Fraksi Berat Komposit Fraksi Volume Komposit Kurva Tegangan Regangan Komposit Berpenguat Serat Patahan Fracture

7 ε = L l = L l l dimana : ε = Tegangan-regangan ∆L= Deformasi atau pemanjangan mm L = Panjang daerah ukur mm l = Panjang mula-mula mm Besarnya nilai modulus elastisitas komposit yang juga merupakan perbandingan antara tegangan dan regangan pada daerah proporsional, berlaku hukum Hooke, dapat dihitung dengan persamaan: Kurniawan, K., 2012 E = σ ε dimana : E = Modulus elastisitas Nmm 2 σ = Tegangan tarik Nmm 2 ε = Tegangan-regangan Modulus elastisitas menunjukkan kekakuan stiffness atau ketahanan terhadap deformasi elastis. Semakin besar modulus elastisitas, bahan semakin kaku.

e. Fraksi Berat Komposit

Untuk menghitung fraksi berat hal-hal yang harus diperhatikan adalah berat serat, berat komposit, berat jenis serat, dan berat jenis komposit. Fraksi berat dapat dihitung menggunakan persamaan sebagai berikut: Gibson, R,F., 1994. = . . . × 100 dimana : W f : Fraksi berat V f : Volume serat cm 3 ρ f : Berat jenis serat gramcm 3 V m : Volume matrik cm 3 ρ m : Berat jenis matrik gramcm 3 8

f. Fraksi Volume Komposit

Fraksi volume dapat dihitung menggunakan persamaan sebagai berikut: Gibson, R,F., 1994. = × 100 dimana : V f : Fraksi volume serat ρ f : Berat jenis serat gramcm 3 W f : Fraksi berat serat gram ρ m : Berat jenis matrik gramcm 3 W m : Fraksi berat matrik gram

g. Kurva Tegangan Regangan Komposit Berpenguat Serat

Jenis matrix failure mode kekuatan tarik serat lebih besar daripada kekuatan tarik komposit, dan kekuatan tarik matrik lebih kecil daripada kekuatan tarik komposit. Matrix failure mode bahwa kekuatan serat sangat tinggi dibandingkan matrik, ini berarti bahwa matrik akan mengalami patah atau rusak lebih awal dibandingkan serat. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa komposit yang dibuat bersifat ulet. Jenis fibre failure mode kekuatan tarik matrik lebih besar daripada kekutan tarik komposit, dan kekuatan tarik serat lebih kecil daripada kekuatan tarik komposit. Serat akan mengalami patah atau rusak lebih awal karena serat banyak menahan transfer beban yang ada. Sedangkan matrik masih dapat menahan transfer beban sekaligus menahan keberadaan serat. Jenis fibre failure mode bahwa kekuatan tarik serat sangat rendah, ini berarti bahwa serat akan mengalami patah atau rusak lebih awal dibandingkan matrik. Jenis fibre failure mode maka dapat ditarik kesimpulan bahwa komposit bersifat getas. Dwi Adi. S, 2007

h. Patahan Fracture

Patah liat dicirikan dengan deformasi plastik besar disekitar ujung retak. Retak seperti itu disebut sebagai retak yang stabil yaitu menahan setiap pertambahan panjang kecuali jika ada kenaikan tegangan yang bekerja. Patah getas terjadi tanpa ada deformasi yang cukup besar dan mengalami perambatan retak yang cepat. 9

C. METODOLOGI PENELITIAN

Dokumen yang terkait

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR Sifat Fisis Dan Mekanis Pada Komposit Polyester Serat Batang Pisang Yang Disusun Asimetri [ 45o / -30o / 45o / -30o ].

0 3 17

PENDAHULUAN Sifat Fisis Dan Mekanis Pada Komposit Polyester Serat Batang Pisang Yang Disusun Asimetri [ 45o / -30o / 45o / -30o ].

0 2 6

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR Analisa Karakteristik Mekanis Dan Fisis Komposit Serat Batang Pisang Polyester Yang Disusun Simetri [-45/45/45/-45] Akibat Variasi Temperatur.

0 4 16

TUGAS AKHIR ANALISA KARAKTERISTIK MEKANIS DAN FISIS KOMPOSIT SERAT Analisa Karakteristik Mekanis Dan Fisis Komposit Serat Batang Pisang Polyester Yang Disusun Simetri [-45/45/45/-45] Akibat Variasi Temperatur.

0 2 20

PENDAHULUAN Analisa Karakteristik Mekanis Dan Fisis Komposit Serat Batang Pisang Polyester Yang Disusun Simetri [-45/45/45/-45] Akibat Variasi Temperatur.

0 2 5

TUGAS AKHIR SIFAT FISIS DAN MEKANIS AKIBAT Sifat Fisis Dan Mekanis Akibat Perubahan Temperatur Pada Komposit Serat Batang Pisang Yang Dicuci Menggunakan Naoh Bermatrik Epoxy.

0 1 16

NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH Sifat Fisis Dan Mekanis Akibat Perubahan Temperatur Pada Komposit Serat Batang Pisang Yang Dicuci Menggunakan Naoh Bermatrik Epoxy.

0 2 14

SIFAT FISIS DAN MEKANIS AKIBAT PERUBAHANTEMPERATUR PADA KOMPOSIT POLYESTER SERAT Sifat Fisis Dan Mekanis Akibat Perubahan Temperatur Pada Komposit Polyester Serat Batang Pisang Yang Di Treatment Menggunakan KMnO4.

0 2 15

TUGAS AKHIR SIFAT FISIS DAN MEKANIS AKIBAT Sifat Fisis Dan Mekanis Akibat Perubahan Temperatur Pada Komposit Serat Batang Pisang Yang Dicuci Dengan K(Oh) Menggunakan Matrik Vinylester Repoxy.

0 2 14

NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH Sifat Fisis Dan Mekanis Akibat Perubahan Temperatur Pada Komposit Serat Batang Pisang Yang Dicuci Dengan K(Oh) Menggunakan Matrik Vinylester Repoxy.

0 2 16