perspektif jihad dalam pendidikan menurut Prof. Dr. Hamka

PERSPEKTIF JIHAD DA
ALAM PE
ENDIDIK
KAN
MENURU
UT PROF
F. DR. HA
AMKA
psi
Skrip
Diajukan Kep
pada Faku
ultas Tarrbiyah dan
n Keguru
uan Untuk
k
Memeenuhi Syaarat Menccapai Gelar Sarjan
na Pendid
dikan Islam

h:

Oleh
Mohamad Subhan
00149
10801100

JURU
USAN PEN
NDIDIKA
AN AGAM
MA ISLA
AM
FAKULTA
AS ILMU
U TARBIY
YAH DAN
N KEGUR
RUAN
UIN SYARIF HIDAYATUL
LLAH
JAKAR

RTA
1436 H/ 20
015 M

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

Skripsi yang berjudul "PERSPEKTIF JIHAD DALAM PENDIDIKAN
MENURUT

HAMJ(A"

yang disusun oleh Abdul Ghofur, diajukan kepada

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta. Telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya
I1miah dan berhak di ujikan pada sidang munaqasah sesuai dengan ketentuan yang
di tetapkan fakultas.

Jakarta, 13 Juli 2015
Yang Mengesahkan

Dosen Pembimbing

Heny Narendrany. H, M.Pd

NIP. 19710512 1996032002

PERSPEKTIF JIHAD DALAM PENDIDIKAN
MENURUT HAMKA

Skripsi
Diajukan kepada Fakutas I1mu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.1)

Oleh

MOHAMAD SUBHAN
nセZ

108011000149


Di Bawah Bimbingan

-

Heny Narendrani Hidayati, M.Pd

NIP. 19710512 1990633002

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1436 H /2015 M



/\

KEMENTERIAN AGAMA
UINJAKARTA

FITK

FORM(FR)

No. Dokumen

FITK-FR-AKD-Q89

Tgl. Terbit

1 Maret 2010
01

No. Revisi:
Hal

Jl. 1r. H .!>Janda No 95 CipuuJI 15412 Iruiausia

1/1


SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama

: Mohamd Subhan

Tempat/Tgl.Lahir

: Jakarta, 14 Mei 1988

NIM

: 108011000149

jurusan

: Pendidikan Agama Islam

Fakultas


: Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Judul Skrips!

. Perspektif Jihad Dalam Pendidikan Menurut Hamka

Dosen Pembimbing

: 1. Heny Narendrani Hidayati M Pd

2.

dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya sendiri
dan saya bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.

Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah.

Jakarta, 13 Juli 2015
Mahasiswa Ybs.


LEMBARAN PENGESAHAN UJIAN lVIUNAQASAH

Skripsi berjudu1: "Perspektif JihlHI Dalam Pendidikan 'Ienurut Prof. DR. Hllmkll"
Nセ[GjN

__ セ N ⦅

UI:lU:lUIJ

.... 1 ... 1_

.,., ..... r't.TT .. '

UIC;U

iヲNャvョセャG NlG G Nャj

........ T'\


C"l'Tn1"1" ...

tセ

セャNjdョNB L

').,T .... セ __ ... _

T __

J'lUlIJUl

IIJUUI'I.

'I'f,...L-._;

ーャNセj N

Nセ


lYlalla::>l:lW(1

lAO{\11{\{)A1A{\

IVOL'11VVV1'"t7,

diajukan kepada Fakultas limo Tarbiyah dan Keguruan (FlTK) UIN Syarif Hidayatu]Jah
Jakarta, dan telah dinyatakan lulus dalam Ujlan Munaqasah pada tanggal 27 Juli2015 di
hadapan dewan penguji. Karenaitu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana S I
(S.Pd.I) dalam bidang Pendidikan Agama Islam.

Jakarta, 30 Juli 20 I 5

Panitia lijian Munaqasah
Tanggal

Ketua Panitia( Ketua JUnisan/Prodi)

Tanda Tangan


Dr.H. Abdul Madjid Khon, M.Ag
NIP. 19580707 198703 I 005

SekretarisJurusan

Marhamah Saleh, Le., MA
NIP. 19720313 20080120 I a

Penguji

r

%-Z jOセ

Drs. H. Aehmad Gholib, M.Ag

·········1· . ·.. ·

NIP. 19541015 197902 1 001

Penguji II

Siti Khadijah, ;\I.A
NIP 19700717 199703.2 OU.f

\

Mengetahui:

.....

Dekan ゥ「イ。tLオュセエャォf
.,

\'

Prof. Dr.

L。カ rセ「ゥィエ^|ュ N

\

.
\,

.

'JA

:\ I P.1955042,}{;'8203 1 007

'\

GセM

'" .

ABSTRAK

Nama
NIM

: Mohamad Subhan
: 108011000 149
.
.

Judul

セᄋ。ャ|Nujl[ZL

... i K セ
i[Gセ

T1_ ••
U111U

Gイセ エN [

.. セエN

セ。ャオャケ。Q

N iセ⦅

ua11

カセ NセNセ⦅ュセ⦅N Ni[N Ni[iLセ⦅

\"o11UIUll\.a11

セB |Bッ wu。ャj セ

セッ。Q Q。

A
セ⦅

tセi⦅

セ[ZGャ。Q

: Perspektif Jihad Dalam Pendidikan Menurut Prof DR. Hamka

Adanya anggapan yang keliru mengenai makna jihad di sebagian kalangan
lliJ1at Islam serta pandangan yang sinis terhadap kata jihad yang identik dengaii.
terror, pembunuhan, pengeboman, serta berbagai macam tindak kekerasan lainnya
membuat agama Islam menjadi agama yang ditakuti. Puncaknya serangan yang
dilakukan sekelompok orang yang mengatas namakan Islam yang melakukan
••
.. l,J
.. fl"I1'rr'\
11
,.,f\f\1
;:'IJI all a11 LlJ111aUap OIJUU11
YY UI lU 1 I uut:: Lt::/llt::1 "VV
L} paua 1 1 ;:'IJPIJLIJ1l1UIJI ,,-VV 1
⦅セ ⦅セ

Kセ QN Qセ⦅

o

セN i

⦅セ

utセ

0

WBG⦅セLjセ

イGセN⦅Nセ

⦅セN iセ



セ ⦅セKセ⦅エN セ

silam.
Wajah umat Islam yang cinta damai harus tertutupi oleh perilaku segelintir
pemeluknya yang menyimpang, bahkan bertentangan dengan pesan moral Islam.
Di Indonesia sendiri wajah dunia pendidikan Islam ya.ig dikenal sebagai Pondok
Pesantren pun sempat tercoreng oelh berbagai tindakan kekeresan, seperti
peledakan born yang terjadi berulang kali dan yang paling dahsyat yaitu adalah
tragedi born bali 12 oktober 2002 yang menewaskan lebih dari 200 jiwa. Akibat
keganasan ini tidak saja na.J1a santri yang dikaitkan pada tragedi itu, citra bangsa
Indonesia yang mayoritas penduduknya emeluk agama Islam pun semakin buram.
Penelitian ini mengunakan pendekatan deskriptifkualitatif sebagai prosedur
penelitian yang menghasilkan data deskriptif ya.ig bempa kata-kata tertulis dan
bukan angka. Dengandemikian, laporan penelitian ini akan berisi kutipan-kutipan
data untuk memberikan penyajian laporan tersebut. Kutipan-kutipan data dalam
penelitian ini disajikkan dalam bentuk lampiran yang diperoleh dari pemahaman
makna yang terdapat pada setiap kata, kalimat, paragraph, teks, ,maupllii tokoh
Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan metode dokumentasi.Sedangkan
untuk analisisnya, peneliti menggunakan analisisisi (Content Analysis).
Prof DR. Hamka walaupun tidak pemah membahas khusus tentang masalah
;_; セ Q N セ ⦅
KセKセ⦅[
エN セi[セ
•• ⦅ セ ⦅ セ エ N セ
⦅セ⦅
•• セ ⦅ セ Q N セ ⦅
セ N i[ N[K
セセセ
__ •• セ セ Q N セ
_ _ セQN⦅セ
j111au l1ll al\.a11 LIJLapl UIJ11aU 1111J11\"ouua I11IJ11Ua11 0 l\.all ;:,IJUIl\.IL oao a;:,alll1ya al\.a11 111a1\.11a
[ QN セ

jihad yang hakiki, hal ini dapat kita lihat dan kita telaah pada karya tafsimya yang
menjelaskan bahwa jihad bukan saja tentang bagaimana mengangkat pedang di
medan pertempuran, akan tetapi beliau menyebur dunia pendidikan adalah salah

..... セ ⦅ セ ャ N
[ QN セ N Q
;:,aLU 1 a11a11 Jl11au

Penelitian pustaka ini dilakukan untuk mengkaji beberepa buku ProfDR.
Hamka khususnya "Tafsir AI-Azhar" disini jihad akan dilihat dalam konteks
⦅セ N i[
ャNセ
•••セ [ QN セ N Q
⦅セ⦅[Q[QL[
セ[
•• セ ⦅ セ
セ ⦅セ K
1•• セ
PIJ11UIUIl\.a11, uall vva j111au 1111J1111111\.1 al L1 ya11 0 ;:,a11 o aL lUa;:"

⦅セ⦅セ N NZ

;1_ •• ; •• セ
エN セ セ⦅
J uoa uao la11

ll11J11\"oall l1111U

daripada jihad. Karena kebutuhan yang berbeda maka jihad pada masa modern ini
bukanlah lagi jihad dengan mengangkat senjata, akan tetapi jihad dalam
mengembangkan potensi umat Islam yang makin terpuruk. Hal demikian itu

dimaksudkan untuk menghasilkan ilmuan-ilmuan Islam yang kelak akan
⦅セ

•• _.: •• ,Jl. __

tセャセ⦅

セ QN セ Z

セ セ⦅セ

lJJ\;; vv UJ UUJ\.alJ J::>1aJlJ ;:)\;;LJaeaJ aealJJa

BョセO⦅

••• セN

.•

1;/



1 \UflfflUIUfI III U

11

GOセ⦅N[N⦅B

IUffllfl

.

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
limpahan hidayah-NYA sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Sk.-ipsi
sebagai syarat untuk menempuh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I).
Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan pada junjungan kita yaitu Nabi
Muhammad SAW.
Penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof Dr. Dede Rosyada, MA selaku Rektor Universitas Islam Negeri
(DIN) SyarifHidayatullah Jakarta.

2. Bapak Prof Dr. Ahmad Thib Raya, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
3. Bapak Dr. Abdul Madjid Khon, MA selaku ketua Jurusan Pendidikan
Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam
Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.
4. fuu Marhamah Saleh, Lc, MA selaku Sekjur Pendidikan Agama Islam
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
5. fuu Heny Narendrany.H M.Pd, selaku dosen pembimbing skrispsi, yang
telah banyak membantu untuk meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran
sampai selesainya penulisan skripsi ini.
6. Bapak Tanenji, M.Ag., Selaku Dosen Pembimbing Akademik (PA), yang
selalu memberikan banyak kata-kata motivasi.
7. Bapak dan fuu Dosen yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu namun
tidak sedikitpun mengurangi rasa hormat dan ta'zim penulis, yang telah
membimbing penulis selama kuliah di Jurusan Pendidikan Agama Islam
Fakultas I1mu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta
8. Kedua orang tuaku tercinta dan tersayang, H.Hasan dan Hj. Fauziah beserta
keluarga besar, yang menjadi sumber motivasi serta semangat didalam

III

memahami kehidupan Int, yang telah banyak berjasa dalam kehidupan
penulis.
9. Sahabat-sahabat kelas "E" PAl angkatan 2008 dan juga temen kostan,
khususnya Ruly, Awe, Farhan, Fawzul, Asep, Gofur, Taufik, Hemal yang
sudah memberikan banyak ceramah dan motivasi.
10. Ternan-ternan Pendidikan Agama Islam angkatan 2008 yang telah
memberikan dukungannya dalam melaksanakan skripsi ini.
11. Serta kepada semua pihak yang tidak sempat disebutkan satu persatu,
penulis mengucapkan banyak terima kasih.

Penulis menyadari bahwasanya tiada yang sempurna didunia ini, termasuk
skripsi yang penulis buat ini. Tuk itu penulis sangat berharap akan adanya kritikan
dan saran dari setiap pembaca, untuk menutupi kekurangan skripsi ini.
Akhimya, mudah-mudahan penulisan skripsi ini bermanfaat bagi penulis
khususnya dan seluruh lapisan masyarakat pada umumnya. Aamiin

Jakarta, 7 Juli 2015

Mohamad Subhan

IV

DAFTAR lSI

COVER
LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING
LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI
LEBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQOSAH
ABSTRAK

..

KAT A PENGANTAR.........................................................................................
DAFTAR lSI

iii

v

BABIPENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

.

B.

Pembatasan danPerumusanMasalah.....................................................

8

C.

Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian Masalah

9

BAB II KAJIAN TEORETIK
A. DefinisiJihad

II

I. Pengertian Jihad MenurutBahasa Arab...

11

2. Pengertian Jihad MenurutTokoh-tokohIslam..

12
13

B. DasarHukum Jihad...
1. DaliI-daIildalam AI-Qur'an..

13

2. Dalil-dalildalam As-Sunnah...

16

C. Macam-Macarn Jihad..

18

D. Jihad Pendidikan Dan Pengajaran..

19

E.

29

HasilPenelitian Yang Relevan..

BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu..

31

B. Rancangan Penelitian..

31

C.

32

Sumber Data...

D. Tekhnik Pengumpulan Data.................................................................

33

E.

33

Instrumen Penelitian.............................................................................

v

F.

Tekhnik Analisis Data..........................................................................

G. Tekhnik Pengumpulan Pengabsahan Data

34
34

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Biografi Hamka.....

36

B. Karya Hamka........................................................................................

43

C. Hamka Wafat........................................................................................

45

D. Perspektif Jihad dalam Pendidikan Menurut Hamka...

46

E.

69

Relevansi Pemikiran Hamka Dengan Pendidikan Masa Sekarang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan..

63

B. Saran.....................................................................................................

64

DAFTAR PUST AKA..........................................................................................

66

LAMPIRAN-LAMPIRAN

VI

BABI
PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang
Citra islam begitu sangat sangat menakutkan di mata masyarakat dunia

khususnya barat. Anggapan bawa islam adalah agama yang tidak toleran dan

dengan tragedi serangan terhadap gedung trade word center atau yang lebih
dikenal dengan WTC 11 september 2001
Pada hakekatnya, menurut Karen Amstrong, kekerasan dan intoleransi yang
ada dalam tubuh umat islam tidak bersumber dari ajaran islam yaitu AI-Qur'an
dan As-sUlulah. Islam adalah agama yang mencintai kedamaian dan islam sendiri
memproklamirkan dirinya sebagai agama yang rahmatan lil alamin, bukan hanya
terhadap umat islam itu sendiri tetapi untuk semua manusia, termasuk kepada
alam. l
Namun akibat kekurangan pemahaman sebagian orang maka perang

sehingga menimbulkan kegelisahan dan ketakutan terutama di kalangan umat nonMuslim. Oleh karenanya, ada banyak salah penerapan ketika jihad diartikan dan

I

A Syafi'I ma'arif Mell1rt1skan malmajihad, (Jakarta GvlM 2005) cet ke I. hal. 3

1

2

dipahami dalam satu makna. yaitu sebuah pena\\"aran alternatif hidup mulia atau
mati syahid
Wajah umat islam yang cinta damai harus tertutupi oleh perilaku segelintir
penganutnya yang menyimpang. bahkan bel1entangan dengan pesan moral islam.
Oi Indonesia sendiri wajah dunia pendidikan islam yang dikenal sebagai pondok
pesantren pun sempat tercoreng oleh berbagai tindakan kekerasan, seperti
peledakan born yang teljadi berulang kali dan yang paling dahsyat yaitu adalah
tragedy born bali 12 oktober 2002 yang menewaskan lebih dari 200 jiwa. Akibat
keganasan ini tidak saja nama santri yang dikaitkan pada tragedi itu, citra bangsa
Indonesia yang mayoritas penduduknya memeluk agama islam pun semakin
buram. Seolah-olah kaum santri secm·a keseluruhan menjadi tertuduh, suatu
tuduhan yang tidak dapat diterima. 2
Diantara kata yang sering ditakuti, dibenci, disalahpahami, dan dibonsaikan
maknanya adalah kata jihad. Oalam literatur Barat umumnya, kata jihad
diterjemahkan dengan holy war (perang suci), padahal perang hanyalah salah satu
dari bentuk jihad. 3
Jika kita Mengacu pada konstitusi dan peraturan perundang-undangan,
indicator suatu aliran dan gerakan keagamaan dianggap bennasalah apabila:
I. Membahayakan ketertiban publik, seperti penafsiran dan penyebaran

ajaran agama yang nyata-nyata menyimpang, menyesatkan, menyulut
masalah

dan

mendorong

kekacauan

atau

kerusuhan

di

tengah

masyarakat.
2. Membahayakan keselamatan jiwa, seperti mengajarkan kepada para

pengikutnya untuk melukai diri sendiri dan atau orang lain.
3. Mengganggu akhlak publik, seperti ajaran yang memperbolehkan seks

bebas dan perzinaan.
4. Membahayakan kesehatan publik, seperti ajaran yang memperbolehkan

menggunakan obat-obatan terlarang.
2.

IIJid., hal. 3

'. Ibid, hal. \73

5. Melanggar hak-hak

dasar orang lain, seperti pengkonsepsian dan

penafsiran ajaran agama yang dalam penyebarannya memaksaan
pencucian otak orang lain baik secara langsung maupun tak langsung
(brain washing); memobilisasi pendanaan seCaI'a manipulatif dari

masyarakat.
6. Menyebarkan kebencian dan permusuhan di tengah masyarakat, sepel1i
syiar-syiar baik secara lisan maupun tertulis yang menghalalkan darah
orang lain bahkan orang tua kandung, atau mendorong orang lain
melakukan kekerasan tisik dan teror.
7. Menganjurkan dan mengajarkan makar terhadap pemerintahan yang sah

serta tidak
Indonesia.

mengakui

Pancasila dan

Negara Kesatuan

Republik

4

Walaupun menjadi salah satu kata yang peling terdengar di dunia saat ini
masih ada tidak kesepakatan dalam pengartian "terorisme". Hal ini di sebabkan
ada pihak yang mengatakan bahwa terror ini di anggap sebagai pejuang kebenaran
aka tetapi di lain pihak di anggap sebagai kelompok yang meneber kekerasan
karena banyak orang yang tidak bersalah menjadi sasaran. 5
Perang dalam perjalanan sejarah umat manusia memiliki latar belakang yang
sangat panjang. Ia dapat disebut sebagai kembaran kehidupan

sosial umat

manusia dan pasangan yang senantiasa mendampinginya. 6
Bilamana membuka lembaran sejarah umat manusia pada dimensi

yang

berbeda, kita tidak menemukan satu masa pun yang tidak terdapat satu perang di
dalamnya. Kita menemukan berbagai peperangan yang berkecamuk sepanjang
sej arah perj alanan umat manusia. 7
Namun akibat kekurangan pemahaman sebagian orang maka perang
dianggap/diartikan sebagai satu- satunya makna dari jihad, akibatnya perkataan
4 Kementrian Agama RI, Pedoman Penanganan Aliran dan Gerakan Keagamaan
bermasalah di Indonesia. (Jakarta: Puslitbang Kehidupan Keagamaan, 2014). hal. 18
5 Harun Yahya. Terorisme Ritual Setan. (Jakarta: Senayan Abadi Publishing, 2003) hal. 59
6 M. T. Misbah Yazdi. Perlukah Jihad? Melurllskan Salah Paham tentang Jihad dan
Terorisme. terj. Akmal Karnil, (Jakarta: AI-Huda. 2006), eel. Pertama, hal. 7
7 Ibid., hal. 7

4

jihad senng diidentikkan dengan aksi-aksi terorisme seperti pengeboman,
pembunuhan, penculikan, bentrokan dan lain-lain sehingga menimbulkan
kegelisahan dan ketakutan terutama di kalangan umat non-Muslim. Oleh
karenanya, ada banyak salah penerapan ketikajihad diartikan dan dipahami dalam
satu makna, yaitu sebuah penawaran altematif hidup mulia atau mati syahid
Pemahaman inilah yang tentunya banyak melahirkan keadaan dimana Jlwa

yang merugikan baik diri maupun agamanya sendiri. Keadaan ini akan terus
berlangsung semakin parah ketika seseorang ataupun kelompok menjadikan jihad
sebagai bentuk perjuangan senjata, sedangkan dimensi lainnya misalnya hujjah
tidak dihitung sebagai jihad. Inilah yang menjadikan orientalis Barat memandang
bahwa jihad dalam Islam menjadi stereotip dimana jihad seringkali diartikan
sebagai perang suci (holy war) untuk menyebarkan agama Islam. M
Sekalipun demikian, menurut akhlak AI-Qur'an tidak ada ruang amarah
dalam din manusia. Allah telah memerintahkan kepada kim untuk selalu memiliki

tenggang rasa, damai, dan rasa persaudaraan.

9

Padahal Nabi Muhammad telah mengajarkan/mencontohkan kepada kita
selaku umatnya bagaimana sebenamya cara berjihad di jalan Allah. Salah satunya
dengan memacu semangat persatuan, tolong menolong dan persaudaraan sesama
muslim. Sesungguhnya golongan orang-orang kafir dan
murka bila mereka melihat orang mukmin komitmen
antusias untuk merealisasikan tuntutan Allah,
semakin memuncak bila mereka melihat kaum

munafik benar-benar
kepada agamanya dan

sebagaimana marah mereka
Muslimin bersatu padu,

bersaudara, saling menyayangi, saling mencintai dan tolong-menolong dalam
bidang amal saleh dan takwa. Inilah fenomena kaum Muslimin yang dapat
membangkitkan rasa amarah golongan orang-orang kafir dan munafik

Istilah holy war berasal dari sejarah Eropa yang bermakna perang karena alasan-alasan
keagamaan. Ahmadi Sofyan, Islam 011 Jihad, (Jakarta Lintas Pustaka, 2005), hal 6
9 M T Misbah Yazdi Op. cit., hal 62
8

5

Distorsi makna jihad sebagai kegiatan yang lebih cenderung bennakna fisik
yang amat partikular, pada urutannya bukan saja terns menodai citra

agama

(Islam) sebagai pembawa rahmat bagi semesta, melainkan juga terns menghantui
umat sebagai kekuatan laten yang destruktif dan traumatik, justru dari dalam
psikologis umat sendiri. Alhasil, implikasi negatif itu tak lain hanyalah sebuah
beban psikologis-historis umat yang malah menambah persoalan, bukan solusi itu
sendiri yang cenderung digembor-gemborkan,

padahal peIjuangan yang

dilakukan dengan sungguh-sungguh, tekun, tabah, dan tidak kenaI putus asa dapat
disebut sebagai jihad. Dalam terjemahan
perjuangan.

bahasa Indonesia disebut sebagai

1O

Konsepsi islam jihad dengan maknanya yang luas lagi itu berwujud segala
rnpa peIjuangan yang sangat banyak kandungannya dan sangat besar gelanggang
usahanya meiiputi segaia macam pergerakan dan segenap usaha yang dikerjakan
karena Allah, dilaksanakan atas kehendaknya dan untuk mencari keridhaaNya
semata-mata
Para ulama telah mencoba mengorek cakupan pengertian jihad itu dengan
bennacam-macam istilah qital dan harb dengan batasan-batasannya

masmg-

1. Jihad dalam makna yang umum dan
2. Jihad dengan makna yang khusus. II
Al Qurthuby menjelaskan pengertian jihad ialah semua perbuatan

yang

menunjukkan kepada usaha mengeIjakan sesuatu yang diperintahkan Allah dan
meninggaikan diri untuk mentaati AHah serta menoiak ajakan hawa nafsu. Dan
berperang melawan syetan dengan menolak atas segala godaannya

sekaligus

ajakannya untuk berbuat zalim dan kufur.

ibid.. haL 7
Widodol Amin,fiqh siasah da/am hllbllngan i111emasiona/ (Yogyakarta:Tiara Wacana
Yogya, 1994) hal. 7
10

ii

6

Senada dengan itu Hamka juga mengartikan salah satu jihad yaitu melawan
hawa nafsu, ia mengingatkan agar manusia berhati-hati kadang manusia merasa
percaya akan kempuannya sendiri, padahal dirinya telah mengikuti setan dan
hawa nafsu. Apa yang di ikutinya bukan perintah tuhan melainkan hawa
nafsunya.

12

Prof. DR. Hamka juga menitik beratkan jihad dalam menuntut ilmu ataupun
mengembangan pendidikan, bukii kontribursi nyata Prof. DR. Hamka di dunia
pendidikan, gagasan-gagasan pendidikannya saat itu diterapkan di Masjid Agung
AI-Azhar.

Buya menjadikan masjid tersebut sebagai pusat dakwah dan

pendidikan, mulai dari kuliah subuh, kajian tasawuf malam selasa, pengajian ibuibu, dan membangun sarana pendidikan berupa sekolah diniyah untuk keluarga
tidak mampu. Tempatnya di bawah tangga masjid sebelah utara
Demikian multi dimensinya cakupan pengertian jihad secara populer dalam
ajaran islam. Allah SWT berfinnan dalam surat At-Taubah 122.

Artinya: "Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan
perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka
hnhnS'l.rr .... "

""S'I.rrVllrr ",unf",l,

Ul."U,-,", fAYW

VI

U/"6

U/UUf\,.

'II'V'Inrvt .... n ... L N j O G イ ャ N セ

"

........ "

1"(.,/ ,""UC.\AII"

..

.... nV7rrnfnz,,"'n'll1

YL'"6L!.U/U.4.U'''

....,..,n ... nl,n
I I U.... /

rrrrn'll'V'l.rr
(,..-f\,.U ..fn"Vtf/'r'VIrr
(.,/U\.4'''6 WctA""""

dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka Telah
kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya. (Qs.AtTaubah: 122)\3
Ayat di atas jelas menunjukkan kepada kita tidak seharusnya untuk
semuanya berjihad ke (medan perang) tapi kita juga diharuskan untuk berjihad
dalam pengajaran dan pendidikan, hal ini mengingatkan betapa
pendidikan dan pengajaran diniyah. Kata nafar dalam ayat diatas jelas menuju
kepada pendidikan dan pengajaran yang biasa di gunakan untuk berjihad.

12
1.1

2002), h.

Hamka t。ウヲ ゥャGQセヲmッ、・ュL
(Jakarta Pustaka Panjimas, 2003), hal. 122
Departemen Agama RI, Mushaf AI-QuI' 'an Terjemah, (Jakarta Pena Pundi Aksara,

in

7

Hamka juga menggaris bawahi dan mengemukakan bahwa pada pokoknya
perang itu tidak disukai. Memang pada umumnya apabila mempersoalkan perang,
orang tidak suka. Berperang adalah merubah kebiasaan hidup yang tenteram,
berperang adalah membunuh atau dibunuh. Sedangkan orang ingin kalau dapat
biarlah mati secara wajar-wajar saja. Berperang meminta perbelanjaan besar,
sedang manusia ia adalah bakhil dan terlalu pelit. 14
jihad pula secara umum adalah suatu usaha yang bersungguh-sungguh
untuk melakukan sesuatu keIja, Ibnu Abbas mendefinisikan jihad sebagai
penumpuan seluruh usaha dan tenaga untuk sesuatu perkara. 15
Para ulama dan intelektual Islam mempunyai beberapa pendapat dalam
mengartikan jihad, di antaranya :
a. Imam mazhab yang empat berpendapat, jihad adalah berperang

menggunakan senjata dan membantu orang-orang yang be1llerang. 16
b. Ibnu Rusyd berpendapat, sesungguhnya kata jihad fi sabilillah apabila
disebut secara mut!ak maka maksudnya ada!ah memerangi orang-orang
kafir dengan pedang sampai mereka masuk Islam atau membayar jizyah
(pajak) dengan patuh, sedang mereka dalam keadaan tunduk. 17
c. Ibnu Taimiyah menulis, jihad itu hakikatnya ialah berusaha bersungguhsungguh  untuk  menghasilkan  sesuatu  yang  diridhai  Allah  daripada 
keimanan,  amai  shaieh  dan  menoiak  sesuatu yamg  dimurkai  Aiiah  dari 
kekufuran,  kefasikan  dan  kedurhakaan. 18

Sejatinya,  kesalehan  sejati 

membawa  pada  keberagamaan  yang  toleran,  moderat,  solider,  beradab, 
dan  tidak  membelenggu.  Dengan  demikian,  tujuan  teologis  agama 
adalah  memanusiakan  manusia  melalui  pembebasan  yang  fitrah  secara 
universal  tanpa kecuali.  Di  situlah  makna  jihad mesti diletakkan.  Yang 
14 
15 
16

Hamka,  Tafsir al-Azhar, juz. 11  (Cet.  III;  Jakarta: Pustaka Panjimas,  1994),  hal.  180 
Thnu  Qayyim,  Zaad al-Ma 'ad, (Beirut, al­Risalah Publisher,  1998), eet.3, jilid 3,  hal.8 
Abdullah  Azzam,  Tarbiyah Jihadiyah, (Solo:Pustaka  al­' Alaq,  2003),  Jilid  9,  eet  I, 

haLI52 
(Beirut Dar al­Fiqr,  tt), Jilid  I,  hal.  369 
Ibnu Taimiyah,  Majmll' al-Fatawa, (Beirut:  Dar Fiqh.),  haL 10 

i 7  Ibnu  Rusyd,  Mllqaddimah,

IR 



menarik  di  sini  adalah,  hasil  penelitian  tentang  makna  jihad,  penulis 
mendapati Ulama salaf mendefinisikan jihad kepada peperangan bahkan 
sebagian  mereka  mengartikan  jihad  itu  sebagai  qital.  Namun  menurut 
bahkan sebagian mereka mengartikanjihad itu sebagai qital. 
Prof.  DR.  Hamka  memperluaskan  skop  jihad  kepada  segala  usaha  yang 
dilakukan  untuk  meletakkan  kalimah Allah pada tempatnya dalam segala bidang 
kehidupan  seperti  ekonomi,  pendidikan,  politik  dan  lain  sebagainya.  Penulis 
melihat  perbedaan  ini  teIjadi  karena  pendekatan  yang  diambil 

oleh  ulama 

mengikuti  perubahan  zaman.  Ulama  salaf  hidup  dalam  dunia 

Islam  yang 

dipimpin oleh umat Islam dan mereka tidak menghadapi serangan  daripada orang 
bukan  Islam,  kecuali  serangan  itu  hanya  dalam  bentuk  militer  saja,  manakala 
ulama terkemudian  orang bukan  Islam  atau orang Islam  yang telah terpengaruh 
dengan  doktrin  dan  pemikiran  barat  pasca runtuhnya  khilafah  pada tahun  1924, 
mereka  menghadapi serangan musuh­musuh Islam dari  berbagai aspek kehidupan 
seperti  ekonomi,  pendidikan,  politik  dan  lain  sebagainya.  Dari  sini  penulis 
tertarik  untuk  membahas  lebih  lanjut  tentang jihad  dalam  skripsi  yang  berjudul 
"Konsep Jihad Dalam Pendidikan Menurut Hamka 

B.

Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. 

Identifikasi Masalah 
Dari  uraian  yang  telah  dikemukakan  di  atas,  maka  permasalahan  dapat 

diidentifikasikan sebagai berikut: 
a.  Banyaknya pemahan yang keliru tentang makna jihad 
b.  pandangan umat lain tentang agama Islam mengajarkan kekerasan 

2. 

Pembatasan Masalah 
Perkataan  jihad  sering  diidentikkan  dengan  aksi­aksi  terorisme  seperti 

pengeboman,  pembunuhan,  penculikan,  bentrokan  dan  lain­lain 

sehingga 



menimbulkan kegelisahan dan ketakutan terutama di  kalangan  umat non­Muslim. 
Oleh karenanya, ada banyak salah penerapan ketika jihad  diartikan dan dipahami 
dalam  satu  makna,  yaitu  sebuah  penawaran  altematif  hidup  mulia  atau  mati 
syahid.  Tertarik  dengan  hal  ini,  penulis  ingin  mencoba  mengkaji  lebih  jauh 
mengenai  pemahaman  tentang  jihad,  namun  agar  tidak  terlalu  meluas,  di  sini 
penulis  membatasi  permasalahan  ini  dengan  memfokuskan  pada  konsep  jihad 
dalam  persepektif pendjdikan  dan  melihat  bagaimana  jihad  menurut  Prof  DR. 
Hamka dalam  pendidikan  yang  terkandung  dalam  surat At­Taubah  ayat  122  dan 
sebagai bahan  perbandingan penulis juga akan sedikit mengulas jihad klasik. 
3. 

Perumusan Masalah 
Adapun perumusan  masalah pada penelitian ini  adalah bagaiman perspektf 

jihad  dalam  pendidlkan  menurut  Hamka  dalam  karyanya  Tafsir  AI­Azhar  pada 
_ ....... 4.

A40 'T' ...... L ..... L

............. 1 ...........

UYi:1L  rU­1 UUUUll  UYUl 

1"'­"'­. 

C.

Tujuan Dan Manfaat Penelitian

1. 

Penelitian iill dilakukan dalam rangka : 
a.   Untuk  mendapatkan  sebuah  pemahaman  baru  dalam  kajian  tentang 
konsep jihad yang  sebenamya menurut Islam,  seiring dengan  kesalahan 
tentang  pemahaman dan perealisasian jihad yang baru­baru  ini  semakin 
mencuat ke permukaan. 
b.   Untuk  mengetahui  bagaimana  konsepsi  Jihad  menurut  Ulama 
kontemporer khususnya Prof DR Hamka. 

2. 

Penelitian iill juga bermanfaat; 
a.   Untuk menambah wawasan keilmuan mengenai makna jihad. 
b.   Bagi  pengembangan  disiplin  Ilmu,  penulisan  skripsi  ini  diharapkan 
dapat memberikan sumbangsih dan bahan masukan pada  pengembangan 
disiplin ilmu. 

10 

3. 

Metode Penulisan 
Secara  tekhnis  penulisan  skripsi  ini,  penulis  berpedoman  pada  buku 

Pedoman  Akademik  Fakultas  Ilmu  Tarbiyah  Dan  Keguruan  UIN  syarif 

BABII
TINJAUAN UMUM TENTANG JIHAD

A. 

Definisi Jihad

1. 

Pengertian Jihad Menurut Bahasa Arab 
Dalam  hal  ini,  Syaikh  Zhafir  al­Qasimy  menulis:  Tidak  diragukan  lagi, 

sesungguhnya  kata  jihad  adalah  kata/istilah  Islami  yang  khusus  digunakan  setelah 
kedatangan Islam dan belum dikenal  pada masajahiliyah. Perkataan ini tidak terdapat 
dalam  syair­syair jahiliyah (Arab  kuno),  baik yang  lampau maupun baru,  baik yang 
semakna  maupun  yag  menyerupainya.  Dengan  demikian,  tidak  diragukan  lagi 
bahwasanya kata jihad adalah kata yang berhubungan dengan  urusan  deen  (agama); 
datang  bersamaan  dengan  datangnya  Islam,  sebagaimana  kata  shalat,  zakat  dan 
lain­Iainnya yang tidak terdapat dalam  perkataan jahiliyah.  Jadi,  hanya dikhususkan 
untuk  peristilahan  dalam  Islam  dengan  makna/pengertian  yang  khusus  pula,  tidak 
serupa dengan makna kalimat lainnya. I
Jika ditelaah akar katanya dalam bahasa Arab, kata jihad berasal dari akar kata 
jahada ­ yajhadu ­ jahdanljuhdan, yang  diartikan  sebagai  ath-thaqah, al-masyaqah

dan mubaiaqah ::kekuatan::, ::kesuiitan:: dan ::usaha::. 

I

SYilikh 7hilfir ill-Qil.:;imi. aI-Jihad wa al-HlIq/lq ad-na/lli.vah a/'-A1II1IIah fi aI-Islam Hrセゥョjエᄋ

Dar al­Ilm  Ii  al­Malayin,  1986),  haL  13 

11 

 

12 

Adapun  jihad  berkedudukan  sebagai  masdar  "kata benda" daripada  jahada,
yaitu  bab  faa'ala daripada  jahada di  atas  dan  diartikan  sebagai:  berusaha 
menghabiskan segala daya kekuatan, baik berupa perkataan maupun perbuatan. 2 
Secara  bahasa,  secara  garis  besamya,  jihad  dapat  pula  diartikan  sebagai: 
penyeruan  (ad-dakwah), menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah kemungkaran 
(arnar rna'ruf nahi rnunkar),

penyerangan  (ghazwah),  pembunuhan  (qital), 

peperangan  (harb),  penaklukan (siyar), menahan hawa nafsu  (jihad an-nafs) dan lain 
yang semakna dengannya ataupun mendekati. 
Berdasarkan  pengertian  tersebut,  jihad  adalah  kata  Islami  yang  mengandung 
pengertian luas, dapat diartikan sebagai peiang, dakwah dan sejenisnya dan tidak tepat 

jika  hanya  diartikan  dengan  salah  satu  pengertian  saja.  Dalam  bahasa 
Indonesialmelayu,  perkataan  yang  hampir  menyamai  perkataan  jihad  adalah  kata 
perjuangan karena  sifatnya  yang  umum  dan  mengandung  pengertian  luas,  seluas 

pengertian dan keumuman maknajihad. 3 
2. 

Pengertian Jihad Menurut Pendapat Para Tokoh­Tokoh Islam 
AI­Hafidz  Ibn  Hajar,  berkata:  "Keutamaan  tidak  bisa  didekati  dengan  qiyas, 

Jihad adalah seutama­utama amal  perbuatan secara mutlak".4 
Moenawar Khalil  merumuskan  pengertian jihad ini  sebagai  berikut "kata­kata 
jihad itu diambil dari bahasa arab, dari asal kata  ''jahd'' yang artinya usaha atau juhd" 
yang  artinya  kekuatan.  Dan  arti  menurut  aslinya  yaitu  "bersungguh­sungguh 
mencurahkan segenap tenaga untuk melawan musuh.,,5 
Taufiq  Ali  Wahbah  mengajukan  pengertian  itu  adalah  sebagai  berikut  "jihad 
adalah  pengemhan  segala  kemfulipuan 

mm  potensi  dalam  mememngi  musuh.  Jihad 

diwajibkan  atas  kaum  muslimin  demi  membela  agama  Allah,  dan  jihad  baru 

2  Thnll  MllnZllr,  T.isan al-Arah, (Qllherllh·  Ilet­Dar  al­Mishriyyah  Ii  IlI­Ta'lifi  wa  Ill­ Nィ。ュャ セ t
 
U.), jilid 3, hal.  109 
3  Hilmi Bakar AI­Mascaty,  Panduan Jihad untuk Aktivis Gerakanlslam, (Jakarta:  Gema Insani 
Press,  200 I), cet.l, hal.  4 
-I AI­Hafidz Thnu Hajar,  Fath AI-Bariy, juz  6.  hal.  5 


AL  ..L_l  A_..J:_T": __ l  __ : 

: : I . _ J r __ L:l:11_L

1"'\.UUUl \....ldUIi UJi1CldIH, JIIIUU }

Ilmu Jaya) cetpertama  hal  3 

J

セ  

.)UUIIII,UII UUII i u B G u i ャ セ u i M G u i u i o u G B i j ᄋ u N

.. __ . __ ..

セ⦅

.. ,,_.

._ ... _

/r_T­
HjuセuG

..  _.f1r'f'  n_..J 

• . rC;UVlJlalJ

 IU. L

13 

dilakukan  setelah  timbulnya  gangguan­gangguan  yang  dilakukan  musuh  terhadap 
kaum muslimin. ,,0 
Dr. Mohammad Khair AI­Haekal, di dalam AI-Jihad Wa AI-Qitaal, berpendapat 

bahwa  "Jihad  adalah  amaI  yang  paling  utama  dibandingkan  amaI­amaI  yang  lain". 
Sebab, Nash­nash Qath'i jelas melebihkan jihad diatas amal perbuatan yang lain. 
Berdasarkan beberapa penjelasan di  atas dapat ditarik kesimpulan bahwa jihad 
dengan artinya yang khusus  yaitu pengerahan segala kemampuan dalam memerangi 
musuh ketika mendapat gangguan­ gangguan yang dilakukan musuh terhadap kaum 
muslimin.  Dan hukum jihad ini  adalah fardhu  kifayah artinya apabila sebagian kaum 
muslim  telah  melaksanakan  kewajiban  ini,  maka  gugurlah  bagi  yang  lain.  Dan 
sebelum dilaksanakan oleh sebagian kaum muslim, hukumnya adalah fardhu a'in atas 
seluruh mukallaf 

B.

Dasar Hukum Jihad

1. 

Dalil­dalil dari AI­Qur'an 
Katajihad, dalam bentuk fi'il maupun isim, disebutkan 41  kali dalam AI­Qur'an, 

tersebar  dalam  19  surat.  Ayat­ayat  jihad  dalam  konteks  perjuangan  ditemukan 

scbanyak 28 ay·at, tCilctak dalam SUiat-suiat scbagai bcrikut: AI-Baqaiah: 218, Ali
'Imran:  142,  An­Nisa:  95,  AI­Maidah:  35  dan 54, AI­Anfal:  72, 74  dan 75,  At­Taubah: 

16,  19,20,24,41,44,73,81,86 dan  88, An­Nahl:IlO, AI­Furqan:  52,  AI­Ankabut:  6 
dan  69,  Muhammad:  31,  AI­Hujurat:  15,  AI­Mumtahanah:  1,  Ash­Shaf:  11  dan  AtTahnm: 9.

7

Kata jihad dalam AI-Qur'an mengandung beberapa pengertian menurut urutan
turunnya ayat. Ada yang berarti penyeruan (dakwah), pemaksaan, peperangan dan
lainnya. Di antaranya ada yang menggunakan fi sabilillah dan ada yang tidak. Untuk
lebih memperjelas pengertiannya, berikut ini akan dikemukakan beberapa contoh:

6
7 .

tセャjヲゥョ

mオィセュ。、

  Ali w セ ィ セ ィ

 cィゥイコセャN

  nliih{]{ffil i,lnnl Hsセャjイ ゥG

  Jihad ュ・ョオイセ
J

Era !mermedia. 2001). eel. 1. hal. 66

  イャセ

  セャi キセI

  ィセャ

  21

  Sayyid Quthub daiam Tafsir Fi Zhilal AI-Qur'an,( Solo:

14

a. 

Smah al­Furqan:  52 

Artinya:  Maka janganlah kall1u lI1engiku/i orang-orang kaf;r. Dan heljihadlah
/erhadap mereka dengan AI-Qur'an denganjihadyang hesar. (QS.  AI­Furqan:  52)8 

JelasJah  bahwa  arti  jihad  pada  ayat  ini  adalah  menyampaikan  hujjah  kepada 
orang­orang yang ingkar atauplln  berdiskusi dengannya menggllnakan dalil­dalil pasti 
yang  akan  membuat mereka yakin  terhadap  kebenaran  Islam.  Jihad  dalam  pengel1ian 
ini  semakna dengan  perkataan  dakwah atall  seruan  ke jalan Islam 
b. 

Surah al­'Ankabut:  69 

Al1inya:  Dan orang-orang yang beljihad un/uk (lI1encari keridhaan) Kami, benarbenar akan Kami /unjukan kepada merekajalan:ia1an Kami.(QS. AI­ Ankabut: 69)9 
Kata  jihad  pada  ayat  tersebut  mengandung  pengertian  bersungguh­sungguh 
melaksanakannya dengan  penuh  ketabahan  dan  kesabaran  untuk  mendapatkan  ridha 
Allah di jalan­Nya. 
c.  Surah al­'Ankabut:  8 

Artinya:  "Dan jika keduanya berjihad (memaksamu) untuk mempersekutukan Aku
dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu
mengikuti keduanya. "(QS. AI­Ankabut:  8)10 

8  Departemen Agama RI,  MushafAI-Qur 'an

365 
9 . 
10.

ibid., hal.  405 
Ihid., hal.  398 

Te/jemah. (Jakarta: Pena Pundi  Aksara, 2002), hal. 

15

Kata jihad  pada  ayat  tersebllt  mengandllng  pengertian  memaksa  dengan  penllh 
kesllnggllhan  lIntlik  mengiklltinya  atallplln  memerintahkan  dengan  paksa  yang 
slInggllh­slingglih. 
d.  Surah  al­'Ankabllt:  6 

Artinya:  Dan bw"ang siapa yang berjihad, maka seslinggllhnya jihadnya illl ada/ah
un/uk dirinya sendiri. (AI­Ankabllt:  6)11 
Kata  jihad  pada  ayat  tersebllt  mengandllng  pengertian  bekerja  keras 
mengeluarkan  seluruh  kemampuan  yang  ada  lIntlik  mendapatkan  apa  yang 
diinginkan. 
e.  Surah  at­Taubah: 41 

Artinya:  Berangkatlah kamu, baik dalam keadaan merasa ringan ataupun merasa
berat dan berjihadlah dengan harta dan dirimu di jalan Allah. セョ。y
  demikian itu
adalah lebih baik bagimujika kamu mengelahui. (QS.  At­Taubah: 41)  2 
Kata  jihad  dalam  ayat  tersebut  mengandung  pengertian  peperangan,  yaitu 
memerangi  orang­orang  ingkar  dengan  menggunakan  senjata  agar  mereka  takluk  di 
bawah  kekuasaan  Islam.  Arti  jihad  seperti  pada  ayat  inilah  yang  selalu  diartikan 
kebanyakan orang untuk katajihad. 
Berdasarkan  beberapa ayat tersebut, jeJaslah  bahwa di  daJam  AI­ Qur'an, jihad 
tidak hanya  digunakan  untuk satu  pengertian  saja,  namun  digunakan  untuk  beberapa 
pengertian  yang  mengandung  makna  sebagai  tabligh,  dakwah,  pamaksaan, 
kesungguhan ataupun peperangan. 

II.
Ie.

Ibid., hal.  397  
Ihid.. hal.  195  

16

Selain  itu,  ada  pula  ulama yang  berpendapaL  "Jika  kata jihad diiringi  kalimatfi 
sabilillah sesudahnya,  kata  itu  tidak  mengandung  penngertian  lain  kecuali  berperang 

menggunakan  senjata.  Akan  tetapi. jika tidak diiringi  kaJimat.fl  sabilillah setelahnya 
dapat  diartikan  selain  dari  berperang,  baik  sebagai  dakwah  maupun  menahan  hawa 
nafsu." 
2. 

Dalil­dalil  dari  As­Sunnah 
Rasulullah  SAW  dalam  hadis­hadisnya.  juga  menggunakan  beberapa 

pengertian  terhadap jihad, diantaranya sebagai  berikut: 
a.  Hadis yang diriwayatkan oJeh  Muslim dari  Abdullah  bin  Mas'ud  RA, 

NM ッNVセB



 

  MN セBZjッNM。 ZNエuBッMG N

.  lJA.9  ,U.. l.JA セ

 

uセNj

ᄋZGQᄋオMPN QッNM。 ZNエuセ lッNM

  Luセ

 

Uy セ

 



 



Nッセ

 - . セ

 

iセNM|セ

 

セ\

 

 

Artinya:  Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas'ud bahwa Rasulullah SA W pernah
bersabda: Tiada seorang Nabi pun yang diutus Allah pada umat sebelumku kecuali
ada pada mereka di antara umatnya orang-orang hawari (pengikut setia) dan
sahabat- sahabat yang mengambil sunnahnya dan berpegang teguh pada
perintahnya, kemudian datanglah sesudah mereka beberapa generasi yang
mengatakan apa yang mereka tidak lakukan dan melakukan apa yang mereka tidak
perintahkan. Barang siapa yang be,:jihad atas mereka dengan tangannya, ia adalah
orang mukmin dan barang siapa yang be/:iihad atas mereka dengan lisannya, ia
adalah orang 111ukmin dan barang siapa yang be/jihad atas mereka dengan hatinya,
ia adalah orang mukmin. Tidak ada selain itu daripada iman sebesar biji sawi pun.
(HR. Muslim)'3
Jihad  menggunakan  tangan  adalah  peperangan  menggunakan  senjata,  jihad 
menggunakan  lisan  adalah  seruan  dan  peringatan  (dakwah),  sedangkan  hati  adalah 
berdiam diri  karena tidak mampu mengubahnya. 

iセ   Imam  Muslim.  l'vfukhtashar Shahih Muslim. (Amman:  AI­i'vlaktab al­Islami, 2000) cet.l, hal. 

386 

17

b. 

Hadis yang diriwayatkan  Muslim  dari  Ibnu  Abbas  RA. 

Artinya:  Diriwayalkan dari lhnll Ahhas RA hahwa RaslI/lIllah SAW hersahda: Tidak
ada kewajiban hijrah selelah pembllkaan kola L'vlekah. Yang ada adalah kewajiban
jihad dan nial. Jika kamll diserll lInlllk kelllar ke medan jihad, maka berangkallah.
(HR.  Muslim) 
c.  Hadis yang diriwayatkan at­Tarmidzi dari  Abu  Sa'id  al­Khudri  RA, 


­

t'·  u,
". 1 ..JIj セ-- r.­J

 ..), -. -'1 .1:.:" 

­ '+?'­'  セ

.(JC.:&\
­セ


r  ­" 
NBQGセ
 t セ 
セ|
 '­F  U ,,"?J

HLB_セェゥQ



 

MセL

  oIJ.J)  ケセ



Pセ



t LF
'. - J -

 

  jセ

 

Artinya:  Diriwayatkan dari Abi Sa'id al-Khlldri RA berkata, bah.jla Nabi SA Wpernah
bersabda: sesungguhnya di anlara jihad yang paling utama adalah mengatakan
keadilan (perkataan yang bel1aJ) di hadapan penguasa yang zalim. (HR at­Tirmidzi) 
Jihad  dalam  hadis  ini  mengandung  pengertian  seruan  dan  peringatan  dengan 
ajaran  Islam  agar mereka kembali  kepada  Islam  dan  meninggalkan kemungkaran. 
d.  Hadis yang diriwayatkan al­Bukhari dari  Abdullah  bin  'Amr RA, 

Artinya:  Diriwayatkan dari Abdullah bin 'Amr RA berkata: Telah datang seorang
pemuda kepada Rasulullah SAW untuk meminta izin agar diperbolehkan ikut
berjihad. Rasulullah bertanya kepadanya. ''Apakah kedua orang tuamu masih
hidup?", Pemuda tadi menjawab, "/ya!", Maka Rasulullah SAW bersabda, "Tetaplah
kamu kepada keduanya dan berjihadlah pada mereka. (HR. al­Bukhari) 

セヲM

e.  Hadis yang diriwayatkan al­Bukhari dari  Jabir RA, 
LNMセ

'.

ッ|jセ

 

-

  )  セェ

h gセLャ|

 セ

 
セN

J

 ajセY

'­. 

.JIj セ   r.­
 

.(JC.:&1

セjM

  セ|   セ|ェ

 セ

t" -" Nセャ|BG

 

セオ

 [セj

  ;ylg _セQ

 

  セQ

t .uc.  :&1 セNjオ・-

 

  セケャ

 セiェ

. - , 6.'. - -

  セ   {.lrh:11
|セ ェLM H

 



18

Artinya:  Dirill'ayatkan dari Jabir RA bahwa Nabi SA W pernah bersabda:
Sebaik-baik orang yang mati .syahid ialah Hamzah bin Abdul Muthalib dan laki-Iaki
yang herdiri di hadapan pel17il17pin yang zalim, ia memerintahnya (herhllat yang lI7a
IヲセコイG
  dan melarangnya (berbllat yang JJlztngkarj karena Allah, kemlldian pemill7pin
yang zalim itll membunuhnya. (HR. al­Bukhari)14 
Jihad di  sini diartikan sebagai amar ma'rufnahi  munkar, yaitu  menyuruh  kepada 
kebaikan dan  mencegah dari  kemungkaran.  Beberapa hadis tersebutjelas menunjukan 
bahwa  jihad  tidak  selamanya  tepat  diartikan  sebatas  satu  pengertian  seperti 
peperangan  bersenjata  saJa.  namun  meliputi  segala  bentuk  kebajikan  yang 
diridhaiAIJah  SWT. 

C. 

Macam-Macam Jihad

Jihad­jihad  yang  disebutkan  dalam  KitabuJlah  dan  As­Sunnah  dapat 
digolongkan  menjadi  limajihad,yaitu: 

1.  jihad dengan  lisan  (jihad billisan)
2.  jihad dengan  pengajaran dan  pendidikan  (jihad at- ta'lim)
3.  jihad dengan  kekuatan  tangan/kekuasaan  (jihad bilyad)
4.  jihad politik  (jihad as-siyasah) dan 
5.

jihad harta (jihad  bil­maal 

Adanya  kelimajenisjihad diatas adalah  berdasarkan pada nash AI­qur'an  Allah 
SWT berfirman 

Artinya:  Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (lee medan perang).
Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk
memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan
iセ   Imam  Bukhari.  ,\1ukhlasar Shahih Bukhari. (Damsyiq,  Dar al­'Ulum,  1999), hal.  406 

19

kepada kawl1nya apabila mereka Telah kelllbali kepadanya, slipaya mereka itu dapat
menjaga dirinya. (At­Taubah:  122) 15

Pembagian  tugas,:  dalam  ayat  ini  dijelaskan  .,  dan tidaklah holeh orang-orang
yang beriman itu tllmt seJJ1l1anya. ..  ( pangkal  ayat  122).  Dalam  hal  in i pada  ayat  113 

dan  120  berbunyi  pangkal  ayat  yang  sarna  yaitu  orang  beriman  sejatinya  tidakJah 
semuanya  ikut  dalam  pertempuran  berjihad  dengan  senjata  ke  medan  perang,  akan 
tetepi  alangkah  baiknya dari  golongan  orang yang berperang  itu  ada sekeJompok dari 
mereka yang  memperdalam  pengertian tentang agama. 16

D. 

Jihad Pendidikan Dan  Pengajaran 

I.

Lapangan  Jihad 
a. 

Berjihad  Mencari  Ilmu 
Setiap  orang  memiliki  hak  atas  pendidikan.  IImu  pengetahuan  wajib 

diusahakan  pemerataannya untuk didapat secara mudah  oleh semua orang tanpa 
kecuali.  Bakat,  fikiran  dan  perasaan  seseorang tidak  akan  berkembang,  kecuaJi 
dipupuk oleh  ilmu  pengetahuan. 
Islam  sangat  menganjurkan  umatnya  untuk  menuntut  ilmu.  Perintah  ini 
dikumandangkan  sejak  awal  kehadiran  islam.  Buktinya  ayat  yang  pertama 
sekali  turun  berisi  perintah untuk membaca.  Hal  ini  menunjukkan  bahwa  islam 
telah  menjadikan  membaca sebagai ajaran  yang sangat penting.  Karena dengan 
membaca  manusia  dapat  memperoleh  ilmu  pengetahuan.  Dan  dengan  ilmu 
pengetahuan  hidup  manusia  akan  berkembang  dan  maju.  Yang  dimaksud 
dengan  "membaca  dengan  nama  Allah  yang  telah  mneciptakan"  adalah 
membaca  ayat­ayat  Allah.  Ayat­ayat  Allah  itu  ada  dua  macam.  Pertama,  ayat 
yang  tertuJis  berupa  wahyu  Allah  yang  tercantum  dalam  AI­ Qur'an.  Kedua 
ayat­ayat kauniyah, yaitu  tanda­tanda  kebesaran  Allah  yang diciptakan di  alam 
semesta berikut hukum universal yang mengatumya yang disebut dengan hukum 

Departemen  Agama RI.  Opcit,. Hal 207  
.Hamka,  Tarsir al-A::har, juz. "  (Jakarta:  Pustaka  Panjimas,  199-n eel. III  hal.  

15. 
II> 

20 

alam  (sunnatullah). Manusia  dapat  menciptakan  kemajuan  tekologi  yang 
canggih seperti  sekarang ini  dikarenakan kepandaian manusia untuk membaca. 
Kita  sebagai  umat  islam  harus  rajin  membacakarena  membaca  selain  banyak 
manfaatnya  untuk  menambah  ilmu  juga  termasuk  ibadah  karena  merupakan 
perintah Allah SWT. 
Berkaitan  dengan  dahl  yang  menujukkan  menuntut  ilmu,  jihad  dapat 
..J:l.:L. .....

N jセQ

 

.£': __ ...... _

A 11 ... L.

...J .... .-.

Ullllli:1l  Ui:11i:111 I  111111i:111  rtlli:111  Ui:1U 

L. ....
ャ ゥZQu セャ

...J: ..... _ .... L:
 

T-.- ..... __ rrL. .... L .....
: ..J .... l .... __ l_; ..... l ⦅ キ セ
.... 
Ui:1UL  U11CU11  111i:1Ui:11i:11U  Ui:11i:1111  1\.lli:1UllYi:1 

Al-Kabir, meriwayatkan dari  Bakir bin Ma'ruf dari  AI'qamah,  dari  Rasulullah 
SAW, bahwa beliau bersabda : 
Bagaimana  halnya  dengan  kaum­kaum  yang  tidak  memberi  pelajran 
kepada  tetangga­tetangga  mereka,  tidak  menasehati  mereka,  tidak  menyuruh 

halnya  dengan  kaum­kaum  yang  tidak  belajar dari  tetangga­tetangga  mereka, 
tidak  mengambil  pelajaran,  dan  tidak  mnegambil  nasehat.  Demi  Allah,  Allah 
berfirman: 

Aninya:  Tidak sepalUmya bagi mukminin ilU pergi semuanya (ke medan
perang). Mengapa tidak pergi dari Nap-Nap golongan di antara mereka
beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan
untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka Telah kembali
kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya. (Js.At­Taubah: 122 r
_

_

_



 

_ . _

.

_

_

_

. __ . 1"1

Dalam  ayat  122  surat  At­Taubah  diatas  terdapat  dua  perintah  Allah 
kepada  orang­orang  yang  beriman.  Pertama  perintah  untuk  pergi  ke  medan 
perang(berperang) melawan musuh kafir.  Kedua perintah untuk memperdalam 
ilmu  pengetahuan.  Keduanya,  baik  pergi  ke  medan  perang  maupun  menuntut 
ilmu itu merupakan wajib. 

21

Ayat diatas  diawali  "tidak sepatutnya bagi orang-orang yang mu'min itu

pergi semuanya (ke medan perang) "ayat  ini  menuntut  adanya  pembagian 
tugas.  Pembagian tugas  ini  harus  didasari  oleh kesanggupan  dan  kemampuan. 
Ada yang sanggup hanya pergi medan perang dan ada yang sanggup hanya pergi 
ke  medan  ilmu  agama.  III  kedua  tugas  itu  wajib  dan  penting  serta  saling 
melengkapi.  Berdasarkan  pembagian  tugas  itu  maka  tidak  wajib  bagi  semua 
orang beriman berangkat ke  medan perang,  bersenjata melawan musuh sampai 
mati  syahid  sedangkan  tidak  ada  yang  memperdalam  ilmu  dan  agama.  Juga 
tidak  wajib  semua  orang  beriman  berangkat  memperdalam  ilmu  agama 
sedangkan tidak ada yang berperang melawa