Sistem Informasi Telkom Seat Management Berbasis Online

(1)

1.1 Latar Belakang Penelitian

Bagian Network Operation adalah salah satu bagian di dalam Divisi Information System Center, PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk yang memiliki tugas dan tanggung jawab untuk mengelola desktop di lingkungan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Yang dimaksud desktop di sini adalah perangkat kerja yang disediakan oleh perusahaan bagi karyawan dan atau mitra kerjanya untuk menjalankan aktivitas kedinasan, yang termasuk dalam perangkat dimaksud adalah Personal Komputer, Laptop, Scanner, Printer, dan , Projector. Tanggung jawab pengelolaan desktop meliputi distribusi, perawatan, dan perbaikan. Distribusi di sini berarti proses penyediaan desktop ke karyawan dan atau mitra kerja perusahaan.

Sampai dengan akhir tahun 2003, proses penyediaan barang dan jasa terutama perangkat desktop di PT Telkom, masih menggunakan Biaya Operasional Dan Pemeliharaan ( BODP ) setiap bagian dalam suatu divisi yang dianggarkan per triwulan. Namun, awal tahun 2004, muncul kebijakan dari top manajemen bahwa pengadaan barang dan jasa ( dalam hal ini desktop ) pengadaannya dilakukan terpusat di Telkom Divisi Information System Center. Awal tahun 2004 merupakan fase-fase pertama bagi PT Telkom ( dalam hal ini Telkom ISCenter) menerapkan PC leasing ( sewa Personal Komputer), sehingga banyak ditemukan hal-hal baru yang bersifat keuntungan maupun kerugian bagi


(2)

perusahaan. Beberapa keuntungan yang dapat diambil adalah bantuan tenaga maintenance perangkat dari vendor penyedia barang.

Seiring berjalannya roda perusahaan, permintaan perangkat desktop ( personal computer, laptop, printer, projector, scanner ) dari divisi-divisi kerja Telkom semakin bertambah pula, dengan jumlah permintaan yang semakin besar pula. Kemudian, Telkom ISC menerapkan konsep Seat Management dalam pengelolaan desktop perusahaan.

Seat Management adalah salah satu metoda praktis dalam pengelolaan desktop yang meliputi seluruh siklus pengelolaan desktop yang dilakukan secara serah kelola kepada pihak vendor, prinsipnya : Telkom tidak perlu memikirkan detail dari penyediaan barang dan jasa ( desktop ) yang dibutuhkan untuk operasional Telkom dan cukup hanya membebankan tanggung jawab penyediaan, delivery, maintenance, dan operasional harian desktop kepada vendor penyedia barang. Dengan bahasa yang lebih sederhana, bagi Telkom cukup dengan istilah : “kami membutuhkan, anda harus menyediakan, kapanpun, berapapun, di manapun”. Dengan aturan ini, maka vendor penyedia barang dan jasa harus memiliki kapabilitas yang tinggi terhadap stock dan gudang.

Dengan adanya Seat Management ini, ada beberapa keuntungan yang dapat diperoleh di sisi PT Telkom, diantaranya :

1. Efisiensi biaya operasional desktop ( karena sudah tercakup dalam anggaran Seat Management).


(3)

2. Efektivitas resource SDM Telkom, karena satu sektor layanan sudah dimitrakan kepada vendor, sehingga diharapkan SDM Telkom ( unit terkait) dapat berkonsentrasi pada bidang kunci dari pekerjaan perusahaan. 3. Telkom tidak perlu mengeluarkan biaya untuk proses perawatan,

maintenance, maupun penggantian hardware / perangkat keras yang rusak, karena scope dari Seat Management adalah mencakup penggantian / back up ketika terjadi kerusakan, tentunya kerusakan dengan aturan tertentu. 4. Telkom tidak perlu berurusan langsung dengan Principal produk, karena

segala bentuk kerjasama dengan principal menjadi tanggung jawab vendor Seat Management. Principal adalah pemegang lisensi distribusi suatu produk di kawasan suatu negara. Contohnya : Principal produk Hewlett Packard, Principal produk DELL, Principal produk IBM.

Adapun vendor yang dipercaya untuk memegang proyek Seat Management harus memiliki beberapa kriteria yang cukup tinggi, yaitu :

1. Berpengalaman dalam melaksanakan Seat Management Service dengan fasilitas Helpdesk yang memadai.

2. Didukung oleh technical support yang memadai

3. Memiliki Helpdesk yang beroperasi pada jam kerja TELKOM

4. Menyediakan On Site Technical Support di lokasi TELKOM (ISCHO, ISDC REGIONAL I, II, III, IV, V, VI, VII)

5. Technical support tersebut berfungsi untuk melakukan maintenance, koordinasi dan reporting


(4)

6. Technical support harus mampu memenuhi service level (maintenance, response time, resolution time)

7. Mempunyai branch office / service point minimal sampai dengan level Kantor Divisi Regional TELKOM.

Dari masalah yang timbul maka sistem informasi dengan berbasis online adalah jawaban yang paling tepat untuk menangani permasalahan-permasalahan tersebut. Selain cepat, baik dalam memberikan informasi dan dapat meningkatkan layanan kepada user. Oleh karena itu penulis mengambil judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI TELKOM SEAT MANAGEMENT BERBASIS ONLINE.”

1.2 Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah maka dilakukan observasi dan mengidentifikasi masalah-masalah yang perlu ditangani dan dikendalikan secara bijak. Hal ini perlu dilakukan sebagai bahan atau data dalam pembangunan sistem informasi dengan mendayagunakan teknologi yang bertujuan untuk memberikan jalan keluar (solusi) yang cepat, tepat dan akurat. Dari masalah-masalah yang ada perlu ditangani sebagai berikut :

1. Belum adanya informasi tentang SSC (Standar Software Catalogue), sebagai panduan bagi user tentang software-software apa saja yang dikategorikan dapat diinstal di perangkat Seat Management dan memberikan edukasi kepada user tentang penggunaan software berlisensi.


(5)

2. Belum adanya adanya alat bantu pengawalan Service Level Agreement Telkom dengan user, meliputi :

a. data penanganan gangguan oleh vendor berdasar komitmen SLA b. data kehandalan perangkat Seat Management dengan memperhatikan statistik gangguan yang terjadi

c. memberikan gambaran tentang perilaku user dengan mengamati pola dan jumlah gangguan yang tercatat

3. Belum tertibnya administrasi perangkat kerja

4. Belum adanya bank data Seat Management, yang merupakan tools evaluasi permintaan, minimalisasi duplikasi user, data alokasi perangkat, informasi tentang prosedur, informasi format-format form desktop, sosialiasi perangkat desktop, informasi rencana delivery,sosialisasi KD (Keputusan Direksi) dan SOE (Standard Operating Environment) Desktop, reminder perangkat habis sewa.

Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka dapat diperoleh rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana sistem yang sedang berjalan di PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. yang masih belum adanya informasi SSC dan belum tertibnya masalah administrasi perangkat kerja.

2. Bagaimana Merancang Sistem Informasi Telkom Seat Management Berbasis Online dapat menyelesaikan masalah yang ada di PT. Telkom. 3. Bagaimana implementasi Sistem Informasi Telkom Seat Management


(6)

4. Bagaimana pengujian Sistem Informasi Telkom Seat Management Berbasis Online.

1.3 Maksud Penelitian dan Tujuan Penelitian

Maksud dari pelaksanaan usulan penelitian tidak lain untuk mengimplementasikan ilmu yang di dapat dari bangku kuliah, dan untuk

memberikan pedoman referensi bagi sesama peneliti untuk dapat mengembangkan ilmu pengetahuan.

Adapun tujuan penelitian adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui sistem yang berjalan di PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. yang masih belum adanya informasi SSC, pengawalan SLA, dan Sosialisasi perangkat dekstop.

2. Untuk merancang Sistem Informasi Telkom Seat Management Berbasis Online agar dapat menyelesaikan masalah yang ada di PT. Telkom. 3. Untuk mengimplementasikan Sistem Informasi Telkom Seat

Management Berbasis Online.

4. Untuk melakukan pengujian Sistem Informasi Telkom Seat Management Berbasis Online.

1.4 Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian terdiri dari kegunaan praktis dan kegunaan akademis. Kegunaan praktis adalah kegunaan dari sistem yang dibuat untuk kepentingan


(7)

perusahaan, sedangkan kegunaan akademis adalah kegunaan bagi si peneliti sendiri.

1.4.1 Kegunaan Praktis

Sistem Informasi Telkom Seat Management Berbasis Online ini diharapkan bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh pengguna untuk dapat mendukung kegiatan pengelolaan perangkat dekstop dan dapat meningkatkan efektifitas kerja di PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.

1.4.2 Kegunaan Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan ilmu bagi penulis khususnya dan bagi sesama peneliti umumnya. Selain itu penulis juga mengharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan tentang sistem informasi telkom seat management berbasis online. Membantu peneliti lain yang akan mengambil penelitian di bidang / masalah yang sama dengan penulis, sebagai bahan referensi untuk perbaikan maupun pengembangan ilmu. Penulis juga dapat mengukur sampai sejauh mana tingkat kompetensi dan kemampuan penulis dalam mengimplementasikan ilmu pengetahuan yang di dapat selama menjalani perkuliahan.


(8)

1.5 Batasan Masalah

Batasan masalah pembangunan aplikasi ini meliputi :

1. Aplikasi yang dibangun hanya untuk membantu proses penanganan laporan gangguan dekstop dari user ke helpdesk dan bukan merupakan aplikasi untuk proses penanganan laporan gangguan dekstop dari user ke helpdesk. 2. Sistem yang dibangun tdak membahas tentang kehilangan perangkat

desktop.

3. Sistem yang dibangun tidak membahas tentang proses keuangan dan laporan keuangan

4. Ruang lingkup sistem hanya mencakup telkom pusat saja tidak sampai ke cabang.

5. Hak akses disesuaikan dengan ketentuan dari Telkom IS Center. 6. Implementasi hanya berupa cara mengoperasikan perangkat lunak.

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk divisi IS Center di Jl. Japati No.1 Bandung. Divisi IS Center ini satu lokasi dengan Gedung PT. Telekomunikasi Indonesia,Tbk. Penelitian ini dilakukan selama 5 bulan dimulai dari bulan Februari hingga Juni. Adapun waktu penelitian ini penulis jadwalkan sebagai berikut :


(9)

Tabel 1.1 Jadwal Penelitian

WAKTU

NO KEGIATAN FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Sumber data primer 1.1 observasi. 1.2 wawancara. 2 Sumber data sekunder

2.1. pencarian buku referensi 2.2. studi dokumentasi

3 Customer Communication 3.1. Analisa Bisnis 3.2. Perumusan 4 Planning 5 Modelling

5.1. Analisa model

5.2. Desain model 5.3. Arsitektur 5.4. Perancangan antar muka

6 Construction 6.1. Kodifikasi 6.2. Pengujian perangkat lunak 7 Deployment


(10)

2.1 Pengertian Sistem

Menurut Amsyah (2001 : 27) ada beberapa definisi mengenai sistem, tetapi definisi dari kamus Webster’s Unabridged lebih mendekati dengan keperluan. Definisi tersebut adalah sebagai berikut : “Sistem adalah elemen-elemen yang saling berhubungan membentuk satu kesatuan atau organisasi”.

Menurut Al-Bahra (2004 : 2) “Sistem (dipandang dari PDE) adalah sekumpulan manusia, mesin, dan metode yang teroganisir untuk mencapai suatu sasaran yang sepesifik.”

Suatu sistem dibangun dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan (goal) atau mencapai suatu sasaran (objectives). Tujuan meliputi ruang lingkup yang luas, sedangkan sasaran meliputi ruang ingkup yang sempit.

2.1.1Bentuk Dasar Sistem 1. Masukan ( Input )

Input merupakan data yang masuk ke dalam suatu sistem. 2. Model

Model merupakan kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang memproses data yang tersimpan di database dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Keluaran ( Output )

Output merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.


(11)

4. Teknologi

Teknologi merupakan alat dalam sistem informasi, teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan output, dan membantu pengendalian sistem.

5. Basis Data ( Database )

Database merupakan kumpulan data yang saling berhubungan yang tersimpan didalam komputer dengan menggunakan software database. 6. Kontrol ( Control )

Pengendalian atau control yang dirancang untuk menanggulangi gangguan terhadap sistem informasi.

2.1.2Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu : 1. Komponen ( components )

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

2. Batas sistem ( boundary )

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas


(12)

sistem memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas sistem juga menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan luar sistem ( environments )

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.

4. Penghubung ( interface )

Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem yang lainnya.

5. Masukan ( input )

Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh di dalam sistem komputer, program adalah maintenance input yang


(13)

digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

6. Keluaran ( output )

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat berupa masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem. Misalnya untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna merupakan hasil sisa pembuangan, sedangkan informasi adlaah keluaran yang dibutuhkan.

7. Pengolah ( proses )

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku atau bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang.

8. Sasaran ( objectives )

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.


(14)

2.1.3Klasifikasi Sistem

1. Sistem terbuka dan tertutup

Suatu sistem dikatakan terbuka bila aktivitas didalam sistem tersebut dipengaruhi oleh lingkungannya, sedangkan suatu sistem dikatakan tertutup bila aktivitas-aktivitas sistem tersebut tidak terpengaruh oleh perubahan yang terjadi di lingkungannya.

2. Sistem buatan dan sistem alamiah

Suatu sistem bila diklasifikasikan berdasarkan asalnya, sistem tersebut bisa diklasifikasikan sebagai sistem yang ada secara alamiah ( buatan Tuhan ) atau buatan manusia. Manusia adalah sistem yang secara alamiah demikian pula mahluk hidup disekitar kita, sedangkan mobil merupakan sistem buatan manusia.

3. Sistem berjalan dan konseptual

Suatu sistem yang belum diterapkan disebut sebagai sistem konseptual. Suatu sistem konseptual yang dapat diterima oleh pemakai sistem sehingga pemakai sistem tersebut menggunakannya untuk menunjang operasi sehari-hari maka sistem tersebut berubah menjadi sistem berjalan.

4. Sistem sederhana dan komplek

Sebuah sistem yang sederhana merupakan sebuah sistem yang terbentuk dari sedikit tingkatan dan komponen atau subsistem serta hubungan antara mereka sangat sederhana, misalnya sistem yang digunakan oleh pengantar koran. Sebuah sistem yang komplek jelas terdiri dari banyak


(15)

komponen dan tingkatan yang dihubungkan dalam berbagai cara yang berbeda, seperti sistem sebuah perusahaan.

5. Sistem kinerja yang dapat dipastikan dan tidak dapat dipastikan

Sebuah sistem yang dapat dipastikan kinerjanya artinya dapat ditentukan pada saat sistem akan dan sedang dibuat. Sedangkan sistem yang tidak dapat dipastikan kinerjanya artinya tidak dapat ditentukan dari awal tergantung kepada situasi yang dihadapi.

6. Sistem sementara dan selamanya

Suatu sistem mungkin digunakan untuk selamanya mungkin juga digunakan untuk periode waktu tertentu.

7. Sistem Pisik dan Abstrak

Sistem dapat dilihat dari wujudnya misalnya sistem kendaraan bermotor, sedangkan abstrak seperti sistem organisasi

8. Sistem subsistem dan super sistem

Subsistem adalah sistem yang lebih kecil dalam sebuah sistem, sedangkan super sistem adalah sistem yang lebih besar.

9. Sistem yang dapat beradaptasi dan tidak dapat beradaptasi

Berdasarkan fleksibilitas kita dapat membedakan karakteristik suatu sistem apakah sistem tersebut dapat beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi dilingkungannya atau tidak.


(16)

2.2 Pengertian Informasi

Informasi merupakan hasil dari pengolahan data yang memberikan arti dan manfaat, berupa nilai yang dapat dipahami didalam keputusan sekarang maupun masa depan.

2.2.1Konsep Dasar Informasi

Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan.

Menurut Amsyah (2001 : 2) “Informasi adalah data yang sudah diolah, dibentuk, atau dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu”.

Sedangkan menurut Gordon B. Davis dalam bukunya yang berjudul Management Information System, “Informasi adalah data yang sudah diproses menjadi bentuk yang berguna bagi pemakai, dan mempunyai nilai pikir yang nyata bagi pembuatan keputusan pada saat sedang berjalan atau untuk prospek masa depan”.

Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi pada saat yang tertentu.

Menurut Amsyah (2001 : 83) “Data adalah fakta yang terjadi karena adanya kegiatan organisasi yang terjadi pada lini transaksi, manajemen lini bawah, lini tengah, dan lini atas”.


(17)

2.2.2Nilai Informasi

Manfaat informasi adalah untuk membantu memberi kejelasan dari sesuatu ketidakpastian atau untuk mengurangi ketidakpastian tersebut, sehingga manusia membuat sesuatu keputusan dengan kepastian yang lebih baik dan menguntungkan.

Menurut Amsyah (2001 : 316) nilai informasi ditentukan oleh lima karakteristiknya, yaitu :

1. Ketelitian

Ketelitian atau akurasi didefinisikan sebagai perbandingan dari informasi yang benar dengan jumlah seluruh informasi yang dihasilkan pada suatu proses pengolahan data tertentu.

2. Ketepatan waktu

Ketepatan waktu merupakan karakteristik informasi yang penting. Bukan hanya bernilai baru atau lama, tetapi tepat waktu atau setidaknya saat informasi diperlukan. Bila informasi diperlukan sewaktu-waktu maka diharapkan informasi tersebut dapat disediakan secepat waktu yang diperlukan.

3. Kelengkapan

Kelengkapan sangat penting dalam pengambilan keputusan. Sering kali kegiatan bisnis yang memerlukan pengambilan keputusan secara cepat menjadi tertunda hanya karena kurang lengkapnya informasi yang ada.


(18)

4. Ringkas

Informasi yang bernilai lebih cenderung bersifat seperti suatu kesimpulan, dan akan lebih jelas dan bernilai tinggi bila dapat disertai dengan bagan, gambar, grafik, tabel, dan bentuk lainnya.

5. Kesesuaian (Relevan)

Informasi yang bernilai tinggi tentu saja mempersyaratkan pula unsur yang kelima yaitu sesuai (relevan). Informasi hendaklah sesuai dengan keperluan pekerjaan atau manajemen dan sesuai (relevan) pula dengan tujuan yang akan dicapai.

2.2.3Siklus Hidup Informasi

Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk menghasilkan informasi.

Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, siklus ini oleh John Burch disebut dengan siklus informasi. Siklus informasi ini disebut juga dengan siklus pengolahan data.


(19)

Gambar 2.1 siklus informasi

Sumber : Sistem Informasi Manajemen, Azhar Susanto, 2004, Penerbit Linggajaya

2.3 Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem baik pisik maupun non pisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang berguna.

2.3.1Pengertian Sistem Informasi

Menurut Amsyah (2001 : 4) “Sistem informasi, yaitu suatu rangkaian informasi yang di dalamnya terdapat bagian-bagian yang berhubungan dan saling berketergantungan satu sama lain, mulai dari bagian besar ke bagian yang lebih kecil, yaitu dari sub, subsub, subsubsub, dan seterusnya sampai yang terkecil”.


(20)

Hubungan tersebut berupa hubungan-hubungan arus informasi yang mewakili tingkat-tingkat sistem keorganisasian. Dalam suatu organisasi hubungan-hubungan tersebut lazim disebut hubungan-hubungan antar unit kerja. 2.3.2Komponen Sistem Informasi

Komponen-komponen sistem informasi adalah : 1. Perangkat Keras ( Hardware )

Terdiri dari komputer, printer, dan jaringan. 2. Perangkat Lunak ( Software )

Merupakan kumpulan dari perintah atau fungsi yang ditulis dengan aturan tertentu untuk memerintahkan komputer melaksanakan tugas tertentu.

3. Manusia ( Brainware )

Pihak yang terlibat dalam komponen manusia seperti operator, pemimpin sistem informasi dan lain-lain.

4. Prosedur ( Procedure )

Dokumentasi prosedur atau proses siste, buku penuntun operasional ( aplikasi ) dan teknis.

5. Basis Data ( Database )

Merupakan komponen dasar dari informasi yang akan diproses lebih lanjut untuk menghasilkan informasi.


(21)

2.4 Definisi kasus yang dianalisis

Dibawah ini dijabarkan beberapa definisi kasus yang dianalisis oleh penulis : 1. Standard Operating Environment (SOE)

Dengan ditetapkannya TISC sebagai unit yang mengelola pemenuhan kebutuhan perangkat desktop untuk seluruh unit kerja yang ada di TELKOM, perlu adanya upaya untuk mengoptimalkan pengelolaan desktop dimaksud. Dengan ditetapkannya program sertifikasi SOA-404 untuk TELKOM, perlu adanya sinergi untuk memastikan agar pengelolaan desktop memenuhi standar tertentu sesuai kebutuhan operasional yang diperlukan TELKOM, maka perlu adanya tata kelola desktop yang mensinergikan antara konsep pemenuhan kebutuhan desktop dengan Standard Operating Environment (SOE) Desktop Management. SOE Desktop Management adalah aturan baku yang disyahkan management perusahaan menyangkut pengelolaan desktop di lingkungan PT Telkom, dimana didalamnya mencakup keseluruhan atribut-atribut penting dan atribut pelengkap di dalam pengelolaan desktop, mulai dari jenis, isi, standar, kerjasama operasional, proses imaging, staging, layanan komplain, aplikasi standar dan proses operasional hariannya.

2. Administrator

Administrator ialah personil TISC dan USI Regional yang mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk mengelola desktop atau personil lain yang ditunjuk untuk mengelola desktop. Dalam hal kemampuan


(22)

desktop dibutuhkan adanya Bandwidth Throttling yaitu kemampuan suatu sistem desktop management untuk adaptive dalam hal pemekaian bandwith sesuai dengan kondisi bandwidth utility network pada saat menjalankan fungsi – fungsi OS Deployment, Software Delivery dan Patch Management. Sedangkan Deployment adalah tahapan dalam pengelolaan desktop yang meliputi kegiatan pra-instalasi, pengiriman, instalasi dilokasi User sampai dengan pengujiaan dan penerimaan oleh User.

3. Desktop Management

Desktop merupakan perangkat yang difungsikan sebagai alat kerja yang terdiri dari : PC, Laptop, Printer, Projector dan Scanner. Desktop Management Tool adalah suatu alat / sistem yang digunakan dalam mengelola khusus untuk PC dan Laptop, secara fungsional terdiri atas : Inventory Management, Application Management, Deployment Management, Software License Management, Patch Management, Software Delivery Management, Remote Desktop Management. Selain fungsi diatas, alat/sistem yang digunakan harus mempunyai kemampuan bandwidth throtting dan support web base.

4. Vendor

Vendor adalah perusahaan penyedia jasa sewa desktop yang melaksanakan kontrak dengan Telkom. Pemenuhan kebutuhan yang meliputi seluruh siklus pengelolaan desktop dilakukan secara terpusat


(23)

oleh TISC, kebutuhan desktop baru dipenuhi secara sewa pakai kepada vendor dengan masa sewa selama 3 (tiga) tahun dengan ruang lingkup sewa ditentukan oleh TISC dan disesuaikan dengan kebutuhan. Sedangkan Seat – Management ialah salah satu metoda praktis dalam pengelolaan desktop yang meliputi seluruh siklus pengelolaan desktop yang dilakukan secara serah kelola kepada pihak Vendor.

Untuk PC dan Laptop, pemilihan produk dan basis teknologi mempertimbangkan aspek Market Leadership dari principal PC dan Laptop dengan menggunakan referensi dari badan riset international seperti Gartner, dan lain – lainnya.

Selain pertimbangan diatas, aspek lain yang menjadi pedoman adalah ketersediaan dukungan teknis yang memedai atas produk tersebut di Indonesia. Pemilihan spesifikasi teknis untuk PC, Laptop, Printer, Projector dan Scanner ditentukan berdasarkan Spesifikasi teknis sesuai syarat dan ketentuaan yang diatur pada SHC (Standard Hardware Catalogue). SHC bertujuan untuk memberikan batasan yang tegas tentang standar spesifikasi teknis desktop yang diijinkan di lingkungan TELKOM. VENDOR harus memasang sticker yang memuat informasi yang diperlukan untuk mengidentifikasi asset. Desain sticker ditentukan oleh TISC.


(24)

5. TISC (Telkom Information System Center)

TISC adalah Pusat Sistem Informasi yang bertanggung jawab terhadap pengaturan dan pengelolaan sistem informasi internal TELKOM. Telkom ISC bertanggungjawab menjamin Response Time dan Resolution Time, yaitu waktu yang diperlukan oleh penyedia layanan untuk menjawab permintaan yang disampaikan oleh user, yang dihitung sejak permintaan user diterima oleh helpdesk sampai dengan jawaban/tanggapan diterima oleh user. Sedangkan Resolution Time adalah waktu yang diperlukan oleh penyedia layanan untuk memberikan solusi atas permintaan layanan yang disampaikan oleh user, yang dihitung sejak permintaan user diterima oleh helpdesk sampai dengan solusi diterima oleh user.

6. Fungsi Desktop

a) PC merupakan perangkat komputer yang diperuntukkan bagi user yang fungsi pekerjaannya memerlukan perangkat komputer yang dipasang secara permanen.

b) Laptop merupakan perangkat kerja komputer yang diperuntukkan bagi user yang fungsi pekerjaannya menuntut mobilitas yang tinggi dan memerlukan perangkat komputer yang dapat dijinjing (portable).

c) Printer Dot-Matrix merupakan perangkat yang berfungsi untuk mencetak data berupa teks dan diperuntukkan bagi unit kerja yang


(25)

fungsi pekerjaannya memerlukan pencetak data / informasi yang berupa teks. (misalnya : plasa TELKOM, service point, dan lain - lain).

d) Printer Laserjet-A3 merupakan perangkat yang berfungsi untuk mencetak data beupa teks atau gambar dan diperuntukan bagi unit kerja yang berfungsi pekerjaannya memerlukan pencetak data / informasi berupa teks atau gambar dengan ukuran kertas sampai dengan A3.

e) Printer Laserjet-A4 merupakan perangkat yang berfungsi untuk mencetak data beupa teks atau gambar dan diperuntukan bagi unit kerja yang berfungsi pekerjaannya memerlukan pencetak data / informasi berupa teks atau gambar dengan ukuran kertas sampai dengan A4.

f) Projector – Mobile merupakan perangkat yang berfungsi untuk memproyeksikan data dan informasi secara visual dan diperuntukkan bagi unit kerja yang memerlukan perangkat projector yang dapat dijinjing.

g) Scanner merupakan perangkat yang berfungsi untuk men-scan dokumen dan diperuntukkan bagi unit kerja secretariat atau unit kerja lain yang fungsi pekerjaannya memerlukan dukungan perangkat tersebut.


(26)

2.4.1 Pengertian Seat-Management

Seat Management adalah salah satu metoda praktis dalam pengelolaan dekstop yang meliputi seluruh siklus pengelolaan dekstop yang dilakukan secara serah kelola kepada pihak Vendor.

2.5 Jaringan Komputer

Secara sederhana jaringan komputer dasar atau network adalah hubungan antara dua buah atau lebih komputer.

2.5.1 Pengertian Jaringan Komputer

Jaringan komputer yaitu kumpulan dari beberapa komputer, baik jaringan komputer yang berskala kecil seperti di rumah atau di kantor atau jaringan yang berskala besar seperti antarkota dan provinsi, atau jaringan komputer yang mendunia ( internasional ) seperti antar benua atau antar dunia, dimana komputer-komputer tersebut saling berhubungan dan terorganisasi ( berintegrasi ) antara komputer yang satu dengan komputer yang lain yaitu antara komputer server ( sebagai induknya ) dengan komputer terminal atau client ( sebagai anaknya ).( Nana Suarna : 2007 : 11 ).

2.5.2 Macam-macam Tipe Jaringan 1. Jaringan Client-Server

Server yaitu komputer yang menyediakan fasilitas bagi komputer-komputer lain, sedangkan Client yaitu komputer-komputer yang menerima atau menggunakan fasilitas yang disediakan oleh server. a). Keunggulan

1) Kecepatan aksesnya lebih tinggi.

2) Sistem keamanan dan administrasi jaringan lebih baik. 3) Sistem backup data lebih baik.

b). Kelemahan


(27)

2) Dibutuhkan satu komputer khusus yang berkemampuan lebih untuk ditugaskan sebagai server.

3) Sangat ketergantungan pada server, karena server jika mengalami gangguan atau masalah, maka secara keseluruhan jaringan akan terganggu.

2. Jaringan Peer To Peer

Jaringan tipe peer to peer diistilahkan dengan non-dedicated server, yaitu server tidak hanya berperan sebagai server murni, tetapi dapat juga berperan sebagai workstation.

a). Keunggulan

1) Komputer dalam jaringan dapat saling berbagi pakai fasilitas yang dimilikinya seperti : harddisk, drive, modem, fax, printer. 2) Biaya operasional lebih murah.

3) Kelangsungan kerja jaringan tidak tergantung pada satu server, karena jika salah satu komputer mati atau rusak, jaringan secara keseluruhan tidak akan mengalami gangguan.

b). Kelemahan

1) Troubleshooting jaringan lebih sulit dibandingkan dengan jaringan client server, karena pada jaringan tipe peer to peer setiap komputer dimungkinkan untuk terlibat dalam komunikasi yang ada. Pada jaringan client server, komunikasinya terjalin antara server dengan workstation.


(28)

2) Unjuk kerja lebih rendah dibandingkan dengan jaringan client server.

3) Sistem keamanan jaringan ditentukan oleh masing-masing user dengan mengatur keamanan masing-masing fasilitas yang dimiliki.

2.5.3 Topologi Jaringan

Topologi jaringan yaitu jaringan yang berhubungan dengan susunan fisik semua jaringan komputer, baik server maupun client ( terminal ). Ada 6 macam topologi atau arsitektur jaringan secara fisik antara lain sebagai berikut.

1. Topologi Bus

Topologi Bus yaitu seluruh terminal saling terhubung ke sebuah bus ( jalur) utama komunikasi data. Informasi atau data dikirim dan diambil melalui sepanjang jalur atau melewati seluruh workstation. Topologi ini dipakai untuk area jaringan lokal, untuk banyak titik, dan untuk jarak yang pendek.

2. Topologi Star

Topologi Star yaitu masing-masing terminal dalam jaringan dihubungkan ke titik pusat ( server ) menggunakan jalur utama ( Hub ) dan semua sambungan antarterminal harus diteruskan melalui server. Server bertindak sebagai pengatur dan pengendali seluruh komunikasi data yang terjadi.


(29)

3. Topologi Titik ke Titik

Topologi titik ke titik yaitu setiap simpul atau nodenya dihubungkan langsung antar terminal, dan sistem jaringan semacam ini tidak tergantung pada terminal mana pun, dan hubungan antar terminal hanya diketahui oleh terminal yang bersangkutan.

4. Topologi Ring

Topologi ring yaitu semua terminal dan server dihubungkan, sehingga terbentuk pola lingkaran mirip sebuah cincin. Tiap terminal ataupun server akan menerima dan melewatkan informasi dari satu komputer ke komputer lain. Jika alamat-alamat yang dituju sesuai, maka informasi diterima. Sebaliknya apabila tidak sesuai informasi akan dilewatkan. 5. Topologi Linear Bus

Topologi linear bus yaitu arsitektur yang mirip dengan cabang atau sebuah pohon. Data yang dikirim dari suatu terminal ke terminal lain akan melalui pemeriksaan jalur yang terbuka. Apabila jalur tersebut telah diterima, maka data tersebut akan dikirimkan, dan apabila terminal yang lain pun mengirim secara bersamaan, maka data tersebut akan mengalami tabrakan. Selanjutnya, harus menunggu jalur bebas sebelum melaksanakan pengiriman data ulang.

6. Topologi Hierarki

Topologi hierarki yaitu terminal yang kedudukannya lebih tinggi menguasai terminal yang ada dibawahnya. Jaringan ini tergantung pada terminal yang kedudukannya paling tinggi.


(30)

7. Topologi Web Network

Topologi web network atau mess network atau plex network atau completely connected network yaitu bentuk network dimana masing-masing node dalam network dapat berhubungan dengan network lainnya melalui beberapa link.

2.6 Perangkat Lunak Pendukung

Perangkat Lunak Pendukung yang dibutuhkan untuk membuat software ini adalah sebagai berikut :

2.6.1 Aplikasi Bahasa Pemograman

1. HTML (Hyper Text Markup Language)

Merupakan bahasa pemrograman standar yang digunakan untuk menulis halaman web.

2. HTTP (Hyper Text Transport Protocol)

Merupakan protocol standar yang digunakan untuk mengirim file-file HTML ke dalam browser.

3. PHP ( Personal Home Page )

PHP (Personal Home Page) merupakan semacam script yang ditempatkan dalam server dan di proses di server. Hasilnya di kirim ke klien, tempat pemakai menggunakan browser. Secara khusus PHP dirancang untuk membentuk web dinamis. Artinya, PHP dapat membentuk suatu tampilan berdasarkan permintaan terkini.


(31)

PHP diciptakan oleh Rasmus Ledorf, seorang pemrogram C yang handal. Semula PHP hanya digunakan untuk mencatat jumlah pengunjung pada homepagenya. Rasmus adalah salah seorang pendukung open source. Karena itulah ia mengeluarkan Personal Home Page Tools versi 1.0 secara gratis. Setelah mempelajari YACC dan GNU Bison, Rasmus menambah kemampuan PHP 1.0 dan menerbitkan PHP 2.0.

Script PHP berkedudukan sebagai tag dalam bahasa HTML, sebagaimana diketahui, HTML (Hypertext Markup Language) adalah bahasa standar untuk membuat halaman-halaman web. Kode PHP diawali dengan tanda <?php dan diakhiri dengan tanda ?>. Pasangan kedua kode inilah yang berfungsi sebagai tag kode PHP. Berdasarkan tag inilah, pihak server dapat memahami kode PHP dan kemudian memprosesnya. Dan hasilnya dikirim ke browser.

4. URL (Uniform Resource Locator)

Konsep nama file standard yang diperluas dengan jaringannya. Nama file ini tidak hanya menunjukkan direktori dan nama filenya, tetapi juga nama mesinnya dalam jaringan. URL dapat disediakan (ada atau diakses) dengan berbagai metode, dan bisa jadi buka sekedar file, karena URL dapat menunjukkan query-query, dokumen yang disimpan dalam database, hasil dari suatu perintah finger atau archie, atau apapun yang berkaitan dengan data hasil proses.


(32)

2.6.2 Apikasi Database 1. MySQL

MySQL adalah suatu software sistem manajemen database yang menggunakan standar SQL (Structured Query Language), yaitu bahasa standar yang paling banyak digunakan untuk mengakses database. Keunggulan dari MySQL adalah :

a). MySQL dapat digunakan dan dimanfaatkan oleh banyak CPU sekaligus. MySQL mendukung penggunaan oleh beberapa user pada waktu yang bersamaan, oleh karena itu database server dapat diakses oleh client secara bersamaan pula.

b). MySQL merupakan open source software.

Untuk menggunakan MySQL, yang mana merupakan lisensi dari GPL, user dapat mempergunakannya secara cuma-cuma, tanpa dipungut biaya.

c). MySQL mampu berjalan dalam berbagai sistem operasi (Portability). MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Microsoft Windows, Mac OS X server, Solaris, Amiga, Linux, FreeBSD, HP-UX, dan lainnya.

d). Performance Tuning yang baik

MySQL memiliki kecepatan yang sangat baik dalam menangani query sederhana.


(33)

MySQL mampu menangani database yang besar dengan tipe kolom yang sangat kompleks.

f). High Security

MySQL memiliki sistem sekuritas yang tinggi dengan disertai beberapa lapisan sekuriti seperti level subnetmask, nama host, dan ijin akses user dengan sistem perijinan yang disertai dengan serta password terenkripsi.

g). Standard Command and Function

MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah SELECT dan WHERE dalam query, yang mana merupakan fungsi standar dari SQL.

h). Connectivity

MySQL dapat melakukan koneksi dengan client menggunakan protocol TCP/IP, Named Pipes (NT), dan Unix soket (Unix).

i). Flexibility Table Structure

MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani ALTER TABLE, dibandingkan database lainnya seperti Oracle.

j). Localisation

MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan (error code) pada client dengan menggunakan lebih dari dua puluh bahasa.


(34)

k). Interface

MySQL memiliki interface terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman menggunakan fungsi API.

l). Clients dan Tools

MySQL dilengkapi dengan berbagai tool yang dapat digunakan untuk administrasi database, yang mana pada setiap tool disertakan petunjuk online.

2.6.3 Aplikasi Pendukung 1. Apache

Untuk menjalankan PHP dan MYSQL, kita membutuhkan sebuah web server. Apache merupakan salah satu web server yang ketangguhannya telah teruji serta sifat dari apache yang free dan opensource. Web server adalah suatu program yang dijalankan pada komputer yang terkoneksi dengan internet.

2. Macromedia Dreamweaver 8

Macromedia Dreamweaver 8 adalah suatu aplikasi untuk membuat dan mengedit HTML dokumen. Aplikasi ini menyediakan kemampuan interface yang standar, tampilan panel-panel yang berfungsi mempermudah user membuat html dokumen, teks editor yang terintegrasi, dan lain sebagainya.

Selain itu Macromedia Dreamweaver 8 juga dilengkapi dengan kemampuan client side scripting. Script server side yang dikenali oleh


(35)

Macromedia Dreamweaver MX adalah JSP, ASP, PHP, CFML, dan ASP.net.

3. Microsoft Office Word

Microsoft office word merupakan sebuah program aplikasi siap pakai yang khusus dibuat untuk mengolah kata dan tulisan. Dengan menggunkan program ini kita dapat membuat variasi tulisan dan berbagai fasilitas untuk membuat naskah terdapat dalam program ini. 4. Microsoft Office Excel

Microsoft office excel merupakan software kelompok aplikasi siap pakai. Dimana Microsoft Excel merupakan aplikasi spreadsheet ( lembar kerja ) canggih yang dapat digunakan untuk mempresentasikan, mengatur, dan menganalisis data. Dengan pengertian sederhana excel dapat digunakan untuk melakukan perhitungan-perhitungan, membuat tabel dan membuat grafik dengan mudah.

5. Web browser

Web browser adalah software yang digunakan untuk menampilkan informasi dari web server. Software tersebut kini telah dikembangkan dengan menggunakan user interface grafis, sehingga pemakai dapat dengan melakukan “point dan click” untuk pindah antar dokumen. Contoh web browser adalah Appserv, Xampp, dan lain-lain


(36)

3.1. Objek Penelitian

Penulis melakukan objek penelitian pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. divisi Information System Center yang bergerak di bidang network and dekstop. Untuk lebih jelas mengenai gambaran umum perusahaan, maka penulis akan menjabarkan mengenai status dan gambaran secara umum perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

Cikal bakal berdirinya perusahaan Telekomunikasi Indonesia dimulai pada tahun 1884 lewat Staatsblad nomor 52 tentang “ Post en Telegraafdienst”. Pada tahun 1906 melalui staatsblad nomor 395 dinas ini diubah menjadi “ Post Telegraaf en Telefoondients” atau disingkat PTT. Perubahan nama tersebut secara eksplisit telah menyebut kata telepon sebagai bagian dari kegiatan perusahaan PTT. Nama dari dinas PTT tersebut terus bertahan selama jaman pendudukan Belanda sampai jaman pendudukan Jepang.

Pada tanggal 27 September 1945 yaitu sebulan setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, sekelompok pemuda yang tergabung dalam Angkatan Muda PTT (AMPTT) merebut kekuasaan atas dinas PTT dari tangan Jepang. Peristiwa yang terjadi di Bandung inilah yang kemudian ditetapkan menjadi Hari Bhakti Postel. Sejak dinas PTT berada di tangan bangsa Indonesia nama dinas


(37)

PTT diubah namanya menjadi Jawatan PTT (Jawatan Pos, Telegram dan telepon) yang pertama kali diketuai oleh Soeharto.

Berdasarkan PERPU nomor 240 tahun 1961 status Jawatan PTT diubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN POSTEL) dan berada di bawah naungan Departemen Perhubungan Darat, Pos, Telekomunikasi dan Pasiwisata. Saat inilah sebenarnya kata telekomunikasi dipergunakan secara resmi sebagai pengganti kata telegrap dan telepon.

Pada tahun 1965 PN POSTEL dipecah menjadi dua Perusahaan Negara yaitu PN Pos dan Giro berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) nomor 29 tahun 1965 dan PN Telekomunikasi berdasarkan PP nomor 30 tahun 1965. Pada tahun 1966 sesuai dengan Keputusan Presiden tanggal 21 Februari 1966 nomor 38 tentang penyempurnaan Kabinet Dwikora bahwa kegiatan Pos dan Telekomunikasi ditangani oleh Kementrian Pos dan Telekomunikasi. Status tesebut tidak berlangsung lama karena pada tanggal 25 Juli 1966 Kementrian Pos dan Telekomunikasi diturunkan lagi statusnya menjadi Direktorat Pos dan Telekomunikasi di bawah naungan Departemen Perhubungan.

Berdasarkan PP nomor 9 tahun 1978 status PN Pos dan Giro diubah menjadi Perusahaan Umum Pos dan Giro. Demikian pula PN Telekomunikasi diubah menjadi Perusahaan Umum (Perum) Telekomunikasi (PERUMTEL) berdasarkan PP nomor 36 tahun 1974. Berdasarkan PP nomor 53 tahun 1980 guna lebih meningkatkan jasa Telekomunikasi bagi masyarakat, PERUMTEL ditetapkan sebagai badan usaha yang diberi wewenang untuk menyelenggarakan


(38)

telekomunikasi untuk masyarakat umum dalam negeri. Khusus untuk telekomunikasi internasional/luar negeri dipercayakan kepada PT INDOSAT yaitu perusahaan PMA (Penanaman Modal Asing) yang seluruh sahamnya dibeli oleh Pemerintah RI dan ditetapkan sebagai perusahaan perseroan dengan PP nomor 52 tahun 1980.

Dalam rangka memberikan kemungkinan untuk menjalankan usaha pertelekomunikasian secara maksimal dan mengikuti pola manajemen yang lebih terbuka maka Pemerintah melalui Peraturan Pemerintah nomor 25 tahun 1991 tanggal 1 Mei 1991 menetapkan bentuk PERUMTEL menjadi Perusahaan Perseroan. Akhirnya pada tanggal 24 September 1991 bentuk PERUMTEL berubah menjadi Perusahaan Perseroan ( Persero ) PT Telekomunikasi Indonesia yang didirikan dengan Akte Notaris nomor 128 yang ditanda tangani oleh Notaris Imas Fatimah, SH dan disaksikan oleh Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi Soesilo Soedarman. PT Telekomunikasi Indonesia ini disingkat dengan sebutan PT TELKOM.

Dalam era globalisasi, sistem informasi memainkan peranan penting pada proses bisnis di Indonesia maupun di belahan dunia lainnya. Sejalan dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat dan semakin beragamnya keinginan konsumen, PT TELKOM sebagai penyedia jasa telekomunikasi dituntut untuk memberikan layanan sesuai dengan kebutuhan pengguna jasa (konsumen) sebagai bekal dalam menghadapi persaingan dan tantangan di masa depan dengan semakin banyaknya operator-operator telekomunikasi lain yang lahir. Menyadari pentingnya peranan informasi dalam menghadapi persaingan ini PT TELKOM


(39)

membentuk suatu divisi pendukung yaitu Information Sistem Center (IS Center) sebagai penyedia sistem informasi bagi perusahaan dan penanggung jawab pengelolaan infrastruktur sistem informasi di seluruh Indonesia untuk menunjang kelancaran operasi dan strategi PT TELKOM.

3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan

Untuk menhadapi era globalisasi PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. telah membuat suatu keputusan dengan menyatakan sebuah visi yang mampu melihat jauh kedepan yaitu :

Visi jangka pendek :

”Pencapaian target sesuai dengan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) dan Kontrak Management (KM)”

Visi jangka menengah :

”Menjadi perusahaan infokom yang leading di kawasan Asia”

Misi PT Telkom :

1. memberikan layanan terbaik kepada pelanggan 2. sapu bersih semua bentuk potensi fraud

3. revenue insurance 4. efisiensi biaya 5. kompetensi SDM 6. reward & punishment


(40)

3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan

Stuktur organisasi merupakan suatu susunan dari fungsi-fungsi dan merupakan hubungan-hubungan yang menyatakan suatu kegiatan dalam mencapai suatu tujuan .Secara fisik suatu struktur organisasi dapat dinyatakan dalam bentuk bagan yang memperlihatkan hubungan unit-unit organisasi dan garis wewenang yang ada. Keuntungan yang dapat diperoleh dari penggunaan bagan organisasi yaitu dapat memperlihatkan karakteristik utama dari perusahaan dan memperhatikan gambaran pekerjaan dan hubungan-hubungan yang ada di dalam perusahaan.

Struktur organisasi PT Telkom secara garis besar dapat dilihat pada gambar 3.1. Sedangkan struktur organisasi IS Center dapat dilihat pada gambar 3.2.


(41)

Gambar 3.2 Struktur Organisasi Telkom ISCenter

3.2. Metode Penelitian

Penelitian yang dilakukan adalah menggunakan metodologi penelitian deskriptif analisis, yaitu dengan cara menggambarkan secara tepat data yang ada di lapangan kemudian membandingkannya dengan teori-teori yang berlaku.

3.2.1. Desain Penelitian

Kegunaan desain penelitian ini adalah menuliskan bagaimana bentuk dan prosedur yang dijalankan terhadap penelitian yang dilakukan. Menurut Jogiyanto (2005), desain sistem menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan, tahap ini menyangkut kegiatan pengkonfigurasian dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem


(42)

sehingga setelah instalasi dari sistem benar-benar akan memuaskan rancang bangun yang telah ditetapkan pada akhir tahapan analisis sistem.

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan cara :

1. Penelitian Dokumentasi

Penelitian dilakukan dengan membaca buku – buku di perpustakaan dan mencari referensi yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas oleh penulis.

2. Penelitian Lapangan

Penelitian dilakukan dengan cara megamati langsung ke lapangan untuk memperoleh data – data yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti.

3.2.2.1. Sumber Data Primer

Peneliti terjun langsung kelapangan menganalisis, melihat keadaan dari sistem yang berjalan saat ini dan memberikan evaluasi dari kinerja sistem tersebut.

1. Observasi

Observasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah melakukan penelitian secara langsung terhadap bidang kerja yang ada dengan tujuan untuk lebih memahami dan mengetahui langkah-langkah apa saja yang harus diambil dalam menyelesaikan permasalahan dan hambatan yang


(43)

ditemukan. Bagian IS Center ialah bagian yang peneliti jadikan tempat observasi.

2. Wawancara

Teknik yang dilakukan dengan wawancara dengan mengajukan beberapa pertanyaan secara langsung pada pihak bagian IS Center yang mengurus semua kegiatan Dekstop dilokasi penelitian untuk meminta penjelasan mengenai masalah yang akan di bahas. Bagian yang peneliti ajukan wawancara yaitu pada bagian IS Center.

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder

Data-data atau informasi yang didapatkan untuk penelitian melalui perpustakan, internet, dan lain-lain.

Studi dokumentasi yang digunakan adalah pencarian bahan-bahan atau buku-buku bacaan, karya ilmiah dan sumber-sumber bacaan lainya seperti dari internet. Untuk studi dokumentasi, peneliti mendapatkan data-data atau informasi berupa dokumen yang berbentuk company profile dan Keputusan Direksi yang digunakan untuk mengelola dekstop.

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Metode ini dimaksudkan untuk mempermudah pembangunan sistem setelah mengetahui kelemahan-kelemahan sistem yang sudah ada. Sehingga dapat dibangun sistem yang lebih baik dan lebih bermanfaat bagi perusahaaan.


(44)

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem

Pendekatan sistem yang penulis ambil adalah analisis dan perancangan berorientasi objek, digunakan untuk mendefinisikan dan mengilustrasikan organisasi dari sistem informasi secara berjenjang dalam bentuk modul dan sub modul, perancangan berorientasi objek juga menunjukan hubungan elemen data dan elemen kontrol antara hubungan modulnya.

Model analisis harus dapat mencapai tiga sasaran utama, yaitu menggambarkan apa yang dibutuhkan oleh pengguna, membangun dasar bagi pembuatan desain perangkat lunak, membatasi serangkaian persyaratan yang dapat divalidasi begitu perangkat lunak dibangun.

Dengan demikian perancangan berorientasi objek dapat memberikan penjelasan yang lengkap dan sistem dipandang dari elemen data menggunakan alat bantu seperti : Use case Diagram merupakan kumpulan skenario yang mendeskripsikan hubungan antara para penguna sistem dengan sistem itu sendiri, dengan memberi sebuah narasi tentang bagaimana sistem tersebut digunakan. Use case diagram menampilkan relasi antara aktor dan use case. Diagram class digunakan untuk mendeskripsikan jenis-jenis obyek pada sebuah sistem dan hubungan yang terdapat diantara mereka. Diagram class juga menunjukkan properti dan operasi sebuah class dan batasan-batasan yang terdapat dalam hubungan-hubungan obyek tersebut. Sequence diagram menggambarkan interaksi antara obyek di dalam dan di sekitar sistem berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Activity diagram adalah teknik untuk menggambarkan logika prosedural, proses bisnis, dan jalur kerja. Dalam beberapa hal, diagram ini


(45)

memainkan peran mirip sebuah diagram alir, tetapi perbedaan prinsip antara diagram ini dan notasi diagram alir adalah diagram ini mendukung proses paralel. Deployment diagram menggambarkan detail bagaimana komponen dibangun dalam infrastruktur sistem, dimana komponen akan terletak (pada mesin, server atau piranti keras apa), bagaimana kemampuan jaringan pada lokasi tersebut, spesifikasi server, dan hal-hal lain yang bersifat fisikal. Sebuah node adalah server, workstation, atau piranti keras lain yang digunakan untuk membangun komponen dalam lingkungan sebenarnya. Dengan kata lain diagram ini memperlihatkan pemetaan software kepada hardware.

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan adalah menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah berjalan. Dalam pengembangan sistem ini metode pengembangan menggunakan metode web engineering, karena metode ini memberikan ide bagi pengembang maupun user tentang cara sistem akan berfungsi dan yang akan dikembangkan.

Metode web engineering terdapat 5 ( lima ) tahapan untuk dapat mengembangkan suatu perangkat lunak seperti gambar dibawah ini :


(46)

Gambar 3.3 Tahapan-tahapan Proses Web Engineering

Tahapan tersebut antara lain :

1. Customer communication .

Komunikasi dalam hal ini terutama terkonsentrasi pada 2 hal, analisa bisnis dan perumusan. Analisa bisnis akan mendefinisikan hal-hal apa saja yang akan termuat di dalam aplikasi web, misalnya pengguna web yang akan dibangun, perubahan potensial dalam lingkungan bisnis, integrasi antara web yang akan dibangun dengan situasi bisnis perusahaan, maupun database perusahaan. Perumusan adalah pengumpulan informasi tentang hal-hal yang akan dimuat dalam web yang melibatkan semua calon

pengguna. .

Deployment Cutomer Communication Construction Modeling Planning Iteration plan Business analysis

formulation Analysis model

Content Iteration Function configuration Design model Content Architecture Navigation interface Coding Component test Software increment Release Refactoring Acceptance test

Customer use


(47)

2. Planning

Perencanaan proyek pengembangan aplikasi web kemudian ditentukan, perencanaan akan terdiri dari pendefinisian pekerjaan dan target waktu atas pekerjaan maupun sub pekerjaan yang ditentukan tersebut.

3. Modeling

Tujuan dari aktivitas ini adalah untuk menjelaskan hal-hal apa saja yang memang diperlukan / dibutuhkan pada aplikasi yang akan dibangun dan solusi yang ditawarkan yang diharapkan dapat menjawab apa yang tersirat dari hasil-hasil analisa dan pengumpulan data.

4. Construction

Pembangunan aplikasi web memadukan antara perkembangan teknologi dengan tools pengembangan web yang telah ada, artinya memilih tools yang efektif namun tetap dapat menyesuaikan dengan teknologi yang berkembang saat ini. .

5. Deployment

Aplikasi web diciptakan untuk dapat berguna bagi kebutuhan pekerjaan, dapat dioperasikan oleh end-user, dan kemudian dilakukan evaluasi secara berkala, memberi masukan-masukan kepada team pengembang dan apabila diperlukan akan dilakukan modifikasi pada aplikasi web tersebut.


(48)

Alasan penyusun menggunakan metode web engineering ini, karena metode ini cukup efektif sebagai paradigma dalam rekayasa perangkat lunak, karena mendapatkan kebutuhan dan aturan yang jelas yang disetujui oleh pelanggan, dalam pembuatan perangkat lunak bisa dilakukan secara cepat dan memungkinkan untuk merubah kembali perangkat lunak agar sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Dalam pengembangan sistem yang akan dibangun penlis menggunakan UML yang penjelasannya adalah sebagai berikut :

1. Use case Diagram

Use case merupakan kumpulan skenario yang mendeskripsikan hubungan antara para penguna sistem dengan sistem itu sendiri, dengan memberi sebuah narasi tentang bagaimana sistem tersebut digunakan. Use case diagram menampilkan relasi antara aktor dan use case.

Diagram use case terdiri dari beberapa elemen, yaitu:

a. Aktor.

Gambar 3.4 Simbol Aktor b. Skenario.


(49)

c. Use case.

Gambar 3.6 Simbol Use Case 2. Diagram Class

Diagram class digunakan untuk mendeskripsikan jenis-jenis obyek pada sebuah sistem dan hubungan yang terdapat diantara mereka. Diagram class juga menunjukkan properti dan operasi sebuah class dan batasan-batasan yang terdapat dalam hubungan-hubungan obyek tersebut.

Diagram class terdiri dari beberapa elemen, yaitu: a. Nama.

b. Atribut.

c. Metode/operation.

Gambar 3.7 Contoh Nama, Atribut dan Operasi Atribut dan metode dapat memiliki salah satu sifat berikut:

a. Private. b. Protected. c. Public.


(50)

Sesuai dengan perkembangan class model, class dapat dikelompokkan menjadi package. Hubungan antar class ialah sebagai berikut:

a. Asosiasi. b. Agregasi. c. Pewarisan.

d. Hubungan dinamis.

Gambar 3.8 Contoh Association

Objek seringkali berasosiasi dengan, atau berhubungan ke, objek lainnya. Assosiasi dimodelkan sebagai garis yang menghubungkan dua buah class yang mana kejadian (objek) terlibat dalam hubungannya. Keserbaragaman dari asosiasi diberi nama pada setiap akhir garis, satu indikator asosiasi untuk setiap hubungan, berikut adalah tabel keserbaragaman indikator (multiplicity indicators):


(51)

Tabel 3.1 Multiplicity Indicators

Indicator Meaning

0..1 Zero or one

1 One Only

0..* Zero or more

1..* One or more

N Only n (where n>1) 0..n Zero to n (where n>1) 1..n One to n (where n>1)

3. Sequence Diagram

Sequence diagram menggambarkan interaksi antara obyek di dalam dan di sekitar sistem berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Diagram sequence terdiri dari beberapa elemen, yaitu:

a. Partisipan merupakan berbagai macam obyek dalam sistem.


(52)

b. Pesan dikirimkan dari partisipan satu ke partisipan yang lain.

Gambar 3.10 Simbol Pengiriman Pesan c. Aktivasi merupakan aktivitas yang dilakukan oleh partisipan.

Gambar 3.11 Simbol Aktivasi

d. Garis alir biasanya berbentuk garis putus-putus yang menghubungkan antara partisipan dengan aktivasi.

Gambar 3.12 Simbol Garis Alir 4. Activity Diagram

Activity diagram adalah teknik untuk menggambarkan logika prosedural, proses bisnis, dan jalur kerja. Dalam beberapa hal, diagram ini memainkan peran mirip sebuah diagram alir, tetapi perbedaan prinsip antara diagram ini dan notasi diagram alir adalah diagram ini mendukung proses paralel.


(53)

Diagram statechart terdiri dari beberapa elemen, yaitu: a. Titik awal (start) merupakan awal dari suatu proses.

Gambar 3.13 Simbol Initial State b. Aktivity menunjukkan aktivitas yang dilakukan.

Gambar 3.14 Simbol Activity

c. Transition menunjukan alur perubahan dari satu activity ke activity yang lain.

Gambar 3.15 Simbol Transition e. Titik akhir (end) merupakan akhir dari suatu proses.

Gambar 3.16 Simbol Titik Akhir

5. Deployment Diagram

Deployment diagram menggambarkan detail bagaimana komponen dibangun dalam infrastruktur sistem, dimana komponen akan terletak (pada mesin, server atau piranti keras apa), bagaimana kemampuan jaringan pada lokasi tersebut, spesifikasi server, dan hal-hal lain yang bersifat fisikal. Sebuah node adalah


(54)

server, workstation, atau piranti keras lain yang digunakan untuk membangun komponen dalam lingkungan sebenarnya. Dengan kata lain diagram ini memperlihatkan pemetaan software kepada hardware.

3.2.4 Pengujian Software

Dalam pengujian sistem ada beberapa metode pengujian yang digunakan yaitu pengujian White Box dan Black Box.

Pengujian white box merupakan metode design tes yang menggunakan struktur kontrol desain prosedur untuk memastikan bahwa operasi internal bekerja sesuai dengan spesifikasi yang diharapkan. Pengujian white box ini dilakukan pada saat perangkat lunak dibangun atau dikembangkan.

Pengujian black box merupakan metode pengujian yang berfokus pada persyaratan fungsi perangkat lunak. Dengan metode black box pengujian dilakukan dengan mencari fungsi-fungsi perintah yang tidak benar, menguji kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi pada tampilan perangkat lunak yang telah dikembangkan.

Metode pengujian yang digunakan pada perangkat lunak ini menggunakan metode black box. Tujuannya adalah untuk memperkecil kesalahan pada saat pengembangan dan dengan mudah melakukan koreksi terhadap kekurangan yang terjadi setelah perangkat lunak selesai dikerjakan.


(55)

4.1 Analisis Sistem yang Berjalan

Kegiatan analisis merupakan kegiatan penguraian suatu sistem informasi yang utuh dan nyata ke dalam bagian-bagian atau komponen-komponen komputer dengan tujuan untuk mengidentifikasi serta mengevaluasi masalah-masalah yang muncul, kesempatan, hambatan-hambatan yang mungkin terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga menjadi baik dan sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan serta perkembangan teknologi.

4.2 Perencanaan Kebutuhan

Adalah tahapan dalam pengelolaan desktop yang meliputi kegiatan perencanaan kebutuhan dan penentuan rancangan sistem manajemen yang akan digunakan. Di dalam proses ini, terdapat pengkompuliran data seluruh unit kerja di Telkom yang dikawal oleh Unit SLM ISCenter, dalam proses ini dikenal adanya JPS (Joint Planning Session) yang mampu mempersatukan kebutuhan user ISCenter dan komitmen yang dijanjikan oleh ISCenter ( dalam hal ini unit SLM ). Dari proses ini akan muncul angka kebutuhan perangkat desktop yang dibutuhkan pada tahun berjalan, dan juga pada tahun-tahun berikutnya.


(56)

4.2.1 Prosedur Permintaan & Pemenuhan Desktop

Prosedur permintaan dan pemenuhan dekstop menjelaskan tentang bagaimana user untuk meminta perangkat kerja agar dapat digunakan untuk kepentingan pekerjaan sehingga akan menambah efektifitas kinerja perusahaan.

4.2.1.1 Kompulir Data Kebutuhan

Permintaan kebutuhan desktop dari user dikompulir pada unit General Support / Sekretariat untuk disampaikan ke ISC melalui Nota Dinas yang dikirim oleh pejabat setingkat Senior Manager/General Manager dengan melampirkan Form Permintaan Desktop yang ditujukan kepada OSM IS terkait.

Khusus untuk divisi-divisi (termasuk seluruh unit-unit dibawahnya) yang menjadi area operasi IS PO dan IS DC EWS diajukan kepada OSM IS PO/OSM IS DC EWS.

Untuk lebih jelasnya dapat dirinci sebagai berikut :

a. ISC HO Bertanggung jawab terhadap semua unit yang berkantor di Gedung Kantor Pusat – Japati, Cisanggarung,Hegarmanah. dan semua Direktorat (kecuali Kantor Direktorat yang berlokasi di wilayah operasi IS DC Regional II yang menjadi tanggung jawab IS DC Regional II)

b. IS Area Khusus ISDC Reg-III, bertanggung jawab atas unit kerja yang berlokasi kerja di Gegerkalong.

c. IS DC Regional bertanggung jawab terhadap Divisi Regional dan RO-RO diluar tanggung jawab IS PO dan EWS


(57)

d. IS DC EWS bertanggung jawab terhadap terhadap ESC dan CIS. e. IS PO bertanggung jawab terhadap Multi Media, Infratel dan FWN Permintaan yang telah diterima didisposisi kepada Mgr SLM untuk diproses sesuai prosedur penanganan permintaan, dan didisposisikan ke Manager Network (IS HO dan IS DC Regional) atau Manager Helpdesk (ISPO / EWS) untuk melakukan evaluasi pemenuhan permintaan.

4.2.1.2 Evaluasi

Manager SLM melakukan evaluasi dengan mempertimbangkan urgensi, ketersediaan alokasi, peluang dan kesempatan dan memberikan keputusan terhadap permintaan desktop tersebut (diterima/ditolak/dipending).

4.2.1.3 Tindak Lanjut

Selanjutnya, Manager SLM di masing-masing area menindaklanjuti hasil evaluasi permintaan desktop dengan melaksanakan hal-hal sesuai keputusan sebagai berikut :

a. Jika permintaan diterima, dimasukkan ke dalam list order delivery. b. Jika permintaan dipending, dimasukkan ke dalam waiting list.

4.2.2 Deployment

Deployment adalah tahapan dalam pengelolaan desktop yang meliputi kegiatan pra-instalasi, pengiriman desktop ke lokasi User, instalasi desktop dilokasi User sampai dengan pengujian dan penerimaan desktop oleh User


(58)

Proses Deployment ditujukan untuk kepentingan sebagai berikut : 1. Penggantian habis masa sewa existing

a. Berca (sejak November 2007 ) b. Datascrip ( Mulai November 2007 ) c. Aldira ( Desember 2007 )

2. Pemberian sarana kerja pegawai baru

3. Penggantian desktop kerja lama ( non sewa )

4. Keperluan lain-lain, misalnya : Outlet Plasa Telkom, Layanan Flexy Center, Call Center 147, atau Program Speedy.

Proses deployment terdiri dari dua tahapan, yaitu Pra Deployment dan Deployment itu sendiri.

4.2.2.1 Pra Deployment

Tahapan ini meliputi :

1. Design Asset Tagging (Sticker ) Tahapan ini adalah pembuatan asset tagging ( atau lebih dikenal dengan istilah sticker, yang bertujuan untuk memudahkan proses identifikasi perangkat setelah nantinya perangkat Seat Management disebar ke user-user. Hal ini akan sangat memudahkan proses penarikan perangkat pada tahun ke-3 ( saat perjanjian sewa telah habis ).

2. Update SSC

Berdasar Surat Keputusan SGM Telkom Information System Center PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Nomor ; SK.235 / HK.210 /


(59)

ISC-A1000000 / 2007 tentang Standard Software Catalogue (SSC) versi 1.0 tahun 2007, maka jenis software yang diijinkan untuk diinstall pada Personal Computer dan Laptop Seat Management harus mengacu pada ketentuan yang ada pada SSC dan memperhatikan aspek legalitas software. Jenis-jenis software yang karena fungsinya diperlukan untuk diinstall dalam desktop Telkom, harus memenuhi aspek legal dan melalui pengujian serta approval dari ISC, dan permintaan untuk instalasi software harus dimintakan resmi ke ISC.

3. Create Master Image

Untuk personal komputer dan laptop Seat Management, sebelum perangkat tersebut dideploy kepada user, terlebih dahulu dilakukan proses install operating system, install software standar, dan setting-setting standar kerja lainnya. Pada saat sebuah perangkat diterima dari produsen, kondisi perangkat adalah hanya berisi operating system yang disebut Pre-install. Apabila installasi dan setting dilakukan pada tiap perangkat secara satu persatu, maka hal tersebut akan menyita resource dan waktu, solusi yang diambil adalah dengan pembuatan Master Image, yaitu cukup satu perangkat diinstall dan dikondisikan seperti keinginan yang dibutuhkan di lapangan, kemudian dilakukan imaging, nantinya image ini di-clonning ke semua perangkat PC dan Laptop Seat Management. Proses ini sangat efisien, satu proses clonning dilaksanakan tidak lebih dari 10 menit.


(60)

4. Create Form ( Berita Acara )

Setelah image selesai dibuat, maka dilakukan pengujian terhadap image tersebut, yaitu dengan cara reload image terhadap perangkat personal komputer dan laptop lainnya, jika proses reload berhasil, dan hasil yang didapat pada perangkat uji coba image sudah sesuai dengan yang diinginkan, maka artinya pengujian image sukses. Selanjutnya dibuat berita acara serah terima image dari Telkom kepada vendor Seat Management.

Setiap ada perubahan image, selalu dilakukan pengujian ulang dan pembuatan berita acara serah terima image, dokumen-dokumen berita acara seperti ini menjadi konsumsi auditor pada saat proses audit perusahaan.

Berita acara Serah Terima Image, dan Berita Acara Pengujian Master Image terdapat dalam lampiran 1 dan 2.

5. Desktop Management Tools Infrastructure

Desktop Management Tools dimaksud adalah menggunakan ALTIRIS, yaitu sebuah software yang memiliki kemampuan berupa : Inventory solution, yaitu mendeteksi konfigurasi hardware, software, serial number, user data profile, IP address dan data-data optional lain, yang terdapat pada setiap personal komputer maupun laptop.

Software delivery solution, yaitu kamampuan berupa pendistribusian software dari server Altiris kepada personal komputer atau laptop yang tersebar di user-user. Dengan modul software delivery, maka


(61)

pendistribusian software baik itu berupa service pack maupun install software dapat dilakukan melalui server tanpa harus datang ke lokasi sambil membawa source installer, modul ini mampu meningkatkan efektivitas pekerjaan dan juga efisiensi waktu.

Patch management solution, modul ini memiliki kemampuan melakukan update patch pada setiap personal komputer atau laptop user. Patch dimaksud adalah patch dari Microsoft yang diperuntukkan bagi Windows Operating System, maupun aplikasi keluaran Microsoft lainnya, misalnya Microsoft Office, Media Players, dan sebagainya. Modul ini berkerja dengan cara melakukan download security patches dari web site Microsoft, kemudian menyimpannya di Server Altiris, kemudian mendistribusikan patches-patches tersebut kepada PC atau laptop user. Dengan adanya patch management solution, maka user tidak perlu melakukan update manual untuk Windows Operating System mereka. Dan modul ini juga akan meningkatkan security Windows karena setiap ada hot fix / patches selalu langsung dilakukan update kepada PC / laptop user.

Application management solution, modul ini memiliki kemampuan untuk : (1) mengumpulkan informasi tentang aplikasi yang telah diinstall pada personal komputer atau laptop user yang berbentuk file .msi atau .exe (2) melakukan cek status aplikasi tersebut secara berkala (3) secara otomatis melakukan perbaikan atau perubahan


(62)

terhadap file yang corrupt dan juga setting pada registry Windows yang bermasalah.

Appication metering solution, modul ini memiliki kemampuan untuk : (1) mendeteksi aplikasi yang terinstall pada personal komputer atau laptop user (2) monitoring terhadap penggunaan aplikasi tersebut (3) melakukan block terhadap software yang tidak legal (4) melakukan block terhadap penggunaan software tertentu, misalnya seperti Game atau software tertentu yang dikehendaki, block dapat dilakukan sepanjang hari, dapat juga dilakukan pada jam tertentu (jam kerja saja). carbon copy solution, modul ini memiliki kemampuan untuk melakukan remote terhadap PC atau laptop user, yang fungsinya untuk memberikan kemudahan pada saat perbaikan atau troubleshooting saat terjadi gangguan.

Semua solution yang dimiliki Altiris bekerja dengan metode Agent, artinya di setiap personal komputer atau laptop Seat Management harus terlebih dahulu diinstall Agent Altiris.

6. Antivirus Infrastructure

Antivirus yang digunakan pada perangkat Seat Management adalah TrendMicro ( Premium Support Program ).

7. Uji Fungsi Perangkat

Uji fungsi perangkat bertujuan untuk melakukan pengujian / pembuktian bahwa perangkat yang akan dideploy dapat berfungsi sebagaimana mestinya, misalnya :


(63)

(1) untuk personal komputer, dipastikan bahwa operating system tidak bermasalah, monitor berfungsi baik, port USB semua berfungsi, tidak bermasalah ketika dilakukan test print dokumen

(2) untuk laptop, dipastikan bahwa operating system tidak bermasalah, monitor berfungsi baik, port USB semua berfungsi, tidak bermasalah ketika dilakukan test print dokumen, dapat diintegrasikan dengan projector

(3) untuk printer, dapat menjalaskan proses pencetakan dengan baik, tidak ada masalah dengan hasil komposisi warna antara tampilan di layar dengan hasil cetakan

(4) untuk projector, dapat menampilkan melalui lensa projector, yaitu semua apa yang tampil di monitor / maupun laptop. Untuk projector yang dilengkapi dengan wireless, maka dilakukan pengujian bahwa perangkat komputer / atau laptop dapat terintegrasi kepada projector melalui media wireless ( bukan melalui kabel VGA projector )

(5) untuk scanner, dipastikan bahwa hasil scan gambar / dokumen sesuai dengan keadaan gambar / dokumen yang sesungguhnya, tidak ditemukan crash dengan perangkat komputer atau laptop. Proses uji fungsi menghasilkan sebuah Dokumen Berita Acara Uji Fungsi, yang isinya menyatakan telah dilakukan pengujian terhadap perangkat dengan hasil baik. Berita Acara Uji Fungsi ditandatangani oleh pihak Telkom ( team penguji ) dan oleh pihak Vendor ( team


(64)

pendamping uji fungsi ). Uji fungsi dilakukan terhadap 10% dari jumlah perangkat, artinya jika perangkat Seat Management berjumlah 1000 unit, maka pengujian dilakukan terhadap 10 unit, dan dilakukan secara acak. Pengujian 10% dari jumlah perangkat dianggap sudah mewakili, dianggap cukup mencerminkan keadaan seluruhnya.

4.2.2.2 Deployment

Tahapan ini adalah tahap terakhir dari proses deploy perangkat Seat Management kepada user-user. Terdiri dari :

(1) Validasi data dari SLM. Data kebutuhan terlebih dahulu dikompulir oleh unit SLM (Service Level Management) Telkom ISCenter. Data ini diperoleh baik melalui JPS (Joint Planning Session) maupun dari Nota Dinas yang diterima SLM ISCenter.

(2) Penyerahan data distribusi ke vendor. Data kebutuhan yang sudah diolah oleh unit SLM kemudian dipetakan, dan disesuaikan dengan planning Seat Management, artinya sejumlah angka kebutuhan tertentu, akan didelivery secara sekaligus atau berkala, dalam rentang waktu tertentu, pada jadwal tertentu pula. Data ini kemudian diserahkan ke vendor untuk segera dilakukan proses selanjutnya di pihak internal vendor.

(3) Pengiriman perangkat oleh vendor. Perangkat dikirim sampai titik dimana end user berada, artinya pengiriman tidak dilakukan secara terpusat pada unit / cabang / divisi regional tertentu saja, tetapi


(1)

10 Garis Alir

11 Initial State

12 Activity

13 Transition


(2)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman :

4.1 Tabel Waktu Layanan Vendor ………. 71

4.2 Tabel Waktu Tanggapan Vendor ……… 72

4.3 Tabel Kutipan Software Catalogue ISC ………. 88

4.4 Tabel do ……….. 115

4.5 Tabel do_model ………. 115

4.6 Tabel do_sn ……… 116

4.7 Tabel Ticket ……… 117

4.8 Tabel Status_Ticket ……….. 118

4.9 Tabel Admin_Dashboard ……….. 118

4.10 Tabel Support_Dashboard ……… 119

4.11 Tabel User ………... 119

5.1 Tabel Rencana Pengujian Sistem Telkom seat Management... 147

5.2 Tabel Pengujian Login User……… ………..148

5.3 Tabel Pengujian Login Admin ………..……….. 148

5.4 Tabel Pengujian Login Support ………..……….. 149

5.5 Tabel Pengujian Delivery Order …………..……….. 149


(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas rahmat-Nya sehingga laporan skripsi dengan judul ”SISTEM INFORMASI TELKOM-SEAT MANAGEMENT BERBASIS ONLINE” dapat diselesaikan dengan baik. Laporan skripsi ini merupakan ringkasan dari hal-hal yang didapatkan selama melaksanakan survey skripsi.

Selesainya penyusunan laporan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan baik secara materiil ataupun spiritual kepada :

1. Bapak Parni dan Ibu Sri Umi selaku orang tua peneliti

2. Dr.Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung

3. Prof. Dr. Ir. Ukun Sastraprawira, M.Sc, selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung

4. Ibu Rina Kurniawati, MT. selaku dosen wali 5.


(4)

iv

8. Bapak Dadang Munandar, S.E., M.Si. selaku Ketua Jurusan Manajemen Informatika Unikom Bandung.

9. Berbagai pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi.

Semoga laporan skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dapat dijadikan pedoman dalam menyelesaikan suatu pekerjaan khususnya bagi yang memerlukan. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan taufik dan hidayah-Nya kepada kita semua.

Bandung, Juli 2010 Penulis,


(5)

(6)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap : DWI NUR SETYO BUDI

Alamat : Jl. Bungur Sari 1 No. 4 Bandung Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat Tanggal Lahir: Ponorogo, 23 Januari 1988 No. Telepon : 081321889668

Email : budi.javanesse@gmail.com Pendidikan :

• Sekolah Dasar Negeri Purbosuman 1 Ponorogo : 1994 - 2000 • Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 1 Ponorogo : 2000 – 2003 • Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Ponorogo : 2003 - 2006