Studi Perbandingan Protokol VoIP SIP dan IAX2 : Analisis Bandwidth

Studi Perbandingan Protokol VoIP SIP dan IAX2 :
Analisis Bandwidth

SKRIPSI

SALMAN KALISTA
030803001

DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2009

Universitas Sumatera Utara

Studi Perbandingan Protokol VoIP SIP dan IAX2 :
Analisis Bandwidth

SKRIPSI


Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat
mencapai gelar Sarjana Sains

SALMAN KALISTA
030803001

DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2009

Universitas Sumatera Utara

PERSETUJUAN

Judul
Kategori
Nama
Nomor Induk Mahasiswa

Program Studi
Departemen
Fakultas

: Studi Perbandingan Protokol VoIP SIP dan IAX2
: Analisis Bandwidth
: SKRIPSI
: SALMAN KALISTA
: 030803001
: SARJANA (S1) MATEMATIKA
: MATEMATIKA
: MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA
UTARA

Medan, Mei 2009
Komisi Pembimbing :
Pembimbing 2

Pembimbing 1


Drs. Sawaluddin, MIT
NIP. 132 206 398

Dr. Tulus, MSi
NIP.131 796 150

Diketahui oleh
Departemen Matematika FMIPA USU
Ketua,

Dr. Saib Suwilo, MSc
NIP. 131 796 149

i
Universitas Sumatera Utara

PERNYATAAN

Studi Perbandingan Protokol VoIP SIP dan IAX2 : Analisis Bandwidth


SKRIPSI

Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa
kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan,

Mei 2009

SALMAN KALISTA
030803001

ii
Universitas Sumatera Utara

PENGHARGAAN

Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan rahmat dan nikmat-Nya kepada seluruh makhluk hidup,

sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul ”Studi Perbandingan
Protokol VoIP SIP dan IAX2 : Analisa Bandwidth” ini dengan baik. Skripsi
ini merupakan salah satu mata kuliah wajib yang harus diselesaikan oleh seluruh mahasiswa Departemen Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera Utara.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Dr. Eddy Marlianto, M.Sc, selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera Utara. Bapak Dr. Saib Suwilo, M.Sc, dan
Bapak Henry Rani, M.Si selaku Ketua dan Sekretaris Departemen Matematika FMIPA USU Medan. Bapak Dr. Tulus, M.Sc, selaku Dosen Pembimbing I
dan Bapak Drs. Sawaluddin Nasution, M.IT selaku Dosen Pembimbing II yang
telah memberikan dukungan moral, motivasi dan ilmu pengetahuan bagi penulis
dalam menyelesaikan penelitian ini. Seluruh Staf Pengajar Departemen Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera
Utara. Juga kepada keluarga tercinta, kedua orang tua, H. Kadaman Idris dan
Hj. Sumiati Umar, yang selalu memberikan dukungan, motivasi baik moril maupun materil dan doa yang tiada hentinya kepada penulis. Serta kepada kedua
kakak, Isbilyani dan Maulida Lusni, dan adik, Maya Rahmadani, yang selalu
menghiasi hari-hari penulis dengan hal-hal yang tak terlupakan. Juga kepada
keluarga besar H.M. Ganie, yang selalu memberi dukungan motivasi dan juga
moril kepada penulis.
Tak lupa, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada para teman teman di Lab. Komputasi Matematika, yaitu Bang Indra, Bang Toni, Bang
Richard, Ramzy, Andhika, Radhi, Santri, Rima, Sheila serta Mizwar yang telah
membantu dalam penyelesaian Skripsi ini, buat rekan-rekan mahasiswa Departemen Matematika Stambuk 2003, khususnya, Didi, Budi, Santi, Sukur, Novi,
Hasrul, yang telah memberikan perhatian, nasihat, dan motivasi kepada penulis
dalam pengerjaan Skripsi ini. Juga buat para senior dan junior di Departemen

Matematika lainnya yang tidak dapat disebutkan satu-persatu oleh penulis. Semoga Allah SWT memberikan balasan atas kebaikan yang telah mereka berikan
kepada penulis.

iii
Universitas Sumatera Utara

Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam penulisan
Skripsi ini, karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun
dari pembaca sekalian.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih atas perhatiannya, semoga
tulisan ini berguna bagi siapa saja yang membutuhkan.

Medan, Mei 2009
Penulis,

Salman Kalista

iv
Universitas Sumatera Utara


ABSTRAK

VoIP merupakan sebuah implementasi jaringan yang harusnya sudah beredar luas di Indonesia. Besarnya Bandwidth merupakan sebuah kendala yang
pasti dalam setiap implementasi jaringan. SIP dan IAX2 merupakan dua buah
protokol text-based yang akan dibandingkan. Asteriskguru Online Bandwidth
Calculator akan digunakan sebagai alat pembanding dari kedua protokol. Perbedaan sekitar 3.13 Kbps per call antara SIP dan IAX2 menjadi jawabannya. IAX2
lebih unggul dalam penggunaan bandwidth.

v
Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT

VoIP are an networking implementation that should exist in Indonesia. The size
of Bandwidth is a must constraint in every networking implementation. SIP and
IAX2 are two text-based protocols that were be compared. Using Asteriskguru
Online Bandwidth Calculator as comparing tools from both protocol. About 3.13
Kbps per call between SIP and IAX2 is the answer. IAX2 much more greater in
bandwidth consumption.


vi
Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI

Halaman
PERSETUJUAN

i

PERNYATAAN

ii

PENGHARGAAN

iii

ABSTRAK


v

ABSTRACT

vi

DAFTAR ISI

vii

DAFTAR TABEL

ix

DAFTAR GAMBAR

x

BAB
1. PENDAHULUAN


1

1.1. Latar Belakang

1

1.2. Perumusan Masalah

3

1.3. Tinjauan Pustaka

3

1.4. Maksud dan Tujuan Penelitian

5

1.5. Manfaat Penelitian


6

1.6. Metode Penelitian

6

2. LANDASAN TEORI

7

2.1. Jaringan Komputer

7

2.2. VoIP

11

vii
Universitas Sumatera Utara

2.3. Bandwidth

21

3. PROTOKOL VOIP

25

3.1. Session Initiation Protocol

25

3.2. Inter Asterisk eXchange 2

31

4. PEMBAHASAN

36

4.1. Asterisk Guru Online VoIP Bandwidth Calculator

36

4.2. Pengumpulan Data

41

5. KESIMPULAN DAN SARAN

45

5.1. Kesimpulan

45

5.2. Saran

46

DAFTAR PUSTAKA

46

viii
Universitas Sumatera Utara

DAFTAR TABEL
Tabel
2.1

Ukuran Link header berdasarkan media

19

4.1

MOS dan R Factor

41

4.2

Hasil Perhitungan Menggunakan Rumus dari Cisco

42

4.3

Hasil Perhitungan SIP dengan Asteriskguru Bandwidth Calculator

43

4.4

Hasil Perhitungan IAX2 dengan Asteriskguru Bandwidth Calculator

43

ix
Universitas Sumatera Utara

DAFTAR GAMBAR
Gambar
2.1

Gambaran VoIP

12

2.2

Cara Kerja VoIP

15

2.3

Format Paket VoIP

18

3.1

Set-up Flow of Signaling SIP

30

3.2

Pelipatan lipatan Aliran menggunakan sebuah Port UDP tunggal

32

3.3

Skenario Pengaturan Panggilan IAX

33

3.4

Skenario Pemutusan Panggilan IAX

34

3.5

Skenario Aliran Media IAX

35

4.1

AsteriskGuru Online Bandwidth Calculator

37

4.2

Contoh Penggunaan AsteriskGuru

40

4.3

Perbandingan Hasil Perhitungan Asterisk Guru

44

x
Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK

VoIP merupakan sebuah implementasi jaringan yang harusnya sudah beredar luas di Indonesia. Besarnya Bandwidth merupakan sebuah kendala yang
pasti dalam setiap implementasi jaringan. SIP dan IAX2 merupakan dua buah
protokol text-based yang akan dibandingkan. Asteriskguru Online Bandwidth
Calculator akan digunakan sebagai alat pembanding dari kedua protokol. Perbedaan sekitar 3.13 Kbps per call antara SIP dan IAX2 menjadi jawabannya. IAX2
lebih unggul dalam penggunaan bandwidth.

v
Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT

VoIP are an networking implementation that should exist in Indonesia. The size
of Bandwidth is a must constraint in every networking implementation. SIP and
IAX2 are two text-based protocols that were be compared. Using Asteriskguru
Online Bandwidth Calculator as comparing tools from both protocol. About 3.13
Kbps per call between SIP and IAX2 is the answer. IAX2 much more greater in
bandwidth consumption.

vi
Universitas Sumatera Utara

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Teknologi jaringan komputer dan Internet telah mengalami perkembangan yang
pesat, sehingga mampu menyambungkan hampir semua komputer yang ada di
dunia sehingga dapat berkomunikasi dan bertukar informasi. Satu kelebihan
yang dimiliki sistem komunikasi lewat jaringan Internet adalah biaya perawatan
yang jauh lebih murah dibanding biaya perawatan yang dibutuhkan jaringan komunikasi konvensional, contohnya jaringan telepon. Semakin jauh jarak jaringan
yang dibangun, semakin besar perbedaan jumlah biaya.
Di zaman komputerisasi mutakhir belakangan ini, IP Telephony merupakan alternatif komunikasi yang dapat digunakan setiap orang. VoIP, singkatan
dari Voice over Internet Protocol, sekarang penggunaannya sudah sangat luas.
Di Indonesia sendiri, voiprakyat.or.id, salah satu layanan VoIP Indonesia telah
memiliki hampir puluhan ribu pengguna VoIP. Kemurahan VoIP menjadi sumber
pemicu antusiasme pemakai VoIP di Indonesia. VoIP juga bisa digunakan untuk
komunikasi di kantor, antar kantor, antar kota, bahkan antar negara sekalipun.
Di mana ada jaringan Internet, VoIP bisa diimplementasikan.
VoIP pada hakikatnya adalah penghantaran paket data suara melalui protokol IP. VoIP, secara umum didefinisikan sebagai suatu sistem yang menggunakan jaringan internet untuk mengirimkan data paket suara dari satu tempat ke
tempat yang lain menggunakan protokol IP. VoIP layaknya bertelepon biasa,
akan tetapi menggunakan akses internet untuk mengirim dan menerima suara.

Universitas Sumatera Utara

2
Dalam pengoperasiannya, VoIP memiliki protokol yang merupakan sebuah
aturan yang harus dipenuhi agar akses komunikasi dalam hal ini komunikasi
VoIP dapat melewati jaringan. Di dalam komunikasi VoIP mengenal beberapa
macam protokol tambahan selain protokol standar internet TCP/IP, beberapa
di antaranya adalah SIP dan IAX2.

1. SIP
SIP, singkatan dari Session Initiation Protokol, dikembangkan oleh Internet
Engineering Task Force (IETF) yang merupakan lembaga teknik tertinggi di Internet. SIP menggunakan standar RFC 2543. SIP menggunakan
MIME tupe carried,Session Description Protocol (SDP), RFC 2327 yang
dibangun oleh MMUSIC, salah satu tim kerja di IETF. Grup ini juga
menangani IP telephony. SIP merupakan protokol berbasis ASCII(teks).
2. IAX2
IAX, singkatan dari Inter Asterisk eXchange, sebenarnya bukanlah protokol yang dibuat oleh sebuah lembaga telekomunikasi. melainkan adalah
upaya sebuah komunitas. IAX adalah protokol yang dibuat dan dikembangkan oleh komunitas Asterisk. IAX2 dibuat oleh Mark Spencer untuk
pensinyalan VoIP. Protokol merancang sesi-sesi internal, dan sesi-sesi ini
dapat di gunakan untuk codec manapun untuk transmisi suara. IAX diutamakan untuk menyediakan kontrol dan transmisi jaringan media streaming
melalui IP (Internet Protocol). IAX sangat fleksibel dan dapat digunakan
dengan media streaming tipe apapun, termasuk video walaupun sebenarnya
didesain untuk mengontrol transmisi suara melalui IP.

Bandwidth merupakan salah satu kendala dalam kelangsungan lalu lintas
jaringan. Semakin besar bandwidth yang tersedia, semakin banyak dan cepat
lalu lintas data yang dapat terjadi. Tak terkecuali pada jaringan VoIP yang

Universitas Sumatera Utara

3
merupakan salah satu produk implementasi jaringan juga memiliki kendala yang
sama, Bandwidth.
Bandwidth, dalam teknologi komunikasi adalah merupakan perbedaan antara frekuensi terendah dan frekuensi tertinggi dalam rentang tertentu. contohnya line telepon memiliki bandwidth 300Hz, yang merupakan rentang antara frekuensi tertinggi (3300 Hz) dan frekuensi terendah (300 Hz) yang dapat
di lewati oleh line telepon ini. Sedangkan pada jaringan komputer, bandwidth
adalah kecepatan maksimum yang dapat digunakan untuk melakukan transmisi
data antar komputer pada sebuah jaringan, umumnya dalam satuan Kilobits per
second (Kbps).
1.2 Perumusan Masalah
Adapun yang menjadi permasalahan dalam tulisan ini adalah sejauh mana bandwidth mempengaruhi kinerja dari pada server VoIP berprotokol SIP atau IAX2
yang di bangun.

1. Apakah Jumlah Bandwidth mempengaruhi kinerja dan kualitas sebuah
jaringan VoIP?
2. Di antara SIP dan IAX2, manakah Protokol VoIP yang paling hemat Bandwidth?

1.3 Tinjauan Pustaka
Onno W. purbo, dalam bukunya memaparkan beberapa hal yang perlu di
cermati tentang hubungan bandwidth dan VoIP antara lain:

1. Semakin kecil bandwidth, semakin besar nilai MIPS (Mega Instruction per
second) dari processor yang dibutuhkan. Namun, hal ini mungkin tidak
lagi menjadi suatu masalah, karena processor berkecepatan tinggi sudah

Universitas Sumatera Utara

4
dapat diperoleh dengan mudah dan harga yang murah.
2. Semakin kecil bandwidth, semakin tinggi delay process yang terjadi.
Hal ini berhubungan dengan kebutuhan untuk memproses kompresi suara
yang semakin tinggi.
3. Dengan mengaktifkan silence supression, bandwidth rata-rata maupun paket yang dikirim akan semakin rendah.
Rasyid (2004), menyatakan :
BW = ((H + V )/V )×codec ,
dimana : BW = Bandwidth VoIP
H = Total header (UDP/RTP header + IP header + layer 2 header)
(dalam bytes)
V = Voice payload (dalam bytes)
codec = nilai codec yang digunakan (dalam Kbps)
Contoh :
H = 54 bytes
V = 80 bytes
codec G.711 alaw = 64 Kbps
Maka, besarnya bandwidth yang diperlukan adalah,
BW = ((H + V )/V )× codec = ((54 + 80)/80) × 64 Kbps = 107.2 Kbps
Dalam bukunya, Winarno (2008) menyatakan bahwa, ”Pengkodean suara
merupakan pengalihan kode analog menjadi kode digital agar suara dapat dikirim
dalam jaringan komputer. Pengkodean dikenal dengan istilah codec , singkatan

Universitas Sumatera Utara

5
dari coder-decoder. Berbagai jenis codec dikembangkan untuk memampatkan
atau mengkompresi suara agar bisa menggunakan bandwidth secara lebih hemat
tanpa mengorbankan kualitas suara (suara yang keluar masih dapat didengar
dengan baik)”.
Purbo (2007) mengatakan ”Saat dalam kondisi tidak terpakai(idle), sedikit sekali bandwidth yang digunakan oleh VoIP. Namun, saat anda berkomunikasi (dengan menggunakan) suara, bandwidth yang diperlukan akan tergantung
kepada codec yang digunakan”.
Dalam perancangan VoIP, bandwidth merupakan suatu yang harus diperhitungkan agar dapat memenuhi kebutuhan pelanggan yang dapat digunakan
menjadi parameter untuk menghitung jumlah peralatan yang dibutuhkan dalam
suatu jaringan. Perhitungan ini juga sangat diperlukan dalam efisiensi jaringan
dan biaya serta sebagai acuan pemenuhan kebutuhan untuk pengembangan di
masa mendatang. Packet loss (kehilangan paket data pada proses transmisi) dan
desequencing merupakan masalah yang berhubungan dengan kebutuhan bandwidth, namun lebih dipengaruhi oleh stabilitas rute yang dilewati data pada
jaringan, metode antrian yang efisien, pengaturan pada router, dan penggunaan
kontrol terhadap kongesti (kelebihan beban data) pada jaringan. Packet loss
terjadi ketika terdapat penumpukan data pada jalur yang dilewati dan menyebabkan terjadinya overflow buffer pada router, Iskandarsyah(2003).
1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dan tujuan penelitian ini adalah membandingkan protokol standar VoIP,
SIP dan IAX2, berdasarkan konsumsi bandwidthnya, sehingga dapat diambil kesimpulan protokol mana yang lebih hemat bandwidth.

Universitas Sumatera Utara

6
1.5 Manfaat Penelitian
Selain menambah literatur untuk penelitian sejenis, hasil penelitian seharusnya
dapat diaplikasikan sebagai VoIP yang hemat ataupun efisien bandwidth.
1.6 Metode Penelitian
Tulisan ini dibuat dengan studi literatur atau kepustakaan, yaitu dengan menelaah buku-buku yang berhubungan dengan masalah tersebut di atas. Adapun langkah-langkah yang dilakukan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :

1. Memaparkan beberapa materi dan definisi atau pengertian yang berkaitan
dengan masalah yang diangkat.
2. Mempelajari cara melakukan perhitungan bandwidth secara manual, maupun melalui penggunaan software penghitung bandwidth.
3. Menghitung VoIP Bandwidth VoIP dengan menggunakan Online Bandwidth Calculator.
4. Memperlihatkan hasil uji perhitungan bandwidth tiap protokol, berupa data
statistik, dan kelebihan atau kekurangan dari masing - masing protokol
VoIP yang dibahas.
5. Memberikan kesimpulan.

Universitas Sumatera Utara

BAB 2
LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan dibahas beberapa konsep dasar yang akan digunakan sebagai
landasan berpikir seperti beberapa definisi yang berkaitan dengan penelitian ini.
Dengan begitu akan mempermudah dalam hal pembahasan pada bab berikutnya.
2.1 Jaringan Komputer
Jaringan komputer adalah kumpulan beberapa komputer dan perangkat lainnya
yang saling terhubung satu sama lain melalui sebuah atau beberapa media perantara. Media perantara dapat berupa kabel ataupun nirkabel (wireless). Karena
keterhubungannya, setiap komputer dapat saling berkomunikasi, bertukar informasi, ataupun berbagi perangkat.
Para ahli membagi jaringan komputer berdasarkan beberapa klasifikasi
yaitu berdasarkan area atau skala, media penghantar dan fungsi.

1. Berdasarkan Area
(a) LAN
Local Area Network adalah jaringan lokal yang dibuat pada area tertutup. Contohnya, jaringan komputer di gedung kantor atau Laboratorium komputer.
(b) MAN
Metropolitan Area Network menggunakan metode yang sama dengan
LAN namun daerah cakupannya lebih luas. Contohnya, Jaringan
kampus, antar kantor, antar kota, bahkan antar provinsi.

Universitas Sumatera Utara

8
(c) WAN
Wide Area Network cakupannya lebih luas daripada MAN. Cakupan WAN biasanya meliputi satu kawasan, satu negara, satu pulau,
bahkan satu benua. Metode yang digunakan adalah pengembangan
dari LAN dan WAN.
(d) Internet
Internet adalah interkoneksi jaringan -jaringan komputer yang ada
di dunia. Sehingga cakupannya sudah mencapai satu planet, tidak
menutup kemungkinan mencakup antarplanet. Koneksi antar jaringan
komputer dapat dilakukan berkat dukungan protokol yang khas, yaitu
Internet Protocol (IP).
2. Berdasarkan Media Penghantar
(a) Wire Network
Wire Network adalah jaringan komputer yang menggunakan kabel sebagai media penghantar. Kabel yang digunakan umumnya berbahan
dasar tembaga. Ada juga jenis kabel lain yang menggunakan bahan
sejenis fiber optik. Bahan dasar kabel mempengaruhi kecepatan komunikasi paket data. Bahan tembaga biasa digunakan pada LAN,
sedangkan untuk MAN dan WAN menggunakan gabungan kabel tembaga dan serat optik.
(b) Wireless Network
Wireless Network adalah jaringan tanpa kabel yang menggunakan media penghantar gelombang radio atau cahaya infrared. Frekuensi yang
digunakan pada radio untuk jaringan komputer biasanya menggunakan frekuensi tinggi, yaitu 2.4 GHz dan 5.8GHz. Sedangkan penggunaan infrared umumnya terbatas untuk jaringan point to point saja.

Universitas Sumatera Utara

9
3. Berdasarkan Fungsi
(a) Client Server
Client Server adalah jaringan komputer yang salah satu (boleh lebih)
komputer difungsikan sebagai server yang menyediakan layanan (service) bagi para clientnya. Layanan yang diberikan bisa berupa akses
Web, e-mail, file, dan lain-lain. Client server banyak dipakai pada
Internet. Namun LAN atau jaringan lain pun bisa mengimplementasikan client server, tergantung kebutuhan.
(b) Peer to Peer
Peer to Peer adalah jaringan komputer di mana setiap komputer bisa
menjadi server sekaligus client. Setiap komputer dapat menerima
dan memberikan akses dari atau ke komputer lain. Peer to Peer
banyuak diimplementasikan pada LAN. walaupun dapat juga diimplementasikan pada MAN, WAN, atau Internet. Namun kendalanya
pada masalah manajemen dan keamanan, karena sulit untuk diatur
ketika pengguna sudah terlalu banyak.
2.1.1 Protokol Jaringan TCP/IP.
Sejauh ini sering dijumpai kata protokol, akan tetapi cukup sulit mendefinisikan
protokol. Protokol adalah sekumpulan aturan dalam komunikasi data sehingga
dapat mengatur terjadinya hubungan dan perpindahan data dari dua atau lebih
komputer. Kebanyakan protokol memiliki salah satu atau beberapa karakteristik
berikut :
1. Melakukan deteksi apakah ada koneksi fisik yang dilakukan oleh komputer
atau mesin lain.
2. Melakukan handshaking , proses di mana dua komputer saling menerima
data.

Universitas Sumatera Utara

10
3. Menjadi negosiator berbagai macam karakteristik koneksi.
4. Mengatur bagaimana mengawali dan mengakhiri suatu pesan.
5. Menentukan format pesan.
6. Melakukan error detection dan error correction saat terjadi kerusakan pada
pesan.
7. Mengakhiri suatu koneksi.

Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP) adalah protokol jaringan paling terpopuler, dan dasar dari pada jaringan Internet. Kemampuan routing TCP/IP memberikan kemudahan maksimum dalam sebuah
jaringan usaha yang luas. TCP/IP secara teori terdiri atas empat layer(lapisan)
kumpulan protokol antara lain :

1. Network Interface layer
Sering disebut juga sebagai Physical layer. Berfungsi meletakkan frameframe data yang akan dikirim maupun di terima dari media jaringan. Protokol yang berjalan dalam lapisan ini adalah beberapa arsitektur jaringan
lokal seperti: ethernet, Token Ring, serta layanan teknologi WAN seperti
POTS, ISDN, Frame Relay, dan ATM.
2. Internetworking layer
Sering disebut juga sebagai Internet layer. bertanggung jawab dalam proses pengiriman paket ke alamat yang tepat. Protokol yang digunakan pada
layer ini yaitu : Internet Protocol (IP), Internet Control Message Protocol
(ICMP), Address Resolution Protocol (ARP), dan Reverse ARP (RARP).

Universitas Sumatera Utara

11
3. Host-to-Host layer
Sering disebut juga sebagai Transport layer. Bertanggung jawab untuk
membuat komunikasi antar dua host. layer ini menyediakan layanan pengiriman dari sumber data menuju ke tujuan data dengan cara membuat
logical connection di antara kedua host. Juga bertugas memecah data dan
menyatukan kembali data yang diterima dari application layer ke dalam
aliran data yang sama antara sumber dan pengirim data.
Ada dua cara pengiriman data, connection-oriented (TCP) dan connectionless - oriented (UDP). Protokol TCP memiliki orientasi terhadap reliabilitas data, sedangkan protokol UDP lebih berorientasi kepada kecepatan
pengiriman data.
4. Application layer
Bertugas menyediakan akses aplikasi terhadap jaringan TCP/IP. layer ini
menangani high-level protocol, masalah representasi data, proses encoding,
dan dialog control yang memungkinkan terjadinya komunikasi antar-aplikasi
jaringan. Protokol-protokol pada layer ini antara lain : Telnet, DHCP,
DNS, HTTP, FTP, SMTP, SNMP, dll.

2.2 VoIP
Teknik dasar Voice over Internet Protocol atau yang biasa dikenal dengan sebutan VoIP adalah teknologi yang memungkinkan kemampuan melakukan percakapan telepon dengan menggunakan jalur komunikasi data pada suatu jaringan
(networking). Sehingga teknologi ini memungkinkan komunikasi suara menggunakan jaringan berbasis IP (Internet Protocol) untuk dijalankan diatas infrastruktur jaringan packet network. Jaringan yang digunakan bisa berupa internet
atau intranet. Teknologi ini bekerja dengan jalan merubah suara menjadi format
digital tertentu yang dapat dikirimkan melalui jaringan IP.

Universitas Sumatera Utara

12
Tujuan pengimplementasian VoIP adalah untuk menekan biaya operasional
perusahaan maupun individu dalam melakukan komunikasi jarak jauh (interlokal/SLI). Penekanan biaya itu dapat dilakukan dengan cara memanfaatkan
jaringan data yang sudah ada. Sehingga apabila kita ingin membuat jaringan
telekomunikasi VoIP tidak perlu membangun infrastruktur baru yang mengeluarkan biaya yang sangat besar. Dengan menggunakan jaringan data yang ada,
maka kita melakukan percakapan interlokal maupun internasional hanya dikenakan biaya lokal melalui PSTN. Internet telephony lebih mengacu pada layanan
komunikasi suara (voice), faksimili, dan voice messaging applications. Teknologi
ini pada dasarnya mengkonversi sinyal analog (suara) ke format digital dan kemudian dikompres atau ditranslasikan ke dalam paket-paket IP yang kemudian
ditransmisikan melalui jaringan internet.

Gambar 2.1 : Gambaran VoIP
VoIP dalam penerapannya menggunakan sistem jaringan LAN dan protokolprotokol VoIP. Standarisasi protokol komunikasi pada teknologi VoIP seperti SIP
(Session Initiation Protocol) dan IAX2 (Internet Asterisk eXchange 2).
2.2.1 Latar Belakang Teknologi VoIP.
Latar belakang VoIP, antara lain:
1. Latar belakang perkembangan teknologi
(a) Perkembangan teknologi komunikasi data.
Semakin handalnya kualitas media. Transmisi-transmisi sinyal elektrik membutuhkan sebuah media transmisi yang normalnya membentuk jalur transmisi. Tipe media transmisi sangat penting untuk diten-

Universitas Sumatera Utara

13
tukan pada awal pembentukan jalur komunikasi karena mempengaruhi
jumlah maksimum bit (binary digit) yang dapat ditransmisikan.
(b) Perkembangan teknologi sistem kompresi.
Semakin banyak sistem pengkompressan beberapa diantaranya kompresi suara dan kompresi video.
(c) Perkembangan teknologi pemrosesan data.
Semakin banyak alat-alat canggih yang dapat diperoleh dengan harga
yang murah.
2. Latar belakang perkembangan bisnis.
(a) Persaingan di bidang bisnis telekomunikasi.
(b) Tuntutan konsumen akan biaya komunikasi yang murah
3. Efisiensi penggunaan media trasmisi.
Jaringan komputer yang telah terbangun merupakan salah satu media
transmisi yang sangat dapat dimanfaatkan.

2.2.2 Kelebihan VoIP.
Adapun kelebihan VoIP, adalah sebagai berikut:

1. Biaya lebih rendah untuk sambungan langsung jarak jauh. Penekanan
utama dari VoIP adalah biaya. Dengan dua lokasi yang terhubung dengan
internet maka biaya percakapan menjadi sangat rendah.
2. Memanfaatkan infrastruktur jaringan data yang sudah ada untuk suara.
Berguna jika perusahaan sudah mempunyai jaringan. Jika memungkinkan
jaringan yang ada bisa dibangun jaringan VoIP dengan mudah. Tidak
diperlukan tambahan biaya bulanan untuk penambahan komunikasi suara.

Universitas Sumatera Utara

14
3. Penggunaan bandwidth yang lebih kecil daripada telepon biasa. Dengan
majunya teknologi, penggunaan bandwidth untuk voice sekarang ini menjadi sangat kecil. Tehnik pemampatan data memungkinkan suara hanya
membutuhkan sekitar 8Kbps bandwidth.
4. Memungkinkan digabung dengan jaringan telepon lokal yang sudah ada.
Dengan adanya gateway bentuk jaringan VoIP bisa disambungkan dengan
PABX (Private Automated Branch exchange) yang ada dikantor. Komunikasi antar kantor bisa menggunakan pesawat telepon biasa.
5. Berbagai bentuk jaringan VoIP bisa digabungkan menjadi jaringan yang
besar. Contoh di Indonesia adalah VoIP Rakyat.
6. Variasi penggunaan peralatan yang ada, misal dari PC sambung ke telepon
biasa, IP phone handset.

2.2.3 Kekurangan VoIP.
Adapun kekurangan VoIP, adalah sebagai berikut:

1. Kualitas suara tidak sejernih Telkom. Merupakan efek dari kompresi suara
dengan bandwidth kecil maka akan ada penurunan kualitas suara dibandingkan jaringan PSTN konvensional.
2. Ada jeda dalam berkomunikasi. Proses perubahan data menjadi suara, jeda
jaringan, membuat adanya jeda dalam komunikasi dengan menggunakan
VoIP.
3. Peralatan relatif mahal. Peralatan VoIP yang menghubungkan antara VoIP
dengan PABX (IP Telephony gateway) relatif berharga mahal. Diharapkan
dengan makin populernya VoIP ini maka harga peralatan tersebut juga
mulai turun harganya.

Universitas Sumatera Utara

15
4. Jika pemakaian VoIP semakin banyak, maka jaringan data yang ada menjadi penuh jika tidak diatur dengan baik.

2.2.4 Cara Kerja VoIP.
Pengiriman sebuah sinyal ke remote destination dapat dilakukan secara digital,
yaitu sebelum dikirim data yang berupa sinyal analog, diubah dulu ke bentuk
data digital dengan ADC (analog to digital converter), kemudian ditransmisikan,
dan di penerima dipulihkan kembali menjadi data analog dengan DAC (digital
to analog converter). Begitu juga dengan VoIP, digitalisasi voice dalam bentuk
paket data, dikirimkan dan dipulihkan kembali dalam bentuk voice di penerima.
Voice diubah dulu kedalam format digital karena lebih mudah dikendaikan
dalam hal ini dapat dikompresi, dan dapat diubah ke format yang lebih baik,
dan data digital lebih tahan terhadap noise dari pada analog.

Gambar 2.2 : Cara Kerja VoIP

2.2.5 Protokol penunjang VoIP.
Protokol-protokol yang menunjang terjadinya komunikasi VoIP adalah :

1. TCP (Transmission Control Protocol)
Dalam mentransmisikan data pada layer transport ada dua protokol yang
berperan yaitu TCP dan UDP. TCP merupakan protokol yang connectionoriented yang artinya menjaga reliabilitas hubungan komunikasi end-toend. Konsep dasar cara kerja TCP adalah mengirim dan menerima segment-

Universitas Sumatera Utara

16
segment informasi dengan panjang data bervariasi pada suatu datagram internet. TCP menjamin realibilitas hubungan komunikasi karena melakukan
perbaikan terhadap data yang rusak, hilang atau kesalahan kirim. Hal ini
dilakukan dengan memberikan nomor urut pada setiap oktet yang dikirimkan dan membutuhkan sinyal jawaban positif dari penerima berupa sinyal
ACK (acknoledgment). Jika sinyal ACK ini tidak diterima pada interval
pada waktu tertentu, maka data akan dikirimkan kembali. Pada sisi penerima, nomor urut tadi berguna untuk mencegah kesalahan urutan data
dan duplikasi data. TCP juga memiliki mekanisme flow control dengan cara
mencantumkan informasi dalam sinyal ACK mengenai batas jumlah oktet
data yang masih boleh ditransmisikan pada setiap segment yang diterima
dengan sukses.
Dalam hubungan VoIP, TCP digunakan untuk menjamin setup suatu call
pada sesi signaling. TCP tidak digunakan dalam pengiriman data suara
pada VoIP karena pada suatu komunikasi data VoIP penanganan data yang
mengalami keterlambatan lebih penting dari pada penanganan paket yang
hilang.
2. UDP (User Datagram Protocol)
UDP yang merupakan salah satu protokol utama diatas IP merupakan
transport protokol yang lebih sederhana dibandingkan dengan TCP. UDP
digunakan untuk situasi yang tidak mementingkan mekanisme reliabilitas.
header UDP hanya berisi empat field yaitu source port, destination port,
length dan UDP checksum dimana fungsinya hampir sama dengan TCP,
namun fasilitas checksum pada UDP bersifat opsional.
UDP pada VoIP digunakan untuk mengirimkan audio stream yang dikirimkan secara terus menerus. UDP digunakan pada VoIP karena pada pengiriman audio streaming yang berlangsung terus menerus lebih mementing-

Universitas Sumatera Utara

17
kan kecepatan pengiriman data agar tiba di tujuan tanpa memperhatikan
adanya paket yang hilang walaupun mencapai 50% dari jumlah paket yang
dikirimkan.
Karena UDP mampu mengirimkan data streaming dengan cepat, maka
dalam teknologi VoIP UDP merupakan salah satu protokol penting yang
digunakan sebagai header pada pengiriman data selain RTP dan IP. Untuk mengurangi jumlah paket yang hilang saat pengiriman data (karena
tidak terdapat mekanisme pengiriman ulang) maka pada teknologi VoIP
pengiriman data banyak dilakukan pada private network.
3. IP (Internet Protocol)
Internet Protocol didesain untuk interkoneksi sistem komunikasi komputer
pada jaringan packet-switched. Pada jaringan TCP/IP, sebuah komputer
diidentifikasi dengan alamat IP. Tiap-tiap komputer memiliki alamat IP
yang unik, masing-masing berbeda satu sama lainnya. Hal ini dilakukan
untuk mencegah kesalahan pada transfer data. Terakhir, protokol data
akses berhubungan langsung dengan media fisik. Secara umum protokol
ini bertugas untuk menangani pendeteksian kesalahan pada saat transfer
data. Untuk komunikasi datanya, Internet Protokol mengimplementasikan
dua fungsi dasar yaitu addressing dan fragmentasi.
Salah satu hal penting dalam IP dalam pengiriman informasi adalah metode pengalamatan pengirim dan penerima. Saat ini terdapat standar pengalamatan yang sudah digunakan yaitu IPv4 dengan alamat terdiri dari 32
bit. Jumlah alamat yang diciptakan dengan IPv4 diperkirakan tidak dapat
mencukupi kebutuhan pengalamatan IP sehingga dalam beberapa tahun
mendatang akan diimplementasikan sistem pengalamatan yang baru yaitu
IPv6 yang menggunakan sistim pengalamatan 128 bit.

Universitas Sumatera Utara

18
2.2.6 Format Paket VoIP.
Tiap paket VoIP terdiri atas dua bagian, yakni header dan payload (beban). Header terdiri atas IP header, Real-Time Transport Protocol (RTP) header,
User Datagram Protocol header.
IP header bertugas menyimpan informasi routing untuk mengirimkan paketpaket ke tujuan. Pada tiap header IP disertakan tipe layanan atau Type Of Service (ToS) yang memungkinkan paket tertentu seperti paket suara diperlakukan
berbeda dengan paket yang non real time.
UDP header memiliki ciri tertentu yaitu tidak menjamin paket akan mencapai tujuan sehingga UDP cocok digunakan pada aplikasi real time yang sangat
peka terhadap delay. RTP header adalah header yang dapat dimanfaatkan untuk
melakukan framing dan segmentasi data real time. Seperti UDP, RTP juga mendukung realibilitas paket untuk sampai di tujuan. RTP menggunakan protokol
kendali yang mengendalikan RTCP (real-time transport control protocol) yang
mengendalikan QoS dan sinkronisasi media stream yang berbeda.

Gambar 2.3 : Format Paket VoIP
Untuk link header, besarnya sangat bergantung pada media yang digunakan.

Universitas Sumatera Utara

19
Tabel 2.1 : Ukuran Link header berdasarkan media

2.2.7 Komponen VoIP.
Komponen-komponen VoIP terdiri dari user agent, proxy, protokol VoIP,
codec dan lain-lain. Komponen-komponen tersebut adalah komponen yang dibutuhkan untuk komunikasi VoIP.

1. User Agent. Merupakan sistem akhir yang digunakan untuk berkomunikasi.
User agent terdiri atas dua bagian, yaitu user agent berbasis software (softphone) dan user agent berbasis hardware (hardphone).
Contoh-contoh user agent berbasis software:
(a) X-Lite (SIP)
(b) SJphone (SIP)
(c) Idefisk (IAX)
(d) IaxLite (IAX)
Contoh-contoh user agent berbasis hardware :
(a) IP Phone. Berbentuk seperti telepon biasa, terhubung langsung ke
jaringan IP (tidak melalui perangkat lain)
(b) USB Phone. Berbentuk seperti telepon genggam, menggunakan kabel
dan terhubung ke PC melalui port USB.

Universitas Sumatera Utara

20
(c) Internet Telephony Gateway (ITG). ITG mempunyai beberapa port,
port-port itu terdiri dari FXS dan FXO. Port FXS terhubung ke telepon biasa dan FXO terhubung ke PSTN langsung atau melalui PABX.
(d) Analog Telephone Adaptor (ATA). ATA adalah telepon biasa yang
dihubungkan ke ITG melalui port FXS.
2. Proxy, merupakan komponen penengah antar user agent, bertindak sebagai
server yang menerima request message dari user agent dan menyampaikan
pada user agent lainnya. Contoh-contoh aplikasi proxy VoIP server :
(a) Open Source
i. Asterisk. Asterisk adalah sebuah software implementasi dari sebuah Private Branch eXchange (PBX) telephone yang dibuat pada tahun 1999 oleh Mark Spencer dari Digium. Situs resminya
adalah http://www.asterisk.org.
ii. SER. SER singkatan dari Sip Express Router. Dirintis oleh para
mahasiswa Fraunhover Jerman yang terkumpul dalam The Fraunhofer Institute for Open Communication Systems atau di sebut
FOKUS. Situs resminya adalah http://www.iptel.org/ser/.
iii. YATE. YATE singkatan dari Yet Another Telephone Engine. Dibuat oleh sebuah perusahaan yang bergerak di bidang software
dan komunikasi, Null Team. Situs resminya http://yate.null.ro.
(b) Non Open Source
i. Axon. Axon is a virtual IP PBX for Windows or Linux designed to
manage phone calls in a business, call center, or home. Didirikan
oleh NCH Software. Situs resminya ttp://www.nch.com.au/pbx.
ii. Brekeke SIP Server. Didirikan oleh brekeke yang didirikan pada
tahun 2002. Brekeke bergerak dibidang pengkomersilan IP-PBX
dan SIP server software. Situs resminya http://www.brekeke.com.

Universitas Sumatera Utara

21
3. Protokol VoIP Protokol-protokol pada teknologi VoIP adalah sebagai berikut:
(a) H.323
(b) SIP (session initiation protocol)
(c) MGCP (media gateway control protocol)
(d) IAX2 (Inter Asterisk eXchange 2)

2.3 Bandwidth
Digital bandwidth adalah jumlah atau volume data yang dapat dikirimkan melalui sebuah saluran komunikasi dalam satuan bits per second tanpa distorsi.
Sedangkan analog bandwidth adalah perbedaan antara frekuensi terendah dengan
frekuensi tertinggi dalam sebuah rentang frekuensi yang diukur dalam satuan
Hertz (Hz) atau siklus per detik, yang menentukan berapa banyak informasi
yang bisa ditransimisikan dalam satu saat (PhoneScoop, 2005).
Menurut Tanenbaum (2002) bandwidth adalah banyaknya data dalam satuan bits per second yang dapat ditransmisikan lewat sebuah medium jaringan dalam satu satuan waktu. Bandwidth yang dimaksud pembuatan sistem ini adalah
digital bandwidth. Secara umum bandwidth dapat diandaikan sebagai sebuah pipa air yang memiliki diameter tertentu, semakin besar bandwidth semakin besar
pula diameter pipa tersebut sehingga volume air (data dalam arti sebenarnya)
yang dapat dilewatkan dalam satu saat.
Alokasi atau reservasi bandwidth adalah sebuah proses menentukan jatah
bandwidth kepada pemakai dan aplikasi dalam sebuah jaringan. Termasuk didalamnya menentukan prioritas terhadap berbagai jenis aliran data berdasarkan seberapa penting atau krusial dan delay-sensitive aliran data tersebut. Hal
ini memungkinkan penggunaan bandwidth yang tersedia secara efisien, dan apabila sewaktu-waktu jaringan menjadi lambat, aliran data yang memiliki prioritas

Universitas Sumatera Utara

22
yang lebih rendah dapat dihentikan, sehingga aplikasi yang penting dapat tetap
berjalan dengan lancar.
Bandwidth merupakan salah satu faktor penting dalam jaringan. Beberapa hal yang menyebabkan bandwidth menjadi bagian penting yang harus diperhatikan adalah (Cisco System, 2003):

1. Bandwidth berdampak pada kinerja sebuah jaringan
Besarnya saluran atau bandwidth akan berdampak pada kecepatan transmisi. Data dalam jumlah besar akan menempuh saluran yang memiliki
bandwidth kecil lebih lama dibandingkan melewati saluran yang memiliki
bandwidth yang besar. Kecepatan transmisi tersebut sangat dibutuhkan
untuk aplikasi komputer yang memerlukan jaringan terutama aplikasi realtime, seperti videoconferencing.
2. Bandwidth memiliki keterbatasan
Bandwidth dibatasi oleh hukum fisika dan teknologi yang diterapkan pada
medium yang digunakan. Setiap medium yang digunakan untuk mentransmisikan data memiliki batas maksimal bandwidth yang dapat dicapai.
3. Bandwidth tidak didapatkan dengan gratis
Penggunaan bandwidth untuk LAN bergantung pada tipe alat atau medium yang digunakan, umumnya semakin tinggi bandwidth yang ditawarkan
oleh sebuah alat atau medium, semakin tinggi pula nilai jualnya. Sedangkan penggunaan bandwidth untuk WAN bergantung dari kapasitas yang
ditawarkan dari pihak ISP, perusahaan harus membeli bandwidth dari ISP,
dan semakin tinggi bandwidth yang diinginkan, semakin tinggi pula harganya.
4. Kebutuhan akan bandwidth akan selalu naik

Universitas Sumatera Utara

23
Setiap sebuah teknologi jaringan baru dikembangkan dan infrastruktur
jaringan yang ada diperbaharui, aplikasi yang akan digunakan umumnya
juga akan mengalami peningkatan dalam hal konsumsi bandwidth. Video
streaming dan voice over IP (VoIP) adalah beberapa contoh penggunaan
teknologi baru yang turut mengkonsumsi bandwidth dalam jumlah besar.

Satuan dasar dari bandwidth adalah bits per second (bps). Walaupun satuan dasar yang dipakai adalah bps, unit satuan yang lebih besar lebih umum dipakai. Bandwidth suatu jaringan biasanya dihitung dalam satuan Kilo bits per
second (Kbps), Mega bits per second (Mbps), Giga bits per second (Gbps), dan
Terra bits per second (Tbps). Satuan ini umum digunakan dalam pemakaian
sehari-hari, terutama karena semakin meningkatnya kebutuhan bandwidth dan
perkembangan teknologi informasi.
Banyak cara menghitung bandwidth, para penyedia jasa jaringan tidak
jarang memberikan perhitungannya masing-masing, bahkan ada yang langsung
menyertai program buatan sendiri. Tak terkecuali penyedia jasa VoIP, banyak
situs penyedia jasa yang menyediakan online VoIP bandwidth calculator. Juga
beberapa situs non komersial salah satunya asteriskguru.com. Asteriskguru.com
menyediakan tools Bandwidth calculator buatan sendiri.
Cisco, salah satu vendor jaringan terkemuka, pada situsnya juga mempunyai rumusan perhitungan bandwidth VoIP sebagai berikut :
Asumsi nilai untuk header berikut digunakan dalam perhitungan :

1. 40 byte dari protocol header, yang terdiri dari 20 byte Internet Protocol
(IP) header, 8byte User Datagram Protocol (UDP) header dan 12 byte
Real-Time Transport Protocol (RTP) header.

Universitas Sumatera Utara

24
2. Media yang dipakai,
(a) 6 byte untuk Multilink Point-to Point Protocol (MP) atau Frame Relay
Forum (FRF). 12 layer 2 (L2).
(b) 1 byte untuk the end-of-frame flag pada MP dan FRF.
(c) 18 byte untuk ethernet L2 headers, termasuk 4 byte dari Frame Check
Sequence (FCS) atau Cyclic Redudancy Check (CRC).

Perumusan Perhitungan Bandwidth :
TPS
PPS
Bandwidth
Dengan,
TPS
PPS
cbr
vps

=
=
=
=
=
=
=

Media header + IP/UDP/RTP header + vps
cbr / vps
TPS * PPS

Total Packet Size, dalam bit
Packet Per Second, dalam bit / second
codec bit rate, dalam bit / second
voice payload size, besar muatan paket suara, dalam byte

Contoh :
Bandwidth yang di perlukan untuk sebuah G.729 call (8Kbps codec bit rate),
MP dan voice payload sebesar 20 byte adalah :

1. TPS (byte) = ( 6 byte MP header ) + ( 40 byte IP/UDP/RTP header ) +
( 20 byte voice payload) = 66 byte
2. TPS (bits) = 66 byte * 8 bits per byte = 528 bits
3. PPS = (8 kbps codec bit rate) / (160 bits) = 50 pps
catatan : 160 bits = 20 bytes * 8 bits per byte
4. Bandwidth per call = voice packet size (528 bits) * 50 pps = 26.4 Kbps

Universitas Sumatera Utara

BAB 3
PROTOKOL VOIP

3.1 Session Initiation Protocol
Sekarang banyak aplikasi dari Internet yang membutuhkan pembuatan dan pengelolaan dari sebuah sesi, di mana sebuah sesi ini mengandung pertukaran data
antara titik-titik yang terhubung. Implementasi dari aplikasi-aplikasi ini menurut praktisnya sangat rumit, pengguna harusnya berpindah antara endpointendpoint, mereka juga harusnya dapat dialamatkan dengan nama yang banyak,
dan mereka dapat berkomunikasi pada beberapa media yang berbeda yang terkadang
secara serentak.
Banyak protokol yang telah di buat membawa banyak bentuk dari sesi
data real-time multimedia seperti voice , video, dan pesan teks. Session Initiation Protocol (SIP) bekerja dalam kesepakatan dengan protokol-protokol sejenis
dengan membolehkan Internet endpoints (disebut juga user agents) untuk menemukan satu dengan yang lain dan setuju pada sebuah karakterisasi dari sebuah
sesi yang akan dipakai bersama.
Untuk menempatkan calon peserta sesi, dan untuk fungsi-fungsi lainnya,
SIP membolehkan pembuatan dari sebuah infrastruktur dari host-host jaringan
(disebut juga proxy server) untuk memfasilitasi user agents agar dapat mengirimkan registrasi, undangan sesi, dan permintaan lainnya.
SIP sangat cerdas, alat yang tujuan utamanya untuk membuat, mengubah, dan mengakhiri sesi-sesi yang bekerja secara independen didasari oleh protokol transport dan tanpa ketergantungan pada tipe sesi yang sudah didirikan.

Universitas Sumatera Utara

26
SIP merupakan protokol pensinyalan yang bertujuan untuk mengendalikan inisiasi, modifikasi, serta terminasi sesi-sesi multimedia, termasuk sesi komunikasi audio atau video. SIP merupakan protokol berbasis teks yang mirip
dengan protokol HTTP dan Simple Mail Transfer Protocol (SMTP).
SIP adalah protokol peer to peer yang mengandung arti bahwa fungsifungsi call routing dan session management didistribusikan ke semua node (termasuk endpoint dan server) di dalam jaringan SIP. Hal ini berbeda dengan sistem
pesawat telepon konvensional di mana terminal-terminal telepon sangat bergantung kepada perangkat switching yang terpusat.
3.1.1 Pengalamatan SIP.
Setiap komponen SIP mempunyai alamat SIP. Format alamat SIP :
[sip :] < username@host >
Contoh:
1. sip:salman@192.168.0.1
2. sip:20001@voiprakyat.or.id
3. 901@voiprakyat.or.id
4. sip:1900153@192.168.0.1
3.1.2 Tinjauan Protokol.
SIP adalah sebuah protokol kontrol application-layer yang dapat membangun,
mengubah, dan mengakhiri sesi-sesi multimedia (conferences) seperti panggilanpanggilan Internet Telephony. SIP juga dapat mengundang peserta ke sesi-sesi
yang sudah ada, seperti multicast conference. Media dapat di tambah (dan
juga di hapus) ke sebuah sesi yang ada. SIP mendukung name mapping dan
servis redirection, yang mendukung mobilitas personal, para pengguna dapat

Universitas Sumatera Utara

27
mengurus sebuah pengenal externally visible tanpa memperhatikan dari lokasi
jaringan mereka.
SIP mendukung lima bidang dari pembuatan dan pengakhiran komunikasi
multimedia, antara lain :

1. User location, penentuan dari akhir sistem yang digunakan untuk komunikasi
2. User availability, penentuan dari kesediaan dari nomer yang tersedia untuk
ikut serta dalam komunikasi
3. User capabilities, penentuan dari media dan parameter media yang digunakan
4. Session setup, ”ringing”, pembuatan parameter-parameter sesi pada yang
menelepon dan nomer yang ditelepon
5. Session management, termasuk transfer dan pengakhiran dari sesi, mengubah parameter-parameter sesi, dan permohonan servis.

SIP bukanlah sistem komunikasi yang terintegrasi secara mandiri. SIP
tak lain adalah sebuah komponen yang dapat di gunakan dengan protokol IETF
lainya untuk membangun sebuah arsitektur multimedia yang lengkap. Biasanya,
arsitektur ini akan mengandung protokol seperti Real-Time Transport Protocol
(RTP) untuk transportasi data real-time, Real-Time Streaming Protocol (RTSP)
untuk kontrol pengiriman media streaming, Media Gateway Protocol (MEGACO) untuk kontrol gateway-gateway untuk Public Switched Telephone Network
(PSTN), dan Session Description Protocol (SDP) untuk penjelasan sesi-sesi multimedia. Oleh karena itu, SIP seharusnya digunakan bersamaan dengan protokolprotokol yang lain agar dapat menyediakan pelayanan yang lengkap untuk peng-

Universitas Sumatera Utara

28
guna. Akan tetapi, dasar kegunaan dan kerja dari SIP tidak tergantung pada
protokol yang lain.
SIP tidak menyediakan layanan. Akan tetapi, SIP menyediakan dasardasar yang dapat digunakan untuk di laksanakannya layanan-layanan yang berbeda. Contohnya, SIP dapat menemukan seorang user dan mengantar sebuah
object ke tempat tersebut. Jika dasar ini digunakan untuk mengantar, sebuah
laporan sesi di tulis pada SPD, di umpamakan, titik akhir setuju pada parameter dari sesi tersebut. Jika dasar yang sama digunakan untuk mengantar sebuah
photo dari penelepon, seperti pada laporan sesi, sebuah layanan ”caller ID” dapat dengan mudah terlaksanakan. Pada contoh ini ditunjukan bahwa sebuah
dasar tunggal biasanya digunakan untuk menyediakan beberapa layanan yang
berbeda.
SIP tidak menawarkan layanan kontrol konferensi seperti kontrol pidato
atau voting dan tidak menjelaskan bagaimana sebuah konferensi dapat di atur.
SIP dapat digunakan untuk memulai sebuah sesi yang digunakan oleh beberapa protokol kontrol konferensi lainnya. Jika pesan-pesan SIP dan sesi-sesinya
dibangun dapat melewati semua jaringan yang berbeda, SIP tidak dapat, dan
tidak dapat digunakan, menyediakan syarat mampu untuk dapat bekerja di semua jenis jaringan.
Karena menyediakan layanan, keamanan sangatlah penting. Untuk itu,
SIP menyediakan sederetan layanan-layanan keamanan, antara lain denial-ofservice prevention, authentication (user to user, proxy to user), integrity protection , dan encryption dan layanan pribadi. SIP bekerja pada IPv4 dan IPv6.
3.1.3 Pengaturan Panggilan pada SIP.
Meskipun dua perangkat SIP dapat bicara secara langsung, namun pada
umumnya menggunakan intermediasi sistem sebagai SIP Proxy. SIP proxy hanya

Universitas Sumatera Utara

29
berpartisipasi dalam melakukan set-up, sekali call setup terbentuk, perangkat dapat mengirimkan voice traffic secara langsung tanpa melibatkan proxy lagi. SIP
Proxies sangat membantu dalam membagi task dan memudahkan dalam implementasi. Sebagai contoh SIP phones ingin melakukan panggilan ke telepon lain
dengan extension 4094. Tugas SIP proxy adalah mengetahui apa sesungguhnya
4094, apakah dia telepon, extension, beberapa telepon atau yang lain.
Dalam system telephony, secara umum telepon mempunyai alamat secara numerik. Di dalam SIP setiap user mempunyai SIP URI (Uniform Resource Identifier) sebagai identitas yang digunakan protokol SIP. Karena pada
umumnya terminal telepon mempunyai keypads numeric, maka terminal bertanggung jawab melakukan translasi numerik (contoh 4094) yang di dial ke SIP URL
(sip:4094@sip.ilabs.interop.net).
Diagram dibawah menggambarkan dialog SIP yang melibatkan 2 partisipan dan SIP Proxy server. Dalam kasus ini message dalam SIP telah disederhanakan untuk memudahkan melihat aliran trafik.
Meskipun dalam diagram menunjukkan bahwa proxies tidak berperan lagi
setelah call set-up terbentuk, namun demikian hal ini tidak berlaku untuk semua
panggilan. Proxy tetap dipertahankan sebagai media perantara untuk mengakomodasi beberapa mid-call features, seperti layanan conference dan accounting.
Operasi SIP yang umum lainnya adalah Registration, hal ini terkait dengan bagaimana mengidentifikasi lokasi user. Kemampuan registrasi khususnya
berguna di lingkungan dimana end terminal tidak memiliki IP address yang
statis.
Dalam SIP registration server dapat dijadikan satu dengan proxy server
atau dapat juga dengan sistem terpisah. Registrasi user juga tidak terbatas
dalam satu lokasi tetapi dapat dari berbagai lokasi, dan proxy server bertanggung

Universitas Sumatera Utara

30

Gambar 3.1 : Set-up Flow of Signaling SIP
jawab memutuskan user mana yang akan ring ketika panggilan datang. Dengan
SIP dapat memilih salah satu user yang akan ring atau semua user.
Karena SIP digunakan sebagai call control, maka fitur seperti voice mail
and auto response bukan merupakan bagian dari SIP protocol itu sendiri. Untuk
memberikan gambaran bagaimana SIP berjalan, berikut adalah SIP message
antara User A sebagai original invite kepada User B. Format SIP sangat mudah
dibaca sehingga memudahkan dalam implementasi dan debugging.

Universitas Sumatera Utara

31
INVITE sip:UserB@biloxi.com SIP/2.0
Via: SIP/2.0/UDP pc33.atlanta.com;branch=z9hG4bK77ds
Max-Forwards: 70
To: User B
From: Alice ;tag=1928301774
Call-ID: a84b4c76e66710@pc33.atlanta.com
CSeq: 314159 INVITE
Contact:
Content-Type: application/sdp
Content-Length: 142
3.2 Inter Asterisk eXchange 2
Protokol Inter Asterisk eXchange (IAX) meliputi kontrol dan transmisi dari media streaming yang melalui jaringan Internet Protocol (IP). IAX dapat digunakan
dengan berbagai tipe media streaming termasuk video tapi utamanya ditujukan
pa