Masalah Keuangan Masalah Prioritas

6 Pendampingan Keluarga Dea Eka Manuwati Ramandey rumah mereka. Rumah Bapak I Putu Riman belum memiliki jendela dan bahkan rumahnya masih belum selesai tahap pembangunannya namun sudah ditempati hal ini dapat memicu terjadinya berbagai permasalahan terutama permasalahan kesehatan. Masalah keuangan ini tentu menjadi prioritas karena akan mempengaruhi aspek lainnya. Selain itu, semakin hari kebutuhan akan dana akan semakin meningkat seiring peningkatan harga barang-barang konsumsi.

2.2.2 Masalah Pendidikan

Pendidikan adalah kunci untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan pemberdayaan manusia. Dengan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan maka akan banyak pilihan dalam bidang pekerjaan yang bisa digeluti sehingga dapat meningkatkan taraf hidup suatu keluarga. Pendidikan adalah kunci sukses masa depan yang lebih baik. Dari hasil wawancara penulis dengan Bapak I Putu Riman, ditemukan masalah prioritas yang terjadi dalam keluarga. Keluarga Bapak I Putu Riman merupakan salah satu keluarga yang kurang mampu di Banjar Anggasari Kaja, Desa Munduktemu, dimana kondisi ekonomi keluarga Bapak I Putu Riman dapat dilihat pada perhitungan pengeluaran sehari-hari yang telah disusun sebelumnya. Sesuai dengan perhitungan pengeluaran kebutuhan sehari-hari Bapak I Putu Riman, bahwa selisih pengeluaran Bapak I Putu Riman dengan pendapatan yang diperolehnya tergolong minim, apalagi jika terdapat kebutuhan tak terduga yang membutuhkan biaya cukup besar. Dari penghasilannya sebagai buruh kebun milik orang lain hal ini tentu menghasilkan uang yang tidak menentu.

2.2.3 Masalah Kesehatan

Bapak I Putu Riman yang hanya dapat mengenyam pendidikan hingga SLTA. Hal ini menyebabkan beliau kesulitan mencari pekerjaan yang layak dan baik untuk kesehatannya. Hal ini juga mempengaruhi pendapatan beliau untuk memenuhi kehidupan sehari-hari. Sedangkan sang istri Ibu Gusti Ayu Eti Yusnita dia juga hanya tamatan SLTA sehingga ia juga sulit mencari pekerjaan, sehingga ibu Gusti Ayu Eti Yusnita membantu Bapak I Putu Riman bekerja sebagai buruh kebun dan juga mengikat janur usaha milik saudaranya. Ibu Gusti Ayu Eti Yusnita sering mengeluhkan bahwa ia sering pusing dan lemas hal ini dikarenakan Ibu Gusti Ayu Eti Yusnita memiliki gangguan kesehatan Tekanan darahnya Rendah. 7 Pendampingan Keluarga Dea Eka Manuwati Ramandey

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai saran-saran dan motivasi bagi keluarga dampingan dalam memecahkan permasalahan yang terdapat dalam keluarga dampingan yang bersangkutan.

3.1. Program

Dengan identifikasi dan memprioritaskan masalah maka muncul usaha pemecahan masalah. Usaha-usaha tersebut merupakan program-program yang akan diberikan kepada keluarga dampingan untuk memecahkan masalah di dalam keluarga tersebut terutama masalah yang akan diprioritaskan. Program-program tersebut berupa alternatif- alternatif yang merupakan saran-saran dan motivasi bagi keluarga dampingan.

3.1.1. Masalah Keuangan

Solusi yang dapat diberikan untuk masalah keuangan adalah keluarga Bapak I Putu Riman ada baiknya mendapatkan penghasilan tambahan dengan cara memanfaatkan salak untuk diolah menjadi asinan salak. Salak yang didapatkan dari tanaman yang ditanam di belakang rumah keluarga bapak I Putu Riman. Kemudian salak tersebut dimanfaatkan buahnya untuk membuat asinan salak. Pelatihan pembuatan asinan salak sendiri merupakan inovasi dan salah satu program dari KKN-PPM Tematik PKP Unud XIII di Desa Munduktemu. Dari pelatihan pembuatan asinan salak ini, pada Ibu-ibu PKK dan petani Desa Munduktemu sangat antusias sekali mengikuti program tersebut. Pelatihan pembuatan asinan salak yang berbahan buah salak ini sangat dianjurkan untuk dihadiri oleh Ibu-ibu PKK dan petani Desa Munduktemu khususnya keluarga kurang mampu yang ingin mendapatkan penghasilan tambahan dari hasil penjualan asinan salak tersebut. Selain itu, perbaikan ekonomi juga dapat dilakukan dengan cara menyisihkan uang lebih dari hasil pekerjaan Bapak I Putu Riman merawat kebun kopi milik orang ini maupun hasil pendapatan dari penjualan asinan salak nantinya, sehingga beliau miliki uang untuk ditabung dan digunakan sewaktu-waktu apabila terjadi hal-hal yang tak terduga.