Kajian Pustaka Motivasi belajar

Semnas Pendidikan PGSD UMP 3 terbiasa untuk mencari informasi, meng analisis informasi, membuat kesimpulan dan mahasiswa tidak canggung lagi dalam mengemukakan pendapat melalui presentasi. Kebiasaan-kebiasaan seperti inilah, yang merubah sikap mahasiswa dan ketrampilannya dalam perkuliahan, maupun dalam kehidupan sehari-hari. Perubahan yang terjadi dalam diri mahasiswa, berjalan secara terus menerus sesuai dengan perkembangan yang ada dalam perkuliahan, maupun perkembangan globalisasi, sehingga terjadi pula dinamika budaya belajar. Demikian pula dalam perkuliahan Ilmu Pengetahuan Sosial, yang merupakan ilmu yang mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Melalui perkuliahan IPS, mahasiswa diajak langsung mengkaji fakta-fakta yang ada dalam kehidupan sehari-hari yang selalu dinamis. Ini merupakan suatu tantangan berat, karena kehidupan masyarakat global selalu mengalami perubahan setiap saat. Oleh karena itu, dalam perkuliahan IPS, mahasiswa terlibat untuk merancang dan mengem bangkan pengetahuan, pemahaman, dan mampu menganalisis kondisi sosial masyarakat. Kebiasaan aktivitas belajar ini, yang akan membentuk mahasiswa memiliki budaya belajar, dan terbentuk sikap yang demokratis, dan bertanggung jawab. Dalam perkuliahan IPS, berfokus pada keaktifan mahasiswa. Tentu keaktifan yang diperoleh tidak tiba-tiba aktif, butuh proses belajar, mengingat mahasiswa memiliki latar belakang belajar dan motivasi belajar yang berbeda-beda. Melalui belajar di perguruan tinggi, ada perubahan sosial atau dinamika sosial yang terjadi yang akan membentuk budaya belajar. Proses terbentuknya budaya belajar, melalui dinamika sosial. Mendasarkan latar belakang permasalah an di atas, maka permasalahan penelitian yang dirumuskan adalah : a. bagaimanakah motivasi belajar mahasiswa; b. bagaimanakah dinamika budaya belajar IPS mahasiswa, dan c. apakah dinamika budaya belajar IPS dapat meningkatkan motivasi belajar mahasiswa

2. Kajian Pustaka Motivasi belajar

adalah serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi- kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu Sardiman, Semnas Pendidikan PGSD UMP 4 2012:75. Setiap orang yang melakukan aktivitas belajar memiliki motivasi belajar. Mahasiswa yang hadir dalam perkuliahan memiliki motivasi belajar. Ada empat faktor yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya motivasi belajar seseorang, yaitu: minat, kesesuaian, harapan, dan kepuasan Keller, 1983. Minat berkaitan dengan ketertarikan seseorang terhadap sesuatu: topik, orang, bidang, atau aktivitas. Kesesuaian berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan, seperti kebutuhan mempelajari fenomena sosial, tentu seseorang akan bersemangat untuk mempelajarinya. pemerintah mempersyaratkan guru SD harus S1. Harapan berkaitan dengan sikap seseorang terhadap keberhasilan dan kegagalan. Kepuasan mengacu pada perasaan senang terhadap hasil yang dicapai. Empat faktor motivasi di atas, semua terjadi dalam perkuliahan. Seperti dalam filsasat pendidikan yang menekankan pada konstruktivisme, yakni perkuliahan yang menekankan pada proses belajar dan melibatkan mahasiswa secara aktif dalam belajar. Kondisi ini akan membentuk suatu kebiasaan dan kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan secara terus menerus merupakan suatu budaya. Kebiasaan-kebiasaan belajar yang terjadi dalam perkuliahan membentuk budaya belajar, dan dalam kehidupan berkuliah, ada perubahan- perubahan sosial yang terjadi dan ini merupakan dinamika. Koentjaraningrat menyebutnya sebagai dinamika kebudayaan. Dinamika kebudayaan identik dengan perubahan unsur-unsur kebudayaan universal, yang apabila ditinjau dalam kenyataan kehidupan suatu masyarakat, tidak semua unsur mengalami perkembangan yang sama. Ada unsur kebudayaan yang mengalami perubahan secara cepat, ada pula yang lambat, bahkan sulit berubah. Apabila mengkaji pengertian kebudayaan menurut Antropolog Inggris Edward Burnett Tylor Horton Hunt, 2006 : 58 sebagai suatu kompleks keseluruhan yang meliputi pengetahuan, keyakinan, kesenian, hukum, moral, adat, semua kemampuan dan kebiasaan lain yang diperoleh seseorang sebagai anggota masyarakat; maka tingkat perubahan unsur tersebut menjadi sangat variatif antara satu masyarakat dengan masyarakat yang lain. Untuk memudahkan pengertian mengenai Semnas Pendidikan PGSD UMP 5 tingkat kesulitan perubahan unsur-unsur kebudayaan, Koentjaraningrat 2003 : 81 menguraikan 7 tujuh unsur kebudayaan universal yang diasumsikan memiliki tingkat perubahan dari yang paling mudah sampai yang paling sulit yaitu a sistem peralatan hidup dan teknologi, b sistem mata pencaharian hidup, c organisasi sosial, d kesenian, e sistem pengetahuan, f bahasa dan g sistem religi Dinamika kebudayaan di dalam masyarakat terjadi, melalui serangkaian proses yang memerlukan waktu, dan membawa konsekuensi logis terhadap berbagai bidang kehidupan masyarakat. Kebudayaan merupakan suatu sistem yang menjadi penopang dan pengatur keberadaan suatu masyarakat, sehingga harus senantiasa dalam kondisi dinamis. Selain itu, kebudayaan juga harus mampu bersifat adaptif, selalu menyesuaikan diri terhadap lingkungan biogeofisik, maupun lingkungan sosial- budaya para pendukung kebudayaan. Dengan demikian, kebudayaan adalah dinamika manusia yang hidup di dalam masyarakat yang menjadi wadah kebudayaan. Dinamika ini terjadi karena manusia mengadakan hubungan dengan manusia lainnya.Dinamika kebudayaan juga sering disebut dengan perubahan kebudayaan. Setiap masyarakat pasti mengalami perubahan, betapapun kecil nya, perubahan itu dapat berupa perubah an nilai-nilai sosial, norma-norma, sosial pola-pola perilaku, organisasi dan inter aksi sosial. Dalam masyarakat dengan kebudayaan yang homogen ditemukan minimal 3 tiga kategori tingkat kesulit an, yaitu : a Ada ide-ide kebiasaan dan tanggapan bersyarat yang sama bagi semua anggota masyarakat, b Ada unsur-unsur kebudayaan atau pola-pola yang mengatur aktivitas, c Ada sejumlah unsur-unsur yang hanya dinikmati oleh individu-individu tertentu. Dinamika budaya menurut Koentjaraningrat terdiri dari konsep- konsep: a Proses belajar kebudayaan sendiri, yang terdiri dari internalisasi, sosialisasi dan enkulturasi, b Evolusi kebudayaan dan difusi, c Proses pengenalan unsur-unsur kebudayaan asing, yang meliputi akulturasi dan asimilasi, d Proses pembauran atau inovasi atau penemuan baru. Mengacu dua pandangan di atas, maka dinamika budaya belajar terdiri dari: a. ide-ide dalam diskusi, b. Penyelenggara an presentasi, c. studi lapang d. ada ide baru yakni pembuatan laporan Semnas Pendidikan PGSD UMP 6

2. Metode Penelitian