Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi dan sikap masyarakat terhadap penggunaan pupuk organik : studi kasus di kampung ciburial, Bandung - Jawa Bali
ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG
MEMPENGARUHI PERSEPSI DA.N SIKAP
MASYARAKAT TERHADAP PENGGUNAAN PUPUK
ORGANIK
( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung - Jawa Barat)
BAHRULULUM
JURUSAN SOSIAL EKONOMI
PERTANIAN/AGRIBISNl:S
FAKULTAS SAINS DAN TEKN()LOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI JAKARTA
1426 H/2005 M
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARlDHI PERSEPSI DAN
SIKAP MASYARAKAT TERHADAP PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK
(Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung, fawa-Barat)
Oleh:
BAHRULULUM
100092020256
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pertanian Pada Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian/Agribisnis
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIFfilDAYATULLAH
JAKARTA
2005 M / 1426 H
JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN/AGRIBISNIS
FAKULT AS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang ditulis oleh:
Nama
: Bahrul Ulum
NIM
: 100092020256
Program studi
: Sosial Ekonomi Pertanian/Agribisnis
Judul Skripsi
: Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi dan
Sikap Masyarakat terhadap Penggunaan Pupuk Organik
(Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung- Jawa Barat).
Dapat diterima sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian
pada Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian/Agribisnis, Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Jakarta.
Jakarta, Juli 2005
Menyetujui
Dosen pembimbing
k.
ャゥュセmNs@
Pembimbing I
p・セᄋ@
bingll
.
e
(
I
Ir. Juna1di, M.Si
NIP. 080 123 737
Mengetahui
Ketua Jurusan
Ir.
mセゥョL@
I
セ@
MM
NIP. 150 317 958
PERNYATAAN
DENGAN INI MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI BENAR-BENAR HASIL
KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI
ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TING!GI ATAU LEMBAGA
MANAPUN.
Jakarta, Juli 2005
BAHRULULUM
100092020256
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi robbil ala.min, segala puji serta syukur kepada Allah SWT,
atas segala rahmat dan hidayalmya yang telah dilimpahkan-Nya. Tak lupa shalawat
serta salam atas junjungan Nabi besar yang sekaligus kekasih Allah, Nabi
Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, serta para pengikut sunnahnya.
Skripsi ini merupakan salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pertanian di
Fakultas Sa.ins dan Teknologi. Dengan segala kerendahan hati bahwa skripsi ini tidak
akan selesai secara maksimal tanpa bantuan dari berhagai pihak. Untulc itu
perkenankanlah penulis menghaturkan penghargaan dan terima kasih yang sedalamdalamnya kepada orang-orang yang selama ini iknt membantu dalam menyelesaikan
skripsi ini:
1. Ayahanda dan Ibunda yang selalu membedkan kasih sayang serta do'a yang tak
pernah putus untuk keberhasilan anaknya yang tercinta.
2. Bapak Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi
UIN Syarif Hidayatullal1 Jakarta.
3. Bapak Ir. Mudatsir Najanmddin, MM selaku tim penguji I dalam sidang skripsi.
4. Ir. Rahmi Purnomowati, M.Si. Selaku pembimbing I. dan Ir. Junaidi, M.Si.
Selaku pembimbing II. yang selanm ini telah telah memberi Ilmu dan Pengalaman
dalam membimbing dan mengarahkan penulisan skripsi ini.
5. Bapak KH. Fuad Afandi selaku pimpinan Pondok Pesantren Al-ittifaq yang telal1
memberikan izin kepada penulis tmtuk melakukan penelitian.
6. Para stafnya yang diantaranya yaitu: Pak Apep Saefuddin, Pak Ahinad Syahid,
Pak Dandan, Mas Ta'lif, Ganjar serta para santrinya yang tidak bisa disebutkan
satu persatu dalam membantu mengumpulkan data-data.
7. Pak Ahinad Tj, Bu Rizki, dan lainya yang selama ini telah mernbed berbagai
macan1 saran dan masukan yang positif demi tercapainya hasil skripsi yang bagus
dan rnaksimal.
8. Kakak-kakak dan Adik-adikku yang tercinta K' Nur Hasanah, K'Siti Aisyah,
Alrnmd Dahlan, Fahruddin, dan Amin Sutrisno yang telah membedkan dukungan
dan rnotivasi, baik moril maupun materiil.
9. For All My Best Friend Acak, Ferry, Lucky, Angga, Ronggo, Naufal, Unul,
Fitriyanti, Fatimah, Citra, Dani, Gunawan W, Syahril hidayat, Sadad, Fajar,
Bagus, Yusuf, Roni dan lain-lain yang tidak bisa disebutkan satu persatu terima
kasih atas partisipasinya dalam menyelesaikan skripsi ini.
10. Special thank for Y- Hrp makasih banyalc atas dukungan clan Do'anya selama ini.
11. Keluarga Besar KKN Agdbisnis 2003 serta anak-anak Agribisnis secara urnum
baik Agdbisnis A maupun B Angkatan 2000 yang tidak bisa disebutkan satupersatu makasih banyak atas dukunganya.
Jalcarta, Juli 2005
Penulis
RINGKASAN
BAHRUL ULUM, Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi dan Sikap
Masyarakat terhadap Penggunaan Pupuk Organik (Studi Kasus di Kampung Ciburial,
Bandung, Jawa-Barat). di bawah bimbingan RAHMI lt>URNOMOWATI dan
JUNAIDI.
Sektor pertanian merupakan sektor yang sangat penting dalam perekonomian
di Indonesia. Sebagai negara agraris, bidang pertanian merupakan urat nadi dalam
setiap kegiatan perekonomian, karena perannya yang sangat dominan dalam beberapa
aspek strategis pembangunan seperti: pemasok bahan balm, penyedia lapangan kerja,
pencipta nilai tambah (PDB), serta salah satu penghasil devisa terbesar negara maka
berdasarkan ha! tersebut, pemerintah selayaknya memperhatikan sektor ini dengan
mernberikan bantuan modal kepada petani kecil agar para petani lebih giat dalam
memanfaatkan lahan pertanianya secara optimal.
Tampilnya sektor pertanian ini diharapkan menjadi salah satu altematif dalam
mengatasi persoalan-persoalan yang berkaitan dengan pemkonomian bangsa yang
semakin terpurnk. Pembangunan pada sektor ini perlu dilakukan seiring dengan arus
globalisasi ekonomi yang membawa perubal1an besar pada minat konsumen terhadap
produk-produk pertanian. Untuk memenuhi kualitas dan knantitas yang dikehendaki
pasaran dunia, maka para petani diharapkan dapat menerapkan teknik budidaya dan
pengelolaan tanaman yang serba berkembang sehingga rnendapatkan hasil yang
optimal dengan memberikan pupuk organik. Pemberian pupuk tersebut dimaksudkan
dapat menan1bah unsur- unsur atau zat makanan yang diperlukan tanah sehingga
terjadi konservasi tanah yang bagus dan baik, memeHhara dan memperbaiki
kesuburan tanah, serta dapat menyumbangkan bahan makanan kepada tanaman
tersebut.
Adapun tujuan penelitian adalah untuk memperoleh gambaran yang jelas
tentang : Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi masyarakat dalam menggunakan
pupuk organik, proses pendeskripsian keputusan konsumen terhadap pembelian
pupuk organik, dan mengetahui sikap masyarakat terhadap penggunaan pupuk
organik. Untuk menjawab persolan di atas maka peneliti melalcukan penelitian di
Kampung Ciburial Desa Alam Endah Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung,
Jawa Barat. Pemilihan lokasi ini berdasarkan pertimbangm1 bahwa di kampung
tersebut melakukan berbagai macam kegiatm1 yang berkaitan dengan agribisnis yang
sekaligus telah dijadikan pusat percontohan oleh pemerintah sejak tahun 1997.
Data ymig digunakan yaitu data primer dm1 data sekunder yang diolah dengan
melakukan mialisa Statistik atau pengujimi statistik data dengmi terlebih dahulu
111emberikm1 kode (coding) terhadap data yang diperoleh dengan maksud
menyeraganlkmi data dengan melakukm1 persentase terhadap data yang telah
terkumpul berdasarkan jawaban responden yang dibuat dalam bentuk tabulasi.
Sedangkan untuk pertanyam1 faktor -faktor yang mempengaruhinya, peneliti
analysis) yang diolah
menggunakm1 mialisis komponen utama ( principal 」ッューQセョエ@
dengan bantuan program statistical package for social sciences (SPSS) release 12,0
dengan menggunakan metode analisis multivariat (multivariate analysis) yang
berusaha menjelaskan ragam peubah melalui beberapa kombinasi linier dari variabelvariabel asalnya.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan pupuk organik
terdapat empat belas variabel asal yang akan dijadikan bahan pembahasan dengan
menggunal(an metode analisis faktor dan memakai alat SPSS release 12,0 untuk
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhinya. Dalam penelitian ini, terdapat
empat belas variabel asal, yaitu: umur (Xl ), tingkat pendidikan (X2), motivasi
pembelian (X3), mengikuti pelatihan (X4), kepemilikan lahan (XS), pendapatan (X6),
tempat pembelian (X7), informasi (XS), mudah didapat (X9), harga (XlO), luas lahan
(Xl 1), penyuluhan pettanian (Xl2), kualitas pupuk (Xl3), dan manfaat pupuk (Xl4).
Berdasarkan keempat belas variabel asal hanya tiga belas variabel yang terdapat pada
anti-image correlation (matrik a) yang memenuhi nilai MSA (measures of sampling
adequacy) lebih besar dari 0,5. karena satu variabel sisanya yaitu: harga memilild
MSA di bawah 0,5 sehingga tidak dapat di prediksi.
Dari seluruh variabel yang diamati bahwa variabel-variabel yang layak
dijadikan sebagai variabel utama dan dipertimbangkan petani adalah: motivasi
pembelian, kualitas pupuk, informasi, pendapatan, tingkat pendidikan, tempat
pembelian, manfaat pupuk, kepemilikan lahan, dan luas lahat!. Berdasarkan temuan di
lapangan bahwa kesembilan variabel tersebnt merupakan komponen utama yang
sangat mempengaruhi terhadap persepsi dan sikap masyarakat dalam menggunakan
pupuk organik.
Berdasarkan basil penelitian, terdapat empat komponen utatna yang dapat
mempengaruhi masyarakat dalam menggunakan pupuk, komponen utatna pertama
terdiri dari motivasi pembelian pupuk dan luas lahan, komponen utama kedua terdiri
dari pendapatan dan kualitas pupuk orgatrik, komponen utama ketiga terdiri dari
tingkat pendidikan, kepernilikan lahan, tempat pembelian pupuk, dan manfaat pupuk,
komponen utama keempat terdiri dari informasi.
Sedangkan proses keputusan konsumen dalam pembelian pupuk organik
dipengaruhi oleh banyaknya masyarakat dalam menggunakan pupuk organik tesebnt.
Dalam menggunakan pupuk organik para petani barns mengetahui keunggulan dari
pupuk tersebut dan untuk mengetahui keunggulan tersebut petani harus rnelalui Lima
(5) tahap yaitu: Pengenalan kebutultan, pencarian informasi, evaluasi alternatif,
keputusan, dan perilaku pasca pernbelian.
Berdasarkan basil dan pembahasan bahwa persepsi dan sikap masyarakat
terhadap penggunaan pupuk organik relatif bagus. Persepsi masyarakat tersebut
dipengaruhi oleh motivasi masyarakat terhadap pembelian pupuk organik. Pembelian
pupuk tersebut dipengaruhi oleh kualitas, hru·ga, kemudahan memperoleh pupuk, dan
budaya. Selain itu tingkat konsultasi masyarakat terhadap pekerja penyulultan, dan
respon masyarakat terhadap pupuk organik dapat mempengaruhi pula terhadap
persepsi dan sikap masyarakat dalan1 rnenggunakan pupuk tersebut.
DAFTARISI
Halaman Judul .................................................................................. .i
Kata Pengantar ......................................................................................................... ii
Daftar Isi .................................................................................................................. iii
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... viii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2. Pernmusan Masalah .............................................................................. 3
1.3. Tujuan Penelitian .................................................................................. 3
1.4. Manfaat Penelitian ................................................................................ 4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Persepsi ................................................................................................. 5
2.1.1. PengertianPersepsi .................................................................... 5
2.1.2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Persepsi ............................. 6
2.2. Sikap ....................................................................................................... 6
2.3. Pupuk Organik ....................................................................................... 7
2.4. Perilaku Konsumen ............................................................................. 11
2.5. Tahap-tahap Proses Keputusan Pembelian .......................................... 16
2.6. Sistem Manajemen ............................................................................... 20
2.7. Kerangka Pemikiran ............................................................................. 21
BAB III. METODE PENELITIAN
3 .1. Lokasi Penelitian ................................................................................. 24
3.2. Data dan Analisis Data ........................................................................ 24
3.2.1. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 24
3.2.2. Populasi dan Sampel ................................................................... 26
3.2.3. Teknik Analisis Data .................................................................. 27
BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH
4.1. Letak Geografis ................................................................................... 32
4.2. Agribisnis Sayuran dan Buab-buahan ................................................. 33
4.3. Sarana Produksi Pertanian.................................................................... 34
4.4. Tranportasi/Kendaraan ......................................................................... 36
4.5. Kegiatan Pascapanen ............................................................................ 37
4.6. Pemasaran ............................................................................................ 39
4. 7. Karakteristik Responden ..................................................................... .41
BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Pupuk .................... .44
5.1.1. Analisis Komponen Utama ........................................................ 52
5.1.1.1. Komponenpertama ....................................................... 54
5.1.1.2. Komponen kedua ........................................................... 54
5.1.1.3. Komponenketiga ........................................................... 55
5.1.1.4. Komponen keempat ....................................................... 57
5.2. Proses Keputusan Pembelian Pupuk Organik ...................................... 58
5.2.1. Pengenalan Kebutuhan ................................................................ 58
5.2.2. Pencarian Infonnasi .................................................................... 59
5.2.3. Evaluasi Altematif ...................................................................... 60
5.2.4. Keputusan Pembelian .................................................................. 61
5.2.5. Perilaku Pasca Pembelian ........................................................... 63
5.3. Persepsi dan sikap Masyarakat Terhadap Pupuk Organik ................... 65
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan .......................................................................................... 70
6.2. Saran ..................................................................................................... 71
DAFTARPUSTAKA .............................................................................................. 72
LAMPIRAN ............................................................................................................. 74
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 : Jenis Komoditi dan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian ..............
34
Tabel 2 : Jumlah Obat-obatan Alami yang Diproduksi ..................................
35
Tabel 3 : Fasilitas T ransportasi ... ....... .. .. .. ... .... ... ...... .... .. ......... .. ... ...... ... ... .......
36
Tabel 4 : Tingkat Penjualan Rata-rata Sayuran/hari ke Supen:narket
Jakarta Tahun 2004 .........................................................................
38
Tabel 5 : Karakteristik Responden .................................................................
43
Tabel 6 : Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Pupuk Organilc
Berdasarkan Anti-image Correlation (1)..........................................
45
Tabel 7 : Faktor-faktor Pertimbangan Masyarakat dalam Menggunakan
Pupuk Organik Berdasarkan Anti-image Correlation (2) ................
46
Tabel 8 : Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Pupuk Organik
Berdasarkan Nilai Communality......................................................
47
Tabel 9 : Faktor-faktor Pertimbangan Masyarakat dalam Menggunakan
Pupuk Organik Berdasarkan Component Matrix.............................
51
Tabel 10: Faktor-faktor Pertimbangan Masyarakat dalam Menggunakan
Pupuk Organik Berdasarkan Rotated Component Matrix ..............
52
Tabel 11: Korelasi Variabel Asal dengan Komponen Utama .........................
53
Tabel 12: Manfaat Konsumen dalam Membeli Pupuk Organik .....................
59
Tabel 13: Sumber Informasi ............................................................................
60
Tabel 14: Alternatif Pupuk Organik yang Dipakai .........................................
61
Tabel 15: Pihak yang Mempengaruhi Penggunaan Pupuk Org;anik ...............
61
Tabel 16: Tempat Pembelian Pupuk Organik .................................................
62
Tabel 17: Jumlah Jenis Pupuk Organik ...........................................................
63
Tabel 18: Tanggapan Masyarakat ...................................................................
63
Tabel 19: Tahap-taliap Proses Keputusan Pembelian .....................................
64
Tabel 20: Motivasi Awal Pembelian Pupuk Organik .....................................
65
Tabel 21: Jarak Pembelian Pupuk ...................................................................
66
Tabel 22: Tanggapan Masyarakat ...................................................................
67
Tabel 23: Tingkat Konsultasi ................................... .......................................
68
Tabel 24: Materi yang Diberikan Penyuluh ....................................................
68
Tabel 25: Tanggapan Petani Terhadap Penyuluh ............................................
69
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar I : Model Tradisional Proses Adopsi/Pembelian .................................
15
Gambar 2 : Kerangka Pemikiran Konseptual ....................................................
22
Gambar 3 : Pola Saluran Pemasaran Sayuran dan Buah di Pesantren
Al-Ittifaq . ... .. . ... ... ... .... .. .... ... ... .... .. ... .... ... .. .... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... .
40
DAFTARLAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 : Daftar Kuesioner yang disebarkan ke Masyarakat ..........................
74
Larnpiran 2 : Hasil Perhittmgan Melalui Statistical Package for Sosial
Science (SPSS) Release 12,0 ..........................................................
78
Larnpiran 3 : Susunan dan Kadar Unsur Hara Berbagai Jenis Pupuk Kandang ....
83
Lampiran 4 : Dokumentasi Tentang Produk Pupuk Organik ................................
84
Larnpiran 5 : Matrik Rencana dan Waktu Penelitian ............................................
89
Lampiran 6 : Peta Karnpuug Ciburial, Kecamatan Ciwidey Kabupaten
Bandung Jawa- Barat .................................................................. .....
90
RABI
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Bagi segenap warga Indonesia, tanah yang dikaruniakan Tuhan Yang Maha
Pengasih dan Penyayang merupakan tanah yang sul:mr yang dapat ditanami berbagai
macam tanaman dan di dalamnya terdapat berbagai macam sumber daya alam yang
dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat. Sumber kekayaan alam Indonesia harus
diusal1akan dengan sebaik-bailmya, dengan melakukan ekstraktif yang sesuai atau
seimbang dengan kondisi tanah dan lingkungannya. Dengan demikian produksi dapat
terus ditingkatkan, kesejahteraa11 rakyat dapat terjan1in tanpa menimbulkan gangguan
dan kerusakan.
Sektor pertanian merupakan sektor yang sangat penting dalam perekonomian
di Indonesia. Sebagai negara agraris, bidang pertanian merupakan urat nadi dalam
setiap kegiatan perekonomian, karena perannya yang sangat dominan dalam beberapa
aspek strategis pembangunan seperti: pemasok bahan baku, penyedia lapangan kerja,
pencipta nilai tambah (PDB), dan sektor pertanian merupakan salah satu penghasil
devisa bagi negara. Tampilnya sektor pertanian ini diharapkan menjadi salah satu
altematif dalam mengatasi persoalan-persoalan yang berkaitan dengan perekonomian
bangsa yang semakin terpuruk.
Pembangunan pada sektor pertanian perlu dilalmkan seiring dengan arus
globalisasi ekonomi yang membawa perubahan besar pada minat konsumen terhadap
2
produk-produk pertanian. Ditinjau dari segi ekonomi, baik usaha di bidang pertanian
maupun
di
pertambakan
dan
pertan1bangan
akan
banyak
mendatangkan
kesejahteraan, baik untuk negara dalam melanjutkan pembangunan maupun untuk
rakyat demi peningkatan kesejahteraan hidupnya.
Untuk memenuhi kualitas dan kuantitas yang dikehendaki pasaran dunia,
maka para petani harus menerapkan teknik budidaya dan pengelolaan tanaman yang
serba berkembang sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Untuk itu, tanaman
harus diberi pupuk organik agar dengan pemberian pupuk tersebut diharapkan
kualitas produk yang dikehendaki dapat te1jamin, kuantitas maupun total produksi
yang diperlukan oleh industri yang membutuhkan dapat terpenuhi dan bisa diterima
di berbagai negara di dunia.
Pemberian pupuk organik pada tanah dapat menambah unsur- 1msur atau zat
makanan yang diperlukan tanah sehingga terjadi konservasi tanah baik secara
langsung maupun tidak langsung, memperbaiki struktur tanah, memperbaiki sifatsifat tanah, porositas tanah, daya menahan air dan kation..Jcation tanah. Dengan
demikian, pemupukan pada umumnya be1tujuan untuk memelihara atau memperbaiki
kesuburan tanah.yang sekaligus menyunlbangkan bahan makanan kepada tanaman
yang tumbuh di tanall tersebut.
3
1.2. Perumusan Masalah
Penggunaan pupuk organik dalam pertanian dipandang perlu untuk
meningkatkan kualitas produk dan kuantitas hasil produksi. Dari pennasalahan di atas
perlu diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat dalam melakukan
pembelian pupuk organik, proses keputusan pembelian oleh konsumen/masyarakat
petani dan sikap masyarakat terhadap penggunaan pupuk organik. Sebagaimana
perumusan masalah yang disusun oleh penulis maka dapat simpulkan sebagai berikut:
1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap
penggunaan pupuk organik?
2. Bagaimana proses keputusan masyarakat dalam menentukan pemakaian pupuk
organik?
3. Bagaimana sikap masyarakat terhadap penggunaan pupuk organik?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah tersebut di atas maka dapat dirumuskan
bahwa tujuan penelitian ini adalah:
1. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perseps1 masyarakat dalam
menggunakan pupuk organik.
2. Mendeskripsikan proses keputusan konsurnen terhadap pembelian pupuk
organik.
3. Mengetahui sikap masyarakat terhadap peng&'lll1aan prnpuk organik.
4
1.4. Manfaat Penelitian
Penelitian
ini
diharapkan
dapat
berguna
bagi
semua
pihak
yang
membutuhkan:
1. Sebagai syarat mendapatkan gelar kesarj anaan.
2. Sebagai perluasan pengetahuan peneliti mengenahi persepsi dikalangan
masyarakat dalam menggunakan pupuk organik.
3. Sebagai salah satu media infonnasi tentang keistimewaan pupuk organik.
4. Sebagai media infonnasi bagi pihak-pihak atau instansi-instansi yang terkait
dengan pengembangan pertanian.
BABU
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Persepsi
2.1.1. Pengertian Persepsi
Menurut Kotler (2000:234) persepsi adalah proses yang digunakan oleh
seorang individu untuk memilih, mengorganisasi, dan menginterpretasikan masukanmasukan informasi guna menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti. Persepsi
tidak hanya bergantung pada rangsangan yang berhubungan dengan lingkungan
sekitar dan keadaan individu yang bersangkutan. Kata kunci dalam defrnisi persepsi
adalah individu, orang dapat memiliki persepsi yang berbeda atas obyek yang sama
karena tiga proses persepsi yaitu: perhatian selektif, distorsi selektif, dan ingatan
selektif.
Persepsi adalah kemampuan untuk membedakan atau mengelompokkan,
memfokuskan obyek-obyek (Sarwono, 1991:39). Akan tetapi pada hakekatnya
persepsi adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap orang di dalam memahami
informasi tentang lingkungan, baik lewat penglihatan, panclangan, penerimaan, clan
penghayatan perasaan. Apa yang dihayati akan terpengaruhi oleh pengalaman yang
telah terbentuk clari pengetahuan masa lalu, sehingga persepsi bukan sekedar
perekaan positif dari stimulus yang mengenai alat indra.
Dari penclapat beberapa ahli di atas dapat ditarik ke:;impulan bahwa persepsi
merupakan proses psikologis, proses pemberian arti terhadap yang diamati atau
6
dilihat dengan menggunakan alat-a!at indra penglihat, pendengar, peraba, dan
penciunl, kemudian dimasukkan dan diproses dalam otak. Sehingga individu dapat
mengenali obyek-obyek dan fakta-fakta obyektif tentang suatu obyek atau benda.
Dalam penelitian ini, persepsi masyarakat diartikan sebagai suatu proses pemberian
arti terhadap proses penggunaan pupuk organik dalam pertanian.
2.1.2. Faktor-faktor yang Mempengarnhi Persepsi
Persepsi seseorang terhadap suatu obyek tidak berdiri sendiri. Akan tetapi
dipengaruhi oleh berbagai faktor baik yang berasal dari dalam maupun dari luar
dirinya. Setiap orang mempunyai persepsi yang berbeda s1ekalipun terhadap obyek
yang sama. Menurut Singgih (1993:68) faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi
adalah : motif, kesediaan dan harapan, intensitas rangsang, kontras, dan pengulangan.
Menurut Slameto (1995:84) perbedaan persepsi ini dapat ditelusuri dengan
adanya perbedaan-perbedaan individu, perbedaan dalam
「Qセイォ・ーゥ。、ョL@
perbedaan
dalam sikap atau perbedaan dalam motivasi. Sementara menmut Irwanto dalam
Singgih, (1993:72) mengemukakan beberapa faktor yang mempengarnhinya yaitu :
perhatian yang selektif, ciri-ciri rangsang, nilai-nilai dan kebutuhan individu, dan
pengalaman terdahulu.
2.2. Sikap
Menurut Peter dan Olson (1999:256) sikap adalah evaluasi, perasaan
emosional,
dan
kecenderungan
tindakan
yang
menguntungkan atau
tidak
7
menguntungkan dan bertahan lama dari seseorang terhadap suatu objek atau gagasan.
Sikap masyarakat terhadap penggunaan pupuk organik adalah kecenderungan
masyarakat Ciburial dalam bertindak, berprestasi, berpikir, dan merasa dalam
menghadapi objek, ide, situasi, atau nilai dalam memilih dan memakai pupuk
tersebut.
Engel (1994:59) mendefinisikan sikap sebagai keseluruhan evaluasi yang
dilakukan konsumen. Intensitas, dukungan dan kepercayaan adalah sifat penting dari
sikap. Sikap menempatkan konsumen dalam kerangka pemikiran menyukai atau tidak
menyukai suatu objek, bergerak mendekati atau menjauhi objek tersebut. Sikap
mengarahkan konsumen berperilaku konsisten terhadap objek yang serupa.
Sikap merupakan kecenderungan untuk berprilaku dengan cara-cara tertentu
terhadap objek sikap. Sikap mempunyai daya pendorong atau motivasi, sikap bukan
sekedar rekaman masa lalu, tetapi juga menentukan apaka.h orang harus pro atau
kontra terhadap sesuatu. Sikap relatif menetap serta mengandung aspek evaluatif dan
sikap itu sendiri timbul dari pengalaman, tidak dibawa sejak lahir akan tetapi
merupakan hasil belajar.
2.3. Pupuk Organik
Menurut Soeroto (1990:32) bahwa peranan pupuk diakui sangat penting
dalam usaha peningkatan produksi pertanian. Hal ini didorong pula oleh
digunakannya
varietas-varietas unggul yang mempunyai respon tinggi terhadap
pemupukan, lahan-lahan pertanian yang umumnya rendah (menurun) akan meningkat
8
kesuburannya setelah diberi pupuk, baik organik maupun anorganik. Dalam hal ini
peneliti lebih mengfokuskan pada penggunaan pupuk organik untuk meningkatkan
produksi pertanian. seperti: pangan, hortikultura, perkebunan tidak terlepas daii
peranan pupuk sebagai bahan penyubur tanah.
Sejalai1 dengan usaha menemukan cara-cai·a untuk meningkatkan kesuburan
tanah tersebut, pemupukan yang merupakan salah satu unsur Panca Usaha Pertanian
(pembibitan, pemupukan, penanaman, pemanenan, dan pasca panen) menjadi jalan
keluar bagi para petani yang telah menganggap pupuk dan pemupukan sebagai suatu
hal yang tidak terpisahkan dalam kegiatan usaha tani (Jhoehana, 1986:23).
Dalam meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk yang dirasa belum
maksimal maim petani harus meningkatkan penggunaan pupuk tersebut sehingga
tercapai hasil yang optimal, karena salah satu faktor yang membatasi produksi
tanan1an adalah unsur hara dan pupuk dapat digunakai1 untuk mencapai
keseimbangan hara untuk keperluan pertumbuhan tanaman sehingga dicapai produksi
yang optimal (Soeminto, 1983 :26).
Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari sampah (limbah) atau sisa
tumbuh-tumbuhan atau hewan. Apapun bahan penyusurnya pupuk organik itu
merupakan pupuk yang paling tua yang telah digunakan oleh pai·a petani. Menurut
Jhoehana (1986:43) para petani sudah seharusnya menaruh perhatian terhadap
penggunaan pupuk yang bernilai tinggi ini dan tidak mengabaikanya begitu saja.
Sebab setiap kali panen sejumlah unsur hara daii dalam tai1ah terangkut oleh
tanaman. Apabila unsur hara tersebut tidak dikembalikan ke dalain tanah maka lama
9
kelamaan lahan usaha pertanian akan menjadi kurns dan tandus, akibatnya produksi
tanaman akan semakin merosot.
Menurut Soeminto (1983:9) pupuk organik mengandung beberapa unsur hara
makro utama seperti N (Nitrogen), P (Posphor), dan se:dikit K (Kalium) serta
beberapa unsur hara mikro, meskipun kadarnya jauh lebih rendah daripada unsur hara
dalam pupuk buatan (pabrik). Penilaian tersebut tidak s.emata-mata dilihat dari
kandungan unsur haranya saja, tetapi lebih bat1yal( ditujukan pada pengaruh positif
yang dapat diberikannya terhadap kondisi tanah.
Menurut Murbandono (1988:7-8) bahwa terdapat adanya pengaruh positif
dati pemberian pupuk yaitu : Membebaskan kation lain dati ikatan absorbsif
(menyerap), mempengaruhi strnktur tru1ah dan mempengaruhi pertumbuhan tanaman.
Dengan pemberian suatu pupuk, satu atau beberapa jenis kation dilepaskan dari
ikatannya secara absorbsif menjadi ion-ion bebas yang tersedia bagi tanaman.
Pemupukat1 dengan pupuk kandang, kompos dan pupuk hijau mengakibatkat1 tanahtanah yang ringan strukturnya menjadi lebih baik, daya mengikat air lebih tinggi,
tanah-tanah yang berat menjadi lebih ringan, mempeTbaiki struktur dan tekstur tanah
sehingga bahan-bahan organis akan lebih lat1car cliurai
\ャ。エセ@
bisa dimanfaatkan oleh
tanaman.
Menurnt Sirojuddin (1983:26) bahwa aerasi sangat penting bagi pertumbuhan
akar tanaman maupun perkembat1gan jasad renik tanah. Begitu pula halnya tanah
yang berpasir akan bernbah menjadi tanah yang tidak terlalu keropos (porous) apabila
diberi pupuk organik, sehingga air yang ada di dalam tanah dapat bertahan lebih lama
10
dan tidak mudah menuju lapisan tanah yang lebih dalan1 sehingga tidak terjangkau
oleh akar tananlan. Pada prinsipnya pupuk organik dapat meningkatkan kapasitas
pengikatan air oleh tanah, Memperbaiki aerasi tanah, dan memperbaiki tingkattingkat keremahan tanah. Se1ta berpengaruh terhadap regulasi suhu tanah,
mengurangi fiksasi atau pemberhentian posphor mineral, sumber nutrisi tananlan dan
jasad renik tanah untuk perkembangan populasinya.
Menurut Murbandono (1988:8) pula bahwa pemupukan dengan tanah bakar
yang
masih banyak dilakukan pada kebun-kebun Jada akan dapat mengurangi
keasanlan serta memperbaiki sifat-sifat tanah, pengaruh garam kalsium sangat
penting terhadap struktur tanah karena ion-ion kalsium tersebut dapat mengumpulkan
kolloid-kolloid tanah, sehingga struktur tanah menjadi beremah. Tetapi ion-ion
natrium mempunyai pengaruh sebaliknya, yaitu memperbesar dispersitas lwlloid
tanah. Bila dilakukan pemupukan dengan natrium terus-menerus, struktur tanah akan
menjadi lebih berat.
Di Sanlping adanya pengaruh positif pada pupuk organik, terdapat pula
pengaruh negatif dari pupuk organik. Menurut Sarwono (1995:114) pengaruh negatif
pemberian pupuk organik adalah kurang ekonomis yang disebabkan oleh rendalmya
kandungan unsur hara yang ada dalanl pupuk organik sehingga membutuhkan pupuk
organik yang tinggi. Hal ini akan menyulitkan transportasi dan pemberian pupuk ke
lahan pertanianya. Selain itu perhitungan dosis tida.k bisa tepat, respon tananlan lebih
lambat daripada pupuk buatan, mudah terurai di daerah tropika, dan pupuk organik
tersebut dapat menjadi inang bagi hanla dan penyakit akar tananlan.
11
2.4. Perilaku Konsumen
Kotler ( 2000:183) mengemukakan bahwa para konsumen terdiri dari seluruh
individu dan rumah tangga yang membeli atau mendapatkan barang-barang atau jasa
untuk keperluan pribadi, konsumen itu sendiri terdiri dari kelompok-kelompok yang
berbeda didasarkan atas usia, pendapatan, tingkat pendidikan, pola perpindahan
tempat, dan selera (preferensi). Dengan adanya pengelornpokan tersebut, individu
rnerniliki karakteristik pembelian tertentu sehingga pemasar dapat memaharni apa
yang terjadi dalam kesadaran pembelian mulai dari adanya rangsangan dari luar
hingga munculnya keputusan
pembelian pembeli.
Pengelompokan tersebut
bermanfaat bagi para pemasar dalarn merencanakan strategi pemasaran, sehingga
konsumen akan puas terhadap produk atau jasa yang dikonsmnsi atau digunakan.
Engel et.al. (1994:46) mendefinisikan perilaku konsumen sebagai tindakan
yang secara langsung mempengaruhi seseorang dalam usaha mendapatkan,
rnengkonsumsi dan menghabiskan produk atau jasa, termasuk proses keputusan
sebelum dan sesudah tindakan itu dilakukan. Selanjutnya Engel at.al. (1994:47)
rnenjelaskan bahwa keputusan pembelian dipengaruhi oleh tiga faktor utarna yaitu:
pengaruh lingkungan, perbedaan individu dan proses psikologis. Ketiga falctor
tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
I. Pengaruh lingkungan, yang terdiri dari:
a. Budaya yaitu suatu nilai, gagasan dan simbol yang bermakua membantu individu
untuk berkomunikasi, menafsirkan dan evaluasi sebagai anggota masyarakat.
12
Faktor ini merupakan penentu keinginan dan perilaku manusia yang paling
mendasar.
b. Kelas sosial adalah pembagian masyarakat yang relatif homogen dan permanen,
yang tersusun secara hierarkis dan anggotanya menganut nilai-nilai, minat, dan
perilaku serupa. Kelas sosial tidak hanya mencerminkan penghasilan, tetapi juga
indikator lain seperti pekerjaan, pendidikan, dari tempat tinggal.
c. Pengaruh pribadi yaitu dimana kepercayaan, sikap dan perilaku konsumen
dipengarnhi ketika orang lain digunakan sebagai kelompok acuan.
d. Pengaruh sosial yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah kelompok acuan,
keluarga, peran, dan status. Kelompok acuan adalah semua kelompok yang
memiliki pengaruh terhadap sikap atau perilaku seseorang.
e. Situasi merupakan pengaruh yang timbul dari faktor waktu dan tempat yang
spesifik dan dari karakteristik konsumen dan objek. Situasi konsumen dapat
dibagi dalam lima karakteristik umum, yaitu: lingkungart fisik, lingl..'Ullgan sosial,
waktu, tujuan atau sasaran tertentu, antiseden atau tidak berkedudukan tetap.
2. Perbedaan individu, terdiri dari:
a. Sumberdaya konsumen terdiri dari waktu, uang, dan perhatian. Umumnya bersifat
terbatas ketersedianya pada setiap sumberdaya sehingga perlu pengalokasian yang
cermat.
b. Motivasi dan keterlibatan. Perilaku yang termotivasi diawali oleh pengaktifan atau
pengenalan kebutuhan yang timbul ketika adanya ketidakcocokan antara kondisi
aktual yang diinginkan. Sedangkan keterlibatan merupakan refleksi dari motivasi
13
kuat dalam bentuk relevansi pribadi yang dapat dirasakan dari suatu produk atau
jasa dalam bentuk tertentu.
c. Pengetahuan merupakan pemabaman terhadap produk/jasa yang terhimpun dari
informasi yang diperoleh konsumen dan terdiri dairi pengetalman produk,
pengetabuan pembelian, dan pengetabuan pemakaian.
d. Sikap
adalab
evaluasi,
perasaan
dan
kecenderungan
tindakan
yang
menguntungkan atau tidak menguntungkan dan bertahan Jama dari seseorang
terhadap objek atau gagasan.
e. Kepribadian, gaya hidup dan demografi. Kepribadian diartikan sebagai respon
yang konsisten terhadap stimulus lingkungan. Gaya hidup adalah pola hidup
seseorang yang diek:spresikan dalam aktivitas, minat, dan opini yang berinteraksi
dengan lingkungan. Sedangkan demografi merupalrnn karakteristik populasi
manusia dan berperan dalam menentukan gaya hidup dan segmentasi konsumen
misalnya usia, pendapatan, dan pendidikan.
3. Proses psikologis, terdiri dari:
a. Pencarian informasi adalab proses dimana suatu stimulus diterima, ditafsirkan,
disimpan dalam ingatan.
b. Pembelajaran adalal1 suatu proses dimana pengalaman menyebabkan perubaban
dan pengetabuan, sikap atau perilaku.
c. Perubaban sikap dan perilaku sikap seseorang membentuk suatu pola yang
konsisten dan untuk mengubab suatu sikap harus dilakukan penyesuaian besar
terhadap sikap-sikap yang lain dengan pendekatan persuasif.
14
Menurut Peter dan Olson (1999: 196) perilaku pembelian konswnen
dipengaruhi oleh faktor-faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologis. Faktor budaya
mernpakan penentu keinginan dan perilaku yang paling mendasar bagi petani dalam
menentukan pupuk yang hams dipakai pada pertaniannya. Selain faktor budaya,
perilaku seorang konsumen (petani) dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti
kelompok acuan yaitu seseorang atau kelompok yang memiliki pengarnh langsung
atau tidak langsung terhadap sikap atau prilaku konsumen serta keluarga yang
mernpakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat
dan juga status sosial.
Di samping faktor-faktor budaya dan sosial, faktor pribadi mempengaruhi
juga terhadap pembelian yang dipengaruhi oleh karakteristik pribadi yang meliputi
siklus hidup dan usia, peke1jaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan
konsep diri pembeli. Selain faktor-faktor tersebut di atas, faktor psikologis juga dapat
mempengarnhi pembelian pupuk termasuk di dalamnya motivasi, persepsi,
pembelajaran, serta keyakinan dan pendirian.
Menurut Peter dan Olson (1999:197) pandangart tradisional pemasaran
terhadap proses pembelian atau adopsi menggambarkan sebagai suatu seri atau mata
rantai kejadian kognitif yang diikuti oleh peiilaku tunggal, biasanya disebut adopsi
atau pembelian. Berikut adalah model proses pengadopsian yang dilakukan
dipemasaran.
15
.Model .2
Model .1
Model .3.
Model .4.
Kesadaran
Kesadaran
Perhatian
Kesadaran
Pemahaman
Pengetahuan
Ketertarikan
Ketertarikan
Keyakinan
Menyukai
Keinginan
Evalnasi
Tindakan
Pilihan
Tindakan
Percobaan
Keyakinan
Adopsi
Pembelian
Gambar 1. Model Tradisional Proses Adopsi/ Pembelian
Sumber: Consumer Behavior (1999) J. Paul Peter dan Jerry C. Olson
Model-model tersebut sejalan dengan pandangan bahwa variabel kognitif
(kesadaran, pemahaman, perhatian, evaluasi, keyakinan dan sebagainya ) merupakan
perhatian utama pemasaran dan pengontrol utama perilaku. Meskipun model tersebut
bermanfaat, adopsi dapat juga dianalisis sebagai suatu urutan perilaku.
Dari perspektif diatas manager biasanya ingin meningkatkan frekuensi
perilaku ini, dan mendesain strategi serta taktik untuk merealisasikannya. Walaupun
strategi dan taktik untuk mengubah proses pengarnh dan kognitif seperti perhatian
atau sikap dapat menjadi tahapan yang berguna, namun strategi atau taktik tersebut
hams benar-benar dapat mengubah perilaku agar menguntungkan pemasar.
16
2.5. Tahap-tahap Proses Keputusan Pembelian
Kotler (2000:204-205), dalam proses keputusan pemlbelian terdapat 5 tahapan
yaitu: pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan
pembelian, dan perilaku pasca pembelian. Dalam Proses pembelian dimulai saat
petani mengenali sebuah masalah atau kebutuhan yang kemudian kebutuhan tersebut
dapat dicetuskan oleh rangsangan internal atau ekternal.
Pada rangsangan internal, bahwa salah satu kebutuhan umum petani adalah
pupuk, untuk mencapai titik tertentu sehingga menjadi sebuah dorongan. Pada
rangsangan ekstemal, bahwa kebutuhan ditimbulkan oleh rangsangan eksternal.
Sebagaimana seorang petani melihat tanah yang subur dan tanaman tumbuh dengan
baik sehingga timbul suatu rangsangan terhadap petani tersebut untuk membeli dan
menggunakan pupulc, baik organik maupun anorganik agar tanah tersebut bisa
clitanami sayur-sayuran.
Menurut Kotler (2000:204) bahwa pemasar perlu juga mengidentifikasi
keadaan yang memicu kebutuhan tertentu dengan mengumpulkan informasi dari
sejumlah petani. Sebagai pelaku pasar harus dapat mengidentifikasi rangsangan yang
paling sering membangkitlcan minat akan suatu kategor:i produk yang kemudian dapat
mengembangkan strategi pemasaran yang memicu minat petani.
Masih menurut Kotler (2000:205) setelah melakukan tahap pertama yaitu
pengenalan masalah maka dilanjutlcan dengan tahap kedua yaitu pencarian informasi.
Dalam hal ini petani yang tergugah kebutuhanya akan terdorong untuk mencari
informasi yang lebih banyak dan dapat dibagi menjadi dua tingkat. Situasi pencarian
17
informasi yang lebih ringan dinamakan perhatian yang menguat. Pada tingkat ini
seorang petani hanya menjadi lebih peka terhadap informasi tentang pupuk organik.
Pada tingkat selanjutnya, petani melakukan pencarian aktif informasi, mencari bahan
bacaan, menelpon teman, dan mengunjungi toko-toko pertimian untuk mempelajari
pupuk organik tersebut sehingga petani dapat mengetahui tentang keistimewaan dan
keunggulan pupuk organik.
Menurut Engel et.al. (1994:165) bahwa faktor-faktor lain yang mempengaruhi
tahap pencarian ini adalah situasi pencarian, ciri-ciri produk, lingkungan eceran, dan
konsumen itu sendiri. Tekanan waktu merupakan salah satu swnber pengaruh situasi.
Situasi pembelian yang mendesak menw1tut sedikit waktu untuk melakukan
pencarian ekstensif dan teliti. Pencarian ekstensif akan dilakukan apabila konswnen
merasakan adanya perbedaan ciri-ciri produk diantara merek··merek yang ada.
Tahap ketiga yaitu : Evaluasi altematif, dimana petani mendapatkan informasi
pupuk organik dan membuat penilaian akhir. Dalam ha! ini tidak ada proses evaluasi
tunggal sederhana yang digw1akan oleh semua petani atau oleh satu petani dalam
semua situasi pembelian. Terdapat beberapa proses evaluasi keputusan, dan modelmodel terbam memandang proses evaluasi petani sebagai proses yang berorientasi
kognitif. yaitu, model tetsebut menganggap petani membentuk penilaian atas produk
terutama secara sadar dan rasional.
Menurut Engel at.al. (1994:166) beberapa konsep dasar yang akan membantu
dalam memahami proses evaluasi petani: pertama, petani berusaha untuk memenuhi
suatu kebutuhan. Kedua, petani mencari manfaat tertentu dari solusi produk. Ketiga,
18
petani memandang masing-masing produk sebagai sekumpulan atribut dengan
kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan manfaat yang digunakan untuk
memuaskan kebutuhan itu sehingga para petani memiliki sikap yang berbeda-beda
dalam memandang atribut-atribut yang dianggap relevan clan penting. Petani akan
memberikan perhatian terbesar pada atribut yang memberikan manfaat yang dicarinya
dan pasar sebuah produk sering disegmentasikan berdasarkan atribut yang menonjol
dalam kelompok konsumen yang berbeda-beda.
Tahap keempat yaitu: Keputusan pembelian, pada 1ahap sebelumnya (tahap
evaluasi) petani membentuk preferensi atas merek-merek dalam kumpulan pilihan.
Petani juga membentuk niat untuk membeli produk yang paling disukai. Namun, ada
dua faktor yang berada diantara niat pembelian dan keputusan pembelian.
Faktor pertama, adalah sikap orang lain. Sej auh mana sikap orang lain
mengurangi alternatif yang disukai seseorang akan bergantung pada dua ha!: (1)
Intensitas sikap negatif orang lain terhadap altematif yang disukai petani dan (2)
Motivasi petani untuk menuruti keinginan orang Jain. Semakin gencar sikap negatif
orang lain dan semakin dekat orang tersebut dengan konsumen, semakin besar
konsumen akan mengubah niat pembelianya.
Menumt Engel at.al. (1994: 168) preferensi seorang pembeli terhadap suatu
merek akan meningkat jika seseorang yang ia sukai juga sangat menyukai merek
yang sama. Pengaruh orang lain menjadi rumit saat beberapa orang yang dekat
dengan pembeli
memiliki
menyenangkan mereka semua.
pendapat yang berlawanan dan pembeli ingin
19
Faktor kedua adalah faktor situasi yang tidak terantisipasi yang dapat mw1cul
dan mengubah niat pembelian. Keputusan konsumen untuk memodifikasi, menWlda,
atau menghindari suatu keputusan pembelian sangat dipengarnhi oleh resiko yang
dirasakan (perceived risk). Besamya resiko yang dirasakan berbeda-beda menwut
besarnya uang yang dipertaruhkan, besarnya ketidakpasti
MEMPENGARUHI PERSEPSI DA.N SIKAP
MASYARAKAT TERHADAP PENGGUNAAN PUPUK
ORGANIK
( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung - Jawa Barat)
BAHRULULUM
JURUSAN SOSIAL EKONOMI
PERTANIAN/AGRIBISNl:S
FAKULTAS SAINS DAN TEKN()LOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI JAKARTA
1426 H/2005 M
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARlDHI PERSEPSI DAN
SIKAP MASYARAKAT TERHADAP PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK
(Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung, fawa-Barat)
Oleh:
BAHRULULUM
100092020256
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pertanian Pada Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian/Agribisnis
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIFfilDAYATULLAH
JAKARTA
2005 M / 1426 H
JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN/AGRIBISNIS
FAKULT AS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang ditulis oleh:
Nama
: Bahrul Ulum
NIM
: 100092020256
Program studi
: Sosial Ekonomi Pertanian/Agribisnis
Judul Skripsi
: Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi dan
Sikap Masyarakat terhadap Penggunaan Pupuk Organik
(Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung- Jawa Barat).
Dapat diterima sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian
pada Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian/Agribisnis, Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Jakarta.
Jakarta, Juli 2005
Menyetujui
Dosen pembimbing
k.
ャゥュセmNs@
Pembimbing I
p・セᄋ@
bingll
.
e
(
I
Ir. Juna1di, M.Si
NIP. 080 123 737
Mengetahui
Ketua Jurusan
Ir.
mセゥョL@
I
セ@
MM
NIP. 150 317 958
PERNYATAAN
DENGAN INI MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI BENAR-BENAR HASIL
KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI
ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TING!GI ATAU LEMBAGA
MANAPUN.
Jakarta, Juli 2005
BAHRULULUM
100092020256
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi robbil ala.min, segala puji serta syukur kepada Allah SWT,
atas segala rahmat dan hidayalmya yang telah dilimpahkan-Nya. Tak lupa shalawat
serta salam atas junjungan Nabi besar yang sekaligus kekasih Allah, Nabi
Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, serta para pengikut sunnahnya.
Skripsi ini merupakan salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pertanian di
Fakultas Sa.ins dan Teknologi. Dengan segala kerendahan hati bahwa skripsi ini tidak
akan selesai secara maksimal tanpa bantuan dari berhagai pihak. Untulc itu
perkenankanlah penulis menghaturkan penghargaan dan terima kasih yang sedalamdalamnya kepada orang-orang yang selama ini iknt membantu dalam menyelesaikan
skripsi ini:
1. Ayahanda dan Ibunda yang selalu membedkan kasih sayang serta do'a yang tak
pernah putus untuk keberhasilan anaknya yang tercinta.
2. Bapak Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi
UIN Syarif Hidayatullal1 Jakarta.
3. Bapak Ir. Mudatsir Najanmddin, MM selaku tim penguji I dalam sidang skripsi.
4. Ir. Rahmi Purnomowati, M.Si. Selaku pembimbing I. dan Ir. Junaidi, M.Si.
Selaku pembimbing II. yang selanm ini telah telah memberi Ilmu dan Pengalaman
dalam membimbing dan mengarahkan penulisan skripsi ini.
5. Bapak KH. Fuad Afandi selaku pimpinan Pondok Pesantren Al-ittifaq yang telal1
memberikan izin kepada penulis tmtuk melakukan penelitian.
6. Para stafnya yang diantaranya yaitu: Pak Apep Saefuddin, Pak Ahinad Syahid,
Pak Dandan, Mas Ta'lif, Ganjar serta para santrinya yang tidak bisa disebutkan
satu persatu dalam membantu mengumpulkan data-data.
7. Pak Ahinad Tj, Bu Rizki, dan lainya yang selama ini telah mernbed berbagai
macan1 saran dan masukan yang positif demi tercapainya hasil skripsi yang bagus
dan rnaksimal.
8. Kakak-kakak dan Adik-adikku yang tercinta K' Nur Hasanah, K'Siti Aisyah,
Alrnmd Dahlan, Fahruddin, dan Amin Sutrisno yang telah membedkan dukungan
dan rnotivasi, baik moril maupun materiil.
9. For All My Best Friend Acak, Ferry, Lucky, Angga, Ronggo, Naufal, Unul,
Fitriyanti, Fatimah, Citra, Dani, Gunawan W, Syahril hidayat, Sadad, Fajar,
Bagus, Yusuf, Roni dan lain-lain yang tidak bisa disebutkan satu persatu terima
kasih atas partisipasinya dalam menyelesaikan skripsi ini.
10. Special thank for Y- Hrp makasih banyalc atas dukungan clan Do'anya selama ini.
11. Keluarga Besar KKN Agdbisnis 2003 serta anak-anak Agribisnis secara urnum
baik Agdbisnis A maupun B Angkatan 2000 yang tidak bisa disebutkan satupersatu makasih banyak atas dukunganya.
Jalcarta, Juli 2005
Penulis
RINGKASAN
BAHRUL ULUM, Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi dan Sikap
Masyarakat terhadap Penggunaan Pupuk Organik (Studi Kasus di Kampung Ciburial,
Bandung, Jawa-Barat). di bawah bimbingan RAHMI lt>URNOMOWATI dan
JUNAIDI.
Sektor pertanian merupakan sektor yang sangat penting dalam perekonomian
di Indonesia. Sebagai negara agraris, bidang pertanian merupakan urat nadi dalam
setiap kegiatan perekonomian, karena perannya yang sangat dominan dalam beberapa
aspek strategis pembangunan seperti: pemasok bahan balm, penyedia lapangan kerja,
pencipta nilai tambah (PDB), serta salah satu penghasil devisa terbesar negara maka
berdasarkan ha! tersebut, pemerintah selayaknya memperhatikan sektor ini dengan
mernberikan bantuan modal kepada petani kecil agar para petani lebih giat dalam
memanfaatkan lahan pertanianya secara optimal.
Tampilnya sektor pertanian ini diharapkan menjadi salah satu altematif dalam
mengatasi persoalan-persoalan yang berkaitan dengan pemkonomian bangsa yang
semakin terpurnk. Pembangunan pada sektor ini perlu dilakukan seiring dengan arus
globalisasi ekonomi yang membawa perubal1an besar pada minat konsumen terhadap
produk-produk pertanian. Untuk memenuhi kualitas dan knantitas yang dikehendaki
pasaran dunia, maka para petani diharapkan dapat menerapkan teknik budidaya dan
pengelolaan tanaman yang serba berkembang sehingga rnendapatkan hasil yang
optimal dengan memberikan pupuk organik. Pemberian pupuk tersebut dimaksudkan
dapat menan1bah unsur- unsur atau zat makanan yang diperlukan tanah sehingga
terjadi konservasi tanah yang bagus dan baik, memeHhara dan memperbaiki
kesuburan tanah, serta dapat menyumbangkan bahan makanan kepada tanaman
tersebut.
Adapun tujuan penelitian adalah untuk memperoleh gambaran yang jelas
tentang : Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi masyarakat dalam menggunakan
pupuk organik, proses pendeskripsian keputusan konsumen terhadap pembelian
pupuk organik, dan mengetahui sikap masyarakat terhadap penggunaan pupuk
organik. Untuk menjawab persolan di atas maka peneliti melalcukan penelitian di
Kampung Ciburial Desa Alam Endah Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung,
Jawa Barat. Pemilihan lokasi ini berdasarkan pertimbangm1 bahwa di kampung
tersebut melakukan berbagai macam kegiatm1 yang berkaitan dengan agribisnis yang
sekaligus telah dijadikan pusat percontohan oleh pemerintah sejak tahun 1997.
Data ymig digunakan yaitu data primer dm1 data sekunder yang diolah dengan
melakukan mialisa Statistik atau pengujimi statistik data dengmi terlebih dahulu
111emberikm1 kode (coding) terhadap data yang diperoleh dengan maksud
menyeraganlkmi data dengan melakukm1 persentase terhadap data yang telah
terkumpul berdasarkan jawaban responden yang dibuat dalam bentuk tabulasi.
Sedangkan untuk pertanyam1 faktor -faktor yang mempengaruhinya, peneliti
analysis) yang diolah
menggunakm1 mialisis komponen utama ( principal 」ッューQセョエ@
dengan bantuan program statistical package for social sciences (SPSS) release 12,0
dengan menggunakan metode analisis multivariat (multivariate analysis) yang
berusaha menjelaskan ragam peubah melalui beberapa kombinasi linier dari variabelvariabel asalnya.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan pupuk organik
terdapat empat belas variabel asal yang akan dijadikan bahan pembahasan dengan
menggunal(an metode analisis faktor dan memakai alat SPSS release 12,0 untuk
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhinya. Dalam penelitian ini, terdapat
empat belas variabel asal, yaitu: umur (Xl ), tingkat pendidikan (X2), motivasi
pembelian (X3), mengikuti pelatihan (X4), kepemilikan lahan (XS), pendapatan (X6),
tempat pembelian (X7), informasi (XS), mudah didapat (X9), harga (XlO), luas lahan
(Xl 1), penyuluhan pettanian (Xl2), kualitas pupuk (Xl3), dan manfaat pupuk (Xl4).
Berdasarkan keempat belas variabel asal hanya tiga belas variabel yang terdapat pada
anti-image correlation (matrik a) yang memenuhi nilai MSA (measures of sampling
adequacy) lebih besar dari 0,5. karena satu variabel sisanya yaitu: harga memilild
MSA di bawah 0,5 sehingga tidak dapat di prediksi.
Dari seluruh variabel yang diamati bahwa variabel-variabel yang layak
dijadikan sebagai variabel utama dan dipertimbangkan petani adalah: motivasi
pembelian, kualitas pupuk, informasi, pendapatan, tingkat pendidikan, tempat
pembelian, manfaat pupuk, kepemilikan lahan, dan luas lahat!. Berdasarkan temuan di
lapangan bahwa kesembilan variabel tersebnt merupakan komponen utama yang
sangat mempengaruhi terhadap persepsi dan sikap masyarakat dalam menggunakan
pupuk organik.
Berdasarkan basil penelitian, terdapat empat komponen utatna yang dapat
mempengaruhi masyarakat dalam menggunakan pupuk, komponen utatna pertama
terdiri dari motivasi pembelian pupuk dan luas lahan, komponen utama kedua terdiri
dari pendapatan dan kualitas pupuk orgatrik, komponen utama ketiga terdiri dari
tingkat pendidikan, kepernilikan lahan, tempat pembelian pupuk, dan manfaat pupuk,
komponen utama keempat terdiri dari informasi.
Sedangkan proses keputusan konsumen dalam pembelian pupuk organik
dipengaruhi oleh banyaknya masyarakat dalam menggunakan pupuk organik tesebnt.
Dalam menggunakan pupuk organik para petani barns mengetahui keunggulan dari
pupuk tersebut dan untuk mengetahui keunggulan tersebut petani harus rnelalui Lima
(5) tahap yaitu: Pengenalan kebutultan, pencarian informasi, evaluasi alternatif,
keputusan, dan perilaku pasca pernbelian.
Berdasarkan basil dan pembahasan bahwa persepsi dan sikap masyarakat
terhadap penggunaan pupuk organik relatif bagus. Persepsi masyarakat tersebut
dipengaruhi oleh motivasi masyarakat terhadap pembelian pupuk organik. Pembelian
pupuk tersebut dipengaruhi oleh kualitas, hru·ga, kemudahan memperoleh pupuk, dan
budaya. Selain itu tingkat konsultasi masyarakat terhadap pekerja penyulultan, dan
respon masyarakat terhadap pupuk organik dapat mempengaruhi pula terhadap
persepsi dan sikap masyarakat dalan1 rnenggunakan pupuk tersebut.
DAFTARISI
Halaman Judul .................................................................................. .i
Kata Pengantar ......................................................................................................... ii
Daftar Isi .................................................................................................................. iii
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... viii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2. Pernmusan Masalah .............................................................................. 3
1.3. Tujuan Penelitian .................................................................................. 3
1.4. Manfaat Penelitian ................................................................................ 4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Persepsi ................................................................................................. 5
2.1.1. PengertianPersepsi .................................................................... 5
2.1.2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Persepsi ............................. 6
2.2. Sikap ....................................................................................................... 6
2.3. Pupuk Organik ....................................................................................... 7
2.4. Perilaku Konsumen ............................................................................. 11
2.5. Tahap-tahap Proses Keputusan Pembelian .......................................... 16
2.6. Sistem Manajemen ............................................................................... 20
2.7. Kerangka Pemikiran ............................................................................. 21
BAB III. METODE PENELITIAN
3 .1. Lokasi Penelitian ................................................................................. 24
3.2. Data dan Analisis Data ........................................................................ 24
3.2.1. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 24
3.2.2. Populasi dan Sampel ................................................................... 26
3.2.3. Teknik Analisis Data .................................................................. 27
BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH
4.1. Letak Geografis ................................................................................... 32
4.2. Agribisnis Sayuran dan Buab-buahan ................................................. 33
4.3. Sarana Produksi Pertanian.................................................................... 34
4.4. Tranportasi/Kendaraan ......................................................................... 36
4.5. Kegiatan Pascapanen ............................................................................ 37
4.6. Pemasaran ............................................................................................ 39
4. 7. Karakteristik Responden ..................................................................... .41
BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Pupuk .................... .44
5.1.1. Analisis Komponen Utama ........................................................ 52
5.1.1.1. Komponenpertama ....................................................... 54
5.1.1.2. Komponen kedua ........................................................... 54
5.1.1.3. Komponenketiga ........................................................... 55
5.1.1.4. Komponen keempat ....................................................... 57
5.2. Proses Keputusan Pembelian Pupuk Organik ...................................... 58
5.2.1. Pengenalan Kebutuhan ................................................................ 58
5.2.2. Pencarian Infonnasi .................................................................... 59
5.2.3. Evaluasi Altematif ...................................................................... 60
5.2.4. Keputusan Pembelian .................................................................. 61
5.2.5. Perilaku Pasca Pembelian ........................................................... 63
5.3. Persepsi dan sikap Masyarakat Terhadap Pupuk Organik ................... 65
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan .......................................................................................... 70
6.2. Saran ..................................................................................................... 71
DAFTARPUSTAKA .............................................................................................. 72
LAMPIRAN ............................................................................................................. 74
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 : Jenis Komoditi dan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian ..............
34
Tabel 2 : Jumlah Obat-obatan Alami yang Diproduksi ..................................
35
Tabel 3 : Fasilitas T ransportasi ... ....... .. .. .. ... .... ... ...... .... .. ......... .. ... ...... ... ... .......
36
Tabel 4 : Tingkat Penjualan Rata-rata Sayuran/hari ke Supen:narket
Jakarta Tahun 2004 .........................................................................
38
Tabel 5 : Karakteristik Responden .................................................................
43
Tabel 6 : Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Pupuk Organilc
Berdasarkan Anti-image Correlation (1)..........................................
45
Tabel 7 : Faktor-faktor Pertimbangan Masyarakat dalam Menggunakan
Pupuk Organik Berdasarkan Anti-image Correlation (2) ................
46
Tabel 8 : Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Pupuk Organik
Berdasarkan Nilai Communality......................................................
47
Tabel 9 : Faktor-faktor Pertimbangan Masyarakat dalam Menggunakan
Pupuk Organik Berdasarkan Component Matrix.............................
51
Tabel 10: Faktor-faktor Pertimbangan Masyarakat dalam Menggunakan
Pupuk Organik Berdasarkan Rotated Component Matrix ..............
52
Tabel 11: Korelasi Variabel Asal dengan Komponen Utama .........................
53
Tabel 12: Manfaat Konsumen dalam Membeli Pupuk Organik .....................
59
Tabel 13: Sumber Informasi ............................................................................
60
Tabel 14: Alternatif Pupuk Organik yang Dipakai .........................................
61
Tabel 15: Pihak yang Mempengaruhi Penggunaan Pupuk Org;anik ...............
61
Tabel 16: Tempat Pembelian Pupuk Organik .................................................
62
Tabel 17: Jumlah Jenis Pupuk Organik ...........................................................
63
Tabel 18: Tanggapan Masyarakat ...................................................................
63
Tabel 19: Tahap-taliap Proses Keputusan Pembelian .....................................
64
Tabel 20: Motivasi Awal Pembelian Pupuk Organik .....................................
65
Tabel 21: Jarak Pembelian Pupuk ...................................................................
66
Tabel 22: Tanggapan Masyarakat ...................................................................
67
Tabel 23: Tingkat Konsultasi ................................... .......................................
68
Tabel 24: Materi yang Diberikan Penyuluh ....................................................
68
Tabel 25: Tanggapan Petani Terhadap Penyuluh ............................................
69
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar I : Model Tradisional Proses Adopsi/Pembelian .................................
15
Gambar 2 : Kerangka Pemikiran Konseptual ....................................................
22
Gambar 3 : Pola Saluran Pemasaran Sayuran dan Buah di Pesantren
Al-Ittifaq . ... .. . ... ... ... .... .. .... ... ... .... .. ... .... ... .. .... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... .
40
DAFTARLAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 : Daftar Kuesioner yang disebarkan ke Masyarakat ..........................
74
Larnpiran 2 : Hasil Perhittmgan Melalui Statistical Package for Sosial
Science (SPSS) Release 12,0 ..........................................................
78
Larnpiran 3 : Susunan dan Kadar Unsur Hara Berbagai Jenis Pupuk Kandang ....
83
Lampiran 4 : Dokumentasi Tentang Produk Pupuk Organik ................................
84
Larnpiran 5 : Matrik Rencana dan Waktu Penelitian ............................................
89
Lampiran 6 : Peta Karnpuug Ciburial, Kecamatan Ciwidey Kabupaten
Bandung Jawa- Barat .................................................................. .....
90
RABI
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Bagi segenap warga Indonesia, tanah yang dikaruniakan Tuhan Yang Maha
Pengasih dan Penyayang merupakan tanah yang sul:mr yang dapat ditanami berbagai
macam tanaman dan di dalamnya terdapat berbagai macam sumber daya alam yang
dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat. Sumber kekayaan alam Indonesia harus
diusal1akan dengan sebaik-bailmya, dengan melakukan ekstraktif yang sesuai atau
seimbang dengan kondisi tanah dan lingkungannya. Dengan demikian produksi dapat
terus ditingkatkan, kesejahteraa11 rakyat dapat terjan1in tanpa menimbulkan gangguan
dan kerusakan.
Sektor pertanian merupakan sektor yang sangat penting dalam perekonomian
di Indonesia. Sebagai negara agraris, bidang pertanian merupakan urat nadi dalam
setiap kegiatan perekonomian, karena perannya yang sangat dominan dalam beberapa
aspek strategis pembangunan seperti: pemasok bahan baku, penyedia lapangan kerja,
pencipta nilai tambah (PDB), dan sektor pertanian merupakan salah satu penghasil
devisa bagi negara. Tampilnya sektor pertanian ini diharapkan menjadi salah satu
altematif dalam mengatasi persoalan-persoalan yang berkaitan dengan perekonomian
bangsa yang semakin terpuruk.
Pembangunan pada sektor pertanian perlu dilalmkan seiring dengan arus
globalisasi ekonomi yang membawa perubahan besar pada minat konsumen terhadap
2
produk-produk pertanian. Ditinjau dari segi ekonomi, baik usaha di bidang pertanian
maupun
di
pertambakan
dan
pertan1bangan
akan
banyak
mendatangkan
kesejahteraan, baik untuk negara dalam melanjutkan pembangunan maupun untuk
rakyat demi peningkatan kesejahteraan hidupnya.
Untuk memenuhi kualitas dan kuantitas yang dikehendaki pasaran dunia,
maka para petani harus menerapkan teknik budidaya dan pengelolaan tanaman yang
serba berkembang sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Untuk itu, tanaman
harus diberi pupuk organik agar dengan pemberian pupuk tersebut diharapkan
kualitas produk yang dikehendaki dapat te1jamin, kuantitas maupun total produksi
yang diperlukan oleh industri yang membutuhkan dapat terpenuhi dan bisa diterima
di berbagai negara di dunia.
Pemberian pupuk organik pada tanah dapat menambah unsur- 1msur atau zat
makanan yang diperlukan tanah sehingga terjadi konservasi tanah baik secara
langsung maupun tidak langsung, memperbaiki struktur tanah, memperbaiki sifatsifat tanah, porositas tanah, daya menahan air dan kation..Jcation tanah. Dengan
demikian, pemupukan pada umumnya be1tujuan untuk memelihara atau memperbaiki
kesuburan tanah.yang sekaligus menyunlbangkan bahan makanan kepada tanaman
yang tumbuh di tanall tersebut.
3
1.2. Perumusan Masalah
Penggunaan pupuk organik dalam pertanian dipandang perlu untuk
meningkatkan kualitas produk dan kuantitas hasil produksi. Dari pennasalahan di atas
perlu diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat dalam melakukan
pembelian pupuk organik, proses keputusan pembelian oleh konsumen/masyarakat
petani dan sikap masyarakat terhadap penggunaan pupuk organik. Sebagaimana
perumusan masalah yang disusun oleh penulis maka dapat simpulkan sebagai berikut:
1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap
penggunaan pupuk organik?
2. Bagaimana proses keputusan masyarakat dalam menentukan pemakaian pupuk
organik?
3. Bagaimana sikap masyarakat terhadap penggunaan pupuk organik?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah tersebut di atas maka dapat dirumuskan
bahwa tujuan penelitian ini adalah:
1. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perseps1 masyarakat dalam
menggunakan pupuk organik.
2. Mendeskripsikan proses keputusan konsurnen terhadap pembelian pupuk
organik.
3. Mengetahui sikap masyarakat terhadap peng&'lll1aan prnpuk organik.
4
1.4. Manfaat Penelitian
Penelitian
ini
diharapkan
dapat
berguna
bagi
semua
pihak
yang
membutuhkan:
1. Sebagai syarat mendapatkan gelar kesarj anaan.
2. Sebagai perluasan pengetahuan peneliti mengenahi persepsi dikalangan
masyarakat dalam menggunakan pupuk organik.
3. Sebagai salah satu media infonnasi tentang keistimewaan pupuk organik.
4. Sebagai media infonnasi bagi pihak-pihak atau instansi-instansi yang terkait
dengan pengembangan pertanian.
BABU
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Persepsi
2.1.1. Pengertian Persepsi
Menurut Kotler (2000:234) persepsi adalah proses yang digunakan oleh
seorang individu untuk memilih, mengorganisasi, dan menginterpretasikan masukanmasukan informasi guna menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti. Persepsi
tidak hanya bergantung pada rangsangan yang berhubungan dengan lingkungan
sekitar dan keadaan individu yang bersangkutan. Kata kunci dalam defrnisi persepsi
adalah individu, orang dapat memiliki persepsi yang berbeda atas obyek yang sama
karena tiga proses persepsi yaitu: perhatian selektif, distorsi selektif, dan ingatan
selektif.
Persepsi adalah kemampuan untuk membedakan atau mengelompokkan,
memfokuskan obyek-obyek (Sarwono, 1991:39). Akan tetapi pada hakekatnya
persepsi adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap orang di dalam memahami
informasi tentang lingkungan, baik lewat penglihatan, panclangan, penerimaan, clan
penghayatan perasaan. Apa yang dihayati akan terpengaruhi oleh pengalaman yang
telah terbentuk clari pengetahuan masa lalu, sehingga persepsi bukan sekedar
perekaan positif dari stimulus yang mengenai alat indra.
Dari penclapat beberapa ahli di atas dapat ditarik ke:;impulan bahwa persepsi
merupakan proses psikologis, proses pemberian arti terhadap yang diamati atau
6
dilihat dengan menggunakan alat-a!at indra penglihat, pendengar, peraba, dan
penciunl, kemudian dimasukkan dan diproses dalam otak. Sehingga individu dapat
mengenali obyek-obyek dan fakta-fakta obyektif tentang suatu obyek atau benda.
Dalam penelitian ini, persepsi masyarakat diartikan sebagai suatu proses pemberian
arti terhadap proses penggunaan pupuk organik dalam pertanian.
2.1.2. Faktor-faktor yang Mempengarnhi Persepsi
Persepsi seseorang terhadap suatu obyek tidak berdiri sendiri. Akan tetapi
dipengaruhi oleh berbagai faktor baik yang berasal dari dalam maupun dari luar
dirinya. Setiap orang mempunyai persepsi yang berbeda s1ekalipun terhadap obyek
yang sama. Menurut Singgih (1993:68) faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi
adalah : motif, kesediaan dan harapan, intensitas rangsang, kontras, dan pengulangan.
Menurut Slameto (1995:84) perbedaan persepsi ini dapat ditelusuri dengan
adanya perbedaan-perbedaan individu, perbedaan dalam
「Qセイォ・ーゥ。、ョL@
perbedaan
dalam sikap atau perbedaan dalam motivasi. Sementara menmut Irwanto dalam
Singgih, (1993:72) mengemukakan beberapa faktor yang mempengarnhinya yaitu :
perhatian yang selektif, ciri-ciri rangsang, nilai-nilai dan kebutuhan individu, dan
pengalaman terdahulu.
2.2. Sikap
Menurut Peter dan Olson (1999:256) sikap adalah evaluasi, perasaan
emosional,
dan
kecenderungan
tindakan
yang
menguntungkan atau
tidak
7
menguntungkan dan bertahan lama dari seseorang terhadap suatu objek atau gagasan.
Sikap masyarakat terhadap penggunaan pupuk organik adalah kecenderungan
masyarakat Ciburial dalam bertindak, berprestasi, berpikir, dan merasa dalam
menghadapi objek, ide, situasi, atau nilai dalam memilih dan memakai pupuk
tersebut.
Engel (1994:59) mendefinisikan sikap sebagai keseluruhan evaluasi yang
dilakukan konsumen. Intensitas, dukungan dan kepercayaan adalah sifat penting dari
sikap. Sikap menempatkan konsumen dalam kerangka pemikiran menyukai atau tidak
menyukai suatu objek, bergerak mendekati atau menjauhi objek tersebut. Sikap
mengarahkan konsumen berperilaku konsisten terhadap objek yang serupa.
Sikap merupakan kecenderungan untuk berprilaku dengan cara-cara tertentu
terhadap objek sikap. Sikap mempunyai daya pendorong atau motivasi, sikap bukan
sekedar rekaman masa lalu, tetapi juga menentukan apaka.h orang harus pro atau
kontra terhadap sesuatu. Sikap relatif menetap serta mengandung aspek evaluatif dan
sikap itu sendiri timbul dari pengalaman, tidak dibawa sejak lahir akan tetapi
merupakan hasil belajar.
2.3. Pupuk Organik
Menurut Soeroto (1990:32) bahwa peranan pupuk diakui sangat penting
dalam usaha peningkatan produksi pertanian. Hal ini didorong pula oleh
digunakannya
varietas-varietas unggul yang mempunyai respon tinggi terhadap
pemupukan, lahan-lahan pertanian yang umumnya rendah (menurun) akan meningkat
8
kesuburannya setelah diberi pupuk, baik organik maupun anorganik. Dalam hal ini
peneliti lebih mengfokuskan pada penggunaan pupuk organik untuk meningkatkan
produksi pertanian. seperti: pangan, hortikultura, perkebunan tidak terlepas daii
peranan pupuk sebagai bahan penyubur tanah.
Sejalai1 dengan usaha menemukan cara-cai·a untuk meningkatkan kesuburan
tanah tersebut, pemupukan yang merupakan salah satu unsur Panca Usaha Pertanian
(pembibitan, pemupukan, penanaman, pemanenan, dan pasca panen) menjadi jalan
keluar bagi para petani yang telah menganggap pupuk dan pemupukan sebagai suatu
hal yang tidak terpisahkan dalam kegiatan usaha tani (Jhoehana, 1986:23).
Dalam meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk yang dirasa belum
maksimal maim petani harus meningkatkan penggunaan pupuk tersebut sehingga
tercapai hasil yang optimal, karena salah satu faktor yang membatasi produksi
tanan1an adalah unsur hara dan pupuk dapat digunakai1 untuk mencapai
keseimbangan hara untuk keperluan pertumbuhan tanaman sehingga dicapai produksi
yang optimal (Soeminto, 1983 :26).
Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari sampah (limbah) atau sisa
tumbuh-tumbuhan atau hewan. Apapun bahan penyusurnya pupuk organik itu
merupakan pupuk yang paling tua yang telah digunakan oleh pai·a petani. Menurut
Jhoehana (1986:43) para petani sudah seharusnya menaruh perhatian terhadap
penggunaan pupuk yang bernilai tinggi ini dan tidak mengabaikanya begitu saja.
Sebab setiap kali panen sejumlah unsur hara daii dalam tai1ah terangkut oleh
tanaman. Apabila unsur hara tersebut tidak dikembalikan ke dalain tanah maka lama
9
kelamaan lahan usaha pertanian akan menjadi kurns dan tandus, akibatnya produksi
tanaman akan semakin merosot.
Menurut Soeminto (1983:9) pupuk organik mengandung beberapa unsur hara
makro utama seperti N (Nitrogen), P (Posphor), dan se:dikit K (Kalium) serta
beberapa unsur hara mikro, meskipun kadarnya jauh lebih rendah daripada unsur hara
dalam pupuk buatan (pabrik). Penilaian tersebut tidak s.emata-mata dilihat dari
kandungan unsur haranya saja, tetapi lebih bat1yal( ditujukan pada pengaruh positif
yang dapat diberikannya terhadap kondisi tanah.
Menurut Murbandono (1988:7-8) bahwa terdapat adanya pengaruh positif
dati pemberian pupuk yaitu : Membebaskan kation lain dati ikatan absorbsif
(menyerap), mempengaruhi strnktur tru1ah dan mempengaruhi pertumbuhan tanaman.
Dengan pemberian suatu pupuk, satu atau beberapa jenis kation dilepaskan dari
ikatannya secara absorbsif menjadi ion-ion bebas yang tersedia bagi tanaman.
Pemupukat1 dengan pupuk kandang, kompos dan pupuk hijau mengakibatkat1 tanahtanah yang ringan strukturnya menjadi lebih baik, daya mengikat air lebih tinggi,
tanah-tanah yang berat menjadi lebih ringan, mempeTbaiki struktur dan tekstur tanah
sehingga bahan-bahan organis akan lebih lat1car cliurai
\ャ。エセ@
bisa dimanfaatkan oleh
tanaman.
Menurnt Sirojuddin (1983:26) bahwa aerasi sangat penting bagi pertumbuhan
akar tanaman maupun perkembat1gan jasad renik tanah. Begitu pula halnya tanah
yang berpasir akan bernbah menjadi tanah yang tidak terlalu keropos (porous) apabila
diberi pupuk organik, sehingga air yang ada di dalam tanah dapat bertahan lebih lama
10
dan tidak mudah menuju lapisan tanah yang lebih dalan1 sehingga tidak terjangkau
oleh akar tananlan. Pada prinsipnya pupuk organik dapat meningkatkan kapasitas
pengikatan air oleh tanah, Memperbaiki aerasi tanah, dan memperbaiki tingkattingkat keremahan tanah. Se1ta berpengaruh terhadap regulasi suhu tanah,
mengurangi fiksasi atau pemberhentian posphor mineral, sumber nutrisi tananlan dan
jasad renik tanah untuk perkembangan populasinya.
Menurut Murbandono (1988:8) pula bahwa pemupukan dengan tanah bakar
yang
masih banyak dilakukan pada kebun-kebun Jada akan dapat mengurangi
keasanlan serta memperbaiki sifat-sifat tanah, pengaruh garam kalsium sangat
penting terhadap struktur tanah karena ion-ion kalsium tersebut dapat mengumpulkan
kolloid-kolloid tanah, sehingga struktur tanah menjadi beremah. Tetapi ion-ion
natrium mempunyai pengaruh sebaliknya, yaitu memperbesar dispersitas lwlloid
tanah. Bila dilakukan pemupukan dengan natrium terus-menerus, struktur tanah akan
menjadi lebih berat.
Di Sanlping adanya pengaruh positif pada pupuk organik, terdapat pula
pengaruh negatif dari pupuk organik. Menurut Sarwono (1995:114) pengaruh negatif
pemberian pupuk organik adalah kurang ekonomis yang disebabkan oleh rendalmya
kandungan unsur hara yang ada dalanl pupuk organik sehingga membutuhkan pupuk
organik yang tinggi. Hal ini akan menyulitkan transportasi dan pemberian pupuk ke
lahan pertanianya. Selain itu perhitungan dosis tida.k bisa tepat, respon tananlan lebih
lambat daripada pupuk buatan, mudah terurai di daerah tropika, dan pupuk organik
tersebut dapat menjadi inang bagi hanla dan penyakit akar tananlan.
11
2.4. Perilaku Konsumen
Kotler ( 2000:183) mengemukakan bahwa para konsumen terdiri dari seluruh
individu dan rumah tangga yang membeli atau mendapatkan barang-barang atau jasa
untuk keperluan pribadi, konsumen itu sendiri terdiri dari kelompok-kelompok yang
berbeda didasarkan atas usia, pendapatan, tingkat pendidikan, pola perpindahan
tempat, dan selera (preferensi). Dengan adanya pengelornpokan tersebut, individu
rnerniliki karakteristik pembelian tertentu sehingga pemasar dapat memaharni apa
yang terjadi dalam kesadaran pembelian mulai dari adanya rangsangan dari luar
hingga munculnya keputusan
pembelian pembeli.
Pengelompokan tersebut
bermanfaat bagi para pemasar dalarn merencanakan strategi pemasaran, sehingga
konsumen akan puas terhadap produk atau jasa yang dikonsmnsi atau digunakan.
Engel et.al. (1994:46) mendefinisikan perilaku konsumen sebagai tindakan
yang secara langsung mempengaruhi seseorang dalam usaha mendapatkan,
rnengkonsumsi dan menghabiskan produk atau jasa, termasuk proses keputusan
sebelum dan sesudah tindakan itu dilakukan. Selanjutnya Engel at.al. (1994:47)
rnenjelaskan bahwa keputusan pembelian dipengaruhi oleh tiga faktor utarna yaitu:
pengaruh lingkungan, perbedaan individu dan proses psikologis. Ketiga falctor
tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
I. Pengaruh lingkungan, yang terdiri dari:
a. Budaya yaitu suatu nilai, gagasan dan simbol yang bermakua membantu individu
untuk berkomunikasi, menafsirkan dan evaluasi sebagai anggota masyarakat.
12
Faktor ini merupakan penentu keinginan dan perilaku manusia yang paling
mendasar.
b. Kelas sosial adalah pembagian masyarakat yang relatif homogen dan permanen,
yang tersusun secara hierarkis dan anggotanya menganut nilai-nilai, minat, dan
perilaku serupa. Kelas sosial tidak hanya mencerminkan penghasilan, tetapi juga
indikator lain seperti pekerjaan, pendidikan, dari tempat tinggal.
c. Pengaruh pribadi yaitu dimana kepercayaan, sikap dan perilaku konsumen
dipengarnhi ketika orang lain digunakan sebagai kelompok acuan.
d. Pengaruh sosial yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah kelompok acuan,
keluarga, peran, dan status. Kelompok acuan adalah semua kelompok yang
memiliki pengaruh terhadap sikap atau perilaku seseorang.
e. Situasi merupakan pengaruh yang timbul dari faktor waktu dan tempat yang
spesifik dan dari karakteristik konsumen dan objek. Situasi konsumen dapat
dibagi dalam lima karakteristik umum, yaitu: lingkungart fisik, lingl..'Ullgan sosial,
waktu, tujuan atau sasaran tertentu, antiseden atau tidak berkedudukan tetap.
2. Perbedaan individu, terdiri dari:
a. Sumberdaya konsumen terdiri dari waktu, uang, dan perhatian. Umumnya bersifat
terbatas ketersedianya pada setiap sumberdaya sehingga perlu pengalokasian yang
cermat.
b. Motivasi dan keterlibatan. Perilaku yang termotivasi diawali oleh pengaktifan atau
pengenalan kebutuhan yang timbul ketika adanya ketidakcocokan antara kondisi
aktual yang diinginkan. Sedangkan keterlibatan merupakan refleksi dari motivasi
13
kuat dalam bentuk relevansi pribadi yang dapat dirasakan dari suatu produk atau
jasa dalam bentuk tertentu.
c. Pengetahuan merupakan pemabaman terhadap produk/jasa yang terhimpun dari
informasi yang diperoleh konsumen dan terdiri dairi pengetalman produk,
pengetabuan pembelian, dan pengetabuan pemakaian.
d. Sikap
adalab
evaluasi,
perasaan
dan
kecenderungan
tindakan
yang
menguntungkan atau tidak menguntungkan dan bertahan Jama dari seseorang
terhadap objek atau gagasan.
e. Kepribadian, gaya hidup dan demografi. Kepribadian diartikan sebagai respon
yang konsisten terhadap stimulus lingkungan. Gaya hidup adalah pola hidup
seseorang yang diek:spresikan dalam aktivitas, minat, dan opini yang berinteraksi
dengan lingkungan. Sedangkan demografi merupalrnn karakteristik populasi
manusia dan berperan dalam menentukan gaya hidup dan segmentasi konsumen
misalnya usia, pendapatan, dan pendidikan.
3. Proses psikologis, terdiri dari:
a. Pencarian informasi adalab proses dimana suatu stimulus diterima, ditafsirkan,
disimpan dalam ingatan.
b. Pembelajaran adalal1 suatu proses dimana pengalaman menyebabkan perubaban
dan pengetabuan, sikap atau perilaku.
c. Perubaban sikap dan perilaku sikap seseorang membentuk suatu pola yang
konsisten dan untuk mengubab suatu sikap harus dilakukan penyesuaian besar
terhadap sikap-sikap yang lain dengan pendekatan persuasif.
14
Menurut Peter dan Olson (1999: 196) perilaku pembelian konswnen
dipengaruhi oleh faktor-faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologis. Faktor budaya
mernpakan penentu keinginan dan perilaku yang paling mendasar bagi petani dalam
menentukan pupuk yang hams dipakai pada pertaniannya. Selain faktor budaya,
perilaku seorang konsumen (petani) dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti
kelompok acuan yaitu seseorang atau kelompok yang memiliki pengarnh langsung
atau tidak langsung terhadap sikap atau prilaku konsumen serta keluarga yang
mernpakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat
dan juga status sosial.
Di samping faktor-faktor budaya dan sosial, faktor pribadi mempengaruhi
juga terhadap pembelian yang dipengaruhi oleh karakteristik pribadi yang meliputi
siklus hidup dan usia, peke1jaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan
konsep diri pembeli. Selain faktor-faktor tersebut di atas, faktor psikologis juga dapat
mempengarnhi pembelian pupuk termasuk di dalamnya motivasi, persepsi,
pembelajaran, serta keyakinan dan pendirian.
Menurut Peter dan Olson (1999:197) pandangart tradisional pemasaran
terhadap proses pembelian atau adopsi menggambarkan sebagai suatu seri atau mata
rantai kejadian kognitif yang diikuti oleh peiilaku tunggal, biasanya disebut adopsi
atau pembelian. Berikut adalah model proses pengadopsian yang dilakukan
dipemasaran.
15
.Model .2
Model .1
Model .3.
Model .4.
Kesadaran
Kesadaran
Perhatian
Kesadaran
Pemahaman
Pengetahuan
Ketertarikan
Ketertarikan
Keyakinan
Menyukai
Keinginan
Evalnasi
Tindakan
Pilihan
Tindakan
Percobaan
Keyakinan
Adopsi
Pembelian
Gambar 1. Model Tradisional Proses Adopsi/ Pembelian
Sumber: Consumer Behavior (1999) J. Paul Peter dan Jerry C. Olson
Model-model tersebut sejalan dengan pandangan bahwa variabel kognitif
(kesadaran, pemahaman, perhatian, evaluasi, keyakinan dan sebagainya ) merupakan
perhatian utama pemasaran dan pengontrol utama perilaku. Meskipun model tersebut
bermanfaat, adopsi dapat juga dianalisis sebagai suatu urutan perilaku.
Dari perspektif diatas manager biasanya ingin meningkatkan frekuensi
perilaku ini, dan mendesain strategi serta taktik untuk merealisasikannya. Walaupun
strategi dan taktik untuk mengubah proses pengarnh dan kognitif seperti perhatian
atau sikap dapat menjadi tahapan yang berguna, namun strategi atau taktik tersebut
hams benar-benar dapat mengubah perilaku agar menguntungkan pemasar.
16
2.5. Tahap-tahap Proses Keputusan Pembelian
Kotler (2000:204-205), dalam proses keputusan pemlbelian terdapat 5 tahapan
yaitu: pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan
pembelian, dan perilaku pasca pembelian. Dalam Proses pembelian dimulai saat
petani mengenali sebuah masalah atau kebutuhan yang kemudian kebutuhan tersebut
dapat dicetuskan oleh rangsangan internal atau ekternal.
Pada rangsangan internal, bahwa salah satu kebutuhan umum petani adalah
pupuk, untuk mencapai titik tertentu sehingga menjadi sebuah dorongan. Pada
rangsangan ekstemal, bahwa kebutuhan ditimbulkan oleh rangsangan eksternal.
Sebagaimana seorang petani melihat tanah yang subur dan tanaman tumbuh dengan
baik sehingga timbul suatu rangsangan terhadap petani tersebut untuk membeli dan
menggunakan pupulc, baik organik maupun anorganik agar tanah tersebut bisa
clitanami sayur-sayuran.
Menurut Kotler (2000:204) bahwa pemasar perlu juga mengidentifikasi
keadaan yang memicu kebutuhan tertentu dengan mengumpulkan informasi dari
sejumlah petani. Sebagai pelaku pasar harus dapat mengidentifikasi rangsangan yang
paling sering membangkitlcan minat akan suatu kategor:i produk yang kemudian dapat
mengembangkan strategi pemasaran yang memicu minat petani.
Masih menurut Kotler (2000:205) setelah melakukan tahap pertama yaitu
pengenalan masalah maka dilanjutlcan dengan tahap kedua yaitu pencarian informasi.
Dalam hal ini petani yang tergugah kebutuhanya akan terdorong untuk mencari
informasi yang lebih banyak dan dapat dibagi menjadi dua tingkat. Situasi pencarian
17
informasi yang lebih ringan dinamakan perhatian yang menguat. Pada tingkat ini
seorang petani hanya menjadi lebih peka terhadap informasi tentang pupuk organik.
Pada tingkat selanjutnya, petani melakukan pencarian aktif informasi, mencari bahan
bacaan, menelpon teman, dan mengunjungi toko-toko pertimian untuk mempelajari
pupuk organik tersebut sehingga petani dapat mengetahui tentang keistimewaan dan
keunggulan pupuk organik.
Menurut Engel et.al. (1994:165) bahwa faktor-faktor lain yang mempengaruhi
tahap pencarian ini adalah situasi pencarian, ciri-ciri produk, lingkungan eceran, dan
konsumen itu sendiri. Tekanan waktu merupakan salah satu swnber pengaruh situasi.
Situasi pembelian yang mendesak menw1tut sedikit waktu untuk melakukan
pencarian ekstensif dan teliti. Pencarian ekstensif akan dilakukan apabila konswnen
merasakan adanya perbedaan ciri-ciri produk diantara merek··merek yang ada.
Tahap ketiga yaitu : Evaluasi altematif, dimana petani mendapatkan informasi
pupuk organik dan membuat penilaian akhir. Dalam ha! ini tidak ada proses evaluasi
tunggal sederhana yang digw1akan oleh semua petani atau oleh satu petani dalam
semua situasi pembelian. Terdapat beberapa proses evaluasi keputusan, dan modelmodel terbam memandang proses evaluasi petani sebagai proses yang berorientasi
kognitif. yaitu, model tetsebut menganggap petani membentuk penilaian atas produk
terutama secara sadar dan rasional.
Menurut Engel at.al. (1994:166) beberapa konsep dasar yang akan membantu
dalam memahami proses evaluasi petani: pertama, petani berusaha untuk memenuhi
suatu kebutuhan. Kedua, petani mencari manfaat tertentu dari solusi produk. Ketiga,
18
petani memandang masing-masing produk sebagai sekumpulan atribut dengan
kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan manfaat yang digunakan untuk
memuaskan kebutuhan itu sehingga para petani memiliki sikap yang berbeda-beda
dalam memandang atribut-atribut yang dianggap relevan clan penting. Petani akan
memberikan perhatian terbesar pada atribut yang memberikan manfaat yang dicarinya
dan pasar sebuah produk sering disegmentasikan berdasarkan atribut yang menonjol
dalam kelompok konsumen yang berbeda-beda.
Tahap keempat yaitu: Keputusan pembelian, pada 1ahap sebelumnya (tahap
evaluasi) petani membentuk preferensi atas merek-merek dalam kumpulan pilihan.
Petani juga membentuk niat untuk membeli produk yang paling disukai. Namun, ada
dua faktor yang berada diantara niat pembelian dan keputusan pembelian.
Faktor pertama, adalah sikap orang lain. Sej auh mana sikap orang lain
mengurangi alternatif yang disukai seseorang akan bergantung pada dua ha!: (1)
Intensitas sikap negatif orang lain terhadap altematif yang disukai petani dan (2)
Motivasi petani untuk menuruti keinginan orang Jain. Semakin gencar sikap negatif
orang lain dan semakin dekat orang tersebut dengan konsumen, semakin besar
konsumen akan mengubah niat pembelianya.
Menumt Engel at.al. (1994: 168) preferensi seorang pembeli terhadap suatu
merek akan meningkat jika seseorang yang ia sukai juga sangat menyukai merek
yang sama. Pengaruh orang lain menjadi rumit saat beberapa orang yang dekat
dengan pembeli
memiliki
menyenangkan mereka semua.
pendapat yang berlawanan dan pembeli ingin
19
Faktor kedua adalah faktor situasi yang tidak terantisipasi yang dapat mw1cul
dan mengubah niat pembelian. Keputusan konsumen untuk memodifikasi, menWlda,
atau menghindari suatu keputusan pembelian sangat dipengarnhi oleh resiko yang
dirasakan (perceived risk). Besamya resiko yang dirasakan berbeda-beda menwut
besarnya uang yang dipertaruhkan, besarnya ketidakpasti