
Selain itu, ada pula ulama yang berpendapaL "Jika kata jihad diiringi kalimatfi
sabilillah sesudahnya, kata itu tidak mengandung penngertian lain kecuali berperang
menggunakan senjata. Akan tetapi. jika tidak diiringi kaJimat.fl sabilillah setelahnya
dapat diartikan selain dari berperang, baik sebagai dakwah maupun menahan hawa
nafsu."
2.
Dalildalil dari AsSunnah
Rasulullah SAW dalam hadishadisnya. juga menggunakan beberapa
pengertian terhadap jihad, diantaranya sebagai berikut:
a. Hadis yang diriwayatkan oJeh Muslim dari Abdullah bin Mas'ud RA,
NM ッNVセB
セ
MN セBZjッNM。 ZNエuBッMG N
. lJA.9 ,U.. l.JA セ
uセNj
ᄋZGQᄋオMPN QッNM。 ZNエuセ lッNM
Luセ
Uy セ
セ
セ
Nッセ
- . セ
iセNM|セ
セ\
Artinya: Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas'ud bahwa Rasulullah SA W pernah
bersabda: Tiada seorang Nabi pun yang diutus Allah pada umat sebelumku kecuali
ada pada mereka di antara umatnya orang-orang hawari (pengikut setia) dan
sahabat- sahabat yang mengambil sunnahnya dan berpegang teguh pada
perintahnya, kemudian datanglah sesudah mereka beberapa generasi yang
mengatakan apa yang mereka tidak lakukan dan melakukan apa yang mereka tidak
perintahkan. Barang siapa yang be,:jihad atas mereka dengan tangannya, ia adalah
orang mukmin dan barang siapa yang be/:iihad atas mereka dengan lisannya, ia
adalah orang 111ukmin dan barang siapa yang be/jihad atas mereka dengan hatinya,
ia adalah orang mukmin. Tidak ada selain itu daripada iman sebesar biji sawi pun.
(HR. Muslim)'3
Jihad menggunakan tangan adalah peperangan menggunakan senjata, jihad
menggunakan lisan adalah seruan dan peringatan (dakwah), sedangkan hati adalah
berdiam diri karena tidak mampu mengubahnya.
iセ Imam Muslim. l'vfukhtashar Shahih Muslim. (Amman: AIi'vlaktab alIslami, 2000) cet.l, hal.
386
17
b.
Hadis yang diriwayatkan Muslim dari Ibnu Abbas RA.
Artinya: Diriwayalkan dari lhnll Ahhas RA hahwa RaslI/lIllah SAW hersahda: Tidak
ada kewajiban hijrah selelah pembllkaan kola L'vlekah. Yang ada adalah kewajiban
jihad dan nial. Jika kamll diserll lInlllk kelllar ke medan jihad, maka berangkallah.
(HR. Muslim)
c. Hadis yang diriwayatkan atTarmidzi dari Abu Sa'id alKhudri RA,
セ
t'· u,
". 1 ..JIj セ-- r.J
..), -. -'1 .1:.:"
セ
'+?'' セ
.(JC.:&\
セ
セ
r "
NBQGセ
t セ
セ|
'F U ,,"?J
HLB_セェゥQ
セ
MセL
oIJ.J) ケセ
セ
Pセ
セ
t LF
'. - J -
jセ
Artinya: Diriwayatkan dari Abi Sa'id al-Khlldri RA berkata, bah.jla Nabi SA Wpernah
bersabda: sesungguhnya di anlara jihad yang paling utama adalah mengatakan
keadilan (perkataan yang bel1aJ) di hadapan penguasa yang zalim. (HR atTirmidzi)
Jihad dalam hadis ini mengandung pengertian seruan dan peringatan dengan
ajaran Islam agar mereka kembali kepada Islam dan meninggalkan kemungkaran.
d. Hadis yang diriwayatkan alBukhari dari Abdullah bin 'Amr RA,
Artinya: Diriwayatkan dari Abdullah bin 'Amr RA berkata: Telah datang seorang
pemuda kepada Rasulullah SAW untuk meminta izin agar diperbolehkan ikut
berjihad. Rasulullah bertanya kepadanya. ''Apakah kedua orang tuamu masih
hidup?", Pemuda tadi menjawab, "/ya!", Maka Rasulullah SAW bersabda, "Tetaplah
kamu kepada keduanya dan berjihadlah pada mereka. (HR. alBukhari)
セヲM
e. Hadis yang diriwayatkan alBukhari dari Jabir RA,
LNMセ
'.
ッ|jセ
-
) セェ
h gセLャ|
セ
セN
J
ajセY
'.
.JIj セ r.
.(JC.:&1
セjM
セ| セ|ェ
セ
t" -" Nセャ|BG
セオ
[セj
;ylg _セQ
セQ
t .uc. :&1 セNjオ・-
セケャ
セiェ
. - , 6.'. - -
セ {.lrh:11
|セ ェLM H
*
18
Artinya: Dirill'ayatkan dari Jabir RA bahwa Nabi SA W pernah bersabda:
Sebaik-baik orang yang mati .syahid ialah Hamzah bin Abdul Muthalib dan laki-Iaki
yang herdiri di hadapan pel17il17pin yang zalim, ia memerintahnya (herhllat yang lI7a
IヲセコイG
dan melarangnya (berbllat yang JJlztngkarj karena Allah, kemlldian pemill7pin
yang zalim itll membunuhnya. (HR. alBukhari)14
Jihad di sini diartikan sebagai amar ma'rufnahi munkar, yaitu menyuruh kepada
kebaikan dan mencegah dari kemungkaran. Beberapa hadis tersebutjelas menunjukan
bahwa jihad tidak selamanya tepat diartikan sebatas satu pengertian seperti
peperangan bersenjata saJa. namun meliputi segala bentuk kebajikan yang
diridhaiAIJah SWT.
C.
Macam-Macam Jihad
Jihadjihad yang disebutkan dalam KitabuJlah dan AsSunnah dapat
digolongkan menjadi limajihad,yaitu:
1. jihad dengan lisan (jihad billisan)
2. jihad dengan pengajaran dan pendidikan (jihad at- ta'lim)
3. jihad dengan kekuatan tangan/kekuasaan (jihad bilyad)
4. jihad politik (jihad as-siyasah) dan
5.
jihad harta (jihad bilmaal
Adanya kelimajenisjihad diatas adalah berdasarkan pada nash AIqur'an Allah
SWT berfirman
Artinya: Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (lee medan perang).
Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk
memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan
iセ Imam Bukhari. ,\1ukhlasar Shahih Bukhari. (Damsyiq, Dar al'Ulum, 1999), hal. 406
19
kepada kawl1nya apabila mereka Telah kelllbali kepadanya, slipaya mereka itu dapat
menjaga dirinya. (AtTaubah: 122) 15
Pembagian tugas,: dalam ayat ini dijelaskan ., dan tidaklah holeh orang-orang
yang beriman itu tllmt seJJ1l1anya. .. ( pangkal ayat 122). Dalam hal in i pada ayat 113
dan 120 berbunyi pangkal ayat yang sarna yaitu orang beriman sejatinya tidakJah
semuanya ikut dalam pertempuran berjihad dengan senjata ke medan perang, akan
tetepi alangkah baiknya dari golongan orang yang berperang itu ada sekeJompok dari
mereka yang memperdalam pengertian tentang agama. 16
D.
Jihad Pendidikan Dan Pengajaran
I.
Lapangan Jihad
a.
Berjihad Mencari Ilmu
Setiap orang memiliki hak atas pendidikan. IImu pengetahuan wajib
diusahakan pemerataannya untuk didapat secara mudah oleh semua orang tanpa
kecuali. Bakat, fikiran dan perasaan seseorang tidak akan berkembang, kecuaJi
dipupuk oleh ilmu pengetahuan.
Islam sangat menganjurkan umatnya untuk menuntut ilmu. Perintah ini
dikumandangkan sejak awal kehadiran islam. Buktinya ayat yang pertama
sekali turun berisi perintah untuk membaca. Hal ini menunjukkan bahwa islam
telah menjadikan membaca sebagai ajaran yang sangat penting. Karena dengan
membaca manusia dapat memperoleh ilmu pengetahuan. Dan dengan ilmu
pengetahuan hidup manusia akan berkembang dan maju. Yang dimaksud
dengan "membaca dengan nama Allah yang telah mneciptakan" adalah
membaca ayatayat Allah. Ayatayat Allah itu ada dua macam. Pertama, ayat
yang tertuJis berupa wahyu Allah yang tercantum dalam AI Qur'an. Kedua
ayatayat kauniyah, yaitu tandatanda kebesaran Allah yang diciptakan di alam
semesta berikut hukum universal yang mengatumya yang disebut dengan hukum
Departemen Agama RI. Opcit,. Hal 207
.Hamka, Tarsir al-A::har, juz. " (Jakarta: Pustaka Panjimas, 199-n eel. III hal.
15.
II>
20
alam (sunnatullah). Manusia dapat menciptakan kemajuan tekologi yang
canggih seperti sekarang ini dikarenakan kepandaian manusia untuk membaca.
Kita sebagai umat islam harus rajin membacakarena membaca selain banyak
manfaatnya untuk menambah ilmu juga termasuk ibadah karena merupakan
perintah Allah SWT.
Berkaitan dengan dahl yang menujukkan menuntut ilmu, jihad dapat
..J:l.:L. .....
N jセQ
.£': __ ...... _
A 11 ... L.
...J .... .-.
Ullllli:1l Ui:11i:111 I 111111i:111 rtlli:111 Ui:1U
L. ....
ャ ゥZQu セャ
...J: ..... _ .... L:
T-.- ..... __ rrL. .... L .....
: ..J .... l .... __ l_; ..... l ⦅ キ セ
....
Ui:1UL U11CU11 111i:1Ui:11i:11U Ui:11i:1111 1\.lli:1UllYi:1
Al-Kabir, meriwayatkan dari Bakir bin Ma'ruf dari AI'qamah, dari Rasulullah
SAW, bahwa beliau bersabda :
Bagaimana halnya dengan kaumkaum yang tidak memberi pelajran
kepada tetanggatetangga mereka, tidak menasehati mereka, tidak menyuruh
halnya dengan kaumkaum yang tidak belajar dari tetanggatetangga mereka,
tidak mengambil pelajaran, dan tidak mnegambil nasehat. Demi Allah, Allah
berfirman:
Aninya: Tidak sepalUmya bagi mukminin ilU pergi semuanya (ke medan
perang). Mengapa tidak pergi dari Nap-Nap golongan di antara mereka
beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan
untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka Telah kembali
kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya. (Js.AtTaubah: 122 r
_
_
_
セ
_ . _
.
_
_
_
. __ . 1"1
Dalam ayat 122 surat AtTaubah diatas terdapat dua perintah Allah
kepada orangorang yang beriman. Pertama perintah untuk pergi ke medan
perang(berperang) melawan musuh kafir. Kedua perintah untuk memperdalam
ilmu pengetahuan. Keduanya, baik pergi ke medan perang maupun menuntut
ilmu itu merupakan wajib.
21
Ayat diatas diawali "tidak sepatutnya bagi orang-orang yang mu'min itu
pergi semuanya (ke medan perang) "ayat ini menuntut adanya pembagian
tugas. Pembagian tugas ini harus didasari oleh kesanggupan dan kemampuan.
Ada yang sanggup hanya pergi medan perang dan ada yang sanggup hanya pergi
ke medan ilmu agama. III kedua tugas itu wajib dan penting serta saling
melengkapi. Berdasarkan pembagian tugas itu maka tidak wajib bagi semua
orang beriman berangkat ke medan perang, bersenjata melawan musuh sampai
mati syahid sedangkan tidak ada yang memperdalam ilmu dan agama. Juga
tidak wajib semua orang beriman berangkat memperdalam ilmu agama
sedangkan tidak ada yang berperang melawa
ALAM PE
ENDIDIK
KAN
MENURU
UT PROF
F. DR. HA
AMKA
psi
Skrip
Diajukan Kep
pada Faku
ultas Tarrbiyah dan
n Keguru
uan Untuk
k
Memeenuhi Syaarat Menccapai Gelar Sarjan
na Pendid
dikan Islam
h:
Oleh
Mohamad Subhan
00149
10801100
JURU
USAN PEN
NDIDIKA
AN AGAM
MA ISLA
AM
FAKULTA
AS ILMU
U TARBIY
YAH DAN
N KEGUR
RUAN
UIN SYARIF HIDAYATUL
LLAH
JAKAR
RTA
1436 H/ 20
015 M
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
Skripsi yang berjudul "PERSPEKTIF JIHAD DALAM PENDIDIKAN
MENURUT
HAMJ(A"
yang disusun oleh Abdul Ghofur, diajukan kepada
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta. Telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya
I1miah dan berhak di ujikan pada sidang munaqasah sesuai dengan ketentuan yang
di tetapkan fakultas.
Jakarta, 13 Juli 2015
Yang Mengesahkan
Dosen Pembimbing
Heny Narendrany. H, M.Pd
NIP. 19710512 1996032002
PERSPEKTIF JIHAD DALAM PENDIDIKAN
MENURUT HAMKA
Skripsi
Diajukan kepada Fakutas I1mu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.1)
Oleh
MOHAMAD SUBHAN
nセZ
108011000149
Di Bawah Bimbingan
-
Heny Narendrani Hidayati, M.Pd
NIP. 19710512 1990633002
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1436 H /2015 M
セ
/\
KEMENTERIAN AGAMA
UINJAKARTA
FITK
FORM(FR)
No. Dokumen
FITK-FR-AKD-Q89
Tgl. Terbit
1 Maret 2010
01
No. Revisi:
Hal
Jl. 1r. H .!>Janda No 95 CipuuJI 15412 Iruiausia
1/1
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama
: Mohamd Subhan
Tempat/Tgl.Lahir
: Jakarta, 14 Mei 1988
NIM
: 108011000149
jurusan
: Pendidikan Agama Islam
Fakultas
: Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Judul Skrips!
. Perspektif Jihad Dalam Pendidikan Menurut Hamka
Dosen Pembimbing
: 1. Heny Narendrani Hidayati M Pd
2.
dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya sendiri
dan saya bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.
Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah.
Jakarta, 13 Juli 2015
Mahasiswa Ybs.
LEMBARAN PENGESAHAN UJIAN lVIUNAQASAH
Skripsi berjudu1: "Perspektif JihlHI Dalam Pendidikan 'Ienurut Prof. DR. Hllmkll"
Nセ[GjN
__ セ N ⦅
UI:lU:lUIJ
.... 1 ... 1_
.,., ..... r't.TT .. '
UIC;U
iヲNャvョセャG NlG G Nャj
........ T'\
C"l'Tn1"1" ...
tセ
セャNjdョNB L
').,T .... セ __ ... _
T __
J'lUlIJUl
IIJUUI'I.
'I'f,...L-._;
ーャNセj N
Nセ
lYlalla::>l:lW(1
lAO{\11{\{)A1A{\
IVOL'11VVV1'"t7,
diajukan kepada Fakultas limo Tarbiyah dan Keguruan (FlTK) UIN Syarif Hidayatu]Jah
Jakarta, dan telah dinyatakan lulus dalam Ujlan Munaqasah pada tanggal 27 Juli2015 di
hadapan dewan penguji. Karenaitu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana S I
(S.Pd.I) dalam bidang Pendidikan Agama Islam.
Jakarta, 30 Juli 20 I 5
Panitia lijian Munaqasah
Tanggal
Ketua Panitia( Ketua JUnisan/Prodi)
Tanda Tangan
Dr.H. Abdul Madjid Khon, M.Ag
NIP. 19580707 198703 I 005
SekretarisJurusan
Marhamah Saleh, Le., MA
NIP. 19720313 20080120 I a
Penguji
r
%-Z jOセ
Drs. H. Aehmad Gholib, M.Ag
·········1· . ·.. ·
NIP. 19541015 197902 1 001
Penguji II
Siti Khadijah, ;\I.A
NIP 19700717 199703.2 OU.f
\
Mengetahui:
.....
Dekan ゥ「イ。tLオュセエャォf
.,
\'
Prof. Dr.
L。カ rセ「ゥィエ^|ュ N
\
.
\,
.
'JA
:\ I P.1955042,}{;'8203 1 007
'\
GセM
'" .
ABSTRAK
Nama
NIM
: Mohamad Subhan
: 108011000 149
.
.
Judul
セᄋ。ャ|Nujl[ZL
... i K セ
i[Gセ
T1_ ••
U111U
Gイセ エN [
.. セエN
セ。ャオャケ。Q
N iセ⦅
ua11
カセ NセNセ⦅ュセ⦅N Ni[N Ni[iLセ⦅
\"o11UIUll\.a11
セB |Bッ wu。ャj セ
セッ。Q Q。
A
セ⦅
tセi⦅
セ[ZGャ。Q
: Perspektif Jihad Dalam Pendidikan Menurut Prof DR. Hamka
Adanya anggapan yang keliru mengenai makna jihad di sebagian kalangan
lliJ1at Islam serta pandangan yang sinis terhadap kata jihad yang identik dengaii.
terror, pembunuhan, pengeboman, serta berbagai macam tindak kekerasan lainnya
membuat agama Islam menjadi agama yang ditakuti. Puncaknya serangan yang
dilakukan sekelompok orang yang mengatas namakan Islam yang melakukan
••
.. l,J
.. fl"I1'rr'\
11
,.,f\f\1
;:'IJI all a11 LlJ111aUap OIJUU11
YY UI lU 1 I uut:: Lt::/llt::1 "VV
L} paua 1 1 ;:'IJPIJLIJ1l1UIJI ,,-VV 1
⦅セ ⦅セ
Kセ QN Qセ⦅
o
セN i
⦅セ
utセ
0
WBG⦅セLjセ
イGセN⦅Nセ
⦅セN iセ
セ
セ ⦅セKセ⦅エN セ
silam.
Wajah umat Islam yang cinta damai harus tertutupi oleh perilaku segelintir
pemeluknya yang menyimpang, bahkan bertentangan dengan pesan moral Islam.
Di Indonesia sendiri wajah dunia pendidikan Islam ya.ig dikenal sebagai Pondok
Pesantren pun sempat tercoreng oelh berbagai tindakan kekeresan, seperti
peledakan born yang terjadi berulang kali dan yang paling dahsyat yaitu adalah
tragedi born bali 12 oktober 2002 yang menewaskan lebih dari 200 jiwa. Akibat
keganasan ini tidak saja na.J1a santri yang dikaitkan pada tragedi itu, citra bangsa
Indonesia yang mayoritas penduduknya emeluk agama Islam pun semakin buram.
Penelitian ini mengunakan pendekatan deskriptifkualitatif sebagai prosedur
penelitian yang menghasilkan data deskriptif ya.ig bempa kata-kata tertulis dan
bukan angka. Dengandemikian, laporan penelitian ini akan berisi kutipan-kutipan
data untuk memberikan penyajian laporan tersebut. Kutipan-kutipan data dalam
penelitian ini disajikkan dalam bentuk lampiran yang diperoleh dari pemahaman
makna yang terdapat pada setiap kata, kalimat, paragraph, teks, ,maupllii tokoh
Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan metode dokumentasi.Sedangkan
untuk analisisnya, peneliti menggunakan analisisisi (Content Analysis).
Prof DR. Hamka walaupun tidak pemah membahas khusus tentang masalah
;_; セ Q N セ ⦅
KセKセ⦅[
エN セi[セ
•• ⦅ セ ⦅ セ エ N セ
⦅セ⦅
•• セ ⦅ セ Q N セ ⦅
セ N i[ N[K
セセセ
__ •• セ セ Q N セ
_ _ セQN⦅セ
j111au l1ll al\.a11 LIJLapl UIJ11aU 1111J11\"ouua I11IJ11Ua11 0 l\.all ;:,IJUIl\.IL oao a;:,alll1ya al\.a11 111a1\.11a
[ QN セ
jihad yang hakiki, hal ini dapat kita lihat dan kita telaah pada karya tafsimya yang
menjelaskan bahwa jihad bukan saja tentang bagaimana mengangkat pedang di
medan pertempuran, akan tetapi beliau menyebur dunia pendidikan adalah salah
セ
..... セ ⦅ セ ャ N
[ QN セ N Q
;:,aLU 1 a11a11 Jl11au
Penelitian pustaka ini dilakukan untuk mengkaji beberepa buku ProfDR.
Hamka khususnya "Tafsir AI-Azhar" disini jihad akan dilihat dalam konteks
⦅セ N i[
ャNセ
•••セ [ QN セ N Q
⦅セ⦅[Q[QL[
セ[
•• セ ⦅ セ
セ ⦅セ K
1•• セ
PIJ11UIUIl\.a11, uall vva j111au 1111J1111111\.1 al L1 ya11 0 ;:,a11 o aL lUa;:"
⦅セ⦅セ N NZ
;1_ •• ; •• セ
エN セ セ⦅
J uoa uao la11
ll11J11\"oall l1111U
daripada jihad. Karena kebutuhan yang berbeda maka jihad pada masa modern ini
bukanlah lagi jihad dengan mengangkat senjata, akan tetapi jihad dalam
mengembangkan potensi umat Islam yang makin terpuruk. Hal demikian itu
dimaksudkan untuk menghasilkan ilmuan-ilmuan Islam yang kelak akan
⦅セ
•• _.: •• ,Jl. __
tセャセ⦅
セ QN セ Z
セ セ⦅セ
lJJ\;; vv UJ UUJ\.alJ J::>1aJlJ ;:)\;;LJaeaJ aealJJa
BョセO⦅
••• セN
.•
1;/
セ
1 \UflfflUIUfI III U
11
GOセ⦅N[N⦅B
IUffllfl
.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
limpahan hidayah-NYA sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Sk.-ipsi
sebagai syarat untuk menempuh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I).
Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan pada junjungan kita yaitu Nabi
Muhammad SAW.
Penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof Dr. Dede Rosyada, MA selaku Rektor Universitas Islam Negeri
(DIN) SyarifHidayatullah Jakarta.
2. Bapak Prof Dr. Ahmad Thib Raya, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
3. Bapak Dr. Abdul Madjid Khon, MA selaku ketua Jurusan Pendidikan
Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam
Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.
4. fuu Marhamah Saleh, Lc, MA selaku Sekjur Pendidikan Agama Islam
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
5. fuu Heny Narendrany.H M.Pd, selaku dosen pembimbing skrispsi, yang
telah banyak membantu untuk meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran
sampai selesainya penulisan skripsi ini.
6. Bapak Tanenji, M.Ag., Selaku Dosen Pembimbing Akademik (PA), yang
selalu memberikan banyak kata-kata motivasi.
7. Bapak dan fuu Dosen yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu namun
tidak sedikitpun mengurangi rasa hormat dan ta'zim penulis, yang telah
membimbing penulis selama kuliah di Jurusan Pendidikan Agama Islam
Fakultas I1mu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta
8. Kedua orang tuaku tercinta dan tersayang, H.Hasan dan Hj. Fauziah beserta
keluarga besar, yang menjadi sumber motivasi serta semangat didalam
III
memahami kehidupan Int, yang telah banyak berjasa dalam kehidupan
penulis.
9. Sahabat-sahabat kelas "E" PAl angkatan 2008 dan juga temen kostan,
khususnya Ruly, Awe, Farhan, Fawzul, Asep, Gofur, Taufik, Hemal yang
sudah memberikan banyak ceramah dan motivasi.
10. Ternan-ternan Pendidikan Agama Islam angkatan 2008 yang telah
memberikan dukungannya dalam melaksanakan skripsi ini.
11. Serta kepada semua pihak yang tidak sempat disebutkan satu persatu,
penulis mengucapkan banyak terima kasih.
Penulis menyadari bahwasanya tiada yang sempurna didunia ini, termasuk
skripsi yang penulis buat ini. Tuk itu penulis sangat berharap akan adanya kritikan
dan saran dari setiap pembaca, untuk menutupi kekurangan skripsi ini.
Akhimya, mudah-mudahan penulisan skripsi ini bermanfaat bagi penulis
khususnya dan seluruh lapisan masyarakat pada umumnya. Aamiin
Jakarta, 7 Juli 2015
Mohamad Subhan
IV
DAFTAR lSI
COVER
LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING
LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI
LEBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQOSAH
ABSTRAK
..
KAT A PENGANTAR.........................................................................................
DAFTAR lSI
iii
v
BABIPENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
.
B.
Pembatasan danPerumusanMasalah.....................................................
8
C.
Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian Masalah
9
BAB II KAJIAN TEORETIK
A. DefinisiJihad
II
I. Pengertian Jihad MenurutBahasa Arab...
11
2. Pengertian Jihad MenurutTokoh-tokohIslam..
12
13
B. DasarHukum Jihad...
1. DaliI-daIildalam AI-Qur'an..
13
2. Dalil-dalildalam As-Sunnah...
16
C. Macam-Macarn Jihad..
18
D. Jihad Pendidikan Dan Pengajaran..
19
E.
29
HasilPenelitian Yang Relevan..
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu..
31
B. Rancangan Penelitian..
31
C.
32
Sumber Data...
D. Tekhnik Pengumpulan Data.................................................................
33
E.
33
Instrumen Penelitian.............................................................................
v
F.
Tekhnik Analisis Data..........................................................................
G. Tekhnik Pengumpulan Pengabsahan Data
34
34
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Biografi Hamka.....
36
B. Karya Hamka........................................................................................
43
C. Hamka Wafat........................................................................................
45
D. Perspektif Jihad dalam Pendidikan Menurut Hamka...
46
E.
69
Relevansi Pemikiran Hamka Dengan Pendidikan Masa Sekarang
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan..
63
B. Saran.....................................................................................................
64
DAFTAR PUST AKA..........................................................................................
66
LAMPIRAN-LAMPIRAN
VI
BABI
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Citra islam begitu sangat sangat menakutkan di mata masyarakat dunia
khususnya barat. Anggapan bawa islam adalah agama yang tidak toleran dan
dengan tragedi serangan terhadap gedung trade word center atau yang lebih
dikenal dengan WTC 11 september 2001
Pada hakekatnya, menurut Karen Amstrong, kekerasan dan intoleransi yang
ada dalam tubuh umat islam tidak bersumber dari ajaran islam yaitu AI-Qur'an
dan As-sUlulah. Islam adalah agama yang mencintai kedamaian dan islam sendiri
memproklamirkan dirinya sebagai agama yang rahmatan lil alamin, bukan hanya
terhadap umat islam itu sendiri tetapi untuk semua manusia, termasuk kepada
alam. l
Namun akibat kekurangan pemahaman sebagian orang maka perang
sehingga menimbulkan kegelisahan dan ketakutan terutama di kalangan umat nonMuslim. Oleh karenanya, ada banyak salah penerapan ketika jihad diartikan dan
I
A Syafi'I ma'arif Mell1rt1skan malmajihad, (Jakarta GvlM 2005) cet ke I. hal. 3
1
2
dipahami dalam satu makna. yaitu sebuah pena\\"aran alternatif hidup mulia atau
mati syahid
Wajah umat islam yang cinta damai harus tertutupi oleh perilaku segelintir
penganutnya yang menyimpang. bahkan bel1entangan dengan pesan moral islam.
Oi Indonesia sendiri wajah dunia pendidikan islam yang dikenal sebagai pondok
pesantren pun sempat tercoreng oleh berbagai tindakan kekerasan, seperti
peledakan born yang teljadi berulang kali dan yang paling dahsyat yaitu adalah
tragedy born bali 12 oktober 2002 yang menewaskan lebih dari 200 jiwa. Akibat
keganasan ini tidak saja nama santri yang dikaitkan pada tragedi itu, citra bangsa
Indonesia yang mayoritas penduduknya memeluk agama islam pun semakin
buram. Seolah-olah kaum santri secm·a keseluruhan menjadi tertuduh, suatu
tuduhan yang tidak dapat diterima. 2
Diantara kata yang sering ditakuti, dibenci, disalahpahami, dan dibonsaikan
maknanya adalah kata jihad. Oalam literatur Barat umumnya, kata jihad
diterjemahkan dengan holy war (perang suci), padahal perang hanyalah salah satu
dari bentuk jihad. 3
Jika kita Mengacu pada konstitusi dan peraturan perundang-undangan,
indicator suatu aliran dan gerakan keagamaan dianggap bennasalah apabila:
I. Membahayakan ketertiban publik, seperti penafsiran dan penyebaran
ajaran agama yang nyata-nyata menyimpang, menyesatkan, menyulut
masalah
dan
mendorong
kekacauan
atau
kerusuhan
di
tengah
masyarakat.
2. Membahayakan keselamatan jiwa, seperti mengajarkan kepada para
pengikutnya untuk melukai diri sendiri dan atau orang lain.
3. Mengganggu akhlak publik, seperti ajaran yang memperbolehkan seks
bebas dan perzinaan.
4. Membahayakan kesehatan publik, seperti ajaran yang memperbolehkan
menggunakan obat-obatan terlarang.
2.
IIJid., hal. 3
'. Ibid, hal. \73
5. Melanggar hak-hak
dasar orang lain, seperti pengkonsepsian dan
penafsiran ajaran agama yang dalam penyebarannya memaksaan
pencucian otak orang lain baik secara langsung maupun tak langsung
(brain washing); memobilisasi pendanaan seCaI'a manipulatif dari
masyarakat.
6. Menyebarkan kebencian dan permusuhan di tengah masyarakat, sepel1i
syiar-syiar baik secara lisan maupun tertulis yang menghalalkan darah
orang lain bahkan orang tua kandung, atau mendorong orang lain
melakukan kekerasan tisik dan teror.
7. Menganjurkan dan mengajarkan makar terhadap pemerintahan yang sah
serta tidak
Indonesia.
mengakui
Pancasila dan
Negara Kesatuan
Republik
4
Walaupun menjadi salah satu kata yang peling terdengar di dunia saat ini
masih ada tidak kesepakatan dalam pengartian "terorisme". Hal ini di sebabkan
ada pihak yang mengatakan bahwa terror ini di anggap sebagai pejuang kebenaran
aka tetapi di lain pihak di anggap sebagai kelompok yang meneber kekerasan
karena banyak orang yang tidak bersalah menjadi sasaran. 5
Perang dalam perjalanan sejarah umat manusia memiliki latar belakang yang
sangat panjang. Ia dapat disebut sebagai kembaran kehidupan
sosial umat
manusia dan pasangan yang senantiasa mendampinginya. 6
Bilamana membuka lembaran sejarah umat manusia pada dimensi
yang
berbeda, kita tidak menemukan satu masa pun yang tidak terdapat satu perang di
dalamnya. Kita menemukan berbagai peperangan yang berkecamuk sepanjang
sej arah perj alanan umat manusia. 7
Namun akibat kekurangan pemahaman sebagian orang maka perang
dianggap/diartikan sebagai satu- satunya makna dari jihad, akibatnya perkataan
4 Kementrian Agama RI, Pedoman Penanganan Aliran dan Gerakan Keagamaan
bermasalah di Indonesia. (Jakarta: Puslitbang Kehidupan Keagamaan, 2014). hal. 18
5 Harun Yahya. Terorisme Ritual Setan. (Jakarta: Senayan Abadi Publishing, 2003) hal. 59
6 M. T. Misbah Yazdi. Perlukah Jihad? Melurllskan Salah Paham tentang Jihad dan
Terorisme. terj. Akmal Karnil, (Jakarta: AI-Huda. 2006), eel. Pertama, hal. 7
7 Ibid., hal. 7
4
jihad senng diidentikkan dengan aksi-aksi terorisme seperti pengeboman,
pembunuhan, penculikan, bentrokan dan lain-lain sehingga menimbulkan
kegelisahan dan ketakutan terutama di kalangan umat non-Muslim. Oleh
karenanya, ada banyak salah penerapan ketikajihad diartikan dan dipahami dalam
satu makna, yaitu sebuah penawaran altematif hidup mulia atau mati syahid
Pemahaman inilah yang tentunya banyak melahirkan keadaan dimana Jlwa
yang merugikan baik diri maupun agamanya sendiri. Keadaan ini akan terus
berlangsung semakin parah ketika seseorang ataupun kelompok menjadikan jihad
sebagai bentuk perjuangan senjata, sedangkan dimensi lainnya misalnya hujjah
tidak dihitung sebagai jihad. Inilah yang menjadikan orientalis Barat memandang
bahwa jihad dalam Islam menjadi stereotip dimana jihad seringkali diartikan
sebagai perang suci (holy war) untuk menyebarkan agama Islam. M
Sekalipun demikian, menurut akhlak AI-Qur'an tidak ada ruang amarah
dalam din manusia. Allah telah memerintahkan kepada kim untuk selalu memiliki
tenggang rasa, damai, dan rasa persaudaraan.
9
Padahal Nabi Muhammad telah mengajarkan/mencontohkan kepada kita
selaku umatnya bagaimana sebenamya cara berjihad di jalan Allah. Salah satunya
dengan memacu semangat persatuan, tolong menolong dan persaudaraan sesama
muslim. Sesungguhnya golongan orang-orang kafir dan
murka bila mereka melihat orang mukmin komitmen
antusias untuk merealisasikan tuntutan Allah,
semakin memuncak bila mereka melihat kaum
munafik benar-benar
kepada agamanya dan
sebagaimana marah mereka
Muslimin bersatu padu,
bersaudara, saling menyayangi, saling mencintai dan tolong-menolong dalam
bidang amal saleh dan takwa. Inilah fenomena kaum Muslimin yang dapat
membangkitkan rasa amarah golongan orang-orang kafir dan munafik
Istilah holy war berasal dari sejarah Eropa yang bermakna perang karena alasan-alasan
keagamaan. Ahmadi Sofyan, Islam 011 Jihad, (Jakarta Lintas Pustaka, 2005), hal 6
9 M T Misbah Yazdi Op. cit., hal 62
8
5
Distorsi makna jihad sebagai kegiatan yang lebih cenderung bennakna fisik
yang amat partikular, pada urutannya bukan saja terns menodai citra
agama
(Islam) sebagai pembawa rahmat bagi semesta, melainkan juga terns menghantui
umat sebagai kekuatan laten yang destruktif dan traumatik, justru dari dalam
psikologis umat sendiri. Alhasil, implikasi negatif itu tak lain hanyalah sebuah
beban psikologis-historis umat yang malah menambah persoalan, bukan solusi itu
sendiri yang cenderung digembor-gemborkan,
padahal peIjuangan yang
dilakukan dengan sungguh-sungguh, tekun, tabah, dan tidak kenaI putus asa dapat
disebut sebagai jihad. Dalam terjemahan
perjuangan.
bahasa Indonesia disebut sebagai
1O
Konsepsi islam jihad dengan maknanya yang luas lagi itu berwujud segala
rnpa peIjuangan yang sangat banyak kandungannya dan sangat besar gelanggang
usahanya meiiputi segaia macam pergerakan dan segenap usaha yang dikerjakan
karena Allah, dilaksanakan atas kehendaknya dan untuk mencari keridhaaNya
semata-mata
Para ulama telah mencoba mengorek cakupan pengertian jihad itu dengan
bennacam-macam istilah qital dan harb dengan batasan-batasannya
masmg-
1. Jihad dalam makna yang umum dan
2. Jihad dengan makna yang khusus. II
Al Qurthuby menjelaskan pengertian jihad ialah semua perbuatan
yang
menunjukkan kepada usaha mengeIjakan sesuatu yang diperintahkan Allah dan
meninggaikan diri untuk mentaati AHah serta menoiak ajakan hawa nafsu. Dan
berperang melawan syetan dengan menolak atas segala godaannya
sekaligus
ajakannya untuk berbuat zalim dan kufur.
ibid.. haL 7
Widodol Amin,fiqh siasah da/am hllbllngan i111emasiona/ (Yogyakarta:Tiara Wacana
Yogya, 1994) hal. 7
10
ii
6
Senada dengan itu Hamka juga mengartikan salah satu jihad yaitu melawan
hawa nafsu, ia mengingatkan agar manusia berhati-hati kadang manusia merasa
percaya akan kempuannya sendiri, padahal dirinya telah mengikuti setan dan
hawa nafsu. Apa yang di ikutinya bukan perintah tuhan melainkan hawa
nafsunya.
12
Prof. DR. Hamka juga menitik beratkan jihad dalam menuntut ilmu ataupun
mengembangan pendidikan, bukii kontribursi nyata Prof. DR. Hamka di dunia
pendidikan, gagasan-gagasan pendidikannya saat itu diterapkan di Masjid Agung
AI-Azhar.
Buya menjadikan masjid tersebut sebagai pusat dakwah dan
pendidikan, mulai dari kuliah subuh, kajian tasawuf malam selasa, pengajian ibuibu, dan membangun sarana pendidikan berupa sekolah diniyah untuk keluarga
tidak mampu. Tempatnya di bawah tangga masjid sebelah utara
Demikian multi dimensinya cakupan pengertian jihad secara populer dalam
ajaran islam. Allah SWT berfinnan dalam surat At-Taubah 122.
Artinya: "Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan
perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka
hnhnS'l.rr .... "
""S'I.rrVllrr ",unf",l,
Ul."U,-,", fAYW
VI
U/"6
U/UUf\,.
'II'V'Inrvt .... n ... L N j O G イ ャ N セ
"
........ "
1"(.,/ ,""UC.\AII"
..
.... nV7rrnfnz,,"'n'll1
YL'"6L!.U/U.4.U'''
....,..,n ... nl,n
I I U.... /
rrrrn'll'V'l.rr
(,..-f\,.U ..fn"Vtf/'r'VIrr
(.,/U\.4'''6 WctA""""
dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka Telah
kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya. (Qs.AtTaubah: 122)\3
Ayat di atas jelas menunjukkan kepada kita tidak seharusnya untuk
semuanya berjihad ke (medan perang) tapi kita juga diharuskan untuk berjihad
dalam pengajaran dan pendidikan, hal ini mengingatkan betapa
pendidikan dan pengajaran diniyah. Kata nafar dalam ayat diatas jelas menuju
kepada pendidikan dan pengajaran yang biasa di gunakan untuk berjihad.
12
1.1
2002), h.
Hamka t。ウヲ ゥャGQセヲmッ、・ュL
(Jakarta Pustaka Panjimas, 2003), hal. 122
Departemen Agama RI, Mushaf AI-QuI' 'an Terjemah, (Jakarta Pena Pundi Aksara,
in
7
Hamka juga menggaris bawahi dan mengemukakan bahwa pada pokoknya
perang itu tidak disukai. Memang pada umumnya apabila mempersoalkan perang,
orang tidak suka. Berperang adalah merubah kebiasaan hidup yang tenteram,
berperang adalah membunuh atau dibunuh. Sedangkan orang ingin kalau dapat
biarlah mati secara wajar-wajar saja. Berperang meminta perbelanjaan besar,
sedang manusia ia adalah bakhil dan terlalu pelit. 14
jihad pula secara umum adalah suatu usaha yang bersungguh-sungguh
untuk melakukan sesuatu keIja, Ibnu Abbas mendefinisikan jihad sebagai
penumpuan seluruh usaha dan tenaga untuk sesuatu perkara. 15
Para ulama dan intelektual Islam mempunyai beberapa pendapat dalam
mengartikan jihad, di antaranya :
a. Imam mazhab yang empat berpendapat, jihad adalah berperang
menggunakan senjata dan membantu orang-orang yang be1llerang. 16
b. Ibnu Rusyd berpendapat, sesungguhnya kata jihad fi sabilillah apabila
disebut secara mut!ak maka maksudnya ada!ah memerangi orang-orang
kafir dengan pedang sampai mereka masuk Islam atau membayar jizyah
(pajak) dengan patuh, sedang mereka dalam keadaan tunduk. 17
c. Ibnu Taimiyah menulis, jihad itu hakikatnya ialah berusaha bersungguhsungguh untuk menghasilkan sesuatu yang diridhai Allah daripada
keimanan, amai shaieh dan menoiak sesuatu yamg dimurkai Aiiah dari
kekufuran, kefasikan dan kedurhakaan. 18
Sejatinya, kesalehan sejati
membawa pada keberagamaan yang toleran, moderat, solider, beradab,
dan tidak membelenggu. Dengan demikian, tujuan teologis agama
adalah memanusiakan manusia melalui pembebasan yang fitrah secara
universal tanpa kecuali. Di situlah makna jihad mesti diletakkan. Yang
14
15
16
Hamka, Tafsir al-Azhar, juz. 11 (Cet. III; Jakarta: Pustaka Panjimas, 1994), hal. 180
Thnu Qayyim, Zaad al-Ma 'ad, (Beirut, alRisalah Publisher, 1998), eet.3, jilid 3, hal.8
Abdullah Azzam, Tarbiyah Jihadiyah, (Solo:Pustaka al' Alaq, 2003), Jilid 9, eet I,
haLI52
(Beirut Dar alFiqr, tt), Jilid I, hal. 369
Ibnu Taimiyah, Majmll' al-Fatawa, (Beirut: Dar Fiqh.), haL 10
i 7 Ibnu Rusyd, Mllqaddimah,
IR
8
menarik di sini adalah, hasil penelitian tentang makna jihad, penulis
mendapati Ulama salaf mendefinisikan jihad kepada peperangan bahkan
sebagian mereka mengartikan jihad itu sebagai qital. Namun menurut
bahkan sebagian mereka mengartikanjihad itu sebagai qital.
Prof. DR. Hamka memperluaskan skop jihad kepada segala usaha yang
dilakukan untuk meletakkan kalimah Allah pada tempatnya dalam segala bidang
kehidupan seperti ekonomi, pendidikan, politik dan lain sebagainya. Penulis
melihat perbedaan ini teIjadi karena pendekatan yang diambil
oleh ulama
mengikuti perubahan zaman. Ulama salaf hidup dalam dunia
Islam yang
dipimpin oleh umat Islam dan mereka tidak menghadapi serangan daripada orang
bukan Islam, kecuali serangan itu hanya dalam bentuk militer saja, manakala
ulama terkemudian orang bukan Islam atau orang Islam yang telah terpengaruh
dengan doktrin dan pemikiran barat pasca runtuhnya khilafah pada tahun 1924,
mereka menghadapi serangan musuhmusuh Islam dari berbagai aspek kehidupan
seperti ekonomi, pendidikan, politik dan lain sebagainya. Dari sini penulis
tertarik untuk membahas lebih lanjut tentang jihad dalam skripsi yang berjudul
"Konsep Jihad Dalam Pendidikan Menurut Hamka
B.
Pembatasan dan Perumusan Masalah
1.
Identifikasi Masalah
Dari uraian yang telah dikemukakan di atas, maka permasalahan dapat
diidentifikasikan sebagai berikut:
a. Banyaknya pemahan yang keliru tentang makna jihad
b. pandangan umat lain tentang agama Islam mengajarkan kekerasan
2.
Pembatasan Masalah
Perkataan jihad sering diidentikkan dengan aksiaksi terorisme seperti
pengeboman, pembunuhan, penculikan, bentrokan dan lainlain
sehingga
9
menimbulkan kegelisahan dan ketakutan terutama di kalangan umat nonMuslim.
Oleh karenanya, ada banyak salah penerapan ketika jihad diartikan dan dipahami
dalam satu makna, yaitu sebuah penawaran altematif hidup mulia atau mati
syahid. Tertarik dengan hal ini, penulis ingin mencoba mengkaji lebih jauh
mengenai pemahaman tentang jihad, namun agar tidak terlalu meluas, di sini
penulis membatasi permasalahan ini dengan memfokuskan pada konsep jihad
dalam persepektif pendjdikan dan melihat bagaimana jihad menurut Prof DR.
Hamka dalam pendidikan yang terkandung dalam surat AtTaubah ayat 122 dan
sebagai bahan perbandingan penulis juga akan sedikit mengulas jihad klasik.
3.
Perumusan Masalah
Adapun perumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaiman perspektf
jihad dalam pendidlkan menurut Hamka dalam karyanya Tafsir AIAzhar pada
_ ....... 4.
A40 'T' ...... L ..... L
............. 1 ...........
UYi:1L rU1 UUUUll UYUl
1"'"'.
C.
Tujuan Dan Manfaat Penelitian
1.
Penelitian iill dilakukan dalam rangka :
a. Untuk mendapatkan sebuah pemahaman baru dalam kajian tentang
konsep jihad yang sebenamya menurut Islam, seiring dengan kesalahan
tentang pemahaman dan perealisasian jihad yang barubaru ini semakin
mencuat ke permukaan.
b. Untuk mengetahui bagaimana konsepsi Jihad menurut Ulama
kontemporer khususnya Prof DR Hamka.
2.
Penelitian iill juga bermanfaat;
a. Untuk menambah wawasan keilmuan mengenai makna jihad.
b. Bagi pengembangan disiplin Ilmu, penulisan skripsi ini diharapkan
dapat memberikan sumbangsih dan bahan masukan pada pengembangan
disiplin ilmu.
10
3.
Metode Penulisan
Secara tekhnis penulisan skripsi ini, penulis berpedoman pada buku
Pedoman Akademik Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN syarif
BABII
TINJAUAN UMUM TENTANG JIHAD
A.
Definisi Jihad
1.
Pengertian Jihad Menurut Bahasa Arab
Dalam hal ini, Syaikh Zhafir alQasimy menulis: Tidak diragukan lagi,
sesungguhnya kata jihad adalah kata/istilah Islami yang khusus digunakan setelah
kedatangan Islam dan belum dikenal pada masajahiliyah. Perkataan ini tidak terdapat
dalam syairsyair jahiliyah (Arab kuno), baik yang lampau maupun baru, baik yang
semakna maupun yag menyerupainya. Dengan demikian, tidak diragukan lagi
bahwasanya kata jihad adalah kata yang berhubungan dengan urusan deen (agama);
datang bersamaan dengan datangnya Islam, sebagaimana kata shalat, zakat dan
lainIainnya yang tidak terdapat dalam perkataan jahiliyah. Jadi, hanya dikhususkan
untuk peristilahan dalam Islam dengan makna/pengertian yang khusus pula, tidak
serupa dengan makna kalimat lainnya. I
Jika ditelaah akar katanya dalam bahasa Arab, kata jihad berasal dari akar kata
jahada yajhadu jahdanljuhdan, yang diartikan sebagai ath-thaqah, al-masyaqah
dan mubaiaqah ::kekuatan::, ::kesuiitan:: dan ::usaha::.
I
SYilikh 7hilfir ill-Qil.:;imi. aI-Jihad wa al-HlIq/lq ad-na/lli.vah a/'-A1II1IIah fi aI-Islam Hrセゥョjエᄋ
Dar alIlm Ii alMalayin, 1986), haL 13
11
12
Adapun jihad berkedudukan sebagai masdar "kata benda" daripada jahada,
yaitu bab faa'ala daripada jahada di atas dan diartikan sebagai: berusaha
menghabiskan segala daya kekuatan, baik berupa perkataan maupun perbuatan. 2
Secara bahasa, secara garis besamya, jihad dapat pula diartikan sebagai:
penyeruan (ad-dakwah), menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah kemungkaran
(arnar rna'ruf nahi rnunkar),
penyerangan (ghazwah), pembunuhan (qital),
peperangan (harb), penaklukan (siyar), menahan hawa nafsu (jihad an-nafs) dan lain
yang semakna dengannya ataupun mendekati.
Berdasarkan pengertian tersebut, jihad adalah kata Islami yang mengandung
pengertian luas, dapat diartikan sebagai peiang, dakwah dan sejenisnya dan tidak tepat
jika hanya diartikan dengan salah satu pengertian saja. Dalam bahasa
Indonesialmelayu, perkataan yang hampir menyamai perkataan jihad adalah kata
perjuangan karena sifatnya yang umum dan mengandung pengertian luas, seluas
pengertian dan keumuman maknajihad. 3
2.
Pengertian Jihad Menurut Pendapat Para TokohTokoh Islam
AIHafidz Ibn Hajar, berkata: "Keutamaan tidak bisa didekati dengan qiyas,
Jihad adalah seutamautama amal perbuatan secara mutlak".4
Moenawar Khalil merumuskan pengertian jihad ini sebagai berikut "katakata
jihad itu diambil dari bahasa arab, dari asal kata ''jahd'' yang artinya usaha atau juhd"
yang artinya kekuatan. Dan arti menurut aslinya yaitu "bersungguhsungguh
mencurahkan segenap tenaga untuk melawan musuh.,,5
Taufiq Ali Wahbah mengajukan pengertian itu adalah sebagai berikut "jihad
adalah pengemhan segala kemfulipuan
mm potensi dalam mememngi musuh. Jihad
diwajibkan atas kaum muslimin demi membela agama Allah, dan jihad baru
2 Thnll MllnZllr, T.isan al-Arah, (Qllherllh· IletDar alMishriyyah Ii IlITa'lifi wa Ill Nィ。ュャ セ t
U.), jilid 3, hal. 109
3 Hilmi Bakar AIMascaty, Panduan Jihad untuk Aktivis Gerakanlslam, (Jakarta: Gema Insani
Press, 200 I), cet.l, hal. 4
-I AIHafidz Thnu Hajar, Fath AI-Bariy, juz 6. hal. 5
5
AL ..L_l A_..J:_T": __ l __ :
: : I . _ J r __ L:l:11_L
1"'\.UUUl \....ldUIi UJi1CldIH, JIIIUU }
Ilmu Jaya) cetpertama hal 3
J
セ
.)UUIIII,UII UUII i u B G u i ャ セ u i M G u i u i o u G B i j ᄋ u N
.. __ . __ ..
セ⦅
.. ,,_.
._ ... _
/r_T
HjuセuG
.. _.f1r'f' n_..J
_
• . rC;UVlJlalJ
IU. L
13
dilakukan setelah timbulnya gangguangangguan yang dilakukan musuh terhadap
kaum muslimin. ,,0
Dr. Mohammad Khair AIHaekal, di dalam AI-Jihad Wa AI-Qitaal, berpendapat
bahwa "Jihad adalah amaI yang paling utama dibandingkan amaIamaI yang lain".
Sebab, Nashnash Qath'i jelas melebihkan jihad diatas amal perbuatan yang lain.
Berdasarkan beberapa penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa jihad
dengan artinya yang khusus yaitu pengerahan segala kemampuan dalam memerangi
musuh ketika mendapat gangguan gangguan yang dilakukan musuh terhadap kaum
muslimin. Dan hukum jihad ini adalah fardhu kifayah artinya apabila sebagian kaum
muslim telah melaksanakan kewajiban ini, maka gugurlah bagi yang lain. Dan
sebelum dilaksanakan oleh sebagian kaum muslim, hukumnya adalah fardhu a'in atas
seluruh mukallaf
B.
Dasar Hukum Jihad
1.
Dalildalil dari AIQur'an
Katajihad, dalam bentuk fi'il maupun isim, disebutkan 41 kali dalam AIQur'an,
tersebar dalam 19 surat. Ayatayat jihad dalam konteks perjuangan ditemukan
scbanyak 28 ay·at, tCilctak dalam SUiat-suiat scbagai bcrikut: AI-Baqaiah: 218, Ali
'Imran: 142, AnNisa: 95, AIMaidah: 35 dan 54, AIAnfal: 72, 74 dan 75, AtTaubah:
16, 19,20,24,41,44,73,81,86 dan 88, AnNahl:IlO, AIFurqan: 52, AIAnkabut: 6
dan 69, Muhammad: 31, AIHujurat: 15, AIMumtahanah: 1, AshShaf: 11 dan AtTahnm: 9.
7
Kata jihad dalam AI-Qur'an mengandung beberapa pengertian menurut urutan
turunnya ayat. Ada yang berarti penyeruan (dakwah), pemaksaan, peperangan dan
lainnya. Di antaranya ada yang menggunakan fi sabilillah dan ada yang tidak. Untuk
lebih memperjelas pengertiannya, berikut ini akan dikemukakan beberapa contoh:
6
7 .
tセャjヲゥョ
mオィセュ。、
Ali w セ ィ セ ィ
cィゥイコセャN
nliih{]{ffil i,lnnl Hsセャjイ ゥG
Jihad ュ・ョオイセ
J
Era !mermedia. 2001). eel. 1. hal. 66
イャセ
セャi キセI
ィセャ
21
Sayyid Quthub daiam Tafsir Fi Zhilal AI-Qur'an,( Solo:
14
a.
Smah alFurqan: 52
Artinya: Maka janganlah kall1u lI1engiku/i orang-orang kaf;r. Dan heljihadlah
/erhadap mereka dengan AI-Qur'an denganjihadyang hesar. (QS. AIFurqan: 52)8
JelasJah bahwa arti jihad pada ayat ini adalah menyampaikan hujjah kepada
orangorang yang ingkar atauplln berdiskusi dengannya menggllnakan dalildalil pasti
yang akan membuat mereka yakin terhadap kebenaran Islam. Jihad dalam pengel1ian
ini semakna dengan perkataan dakwah atall seruan ke jalan Islam
b.
Surah al'Ankabut: 69
Al1inya: Dan orang-orang yang beljihad un/uk (lI1encari keridhaan) Kami, benarbenar akan Kami /unjukan kepada merekajalan:ia1an Kami.(QS. AI Ankabut: 69)9
Kata jihad pada ayat tersebut mengandung pengertian bersungguhsungguh
melaksanakannya dengan penuh ketabahan dan kesabaran untuk mendapatkan ridha
Allah di jalanNya.
c. Surah al'Ankabut: 8
Artinya: "Dan jika keduanya berjihad (memaksamu) untuk mempersekutukan Aku
dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu
mengikuti keduanya. "(QS. AIAnkabut: 8)10
8 Departemen Agama RI, MushafAI-Qur 'an
365
9 .
10.
ibid., hal. 405
Ihid., hal. 398
Te/jemah. (Jakarta: Pena Pundi Aksara, 2002), hal.
15
Kata jihad pada ayat tersebllt mengandllng pengertian memaksa dengan penllh
kesllnggllhan lIntlik mengiklltinya atallplln memerintahkan dengan paksa yang
slInggllhslingglih.
d. Surah al'Ankabllt: 6
Artinya: Dan bw"ang siapa yang berjihad, maka seslinggllhnya jihadnya illl ada/ah
un/uk dirinya sendiri. (AIAnkabllt: 6)11
Kata jihad pada ayat tersebllt mengandllng pengertian bekerja keras
mengeluarkan seluruh kemampuan yang ada lIntlik mendapatkan apa yang
diinginkan.
e. Surah atTaubah: 41
Artinya: Berangkatlah kamu, baik dalam keadaan merasa ringan ataupun merasa
berat dan berjihadlah dengan harta dan dirimu di jalan Allah. セョ。y
demikian itu
adalah lebih baik bagimujika kamu mengelahui. (QS. AtTaubah: 41) 2
Kata jihad dalam ayat tersebut mengandung pengertian peperangan, yaitu
memerangi orangorang ingkar dengan menggunakan senjata agar mereka takluk di
bawah kekuasaan Islam. Arti jihad seperti pada ayat inilah yang selalu diartikan
kebanyakan orang untuk katajihad.
Berdasarkan beberapa ayat tersebut, jeJaslah bahwa di daJam AI Qur'an, jihad
tidak hanya digunakan untuk satu pengertian saja, namun digunakan untuk beberapa
pengertian yang mengandung makna sebagai tabligh, dakwah, pamaksaan,
kesungguhan ataupun peperangan.
II.
Ie.
Ibid., hal. 397
Ihid.. hal. 195
16
Selain itu, ada pula ulama yang berpendapaL "Jika kata jihad diiringi kalimatfi
sabilillah sesudahnya, kata itu tidak mengandung penngertian lain kecuali berperang
menggunakan senjata. Akan tetapi. jika tidak diiringi kaJimat.fl sabilillah setelahnya
dapat diartikan selain dari berperang, baik sebagai dakwah maupun menahan hawa
nafsu."
2.
Dalildalil dari AsSunnah
Rasulullah SAW dalam hadishadisnya. juga menggunakan beberapa
pengertian terhadap jihad, diantaranya sebagai berikut:
a. Hadis yang diriwayatkan oJeh Muslim dari Abdullah bin Mas'ud RA,
NM ッNVセB
セ
MN セBZjッNM。 ZNエuBッMG N
. lJA.9 ,U.. l.JA セ
uセNj
ᄋZGQᄋオMPN QッNM。 ZNエuセ lッNM
Luセ
Uy セ
セ
セ
Nッセ
- . セ
iセNM|セ
セ\
Artinya: Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas'ud bahwa Rasulullah SA W pernah
bersabda: Tiada seorang Nabi pun yang diutus Allah pada umat sebelumku kecuali
ada pada mereka di antara umatnya orang-orang hawari (pengikut setia) dan
sahabat- sahabat yang mengambil sunnahnya dan berpegang teguh pada
perintahnya, kemudian datanglah sesudah mereka beberapa generasi yang
mengatakan apa yang mereka tidak lakukan dan melakukan apa yang mereka tidak
perintahkan. Barang siapa yang be,:jihad atas mereka dengan tangannya, ia adalah
orang mukmin dan barang siapa yang be/:iihad atas mereka dengan lisannya, ia
adalah orang 111ukmin dan barang siapa yang be/jihad atas mereka dengan hatinya,
ia adalah orang mukmin. Tidak ada selain itu daripada iman sebesar biji sawi pun.
(HR. Muslim)'3
Jihad menggunakan tangan adalah peperangan menggunakan senjata, jihad
menggunakan lisan adalah seruan dan peringatan (dakwah), sedangkan hati adalah
berdiam diri karena tidak mampu mengubahnya.
iセ Imam Muslim. l'vfukhtashar Shahih Muslim. (Amman: AIi'vlaktab alIslami, 2000) cet.l, hal.
386
17
b.
Hadis yang diriwayatkan Muslim dari Ibnu Abbas RA.
Artinya: Diriwayalkan dari lhnll Ahhas RA hahwa RaslI/lIllah SAW hersahda: Tidak
ada kewajiban hijrah selelah pembllkaan kola L'vlekah. Yang ada adalah kewajiban
jihad dan nial. Jika kamll diserll lInlllk kelllar ke medan jihad, maka berangkallah.
(HR. Muslim)
c. Hadis yang diriwayatkan atTarmidzi dari Abu Sa'id alKhudri RA,
セ
t'· u,
". 1 ..JIj セ-- r.J
..), -. -'1 .1:.:"
セ
'+?'' セ
.(JC.:&\
セ
セ
r "
NBQGセ
t セ
セ|
'F U ,,"?J
HLB_セェゥQ
セ
MセL
oIJ.J) ケセ
セ
Pセ
セ
t LF
'. - J -
jセ
Artinya: Diriwayatkan dari Abi Sa'id al-Khlldri RA berkata, bah.jla Nabi SA Wpernah
bersabda: sesungguhnya di anlara jihad yang paling utama adalah mengatakan
keadilan (perkataan yang bel1aJ) di hadapan penguasa yang zalim. (HR atTirmidzi)
Jihad dalam hadis ini mengandung pengertian seruan dan peringatan dengan
ajaran Islam agar mereka kembali kepada Islam dan meninggalkan kemungkaran.
d. Hadis yang diriwayatkan alBukhari dari Abdullah bin 'Amr RA,
Artinya: Diriwayatkan dari Abdullah bin 'Amr RA berkata: Telah datang seorang
pemuda kepada Rasulullah SAW untuk meminta izin agar diperbolehkan ikut
berjihad. Rasulullah bertanya kepadanya. ''Apakah kedua orang tuamu masih
hidup?", Pemuda tadi menjawab, "/ya!", Maka Rasulullah SAW bersabda, "Tetaplah
kamu kepada keduanya dan berjihadlah pada mereka. (HR. alBukhari)
セヲM
e. Hadis yang diriwayatkan alBukhari dari Jabir RA,
LNMセ
'.
ッ|jセ
-
) セェ
h gセLャ|
セ
セN
J
ajセY
'.
.JIj セ r.
.(JC.:&1
セjM
セ| セ|ェ
セ
t" -" Nセャ|BG
セオ
[セj
;ylg _セQ
セQ
t .uc. :&1 セNjオ・-
セケャ
セiェ
. - , 6.'. - -
セ {.lrh:11
|セ ェLM H
*
18
Artinya: Dirill'ayatkan dari Jabir RA bahwa Nabi SA W pernah bersabda:
Sebaik-baik orang yang mati .syahid ialah Hamzah bin Abdul Muthalib dan laki-Iaki
yang herdiri di hadapan pel17il17pin yang zalim, ia memerintahnya (herhllat yang lI7a
IヲセコイG
dan melarangnya (berbllat yang JJlztngkarj karena Allah, kemlldian pemill7pin
yang zalim itll membunuhnya. (HR. alBukhari)14
Jihad di sini diartikan sebagai amar ma'rufnahi munkar, yaitu menyuruh kepada
kebaikan dan mencegah dari kemungkaran. Beberapa hadis tersebutjelas menunjukan
bahwa jihad tidak selamanya tepat diartikan sebatas satu pengertian seperti
peperangan bersenjata saJa. namun meliputi segala bentuk kebajikan yang
diridhaiAIJah SWT.
C.
Macam-Macam Jihad
Jihadjihad yang disebutkan dalam KitabuJlah dan AsSunnah dapat
digolongkan menjadi limajihad,yaitu:
1. jihad dengan lisan (jihad billisan)
2. jihad dengan pengajaran dan pendidikan (jihad at- ta'lim)
3. jihad dengan kekuatan tangan/kekuasaan (jihad bilyad)
4. jihad politik (jihad as-siyasah) dan
5.
jihad harta (jihad bilmaal
Adanya kelimajenisjihad diatas adalah berdasarkan pada nash AIqur'an Allah
SWT berfirman
Artinya: Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (lee medan perang).
Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk
memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan
iセ Imam Bukhari. ,\1ukhlasar Shahih Bukhari. (Damsyiq, Dar al'Ulum, 1999), hal. 406
19
kepada kawl1nya apabila mereka Telah kelllbali kepadanya, slipaya mereka itu dapat
menjaga dirinya. (AtTaubah: 122) 15
Pembagian tugas,: dalam ayat ini dijelaskan ., dan tidaklah holeh orang-orang
yang beriman itu tllmt seJJ1l1anya. .. ( pangkal ayat 122). Dalam hal in i pada ayat 113
dan 120 berbunyi pangkal ayat yang sarna yaitu orang beriman sejatinya tidakJah
semuanya ikut dalam pertempuran berjihad dengan senjata ke medan perang, akan
tetepi alangkah baiknya dari golongan orang yang berperang itu ada sekeJompok dari
mereka yang memperdalam pengertian tentang agama. 16
D.
Jihad Pendidikan Dan Pengajaran
I.
Lapangan Jihad
a.
Berjihad Mencari Ilmu
Setiap orang memiliki hak atas pendidikan. IImu pengetahuan wajib
diusahakan pemerataannya untuk didapat secara mudah oleh semua orang tanpa
kecuali. Bakat, fikiran dan perasaan seseorang tidak akan berkembang, kecuaJi
dipupuk oleh ilmu pengetahuan.
Islam sangat menganjurkan umatnya untuk menuntut ilmu. Perintah ini
dikumandangkan sejak awal kehadiran islam. Buktinya ayat yang pertama
sekali turun berisi perintah untuk membaca. Hal ini menunjukkan bahwa islam
telah menjadikan membaca sebagai ajaran yang sangat penting. Karena dengan
membaca manusia dapat memperoleh ilmu pengetahuan. Dan dengan ilmu
pengetahuan hidup manusia akan berkembang dan maju. Yang dimaksud
dengan "membaca dengan nama Allah yang telah mneciptakan" adalah
membaca ayatayat Allah. Ayatayat Allah itu ada dua macam. Pertama, ayat
yang tertuJis berupa wahyu Allah yang tercantum dalam AI Qur'an. Kedua
ayatayat kauniyah, yaitu tandatanda kebesaran Allah yang diciptakan di alam
semesta berikut hukum universal yang mengatumya yang disebut dengan hukum
Departemen Agama RI. Opcit,. Hal 207
.Hamka, Tarsir al-A::har, juz. " (Jakarta: Pustaka Panjimas, 199-n eel. III hal.
15.
II>
20
alam (sunnatullah). Manusia dapat menciptakan kemajuan tekologi yang
canggih seperti sekarang ini dikarenakan kepandaian manusia untuk membaca.
Kita sebagai umat islam harus rajin membacakarena membaca selain banyak
manfaatnya untuk menambah ilmu juga termasuk ibadah karena merupakan
perintah Allah SWT.
Berkaitan dengan dahl yang menujukkan menuntut ilmu, jihad dapat
..J:l.:L. .....
N jセQ
.£': __ ...... _
A 11 ... L.
...J .... .-.
Ullllli:1l Ui:11i:111 I 111111i:111 rtlli:111 Ui:1U
L. ....
ャ ゥZQu セャ
...J: ..... _ .... L:
T-.- ..... __ rrL. .... L .....
: ..J .... l .... __ l_; ..... l ⦅ キ セ
....
Ui:1UL U11CU11 111i:1Ui:11i:11U Ui:11i:1111 1\.lli:1UllYi:1
Al-Kabir, meriwayatkan dari Bakir bin Ma'ruf dari AI'qamah, dari Rasulullah
SAW, bahwa beliau bersabda :
Bagaimana halnya dengan kaumkaum yang tidak memberi pelajran
kepada tetanggatetangga mereka, tidak menasehati mereka, tidak menyuruh
halnya dengan kaumkaum yang tidak belajar dari tetanggatetangga mereka,
tidak mengambil pelajaran, dan tidak mnegambil nasehat. Demi Allah, Allah
berfirman:
Aninya: Tidak sepalUmya bagi mukminin ilU pergi semuanya (ke medan
perang). Mengapa tidak pergi dari Nap-Nap golongan di antara mereka
beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan
untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka Telah kembali
kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya. (Js.AtTaubah: 122 r
_
_
_
セ
_ . _
.
_
_
_
. __ . 1"1
Dalam ayat 122 surat AtTaubah diatas terdapat dua perintah Allah
kepada orangorang yang beriman. Pertama perintah untuk pergi ke medan
perang(berperang) melawan musuh kafir. Kedua perintah untuk memperdalam
ilmu pengetahuan. Keduanya, baik pergi ke medan perang maupun menuntut
ilmu itu merupakan wajib.
21
Ayat diatas diawali "tidak sepatutnya bagi orang-orang yang mu'min itu
pergi semuanya (ke medan perang) "ayat ini menuntut adanya pembagian
tugas. Pembagian tugas ini harus didasari oleh kesanggupan dan kemampuan.
Ada yang sanggup hanya pergi medan perang dan ada yang sanggup hanya pergi
ke medan ilmu agama. III kedua tugas itu wajib dan penting serta saling
melengkapi. Berdasarkan pembagian tugas itu maka tidak wajib bagi semua
orang beriman berangkat ke medan perang, bersenjata melawan musuh sampai
mati syahid sedangkan tidak ada yang memperdalam ilmu dan agama. Juga
tidak wajib semua orang beriman berangkat memperdalam ilmu agama
sedangkan tidak ada yang berperang melawa