informasi Hasibuan, 2001. Pemerolehan Informasi Information Retrieval
adalah sistem yang bertujuan untuk menemukan dokumen dengan cepat. Dalam Pemerolehan Informasi hasil pencarian dokumen diurutkan
berdasarkan besar bobot yang dimiliki setiap dokumen. Sedangkan teknik pembobotannya adalah teknik pembobotan berdasarkan frekuensi dan teknik
pembobotan menurut rumus Savoy. Umumnya sistem Pemerolehan Informasi hanya menggunakan data teks
untuk mencari dokumen. Untuk dokumen fotografi memiliki data teks dan beberapa data gambar maka penulis ingin meneliti apakah data gambar pada
sistem Pemerolehan Informasi dengan dokumen fotografi juga dapat membantu pengguna dalam memilih dokumen yang sesuai dengan kebutuhannya.
Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat membantu fotografer pemula untuk menentukan dokumen yang sesuai dengan kebutuhannya.
1.2 Rumusan Masalah
Sejauh mana data gambar pada sistem Pemerolehan Informasi dengan dokumen fotografi dapat membantu pengguna dalam memilih dokumen yang
sesuai dengan kebutuhannya.
1.3 Tujuan
Mengembangkan sistem
Pemerolehan Informasi
yang mampu
meningkatkan tingkat relevansi dengan menggunakan data gambar pada dokumen fotografi.
1.4 Batasan Masalah
Batasan masalah penelitian ini adalah: 1.
Sistem tidak melakukan crawling pada file dokumen. 2.
Algoritma pembobotan menggunakan pembobotan tf-idf. 3.
Relevansi dihitung menggunakan recall and precision dan rata-rata precision. 4.
Sistem Pemerolehan Informasi ini hanya digunakan untuk mencari dokumen fotografi berbahasa Indonesia.
1.5 Metodologi Penelitian
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut; 1.
Metode Literatur Mengumpul dan mempelajari berbagai literatur atau penelitian sebelumnya
yang relevan dengan Pemerolehan Informasi dan algoritma tf-idf. Sebagai sumber data akan dikumpulkan dokumen fotografi yang juga mengandung
data gambar dan teks pada dokumen tersebut. 2.
Metode Pengembangan Sistem
Gambar 1.1
Model Waterfall menurut Sommerville
a. Requirements Analysis and Definition: Layanan sistem, batasan dan
tujuan untuk menetapkan hasil konsultasi dari pengguna sistem. Mereka kemudian didefinisikan secara rinci dan sebagai kebutuhan sistem.
b. System and Software Design: Desain proses yang menjelaskan suatu
kebutuhan baik perangkat keras ataupun perangkat lunak, sebagai pembentukan arsitektur sistem secara keseluruhan.
c. Implementation and Unit Testing: Perangkat lunak dirancang lebih
matang sebagai perancangan beberapa program atau unit program. Unit testing
mencakup verifikasi di mana setiap unitnya memenuhi dengan kebutuhannya.
d. Integration and System Testing: Unit yang berdiri sendiri atau program
yang saling berintegrasi diujikan sebagai kelengkapan sistem untuk meyakinkan kebutuhan dari perangkat lunak sudah sesuai. Setelah
pengujian, sistem perangkat lunak dikirimkan kepada pengguna. e.
Operation and Maintenance: Secara umummeskipun tidak selalu, fase ini adalah bagian terlama dari siklus. Sistem sudah di instal dan
diletakkan pada tempatnya. Perawatan ini mencakup membenarkan kesalahan yang tidak ditemukan pada bagian sebelumnya dari siklus.
meningkatkan implementasi sistem dan pelayanan sistem sebagai kebutuhan yang baru.
1.6 Sistematika Penulisan