Sistem Informasi Geografis Pemetaan Penyakit di Desa Sinargalih Kecamatan Bantarkalong Kabupaten Tasikmalaya

(1)

(2)

(3)

(4)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

IDENTITAS PRIBADI

Nama : Akbar Rizal Firdaus

Tempat/Tgl Lahir : Tasikmalaya, 03 April 1993 Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Alamat : RT/RW 008/004 Kp. Simpansari, Ds. Simpang Kec. Bantarkalong Kab. Tasikmalaya 46187

Telepon : 082121931950

E-Mail : akbarrizalfirdaus@gmail.com

PENDIDIKAN

1999 – 2005 : Sekolah Dasar Negri 1 Parakanhonje

2005 – 2008 : Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Bantarkalong 2008 – 2011 : Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Karangnunggal 2011 - 2016 : Program Strata 1 (S1) Program Studi Teknik Informatika

Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia


(5)

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana

AKBAR RIZAL FIRDAUS

10111057

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

2016


(6)

iii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang melimpahkan rahmat dan hidayahnya, sehingga Penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi ini.

Adapun penyusunan laporan ini merupakan salah satu syarat kelulusan mata kuliah Tugas Akhir dan Skripsi pada program studi Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

Didalam penulisan laporan ini Penulis telah mendapatkan bantuan yang amat besar berupa dukungan moril, saran maupun bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih yang setulus-tulusnya kepada terhormat :

1. Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia, Prof. Dr. Ir. H. Denny Kumiade, M.Sc beserta jajarannya.

2. Ketua Program Studi Teknik Informatika Irawan Afrianto, S.T,. M.T 3. Koordinator Tugas Akhir Riani Lubis S.T,. M.T.

4. Dosen Wali IF-3 2011 Dian Dharmayanti, S.T., M.kom .

5. Pembimbing Ibu Sri Nurhayati, S.Si., M.T yang telah meluangkan waktu untuk membimbing dalam menyelesaikan laporan skripsi ini.

6. Reviewer Bapak Hanhan Maulana, S.Kom., M.Kom yang telah membimbing dalam penyelesaian laporan skripsi ini.

7. Yang tercinta kedua orang tua saya Bapak Oim Abdurohim dan Ibu Huyanah

yang telah memberikan do’a, dorongan, motivasi, nasehat dan bantuannya,

baik moril maupun materi.

8. Yang terhormat Kepala Desa Sirnagalih Kecamatan Bantarkalong Kabupaten Tasikmalaya dan Jajarannya yang telah memberikan kesempatan melakukan penelitian tugas akhir sampai dengan selesai.

9. Yang tersayang Mamah Dedeh dan Bapak Endeg yang telah memberikan motivasi.

10. Teman-teman seperjuangan IF-3 2011 yang selalu memberikan semangat dan dukungan.


(7)

iv

yang senantiasa berbagi ilmu kepada penulis.

13. Keluarga Besar Karla dan Mounwalker yang senantiasa berbagi ilmu dan pengalaman kepada penulis.

14. Terakhir kepada semua pihak yang membantu dalam menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, terima kasih banyak atas semua dukungan dan bantuannya hingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

Besar harapan semoga laporan Skripsi ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkannya dan Penulisa sendiri khususnya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Penulis


(8)

v

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR SIMBOL ... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ... xxi

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Maksud Dan Tujuan ... 2

1.4 Batasan Masalah ... 3

1.5 Metodologi Penelitian ... 4

1.6 Sistematika Penulisan ... 8

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 11

2.1 Tinjauan Umum Instansi ... 11

2.1.1 Profil Desa Sirnagalih ... 11

2.1.1.1 Luas Wilayah ... 11

2.1.1.2 Letak Wilayah ... 12

2.1.1.3 Keadaan Penduduk ... 12

2.1.1.4 Sarana dan Prasarana... 12

2.1.2 Visi dan Misi Desa Sirnagalih... 14

2.1.3 Logo Desa Sirnagalih ... 14

2.1.4 Struktur Organisasi Desa Sirnagalih ... 15

2.2 Landasan Teori ... 16

2.2.1 Desa Siaga ... 16

2.2.2 Sistem Informasi ... 21

2.2.3 Sistem Informasi Geografis (SIG) ... 22

2.2.3.1 Komponen Sistem Informasi Geografis ... 23


(9)

vi

2.2.4.2 Langkah Perhitungan Metode SAW ... 30

2.2.5 Basis Data ... 31

2.2.6 Sistem Basis Data ... 32

2.2.7 Pemodelan Analisis ... 33

2.2.7.1 Entity Relationship Diagram... 33

2.2.7.2 Data Flow Diagram ... 34

2.2.7.3 Diagram Konteks ... 36

2.2.7.4 Flowmap ... 36

2.2.7.5 Data Dictionary ... 36

2.2.8 Pengertian perangkat Lunak ... 37

2.2.8.1 Pengertian PHP ... 37

2.2.8.2 Pengertian HTML ... 37

2.2.8.3 Pengertian CSS ... 38

2.2.8.4 Pengertian MySQL... 38

2.2.8.5 Pengertian Statplanet ... 39

2.2.8.6 Pengertian Jaringan komputer ... 43

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN ... 45

3.1 Analisis Sistem ... 45

3.1.1 Analisis Masalah ... 45

3.1.2 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan ... 45

3.1.3 Analisis Kebutuhan Masukan SIG ... 48

3.1.4 Analisis Sistem Pendukung Keputusan Menentukan Penyuluhan ... 54

3.1.5 Analisis Sistem Informasi Geografis ... 58

3.1.6 Analisis Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak ... 61

3.1.7 Analisis Kebutuhan Non Fungsional ... 61

3.1.7.1 Ananlisis Pengguna (User) ... 61

3.1.7.2 Analisis Perangkat Keras ... 62


(10)

vii

3.1.8 Analisis Data ... 65

3.1.9 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 67

3.1.9.1 Pemodelan Aliran Data ... 67

3.1.9.2 Spesifikasi Proses ... 80

3.1.9.3 Kamus Data ... 92

3.2 Perancangan ... 96

3.2.1 Perancangan Basis Data ... 97

3.2.1.1 Diagram Relasi ... 97

3.2.1.2 Struktur Tabel... 98

3.2.2 Perancangan Struktur Menu ... 101

3.2.2.1 Struktur Menu Sekertaris Desa ... 101

3.2.2.2 Struktur Menu Kepala Poskesdes... 102

3.2.2.3 Struktur Menu Kepala Desa ... 103

3.2.3 Perancangan Antarmuka ... 104

3.2.4 Perancangan Pesan ... 137

3.2.5 Jaringan Semantik ... 138

3.2.5.1 Jaringan Semantik Sekertaris Desa ... 138

3.2.5.2 Jaringan Semantik Kepala Poskesdes ... 139

3.2.5.2 Jaringan Semantik Kepala Desa ... 140

3.2.6 Perancangan Prosedural ... 141

3.2.6.1 Prosedural Login ... 141

3.2.6.2 Prosedural Tambah Data ... 143

3.2.6.3 Prosedural Ubah Data ... 144

3.2.6.4 Prosedural Hapus Data ... 145

3.2.6.5 Prosedural Hitung SPK Penyuluhan ... 146

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM ... 147

4.1 Implementasi Sistem ... 147

4.1.1 Implementasi Perangkat Keras ... 147

4.1.2 Implementasi Perangkat Lunak ... 147


(11)

viii

4.2.2 Pengujian BlackBox ... 153

4.2.2.1 Sekenario Pengujian BlackBox ... 153

4.2.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian ... 154

4.2.2.3 Kesimpulan Pengujian BlackBox ... 171

4.2.3 Pengujian Beta ... 171

4.2.3.1 Skenario Pengujian Beta ... 172

4.2.3.2 Kesimpulan Pengujian Beta ... 173

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ... 175

5.1 Kesimpulan ... 175

5.2 Saran ... 175


(12)

177

[1] Kementrian Kesehatan Republik Indonesia 2010, Petunjuk Teknis Perhitungan Biaya Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif.

[2] Riyanto, Putra E. P., dan Indelarko,Hendi,2009. Pengembangan Aplikasi Sistem nformasi Geografis.Bandung:Penerbit Gava Media

[3] Sommerville, 2001, “Alur Metode Waterfall” 5-6

[4] [ONLINE] http://dinkeslumajang.or.id/konsep-desa-siaga/ Diakses pada tanggal 9 Juni 2016, jam 2305

[5] Hutahaem Jeperson. 2015, Konsep Sistem Informasi : Deepublish

[6] Irwansyah Edy. 2013, Sistem Informasi Geografis : Prinsip Dasar dan Pengembangan Aplikasi : Digibooks, Yogyakarta

[7] Pamungkas Ferly. 2013, Sistem Informasi Geografis Penyebaran Hewan Ternak Di Kabupaten Sukabumi: Unikom, Bandung

[8] [EBOOK]Puntodewo Atie, Dewi Sonya dan Tarigan Jusupta, Sistem Informasi Geografis untuk Pengelolaan Sumber Daya Alam

[9] Eniyati Sri, Perancangan Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan untuk Penerimaan Beasiswa dengan Metode SAW (Simple Additive Weighting), Universitas Stikubank

[10] Rinaldi Eka Galih. Rekayasa Penerapan Metode Simple Additive Weighthing (SAW) Untuk Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Penerimaan Beasiswa Bantuan Siswa Miskin (BSM) Pada SMA Negeri 1 Subah Kab.Batang, Semarang, Informatika

[11] Rosa. 2014, Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek, Bandung : Informatika


(13)

[12] Arief Rudyanto, M. 2011, Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP dan MySql, Yogyakarta : Andi

[13] Ir.Betha Sidiq. 2012, Pemrograman Web PHP Edisi Revisi, Bandung : Informatika

[14] StatPlanet Plus Brochure, Statsilk.com


(14)

1

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Desa Siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan, bencana dan kedaruratan kesehatan, secara mandiri [1]. Desa Sirnagalih, adalah Desa/Kelurahan di Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat, sejak tahun 2007 Desa Sirnagalih telah menerapkan program Desa/Kelurahan Siaga, dengan tujuan untuk membangun kesadaran masyarakat sehingga dapat dan mampu untuk mencegah dan mengatasi berbagai ancaman terhadap kesehatan masyarakat. Desa Sirnagalih merupakan Desa dengan wilayah yang cukup luas, dan terdapat 6 Dusun. Sebagai Desa yang menerapkan program Desa/Kelurahan Siaga, Desa Sirnagalih memiliki kegiatan pokok salah satunya yaitu sistem surveillance yang didukung oleh perangkat teknologi komputer. Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Desa dan Ketua Kader, diperoleh informasi bahwa di Desa Sirnagalih masih terdapat penyakit yang menjadi masalah seperti TB paru, demam berdarah, disentri, chikunya, dan lainnya. Dan beberapa diantaranya merupakan penyakit potensial Kejadian Luar Biasa (KLB). Saat ini pengolahan data surveillance masih menggunakan teknologi komputer biasa sehingga belum terintegrasi bersama sistem pelaporan, dan masih terjadi keterlambatan antisipasi kejadian/wabah penyakit akibat pelaporan penyakit yang tidak terdistribusi dengan baik menurut wilayah dusun, akibatnnya kepala desa sulit untuk memonitor perkembangan penyakit secara langsung. Seringkali data sutveillance penyakit belum tersedia secara cepat dan efisien sehingga dalam perencanaan pencegahan dan penanggulangan (penyuluhan) penyakit tidak optimal. Oleh karena itu perlu dilakukan peningkatan sistem pengolahan data surveillance penyakit dengan program yang lebih baik.

Sistem Informasi Geografi (SIG) merupakan alat dan sarana analisis spasial yang bermanfaat untuk menurunkan informasi baru berdasarkan sekumpulan informasi tematik [2]. Sistem Informasi Geografis ini dapat menginformasikan


(15)

data penyakit dari setiap dusun khususnya seperti penyakit Potensial KLB, dari informasi tersebut dapat diambil kesimpulan untuk mengetahui kejadian penyakit dan memberi kemudahan bagi pengambil kebijakan dalam melakukan manajemen pencegahan serta penanggulangan (penyuluhan) penyakit ditingkat Desa Sirnagalih, metode untuk pengambilan keputusan salah satunya yang dapat digunakan adalah metode Simple Additive Wighting (SAW) .

Berdasarkan permasalahan tersebut maka diperlukan suatu aplikasi yang dapat membantu Desa Sirnagalih dalam menyelesaikan permasalahannya, dalam hal ini penulis membangun aplikasi yang berjudul “Sistem Informasi Geografis Pemetaan Penyakit di Desa Sirnagalih Kecamatan Bantarkalong Kabupaten Tasikmalaya”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka masalah yang akan dikaji pada skripsi ini adalah Bagaimana Pembangunan Aplikasi Sistem Informasi Geografis Pemetaan Penyakit di Desa Sirnagalih Kecamatan Bantarkalong Kabupaten Tasikmalaya.

1.3 Maksud dan Tujuan

Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan diatas maka maksud dari penulisan skripsi ini adalah Pembangunan Aplikasi Sistem Informasi Geografis Pemetaan Penyakit di Desa Sirnagalih Kecamatan Bantarkalong Kabupaten Tasikmalaya. Adapun tujuan yang ingin dicapai adalah :

1. Dapat membantu Kepala Desa dalam memonitor perkembangan penyakit yang terjadi dimasyarakat dan memetakan perkembangan penyakit setiap wilayah dusun di Desa Sirnagalih.

2. Dapat membantu Kepala Desa dalam melakukan kebijakan manajemen

pencegahan dan penanggulangan (penyuluhan) penyakit disetiap wilayah dusun di Desa Sirnagalih.


(16)

1.4 Batasan Masalah

Agar dalam pembahasanya lebih terarah dan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai maka diperlukan batasan masalah. Adapun batasan masalah dalam pelaksanaan penilitian dibawah ini :

1) Aplikasi ini hanya dapat digunakan dilingkungan Desa Sirnagalih.

2) Pemetaan hanya dilokasikan di Desa Sirnagalih Kecamatan bantarkalong Kabupaten Tasikmalaya, sesuai dengan peta yang diberikan oleh Kantor Desa Sirnagalih.

3) Data yang yang diolah adalah data dusun dan posyandu, data kader, data penyakit dan data surveillance.

4) Data spasial berupa polygon dan line. Polygon yang terdapat pada peta meliputi enam wilayah dusun dan satu keseluruhan wilayah Desa Sirnagalih, line berupa batas desa Sirnagalih..

5) Data nonspasial meliputi nama dusun, jumlah semua penduduk, jumlah penduduk laki-laki, jumlah penduduk perempuan, jumlah penderita penyakit dan jumlah penyuluhan.

6) Proses yang dapat dilakukan adalah proses pengelolaan data pengguna, proses pengelolaan data dusun, proses pengolahan data kantor, proses pengelolaan data posyandu, proses pengelolaan data kader, proses pengelolaan data penyakit, proses pengelolaan data surveillance, proses perhitungan SPK penyuluhan, dan proses pengelolaan data penyuluhan.

7) Informasi yang dihasilkan adalah informasi data pengguna, informasi data kantor, informasi data dusun, informasi data posyandu, informasi data kader, informasi data penyakit, informasi data surveillance, informasi hasil SPK, informasi data penyuluhan, informasi berupa peta dijital.

8) Data yang diolah berupa data :

a. Data penyakit, meliputi data penyakit KLB dari data surveillance Puskesmas Kecamatan Bantarkalong, dapat dilihat pada lampiran B. b. Data Kader, dapat dilihat pada lampiran B.


(17)

9) Untuk mengetahui penyuluhan yang akan dilakukan menggunakan metode Simple additive Weighthing (SAW) .

10)Pemodelan dalam pembangunan aplikasi ini dengan menggunakan pemodelan terstruktur.

11)Perangkat lunak yang digunakan menggunakan Database Managemen System (DBMS) MySQL dan mengggunakan bahasa pemrograman PHP, HTML dan CSS.

12)Source Map menggunakan ArcMap 10 dan StatPlanet.

1.5 Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian merupakan suatu proses yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah yang logis, dimana memerlukan data-data untuk mendukung terlaksananya suatu penelitian. Adapun alur penelitian ini digambarkan pada gambar 1.1.


(18)

Gambar 1.1 Metodologi Penelitian Mulai

Proses Pengumpulan Data

1. Observasi Di Desa Sirnagalih

2. Wawancara dengan pihak Desa Sirnagalih

Identifikasi Masalah

Kajian Pustaka 1. Telaah data terkait 2. Studi literatur

Analisis Sistem yang sedang Berjalan

1. Analisis masalah yangsedang berjalan 2. Aturan bisnis yang sedang berjalan

3. Analisis kebutuhan fungsional yang sedang berjalan 4. Analisis kebutuhan non fungsional yang sedang berjalan

Analisis Sistem yang Akan Dibangun

1. Aturan bisnis yang akan dibangun

2. Analisis kebutuhan fungsional yang sedang berjalan 3. Analisis kebutuhan non fungsional yang sedang berjalan

Perancangan

1. Perancangan basisdata 2. Perancangan menu 3. Perancangan antar muka 4.Perancangan pesan

Pengujian Sistem

Sistem Informasi Geografis Pemetaan Penyakit di Desa Sirngaalih Kecamatan Bantarkalong Kabupaten Tasikmalaya


(19)

1.5.1 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Observasi

Observasi adalah metode pengumpulan data dengan cara pengamatan secara langsung ke Desa Sirnagalih Kecamatan Bantarkalong Kabupaten Tasikmalaya, tujuannya yaitu untuk melihat secara langsung prosedur yang sedang berjalan di Desa Sirnagalih.

b. Wawancara

Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya jawab secara langsung kepada Kepala Desa dan Ibu Nuryani selaku perangkat desa yang bertanggung jawab menangani data administratif desa di Desa Sirnagalih.

c. Studi Literatur

Studi Literatur adalah metode pengumpulan data dengan cara mengumpulkan jurnal, dan bacan-bacaan yang ada kaitannya dengan judul penelitian.

1.5.2 Metode Pembangunan Perangkat Lunak

Teknik analisis data dalam pembuatan perangkat lunak menggunakan paradigma perangkat lunak system waterfall, Waterfall adalah suatu proses pengembangan perangkat lunak berurutan, di mana kemajuan dipandang sebagai terus mengalir ke bawah (seperti air terjun) melewati fase-fase perencanaan, pemodelan, implementasi (konstruksi), dan pengujian. Berikut adalah gambar pengembangan perangkat lunak berurutan atau linear [3].


(20)

Gambar 1.2 Waterfall

a. Analisis Kebutuhan

Mengumpulkan kebutuhan pembuatan Aplikasi Sistem Informasi Geografis Pemetaan Penyakit di Desa Sirnagalih Kecamatan Bantarkalong Kabupaten Tasikmalaya ini secara lengkap kemudian di analisis dan di definisikan, untuk bisa menghasilkan desain yang lengkap.

b. Design Sistem

Desain Aplikasi Sistem Informasi Geografis Pemetaan Penyakit di Desa Sirnagalih Kecamatan Bantarkalong Kabupaten Tasikmalaya ini dikerjakan setelah Analisis dan kebutuhan dikumpulkan secara lengkap. Proses pencarian kebutuhan diitensifkan dan di fokuskan pada aplikasi Untuk mengetahui desain dan sifat dari program yang akan dibuat. Seperti Fungsi yang dibutuhkan, User Interface, dsb.


(21)

c. Implementasi Program

Desain program diterjemakan kedalam kode-kode dengan menggunakan Bahasa PHP. Program yang dibangun langsung diuji baik secara ketentuan yang sudah dibuat.

d. Penerapan atau Pengujian Program

Penyatuan bagian-bagian agar menjadi program yang utuh kemudian diuji secara keseluruhan.

e. Pemeliharaan Sistem

Sesuatu yang dibuat haruslah diujicoba. Demikian juga dengan aplikasi. Semua fungsi-fungsi aplikasi harus diujicoba, agar aplikasi bebas dari error, dan hasilnya sesuai dengan kebutuhan yang sudah didefinisikan sebelumnya. Pemeliharaan suatu aplikasi diperlukan, termasuk di dalamnya adalah pengembangan, karena aplikasi yang dibuat tidak selamanya hanya seperti itu.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan tugas akhir ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN

Pada bab pendahuluan ini, penulis menguraikan secara singkat tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, maksud dan tujuan disusunnya penulisan skripsi ini serta batasan-batasan yang digunakan untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini. Serta menguraikan pula tentang metodologi penelitian yang digunakan serta sistematika penulisan.

BAB 2 LANDASAN TEORI

Pada bab ini, akan dibahas mengenai teori-teori yang berkaitan dengan judul dari penulisan skripsi ini. Digunakan untuk dapat membantu menyelesaikan setiap tahapan yang dilalui.


(22)

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

Berisi analisis kebutuhan untuk sistem yang akan dibangun sesuai dengan metode pengembangan perangkat lunak yang digunakan. Selain itu, bab ini juga berisi perancangan struktur antar muka untuk aplikasi yang akan dibangun.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Menjelaskan implementasi dari hasil analisis dan perancangan yang telah dibuat ke dalam bentuk aplikasi pemograman, kemudian dilakukan pengujian terhadap aplikasi yang telah dibangun untuk memastikan bahwa aplikasi dapat berjalan secara efektif sesuai yang diinginkan.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan tentang penulisan tugas akhir dari pembahasan masalah dan juga berisi saran untuk pengembangan dan penyempurnaan aplikasi ini.


(23)

(24)

11

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Instansi

Tinjauan umum instansi dimaksudkan untuk mengetahui keadaan instansi antara lain tentang profil Desa Sirnagalih dan struktur organisasi Desa Sirnagalih.

2.1.1 Profil Desa Sirnagalih

Pada awalnya wilayah Sirnagalih secara administrasi termasuk wilayah Desa Simpang. Pada tahun 1983 di mekarkan menjadi desa mandiri dengan nama desa Sirnagalih yang dikukuhkan SK Bupati Tasikmalaya tanggal 8 Maret 1983 Pm 24.1/32/1983 tentang berdirinya Desa Sirnagalih. Kepala Desa pertama di jabat oleh Bapak Sutisna dan Kantor Desa berkedudukan di rumah Bapak Oding selama satu tahun.

Nama Sirnagalih berasal dari kata “sirna” yang artinya damai dan “galih” yang berarti pikiran atau nurani. Jadi, Sirnagalih yaitu suatu pikiran yang tenang, damai dan tentram. Dalam bahasa sunda “sirnagalih teh ngarupakeun lembur nu genah kana hate, anu bisa nyirnakeun hate, nenangkeun hate, euwueh pacengkadan, silih hargaan jeung silih pikadeudeuh.”

2.1.1.1 Luas Wilayah

Desa Sirnagalih adalah salah satu Desa di Kecamatan Bantarkalong yang memiliki luas wilayah 1.117,53 ha yang terdiri dari :

1. Sawah : 161,75 Ha

2. Ladang/tegalan : 412 Ha

3. Pemukiman : 24,5 Ha

4. Perkebunan : 2,5 Ha 5. Tanah Kas Desa : 50,5 Ha


(25)

2.1.1.2 Letak Wilayah

Desa Sirnagalih berada di daerah perbukitan, sebagian besar tanah di jadikan lahan pertanian. Hanya 14,47% luas wilayah persawahan bila dibandingkan dengan luas keseluruhan desa Sirnagalig 1.117,53 ha.

Desa Sirnagalih merupakan Desa yang paling berat di Kecamatan Bantarkalong yan berbatasan langsung dengan Kecamatan Culamega. Jarak kantor Desa ke Kantor Kecamatan sekitar 7 Km sedangkan ke Ibu Kota Kabupaten berjarak 65 Km.

Batas Administratif Pemerintah Desa Sirnagalih Kecamatan Bantarkalong sebagai berikut :

a. Sebelah Timur : Desa Simpang

b. Sebelah Barat : Kecamatan Culamega c. Sebelah Utara : Desa Hegarwangi

d. Sebelah Selatan : Desa Tobongjaya Kec. Cipatujah

2.1.1.3 Keadaan Penduduk

Keadaan jumlah penduduk laki-laki sebesar 2226 orang dan jumlah penduduk permpuan sebesar 2217 jadi total penduduk di desa sirnagalih adalah 4442 Orang. Untuk jumlah Kepala Keluarga laki-laki sebesar 1157 KK dan jumlah kepala keluarga perempuan sebesar 87 KK jadi totalnya 1254 KK.

2.1.1.4 Sarana dan Prasarana

Sarana dan Prasarana yang ada di Desa Sirnagalih adalah sebagai berikut:

1. Pemerintahan

Desa Sirnagalih telah menempati Gedung Kantor Desa sendiri, namun kondisi layak, memiliki ruang kerja sebagai berikut :

a. Ruang Kepala Desa : 1 Unit b. Ruang Sekretariat : 1 Unit c. Ruang Rapat : 1 Unit


(26)

2. Kelembagaan dan Jumlah Personil

Jumlah kelembagaan dan jumlah personil adalah sebagai berikut : a. Badan Permusyawaratan Desa : 7 Orang

b. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat : 12 Orang

c. TP.PKK Desa : 30 Orang

d. Karang Taruna : 95 Orang

e. MUI Desa : 16 Orang

f. MDI Desa : 7 Orang

3. Kesehatan

Sarana Kesehatan dan Tenaga Kesehatan di Desa Sirnagalih Kecamatan Bantarkalong dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1 Sarana Kesehatan Desa Sirnagalih

No Sarana Kesehatan Jumlah

1 Puskesmas Pembantu - Buah

2 Posyandu 7 Buah

3 Dokter Umum - Orang

4 Dokter Gigi - Orang

5 Bidan 1 Orang

6 Sub Pos KB Desa 1 Buah

7 Polindes 1 Buah

8 Dukun Bayi (DT) 3 Orang

9 Kader Kesehatan 35 Orang

10 Pos Kesdes 1 Buah

4. Peribadatan

Jumlah peribadatan yang ada di Desa Sirnagalih Kecamatan Bantarkalong dapat dilihat pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2 Sarana Peribadatan Desa Sirnagalih

No Sarana Peribadatan Jumlah

1 Pontren 1 Buah

2 Mesjid Jami 9 Buah


(27)

2.1.2 Visi dan Misi Desa Sirnagalih

Desa Sirnagalih mempunyai visi “Sirnagalih yang religius islami sebagai

desa yang mau maju dan sejahtera serta kompetitif dibidang pertanian dan

peternakan”.

2.1.3 Logo Desa Sirnagalih

Logo Desa Sirnagalih Kecamatan Bantarkalong Kabupaten Tasikmalaya dapat dilihat pada gambar 2.1. sebagai berikut :

Gambar 2.1 Logo Desa Sirnagalih Kecamatan Bantarkalong Kabupaten Tasikmalaya

Arti logo :

Perisai bersudut lima berwarna putih menunjukan sifat gotong royong yang berintikan Pancasila, melambagkan kepribadian, adat istiadat, kepercayaan dan kebudayaan rakyat daerah, sejak dulu sekarang dan kemudian.

Gunung melukiskan Gunung Galunggung berwarna biru yang melambangkan ciri Tasikmalaya.

Simbol Industri melambangkan sebagian dari sumber penghidupan rakyat beserta kekayaan alam di daerah Kabupaten Tasikmalaya.

Tiga buah sungai melambangkan pemberi sumber kehidupan rakyat.

Sawah berwartna hijau terdiri dari 17 petak, melambangkan kesuburan (kemakmuran) rakyat yang diproklamasikan padda tanggal17 agustus 1945.


(28)

Sawah berwarna kuning melambangkan sebagian penghidupan rakyat yang didapat dari kerajinan tangan.

Bambu runcing terbuat dari haur kuning melambangkan sejarah perjuangan rakyat daerah Tasikmalaya dalam mengusir kaum penjajah.

Pita Kuning melambai bertuliskan “Sukapura Ngadaun Ngora” melambangkan kemajuanyang abadi.

Warna putih mengkilat melambangkan tekad suci, warna hitam berarti kekal dan abadi, warna kuning melambangkan keadaan yang gilang gemilang (keemasan), warna hijau melambangkan kehidupan yang tinggi, adil dan subur makmur sedangkan warna biru melambangkan kesetiaan dan kejujuran.

2.1.4 Struktur Organisasi Desa Sirnagalih

Struktur organisasi pada Desa Sirnagalih Kecamatan Bantarkalong Kabupaten Tasikmalaya dapat dilihat pada gambar 2.2. sebagai berikut :

Gambar 2.2 Struktur Organisasi KEPALA DESA

Suryaman

SEKRETARIS DESA Suganda

KEPALA URUSAN Tata Usaha dan Umum

Yani Rohyani KEPALA URUSAN Keuangan Ratnawati KEPALA URUSAN Perencanaan Iis Ismawati KEPALA SEKSI Pemerintahan Cep Dudung KEPALA SEKSI Kesejahteraan Sandi Wibawa KEPALA SEKSI Pelayanan Jalaludin PUNDUH CIMINTAR Kosim PUNDUH SINDANGHURIP Memed PUNDUH BURUJUL Tusyana PUNDUH SIRNAGALIH Caryan PUNDUH NANGREU Dudung S PUNDUH LENGKONGSARI Hardik S


(29)

2.2 Landasan Teori

Landasan Teori adalah seperangkat definisi, konsep serta proposisi yang telah disusu rapi serta sistematis tentang variabel-variabel dalam sebuah penelitian. Landasan teori sangat penting dalam sebuah penelitian terutama dalam penulisan skripsi. Peneliti tidak bisa mengembangkan masalah yang mungkin ditemui di tempat penelitian. Jika tidak memiliki acuan landasan teori mendukungnya.

2.2.1 Desa Siaga

Desa siaga merupakan salah satu bentuk reorientasi pelayanan kesehatan dari sebelumnya bersifat sentralistik dan top down menjadi lebih partisipatif dan bottom up. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 564/MENKES/SK/VI II/2006, tentang Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Desa siaga, desa siaga merupakan desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri. Desa siaga adalah suatu konsep peran serta dan pemberdayaan masyarakat di tingkat desa, disertai dengan pengembangan kesiagaan dan kesiapan masyarakat untuk memelihara kesehatannya secara mandiri. [4]

Desa yang dimaksud di sini dapat berarti kelurahan atau nagari atau istilah-istilah lain bagi kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah, yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat-istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia (Depkes, 2007).

Konsep desa siaga adalah membangun suatu sistem di suatu desa yang bertanggung jawab memelihara kesehatan masyarakat itu sendiri, di bawah bimbingan dan interaksi dengan seorang bidan dan 2 orang kader desa. Di samping itu, juga dilibatkan berbagai pengurus desa untuk mendorong peran serta


(30)

masyarakat dalam program kesehatan seperti imunisasi dan posyandu (Depkes 2009).

Secara umum, tujuan pengembangan desa siaga adalah terwujudnya masyarakat desa yang sehat, peduli dan tanggap terhadap permasalahan kesehatan di wilayahnya. Selanjutnya, secara khusus, tujuan pengembangan desa siaga (Depkes, 2006), adalah :

1. Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat desa tentang pentingnya kesehatan.

2. Meningkatnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat desa.

3. Meningkatnya keluarga yang sadar gizi dan melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat.

4. Meningkatnya kesehatan lingkungan di desa.

Suatu desa dikatakan menjadi desa siaga apabila memenuhi kriteria berikut (Depkes, 2006) :

1. Memiliki 1 orang tenaga bidan yang menetap di desa tersebut dan sekurang-kurangnya 2 orang kader desa.

2. Memiliki minimal 1 bangunan pos kesehatan desa (poskesdes) beserta peralatan dan perlengkapannya. Poskesdes tersebut dikembangkan oleh masyarakat yang dikenal dengan istilah upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) yang melaksanakan kegiatan-kegiatan minimal :

a. Pengamatan epidemiologis penyakit menular dan yang berpotensi menjadi kejadian luar biasa serta faktor-faktor risikonya.

b. Penanggulangan penyakit menular dan yang berpotensi menjadi KLB serta kekurangan gizi.

c. Kesiapsiagaan penanggulangan bencana dan kegawatdaruratan kesehatan.

d. Pelayanan kesehatan dasar, sesuai dengan kompetensinya.

e. Kegiatan pengembangan seperti promosi kesehatan, kadarzi, PHBS, penyehatan lingkungan dan lain-lain.


(31)

1. Desa siaga adalah titik temu antara pelayanan kesehatan dan program kesehatan yang diselenggarakan oleh pemerintah dengan upaya masyarakat yang terorganisir.

2. Desa siaga mengandung makna “kesiapan” dan “kesiagaan” Kesiagaan masyarakat dapat didorong dengan memberi informasi yang akurat dan cepat tentang situasi dan masalah-masalah yang mereka hadapi.

3. Prinsip respon segera. Begitu masyarakat mengetahui adanya suatu masalah, mereka melalui desa siaga, akan melakukan langkah-langkah yang perlu dan apabila langkah tersebut tidak cukup, sistem kesehatan akan memberikan bantuan (termasuk pustu, puskesmas, Dinkes, dan RSUD).

4. Desa siaga adalah “wadah” bagi masyarakat dan sistem pelayanan kesehatan untuk menyelenggarakan berbagai program kesehatan.

Secara organisasi, koordinasi dan kontrol proses pengembangan desa siaga dilakukan oleh sebuah organisasi desa siaga. Organisasi desa siaga ini berada di tingkat desa/kelurahan dengan penanggung jawab umum kepala desa atau lurah. Sedangkan pengelola kegiatan harian desa siaga, bertugas melaksanakan kegiatan lapangan seperti pemetaan balita untuk penimbangan dan imunisasi, pemetaan ibu hamil, membantu tugas administrasi di poskesdes dan lain-lain. Kegiatan Pokok Desa Siaga adalah sebagai berikut :

1. Surveilans dan pemetaan : Setiap ada masalah kesehatan di rumah tangga akan dicatat dalam kartu sehat keluarga. Selanjutnya, semua informasi tersebut akan direkapitulasi dalam sebuah peta desa (spasial) dan peta tersebut dipaparkan di poskesdes.

2. Perencanaan partisipatif: Perencanaan partisipatif di laksanakan melal ui survei mawas diri (SMD) dan musyawarah masyarakat desa (MMD). Melalui SMD, desa siaga menentukan prioritas masalah. Selanjutnya, melalui MMD, desa siaga menentukan target dan kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai target tersebut. Selanjutnya melakukan penyusunan anggaran. 3. Mobilisasi sumber daya masyarakat : Melalui forum desa siaga, masyarakat

dihimbau memberikan kontribusi dana sesuai dengan kemampuannya. Dana yang terkumpul bisa dipergunakan sebagai tambahan biaya operasional


(32)

poskesdes. Desa siaga juga bisa mengembangkan kegiatan peningkatan pendapatan, misalnya dengan koperasi desa. Mobilisasi sumber daya masyarakat sangat penting agar desa siaga berkelanjutan (sustainable).

4. Kegiatan khusus: Desa siaga dapat mengembangkan kegiatan khusus yang efektif mengatasi masalah kesehatan yang diprioritaskan. Dasar penentuan kegiatan tersebut adalah pedoman standar yang sudah ada untuk program tertentu, seperti malaria, TBC dan lain-lain. Dalam mengembangkan kegiatan khusus ini, pengurus desa siaga dibantu oleh fasilitator dan pihak puskesmas. 5. Monitoring kinerja : Monitoring menggunakan peta rumah tangga sebagai

bagian dari surveilans rutin. Setiap rumah tangga akan diberi Kartu Kesehatan Keluarga untuk diisi sesuai dengan keadaan dalam keluarga tersebut. Kemudian pengurus desa siaga atau kader secara berkala mengumpulkan data dari Kartu Kesehatan Keluarga untuk dimasukkan dalam peta desa.

6. Manajemen keuangan: Desa siaga akan mendapat dana hibah (block grant) setiap tahun dari DHS-2 guna mendukung kegiatannya. Besarnya sesuai dengan proposal yang diajukan dan proposal tersebut sebelumnya sudah direview oleh Dewan Kesehatan Desa, kepala desa, fasilitator dan Puskesmas. Untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas, penggunaan dana tersebut harus dicatat dan dilaporkan sesuai dengan pedoman yang ada.

Tahapan pengembangan desa siaga, pengembangan desa siaga merupakan aktivitas yang berkelanjutan dan bersifat siklus. Setiap tahapan meliputi banyak aktivitas.

1. Pada tahap 1 dilakukan sosialisasi dan survei mawas diri (SMD), dengan kegiatan antara lain : Sosialisasi, Pengenalan kondisi desa, Membentuk kelompok masyarakat yang melaksanakan SMD, pertemuan pengurus, kader dan warga desa untuk merumuskan masalah kesehatan yang dihadapi dan menentukan masalah prioritas yang akan diatasi.

2. Pada tahap 2 dilakukan pembuatan rencana kegiatan. Aktivitasnya, terdiri dari penentuan prioritas masalah dan perumusan alternatif pemecahan masalah. Aktivitas tersebut, dilakukan pada saat musyawarah masyarakat 2 (MMD-2). Selanjutnya, penyusunan rencana kegiatan, dilakukan pada saat


(33)

musyawarah masyarakat 3 (MMD-3). Sedangkan kegiatan antara lain memutuskan prioritas masalah, menentukan tujuan, menyusun rencana kegiatan dan rencana biaya, pemilihan pengurus desa siaga, presentasi rencana kegiatan kepada masyarakat, serta koreksi dan persetujuan masyarakat.

3. Tahap 3, merupakan tahap pelaksanaan dan monitoring, dengan kegiatan berupa pelaksanaan dan monitoring rencana kegiatan.

4. Tahap 4, yaitu : kegiatan evaluasi atau penilaian, dengan kegiatan berupa pertanggung jawaban.

Pada pelaksanaannya, tahapan diatas tidak harus berurutan, namun disesuaikan dengan kondisi masing-masing desa/kelurahan.

Indikator keberhasilan pengembangan desa siaga dapat diukur dari 4 kelompok indikator, yaitu : indikator input, proses, output dan outcome (Depkes, 2009).

1. Indikator Input

a. Jumlah kader desa siaga.

b. Jumlah tenaga kesehatan di poskesdes. c. Tersedianya sarana (obat dan alat) sederhana. d. Tersedianya tempat pelayanan seperti posyandu. e. Tersedianya dana operasional desa siaga.

f. Tersedianya data/catatan jumlah KK dan keluarganya.

g. Tersedianya pemetaan keluarga lengkap dengan masalah kesehatan yang dijumpai dalam warna yang sesuai.

h. Tersedianya data atau catatan (jumlah bayi diimunisasi, jumlah penderita gizi kurang, jumlah penderita TB, malaria dan lain-lain).

2. Indikator proses

a. Frekuensi pertemuan forum masyarakat desa (bulanan, 2 bulanan dan sebagainya).

b. Berfungsi atau tidaknya kader desa siaga. c. Berfungsi atau tidaknya poskesdes.


(34)

e. Berfungsi atau tidaknya sistem penanggulangan penyakit/masalah kesehatan berbasis masyarakat.

f. Ada atau tidaknya kegiatan kunjungan rumah untuk kadarzi dan PHBS. g. Ada atau tidaknya kegiatan rujukan penderita ke poskesdes dari

masyarakat. 3. Indikator Output

a. Jumlah persalinan dalam keluarga yang dilayani. b. Jumlah kunjungan neonates (KN2).

c. Jumlah BBLR yang dirujuk.

d. Jumlah bayi dan anak balita BB tidak naik ditangani.

e. Jumlah balita gakin umur 6-24 bulan yang mendapat M P-AS I. f. Jumlah balita yang mendapat imunisasi.

g. Jumlah pelayanan gawat darurat dan KLB dalam tempo 24 jam. h. Jumlah keluarga yang punya jamban.

i. Jumlah keluarga yang dibina sadar gizi.

j. Jumlah keluarga menggunakan garam beryodium. k. Adanya data kesehatan lingkungan.

l. Jumlah kasus kesakitan dan kematian akibat penyakit menular tertentu yang menjadi masalah setempat.

m. Adanya peningkatan kualitas UKBM yang dibina. 4. Indikator outcome

a. Meningkatnya jumlah penduduk yang sembuh atau membaik dari sakitnya.

b. Bertambahnya jumlah penduduk yang melaksanakan PHBS. c. Berkurangnya jumlah ibu melahirkan yang meninggal dunia. d. Berkurangnya jumlah balita dengan gizi buruk.

2.2.2 Sistem Informasi

Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan


(35)

pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Sistem informasi merupakan sebuah sistem terintegrasi atau sistem manusia-mesin, untuk menyediakan informasi untuk mendukung operasi manajemen dalam suatu organisasi [5].

2.2.3 Sistem Informasi Geografis (SIG)

Sistem Informasi Geografis atau Geography Information System (GIS) memiliki pengertian yang selalu berubah sesuai dengan perkembangannya. Hal ini 17 terlihat dari banyaknya definisi SIG yang telah beredar di berbagai sumber pustaka. Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah suatu sistem berbasis komputer yang memiliki kemampuan dalam menangani sebuah data yang bereferensi geografi diantaranya pemasukan data, manajemen data (penyimpanan dan pemanggilan kembali), manipulasi dan analisis data, serta keluaran sebagai hasil akhir (output). Hasil akhir (output) dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan pada masalah yang berhubungan dengan geografi.[6].

Sistem Informasi Geografis dapat diuraikan menjadi beberapa subsistem sebagi berikut:[6]

a. Data Input

Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan, mempersiapkan dan menyimpan data spasial dan artibutnya dari berbagai sumber. Subsistem ini pula yang bertanggung jawab dalam mengkonversikan atau mentransformasikan format-format data aslinya ke dalam format yang dapat digunakan oleh perangkat SIG yang bersangkutan.

b. Data Output

Sub-sistem ini bertugas untuk menampilkan atau menghasilkan keluaran (termasuk mengekspornya ke format yang dikehendaki) seluruh atau sebagian basis data (spasial) baik dalam bentuk softcopy maupun hardcopy seperti halnya tabel, grafik, report, peta dan lain sebagainya.


(36)

c. Data Management

Subsistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun tabel-tabel atribut terkait dalam sebuah sistem basis data sedemikian rupa hingga mudah dipanggil kembali atau di-retrieve, di-update dan di-edit.

d. Data Manipulation & Analysis

Subsistem ini menentukan informasi-informasi yang dapat dihasilkan oleh SIG. selain itu subsistem ini juga melakukan manipulasi (evaluasi dan penggunaan fungsi-fungsi dan operator matematis dan logika) dan pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan.

2.2.3.1Komponen Sistem Informasi Geografis

Komponen SIG memiliki saling keterkaitan satu denga yang lainnnya. Secara umum, Sistem Informasi Geografis bekerja berdasarkan integrasi komponen, yaitu: Hardware, Software, Data, Manusia dan Metode. Kelima komponen tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : [7]

1. Hardware

Sistem Informasi Geografis memerlukan spesifikasi komponen hardware yang sedikit lebih tinggi dibanding spesifikasi komponen sistem informasi lainnya. Hal tersebut disebabkan karena data-data yang digunakan dalam SIG, penyimpanannya membutuhkan ruang yang besar dan dalam proses analisanya membutuhkan memory yang besar dan processor yang cepat. Komponen tersebut adalah Personal Computer (PC), Mouse, Digitizer, Printer, Plotter dan Scanner.

2. Software

Sebuah software SIG haruslah menyediakan fungsi dan tool yang mampu melakukan penyimpanan data, analisis dan menampilkan informasi geografis. Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi software SIG:

a. Merupakan Database Management System (DBMS). b. Memiliki fasilitas pemasukan dan manipulasi data geografi c. Memiliki fasilitas untuk query,analisis dan visualisasi


(37)

d. Memiliki kemampuan Graphical User Interface (GUI) yang dapat menyajikan hasil (penayangan dan printout) informasi berbasis geografi dan memudahkan untuk akses terhadap seluruh fasilitas yang ada.

Perangkat lunak SIG terdiri dari sistem operasi, compiler dan program aplikasi.

a. Sistem operasi (Operation System/OS) Windows, Linux,UNIX dan lain lain.

b. Compiler Menerjemahkan program yang ditulis dalam bahasa komputer pada kode mesin sehingga CPU mamapu menjalankan program yang harus dieksekusi.

c. Program aplikasi pembangun SIG ArcGIS,ArcView,MapInfo,Quantum GIS dan lain lain.

3. Data

Data yang dapat diolah dalam SIG merupakan fakta-fakta di permukaan bumi yang memiliki referensi keruangan baik referensi secara relatif maupun referensi secara absolut dan disajikan dalam sebuah peta.

a. Referensi Relatif

Berarti suatu data yang memiliki referensi geografis. Data ini dapat digunakan jika sudah dikaitkan dengan data yang memiliki referensi geografis.

b. Referensi absolut

Berarti suatu data yang memiliki referensi geografis atau sudah memiliki koordinat tertentu di permukaan bumi.

4. Manusia

Komponen manusia memegang peranan yang sangat menentukan, karena tanpa manusia maka sistem tersebut tidak dapat diaplikasikan dengan baik. Jadi manusia menjadi komponen yang mengendalikan suatu sistem sehingga menghasilkan suatu analisa yang dibutuhkan.

5. Metode


(38)

2.2.3.2Model Data Dalam Sistem Informasi Geografis

Sumber–sumber data geografis disebut juga data geospasial. Data digital geografis diorganisir menjadi 2 bagian yaitu:

1. Data Spasial

Data spasial yaitu yang menyimpan kenampakan-kenampakan permukaan bumi, seperti jalan,sungai,pemukiman jenis penggunaan tanah, jenis tanah dan lain-lain. Model data spasial dibedakan menjadi dua yaitu , model data raster dan model data vektor.

a) Model data vektor diwakili oleh symbol-simbol yaitu titik, garis, area dan permukaan dan dapat dilihat pada Gambar 2.2

i. Data titik (node/point)

Merupakan sepasang koordinat (X,Y) tanpa dimensi ii. Data Garis (Arc/Line)

Merupakan pasangan-pasanagn koordinat dimana titik awal dan titik akhir (X,Y1:X2,Y2).

iii. Data luasan/area (polygon)

Merupakan kumpulan pasangan–pasangan koordinat dimana titik awal sama dengan titik akhir (X ,Y1=X2,Y2). atau loop, disebut berdimensi dan mempunyai dimensi ukuran panjang dan luas.

iv. Data permukaan (surface)

Merupakan area dengan besaran (X,Y,Z) disebut berdimensi 3, dan mempunyai ukuran panjang luas dan ketinggian.


(39)

Gambar 2.3 Layer Vektor [8]

b) Model data Raster

Model data raster merupakan data sangat sederhana, dimana setiap informasi disimpan dalam petak petak bujur sangkar (grid), yang membentuk sebuah bidang. Petak-petak bujur sangkar itu disebut dengan pixel (picture element). Posisi sebuah pixel dinyataka dengan baris ke-m dan kolom ke-n. Data yang disimpan dalam format ini data hasil scanning, seperti gambar digital (citra dengan format BMP, JPG dan lain – lain), citra satelit digital (landsat, SPOT dan lain-lain) dan dapat dilihat pada Gambar 2.4


(40)

Gambar 2.4 Layer Raster [8]

2. Data Non-spasial / Tabular / Atribut

Data tabular yaitu menyimpan atribut dari kenampakan–kenampakan permukaan bumi tersebut. Misalnya, tanah yang memiliki atribut tekstur, kedalaman, struktur, pH dan lain-lain. Model data tabular tersimpan ke dalam bentuk baris (record) dan kolom (field).

2.2.3.3Sumber Data Spasial

Sebagai mana telah kita ketahui, SIG membutuhkan masukan data yang bersipat spasial maupun deskriptif. Beberapa sumber data tersebut antara lain adalah : [6]

1. Peta Analog (antara lain peta topografi, peta tanah). Peta analog adalah peta dalam bentuk cetakan. Pada umumnya peta analog dibuat dengan teknik kartografi, segingga sudah mempunyai referensi spasial seperti koordinat, skala, arah mata angina, dsb.

2. Data dari sistem Penginderaan Jauh (antara lain citra satelit, foto udara, dsb). Data Penginderaan Jauh dapat dikatakan sebagai sumber data yang terpenting bagi SIG karena ketersediaanya secara berkala.


(41)

3. Data hasil pengukuran lapangan. Contoh data hasil pengukuran lapangan adalah batas administrasi, batas kepemilikan lahan, batas persil, batas hak pengusaha hutan, dsb.

4. Data GPS, teknologi GPS memberikan penerobosan penting dalam menyediakan data bagi SIG.

2.2.4 Sistem Pendukung Keputusan

Sistem pendukung keputusan adalah sistem berbasis komputer interaktif, yang membantu para pengambil keputusan untuk menggunakan data dan berbagai model untuk memecahkan masalah tidak terstruktur. Sistem pendukung keputusan memadukan sumber daya intelektual dari individu dengan kapabilitas komputer untuk meningkatkan kualitas keputusan.[9]

Sistem Pendukung Keputusan adalah sistem pendukung berbasis komputer bagi para pengambil keputusan manajemen yang menangani masalah-masalah tidak terstruktur. Sistem Pendukung Keputusan adalah sistem pengambil informasi yang ditujuhkan pada suatu masalah tertentu yang harus dipecahkan oleh manager dan dapat membantu manager dalam pengambil keputusan. Sistem pendukung keputusan merupakan bagian tak terpisahkan dari totalitas sistem organisasi keseluruhan.[9]

Sistem pendukung keputusan terdiri atas tiga komponen penting, yaitu subsistem manajemen data, subsistem manajemen model dan antarmuka pengguna. [9]

1. Manajemen Data

Manajemen data memasukkan satu database yang berisi data yang relevan untuk situasi dan dikelola oleh perangkat lunak yang disebut DBMS (Database Management System). Manajemen data dapat diinterkoneksikan dengan data warehouse perusahaan, suatu repisitori untuk data perusahaan yang relevan untuk mengambil keputusan.

2. Manajemen Model

Manajemen model merupakan paket perangkat lunak yang memasukkan beragai macam model, diantaranya adalah model keuangan, statistic, ilmu


(42)

manajemen, atau model kuantitatif lainnya yang memberikan kemampuan analitik dan manajemen perangkat lunak yang tepat. Bahasa – bahasa pemodelan untuk membangun model – model yang sesuai juga dimasukkan. Perangkat lunak ini disebut sistem manajemen basis model.

3. Antarmuka

Antarmuka penguna memungkinkan pengguna berkomunikasi dan memerintahkan Sistem Pendukung Keputusan. Browser Web memberikan struktur antarmuka pengguna grafis yang familier dan konsisten. Istilan antarmuka pengguna mencakup semua aspek komunikasi antara pengguna dengan system. Cakupannya tidak hanya perangkat keras dan perangkat lunak saja, tetapi juga faktor-faktor yang berkaitan dengan kemudahan penggunaan, kemampuan untuk dapat diakses, dan interaksi manusia-mesin.

4. Manajemen berbasis pengetahuan

Subsistem optional ini dapat mendukung subsistem lain atau bertindak atau bertindak sebagai komponen yang berdiri sendiri.

2.2.4.1 Pengertian Metode Simple Additive Weighthing (SAW)

Metode simple additive weighting (SAW) merupakan metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode simple additive weighting (SAW) adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua kriteria. Metode simple additive weighting (SAW) membutuhkan proses normalisasi matrik keputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada. [10]

= {

��� � � ℎ � � �

� � ℎ � }

………{1}

Dimana :


(43)

Maxij = nilai maksimum dari setiap baris dan kolom Minij = nilai minimum dari setiap baris dan kolom Xij = baris dan kolom dari matriks

Dengan rij adalah rating kinerja ternormalisasi dari alternatif Ai pada atribut Cj;

i =1,2,…m dan j = 1,2,…,n.

Keterangan :

a. Dikatakan kriteria keuntungan apabila nilai Xij memberikan keuntungan bagi pengambil keputusan, sebaliknya Xij kriteria biaya apabila menimbulkan biaya bagi pengambil keputusan.

b. Apabila berupa kriteria keuntungan maka nilai Xij dibagi dengan nilai Max(Xij) dari setiap kolom, sedangkan untuk kriteria biaya, nilai Min(Xij) dari setiap kolom dibagi dengan nilai Xij.

Nilai preferensi untuk setiap alternatif (Vi) diberikan sebagai :

� = ∑ �

� =

Keterangan :

Vi = Ranking untuk setiap alternatif wj = Nilai bobot dari setiap kriteria rij = Nilai rating kinerja ternormalisasi

Nilai Vᵢ yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternatif Aᵢ merupakan alternatif terbaik.

2.2.4.2 Langkah Perhitungan Metode SAW

Untuk langkah perhitungan dengan Metode Saw seperti dibawai ini ; a. Menentukan alternatif, yaitu A

b. Menentukan kriteria yang akan dijadikan acuan 3 dalam pengambilan keputusan, yaitu C


(44)

c. Menentukan bobot preferensi atau tingkat kepentingan(w) setiap kriteria.

W = W + W2 + W3…Wj.

d. Membuat tabel rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria.

e. Membuat matrik keputusan X yang dibentuk dari tabel rating kecocokan dari

setiap alternatif pada setiap kriteria. nilai {x} setiap alternatif (Ai) pada setiap

kriteria (Cj) yang sudah ditentukan dimana, i = 1,2,...,m dan j = 1,2,...,n.

f. Melakukan normalisasi matrik keputusan X dengan cara menghitung nilai

rating kinerja ternormalisasi (rij) dari alternatif (Ai) pada kriteria (Cj).

g. Hasil dari nilai rating kinerja ternormalisasi (rij) membentuk matrik

ternormalisasi (R)

� = (

� � … �

�� � … � )

h. Hasil akhir nilai preferensi (Vi) diperoleh dari penjumlahan dari perkalian elemen baris matrik ternormalisasi (R) dengan bobot preferensi (W) yang bersesuaian elemen kolom matrik (W)

2.2.5 Basis Data

Kumpulan dari item data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya yang diorganisasikan berdasarkan sebuah skema atau struktur tertentu, tersimpan di hardware komputer dan dengan software untuk melakukan manipulasi, untuk kegunaan tertentu ada juga yang mendefinisikan basis data adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara semantik


(45)

sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut.

Basis data terdiri dari dua kata, basis dan data. Basis dapat diartikan kurang lebih sebagai markas, gudang atau tempat berkumpul, sedangkan data adalah repesentasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli dan lain-lain), barang dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasi lainnya.Basis data dimaksudkan untuk mengatasi problem pada sistem yang memakai pendekatan berbasis berkas. Prinsip utama basis data adalah pengaturan data atau arsip, dan tujuannya adalah kemudahan dan kecepatan dalam pengambilan kembali data atau arsip.[11]

Bahasa yang digunakan di dalam basis data antara lain:[11]

1. Data Definition Language (DDL), merujuk pada kumpulan perintah yang dapat digunakan untuk mendefinisikan objek-objek basis data, seperti membuat sebuah tabel basis data atau indeks primer atau sekunder.

2. Data Manipulation Language (DML), mengacu pada kumpulan perintah yang dapat digunakan untuk melakukan menipulasi data, seperti penyimpanan data ke suatu tabel, kemudian mengubahnya dan menghapus atau hanya sekedar menapilkannya kembali. DML dibagi atas dua jenis:

a) Prosedural

Prosedural menuntut pengguna menentukan data apa saja yang diperlukan dan bagaimana cara mendapatkannya.

b) Nonprosedural

Nonprosedural menuntut pengguna menentukan data apa yang diperlukan tetapi tidak perlu menyebutkan cara mendapatkannya.

2.2.6 Sistem Basis Data

Sistem basis data adalah suatu sistem menyusun dan mengelola record menggunakan komputer untuk menyimpan atau merekam serta memelihara data opersional lengkap sebuah organisasi atau perusahaan sehingga mampu


(46)

menyediakan informasi yang optimal yang diperlukan pemakai untuk proses mengambil keputusan.

Manajemen Sistem Basis Data (Database Managgement System / DBMS) adalah perangkat lunak yang didesain untuk membantu dalam hal pemeliharaan data dalam jumlah besar. DBMS dapat menjadi alternatif penggunaan secara khusus untuk aplikasi, semisal penyimpanan data dalam file dan menulis kode aplikasi yang spesifik untuk pengaturannya. DBMS memiliki beberapa sifat- sifat, antara lain : [11]

1. Mengolah file-file yang saling berhubungan. 2. Program yang disediakan meliputi fungsi untuk :

a. Memanipulasi data yang telah ada dalam file. b. Mengorganisasi

c. dan mengontrol data dalam jumlah yang besar. d. Memasukkan data atau write data.

e. Melakukan backup, recovery dan loging terhadap data. f. Menyederhanakan dan memperluas pengamanan data.

2.2.7 Pemodelan Analisis

Model analisis merupakan representasi teknis yang pertama dari sistem, tetapi saat ini ada yang mendominasi landasan pemodelan analisis. Analisis terstruktur adalah metode pemodelan klasik dan analisis berorientasi objek. Analisis terstruktur adalah aktivitas pembangunan model. Analisis terstruktur menggunakan notasi yang sesuai dengan prinsip analisis operasional dapat menciptakan model yang menggambarkan muatan dan aliran informasi melalui, Entity Relationship Diagram (ERD), Data Flow Diagram (DFD), Diagram Konteks, flowmap dan Data Dictionary.

2.2.7.1 Entity Relationship Diagram

Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan notasi yang digunakan untuk melakukan aktivitas pemodelan data, dan menggambarkan keterhubungan


(47)

antar data secara konseptual. ERD menggunakan sejumlah notasi dan simbol untuk menggambarkan struktur dan hubungan antar data, yaitu:[11]

a. Entity

Entity merupakan objek yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain. Simbol dari entity ini biasanya digambarkan dengan persegi panjang.

b. Atribut

Setiap entitas pasti mempunyai elemen yang disebut atribut yang berfungsi untuk mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut. Isi dari atribut mempunyai sesuatu yang dapat mengidentifikasikanisi elemen satu dengan yang lain. Gambar atribut diwakili oleh simbol elips.

c. Relationship

Relationship sebagaimana halnya entitas maka dalam hubungan pun harus dibedakan antar hubungan atau bentuk hubungan antar entity dengan isi dari hubungan itu sendiri. Dimana didasarkan pada keterhubungan anggapan bahwa dunia nyata terdiri dari kumpulan objek (Entitas) dan hubungan yang terjadi antara Entitas tersebut disebut Relasi (Relationship). Antar entitas selalu ada tiga hubungan biner, yaitu:

1. Satu ke Satu (One to One Relationship)

Hubungan antara entity pertama dengan entity kedua adalah satu berbanding satu.

2. Satu ke Banyak (One to Many)

Hubungan entity pertama dapat berhubungan satu atau lebih dengan entity kedua, tetapi tidak sebaliknya.

3. Banyak ke Banyak (Many to Many)

Setiap entity pada himpunan entity pertama dapat berhubungan dengan banyak entity pada himpunan entity kedua, begitu pula sebaliknya.

2.2.7.2 Data Flow Diagram

Data Flow Diagram(DFD) adalah diagram yang merepresentasikan bagaimana informasi keluar masuk dari dan ke dalam sistem perangkat lunak


(48)

melalui proses yang mengubah informasi tersebut dan dimana informasi disimpan. Data Flow Diagram terdiri dari context diagram dan diagram rinci (DFD leveled), context diagram berfungsi memetakan model lingkungan yang menggambarkan hubungan antara entitas luar, masukan dan keluaran sistem yang direpresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem. DFD leveled menggambarkan sistem jaringan kerja antara fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan aliran data penyimpanan data. Ada beberapa simbol yang digunakan dalam Data Flow Diagram (DFD) antara lain:[11]

1) Proses (Process)

Proses adalah simbol pertama data flow diagram. Proses dilambangkan dengan lingkaran, dimana proses ini menunjukkan bagian dari sistemyang mengubah satu atau lebih input dan output. Nama proses dituliskandengan satu kata, singkatan atau kalimat sederhana.

2) Aliran Data (Flow)

Aliran data digambarkan dengan tanda panah dari proses. Aliran data juga digunakan untuk menunjukkan bagian-bagian informasi dari satu bagian ke bagian lain. Pembagian nama untuk aliran ini menunjukkan sebuah arti untuk sebuah aliran. Untuk kebanyakan sistem yang dibuat, aliran data sebenarnya menggambarkan data yakni angka, huruf, pesan, dan macam-macam informasi lainnya.

3) Simpanan Data (Storage)

Simpanan data digunakan sebagai penyimpanan bagi paket-paket data. Notasi penyimpanan data digambarkan dengan garis horizontal yang pararel. Simpanan data merupakan simpanan data dari data yang berupa suatu file atau database di sistem komputer ataupun berupa arsip atau catatan manual. Nama dari simpanan data menunjukkan nama filenya.

4) Kesatuan Luar (External Entity)

Setiap sistem pasti mempunyai batas sistem (boundary) yang memisahkan suatu sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar merupakan kesatuan (entity) di lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau


(49)

sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau output dari sistem.

2.2.7.3 Diagram Konteks

Diagram konteks merupakan diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Didalam diagram konteks hanya ada satu proses, dan tidak boleh ada store. Diagram ini merupakan dasar yang digunakan untuk menentukan aliran data yang mengalir menuju sistem (input system) dan keluar dari system (output system), yang meliputi objek berupa kesatuan luar (ekseternal entity)[11].

Diagram konteks berisi gambaran umum secara garis besar dari sistem yang akan dibuat. Jadi, dapat dikatakan bahwa diagram konteks ini berisi siapa saja yang memberikan data dan data apa saja ke sistem dan kepada siapa saja informasi dan informasi apa saja yang harus dihasilkan sistem.

2.2.7.4 Flowmap

Flowmap merupakan diagram alur yang menunjukan arus bagi dokumen. Aliran data fisik entitas sistem informasi dan kegiatan operasi yang berhubungan dengan sistem informasi. Penggambaran biasanya diawali dengan mengamati dokumen apa yang menjadi media data atau informasi, selanjutnya ditelusuri bagaimana dokumen itu termasuk ke bagian entitas mana. Proses apa yang terjadi terhadap dokumen tersebut dan seterusnya.

2.2.7.5 Data Dictionary

Kamus data atau disebut juga data dictionary adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan mengggunakan kamus data, analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap. Salah satu komponen kunci dalam sistem manajemen database (DBMS) adalah file khusus yang disebut kamus data (data dictionary). Kamus data berisi informasi tentang struktur database, untuk


(50)

setiap elemen data yang disimpan dalam database seperti nomor rekening dan diuraikan secara lengkap mulai dari nama, tempat penyimpanan, programkumpulan yang berhubungan dan lain-lain. Kamus data biasanya dipelihara secara otomatis oleh system manajemen database.[11]

2.2.8 Pengertian Perangkat Lunak

Perangkat lunak atau software merupakan intruksi program yang memiliki fungsi-fungsi tertentu yang dapat menjalankan segala perintah sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh pengguna (user).

2.2.8.1 Pengertian PHP

PHP adalah Bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Karena PHP merupakan server-side scripting maka sintaks dan perintah-perintah PHP akan dieksekusi server kemudian hasilnya dikirimkan ke browser dalam format HTML. Dengan demikian kode program yang ditulis dalam PHP, tidak akan terlihat oleh user sehingga kemanan halaman web lebih terjamin. PHP dirancang untuk membentuk suatu tampilan berdasarkan permintaan terkini, seperti menampilkan isi basis data ke halaman web.

Salah satu keunggulan yang dimiliki oleh PHP adalah kemampuannya untuk melakukan koneksi ke berbagai macam software sistem manajemen basis data/Database Managemen System (DBMS), sehingga dapat menciptakan suatu halaman web yang dinamis. PHP mempunyai koneksitas yang baik dengan beberapa DBMS antara lain Oracle, Sybase, mSQL, MySQL, Microsoft SQL Server, Solid, PostgreSQL, Adabas, Filepro, Velocis, dBase, dan Unix dbm [12].

2.2.8.2 Pengertian HTML

HTML atau HyperText Markup Language merupakan salah satu format yang digunakan dalam pembuatan dokumen dan aplikasi yang berjalan dihalaman web. Dokumen ini dikenal sebagai web page. Dokumen HTML merupakan dokumen yang disajikan pada web browser [12].


(51)

2.2.8.3 Pengertian CSS

CSS (Cascadinng Style Sheet) adalah salah satu bahasa desain web (Style Sheet Language) yang mengontrol format tampilan sebuah halaman web yang ditulis dengan menggunakan penanda (markup language). Biasanya CSS digunakan untuk mendesain sebuah halaman HTML dan XHTML, tetapi sekarang CSS bisa diaplikasikan untuk segala dokumen XML, termasuk SVG dan XUL bahkan ANDROID [12].

CSS dibuat untuk memisahkan konten utama dengan tampilan dokumen yang meliputi layout, warna dan font. Pemisahan ini dapat meningkatkan daya akses konten pada web, menyediakan lebih banyak fleksibilitas dan kontrol dalam spesifikasi dari sebuah tampilan, kemungkinan untuk membagi halaman untuk sebuah formatting dan mengurangi kerumitan dalam penulisan kode dan struktur dari konten. CSS juga memungkinkan sebuah halaman untuk ditampilkan dalam berbagai style dengan menggunakan metode pembawaan yang berbeda pula, seperti on-screen, inprint, by-voice, dan lain-lain.

Tujuan utama CSS diciptakan untuk membedakan konten dari dokumen dan dari tampilan dokumen, dengan itu maka pembuatan web akan lebih mudah dilakukan. Hal yang termasuk dalam desain web diantaranya adalah warna, ukuran, dan formatting. Dengan adanya CSS, konten dan desain web akan mudah dibedakan, memungkinkan untuk melakukan pengulangan pada tampilan-tampilan tertentu dalam suatu web, sehingga akan memudahkan dalam membuat halaman web yang banyak, yang pada akhirnya dapat memangkas waktu pembuatan web [12].

2.2.8.4 Pengertian MySQL

MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database.

MySQL merupakan database yang pertama kali didukung oleh Bahasa pemrograman script untuk internet (PHP dan Perl). MySQL dan PHP dianggap


(52)

sebagai pasangan software pengembangan aplikasi web yang ideal. MySQL lebih sering digunakan untuk membangun aplikasi berbasis web, umumnya pengembang aplikasinya menggunakan bahasa pemrograman script PHP [13].

Database adalah kumpulan file-file yang mempunyai kaitan antara satu file dengan file lain sehingga membentuk satu bangunan data untuk menginformasikan satu perusahaan, instansi dalam batasan tertentu. Prinsip utama basis data adalah pangaturan data atau arsip. Tujuan utamanya adalah kemudahan dan kecepatan dalam pengambilan kembali data atau arsip. Yang sangat ditonjolkan dalam basis data adalah pengaturan atau pemilihan atau pengelompokkan atau pengorganisasian data yang akan disimpan sesuai fungsi atau jenisnya.

Pemilihan atau pengelompokan atau pengorganisasian ini dapat berbentuk sejumlah file atau tabel terpisah atau dalam bentuk pendefinisian kolom-kolom data dalam setiap file atau tabel. Database dapat diciptakan dan dapat pula ditiadakan, setiap database umumnya dibuat untuk mewakili sebuah semesta data yang spesifik.

2.2.8.5 Pengertian Stat Planet

StatPlanet adalah versi lanjutan dari StatPlanet pemetaan dan visualisasi perangkat lunak bebas. StatPlanet Plus memiliki antarmuka yang user-friendly biaya namun kaya fitur untuk menjelajahi interaktif peta dan visualisasi. Ini memiliki dukungan untuk shapefile peta, peta Flash kustom, kumpulan data besar, logo kustom embedding, dan banyak fitur tambahan lainnya dibandingkan dengan edisi standar dari StatPlanet. Fitur juga dapat lebih lanjut diperpanjang melalui modul add-on.[14]

A. StatPlanet Plus: fitur-fitur canggih

Fitur canggih tersedia dalam StatPlanet Plus, yang tidak termasuk dalam versi gratis dari StatPlanet tercantum di bawah ini.

Peta pilihan:

1. Impor peta dalam format ESRI Shapefile umum digunakan. Hal ini memerlukan edisi ESRI Shapefile peta.


(53)

2. Custom desain peta Anda di Adobe Flash. Hal ini memerlukan edisi Custom Flash peta.

3. Add "peta poin" seperti kota, daerah agregasi dan tempat menarik, lainnya melalui antarmuka drag-and-drop.

4. Overlay eksternal maps atau gambar, untuk contoh peta raster, disesuaikan pada tingkat indikator.

5. Buat proporsional simbol peta menggunakan ikon eksternal / gambar. 6. Menambahkan link ke peta popup roll-over (single atau double klik),

disesuaikan untuk masing-masing indikator. Logo kustom:

Menambahkan logo kustom ke layar antarmuka utama StatPlanet (sudut kanan bawah), mengganti logo StatPlanet yang sudah ada.

Panel cerita:

Termasuk gambar dan deskripsi dengan indikator Anda melalui panel cerita. Teks dan gambar dapat diformat menggunakan kode HTML, dan dapat disesuaikan secara terpisah untuk setiap indikator dan periode waktu.

Opsi grafik:

1. Tambahan grafik jenis:

a. Vertikal gelembung grafik, mana gelembung dapat diubah ukurannya menurut indikator yang kedua.

b. Beberapa indikator baris tabel / time series chart (dengan modul add-on). c. Beberapa indikator ditumpuk daerah bagan (dengan modul add-on). 1. Tampilan benchmark: Tambahkan satu atau dua baris patokan atau target

dalam grafik Anda, dengan label disesuaikan dan mouse-atas popup. 2. Tampilan sumbu unit / label.

Tabel pilihan:

1. Lihat data untuk semua tahun / tanggal rentang, atau untuk semua indikator dalam kategori saat ini, atau keduanya pada waktu yang sama.


(54)

3. Ekspor tabel disesuaikan sebagai 'CSV' (comma separated values) file yang dapat dibuka dalam Excel atau perangkat lunak spreadsheet lainnya.

4. Opsi data:

5. indikator tidak ada batas. Mengatur indikator melalui kategori dan jika diperlukan - sub-kategori dan sub-sub-categories.

6. Split file data besar menjadi beberapa file data yang lebih kecil untuk mengurangi awal ukuran download, dan hanya memuat data tambahan ketika permintaan pengguna melalui menu drop-down.

Ekspor pilihan:

1. Ekspor peta, grafik dan grafik sebagai PNG atau JPG file (hanya versi web). *

2. Ekspor data sebagai CSV file data (hanya versi web). *

* Hal ini memerlukan server web yang dikonfigurasi untuk menjalankan file PHP.

Fitur lain:

1. Set karakter internasional: termasuk berdasarkan permintaan.

2. Ikon ikon Link: menyalin indikator (saham) link ke yang saat ini dipilih, grafik dan waktu tahun.

3. Cari panel: hasil pencarian dinamis untuk indikator, dengan pencarian memperbarui saat Anda mengetik.

4. Sitemap: auto-menghasilkan daftar dikategorikan lengkap link ke semua indikator di StatPlanet (menghasilkan kode HTML untuk embedding di halaman web).

5. Statistik: Menampilkan statistik tingkat indikator customizable (total, rata-rata, deviasi standar, kisaran).

B. StatPlanet Plus add-on modul

Modul add-on tersedia dengan biaya tambahan. Untuk lebih jelasnya, silakan lihat: http://www.statsilk.com/software/add-on-modules


(55)

1. Indikator komposit modul: membuat indikator komposit (indeks komposit) on-the-fly dengan indikator customizable beban. Menggabungkan indikator-indikator berguna untuk peringkat kinerja seperti daya saing, pembangunan berkelanjutan, globalisasi, inovasi dan keamanan.

2. Korelasi modul untuk menyebarkan plot: tampilan Pearson korelasi koefisien untuk setiap plot bubar.

3. Enkripsi Data / modul proteksi Password: mengenkripsi file data Anda, memastikan bahwa hanya authorized pengguna dapat mengakses mereka melalui StatPlanet Plus dengan memasukkan password.

4. Google Analytics modul: melacak klik pengguna (indikator variabel serta negara peta wilayah) melalui akun Google Analytics.

5. Beberapa indikator grafik modul: tampilan dan menganalisis beberapa indikator dari waktu ke waktu untuk area peta tertentu atau variabel (indikator akan perlu berada dalam kategori yang sama).

6. Beberapa indikator ditumpuk daerah bagan modul: menampilkan jumlah indikator terakumulasi dari waktu ke waktu untuk area peta yang dipilih, divisualisasikan sebagai bagan ditumpuk daerah.

7. Grafik Log modul: menambahkan pilihan untuk mengkonversi sumbu grafik ke skala logarithmic, untuk semua grafik jenis, melalui tombol di panel grafik.

8. Beberapa layer peta modul: pilihan untuk tampilan beberapa lapisan peta shapefile, misalnya untuk batas-batas politik sensitif tampilan, atau fitur tertentu seperti Danau, dalam warna yang terpisah.

9. Feed RSS / XML modul: tampilan RSS feed atau teks/link dari sebuah file XML pada panel popup ketika mengklik pada area peta. Feed atau XML file dapat diatur secara terpisah untuk setiap area peta.

10. Splash Screen modul: menyesuaikan layar splash (loading layar) dengan menambahkan logo atau gambar dan teks kustom.[14]


(56)

2.2.8.6 Pengertian Jaringan Komputer

Jaringan Komputer adalah himpunan “interkoneksi” antara 2 komputer autonomous atau lebih yang berhubungan dengan media tranmisi kabel atau tanpa kabel (wireles). Bila sebuah komputer dapat membuat komputer lainnya restart, shutdown, atau melakukan kontrol lainnya, maka komputer-komputer tersebut bukan autonomous (tidak melakukan kontrol terhadap komputer lain dengan akses penuh).[15]

Didalam jaringan komputer dikenal sistem koneksi antarnode(komputer), yakni :[15]

1. Peer to Peer

Peer artinya rekan sekerja. Peer-to-peer network adalah jaringan komputer yang terdiri dari beberapa komputer (biasnya tidak lebih dari 10 komputer dengan 1-2 printer). Untuk penggunaan khusus, seperti laboraturium komputer, riset, dan beberapa hal lain, maka model peer to peer ini bisa saja dikembangkan untuk koneksi lebih dari 10 hingga 100 komputer.

Peer to peer adalah suatu model dimna tiap PC dapat memakai resource pada PC lain atau memberikan resourcenya untuk dipakai di PC lain. Dengan kata lain dapat berfungsi sebagai client maupun server pada periode yang sama. Metode peer to peer ini pada sistem Windows dikenal sebagai Workgroup, dimna tiap-tiap komputer dalam satu jaringan dikelompokkan dalam satu kelompok kerja.

2. Client - Server

Selain pada jaringan local, sistem ini bisa juga diterapkan dengan teknologi internet dimana ada suatu unit komputer yang berfungsi sebagai server yang hanya meninta layanan dari server. Akses dilakukan secara transparn dari client dengan melakukan login terlebih dulu ke server yang dituju.

Client hanya bisa menggunakan resource yang disediakan server sesuai dengan otoritas yang diberkan oleh administrator. Aplikasi yang dijalankan pada sisi client bisa saja merupakan resource yang tersedia di server atau aplikasi yang di-instal di sisi client namun hanya bisa dijalankan setelah terkoneksi ke server.


(57)

(58)

175

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini akan mengemukakan kesimpulan yang diperoleh dari pembahasan bab-bab sebelumnya serta saran untuk perbaikan dan pengembangan sistem yang lebih lanjut.

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan analisis, perancangan dan pengujian dari penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh kesimpulan bahwa sistem informasi geografis ini sudah dapat membantu Kepala Desa dalam memonitor status kesehatan untuk mengidentifikasi masalah kesahatan yang ada dimasyarakat dan memetakan penyakit disetiap dusun di Desa Sirnagalih dan dapat membantu Kepala Desa dalam menghimbau setiap Kader guna melaksanakan pengamatan dan pematauan situasi penyakit atau kesehatan masyarakat desa disetiap dusun.

5.2. Saran

Saran untuk pengembangan aplikasi sistem informasi geografis ini kedepannya, diantaranya adalah Sistem ini berbasis online agar bisa bekerja sama dengan Puskesmas setempat yang berda di Kecamatan Bantarkalong Kabupaten Tasikmalaya..


(59)

(1)

3. Ekspor tabel disesuaikan sebagai 'CSV' (comma separated values) file yang dapat dibuka dalam Excel atau perangkat lunak spreadsheet lainnya.

4. Opsi data:

5. indikator tidak ada batas. Mengatur indikator melalui kategori dan jika diperlukan - sub-kategori dan sub-sub-categories.

6. Split file data besar menjadi beberapa file data yang lebih kecil untuk mengurangi awal ukuran download, dan hanya memuat data tambahan ketika permintaan pengguna melalui menu drop-down.

Ekspor pilihan:

1. Ekspor peta, grafik dan grafik sebagai PNG atau JPG file (hanya versi web). *

2. Ekspor data sebagai CSV file data (hanya versi web). *

* Hal ini memerlukan server web yang dikonfigurasi untuk menjalankan file PHP.

Fitur lain:

1. Set karakter internasional: termasuk berdasarkan permintaan.

2. Ikon ikon Link: menyalin indikator (saham) link ke yang saat ini dipilih, grafik dan waktu tahun.

3. Cari panel: hasil pencarian dinamis untuk indikator, dengan pencarian memperbarui saat Anda mengetik.

4. Sitemap: auto-menghasilkan daftar dikategorikan lengkap link ke semua indikator di StatPlanet (menghasilkan kode HTML untuk embedding di halaman web).

5. Statistik: Menampilkan statistik tingkat indikator customizable (total, rata-rata, deviasi standar, kisaran).

B. StatPlanet Plus add-on modul

Modul add-on tersedia dengan biaya tambahan. Untuk lebih jelasnya, silakan lihat: http://www.statsilk.com/software/add-on-modules


(2)

42

1. Indikator komposit modul: membuat indikator komposit (indeks komposit) on-the-fly dengan indikator customizable beban. Menggabungkan indikator-indikator berguna untuk peringkat kinerja seperti daya saing, pembangunan berkelanjutan, globalisasi, inovasi dan keamanan.

2. Korelasi modul untuk menyebarkan plot: tampilan Pearson korelasi koefisien untuk setiap plot bubar.

3. Enkripsi Data / modul proteksi Password: mengenkripsi file data Anda, memastikan bahwa hanya authorized pengguna dapat mengakses mereka melalui StatPlanet Plus dengan memasukkan password.

4. Google Analytics modul: melacak klik pengguna (indikator variabel serta negara peta wilayah) melalui akun Google Analytics.

5. Beberapa indikator grafik modul: tampilan dan menganalisis beberapa indikator dari waktu ke waktu untuk area peta tertentu atau variabel (indikator akan perlu berada dalam kategori yang sama).

6. Beberapa indikator ditumpuk daerah bagan modul: menampilkan jumlah indikator terakumulasi dari waktu ke waktu untuk area peta yang dipilih, divisualisasikan sebagai bagan ditumpuk daerah.

7. Grafik Log modul: menambahkan pilihan untuk mengkonversi sumbu grafik ke skala logarithmic, untuk semua grafik jenis, melalui tombol di panel grafik.

8. Beberapa layer peta modul: pilihan untuk tampilan beberapa lapisan peta shapefile, misalnya untuk batas-batas politik sensitif tampilan, atau fitur tertentu seperti Danau, dalam warna yang terpisah.

9. Feed RSS / XML modul: tampilan RSS feed atau teks/link dari sebuah file XML pada panel popup ketika mengklik pada area peta. Feed atau XML file dapat diatur secara terpisah untuk setiap area peta.

10. Splash Screen modul: menyesuaikan layar splash (loading layar) dengan menambahkan logo atau gambar dan teks kustom.[14]


(3)

2.2.8.6 Pengertian Jaringan Komputer

Jaringan Komputer adalah himpunan “interkoneksi” antara 2 komputer autonomous atau lebih yang berhubungan dengan media tranmisi kabel atau tanpa kabel (wireles). Bila sebuah komputer dapat membuat komputer lainnya restart, shutdown, atau melakukan kontrol lainnya, maka komputer-komputer tersebut bukan autonomous (tidak melakukan kontrol terhadap komputer lain dengan akses penuh).[15]

Didalam jaringan komputer dikenal sistem koneksi antarnode(komputer), yakni :[15]

1. Peer to Peer

Peer artinya rekan sekerja. Peer-to-peer network adalah jaringan komputer yang terdiri dari beberapa komputer (biasnya tidak lebih dari 10 komputer dengan 1-2 printer). Untuk penggunaan khusus, seperti laboraturium komputer, riset, dan beberapa hal lain, maka model peer to peer ini bisa saja dikembangkan untuk koneksi lebih dari 10 hingga 100 komputer.

Peer to peer adalah suatu model dimna tiap PC dapat memakai resource pada PC lain atau memberikan resourcenya untuk dipakai di PC lain. Dengan kata lain dapat berfungsi sebagai client maupun server pada periode yang sama. Metode peer to peer ini pada sistem Windows dikenal sebagai Workgroup, dimna tiap-tiap komputer dalam satu jaringan dikelompokkan dalam satu kelompok kerja.

2. Client - Server

Selain pada jaringan local, sistem ini bisa juga diterapkan dengan teknologi internet dimana ada suatu unit komputer yang berfungsi sebagai server yang hanya meninta layanan dari server. Akses dilakukan secara transparn dari client dengan melakukan login terlebih dulu ke server yang dituju.

Client hanya bisa menggunakan resource yang disediakan server sesuai dengan otoritas yang diberkan oleh administrator. Aplikasi yang dijalankan pada sisi client bisa saja merupakan resource yang tersedia di server atau aplikasi yang di-instal di sisi client namun hanya bisa dijalankan setelah terkoneksi ke server.


(4)

(5)

175

Bab ini akan mengemukakan kesimpulan yang diperoleh dari pembahasan bab-bab sebelumnya serta saran untuk perbaikan dan pengembangan sistem yang lebih lanjut.

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan analisis, perancangan dan pengujian dari penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh kesimpulan bahwa sistem informasi geografis ini sudah dapat membantu Kepala Desa dalam memonitor status kesehatan untuk mengidentifikasi masalah kesahatan yang ada dimasyarakat dan memetakan penyakit disetiap dusun di Desa Sirnagalih dan dapat membantu Kepala Desa dalam menghimbau setiap Kader guna melaksanakan pengamatan dan pematauan situasi penyakit atau kesehatan masyarakat desa disetiap dusun.

5.2. Saran

Saran untuk pengembangan aplikasi sistem informasi geografis ini kedepannya, diantaranya adalah Sistem ini berbasis online agar bisa bekerja sama dengan Puskesmas setempat yang berda di Kecamatan Bantarkalong Kabupaten Tasikmalaya..


(6)