Maka diperoleh jumlah responden pengunjung sebanyak 99 responden dan 99 responden masyarakat sekitar KOWGM.
3.2. Nilai Ekonomi Total NET
Metode analisis data valuasi ekonomi layanan ekosistem Kawasan Objek Gunung Menumbing menggunakan Valuasi Nilai Ekonomi Total NET dengan
rumus : NET = NML + NMTL +NK
Keterangan : NET
: Nilai ekonomi total NML
: Nilai manfaat langsung NMTL
: Nilai manfaaat tak langsung NK
: Nilai keberadaan
3.3. Nilai Masa Depan Future Value
Untuk mengetahui nilai masa depan KOWGM, peneliti mengadaptasikan nilai masa depan sumberdaya alam dengan pendekatan ekonomi melalui Future
Value dengan rumus sebagai berikut : FV = PV 1 + r
n
Keterangan FV
: Future value nilai pada akhir tahun ke n PV
: Nilai sekarang nilai pada tahun ke 0 r
: Suku bunga n
: Waktu tahun
HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
4.1.1. Sejarah Penunjukkan Kawasan Konservasi Gunung Menumbing
Kawasan Suaka Alam KSA Kawasan Pelestarian Alam KPA Gunung Menumbing merupakan salah satu kawasan konservasi yang terdapat di Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung. Kawasan ini sudah ditetapkan menjadi kawasan
hutan sejak masa Pemerintahan Hindia Belanda yakni masuk dalam kawasan Register 7 BKSDA SUMSEL, 2013. Pada tahun 1986 melalui SK Menteri
Kehutanan No. SK 410Kpts-II1986 tentang Penunjukan Tata Guna Hutan Kesepakatan TGHK Propinsi Sumatera Selatan, kawasan ini ditunjuk sebagai
kawasan hutan lindung dan ditindaklanjuti dengan penataan batas pada tahun 1997 dengan penandatanganan Berita Acara Tata Batas BATB tanggal 27
Desember 1997 dan pengesahan batas pada tanggal 30 September 2002. Kemudian kawasan lindung Gunung Menumbing pada tahun 2004 berubah
menjadi kawasan konservasi Gunung Menumbing berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK. 357Menhut-II2004 tentang Penunjukan kawasan hutan
di Wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Seluas ± 657.510 Enam Ratus Lima Puluh Ribu Lima Ratus Sepuluh hektar. Pada tahun 2012, kawasan Hutan
Konservasi Gunung Menumbing kemudian dipertegas dengan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 798Menhut-II2012 tanggal 27 Desember 2012 tentang
Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan menjadi Bukan Hutan seluas ± 19.131 hektar, Perubahan Fungsi Kawasan Hutan Seluas ± 10.878 Hektar dan
Penunjukkan Kawasan Bukan Hutan Menjadi Kawasan Hutan ± 3.120 hektar di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Adapun luas Kawasan Hutan Konservasi
Gunung Menumbing saat ini yaitu ± 3.333,205 hektar.
4.1.2. Tutupan Lahan Kawasan Konservasi Gunung Menumbing
Berdasarkan Peta Tutupan Lahan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014, Kawasan Konservasi Gunung Menumbing terdiri dari
hutan lahan kering sekunder 1.349, 55 ha, perkebunan 22,5 ha, pertambangan 608,8 ha, pertanian lahan kering bercampur semak 673,69 ha, semak belukar 24,7
ha dan tanah terbuka 653,78 ha. Untuk lokasi penelitian Kawasan Objek Wisata Gunung Menumbing masuk dalam tutupan hutan lahan kering sekunder seluas
1.114 ha, masih terjaganya kondisi tutupan lahan ini karena lokasi tersebut merupakan kawasan objek wisata berdasarkan Perda Bangka Barat No 1 Tahun
2014 Pasal 37 yang memiliki topografi bukit dengan puncak tertinggi ± 455 mdpl.
4.1.3. Keadaan Iklim dan Tanah